You are on page 1of 25

UPAYA PENGOBATAN

Penyusun : Aditya Zulkarnaen 030.07.008 Pipim Septiana Bayasari 030.07.203

BAB I PENDAHULUAN

Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau.1 Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedianya suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas.2 Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bagi pelaksana pelayanan kesehatan dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah isinya.2 Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun farmasi menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu merevisi pedoman tersebut.1

Latar Belakang Pelayanan kesehatan untuk masa yang akan datang semakin kompleks sejalan dengan adanya perubahan lingkungan dari masyarakat yang menyebabkan perubahan pola penyakit serta adanya perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran.1 Oleh karenanya, puskesmas dalam menjalankan fungsinya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat melalui pembinaan dan pelayanan kesehatan dapat menggunakan segala macam sumber daya yang ada di wilayah kerja, baik dengan sektor kesehatan maupun sektor lain yang terkait, serta sektor swasta. Dan agar fungsi puskesmas dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya peningkatan kemampuan manajemen di bidang pelayanan yang diberikan maupun pengorganisasian yang terintegrasi lebih baik. Dalam makalah ini yang dibahas adalah upaya pengobatan dasar di puskesmas. Permasalahan1 Upaya pengobatan di puskesmas sebagian besar berhadapan dengan permasalahan fisik dan mental yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dari Pengguna Jasa Pelayanan Kesehatan

(PJPK) dan keluarganya. Dinamika kehidupan manusia banyak sekali berhubungan dengan masalah kesehatan yang timbul akibat kondisi lingkungan dan status sosial yang beragam. Beberapa masalah kesehatan mempunyai insidens yang sering ditemukan pada pelayanan medik Puskesmas, yaitu pelayanan lini terdepan adalah : 1. penyakit yang dapat hilang dan sembuh sendiri, yaitu penyakit swa sirna (self limiting diseases) 2. masalah somatik yang timbul oleh pengaruh stress (tekanan psikis) 3. permasalahan penyakit akibat gaya hidup dan budaya 4. penyakit infeksi akut maupun kronik 5. permasalahan usia lanjut 6. permasalahan endokrin 7. permasalahan nutrisi Prinsip penatalaksanaan pelayanan yang diselenggarakan adalah sesuai dengan manajemen pelayanan medik menyeluruh terpadu.

BAB II PENGERTIAN

Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan temuan-temuan pengobatan yang diperoleh keputusan selama ilmiah anamnesis yang dan pemeriksaan. Dalam proses oleh pengetahuan dan

terkandung

dilandasi

keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. pengobatan yang rasional. Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejalanya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk keperluan tersebut. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan

BAB III TUJUAN

A. UMUM : meningkatnya derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesia B. KHUSUS : 1) Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang. 2) Berkurangnya penderitaan karena sakit. 3) Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan. 4) Merujuk penderita ke fasilitas diagnose dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu.

Kegiatannya mencakup : a. Melakukan diagnosa sedini mungkin

b. Melaksanakan tindakan pengobatan c. Melakukan rujukan bila dipandang perlu Program ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kosmetika.

Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain: a. Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh Puskesmas dan jaringannya. b. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan. c. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin. e. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.

BAB IV KEGIATAN DAN SASARAN

Sasaran Sasaran upaya pengobatan yang diselenggarakan Puskesmas adalah semua anggota masyarakat dengan tidak memandang umur dan tidak membedakan strata sosial. 1 Ciri masalah yang dilayani : 1. gejala/keluhan dan status klinik yang tidak terlalu ekstrim. 2. dapat diatasi segera. 3. penyebab bukan patologi berat (seperti DM berat, hipertensi tak terkendalikan, malignansi, adanya gejala sistemik berat, preforasi alat dalam).

