You are on page 1of 3

TUGAS STATISTIKA REVIEW JURNAL

CLUSTER SAMPLING Penggunaan Cluster-Based Sampling Untuk Penggalian Kaidah Asosiasi Multi Objektif

Disusun Oleh :

AGUNG MUHARAM G1F009028

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2013

Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada individu. Cara seperti ini baik sekali untuk dilakukan apabila tidak terdapat atau sulit menentukan / menemukan kerangka sampel meski dapat juga dilakukan pada populasi yang kerangka sampel sudah ada. Pengambilan sampel dengan cara Cluster umum dilakukan pada populasi yg bersifat terbatas (Finit) sementara itu untuk populasi yg jumlah dan identitas anggota populasi tak diketahui (Infinit) pengambilan sampel biasa dilakukan secara tak acak (Non random Sampling). Adapun yg termasuk pada cara ini adalah :

Quota Sampling : yaitu penarikan sampel yang hanya menekankan pada jumlah sampel yang harus dipenuhi.

Purposive Sampling : yaitu pengambilan sampel hanya pada individu yg didasarkan pada pertimbangan dan karakteristik tertentu.

Accidental Sampling : yaitu pengambilan sampel dengan jalan mengambil individu siapa saja yang dapat dijangkau atau ditemui. Pada Jurnal ini menggunakan metode Cluster Sampling, karena Clustering merupakan

salah satu metode data mining yang bersifat tanpa arahan (unsupervised). Clustering data adalah proses dari pengelompokkan data berdasarkan similaritas atau kesamaan antara data. Similaritas clustering dapat diaplikasikan untuk beberapa bidang, misalnya di bidang penelitian pasar, clustering digunakan untuk membagi populasi umum dari konsumen-konsumen ke dalam segmen pasar, pembagian pasar dan menentukan sasaran pasarnya. Pada umumnya data yang digunakan untuk penggalian kaidah asosiasi sangatlah besar dan terdapat variasi data yang sangat tinggi. Hal ini dapat mengurangi kualitas dari kaidah yang dihasilkan. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan cluster-based sampling untuk melakukan clustering data, agar data yang digunakan untuk penggalian kaidah asosiasi sudah terklaster dengan baik. Kemudian dari data yang terklaster tersebut, dilakukan pengambilan sampel yang digunakan untuk penggalian kaidah asosiasi. Dengan menggunakan teknik sampling ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari kaidah yang dihasilkan. Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagimana membandingkan kualitas kaidah-kaidah yang dihasilkan pada proses penggalian kaidah asosiasi multi obyektif antara data yang dicluster

dengan data yang tidak di-cluster, serta bagaimana mengetahui algoritma yang lebih baik antara algoritma K-Means dan Fuzzy C Means untuk penggalian kaidah asosiasi multi obyektif. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah penggunaan cluster-based sampling untuk penggalian kaidah asosiasi multi obyektif untuk membandingkan kualitas kaidah-kaidah yang dihasilkan pada proses penggalian kaidah asosiasi multi obyektif antara data yang dicluster dengan data yang tidak di-cluster. Dalam hal ini kualitas dari kaidah yang lebih baik adalah yang mempunyai ratarata nilai confidence yang lebih tinggi. Serta membandingkan algoritma K-Means dan Fuzzy CMeans untuk penggalian kaidah asosiasi multi obyektif. Manfaat penelitian yang diajukan adalah bahwa data yang di-cluster akan menghasilkan kaidah-kaidah yang lebih berkualitas dibandingkan dengan data yang tidak melalui proses clustering. Dan mengetahui algoritma clustering yang lebih baik antara K-Means dan Fuzzy CMeans untuk penggalian kaidah asosiasi multi obyektif.

You might also like