You are on page 1of 27

Kolesterol adalah suatu jenis lemak yang ada dalam tubuh kita dan dibagi menjadi beberapa yaitu

: LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein), Total kolesterol dan Trigliserida. LDL merupakan kolesterol jahat yang membuat endapan dan menyumbat arteri. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL tersebut untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar kolesterol dapat berfungsi sebagaimana mestinya. HDL merupakan kolesterol baik karena kemampuannya membersihkan pembuluh darah arteri. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati. Yang selanjutnya kolesterol ini akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam empedu. LDL (kolesterol jahat) mengandung lebih banyak lemak dari pada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). Sebaliknya HDL (kolesterol baik) dalam operasinya membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL ini mempunyai kandungan lemak yang lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko untuk mendapat serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah lebih rendah dari 130, dan semakin rendah akan semakin baik. Kolesterol Total sebaiknya berkadar di bawah 200. Sedangkan Trigliserida merupakan sejenis lemak yang ditemukan di dalam makan seperti daging, keju, ikan dan kacang-kacangan dan juga dibuat sendiri oleh tubuh. Kadar Trigliserida paling baik adalah di bawah 150.
http://nikiisaku-dreams.com/tag/kolesterol-total/

Apakah Kolesterol?

Kolesterol adalah senyawa lemak berlilin yang sebagian besar diproduksi tubuh di dalam liver dari makanan berlemak yang kita makan. Kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat selaput sel, membungkus serabut saraf, membuat berbagai hormon dan asam tubuh. Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena tidak larut dalam air. Untuk mengedarkannya, diperlukan molekul pengangkut yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu high density lippoprotein (HDL) dan low density lippoprotein(LDL).

Kadar Kolesterol dalam Darah


Hasil pemeriksaan kolesterol Anda biasanya dinyatakan dalam miligram per desi liter (mg/dL). Dampak kadar kolesterol Anda terhadap risiko penyakit jantung tergantung pada faktor risiko lainnya seperti usia, riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tekanan darah Anda. Kadar Kolesterol Total Kurang dari 200 : Normal 200-239 : Batas normal- tinggi Lebih dari 240 : Tinggi Bila total kolesterol Anda normal dan Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung lain, Anda bisa dikatakan aman dari risiko penyakit jantung koroner. Namun demikian, Anda harus tetap menjaga diet Anda dan berolah raga secara teratur agar kadar itu dapat tetap dipertahankan. Bila total kolesterol Anda berada di kisaran 200 dan 239 mg/dL, dokter Anda akan melihat kadar LDL (kolesterol jahat), HDL (kolesterol baik) dan trigliserida.? Mungkin saja Anda memiliki kolesterol total relatif tinggi tetapi kadar LDL-nya normal dan diimbangi HDL yang tinggi. Artinya, secara keseluruhan risiko Anda terkena penyakit jantung tetap rendah. Orang yang memiliki kadar kolesterol total 240 mg/dL atau lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dua kali lipat mereka yang memiliki kadar kolesterol normal. Bila Anda memiliki kadar kolesterol total setinggi itu, Anda harus segera mengubah gaya hidup Anda. Dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan untuk mengelolanya agar tidak membahayakan diri Anda. Kadar LDL (Kolesterol Jahat) Kurang dari 100 : Optimal

100-129 130-159 160-189 Lebih dari 190

: Mendekati optimal : Batas normal tertinggi : Tinggi : Sangat tinggi

LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel. Bila terlalu banyak LDL, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Semakin rendah kadar LDL, semakin kecil risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke. Faktor risiko penyakit jantung dan stroke lainnya menentukan seberapa tinggi LDL Anda seharusnya dan penanganan apa yang tepat bagi Anda. Kadar HDL (Kolesterol Baik) Kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria) : Normal Lebih dari 60 : Tinggi HDL mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke liver. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik bagi kita. Progesteron, anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen menaikkan kadar HDL. Kadar Trigliserida Kurang dari 150 : Normal 150-199 : Batas normal- tinggi 200-499 : Tinggi Sama atau lebih dari 500 : Sangat tinggi Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah Anda yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila Anda makan lebih dari yang diperlukan tubuh, kelebihan kalori Anda akan disimpan sebagai trigliserida dalam sel-sel lemak untuk penggunaan selanjutnya. Trigliserida dalam kadar normal sangat diperlukan tubuh. Kadar trigliserida tinggi biasanya disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup kurang berolah raga. Diabetes, gangguan ginjal dan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan kadar trigliserida.Kadar trigliserida 150 mg/dL atau lebih adalah salah satu faktor risiko sindroma metabolik yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.
http://majalahkesehatan.com/arti-hasil-tes-kolesterol-darah-anda/

Kolestrol
Kolestrol adalah lemak yang terdapat di dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan untuk pembentukan dinding sel dan sebagai bahan baku beberapa hormon. Namun apabila kadar kolestrol dalam darah berlebihan, maka bisa mengakibatkan penyakit, termasuk penyakit jantung koroner dan stroke. Kolestrol yang normal harus di bawah 200 mg/dl. Apabila di atas 240 mg/dl, maka Anda berisiko tinggi terkena penyakit seperti serangan jantung atau stroke.