Rincian Kegiatan Kegiatan Anamnesa Uraian Kegiatan Sapa dengan baik PJPK yang datang Pahami keluhan dan gejala secara holistik Perhatikan tanda vital dan profil umum Biarkan PJPK bercerita sendiri tentang riwayat penyakitnya dan pengobatannya Pemeriksaan secara holistik dari aspek fisik mental dan sosial dari penyakit Pemeriksaan secara holistik dari aspek fisik, mental dan sosial Lokasi keluhan Faktor penentu yang ada : Risiko bila ada alergi, kehamilan, kelainan perilaku Berat ringannya secara klinis Pengaruh lain dari penyakit Bila sulit diketahui dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologik sesuai dengan indikasi dan kemampuan Penata laboran Penata radiologik Dokter Puskesmas Pelaksana

Diagnosa Tindakan : Medikamentosa

Berdasarkan keluhan, hasil pemeriksaan Pengobatan yang dapat diberikan adalah : Anti mikrobiota Anti fungi Analgesik-antipiretik Anti inflamasi non steroid (AINS) Antiepilepsi, antikonvulsi Antidepresi, antipsikotik Anti parkinson Hipnotik sedatif Obat antihipertensi dan penyakit jantung Obat antisyok Obat mengatasi keluhan pernafasan Obat mengatasi dispepsia dan nyeri abdomen Antiseptik saluran kemih Kontraseptik Antiseptik desinfektans Obat haematopoitik Obat untuk kebidanan Obat topikal kulit Obat topikal mata Obat gigi Obat hemoroid Vitamin dan mineral, lain-lain Persiapan untuk bedah umum ataupun tindakan bedah khusus sederhana dapat dikerjakan dokter Puskesmas atas kerjasama dengan operator Anamnesa dan rekam medik dikirimkan dengan surat rujukan pada operator

Dokter Puskesmas

Tindakan Persiapan operasi : Anamnesa lengkap

Dokter

Dokter, perawat

Pemeriksaan (tindakan operasi dilakukan oleh ahli yang sesuai dengan kasus)

Pemeriksaan bukan sjaa terhadap keluhan namun semua sistem tubuh, kardiovaskuler dan respirasi berkaitan kasus operasi dan tindakan anestesi. Test laboran : darah lengkap Radiologik : foto toraks ECG, usia > 40 th (adanya riwayat jantung) Operasi sito dan operasi yang direncanakan tidak dapat dilakukan di Puskesmas, kecuali bedah persalinan oleh Ahli Kandungan, bila fasilitas pelayanan persalinan ada, dan katarak Minor : trauma sayatan otot, abses ekterpasi sederhana pada pelayanan rawat jalan Konseling padapelayanan terpadu untuk masalah : Kebugaran fisik dan kehidupan yang sehat Mental psikospiritual sosial Kerja Ergonomikal Sanitasi dan lingkungan Keluarga, marital Seks Infertilitas Biopsi jaringan Biopsi jarum Aspirasi asites Aspirasi pleura Ketepatan dosis/tindakan Kesembuhan Mutu Pengisian rekam medik Ahli kandungan, perawat, anestesi, bidan, dokter spesialis mata Dokter, perawat

Operasi direncanakan

Bedah minor

Tindakan Konseling khusus

Ruang konseling khusus Dilaksanakan oleh : dokter, perawat

Tindakan diagnostik jaringan (analisa oleh ahli patologi) Tindakan evaluasi pelayanan Tindakan evaluasi

administratif

Penilaian epidemiologik Biaya

Komponen Pelayanan Kegiatan Pelayanan ambulans Petugas Pelaksana Perawat merangkap sapir, perawat kesehatan, perawat gigi Perawat Petugas farmasi Terapi cairan, inhalasi, obat; oral suppositoria, naso gastrik tube, orofaringeal tube, endotrakheal tube oksigen, infus set, suntikan, vaksin tetanus, antiseptik, kateter Minor set jahit Mayor set tindakan sederhana Bidai Penanganan luka terbuka Penanganan fraktur sederhana Penanganan keadaan akut ABC (Airway, Breathing, Circulation) Darah, urin, konsul; faal ginjal, elektrolit, gas Keterangan Milik puskesmas/jaringan panggilan segera

Pelayanan administrasi Pelayanan obat-obatan

Perlengkapan medik

Petugas/perawat perlengkapan

Pelayanan kecelakaan/muskuloskeletal, trauma organ lain

Dokter puskesmas, konsulen panggilan, perawat, dokter gigi, perawat gigi, penata radiologik

Kedaruratan medik; penyakit akut, kronis darurat

Tim medik untuk : kegawatan nafas, resusitasi jantung paruotak, penurunan kesadaran, status konvulsi Penata laboratorium, perawat

