You are on page 1of 1

Jurnal Moluska Indonesia. Desember 2010.

Volume 1:1-15

SEJARAH MOLUSKA INDONESIA*


Bunjamin Dharma1
*

Edisi Revisi. pernah dimuat di Berita Solaris Vol. 11 - No.1, Januari 2008 1 Solaris Shell Club Jl. Tawakal VI/16, Jakarta 11440 bdharma@dnet.net.id

ABSTRAK Dari fosil yang pernah ditemukan, Moluska Indonesia sudah hadir sejak akhir era Palaeozoikum, periode Perm, kira-kira 290-250 juta tahun lalu. Fosil-fosil ammonit pada zaman itu banyak ditemukan di Pulau Timor dan Papua, yang mana pada saat sekarang semuanya telah punah. Fosil-hidup tertua yang dapat ditemukan berasal dari Miosen awal, yaitu di era Kenozoikum, periode Tersier, kira-kira 25 juta tahun lalu. Sejak pertengahan abad ke-19, fosil Moluska Indonesia mulai dicari untuk dipelajari dan digunakan sebagai penentu umur lapisan yang terkait dengan penelitian keberadaan manusia purba di Pulau Jawa. Manusia mengenal Moluska seumur dengan keberadaan manusia itu sendiri. Sejak adanya peradaban manusia, Moluska telah digunakan sebagai bahan pangan, alat ritual, aksesoris, dan sebagainya. Moluska Indonesia mulai diberi nama sejak dipublikasikannya tata-nama zoologi oleh Carl Linnaeus pada tahun 1758, yaitu pada masa penjajahan Belanda; dimulai dari Moluska masa kini dan setelah itu pemberian nama diikuti oleh peneliti-peneliti lainnya. Setelah itu dalam jangka waktu yang cukup lama, keberadaan Moluska Indonesia seperti tertutup, sebagian spesies yang pada awalnya ditemukan di Indonesia pada zaman penjajahan tidak ada beritanya lagi, tetapi satu-persatu mulai terungkap keberadaannya di beberapa negara tetangga. Beberapa siput Indonesia mempunyai sejarah yang menarik, keendemikan siput dan kerang Indonesia perlu mendapat perhatian dan perlindungan. Belakangan ini diketahui beberapa Moluska pendatang telah hadir di Indonesia, sebagian di antaranya telah dimanfaatkan untuk makanan.
Kata kunci : Sejarah, moluska, Indonesia

ABSTRACT Mollusks in Indonesia has existed for more than 250-290 million years ago right at the end of a Paleozoikum era, numerous fossils such as Ammonite fossils can easily be found in the island of Timor and Papua. The oldest fossils are mostly from the era of Kenozoikum, which is about 25 million years ago. Since the mid-19 century, fossilized mollusks in Indonesia are starting to gain interests among the scientiest around the world as they are keen to learn the relationship between the age of the fossils and the existence of early humanoid in Java island. Ever since the human era began, mollusks has been used as food source, ritual tools, accessories, etc. When the Dutch invaded the country in 1758, Carl Linneaus introduced the zoological name-order which mark the beginning of many mollusks being named by the scientist who discovered them. However, there werent any real development when the invasion ended, which hindered further study of this phylum. Nevertheless, one discovery after another follows when mollusks are found in the neighboring regions. Numerous snails in Indonesia have interesting history behind them, and being endemic makes their life important to be protected for further study. Recent study revealed new species of mollusks are being introduced in the country, with some of them are eaten as food and delicacies.
Keywords: History, mollusks, Indonesia

PENDAHULUAN Sejak zaman prasejarah, manusia telah mengumpulkan binatang Moluska yang diperkirakan berlimpah pada saat itu, pengambilannya sangat mudah dengan mencarinya di pantai terutama pada saat laut

surut. Mereka sudah mengenal spesies-spesies yang disukai untuk konsumsi, terutama jenis kerang-kerangan, ini dapat dilihat dari penemuan cangkang kerang-kerangan yang banyak ditemukan di gua-gua bekas

You might also like