Kolestrol secara alami bisa dibentuk oleh tubuh, selebihnya di dapat dari makanan hewani, seperti daging, unggas, ikan, margarin, keju, dan susu. Adapun makanan yang berasal dari nabati, seperti buah, sayur, dan beberapa biji-bijian, tidak mengandung kolestrol. Kolestrol tidak larut dalam darah sehingga perlu berikatan dengan pengangkutnya, yaitu lipoprotein. Oleh karena itu pula kolestrol dibedakan menjadi Low-Density Lipoprotein (LDL) dan High-Density Lipoprotein (HDL). Anda akan mendapat penjelasannya di bawah ini. KOLESTROL JAHAT (Low Density Lipoprotein) Kolestrol LDL adalah lemak yang jahat karena bisa menimbun pada dinding dalam dari pembuluh darah, terutama pembuluh darah kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak. Timbunan lemak itu semakin lama semakin tebal dan keras, yang dinamakan arteriosklerosis, dan akhirnya menumbat aliran darah. Kolestrol LDL yang optimal adalah bila kadarnya dalam darah di bawah 100 mg/dl. Kolestrol LDL 100-129 mg/dl dimasukkan kategori perbatasan (borderline). Jika di atas 130 dan disertai afktor risiko lain seperti merokok, gemuk, diabetes, tidak berolah raga, apalagi jika sudah mencapai 160 atau lebih, maka segera perlu diberi obat. KOLESTROL BAIK (High Density Lipoprotein) Kolestrol HDL disebut lemak yang baik karena bisa membersihkan dan mengangkut timbunan lemak dari dinding pembuluh darah ke hati. Kolestrol HDL yang ideal harus lebih tinggi dari 40 mg/dl untuk laki-laki, atau di atas 50 mg/dl untuk perempuan. Penyebab kolestrol HDL yang rendah adalah kurang gerak badan, terlalu gemuk, serta kebiasaan merokok. Selain itu hormon testosteron pada laki-laki, steroid anabolik, dan progesteron bisa menurunkan kolesterol HDL, sedangkan hormon estrogen perempuan menaikkan HDL. Kolestrol Lp (a) Kolestrol Lp (a) adalah suatu variasi dari kolestrol LDL. Kadar Lp (a) yang tinggi berbahaya bagi jantung. Penyebab peningkatan Lp (a) belum jelas, mungkin berkaitan dengan faktor genetik. Trigliserida Trigliserida adalah bentuk lemak lain yang bisa berasal dari makanan atau dibentuk sendiri oleh tubuh. Memiliki trigliserida yang tinggi sering diikuti juga oleh kolestrol total dan LDL yang tinggi, serta kolestrol HDL yang rendah. Orang yang menderita sakit jantung, diabetes, atau obesitas, biasanya mempunyai kadar trigliserida yang tinggi. Trigliserida dalam darah yang normal harus di bawah 150 mg/dl.

Beberapa orang mempunyai trigliserida yang tinggi karena penyakit lain atau keturunan. Bila memang ada faktor keturunan, maka Anda harus mengubah gaya hidup, mulai diet rendah lemak, olah raga teratur, menurunkan berat badan, tidak merokok, juga tidak minum alkohol. Anda juga dianjurkan mengurangi konsumsi karbohidrat (misalnya nasi, mie atau roti) sampai kurang dari 50 persen dari jumlah kalori total. Kadar Kolestrol Tinggi Kolestrol tinggi umumnya diderita oleh orang gemuk, namun tidak menutup kemungkinan orang yang kurus juga bisa mengalaminya, apalagi dengan mengonsumsi makanan yang rendah serat namun lemaknya tinggi. Selain faktor makanan, kolesterol yang tinggi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Oleh sebab itu, semua orang baik kurus apalagi gemuk, belum pernah menderita kolestrol apalagi yang sudah pernah mengalaminya, perlu menjaga makanan dengan mengurangi kadar kolestrol. Caranya antara lain dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat. Kolestrol diketahui sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolestrol merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, jika kadarnya berlebihan di dalam tubuh akan menyebabkan berbagai penyakit. Jika Anda memiliki gangguan metabolisme kolestrol di dalam tubuh, maka Anda perlu diet, berolah raga, dan tambahan obat-obatan. Sebaiknya Anda tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut. Dokter yang baik akan memberikan obat berdasarkan faktor keamanan. Bukti klinis suatu obat juga harus menjadi bahan pertimbangan jika obat tersebut akan dikonsumsi untuk jangka panjang. Atorvastatin merupakan salah satu obat golongan statin yang telah memiliki banyak penelitian atau bukti klinis yang baik terhadap penurunan risiko kesakitan dan kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke, dengan profile keamanan yang baik. Namun demikian, daripada Anda mengobati tingginya kadar kolestrol, tentu saja lebih baik mengontrol dan mengendalikan kadarnya agar tetap normal. Nah, berikut ini langkahlangkahnya: 1. MENGETAHUI KADAR KOLESTROL Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolestrol total Anda di bawah 200 mg/dl, dengan kadar LDL (kolestrol jahat) di bawah angka 130, dan HDL (kolestrol baik) berada di atas angka 40. 2. MENJAGA KESEIMBANGAN BERAT BADAN Mengurangi berat badan yang berlebih merupakan salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolestrol dalam darah. Penelitian juga menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih dapat mengganggu proses metabolisme tubuh dalam menghancurkan lemak.