Pemeriksaan laboratorium

darah (pemeriksaan pada laboratorium terdekat) Pemeriksaan ECG Perawat, dokter

BAB V PELAKSANAAN DI PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PRAPATAN

Pelayanan yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan dilakukan oleh petugas yang dilaksanakan di dalam gedung puskesmas dan di luar gedung puskesmas (pusling). Berikut ini adalah 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan Labu bulan Januari tahun 2013:

SEPULUH PENYAKIT TERBANYAK PUSKESMAS PRAPATAN BULAN JANUARI TAHUN 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KODE 1302 2200 2100 1301 2001 1200 1502 1901 2002 0102 JENIS PENYAKIT Infeksi akut pada saluran pernafasan atas Penyakit lain Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat Tonsilitis Penyakit kulit infeksi Penyakit Tekanan darah tinggi Penyakit Pulpa dan Jar. Periapikal Kecelakaan dan ruda paksa Penyakit kulit alergi Diare (termasuk tersangka kolera)

KECAMATAN

MAMPANG

JUMLAH 908 539 315 296 150 130 130 110 103 101 2782

% 32,63% 19,37% 11,32% 10,63% 5,39% 4,67% 4,67% 3,95% 3,70% 3,63%

JUMLAH 1. Penyelesaian masalah infeksi sistemik Kegiatan Tindakan dan pengobatan Uraian Kegiatan

Keterangan Faktor penentu dan usia jenis kelamin Penyebab jenis mikrobiota, parasit, virus, cacing, sumber penyebab manusia

Tetapkan organ sistem tubuh yang terkena infeksi; kelenjar, sistem hematopoitik, humoral tubuh Tetapkan penyebab infeksi (semua golongan umur)

(anak-anak DPT, polio, campak, gondongan, cacar air) Keadaan keseimbangan elektrolit Keseimbangan suhu Host : keadaan umum, tanda vital, status gizi, derajat, malignansi, penyakit keseimbangan fungsi organ terpadu Lingkungan : hospes perantara, sumber penularan manusia Untuk menurunkan suhu tidak dibenarkan menggunakan kompres es, kipas angin

Malignansi penyakit dengan infeksi luka

Rujukan

Atasi keluhan dan berikan simptomatik cegah keadaan untuk menjadi lebih buruk yaitu tindakan : untuk menurunkan suhu menyeimbangkan cairan, elektrolit tubuh nutrisi tubuh oksigenasi, pernapasan Tindakan terhadap penyebab

Pemulihan

Penyebab yang tidak jelas atasi secara simptomatik dan perbaiki keadaan umum

Kasus infeksi yang telah meruskkan organ (misalnya kasus TBC, PPOK, perlu rehabilitasi untuk mengoptimalkan fungsi paru) Pasca stroke dengan kecacatan dapat menimbulkan trauma psikis yang memerlukan rehabilitasi sosial baik pengguna jasa maupun keluarganya Demikian infeksi pula kusta

Bila keadaan tidak dapat diatasi, perlu pemeriksaan lanjut dan tindakan pelayanan perawatan ataupun pelayanan lanjutan

Rehabilitasi tergantung

fisik, pada

mental dan sosial dampak penyakit,

kronisnya penyakit, komplikasi penyakit kecacatan yang ada

komunitas harus dapat menerimanya tanpa keraguan untuk menjadi sumber penularan

2. Gangguan Sistem Pernapasan Kegiatan Penilaian penapisan Uraian Kegiatan Berdasarkan keluhansubjektif; dispnoe, intensias, rasa tersumbat, rasa tercekik, hubungan dengan pekerjaan, rasa berat pada dada (bedakan rasa nyeri dengan), PPOK, batuk, hemaptoe, suara serak akut, berulang Tentukan penyakit dasar Tanda vital angka respirasi, pergerakan dada Inspeksi saluran nafas atas/bawah/dada Keterangan Pernafasan atas (THT) Pernafasan bawah/paru Penyakit jantung Penyakit Hematogen (asidosis, anoksia) Neurogenik, psikogenik Korpus alinum (sumbatan jalan nafas) Umum; infeksi saluran nafas akut, kronik yang non spesifik; rinitis, faringitis, tonsilofaringitis, bronkhitis, bronkopneumonia, pleurotiskhiolitis Tumor paru, tumor THT, asma bronkhial, pneumokoniosis (kedaruratan medik) Tindakan dan pengobatan Berikan medikamentosa sesuai dengan hasil pemeriksaan, atasi penyebab, berikan obat pelega pernapasan, obat simptomatik untuk mengurangi penderitaan. Ditujukan untuk pengguna jasa pelayanan kesehatan (PJPK)

