You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dumia setelah RRC, India dan Amerika. Berdasarkan hasil sensus tahun 2010 lalu jumlahnya tercatat hampir mencapai 240 juta jiwa. Hal ini tentu tidak akan menimbulkan masalah apabila semua warga negaranya memiliki penghasilan yang cukup untuk memnuhi kebutuhan hidup keluarganya. Di Indonesia sendiri tercatat lebih dari 8,32 juta jiwa merupakan pengangguran sekitar 8 % dari jumlah total penduduk Indonesia.. salah satu factor yang menyebabkan banyaknya pengangguran adalah kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan negara, selain itu pola piker masyarakat yang kurang berkembang juga mempengaruhi. Sebenarnya lapangan pekerjaan tidak hanya dicari namun bias diciptakan, salah satunya dengan berwirausaha. Wirausaha adalah semangat, sikap, perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dari keterangan tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk menjadi seorang wirausahan harus memiliki mental yang kuat dan tidak mudah menyerah serta memiliki kreativitas tinggi agar mampu bersaing di pasar bebas. Sudah banyak contoh wirausahawan yang mencapai kesuksesan, bukan hanya mendapatkan untung saja, bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Dengan demikian, lambat laun bias saja pengangguran tidak ada sama sekali bila semua ikut berpartisipasi mengembangkan kemampuannya dengan berwirausaha. Namun, untuk menjadi wirausahawan, hal yang terpenting adalah mampu meliaht peluang dan juga memiliki perencanaan yang matang atas usaha yang dilakukan. Jika dilihat dari bidang teknik sipil, ada banyak sekali yang bias dijalankan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang begitu besar. Berdasarkan perhitungan badan pusat statistic , kebutuhan rumah tinggal di Indonesia mencapai 8 juta unit rumah per tahunnya , namun supply yang tersedia hanya 700ribu 800ribu per tahun nya. Dari sini lah dilihat adanya beluang yang cukup besar untuk memulai berwirausaha. Mulai dari pengadaan jasa 1

konsultan perencana, pengawas , pelaksana hingga pengadaan material bangunannya sendiri. Material bangunan pun sanagat beragam mulai dari pengadaan pasir, beton ready mix, beton pra cetak, kerikil, batu bata, besi, hingga kosen, baik itu yang terbuat dari aluminium maupun yang terbuat dari kayu. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa perlu untuk menulis makalah dengan judul Merencanakan usaha sesuai dengan keebutuhan bahan bangunan, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal masih tinggi dan peluang yang diberikan sangat menjanjikan. B. Rumusan masalah a. b. c. Apa yang dimaksud perencanaan usaha? Bagaimana kebutuhan masyarakat terhadap bahan bangunan? Bagaimana merencanakan usaha sesuai kebutuhan bahan bangunan?

C. Tujuan penulisan Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan.

D. Manfaat Pembahasan a. Dengan adanya makalah ini maka kita sebagai mahasiswa dapat mengetahui merencanakan usaha sesuai kebutuhan bahan bangunan. b. Dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat menilai peluang usaha berdasarkan sensus sehingga nantinya mampu menetapkan usaha apa yang ingin dilakukan. c. Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa mampu membuka usaha berdasarkan peluang peluang usaha yang ada.

BAB II PEMBAHASAN

1.1 Perencanaan Usaha Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau rencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya kepadaperusahaan kita. Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru banyak mengalami kegagalan. Kegalan ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak menyusun perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan awal. Membuka usaha bau tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana perlu disusun betapapun sederhananya secara tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa didalam pikiran seseorang yang akan membuka usaha, seperti rekayasa tentang usaha apa yang akan dipilih, tempatnya dimana, siapa konsumenya, dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan tentang keuntungan yang akan diperoleh. Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya usahayang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain, dan jika sudah gagal beberapa kali maka mereka akan berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa melakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Model seperti ini banyak dijumai pada masyarakat kita. Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr (1995:x), bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangankekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan. Suatu rencana kerja yang dibuat secara 3

tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan merupakan perangkat yang tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para wirausaha baru di negara kita kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Akan tetapi seorang pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya. Disamping menyusun perencanaan, memulai usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman terlebih dahulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam ini gampang mengalami kegagalan. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan pengalaman setiap tahun dan anlisis data yang terkumpul maka dengan mudah perusahaan berkembang menjadi perusahaan besar. Berdasarkan uraian di atas, Nampak perlunya disusun perencaan usaha/business plan sebelum seseorang membuka usaha. Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006: 198) mendefinisikan Perencanaan usaha sebagai dokumen yang disediakan oleh enterpreuner yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Perencanaan usaha juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk dua tahun yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta menyangkut strategi dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai. Jadi perencanaan usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsurunsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memualai suatu usaha. Isi dari perencanaan usaha sering merupakan perencanaan terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.

