Professional Documents
Culture Documents
FISIS KAYU
PENDAHULUAN
Menurut
Wood
Handbook,
sifat
sis
kayu
mencakup:
1.
Appearance
(keragaan
kayu).
2.
Moisture
content
(kadar
air).
3.
Shringkage
(penyusutan).
4.
Weight,
density,
&
specic
gravity
(berat,
kerapatan,
&
berat
jenis).
5.
Working
qualities
(sifat
pengerjaan).
6.
Decay
resistance
(ketahanan
busuk).
7.
Thermal
properties
(sifat
panas).
8.
Electrical
properties
(sifat
listrik).
9.
Coecient
of
friction
(koesien
friksi).
10.Nuclear
radiation
(radiasi
nuklir).
Wood
Physics
Sifat
Fisik
Langsung
tampak
Untuk
identikasi
kayu
Sifat
Fisis
Harus
melalui
pengukuran
Dari
respon
sik/
sika
1. Kerapatan & berat jenis (BJ) 2. Kadar air 3. Perubahan dimensi 4. Kembang susut.
perbedaan umur pohon, kadar air, kadar ekstraktif, dan lama penyimpanan setelah kayu ditebang dan digergaji. Corak ditimbulkan oleh perbedaan warna antara kayu awal dan kayu akhir (misal pada kayu jati) atau perbedaan warna jaringan (misal pada kayu bintangur).
arah serat, tekstur, dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
Kayu memiliki sifat: a. Ortotropis : kayu merupakan material tiga dimensi. b. Anisotropis : kayu memiliki sifat kembang susut yang berbeda pada ketiga bidangnya. Ada tiga bidang orientasi pada kayu yaitu bidang longitudinal atau cross, bidang radial, dan bidang tangensial. c. Higroskopis : kayu dapat melepas atau menyerap air (kadar air) dari lingkungan sekitarnya yang erat kaitannya dengan sifat kembang susut kayu.
Pola penggambaran lingkaran tahun dan serat kayu lebih mencolok Kembang susut pada arah tebal kecil sekali Lebih cepat kering tetapi lebih peka terhadap pecah permukaan, pecah ujung, cacat bentuk, dan pecah dalam Lebih sukar ditembus cairan Mata kayu bundar dan oval banyak didapat dan mempeindah corak kayu Biaya produksi lebih besar Biaya produksi lebih murah Kekuatan lebih besar / baik Kekuatan lebih kecil dari papan radial
3.
Tekstur
Tekstur
adalah
ukuran
relatif
sel-sel
kayu
Berdasarkan
teksturnya,
kayu
digolongkan:
kayu
bertekstur
halus
(contoh
giam,
kulim)
kayu
bertekstur
sedang
(contoh
jati,
sonokeling)
kayu
bertekstur
kasar
(contoh
kempas,
meranti)
4.Arah
serat
Arah
serat
adalah
arah
umum
sel-sel
kayu
terhadap
5.
Kesan
raba
Kesan
raba
adalah
kesan
yang
diperoleh
pada
saat
meraba permukaan kayu (kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dll) Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif dalam kayu.
6.
Kilap
Satu
jenis
kayu
dikatakan
mengkilap
jika
permukaannya bersifat memantulkan cahaya Ada jenis-jenis kayu yang kusam, ada yang agak mengkilap dan ada pula yang sangat mengkilap tanpa dipelitur (misalnya gerunggang, palapi, dan bintangur).
tersimpan di udara terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang dan untuk menyatakan bau kayu tersebut sering digunakan bau sesuatu benda yang umum dikenal, misalnya bau bawang (kayu kulim), bau zat penyamak (kayu jati), bau kamper (kayu kapur), bau harum (kayu dari suku Lauraceae, Santalaceae, dan Magnoliaceae).
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
sifat
sis
kayu
yang
erat
hubungannya
dengan
struktur
kayu:
Banyaknya
dinding
sel
yang
ada
pada
kayu
Terlihat
pada
sifat
berat
jenis
dan
kerapatannya
Dapat
dipakai
untuk
menduga
sifat
kekuatan
kayu
Susunan
&
orientasi
material
dinding
sel
dan
jaringannya
Menyebabkan
adanya
sifat
anisotropis
kayu
L
<
R
<
T
(0,1
0,2)
%
(2,1-
8,5)%
(4,3
14)%
Komposisi
kimiawi
dinding
sel
Menyebabkan
terjadinya
variasi
sifat
kayu,
antara
lain
:
warna,
ketahanan
terhadap
asam,
serangga,
cuaca
dll
memiliki kemampuan untuk menyerap dan melepaskan air, baik dalam bentuk cairan atau uap air. Penyerapan atau pelepasan air tergantung pada suhu dan kelembaban sekitarnya, serta jumlah air yang ada di dalam kayu. Kadar air kayu akan berubah dengan berubahnya kondisi udara disekitarnya. Perubahan kadar air kayu akan berpengaruh terhadap dimensi dan sifat-sifat kayu.
terletak di dalam dinding sel dan juga di dalam rongga sel. Pada pohon hidup, air pada dinding sel pada dasarnya konstan, namun air di dalam rongga sel dapat berubah- ubah. Air di dalam rongga sel dapat berisi bahan makanan yang terlarut yang dihasilkan pada waktu proses fotosintesis. Air pada dinding sel disebut air terikat (bound water), sedangkan air dalam rongga sel disebut air bebas (free water). Dalam rongga sel juga terdapat uap air jenuh.
No
Nilai
KA Maksimal
40 400 % Rongga/lumen sel penuh air, dinding sel jenuh air terikat
KA Basah
Di atas TJS
28 30 %
15 20 %
KA Kering Tanur
1%
rongga sel, kadar air dan zat ekstraktif di dalamnya. Berat suatu jenis kayu berbanding lurus dengan BJ- nya Kayu memiliki BJ yang berbeda-beda. Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat
dalam dinding sel di bawah TJS. Molekul-molekul air terikat melepaskan diri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin atau gugus OH bebas.
Kembang
terjadi
apabila
air
masuk
ke
dalam
struktur
4.
Stabilisasi
dimensi
Tujuan
:
5.
Keawetan
kayu
TIDAK
DIBAHAS
PADA
MATAKULIAH
INI
karena
titik berat/ penekanannya pada uji biologis, dibahas pada matakuliah tersendiri yaitu PENGAWETAN KAYU sekarang merupakan bagian dari PENGOLAHAN KAYU SOLID (semua minat studi) PENGAWETAN DAN PENGERINGAN KAYU (minat THH)
banyak digunakan untuk membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
jelek untuk aliran listrik. Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu. Pada kadar air 0%, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum (kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan daya hantar air.