You are on page 1of 19

NAMA : ARDA PUTRI KURNIATI NPM : 1102008042 TUGAS : SK-II

I.

Memahami dan Menjelaskan Konsep Keluarga

Definisi Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) : Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) : Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Struktur Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah : 1. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah. 2. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapagenerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu. 3. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri. 4. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga sedarah suami.

1|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

5. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri. Peranan Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatanyang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalamkeluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : 1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencarinafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepalak e l u a r g a , s e b a g a i a n g g o t a d a r i k e l o m p o k s o s i a l n y a s e r t a s e b a g a i anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakatdari lingkungannya. 2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk m e n g u r u s r u m a h t a n g g a , s e b a g a i p e n g a s u h d a n p e n d i d i k a n a k - anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan s o s i a l n y a s e r t a s e b a g a i a n g g o t a m a s y a r a k a t d a r i lingkungannya, d i s a m p i n g i t u j u g a i b u d a p a t b e r p e r a n s e b a g a i p e n c a r i n a f k a h tambahan dalam keluarganya. 3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial s e s u a i d e n g a n t i n g k a t perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. Bentuk

Tradisional 1. Nuclear Family atau Keluarga Inti Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di luar rumah. 2. Reconstituted Nuclear Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah dengan anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. 3. Niddle Age atau Aging Cauple

2|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anakanak sudah meninggalkan rumah karena sekolah atau perkawinan / meniti karier. 4. Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear Suami istri tanpa anak. 5. Single Parent Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak. 6. Dual Carrier Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak. 7. Commuter Married Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu. 8. Single Adult Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin. 9. Extended Family 1, 2, 3 geneasi bersama dalam satu rumah tangga. 10. Keluarga Usila Usila dengan atau tanpa pasangan, anak sudah pisah. Non Tradisional a) Commune Family Beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber yang sama, pengalaman yang sama. b) Cohibing Coiple Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin. c) Homosexual / Lesbian Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri. d) Institusional Anak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti. e) Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak

Ciri-ciri
3|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur keluarga : A. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota keluarga. B. A d a k e t e r b a t a s a n : s e t i a p a n g g o t a m e m i l i k i k e b e b a s a n t e t a p i m e r e k a j u g a m e m p u n y a i keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. C. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing. Ciri-ciri keluarga Indonesia :

Suami sebagai pengambil keputusan Merupakan suatu kesatuan yang utuh Berbentuk monogram Bertanggung jawab Pengambil keputusan Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa Ikatan kekeluargaan sangat erat Mempunyai semangat gotong-royong

Fungsi Menurut WHO (1978) : a) Fungsi Biologis Untuk meneruskan keturunan Memelihara dan membesarkan anak Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga Memelihara dan merawat anggota keluarga

b) Fungsi Psikologis Memberikan kasih sayang dan rasa aman Memberikan perhatian diantara anggota keluarga Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga Memberikan identitas keluarga

c) Fungsi Sosialisasi Membina sosialisasi pada anak


4|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah perkembangan anak Meneruskan nilai-nilai keluarga

d) Fungsi Ekonomi Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga Menabung untuk memenuhi kebutuhah keluarga di masa yang akan datang. Misalnya : pendidikan anak, jaminan hari tua.

e) Fungsi Pendidikan Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Menurut Friedman (1998) : a) Fungsi Affective Menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan sehat secara mental saling mengasuh, menghargai, terikat dan berhubungan. Mengenal identitas individu Rasa aman

b) Fungsi Sosialisasi Peran Proses perubahan dan perkembangan individu untuk menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan. Fungsi dan peran di masyarakat. Sasaran untuk kontak sosial didalam atau di luar rumah.

c) Fungsi Reproduksi Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup masyarakat.

d) Fungsi Ekonomi Memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga Menambah penghasilan keluarga sampai dengan pengalokasian dana

5|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

e) Fungsi Perawatan Kesehatan Konsep sehat sakit keluarga Pengetahuan dan keyakinan tentang sakit, tujuan kesehatan keluarga, keluarga mandiri

Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok kelurga terhadap keluarga lainnya, yaitu : a. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan,pada anggotak e l u a r g a s e h i n g g a m e m u n g k i n k a n m e r e k a t u m b u h d a n b e r k e m b a n g s e s u a i u s i a d a n kebutuhannya. b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual. c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Tugas Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut : 1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya 2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga 3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masingmasing 4. Sosialisasi antar anggota keluarga 5. Pengaturan jumlah anggota keluarga 6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga 7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas 8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya Dinamika Keluarga tak ubahnya seperti negara. Ada pimpinan, menteri, rakyat, kebijakan, dan aturan. Layaknya negara, dinamika politik keluarga pun mesti dinamis. Karena dengan begitulah, keluarga menjadi hidup, hangat, dan produktif.
6|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Indahnya hidup berkeluarga. Di situlah orang belajar banyak tentang berbagai hal. Mulai masalah pendidikan, hubungan sosial antar anggota keluarga, ekonomi, pertahanan, komunikasi, organisasi, dan politik. Mungkin, itulah sebabnya, orang yang sukses dalam berkeluarga, insya Allah, akan sukses berkiprah di masyarakat. Bahkan, negara dan dunia. Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga: 1. Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem. 2. Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi. 3. Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka seharusnya merasa dan bertindak yang selanjutnya berkembang sebagai sebuah sistem nilai keluarga. 4. Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 199 :
1. Pasangan baru (keluarga baru). Keluarga baru dimulai saat masing-masing

individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing : Membina hubungan intim yang memuaskan Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social Mendiskusikan rencana memiliki anak

2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama) Keluarga yang menantikan

kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :

Persiapan menjadi orang tua Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dankegiatan keluarga Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3. Keluarga dengan anak pra-sekolah. Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun :

7|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi danrasa aman Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain jugaharus terpenuhi Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga(keluarga lain dan lingkungan sekitar) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

D. Keluarga dengan anak sekolah. Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,sehingga keluarga sangat sibuk : Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan Mempertahankan keintiman pasangan Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga

E. Keluarga dengan anak remaja. Dimulai pada dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan remaja dan memberi tanggung jawab serta mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :

saat anak pertama berusia 13 tahun kemudian, yaitu pada saat anak keluarga iniadalah melepas anak kebebasan yang lebih besar untuk

Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remajasudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

8|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

F. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan). Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :

Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

G. Keluarga usia pertengahan. Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir

meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal :

Mempertahankan kesehatan Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak Meningkatkan keakraban pasangan

H. Keluarga usia lanjut. Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat

salah satu pasangan pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal :

Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
9|BLOK KEDOKTERAN KELUARGA 2012

Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

II.

Memahami dan Menjelaskan Faktor-faktor timbulnya penyakit dalam keluarga Timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu: a. Host: Penjamu. Yaitu semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu penyakit. Faktor tersebut antara lain: - Faktor keturunan. Berbagai macam penyakit yang dapat diturunkan seperti misalnya penyakit alergis, kelainan jiwa, dan beberapa jenis penyakit kelainan darah. - Mekanisme pertahanan tubuh. Secara umum, mekanisme pertahanan tubuh dapat dibedakan atas dua macam yaitu pertahanan tubuh umum dan pertahanan tubuh khusus. Contoh mekanisme pertahanan tersebut sebagai berikut: i. Umum: kulit yang utuh, mukosa yang utuh, kuku, rambut, bulu hidung, sekresi tubuh, tonsil, hati, limpa, kelenjar limpa. ii. Khusus: pembentukan antibody, leukositosis, patositosis, imunisasi, pemberian serum. - Umur. Misalnya penyakit campak, polio, dan dipteri yang banyak ditemukan pada anak-anak. - Jenis kelamin. Misalnya tumor prostat pada laki-laki, sedangkan tumor rahim pada perempuan. - Ras. Beberapa ras tertentu diduga lebih sering terserang penyakit tertentu, misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak ditemukan pada orang barat, terutama Negara Inggris. - Status perkawinan. Sering disebutkan bahwa para jejaka ternyata mempunyai resiko kecelakaan yang lebih tinggi daripada yang telah berkeluarga. - Pekerjaan. Para manajer yang memimpin suatu perusahaan lebih sering menderita penyakit ketegangan jiwa daripada bawahan atau karyawan lainnya. - Kebiasaan hidup. Seseorang yang terbiasa hidup kurang bersih, tentunya lebih mudah terkena penyakit infeksi daripada sebaliknya. b. Agent: Bibit penyakit. Yaitu suatu substansi atau elemen tertentu yang kehadiran atau ketidakhadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Substansi dan elemen yang dimaksud banyak macamnya, yang secara sederhana dapat dikelompokkan dalam lima macam, yaitu: - Golongan nutrient. Golongan nutrient adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melangsungkan fungsi kehidupan. Golongan nutrient dibedakan menjadi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Jika seseorang mengalami kekurangan atau kelebihan zat gizi ini, akan timbul penyakit tertentu. - Golongan kimia. Golongan kimia adalah berbagai zat kimia yang ditemukan di alam dan atau zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh. Sebenarnya golongan nutrient termasuk golongan kimia, namun karena zat gizi menempati peranan tersendiri dalam kesehatan, maka pembicaraannya sering dipisahkan. Apabila
10 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

