Professional Documents
Culture Documents
id
ADMINISTRASI PELESTARIAN
PENGADAAN
PELAYANAN
PENGOLAHAN
Meliputi:
Pasca-Katalogisasi 1. Entri Data Katalog 2. Perbanyak kartu 3. Buat dan tempel kelengkapan Buku: label, kantong bk, kartu buku, slip tanggal kembali, barcode, dll
Pra Katalogisasi 1. Mengecek data buku lewat komputer/ katalog 2. Memberi stempel buku 3. Inventaris
Katalogisasi 1. Penentuan Tajuk Entri 2. Diskripsi bibliografi 3. Penentuan subyek dan no. klasifikasi
informasi dan pencarian kembali informasi digambarkan oleh Lauren B. Doyle dalam diagram berikut ini: MASUKAN: KELUARAN
510 SOE m
Matematika 5: SD dam MI kelas 5 SOENARJO, R.J Matematika 5: SD dam MI kelas 5/ oleh R.J. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2008. Viii, 284 hlm.; bib., ilus. Ind. ; 28cm.
Soenarjo.
Mau diapain..?
Penataan koleksi
Nyaman, terang, lengkap
yang berarti pengelompokan. classification (bahasa Inggris) berarti penggolongan (menurut jenis), klasifikasi atau pembagian. Menurut kamus Kepustakawanan Indonesia, klasifikasi diartikan sebagai sistem pengelompokan koleksi untuk memudahkan penyusunan dan temu kembali.
pengelompokkan artinya mengumpulkan benda yang sama serta memisahkan benda yang tidak sama. (SulistyoBasuki, 1991) Pengelompokan yang sistematis daripada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. (Hamakonda)
melokalisasi sebuah dokumen berdasarkan nomor panggil Mengelompokkan semua dokumen sejenis menjadi satu.
pendek, tebal tipis), warna ataupun data fisik lain seperti berdasarkan bentuk koleksi seperti penempatan buku dipisahkan dari surat kabar, majalah, dsb., pengelompokan koleksi seperti ini disebut dengan pengelompokkan / klasifikasi artifisial Penyusunan koleksi berdasarkan subyek bahan pustaka, yang disebut dengan pengelompokan/ klasifikasi fundamental
Bersifat Universal,
Pembagian kelas logis dan konsisten: terinci dan
konsisten Luwes/ flixible Notasi sederhana, yaitu menggunakan notasi (lambang/kode) yang mudah diingat Sistematis : menggunakan sistem tertentu Mempunyai indeks.: mudah dalam penelesuran Mempunyai badan pengawas. bertugas memantau dan mengawasi perkembangan bagan klasifikasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Bahan pustaka
Analisis subyek
klasifikasi
Tajuk subyek
notasi
Istilah subyek
Bagan Klasifikasi
Notasi
Call no.
Istilah Subjek
Tajuk entri tambahan
Sistem Katalog
Heading, Daftar Tajuk Subyek Perpusnas, Daftar Tajuk Subyek Untuk Perpustakaan / JNB Tairas, dsb Kamus Bahasa
A. Melalui Indeks
Bahan pustaka Lakukan analisis subyek
Tentukan notasi
Bahan pustaka
Tentukan subyek
3 4
5 6 7
8 9
10
Dinosaurus cooking
Music
Pengertian:
Analisis subyek adalah kegiatan
menganalisis atau menentukan isi /subyek dari bahan pustaka ada dua hal yang perlu dikenali atau dipahami tentang suatu bahan pustaka, yaitu "jenis konsep" dan "jenis subyek
bahan pustaka tersebut. 2. Fenomena atau benda atau wujud yang menjadi obyek kajian dari satu disiplin ilmu tersebut./ Konsep subyek yang dikadi dalam suatu disiplin 3. Bagaimana bentuk subyek disajikan.
1. Disiplin Ilmu,
yaitu istilah yang digunakan untuk satu bidang atau cabang ilmu pengetahuan. Hukum, sosiologi, filsafat umpamanya, adalah disiplindisiplin yang merupakan bidang atau cabang pengetahuan,dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: a. Disiplin fundamental, meliputi bagian-bagian utama ilmu pengetahuan. Ada tiga kelompok disiplin fundamental yang diakui oleh banyak ahli, yaitu: (1) ilmu-ilmu sosial (social sciences), (2) ilmu-ilmu alamiah (natural sciences), dan (3) ilmu-ilmu kemanusiaan (humanities). b. Subdisiplin, merupakan bidang spesialisasi dalam satu disiplin fundamental. Misalnya biologi, kimia, fisika adalah subdisiplin dari disiplin fundamental ilmuilmu alamiah.
konsep secara bersamaan. Contoh: 1. Pengantar ekonomi hanya menunjukkan Konsep disiplin ekonomi 2. Peternakan Sapi Konsep disiplin : Ilmu Peternakan Fenomena/konsep subyek: sapi 3. Direktori Perpustakaan sekolah Konsep disiplin: ilmu perpustakaan Fenomena: perpustakaan sekolah Konsep bentuk: direktori
: ilmu
2. Fenomena
Fenomena, yaitu "benda" atau "wujud" yang dikaji
dalam suatu disiplin ilmu. Misalnya Psikologi Remaja, terdapat dua konsep yaitu "Psikologi" dan "Remaja". "Psikologi" merupakan konsep disiplin ilmu, sedangkan "Remaja" adalah fenomena yang menjadi obyek kajian disiplin tersebut. Obyek atau sasaran yang menjadi fenomena dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a. Obyek konkrit, misalnya: remaja, padi, kendaraan; b. Obyek abstrak, seperti: hukum, moral, cinta.
