You are on page 1of 2

Porositas Porositas didefinisikan sebagai perbandingan volume pori-pori (yaitu volume yang ditempati oleh fluida) terhadap volume

total batuan. Ada dua jenis porositas ya itu porositas antar butir dan porositas rekahan. Secara matematis porositas dapa t dituliskan sebagai berikut: Sebagai contoh, apabila batuan mempunyai media berpori dengan volume 0,001 m3, d an media berpori tersebut dapat terisi air sebanyak 0,00023 m3, maka porositasny a adalah: Pada kenyataannya, porositas didalam suatu sistem panasbumi sangat bervariasi. C ontohnya didalam sistem reservoir rekah alami, porositas berkisar sedikit lebih besar dari nol, akan tetapi dapat berharga sama dengan satu (1) pada rekahannya. Pada umumnya porositas rata-rata dari suatu sistem media berpori berharga antar a 5 30%. Kecepatan Aliran Fluida Kecepatan aliran darcy atau flux velocity (v) adalah laju alir rata-rata volume flux per satuan luas penampang di media berpori. Sedangkan kecepatan rata-rata f luida yang melalui media berpori dikenal sebagai interstitial velocity (u). Hubu ngan antara kedua parameter kecepatan tersebut adalah sebagai berikut: Harga flux velocity pada umumnya sekitar 10-6 m/s. Besarnya interstitial velocit y digunakan untuk kecepatan suatu partikel (partikel kimia penjejak atau tracer) yang mengalir pada media berpori. Permeabilitas Permeabilitas adalah parameter yang memvisualisasikan kemudahan suatu fluida unt uk mengalir pada media berpori. Parameter ini dihubungkan dengan kecepatan alir fluida oleh hukum Darcy seperti di bawah ini Tanda negatif dalam persamaan di atas menunjukkan bahwa apabila tekanan bertamba h dalam satu arah, maka arah alirannya berlawanan arah dengan pertambahan tekana n tersebut. Dari persamaan (2.3) dapat dinyatakan bahwa kecepatan alir fluida (k ecepatan flux) berbanding lurus dengan k/m, dimana didalam teknik perminyakan, k /m dikenal sebagai mobility ratio. Permeabilitas mempunyai arah, dimana ke arah x dan y biasanya mempunyai permeabi litas lebih besar dari pada ke arah z. Sistem ini disebut anisotropic. Apabila permeabilitas tersebut seragam ke arah horizontal maupun vertikal disebu t sistem isotropik. Satuan permeabilitas adalah m2. Pada umumnya pada reservoir panasbumi, permeabil itas vertikal berkisar antara 10-14 m2, dengan permeabilitas horizontal dapat me ncapai 10 kali lebih besar dari permeabilitas vertikalnya (sekitar 10-13 m2). Sa tuan permeabilitas yang umum digunakan didunia perminyakan adalah Darcy (1 Darcy = 10-12 m2). Densitas Batuan Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap v olume (rata-rata dari material tersebut). Densitas spesifik adalah perbandingan antara densitas material tersebut terhadap densitas air pada tekanan dan tempera tur yang normal, yaitu kurang lebih 103 kg/m3. Batuan mempunyai sifat-sifat tertentu yang perlu diketahui, dalam mekanika batuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu ; a. Sifat fisik batuan seperti bobot isi Spesific Gravity porositas dan absorbsi Voi d Ratio . b. Sifat mekanika batuan seperti kuat tekan, kuat tarik, modulus elastisitas, Poisson `s Ratio . Kedua sifat tersebut dapat ditentukan, pada umumnya ditentukan terhadap sampel y ang diambil dari lapangan. Satu persatu dapat digunakan untuk menentukan kedua s ifat batuan. Pertama-tama adalah penetuan sifak fisik batuan yang merupakan peng ujian tanpa merusak (Non Destructive Test), kemudian dilanjutkan dengan penentua n sifat mekanik batuan yang merupakan pengujian merusak (Destructive Test) sehin gga contoh fasture (hancur). Pembutan contoh batuan dapat dilakukan dilaboratorium maupun dilapangan (insitu)

. Pembuatan percontohan dilaboratorium dilakukan dari blok batuan yang diambil d ilapangan hasil pemboran Core (inti). Sampel yang didapat berbentuk selinder den gan diameter pada umumnnya antara 50-70 mm dan tingginya dua kali diameter terse but. Ukuran percontohan dapat lebih kecil dari ukuran yang disebut diatas tergan tung maksud pengujian. Pengujian ini dilakukan pada inti bor (core) dengan contoh berbentuk silinder de ngan dimeter 50-70 mm kemudian dipotong dengan mesin untuk mendapatkan ukuran ti nggi dua kali diameternya. Kemudian conto yang diambil dimasukkan eksikator dan udara yang ada dalam eksika tor dihisap sehingga conto dalam keadaan vacum. Dari conto yang didalam eksikator didapatkan nilai berat jenis,berat jenuh terga ntung dalam air dan berat kering conto

You might also like