Meskipun Anda hanya mengkonsumsi sedikit lemak, tidak berarti penurunan kadar kolesterol akan segera terlihat. Dalam hal ini Anda perlu mengurangi sekitar 2.5 4.5 kilogram berat badan agar bisa memperbaiki kadar kolestrol. 3. AKTIFITAS FISIK RUTIN Salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan berolah raga secara rutin. Jalan kaki atau jenis-jenis olah raga ringan lainnya yang dilakukan secara rutin akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan bahwa Anda berolah raga selama 30 menit dalam sehari dan lima hari dalam seminggu. 4. BERKENALAN DENGAN LEMAK BAIK Jika telah terdiagnosa memiliki kadar kolestrol tinggi, biasanya Anda disarankan untuk menurunkan konsumsi lemak. Sebaiknya Anda mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacangkacangan. Penelitian membuktikan bahwa jenis lemak tersebut membantu menurunkan kadar LDL dan Trigliserida dalam darah, serta meningkatkan HDL. Berikut cara mengonsumsi lemak yang baik: a. Pilihlah minyak nabati seperti minyak jagung atau minyak soya (kedelai) daripada minyak hewani. b. Baca label yang tertera pada minyak sayur (vegetable oil), lalu pilih yang mengandung terutama lemak tak jenuh rantai tunggal atau jamak. c. Gantilah daging dengan tahu, kacang, atau sayuran. d. Pilihlah daging kurus daripada daging sosis atau luncheon meat (daging kaleng) e. Buanglah lemak pada daging, juga pisahkan kulit pada ayam dan bebek. f. Banyak makan sayuran, termasuk tahu dan kacang , daripada makan daging. g. Pakai margarin tak jenuh daripada butter. h. Pilih susu rendah lemak (low fat) daripada susu full cream. i. Untuk orang dewasa sehat, telur dibatasi 2-3 butir seminggu, sedangkan untuk anak dan remaja bisa 6-7 telur per minggu. Untuk yang mempunyai kolestrol tinggi, telur harus dibatasi 1-2 per minggu. j. Kurangi masak dengan cara menggoreng, lebih baik dengan cara mengukus, merebus. membakar, atau memanggang.

k. Batasilah makanan yang kaya lemak hanya dua kali per minggu. l. Hindari makan babi, kambing, jeroan atau makanan yang banyak mengandung lemak. m. Batasi makanan udang, kepiting, atau kerang. n. Jauhi kue yang banyak krim atau minyak. o. Carilah buah segar setiap hari. p. Banyak mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayur, buah, padi-padian, dan kacangkacangan. Makanan daging, ikan, udang, telur, dan susu sama sekali tidak mengandung serat.

5. MENGONSUMSI MULTIVITAMIN Sekalipun telah mengonsumsi makanan yang sehat, tetap saja ada kemungkinan tubuh Anda kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi tersebut Anda perlu mengonsumsi multivitamin atau suplemen makanan untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke. Sebaiknya Anda memilih vitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12. Alasannya, ketiganya bermanfaat penting dalam menjaga kesehatan jantung.

6. POLA MAKAN YANG BENAR Tingkat kolesterol dapat diturunkan dengan mengikuti pola makan yang sehat dan benar. Kurangilah konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan minyak seperti gorenggorengan, jeroan, bebek, kulit, sosis, hamburger, kepiting, udang, cumi, margarin, mentega, kuning telur, susu berlemak dan keju.
http://artikesehatan.wordpress.com/kolestrol/\

Kolesterol Adalah High Density Lipoprotein

Kebalikannya dengan LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipopreotein) kolesterol yang sering disebut sebagai kolesterol baik. Disebut baik, karena karakter sifatnya yang mengikat kolesterol LDL yang sangat mudah membuat timbunan plak lemak di dinding pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan yang berakibat fatal. Sifat HDL mengangkut kolesterol yang memiliki kadar protein lebih sedikit dan mampu membawa kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri untuk dibuang. Kesimpulannya HDL mencegah kolesterol mengendap di arteri dan mencegah aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

Sebuah ilustrasi yang menggambarkan rupa anatomi kolesterol HDL

Selain itu, fungsi HDL juga memindahkan kolesterol yang ada di dalam sel ke hati untuk kemudian dieliminasi dari tubuh. HDL tidak hanya memindahkan kolesterol dari dalam sel, namun juga menghambat terjadinya oksidasi LDL. Semakin tinggi kadar HDL sering dihubungkan dengan semakin rendah kejadian penyakit jantung serta stroke. Beberapa faktor lain yang diketahui ikut mempengaruhi penurunan kadar HDL adalah merokok. Merokok menekan jumlah kadar HDL di dalam darah. Bisa dibayangkan, jika populasi kolesterol jahat lebih banyak di dalam peredaran dara, maka potensi terjadinya penyumbatan di pembuluh darah semakin tinggi. Merokok berapapun kuantitasnya, sama sekali tidak memberikan keuntungan kepada tubuh. Kolesterol HDL dapat ditingkatkan kadarnya di dalam darah dengan aktivitas olahraga secara rutin. Selain itu dengan pengendalian pola makan kita juga dapat mengatur kadar HDL demi kesehatan tubuh kita. HDL

Perbandingan kolesterol

Untuk membantu menurunkan kadar kolesterol, Anda dengan LDL sebaiknya mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi lemak jenuh dan trans fat serta menggantinya dengan lemak tak jenuh (monounsaturated atau polyunsaturated fat). Anda juga sebaiknya mengurangi jumlah asupan lemak per harinya. The American Heart Association merekomendasikan asupan kolesterol perhari kurang dari 300 mg. Apabila memiliki penyakit jantung, asupan kolesterol sebaiknya kurang dari 200 mg. Minumlah minyak ikan secara teratur. Minyak ikan banyak mengandung lemak poliunsaturated atau yang dikenal dengan omega-3 yang dapat menurunkan kadar trigliserida dan mencegah pembekuan (clotting) darah, dan membantu mengatur irama jantung.