Pemeriksaan semua gol umur

Infeksi sel nafas spesifik TBC, sistem DOTS (Direcly Observed Treatment Shortcourse) Non infeksi Masalah kegawatan nafas

Konseling mengenai penggunaan obat, cara pencegahan penularan/memberatnya penyakit, perjalanan penyakit dan cara mengatasinya, nutrisi dan pola hidup untuk mempercepat penyembuhan Terapi paliatif, untuk fisik maupun psikis Rujukan Bila fungsi paru memburuk Penyakit menjadi kronis Berhubungan dengan penyakit lain yang berat Malignansi Bila perlu peralatan diagnostik canggih dan tindakan invasif Perawatan kasus terminal dirumah Kasus kronik dengan pengobatan intensif Kasus dispnoe yang dapat segera diatasi Pengobatan suplemen Latihan pernapasan

PJPK keluarganya

dan

Pada kasus terminal, mengurangi penderitaan perlu dukungan keluarga. Perkesmas

Tindakan dan pengobatan Menerima rujukan kembali Tindakan penyelematan kehidupan

Dokter Perkesmas

bersama

Mengembalikan fungsi: pernapasan, paru, organ pernapasan dalam dan luar Mengembalikan fungsi sosial

Pemulihan

Terapi psikis/ventilasi

3. Gangguan Sistem Pencernaan dan Organ pendukungnya Kegiatan Penilaian pada berbagai usia Uraian Kegiatan

Keterangan Bila tidak diawasi dapat terjadi dehidrasi, perdarahan lambung, hipokalemi, hiponatremi alkalosis

gangguan pada gigi dan mulut keluhan pada abdomen atas : muntah, dispepsia abdomen; kolik, nyeri abdomen berdasarkan keluhan : tentukan penyebb, dapat terjadi semua golongan umur yaitu gastritis, diare non spesifik, pankreatitis

non spesifik; sigelosis, eltor, demam tifoid, salmonelosis, infestasi cacing penyakit hepatobilier : hepatitis A, B, C, D dan E, fatty liver, sirrhosis hepatis, kolelitiasis Keracunan makanan; bakteri, bahan kimia, intoksikasi obat Intoleransi dalam metabolisme makanan : terhadap gula, laktosa, lemak Obstipasi dan konstipasi Inkotinensia alvi Medikamentosa yang rasional (informatorium obat generik) Terapi cairan : oralit, infus Konseling Kebutuhan makanan dan cairan Kebersihan Pantangan Keluarga mementau makan dianjurkan diminta pola yang

Tindakan dan pengobatan

Terapi medikamentosa terhadap kausa dan simptomatik Diare dan alat pencernaan; terapi diet yang sesuai, terapi cairan Edukasi PJPK dan keluarga

Pemulihan

Penyesuaian untuk menu yang harus ditaati, lunak, jumlah cairan, tidak pedas

4. Gangguan Sistem Kardiovaskuler Kegiatan Deteksi dini Uraian Kegiatan Penyakit jantung bawaan pada bayi, semua goongan umur Penyakit degeneratif : penyakit jantung koroner, hipertensi Penyakit infeksi adalah penyakit jantung Keterangan Sianosis adalah tindakan untuk segera dirujuk

rheumaendokarditis Gagal jantung Tindakan dan pengobatan Memberikan medikamentosa, dietitik sesuai dengan diagnosa jantung, vaskular ataupun psikosomatik Konseling pada PJPK dan keluarganya untuk dapat memperbaiki sistem pompa jantung dan aliran pembuluh darah dan menyelesaikan masalah psikis ataupun masalah nutrisi, perilaku dan kebiasaan yang ada Memberikan edukasi pada pasien dan keluarganya untuk meningkatkan pola hidup dan menciptakan suasana keluarga yang partisipatif dalam menyelesaikan masalah PJPK Untuk kasus sistem kardiovaskuler yang menimbulkan keadaan yang tidak dapat diatasi, hipertensi yang tidak dapat dikendalikan Menerima rujukan dari perawat tertier dan pelayanan sekunder untuk dilakukan, pemantauan keluhan, tanda-tanda vital dan sosialisasi PJPK dalam perawatan rawat jalan Melakukan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan fisik PJPK Menyelenggarakan latihan jantung sehat agar tidak berkembangnya penyakit sistem kardiovaskuler juga untuk menjaga kebugaran fisik. Pemulihan sosial bagi PJPK, yang telah mengalami gangguan fungsi sosial akibat penyakit kardiovaskuler yang dialaminya Dokter, keluarga perawat,