tubuh terkena dan atau kemasukan zat kimia kimia tertentu seperti logam berat, gas beracun atau debu, akan dapat menimbulkan beberapa penyakit tertentu. - Golongan fisik. Golongan fisik seperti suhu yang terlalu tinggi atau rendah, suara yang terlalu bising, kelembaban udara, tekanan udara, radiasi atau trauma mekanis, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Perannya dalam menimbulkan penyakit pada umumnya jika berada dalam keadaan yang ekstrim, baik dari segi jumlah, ataupun dari segi kualitas. - Golongan mekanik. Golongan mekanik sering digolongkan pula kedalam golongan fisik. Bedanya, pada golongan mekanik unsure campur tangan manusia lebih banyak ditemukan, seperti misalnya kecelakaan di jalan raya, pukulan, dan lain-lain. - Golongan biologic. Penyebab penyakit yang termasuk golongan biologic dapat berupa jasat renik (micro organisme) dan atau yang bukan jasat renik baik yang berasal dari hewan (flora) dan ataupun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (fauna). Contohnya adalah metazoan, protozoa, bakteri, virus, jamur. c. Lingkungan. Yaitu agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organism. Secara umum, lingkungan terbagi atas dua macam yaitu: - Lingkungan fisik. Lingkungan fisik adalah lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Misalnya cuaca, musim, keadaan geografis, dan struktur geologi. - Lingkungan non fisik. Lingkungan non fisik ialah lingkungan yang muncul sebagai akibat adanya interaksi antar manusia, termasuk faktor social budaya, norma, nilai, dan adat istiadat. Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbul atau tidaknya penyakit dapat bermacam-macam. Salah satunya sebagai reservoir bibit penyakit, yaitu sebagai tempat hidup yang dipandang paling sesuai bagi bibit penyakit. (sumber: hardius usman. pengenalan epidemiologi)

III.

Memahami dan Menjelaskan Genogram

Genogram adalah tampilan bergambar dari hubungan keluarga dan riwayat medis seseorang. Mirip dengan pohon silsilah keluarga, sehingga memungkinkan pengguna untuk memvisualisasikan pola keturunan (silsilah keluarga) dan faktor-faktor psikologis yang menekankan hubungannya.

11 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

Genogram dibuat dengan simbol sederhana yang mewakili jenis kelamin, dan berbagai macam garis-garis yang menggambarkan hubungan dalam suatu keluarga. Pada simbol genogram biasanya tercantum tanggal lahir (dan kalau ada tanggal kematian) dan nama. Genogram dapat berisi informasi keluarga, tidak hanya informasi nama dalam silsilah keluarga tetapi juga hubungan antara satu sama lain di dalam keluarga tersebut.

12 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

13 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

Genogram berfungsi untuk menyatakan karakter dari pribadi-pribadi yang terkait atau berarti bagi diri kita sendiri. Ingat bahwa diri kita dibentuk dalam lingkungan sosial primer yakni keluarga. Ayah dan ibu kita berpengaruh atas pribadi kita; begitu pula masing-masing orangtua telah dipengaruhi oleh ayah dan ibu mereka, begitu seterusnya. Cara kerja pembuatan genogram antara lain sbb: (a) (b) (c) mulai dengan genogram keluarga sendiri; bentuk genogram keluarga istri dan/atau suami serta; lanjutkan dengan genogram pihak ayah dan ibu serta keluarga pihak mertua. Ungkapkan informasi tentang orang-orang tertntu di dalamnya wataknya, sifat atau kebiasaan, kebaikan dan keburukan bahkan kondisi kesehatannya atau usia kematiannya. Lihat contoh.