Makanlah makanan dengan kandungan serat tinggi. Makanan yang kaya akan serat (10-25 g/hari) diantaranya adalah kacang-kacangan, kacang polong, gandum, buah, dan sayuran yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.[](DA)
http://www.klikdokter.com/kolesterol/read/2010/07/23/159/high-density-lipoprotein

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. 1.2. Tujuan Untuk memberitahukan kepada rekan-rekan agar dapat memahami dan mempelajari Pengertian Kolesterol, Jenis Kolesterol, Penyebab Kolesterol dan lain - lain.

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kolesterol Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita

disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena asupan makanan yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood). Kolesterol dalam tubuh yang berlebihan akan tertimbun di dalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL (Low Density Lipoprotein) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL (High Density Lipoprotein) untuk dibawa kembali ke hati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam (cairan) empedu. LDL mengandung lebih banyak lemak daripada HDL sehingga ia akan mengambang di dalam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, HDL disebut sebagai lemak yang "baik" karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi sehingga lebih berat. Dilihat dari struktur kimianya, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks. Sebagian besar kolesterol yang beredar dalam tubuh manusia dihasilkan dari dalam tubuh (di hati), mencapai 80% dari total kolesterol. Sisanya (20%) diperoleh dari makanan. Meski tampak "jahat" sebenarnya kolesterol memiliki banyak kegunaan dalam tubuh, di antaranya membuat hormon seks, membentuk dinding sel dan lain-lain.

Kolesterol tidak larut dalam cairan darah. Untuk itu agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut lipoprotein. Lipoprotein dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carier) kolesterol dalam darah Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat. 2.2. Jenis Kolesterol Ada beberapa jenis kolesterol yang penting untuk diketahui. 1. Kolesterol LDL (low density lipoprotein) Kolesterol LDL ini adalah kolesterol yang mengangkut paling banyak kolesterol di dalam darah. LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, karena kadar LDL yang tinggi akan menyebabkan mengendapnya kolesterol dalam arteri. Kolesterol LDL merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan merupakan target utama dalam pengobatan 2. Kolesterol HDL (high density lipoprotein) Kolesterol HDL mengangkut kolesterol lebih sedikit. HDL sering disebut kolesterol baik, karena dapat membuang kelebihan kolesterol jahat di pembuluh darah arteri kembali ke hati untuk diproses dan dibuang. Jadi HDL mampu mencegah kolesterol mengendap di arteri dan melindungi (proteksi) dari aterosklerosis (terbentuknya plak pada dinding pembuluh darah). Selain LDL dan HLD ada lagi satu jenis lemak yang berbahaya, yakni trigliserida. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ dalam tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah seperti kegemukan, minum alkohol, makan gula, makan lemak. Kadar trigliserida yang tinggi banyak dikaitkan dengan pankreatitis atau radang pankreas. 2.3. Penyebab Kolesterol Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol (seperti makanan berminyak, bersantan, makanan fast food) , alkohol dan gula yang berlebihan. Penyebab Kolesterol Tinggi. Pernah dengar tentang Kolestrol tinggi atau bahkan ada yang pernah mengalami kolesterol tinggi ? Keluhan yang biasa terjadi rasa sakit atau pegal di tengkuk kepala bagian belakang hingga pundak, kaki bengkak, mudah capai dan gampang ngantuk. Mungkin bagi yang pernah mengalaminya tahu tentang Penyebab Kolesterol Tinggi.

Sebelum kita bahas mengenai Penyebab Kolesterol Tinggi, perlu diperhatikan dan dicamkan bahwa Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Resiko terburuknya, gumpalan-gumpalan lemak bisa menyumbat aliran darah sehingga bisa memicu kematian akibat serangan jantung atau stroke... mengerikan!! Kolesterol yang tinggi dialami ratusan juta orang di seluruh dunia. Penyebab utamanya kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui. 1. Makanan sehari-hari Kolesterol umumnya berasal dari lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga banyak mengandung kolesterol. Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak berlebih. Mulailah menata makanan seperti daging sapi, kambing, susu, telur, mentega dan keju karena mengandung lemak jenuh. Makanan yang mengandung minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau mentega juga memiliki banyak lemak jenuh. Lemak jenuh juga sering didapati pada makanan ringan yang mengandung margarin, yang menggunakan minyak goreng dan kue-kue. 2. Berat badan Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik). 3. Kurang bergerak (baca: 5 tanda tubuh perlu olah raga) Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan untuk banyak bergerak. Coba perhatikan apakah kegiatan sobat lebih banyak duduk atau tidur dan jarang berjalan kaki. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL (kolesterol baik). 4. Umur dan jenis kelamin Setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50 tahun. Pada wanita, kadar

kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya cenderung tinggi seperti pada pria. 5. Penyakit tertentu Bisa saja sobat sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tapi ternyata kolesterol masih tinggi. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme dapat menyebabkan kolesterol tinggi. 6. Sejarah keluarga Jika salah satu anggota keluarga punya masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa terjadi. 7. Merokok Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal. Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah di atas 240 mg karena bisa menyebabkan stroke. 2.4. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah). Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan timbullah gagal jantung. Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl), memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun (pria) dan 65 tahun (wanita), yang diketahui memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

