You are on page 1of 3

PATOGENESIS NEOPLASMA

Jaringan Labil ( Seperti sum-sum tulang cepat bermitosis) Poliferasi diatur oleh gen / DNA Otot, Jantung & Saraf (Sedikit bermitosis)

Multifaktor

Represor Gen (Menghentikan Politerasi sewaktu-waktu cth: PS3, krev-1/rap1A Gas-1 sbg kontrol)

Siklus Sel normal

Siklus Sel Rusak

Sel tumbuh secara tidak terkontrol

NEOPLASMA

Patogenesis Terjadinya Carcinoma (Karsinogenesis)Model klasik karsinogenesis membagi proses menjadi 3 tahap: inisiasi, promosi, progresi.Inisiasi adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen dalamDNA sel. Promosi adalah suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Progresi adalahtahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganasseiring berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan.Selama stadium porgresif, massa tumor yang meluas mendapat lebih banyak perubahanyang memungkinkan tumor mnginvasi jaringan yang berdekatan, membentuk pasokandarah sendiri (angiogenesis), penetrasi ke pembuluh darah, dan bermetastasis untuk membentuk tumor sekunder (Price dan Wilson, 2006).Dalam kondisi fisiologis normal, mekanisme sinyal sel yang memulai proliferasi seldapat dibagi menjadi langkah- langkah sebagai berikut: (1) factor pertumbuhan, terikat pada reseptor khusus pada permukaan sel; (2) reseptor factor pertumbuhan diaktifkanyang sebaliknya mengaktifkan beberapa protein transduser; (3) sinyal ditransmisikanmelewati sitosol melalui second messager menuju inti sel; (4) factor transkripsi inti yangmemulai pengaktifan transkripsi asam deoksiribonukleat (DNA).Ketika keadaan menguntungkan untuk pertumbuhan sel, sel terus melalui fase replikasisel, Siklus sel tersebut dibagi menjadi empat fase: G1 (gap 1), S (sintesis), G2 (gap 2),dan M (mitosis). Sel tidak aktif yang terdapat dalam keadaan tidak membelah disebut G0. Proses dasar yang sering terdapat pada semua neoplasma adalah perubahan gen yangdisebabkan oleh mutasi pada sel somatik. Ada empat golongan gen yang memainkan peranan penting dalam mengatur sinyal mekanisme faktor pertumbuhan dan siklus sel itusendiri, yaitu protoonkogen, gen supresi tumor, gen yang mengatur apoptosis, dan genyang memperbaiki DNA. Protoonkogen, berfungsi untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan normaldan pembelahan sel. Sel yang memperlihatkan bentuk mutasi dari gen ini disebutonkogen dan memiliki kemungkinan yang besar untuk berkembang menjadi ganas setelah pembelahan sel dalam jumlah yang terbatas. Gen- Gen Supresor Tumor, berfungsi untuk menghambat atau mengambil kerusakan pada pertumbuhan sel dan siklus pembelahan. Mutasi pada gen supresor tumor menyebabkan sel mengabaikan satu atau lebih komponen jaringan sinyal penghambat,memindahkan kerusakan dari siklus sel dan menyebabkan angka yang tinggi dari pertumbuhan yang tidak terkontrolkanker. Neoplasia adalah akibat dari hilangnyafungsi kedua gen supresor tumor. Gen supresor tumor Rb yang menyandi protein pRb penting untuk mengontrol siklus sel (master brake) pada titik pemeriksaan G1-S,sedangkan gen TP53 (yang mengkode untuk protein p53) adalah emergency brake di titik pemeriksaan G1-S namun biasanya tidak dalam perjalanan replikasi normal. Tapi bilaterjadi kerusakan DNA, p53 akan memengaruhi transkripsi untuk menghentikan siklussel (melalui ekspresi p21). Jika kerusakan terlalu berat, maka p53 merangsang apoptosis.

Contoh lain gen supresor tumor adalah BRCA1 dan BRCA2 yang berkaitan dengankanker payudara dan ovarium. Gen- Gen yang Mengatur Apoptosis. Kerja gen ini mengatur apoptosis, denganmenghambat apoptosis, mirip dengan gen bcl-2, sedangkan yang lain meningkatkanapoptosis (seperti sebagai bad atau bax). Gen- Gen Perbaikan DNA. Mutasi dalam gen perbaikan DNA dapat menyebabkankegagalan perbaikan DNA, yang pada gilirannya memungkinkan mutasi selanjutnya padagen supresor tumor dan protoonkogen untuk menumpuk. (Price dan Wilson, 2006)

You might also like