Begitu kuatnya pengaruh keluarga terhadap pembentukan karakter seseorang. Bila karakter yang terbentuk itu positif maka hal demikian amat baik. Akan tetapi yang sering terjadi adalah terbentuknya pengaruh negatif pada diri kita, karena mengalami salah didik (salah asuh) dan perlakukan tidak menyenangkan lainnya di masa lalu. Masa lalu memang telah selesai. Namun dampak negatif masa itu harus diatasi, dipandang secara positif agar kepribadian kita bisa bertumbuh dalam masa sekarang dan di masa yang akan datang. David Fileds mengusulkan pentingnya kita mengetahui/mengevaluasi kehidupan masa lalu dengan mengerti tiga hal penting: (a) Bagaimana proses traingulasi terjadi dalam keluarga; mencari dimana komunikasi mengalami masalah. (b) Memahami label/julukan apa saja yang pernah diungkapkan orangtua dan cukup membentuk karakter diri kita sendiri. (c) Memahami ikatan ganda yang pernah dilakukan orangtua yang mungkin membuat diri sendiri tidak bisa mandiri melainkan takut berdiri sendiri tanpa bantuan (dukungan) orangtua. IV. Memahami dan Menjelaskan konsep keluarga dalam islam dan Cara merawat orang sakit dalam islam

14 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

KONSEP KELUARGA MENURUT ISLAM Konsep keluarga menurut islam secara substansial tidak begitu berbeda dengan bentuk konsep keluarga sakinah yang ada pada hukum Islam yaitu membentuk rumah tangga yang bernafaskan Islam, yang mawaddah wa rahmah. Hanya pada poin-poin tertentu yang memberi penekanan yang lebih dalam pelaksanaannya, seperti hal-hal yang menyangkut tentang hak dan kewajiban atau peran suami-istri di dalam rumah tangga. Kewajiban-kewajiban dan peran suami dalam keluarga. Kebutuhan-kebutuhan yang wajib dipenuhi seorang ayah sebagai kepala keluarga meliputi : a) Kebutuhan yang berhubungan dengan jasdiyah 1. Yang berhubungan dengan jasdiyah atau yang identik dengan kebutuhan lahiriyah antara lain seperti: 2. kebutuhan sandang, 3. kebutuhan pangan, 4. kebutuhan tempat tinggal, dan 5. kebutuhan yang sifatnya sosial seperti kebutuhan berinteraksi dengan sesamanya dan lain sebagainya. b) Kebutuhan yang berhubungan dengan rhiyah, a) Kebutuhan beragama, b) kebutuhan aqidah atau kebutuhan tauhid, dsb.

c) Kebutuhan yang berhubungan dengan aqliyahnya. Kebutuhan aqliyah adalah kebutuhan yang bersifat aqliyah yaitu kebutuhan akan pendidikan.

15 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

Namun dari semua kebutuhan yang tersebut di atas, kebutuhan ruhiyah lah yang paling penting. Yaitu apa saja yang berhubungan dengan aqidah islamiyah. Karena masalah ini berlanjut sampai kehidupan kelak di akherat. Allah SWT berfirman:

.
Hai orang-orang yang beriman jagalah diri mu dan keluargamu dari api neraka Selain sebagai seorang suami dan atau ayah yang mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga yang dipimpinnya, laki-laki sebagai seorang muslim juga mempunyai tugas yang tidak kalah pentingya dan merupakan tugas pokok setiap muslim atau mumin yaitu melakukan amar maruf nahi munkar. Seperti yang tertera dalam Al-Quran QS Al-Imran ayat 104, Allah SWT berfirman : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. Kewajiban-kewajiban dan peran seorang istri dalam keluarga. Konsep lain seperti yang tertera dalam Al-Quran ialah sakinah, mawaddah, warahmah. Didalam islam membina keluraga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah sangat ditegaskan dan dianjurkan seperti yang di jelaskan dalam Al-Quran QS Arrum ayat 21. Allah Berfirman : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteridari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfiki Ulama tafsir menyatakan bahwa sakinah dalam ayat tersebut adalah suasana damai yang melingkupi rumah tangga dimana masing-masing pihak (suami-isteri) menjalankan perintah Allah SWT. dengan tekun, saling menghormati, dan saling
16 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