Adapun gejala penyakit jantung adalah : Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung Tercekik atau sesak Berlangsung lebih dari 20 menit. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai berat. Gejala stroke ringan : Bicara tiba-tiba jadi pelo Gejala yang sifatnya berat : kelumpuhan anggota gerak tubuh wajah menjadi tidak simetris jika terjadi perdarahan otak dapat menyebabkan KEMATIAN. Gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar jangan sampai jatuh pada derajat yang lebih berat. 2.5. Hubungan kolesterol dan penyakit lain Diabetes Melitus Diabetes merupakan suatu keadaan dimana kadar gula darah melebihi batas normal. Diabetes ini juga merupakan faktor risiko terhadap PJK. Bila kadar gula darah naik dan berlangsung lama, maka akan memicu terjadinya aterosklerosis pada arteri koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkonrol dengan kadar glukosa yang tinggi cenderung meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida. Bentuk kolesterol LDL pada penderita diabetes lebih padat dengan ukuran yang lebih kecil yang sering disebut Small Dense LDL, sehingga mudah sekali masuk kedalam lapisan pembuluh darah yang lebih dalam. Bentuk kolesterol LDL ini lebih jahat lagi karena lebih bersifat aterogenik (lebih mudah menempel pada pembuluh darah dan lebih mudah membentuk plak). 2.6. Penanganan Hiperkolesterol Makanlah makanan tinggi serat, gunakan minyak mufa (mono-unsaturated fatty acid) dan pufa (poly-unsaturated fatty acid), suplementasi minyak ikan, vitamin antioksidan dan pertahankan berat badan ideal.

Apabila pengatura gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, maka pasien harus mengkonsumsi obat. Obat yang dapat digunakan yaitu : a. Golongan asam fibrat Gemfibrozil, Fenofibrate dan Ciprofibrate. Fibrate menurunkan produksi LDl dan meningkatkan kadar HDL. LDL ditumpuk di arteri sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung, sedangkan HDL memproteksi arteri atas penumpukkan itu. b. Golongan resin Kolestiramin (Chlolestyramine) Obat antihiperlidemik ini bekerja dengan cara mengikat asam empedu di usus dan meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah. c. Golongan Penghambat HMGCoa reduktase Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin. Menghambat pembentukan kolesterol dengan cara menghambat kerja enzim yang ada di jaringan hati yang memproduksi mevalonate, suatu molekul kecil yang digunakan untuk mensintesa kolesterol dan derivat mevalonate. Selain itu meningkatkan pembuangan LDL dari aliran darah. d. Golongan Asam nikotinat niasin Dengan dosis besar asam nikotinat diindikasikan untuk meningkatkan HDL atau kolesterol baik dalam darah e. Golongan Ezetimibe Menurunkan total kolesterol dan LDL juga meningkatkan HDL dengan cara mengurangi penyerapan kolesterol di usus. 2.7. Cara Menyikapi Kolesterol Ada yang bilang bahwa seiring dengan semakin baik tingkat ekonomi maka kesempatan untuk makan enak pun semakin besar. Makan enak dapat diartikan dengan makan makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di kota-kota besar ternyata berupa makanan yang gurih, gorengan, berlemak, serta minim serat. Semua orang pasti suka makan enak. Namun, jangan sampai kebablasan karena berbahaya bagi kesehatan. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa hiperkolesterol merupakan faktor risiko penyebab kematian di usia muda. Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia pada tahun 2002, tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian di usia muda. Padahal hiperkolesterol atau hiperlipidemia termasuk faktor risiko utama penyakit gangguan pembuluh darah seperti PJK yang dapat diubah. Jangan tunggu penyakit datang tapi lakukanlah cara untuk memperbaikinya. Tidak cukup cara biasa untuk mengatasi hiperkolesterol, diperlukan cara cerdas untuk menyikapi kolesterol. 2.8. Cara Mengontrol Kolesterol Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL. Sementara untuk Trigliserida sendiri pnting pula diperhatikan untuk terpantau harus diangka yang tetap rendah. Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa : 1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 239 mg/dl Tinggi > 240 mg/dl 2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 129 mg/dl Perbatasan tinggi 130 159 mg/dl Tinggi 160 189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/d 3. 4. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl

Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes mellitus (kencing manis),

merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup seharihari, sehingga dianjurkan untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang merasakan gangguan. 2.9. Cara Mencegah Kolesterol Kolesterol ditengarai sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai penyakit. Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. 1. Mengetahui kadar kolesterol Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL (kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol. 2. Menjaga keseimbangan berat badan Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak. Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 0,5 kg dalam seminggu. 3. Aktvitas fisik rutin Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu. 4. Berkenalan dengan lemak baik Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan

konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitun dan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL. 5. Mengonsumsi multivitamin Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Pilihlah multivitamin yang mengandung asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12, karena ketiganya memiliki manfaat penting menjaga kesehatan jantung.

