Professional Documents
Culture Documents
Tentang Kami
Peta Situs
Log Masuk
BERANDA
PUSAT INFORMASI
PUSAT PELATIHAN
WERDHAPURA
PERPUSTAKAAN
PENCARIAN
Pusat Informasi
isu_strategis
alih_fungsi_lahan
1 of 4
02/04/2013 13:56
ALIH FUNGSI LAHAN [Wiki BIPR] :: Balai Informasi Penataan Ruang http://werdhapura.penataanruang.net/pusat-informasi/saya-ingin-tahu/a...
fungsi terkait dengan degradasi fungsi lahan sawah, misalnya akibat kerusakan jaringan irigasi sehingga lahan tersebut tidak dapat difungsikan lagi sebagai lahan sawah. 4. pengendalian alih fungsi lahan sawah Saya Ingin Tahu Tentangsawah Werdhapura Direktorat Jenderal Penataan Secara empiris, instrumen kebijakan yang selama ini Pelatihan menjadi andalan dalam pengendalian alih fungsi lahan adalah aturan pelaksanaan Peraturan Daerah yang terkaitRuang dengan Rencana Lingkup Jadwal Pelatihan Jadwal Kegiatan Bappeda Tata Ruang Ruang Wilayah (RTRW).
Produk Penataan Ruang Undang Undang Kurikulum Basis Data Alumni Fasilitas Rate Kontak SKPD Penataan Ruang Peraturan Pemerintah Peraturan Menteri
PUSAT INFORMASI
PUSAT PELATIHAN
WERDHAPURA
INSTANSI TERKAIT
Faktor-Faktor Alih Fungsi Lahan Pertanian (konversi) Peraturan Presiden yang Memperngaruhi Nara Sumber Peta Layout
Fasilitas Ruang Kelas Laboratorium
Akomodasi mendorong terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian antara lain:
Kota Perpustakaan 1. Penataan Ruang FaktorNSPK Kependudukan. Pesatnya peningkatan jumlah penduduk telah meningkatkan permintaan tanah untuk perumahan, jasa, industri, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, peningkatan taraf hidup masyarakat juga turut berperan menciptakan tambahan permintaan lahan akibat peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, seperti lapangan golf, pusat perbelanjaan, jalan tol, Copyright Balai Informasi Penataan Ruang. Jl. Danau Tamblingan No. 49 Denpasar Bali 80228.
2. Kebutuhan lahan untuk kegiatan non pertanian antar alain pembangunan real estate, kawasn industri, kawasan perdagangan, dan jasa-jasa lainnya yang memerlukan lahan yang luas, sebagian diantaranya berasal dari lahan pertanian termasuk sawah. Hal ini dapat dimengerti, meningat lokasinya dipilih sedemikian rupa sehingga dekat dengan pengguna jas ayang terkonsentrasi di perkotaan dan wilayah di sekitarnya (sub urban area). Lokasi sekitar kota, yang sebelumnya didominasi oleh penggunaan lahan pertanian, menjadi sasaran pengembangan kegiatan non pertanian mengingat harganya yang relatif murah serta telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang seperti jalan raya, listrik, telepon, air bersih, dna fasilitas lainnya. Selain itu, terdapat keberadaan sawah kejepit yakni sawah-sawah yang tidak terlalu luas karena daerah sekitarnya sudah beralih menjadi perumahan atau kawasan industri, sehingga petani pada lahan tersebut mengalami kesulitan untuk mendapatkan air, tenaga kerja, dan sarana produksi lainnya, yang memaksa mereka untuk mengalihkan atau menjual tanahnya. 3. Faktor ekonomi, yaitu tingginya land rent yang diperoleh aktivitas sektor non pertanian dibandingkan sektor pertanian. Rendahnya insentif untuk berusaha tani disebabkan oleh tingginya biata produksi, sementara harga hasil pertanian relatif rendah dan berfluktuasi. Selain itu, karena faktor kebutuhan keluarga petani yang terdesak oleh kebutuhan modal usaha atau keperluan keluarga lainnya (pendidikan, mencari pekerjaan non pertanian, atau lainnya), seringkali membuat petani tidak mempunyai pilihan selain menjual sebagian lahan pertaniannya. 4. Faktor sosial budaya, antara lain keberadaan hukum waris yang menyebabkan terfragmentasinya tanah pertanian, sehingga tidak memenuhi batas minimum skala ekonomi usaha yang menguntungkan. 5. Degradasi lingkungan, antara lain kemarau panjang yang menimbulkan kekurangan air untuk pertanian terutama sawah; penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan yang berdampak pada peningkatan serangan hama tertentu akibat musnahnya predator alami dari hama yang bersangkutan, serta pencemaran air irigasi; rusaknya lingkungan sawah sekitar pantai mengakibatkan terjadinya instrusi (penyusupan) air laut ke daratan yang berpotensi meracuni tanaman padi. 6. Otonomi daerah yang mengutamakan pembangunan pada sektor menjanjikan keuntungan jangka pendek lebih tinggi guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang kurang memperhatikan kepentingan jangka panjang dan kepentingan nasional yang sebenarnya penting bagi masyarakat secara keseluruhan. 7. Lemahnya sistem perundang-undangan dan penegakan hukum (Law Enforcement) dari peraturan-peraturan yang ada.
2 of 4
02/04/2013 13:56
ALIH FUNGSI LAHAN [Wiki BIPR] :: Balai Informasi Penataan Ruang http://werdhapura.penataanruang.net/pusat-informasi/saya-ingin-tahu/a...
b. terjadi bencana. Dalam PP No. 1 Tahun 2011 Pasal 36 dinyatakan bahwa Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dilakukan dalam rangka pengadaan tanah untuk kepentingan umum terbatas pada kepentingan umum, yang meliputi: a. jalan umum; b. waduk; c. bendungan; d. irigasi; e. saluran air minum atau air bersih; f. drainase dan sanitasi; g.bangunan pengairan; h. pelabuhan; i. bandar udara; j. stasiun dan jalan kereta api; k. terminal; l. fasilitas keselamatan umum; m. cagar alam; dan/atau n.pembangkit dan jaringan listrik. Alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam rangka pengadaan tanah untuk kepentingan umum hanya dapat dilakukan dengan persayaratan (Pasal 30) : a. memiliki kajian kelayakan strategis; b. mempunyai rencana alih fungsi lahan; c. pembebasan kepemilikan hak atas tanah; dan d. ketersediaan lahan pengganti terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dialihfungsikan. Berdasarkan Pasal 45 PP No. 1 Tahun 2011, alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dilakukan karena sering terjadi bencana hanya dapat ditetapkan setelah tersedia lahan pengganti. Dalam hal bencana mengakibatkan hilang atau rusaknya infrastruktur secara permanen dan pembangunan infrastruktur pengganti tidak dapat ditunda, maka alih fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dapat dilakukan dengan ketentuan : a. membebaskan kepemilikan hak atas tanah; dan b. menyediakan lahan penggantu terhadap Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang dialihfungsikan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan setelah alih fungsi dilakukan.
3 of 4
02/04/2013 13:56
ALIH FUNGSI LAHAN [Wiki BIPR] :: Balai Informasi Penataan Ruang http://werdhapura.penataanruang.net/pusat-informasi/saya-ingin-tahu/a...
economics_land_use_planning_-_evans.pdf 2. strategi-pengendalian-alih-fungsi-lahan.pdf
4 of 4
02/04/2013 13:56