toleransi. Dari suasana as-sakinah tersebut akan muncul rasa saling mengasihi dan menyayangi (al-mawaddah), sehingga rasa bertanggung jawab kedua belah pihak semakin tinggi. Sehingga ungkapan Rasulullah SAW. Baitii jannatii, rumahku adalah surgaku, merupakan ungkapan tepat tentang bangunan rumah tangga/ keluarga ideal. Dimana dalam pembangunannya mesti dilandasi fondasi kokoh berupa Iman, kelengkapan bangunan dengan Islam, dan pengisian ruang kehidupannya dengan Ihsan, tanpa mengurangi kehirauan kepada tuntutan kebutuhan hidup sebagaimana layaknya manusia tak lepas dari hajat keduniaan, baik yang bersifat kebendaan maupun bukan. Keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah, merupakan suatu keluarga dambaan bahkan merupakan tujuan dalam suatu perkawinan dan sakinah itu didatangkan Allah SWT. Maka untuk mewujudkan keluarga sakinah harus melalui usaha maksimal baik melalui usaha bathiniah (memohon kepada Allah SWT.), maupun berusaha secara lahiriah (berusaha untuk memenuhi ketentuan baik yang datangnya dari Allah SWT. dan Rasul-Nya, maupun peraturan yang dibuat oleh para pemimpin dalam hal ini pemerintah berupa peraturan dan perundang-undangan yang berlaku). Hak dan Kewajiban Keluarga dalam Merawat Orang Sakit Sebagai Agama yang ajarannya penuh rahmat bagi penghuni dunia ini (rahmatan li alamin), Islam telah memberikan tuntunan-tuntunan bagi pemeluknya. Ajaran Islam sarat dengan tuntunan untuk menghindari penyakit, sebagaimana juga sarat dengan tuntunan untuk merawat dan memperlakukan orang yang sakit dengan baik. Iyadh al-maridh yang sangat digalakkan oleh Islam sebenarnya tidak hanya berarti menengok orang sakit, sebagaimana yang dipahami selama ini, melainkan juga berarti merawat dan mengobati orang sakit. Orang yang sakit, apapun sebabnya harus tetap mendapatkan tempat khusus dalam mayarakat Muslim. Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah SWT mengatakan : Wahai hamba-ku, aku ini sakit tetapi kamu tidak mau menjenguk dan merawat-ku. Hamba menjawab, bagaimana aku dapat menjenguk dan merawat-MU sedangkan Engkau adalah Rabbul Alamin?. Allah menjawab : seorang hamba-ku sakit, apabila kamu menjenguk dan merawatnya tentu kamu akan menjumpai-ku di sana. Dalam hadis ini Allah SWT. Telah menempatkan kedudukan orang-orang yang sakit seolah-olah Allah Taala sendiri yang sakit. Ini artinya manusia dituntut agar selalu memperhatikan orangorang yang sakit dengan memberikan bantuan baik moril maupun materiil, sehingga mereka tidak terkucil, khususnya secara moral dari masyarakat. Sementara itu, ajaran Islam juga sarat

17 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

dengan tuntunan untuk menghindari hal-hal yang membahayakan, apalagi penyakit yang berpotensi untuk menular. Nabi Muhammad SAW menegaskan : Artinya : Tidak boleh membahayakan diri sendiri, dan tidak boleh membahayakan orang lain Artinya : Bahaya itu harus dihilangkan Bahkan sekiranya ada dua faktor tarik-menarik antara bahaya (kerugian) dan kepentingan (keuntungan), maka yang diprioritaskan adalah menghilangkan bahaya. Kaidah fiqh menuturkan: Artinya : Menghindari kerusakan-kerusakan itu harus didahulukan dari mencari keuntungankeuntungan Karenanya, tanpa harus mengurangi perlakuan baik kepada orang yang sakit, Islam mengajarkan agar kita mewaspadai, dan menghindari kemungkinan penularan penyakit dari orang yang sakit tersebut.

18 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17030/4/Chapter%20II.pdf http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf http://ade-jailani.blogspot.com/2012/02/konsep-keluarga-menurul-islam.html

19 | B L O K K E D O K T E R A N K E L U A R G A 2 0 1 2

You might also like