BAB II PENUTUP
3.1. Kesimpulan Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Jumlah kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan. Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan meningkat. Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang perlu diketahui. Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin. 3.2. Saran & Kritik Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Lars Heslet.1991.kolesterol(judul asli: cholesterol). Penerbit Kesaint Blanc.jakarta Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K), IBCLC. 1987. Tumbuh Kembang Remaja Dan Permasalahannya. Penerbit CV. SAGUNG SETO, Jakarta

High Desert International Product Suplement

www.infopenyakit.com www.addaun.com www.ningharmanto.com www.trubus-online.co.id

Tujuan Untuk menentukan kadar kolesterol total dalam serum.

12.2

Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penentuan kadar bilirubin baik bilirubin total atau bilirubin direct yaitu Liberman-Burchard.

12.3

Prinsip Pemeriksaan Kolesterol merupakan sterol yang paling banyak terdapat dalam badan manusia, terutama pada otak, jaringan syaraf, cairan empedu dan darah. Senyawa ini merupakan penyusun utama batu empedu. Kolestrol banyak dijumpai pada lemak binatang, tetapi tidak pernah ditemukan pada lemak tumbuhan. Tumbuhan mempunyai sterol yang disebut fitosterol.

Kolesterol merupakan senyawa yang memiliki inti empat cincin siklopentano fenantren. Termasuk lemak dengan daya larut yang sangat kecil dalam air. Kadarnya dalam plasma darah 150-200mg/ml, sekitar 2x kadar glukosa darah. Dalam plasma darah 30% berikatan dengan lipoprotein yang mampu menambah daya larutnya dalam darah. Sebanyak 70% lagi kolesterol darah berada berupa kolesterol ester. Kolesterol juga banyak terdapat dalam empedu, dengan kadar 390mg/100ml (Yatim, 2003). Kolesterol tidak larut dalam air tetapi dapat diekstraksi dari jaringan dengan kloroform, eter, benzena dan alkohol panas. Kolesterol termasuk senyawa steroida dengan rumus C27H45OH. Kebanyakan kolesterol diet ada dalam bentuk teresterkan. Esterkolesterol yang ada ditemukan oleh empedu lalu dihidrolisis oleh esterase kolesterol pankreas. Ester kolesterol + H2O kolesterol + asam lemak (Astuti, 2010).

Secara umum kolesterol merupakan derivate lemak yang banyak dijumpai dalam bahan makanan khususnya yang berasal dari hewan. Kadar kolesterol dalam setiap jenis bahan makanan cukup bervariasi tergantung pada jenis dan macam produknya, bahkan kandungan kolesterol pada setiap bagian/organ tubuh hewan pun berbeda- beda. Secara fisiologi kolesterol penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun membran sel, sintesis garam empedu dan prasat (precursor) hormon khususnya kelompok hormon steroid. Namun demikian, kelebihan kolesterol dapat menyebabkan timbulnya berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah atherosclerosis yaitu timbunan kolesterol pada pembuluh darah khususnya pada tunica media arteri. Atherosklerosis merupakan predisposisi infark miokard, stroke, trombosis otak dan penyakit serius lainnya. Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya, di mana 80% diproduksi oleh tubuh sendiri dan 20% berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu : Kolesterol LDL, adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah. Kolesterol HDL, adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl.

Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita. Kolesterol LDL sering disebut dengan kolesterol jahat, karena peningkatan kadar kolesterol ini dalam darah dihubungkan dengan peningkatan resiko penyakit jantung koroner. Kolesterol LDL akan berakumulasi di dinding arteri sehingga membentuk semacam plak yang menyebabkan dinding arteri menjadi kaku dan rongga pembuluh darah menyempit. Proses ini dikenal dengan nama atherosklerosis. Kolesterol HDL sebaliknya sering disebut dengan kolesterol baik karena kolesterol HDL mencegah terjadinya atherosklerosis dengan cara mengeluarkan kolesterol jahat dari dinding arteri dan mengirimkannya ke hati. Jadi, bila kadar kolesterol LDL tinggi sedangkan kadar kolesterol HDL rendah maka merupakan faktor resiko terjadinya atherosklerosis. Sebaliknya yang diharapkan adalah kadar kolesterol LDL rendah dan kadar kolesterol HDL yang tinggi. Kadar kolesterol baik LDL maupun HDL juga dipengaruhi oleh faktor herediter atau keturunan. Pada pasien dengan familial hypercholesterolemia (FH), terdapat pengurangan jumlah yang signifikan dari reseptor kolesterol LDL dalam hatinya.Pasien ini juga akan rentan menderita atherosklerosis dan serangan jantung pada usia muda. Makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol akan meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah. Lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan lemak tak jenuh berdasarkan pada struktur kimianya. Lemak jenuh terutama berasal dari daging dan produk olahan susu yang akan meningkatkan kadar kolesterol darah. Beberapa minyak tumbuhan yang dibuat dari buah kelapa, sawit, dan cokelat juga tinggi kadar lemak jenuhnya. Menurunkan kadar kolesterol LDL saat ini merupakan fokus utama dalam mencegah atherosklerosis dan serangan jantung. Beberapa dokter dan ahli percaya bahwa keuntungan menurunkan kadar kolesterol LDL antara lain : Mengurangi dan menghentikan pembentukan plak kolesterol pada dinding pembuluh darah. Memperlebar rongga arteri. Mencegah pecahnya plak kolesterol yang mempunyai resiko membentuk gumpalan darah/trombus (faktor resiko stroke) Menurunkan resiko serangan jantung.