Puskesmas, dkter

Rujukan

Perawat, instruktur senam, URM

Pemulihan

5. Gangguan Endokrin dan Metabolisme Kegiatan Deteksi dini Uraian Kegiatan Diabetes melitus atau tanpa komplikasi Keterangan Dokter bersama tim;

Gangguan tiroid : hipertiroid, hipotiroid, struma nodosa, struma difus Tindakan dan pengobatan Penatalaksanaan diabetes melitus dengan mengontrol kadar gula darah dan mengatur diet serta aktivitas serta medikamentosa Penatalaksanaan kasus gangguan tiroid, dengan menegakkan kasus yang tepat dan benar, pengobatan spesifik serta diet yang tepat sesuai dengan keadaan Rehabilitasi penderita DM, terutama yang telah mengalami komplikasi agar melakukan kegiatan keseharian secara produktif sesuai dengan usia dan kemampuannya Rehabilitasi fisik, mental dan sosial penderita gangguan tiroid terutama yang pernah mengalami gangguan psikis akibat penyakitnya

perawat gizi, instruktur senam

Pemulihan

Kelompok diabetes

senam

Pemantauan oleh Perkesmas bersama keluarga

6. Gangguan Mental dan Perilaku Kegiatan Deteksi dini Uraian Kegiatan Gangguan mental emosional pada anak usia sekolah, dan usia dewasa Gangguan belajar pada anak usia sekolah Penatalaksanaan medikamentosa, suportif, obat psikotropik, konseling keluarga, sesuai dengan kasus Keterangan UKS

Tindakan dan pengobatan

Dokter Puskesmas dan keluarga Bila puskesmas mempunyai konsultan Kesehatan Jiwa

Rujukan intra Untuk kasus yang kronik dan penggunaan puskesmas psikotropik

Rujukan untuk Kirimkan ke RS bila membahayakan perawatan keluarga dan sekitarnya Pemulihan Rehabilitasi medik dan sosial untuk mengembalikan fungsi sosial pasien pada Puskesmas keluarga dan

komunitasnya dan beraktifitas optimal sesuai dengan usia dan kemampuannya

7. Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorok Kegiatan Deteksi dini Uraian Kegiatan Keterangan kesehatan

Gangguan telinga luar akibat trauma, UKS, infeksi telinga tengah (otitis media), keluarga terutama pada anak usia balita, prasekolah, sekolah dan penyebab ketulian saat ataupun kedua telinga Medikamentosa dan edukasi mencegah kambuhnya peradangan THT, khususnya telinga agar tidak menjadi kronik dan infeksi ke otak

Tindakan dan pengobatan

Pelayanan pengobatan rasional

Rujukan intra Trauma akibat kerja puskesmas Untuk perawatan infeksi kronik dan tindakan Rujukan untuk Pelayanan hearing Aids mendapat Operasi Mastedoiktomi, perawatan dan tonsilektomi tindakan invasif

Spesialis THT Puskesmas (bila ada)

endoskopi,

RS/Pelayanan khusus untuk bantu dengar tonsilektomi pasca operasi, pelayanan dapat dilakukan di Puskesmas Pemantauan perkesmas oleh

Pemulihan

Terapi wicara dapat dibantu oleh keluarga

8. Gangguan Mata dan Penglihatan Kegiatan Deteksi dini, keluhan; penglihatan kurang, matamerah, terasa gatal, kotor, terasa sakit, mata ada Uraian Kegiatan Keterangan