1.2 Bahan Bangunan Dan Kebutuhan Terhadapnya

Seperti yang kita ketahui, sebuah bangunan tentu terdiri dari beberapa bagian mulai dari pondasi hingga atap. Untuk itu tentu saja dibutuhkan bahan-bahan banguanan, mulai dari pasir, semen, kerikil, batu bata, tanah, besi, kayu dan masih banyak lagi. Pasir semen dan kerikil apabila dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu akan menghasilkan beton, yang biasanya digunakan untuk membuat pondasi. Apabila beton dipadukan dengan besi, maka akan menjadi beton bertulang yang nantinya digunakakn untuk membuat kolom, balok, pondasi, plat atap, dan lainnya. Jadi, Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik. Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dumia setelah RRC, India dan Amerika. Berdasarkan hasil sensus tahun 2010 lalu jumlahnya tercatat hampir mencapai 240 juta jiwa. Berdasarkan perhitungan badan pusat statistic , kebutuhan rumah tinggal di Indonesia mencapai 8 juta unit rumah per tahunnya , namun supply yang tersedia hanya 700ribu 800ribu per tahun nya. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap bahan bangunan masih sangat besar.

1.3 Merencanakan Usaha Sesuai Dengan Kebutuhan Bahan Bangunan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perencanaan sangat penting sebelum mejalankan suatu usaha. Selain kreativitas dan keuletan serta mental yang kuat untuk memulai suatu usaha yang paling penting adalah kemampuan menilai peluang pasar yang juga merupakan bagian dari perencanaan usaha. Kota medan merupakan kota yang 5

sedang berkembang, dimana masih banyak sekali kita lihat pembangunan baik rumah tinggal maupun rumah toko. Dalam satu tahun ini saja ada beberapa proyek perumahan yang sedang maupun telah berlangsung. Hal ini menandakan bahwa tingkat kebutuhan masyarakat terhadap rumah tinggal maupun ruko masih tinggi. Dari keadaan di atas, dapat dilihat satu peluang besar untuk membuka usaha baru. Setiap pendirian sebuah bangunan hal yang paling utama dibutuhkan adalah bahan-bahan bangunan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat terhadap rumah (rumah tinggal/ rumah toko) tentu akan semakin banyak juga proyek-proyek pembangunan, dengan demikian kebutuhan terhadap bahan dasar sebuah bangunan pun akan semakin banyak. Dan pastinya akan menghasilkan keuntungan yang besar apabila dijalankan dengan semaksimal mungkin. Salah satu jenis usaha produksi bahan bangunan yang paling menjanjikan adalah usaha yang bergerak dalam bidang perkayuan atau kriya kayu. Walaupun sudah banyak bahan bagunan yang dibuat dari bahan selain kayu contohnya saja kosen, saat ini sudah banyak kita temui kosen kosen yang terbuat dari aluminium, tappi tetap saja permintaan terhadap kosen kayu ini masih tinggi. Hal itu dikarenakan kayu memiliki keunggulan- keunggulan dibanding dengan bahan lain, yaitu: 1. memiliki beragam variasi bentuk sesuai dengan kebutuhan (tradisional, modern, minimalis, klasik dan lainnya) 2. kusen kayu bisa diterapkan pada design rumah type apa saja 3. kayu memiliki keunggulan disbanding material lainnya yaitu tampilan natural sesuai dengan jenis kayu 4. material kayu banyak yang kuat menurut jenisnyaseperti kayu jati, kaper atau ulin. 5. Kayu fleksibel untuk dirubah bentuknya sesuai dengan desain seperti bentuk lurus maupun melengkung dan dapat menahan panas atau dingin dari luar ruanganrumah akan tampil lebih alami dengan adanya / kosen yang terbuat dari kayu. Setelah ditentukan jenis usaha yang akan dijalan kan, maka hal lain yang harus dilakukan adalah melakukan analisa terhadap produk yang akan dipasarkan apakah hanya memproduksi kosen atau juga beserta dengan produksi ornamen-ornamen lain yang terbuat dari kayu, layak atau tidak untuk digunakan. Selain itu analisa terhadap financial 6