Menurunkan resiko stroke. Tubuh kita menggunakan kolesterol untuk membuat:

Hormon seks, sangat penting bagi perkembangan dan fungsi organ seksual. Hormon korteks adrenal,m penting untuk metabolisme dan keseimbangan garam dalam tubuh. Vitamin D, penting dalam penyerapan Ca. Garam empedu, membantu usus menyerap lemak. Membran sel dan lapisan luar lipoprotein. Untuk mengetahui kandungan kolesterol, dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode pengukuran baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari metode yang sederhana sampai metode yang kompleks. Tentu saja setiap metode memiliki kelebihaan dan kekurangan, oleh karena itu dalam tulisan ini akan disajikan pengukuran kadar koleterol dengan metode Lieberman-Burchards yang menggunakan alat spesifik berupa spektrofotometer (Astuti. 2010). Pada metode ini, kolesterol total berupa kolesterol bebas dan ester kolesterol diekstraksi. Jumlah kolesterol ditentukan kolorimetris dengan menerapkan reaksi Liebermann-Burchard dan dibandingkan dengan larutan standard kolesterol yang diketahui (Dawiesah, 1989). Reaksi Liebermann-Burchard merupakan dasar penentuan fotometri kolesterol. Cuplikan kolesterol dilarutkan dalam kloroform direaksikan dengan asetat anhidrat dan sedikit asam sulfat pekat akan terjadi pewarnaan yang khas untuk sterol tunggal (Schunack et al., 1990). Pada reaksi Liebermann-Burchard larutan akan berubah warna dengan segera menjadi merah dengan cepat akan menjadi biru-violet (kolekalsiterol kolesterol) dan untuk selanjutnya akan menjadi hijau (ergokalsiferol) (Schunack et al., 1990). Bila kolesterol direaksikan dengan asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat dalam lingkungan bebas air, maka akan terbentuk warna hijau-biru yang intens akibat pembentukan polimer hidrokarbon tak jenuh. Hasil reaksi antara kolesterol dengan pereaksi warna yang membentuk kompleks berwarna hijau biru tersebut diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis. Test ini sangat sensitif terhadap kelembaban. Maka pipet yang digunakan harus dalam keadaan kering (Anonim, 2012).

12.4

Alat dan Bahan

a. Alat Tabung reaksi Pipet ukur

Rak tabung reaksi Pipet tetes Pipet mikro Gelas beaker Alat spektrofotometri

b. Bahan Serum jernih Pereaksi warna 1 : 0,043 M asam sulfosalisilat dengan asam asetat glasial Asam sulfat pekat 96% Pereaksi warna 2 : Asam asetat anhidrat dalam asam asetat glasial 4:1 Standar kolesterol 250 mg/dL (Bio Analitika)

12.5

Cara Kerja Dibuat pereaksi kolesterol dengan mencampur pereaksi warna 1 dan 2 dengan perbandingan 75:25. Dibuat campuran sebagai berikut: Serum Standar Aquades Pereaksi kolesterol Tes (ml) 0,05 2,5 Standar (ml) 0,05 2,5 Blanko (ml) 0,05 2,5

Dicampur dan ditangguhkan selama 5 menit pada suhu 20-250C, lalu ditambahkan asam sulfat pekat sebanyak 0,5 ml pada masing-masing larutan di atas. Dicampur hingga semua protein larut, ditangguhkan selama 15 menit pada suhu 20-250C, lalu dibaca pada spektrofotometer dengan panjang gelombang pengamatan 610 nm.

12.6

Hasil Pemeriksaan & Interpretasi Hasil Hasil Pemeriksaan Warna setelah penambahan H2SO4 Warna setelah 15 menit Absorbansi (=610 nm) Perhitungan Dik : Absorbansi blanko = 0,000 Absorbansi standar = 0,173 Absorbansi tes A Absorbansi tes B Kadar standar Dit : Kadar kolesterol pada tes A dan tes B ? Jawab : Test A Kolesterol total serum A = = = 105,49 mg/dL Test B Kolesterol total serum B = = = 46,24 mg/dL Interpretasi Hasil = 0,073 = 0,032 = 250 mg/dL Tes A Tes B Standar Hijau Hijau Hijau kebiruan kekuningan (++) kekuningan (+) (+++) Kuning kecoklatan 0,073 Kuning 0,032 Coklat kekuningan 0,173 Blanko Bening/jernih (-) Bening kekuningan 0,000

Kadar kolesterol normal dalam darah adalah 125-250 mg/dL. Berdasarkan data pengamatan hasil perhitungan, didapatkan kadar kolesterol yang lebih rendah dari nilai normal pada serum A dan B, yaitu pada serum A sebesar 105,49 mg/dL dan pada serum B sebesar 46,24 mg/dL. Hasil yang didapat ini menunjukkan hasil yang lebih rendah dari nilai normal. Hal ini mungkin menunjukkan keadaan pasien yang mungkin mengalami hipolipidemia. Namun, hasil ini tidak menunjukkan data pasti karena pada saat pengerjaan, pemipetan serum masih tersisa pada pipet mikro yang digunakan sehingga proses pengencerannya kurang sempurna.

