You are on page 1of 6

A. Judul Praktikum Kromatografi kolom (klasik) B. Pembimbing Edi Wahyu C. Tanggal Praktikum 15 Maret 2013 D.

Tujuan Praktikum Memahami prinsip Kromatografi Kolom (KK) dan melakukan pemisahan dengan metode KK. Mampu melakukan pemisahan dan mengidentifikasi sampel dengan metode KK.

E. Dasar Teori Kromatografi adalah suatu cara pemisahan dimana komponen-komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara 2 fase, salah satunya yang merupakan fase stasioner (diam), dan yang lainnya berupa fasa mobil (fasa gerak).Fase gerak dialirkan menembus atau sepanjang fase stasioner. Fase diam cenderung menahan komponen campuran, sedangkan fasa gerak cenderung menghanyutkannya. Berdasarkan terikatnya suatu komponen pada fasa diam dan perbedaan kelarutannya dalam fasa gerak, komponen-komponen suatu campuran dapat dipisahkan. komponen yang kurang larut dalam fasa gerak atau yang lebih kuat terserap atau terabsorpsi pada fasa diam akan tertinggal, sedangkan komponen yang lebih larut atau kurang terserap akan bergerak lebih cepat. Jadi prinsip dasar pemisahan kimiadengan metode kromatografi adalah kesetimbangan distribusi komponen-komponen senyawa sampel antara ke dua fasa, yaitu fasa diam dan fasa gerak. Kromatografi kolom merupakan metode kromatografi klasik yang masih banyak digunakan. Kromatografi kolom digunakan untuk memisahkan senyawasenyawa dalam jumlah yang banyak berdasarkan adsorpsi dan partisi. Kemasan adsorben yang sering digunakan adalah silika gel G-60, kieselgur, Al2O3, dan Diaion. Cara pembuatannya ada dua macam : 1. Cara kering yaitu silika gel dimasukkan ke dalam kolom yang telah diberi kapas kemudian ditambahkan cairan pengelusi.

2. Cara basah yaitu silika gel terlebih dahulu disuspensikan dengan cairan pengelusi yang akan digunakan kemudian dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom secara kontinyu sedikit demi sedikit hingga masuk semua, sambil kran kolom dibuka. Eluen dialirkan hingga silika gel mapat, setelah silika gel mapat eluen dibiarkan mengalir sampai batas adsorben kemudian kran ditutup dan sampel dimasukkan yang terlebih dahulu dilarutkan dalam eluen sampai diperoleh kelarutan yang spesifik. Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga masuk semua, dan kran dibuka dan diatur tetesannya, serta cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi. Kromatografi Kolom Isap : 1. Suction Colomn Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang banyak, berdasarkan absorpsidan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam divakumkan dengansuatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen kimiayang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi. 2. Rapid-Sigel Isolasi komponen kimia dalam jumlah yang sedikit berdasarkan absorpsidan partisi, dimana kolom diisi dengan fase diam divakumkan dengansuatu pompa vakum agar eluen dapat turun mengelusi komponen kimiayang selanjutnya keluar sebagai fraksi-fraksi. 3. Press Colomn Kromatografi kolom sederhana di mana fase gerak bergerak dengan cepat karena penggunaan tekanan positif dari tabung nitrogren. Udara yang ditekan mengandung O2 dan uap air yang dapat menyebabkan peruraian produk dari ekstrak dan berubah saat pemisahan kromatografi. Keterbatasan kromatografi kolom-terbuka klasik ialah sebagai berikut: a. Pemisahan lambat b. Penjerapan linarut yang tidak bolak-balik c. Tidak dapat dipakai jika partikel terlalu kecil.

F. Alat dan Bahan Alat Chamber Batang pengaduk Pipet tetes Gelas ukur 100mL Gelas ukur 50mL Gelas kimia 100mL Alumunium foil Tabung reaksi Pelat tetes Bahan Isopropanol: air= 4:1 DCM: methanol= 8:2 Isopropyl alkohol: air= 95:5 Metyl merah:metyl biru=1:1 Aquades Kapas Silica gel Metanol

G. Prosedur Kerja
Metode kolom kering dengan menggunakan eluen DCM: metanol (8:2)

Memasukkan silika gel ke dalam kolom klasik

Menambahkan eluen DCM: metanol 8: 2 kedalam kolom klasik tersebut

Memasukkan sampel ke dalam kolom

mengamati pemisahan warna yang terjadi

Menampung warna yang telah terpisah ke dalam tabung reaksi

Metode kolom kering dengan menggunakan eluen isopropanol: air (4:1)

Memasukkan silika gel ke dalam kolom klasik

Menambahkan isopropanol: air 4:1 kedalam kolom klasik tersebut

Memasukkan sampel ke dalam kolom

mengamati pemisahan warna yang terjadi

Menampung warna yang telah terpisah ke dalam tabung reaksi

Metode kolom basah (eluen DCM: metanol (8:2))

Suspensikan silica dengan eluen DCM: metanol (8:2) memasukkan suspensi ke dalam kolom kromatografi klasik memasukan sampel kedalam kolom mengamati pemisahan warna menampung warna yang telah terpisah ke dalam tabung reaksi

Metode kolom basah (eluen isopropanol: air (4:1))

Suspensikan silica dengan eluen isopropanol: air (4:1)

memasukkan suspensi ke dalam kolom kromatografi klasik

memasukan sampel kedalam kolom

mengamati Pemisahan Warna

menampung warna yang telah terpisah ke dalam tabung reaksi

H. Data dan Pengolahan Data I. Pembahasan J. Kesimpulan K. Daftar pustaka http://akhwatmiew.blogspot.com/2010/12/hasil-analisis-kromatografi-kolom.html http://cheamistry.blogspot.com/2012/10/kromatografi-kolom.html

You might also like