sangat penting dilakukan, karena akan sangat mempengaruhi keberlangsungan sebuah usaha. Ada 2 langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu. a. Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana dana yang diperlukan untuk operasional. Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun. b. Penentuan sumber daya finansial yang tersedia biaya biayanya yaitu berupa pencairan sumber dana dan biaya modal. Langkah kedua dalam analisis kelayakan financial ini adalah proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Hal penting lainnya adalah analisa terhadap persaingan, Semua bisnis/usaha akan menghadapi persaingan baik persaingan langsung yaitu dari produk atau jasa yang identik denngan produk perusahaan itu pada pasar yang sama dan tekanan tidak langsung dari barang pengganti. Setelah beberapa hal diatas dilakukan, barulah mulai untuk menentukan nama usaha yang didirikan. Mungkin ada pepatah yang mengatakan apalah arti sebuah nama, dalam melakukan wirausaha ini merupakan pepatah yang sama sekali salah. Karena semakin unik nama usaha yang kita pilih akan semakin menarik perhatian consumer. Jadi pilihlah nama dengan cermat. Hal yang kedua adalah menentukan lokasi yang cocok untuk menjalankan usaha yang telah kita tentukan tadi. Lokasi yang paling cocok adalah lokasi dimana ada banyak konsumen yang akan menyerap produk yang kita hasilkan. Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan ada beberapa orang yang memilih lokasi pembuatan usaha berdekatan dengan beberapa toko yang membuka usaha serupa. Contohnya toko prnjualan dan produksi kusen di Jl. Pahlawan dan toko buku di Lapangan merdeka. Alasannya adalah sebagian besar masyarakat mengetahui bahwa Jalan Pahlawan merupakan pusat pembelian kusen, dan lapangan Merdeka merupakan pusat penjualan buku buku, jadi para konsumen pun akan datang ke tempat ini karena ada banyak pilihan. Selain itu Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus 7

direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya. BAB III KESIMPULAN 1. Business plan/perencanaan usaha merupakan kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor untuk menanamkan modalnya kepadaperusahaan kita 2. Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan 3. perencanaan sangat penting sebelum mejalankan suatu usaha. Selain kreativitas dan keuletan serta mental yang kuat untuk memulai suatu usaha yang paling penting adalah kemampuan menilai peluang pasar yang juga merupakan bagian dari perencanaan usaha, analisa terhadap produk yang akan dipasarkan, analisa terhadap persaingan, menentukan nama usaha yang didirikan, menentukan lokasi, mempromosikan hasil produksi. 4. Berdasarkan survey pada sebuah toko kusen di jalan Pahlawan yang sudah mulai berdiri sejak tahun 2000 lalu, pemilik mengatakan hingga sampai saat ini permintaan terhadap kosen maupun daun pintu/jendela masih tetap saja tinggi, hal ini disebabkan karena proyek pembangunan rumah di medan masih sangat banyak . Setiap bulannya rumah produksi ini menerima lebih dari 50 kusen/daun pintu/daun jendela, dan pendapatannya sendiri mencapai Rp. 12.500.000,-/bulan . Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa peluang untuk membuka usaha dalam bidang kosen masih sangat menjanjikan dan bisa menjadi suatu bahan pertimbangan bagi kita ketika suatu saat nanti memiliki keinginan untuk berwirausaha.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/search? hl=id&biw=1280&bih=549&q=perencanaan+usaha&aq=o&aqi=&aql=&oq=

http://www.google.co.id/search? hl=id&biw=1280&bih=549&q=pengertian+wirausaha&revid=1241333377&sa=X &ei=5ueBTbrzM4rkrAfN-rjYCA&ved=0CIsBENUCKAA

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=2&ved=0CBsQFjAB&url=http %3A%2F%2Fwww.elearning.gunadarma.ac.id%2Fdocmodul%2Fkewirausahaan %2Fbab1kewirausahaan.pdf&rct=j&q=kewirausahaan %20pdf&ei=TelyTcewO4rcvwPCzy9AQ&usg=AFQjCNHvsqRuEV_SeolKUKO46rMEzsmXZg&cad=rja

http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99012-10438235041768.doc

You might also like