12.7

Pembahasan Pada praktikum kali ini dilakukan penentuan kadar kolesterol total dalam tubuh dengan metode Libermann-Burchard. Kolesterol adalah komponen asam lemak yang terdapat dalam darah. Zat ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses-proses tertentu bagi kelangsungan hidup. Di antaranya untuk membentuk hormon, membentuk sel, dan merawat sel-sel saraf. Sintesis kolesterol sebgain besar terjadi di dalam hati, selain itu terjadi pula di usus halus, kelenjar adrenal dan testis. Di samping itu juga berasal dari makanan yang diabsorbsikan di usus bersama lipid yang lain yang disintesis dalam usus. Kolesterol diangkut dalam lipoprotein plasma baik sebagai kolesterol maupun ester kolesterol. Praktikum tentang pengukuran kadar kolesterol ini bertujuan untuk mengetahui prinsip pengukuran kolesterol tersebut dengan menggunakan metode Lieberman Burchards dan mengetahui kadar kolesterol dalam serum. Anhidrid asetat bereaksi dengan kolesterol dalam larutan kloroform menghasilkan suatu larutan berwarna hijau kebiruan yang karakteristik. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti gugus kromofor yang menimbulkan warna tersebut, namun diduga melibatkan reaksi esterifikasi gugus hidroksi pada posisi ketiga seperti terlihat pada susunan molekulnya. Darah atau serum darah diekstraksi dengan campuran alkohol-aseton yang bertujuan memindahkan kolesterol dan lipida-lipida lain serta mengendapkan protein. Kemudian pelarut organik dievaporasi pada penangas air (waterbath). Residu keringnya kemudian dilarutkan dalam kloroform. Campuran kloroform kemudian ditentukan secara klorimetri menggunakan reagen Lieberman-Burchard. Kolesterol serum darah secara normal berkisar dari 100 250 mg/100 ml. Rata-rata jumlah kolesterol dalam serum darah adalah 200 mg/100 ml, pada usia 25 tahun yang lebih lanjut meningkat secara perlahan dengan meningkatnya usia sampai usia 40 50 tahun. Wanita

umumnya menunjukkan kadar kolesterol yang lebih rendah dari pada pria sampai dicapai saat menopause (Budimarwanti, 2011). Berdasarkan data pengamatan, diketahui warna larutan setelah ditambahkan asam sulfat pekat adalah hijau kekuningan untuk test A dan B dengan intensitas warna test A lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa kolesterol pada serum telah bereaksi dengan dengan reagen. Dan secara visual menunjukkan adanya kolesterol pada serum tersebut. Kemudian ditangguhkan selama 15 menit agar reaksi yang terjadi lebih optimal untuk memastikan semua kolesterol yang terkandung telah bereaksi. Penentuan kolesterol total secara kuantitatif dilakukan dengan alat spektrofotometer untuk mengetahui kadar kolesterol total dalam serum. Dari data hasil pengamatan dapat diketahui nilai absorbansi dari masing-masing serum A dan B adalah 0,073 dan 0,032, sedangkan untuk absorbansi standar sebesar 0,173. Dari

perhitungan dengan memasukan nilai absorbansi sampel maka diperoleh kadar kolesterol serum A sebesar 105,49 mg/dL dan pada serum B sebesar 46,24 mg/dL. Nilai ini menunjukkan hasil yang berada di bawah normal (normal 125-250 mg/dL), khususnya untuk serum B yang nilainya jauh di bawah normal. Berdasarkan hasil ini dapat diinterpretasikan kemungkinan hipolipidemia pada pasien. Meskipun demikian, tidak dapat dipastikan hasil ini karena selama pengerjaan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satu contohnya adalah saat pemipetan serum B, masih terdapat sisa serum di dalam pipet mikro, sehingga tidak keseluruhan serum yang terukur kadar kolesterolnya. Tentu dari hal ini akan memberikan pengaruh pada kadar kolesterol yang diperoleh. Secara fisiologi kolesterol penting bagi tubuh, karena merupakan bahan penyusun membran sel, sintesis garam empedu dan prasat (precursor) hormon khususnya kelompok hormon steroid. Kolesterol disintesis dalam keadaan normal oleh tubuh sejumlah 2 kali dari kadar kolesterol di dalam makanan yang dimakan. Kolesterol yang disintesis diubah menjadi jaringan, hormon dan vitamin yang kemudian beredar ke dalam tubuh melalui darah. Tetapi ada pula kolesterol yang kembali ke dalam hati untuk diubah menjadi garam empedu dan garamnya. Hasil sintesis kolesterol disimpan dalam jaringan tubuh. Tubuh dalam keadaan normal, bila terjadi gangguan dalam konsumsi kolesterol maka akan terjadi mekanisme untuk mempertahankan balance atau keseimbangan kolesterol sebagai mekanisme pertahanan. Namun bila terjadi gangguan dapat berupa penimbunan kolesterol atau derivatnya di arteri menimbulkan penghambatan aliran darah, menyebabkan tekanan darah tinggi dan menyebabkan beberapa

penyakit kardiovascular (Linstromberg, 1996). Kadar kolesterol yang rendah memang memiliki tingkat risiko penyakit yang lebih rendah dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi. Namun, kadar kolesterol yang rendah tentu harus diperhatikan karena kolesterol memiliki fungsi dalam tubuh, seperti misalnya pembentukan hormon-hormon steroid. Sehingga apabila terjadi penurunan kadar kolesterol dalam tubuh maka dapat menyebabkan penurunan sintesis hormon dan berimplikasi pada gangguan keseimbangan hormon.

You might also like