You are on page 1of 2

Nama Kelas Penulis Judul Tanggal Di Cetakan Alamat

: Fauziah El Aliya : 7a :Diana Roswita : Impian Jacqueline : 1 Shafar 1425 H /April 2004 : Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124

Tulip dari lisse


Vincent lihat sekelilingnya adalah padang yang di penuhi bunga aneka warna. Tapi, tidak ada satu bunga pun yang menyamai kecantikannya. Aku bahkan berani bertaruh. Tulip-tulip di taman keukenhof yang sangat ingin kau lihat itu pun, Joanna,tidak ada yang seindah gadis ini. Joanna Cuma merlirik sekilas, lalu mencibir.

Impian Jacqueline
Jacqueline menatap keluar jendela.bunga bunga mawar yang sedang bermekaran di taman depan rumahnya sama sekali tidak mampu mengembangkan senyum gadis itu. Suasana hatinya memang sedang mendung, dan itu semua gara-gara. Jean paul brengse. Maki Jackie, demikian panggilan gadis itu. Tiba-tiba,sambil melemparkan majalah mode di depannya ke cermin .

Surat pertama
Sari memasuki kelasnya pagi itu. Kelas 1-c smp bina bangsa ,dengan perasaan biasa-biasa saja. Sama sekali tidak terlintasdi pikirannya kalau sesuatu yang lain akan ditemuinya hari itu. Hm, sari mengedarkan pandangan ke seisi kelas. Mamasih agak sepi. Baru ada beberapa murid yang datang. Dengan sikap santai, gadis yang baru memasuki usia ABG itu , menuju kursinya yang terletak di barisan ke tiga dari depan, dekat jendela, dan tanpa perasaan apa-apa juga saat sari memasukan tas gantung hello kitty miliknya ke dalam laci meja.

sajadah buat bapak


bapak sakit , rif.. itulah kalimat pertama yang di baca arif dalam surat yang di terimanya dari ibu tadi siang. Kala itu, arif baru pulang sekolah dan paman yang memberitahunya kalau bapak sedang sakit keras.

Maya manga-mania
Pulang-pulang, aku langsung di sambut denganpangaduan ibu. Padahal, kakiku masih pegal sehabis turun dari angkot di depan gang yang cukup jauh jaraknya dari rumah. Dan seluruh tubuhku juga

masih penat jarak medan-bandung kan. Lumayan jauh.setelah berhari hari dalam perjalanan, ketika sampai, maunya aku langsung mandi, biar segar terus minum secangkir copi dan roti manis, baru setelah itu mendengarkan unek-uneknya ibunya.

Mengais taka di Dhaka


Matahari siang terasa menyengat diatas kota Dhaka. Lalu lintas padat. Tampo,bus, kendaraankendaraan pribadi dan becak-becakmemenuhi badan jalan, saling mendahului dan berlomba mengisi ruang yang kosong. Teriakan para pedagang asongan yang tidak henti-hentinya menawarkan dagangannya kepada setiap penjalan kaki yang lewat, semakin menambah riuh suasana.

Bunga-bunga di kos bunga


Ku perhatikan beberapa hari ini ,ada yang aneh pada kelakuan teman-teman sekosan ku biasanya, dulu, setiap sore hari, mereka lebih suka jjs alias jalan-jalan sore hari keluar rumah. Tapi sekarang, mereka lebih suka duduk manis sambil bergerombol di teras.

Maryam dan Mariah


Maryam. Tugas abi di tempat ini telah selesai. Karena itu, minggu depan kita akan segera kembali ke tanah air kita, palestina.aku menunduk. Tadi, abi . palestina sangat berbeda amerika aku takut tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di sana nanti nya.

Pe-de abis
Alex masih tergelak-gelak, sampai-sampai perutnya merasa sakit. yang benar, man? Kamu pasti bercanda, kan? tanyanya di sela-sela tawa. Tidak, aku serius! ucapku yakin. lagi pula, apa salahnya?". Alex mengulagi kata-kataku apa salahnya?. kamu tidak malu, tampil seperti itu di depan orang banyak?.

Prem Pulang
Hari ini rumah Por tampak meriah. Ruang tamu dihiasi lampion dan berbagai balon warna warni. Ibu mengganti semua sarung bantal, taplak meja, dan tirai jendela dengan yang baru bahkan ayah mengecat pagar dan memasang tanda Selamat Datang di depan rumah!. Por tentu senang. Dia paling suka suasana seperti ini . dan seperti sudah diduganya, ibu memasak makanan special di dapur. Dari bau harum yang berhembus ke seluruh ruangan di dalam rumah, Por sudah dapat menebak, apa yang dimasak ibu. Hm pasti sup Tom Yam, rasa lezatnya tidak tertandingi dengan makanan lain!

You might also like