Gangguan refreaksi terutama pada anak UKS usia sekolah Katarak pada usia lanjut Masalah-masalah infeksi mata; bakteri konjungtivitis, pseudomonas, streptococcus, virus : trakhom, herpes Alergi dan iritasi

bercak putih, sakit kepala

Defisiensi Vit. A. Xeroftalmia Trauma mata; erosi superfisial (tes fluoresin positif) buta warna Kapsul vit A. 200.000, IU pada defisiensi Katarak; persiapan operasi dilakukan oleh dokter Puskesma, pasca operasi dilakukan oleh dokter Puskesmas Resep kaca mata Konseling keluarga untuk proteksi kerusakan mata dan buta warna serta penyakit keturunan Optisian/dokter puskesmas

Tindakan dan pengobatan

Rujuk untuk Penurunan refraksi berat dan kebutaan tindakan Glaukoma Strabismus pada anak balita dan pra sekolah Kekeruhan kornea Penglihatan berkurang perlahan-lahan Ulkus kornea, laserasi/perforasi mata, laserasi palpebra, entropion, trauma bakar Mata merah dengan penurunan visus Memantau penggunaan kaca mata pada gangguan refraksi Pemulihan Rehabilitas sosial penderita dengan gangguan mata yang tidak dapat dikoreksi, agar dapat melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan kemampuan dan kondisinya

Bila puskesmas tak ada dokter mata maka pelayanan spesialis dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lengkap

Dokter puskesmas/ optisian Perkesmas dan keluarga

9. Gangguan Kulit dan Kelamin Kegiatan Deteksi dini, pastikan bahwa tidak ada penyakit lain (neoplasma, DM) Uraian Kegiatan Infeksi non spesifik yang mengenai semua golongan umur, pioderma, impetigo, folikulitis, furunkel, karbunkel, erisipelas, selulitis, eritrasma Keterangan Umum bakterial penyebabnya Steptococous. Staphylococous

Penyinfeksi spesifik disebabkan Virus : varisla, campak, herpes simpleks, herpes zoster, rubella Menahun ; Lepra ( Morbus Hansen), TBC kulit, framtbusia Jamur, dermatofitosis (tinea kapitis, tinea korporis, tinea pedis, tinea kruris), tinea ersikolor, kandidiasis, dermatomikosis profunda Parasit : skabies, pedunkulosis kapitis, pedunkulosis korporis, cutancus larva migrans

Obat topikal kulit : Prinsip pengobatan basah dengan kompres basah Kering dengan kering

Obat disesuaikan kuman/biota penyebab

Alergi : urtikaria, erupsi alergi obat Keturunan ; prurigo hebra (anak-anak) Dermatitis kontak : sabun, zat kimia Psikis; neurodennatitis Kelainan kulit dengan penyakit sistemik (DM) Penyakit kulit akibat defisiensi PHS Uritritis Non spesifik, Gonore; Herpes Simpleks, Trikhomoniasis, Vaginosis bakterial, AIDS, Ulkus Mole, Granuloma Inguinela, Lymfogranuloma Venereum Tindakan yang tepat dengan pemeriksaan laboratorium; (kerokan kulit, Gonorhea, dapat dilakukan di Puskesmas) Pengobatan antibiotika, anti fungsi dapat oral topikal Konseling kebersihan dan perawatan diri dan menghindari kontak dengan penyebab. - Budaya bersih dapat dipantau di rumah (Puskemas)

Tindakan dan pengobatan

Rujuk Pemulihan

Infeksi menjadi sistemik tak dapat diselesaikan pada tingkat primer, gangren Rehabilitas fisik dan mental pada penderita dengan kecacatan fisik akibat cedera, kosmetik / operasi plastik

10. Gangguan Muskuloskeletal dan Persarafan Kegiatan Deteksi dini Uraian Kegiatan Masalah persendian dan tulang seperti osteroartiritis, gout dan penyakit sendi lain Keterangan Keluhan muskuloskeletal selalu disertai rasa sakit dengan intensitas yang tergantung pada persyarafannya

Gangguan tulang belakang ; hernia nukleus pulposus Gangguan otot dan jaringan lunak akibat trauma, terutama akibat cedera olahraga Sekuele pasca stroke yang ringan Kejang yang lama (febris pada anak) dapat menimbulkan anoksia otak : tergantung daerahnya, dapat menyebabkan temaparese, hemiparese berat dan ringan tergantung tindakan kedaruratan yang dilaksanakan Kelelahan yang kronik (chronic fatigue syndrome) psikogen, farmakologik, endokrin metabolik, anemia, infeksi, rheumatoid, gangguan tidur) Diagnostik; kelainan persyarafan/tulang Tes neurologik dan EEG Pemotretan tulang/tengkorak; mikrosefali Otot dan kekuatan, EMG CT Scan Kelelahan kronik, biasa usia 20-40 tahun dengan keluhan organik

Tindakan pengobatan

dan

Memberikan medikamentosa untuk mengurangi rasa sakit, peradangan yang timbul Edukasi untuk melakukan gerakan yang sesuai untuk tidak menambah sakit dan menambah trauma Penyakit dasar (hipertensi, jantung, DM); obati dengan tepat Kasus Gout, rheumatik banyak dikaitkan dengan makanan, karena itu edukasi untuk makanan yang boleh dimakan dan dipantang, terasa amat sakit Konseling bayi dan anak-anak diperlukan pembentukan vitamin D dengan bantuan sinar matahari

Pada kasus retardasi mental (RM) untuk mencari kelainan organik otak

Diatensi dan latihan otot dengan beban dan peralatan sederhana dapat dilakukan di Puskesmas dengan perawat terlatih

Rujuk bedah untuk berat

bagian Tirah baring untuk kasus; reposisi Tulang tulang, trauma tulang perawatan lokal; trauma otot, jaringan lunak (memar), luka terbuka Untuk mencari lokasi, ketepatan tindakan dirujuk Untuk perawatan tirah baring, pelatihan otot Epilepsi untuk ketepatan diagnostik Trauma kepala

Pengobatan epilepsi

Rujuk ke Pasca stroke dengan parese berat Spesialis syaraf Pemulihan


rehabilitasi fisik; pelatihan otot pasca tindakan/trauma rehabilitasi mental untuk trauma yang dialami rehabilitasi sosial untuk dapat kembali mengerjakan pekerjaan seperti semula secara bertahap Pemulihan otot jantung dilakukan dengan senam yang bertahap Pemulihan otot pencernaan

Dapat dilakukan di Puskesmas atas supervisi spesialis syaraf

URM (Unit Rehabilitas Medik) Perkesmas, keluarga

dilakukan dengan bentuk diet yang cair/lunak dan tidak merangsang Pemulihan tulang dengan gips/bidai Pemulihan sayatan pada otot dilakukan dengan kompres/obat topika pasca jahitan dan ditutup dengan kasa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN Dalam menjalankan fungsinya dokter dan tim pelayanan kesehatan pada kegiatannya untuk penyelesaian masalah kecelakaan dan kedaruratan medik adalah berupa penerapan kemampuan untuk mengatasi masalah sistem organ biologik tubuh dan mental psikologikal dari semua golongan umur yang bersifat segera. Pelayanan ditujukan terhadap pengguna pelayanan medik yang memerlukan tindakan segera yang kemungkinan dibawa oleh; tim ambulans, keluarga, petugas di tempat kerja, orang yang di sekitar korban, petugas keamanan di sekitar korban, disebabkan penyakit yang lanjut ataupun kecelakaan (di rumah, tempat kerja, jalan) tanpa memandang umur Pada pelayanan kedaruratan medik kasus berat di Puskesmas untuk tindakan lanjut dilakukan pada unit pelayanan lengkap, namun untuk resusitasi jantung paru otak pasang infus terdahulu, lapangkan jalan nafas dan sistem pengangkutan amat membantu. SARAN Semua tenaga kesehatan harus selalu berupaya memberikan upaya pelaksanaan pengobatan yang sebaik-baiknya terutama di Puskesmas.Hal ini terkait dengan peranan puskesmas sebagai lini terdepan dalam upaya mewujudkan suatu masyarakat yang sehat.Oleh karena itu setiap pihak yang terkait ,harus terus berupaya memberikan pelayanan medis yang sebaik-baiknya sesuai dengan Standard Pelayanan Medis yang berlaku.

BAB VII DAFTAR PUSTAKA

1. Tambunan , Taralan , Daldiono, Sungkar Saleha,dkk. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2007. Hal.1-3. 2. Soegianto,Benny. Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta. 2007. 3. Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan. Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan 2012. Jakarta.Hal.42.

You might also like