Lanjutan Fenomena
Fenomena merupakan perwujudan faset disiplin
terkait.Fenomena yang dikaji dikelompokkan berdasarkan suatu ciri yang dimiliki bersama. Ciri pembagian tersebut dinamakan faset. Faset adalah produk atau hasil pembagian suatu disiplin menurut satu ciri pembagian Menurut Ranganathan ada 5 faset mendasar yang dikenal dengan akronim PMEST,yaitu: P=Personality (wujud, meliputi jenis, produk, atau tujuan) M=Matter (Bahan atau material) E=Energy (kegiatan atau masalah) S=space (tempat geografis) T= time (waktu)
Lanjutan fenomena
Kandungan isi bahan pustaka:
meliputi satu disiplin atau subdisiplin Subyek kajiannya merupakan perwujudan dari ke
3. Bentuk
Bentuk, ialah cara bagaimana suatu subyek
disajikan. Ada 3 jenis konsep bentuk yaitu: a. Bentuk fisik, yakni medium atau sarana yang digunakan dalam menyajikan suatu subyek, misalnya dalam bentuk buku, majalah, kaset, CDROM, disket dan sebagainya. Bentuk fisik tidak mempengaruhi isi bahan pustaka.
organisasi isi bahan pustaka. Ada tiga macam bentuk penyajian: Yang menggunakan lambang-lambang dalam penyajiannya, seperti bahasa (dalam bahasa Jawa, Arab dsb.), gambar (peta, karikatur dsb.); Yang memperlihatkan tata susunan tertentu, misalnya abjad, kronologis dan sebagainya; contoh kamus. Ensiklopedia. Yang penyajiannya untuk kelompok tertentu. Misalnya Bahasa Arab untuk Pemula, Internet untuk Pustakawan dan sebagainya. Kedua bahan pustaka tersebut adalah mengenai "Bahasa Arab" dan "Internet" bukan tentang "Pemula" dan "Pustakawan".
c. Bentuk (3)
c. Bentuk intelektual, yaitu aspek yang
ditekankan dalam pembahasan suatu subyek. Misalnya Filsafat Sejarah. Di sini yang menjadi subyek adalah "Sejarah", sedangkan "Filsafat" adalah bentuk intelektualnya. Sebaliknya Sejarah Filsafat, yang menjadi subyek adalah "Filsafat", sedang "Sejarah" adalah bentuk penyajian intelektualnya. Filsafat sejarah 109 Sejarah filsafat 901
Jenis Subyek
Dalam analisis subyek, secara umum ada 4 jenis
pengelompokkan subyek, yaitu: 1. Subyek dasar, yaitu subyek yang hanya terdiri atas satu disiplin atau subdisiplin ilmu saja. Misalnya: a. Pengantar Ilmu Hukum, subyek dasarnya adalah "Hukum Fenomena: tidak ada b. Dasar-dasar Kimia SUBYEK DASAR: KIMIA Fenomena: tidak ada
atas satu faset yang berasal dari satu subyek dasar. Misalnya: a. Agama di Indonesia, subyek dasar "Agama" Fenomena faset T "Indonesia". b. Etimologi bahasa Indonesia Subyek dasar: Bahasa Indonesia Fenomena faset E : etimologi
subyek dasar disertai fokus-fokus dari dua faset atau lebih. Misalnya: Hukum Perkawinan di Indonesia, di sini ada satu subyek dasar, yaitu "Hukum" dan dua faset, yaitu "Hukum Perkawinan" (faset P :jenis) dan "Indonesia (faset tempat). Subyek kompleks, yaitu bila ada dua atau lebih subyek dasar yang berinteraksi antara satu sama lain. Misalnya: Pengaruh Filsafat terhadap Ilmu Kalam, di sini terdapat dua subyek dasar, yaitu "Filsafat" dan "Ilmu Kalam".
dan Politik, jika "Islam" lebih banyak dibahas, maka diutamakan subyek "Islam". Pada subyek yang disebut pertama kali. Misalnya: Hukum Islam dan Masyarakat Jawa, ditetapkan pada "Hukum Islam" karena disebut pertama kali. Pada subyek yang erat kaitannya dengan jenis perpustakaan atau pemakai perpustakaan. Misalnya: Hukum Islam dan Kedokteran, di perpustakaan Fakultas Hukum akan ditempatkan pada subyek "Hukum" dan bila di perpustakaan Fakultas Kedokteran akan ditempatkan pada subyek "Kedokteran".
Subyek dasar: Pendidikan Fenomena:Faset E Kurikulum faset P Sekolah dasar Urutan sitiran: S/Faset P/Faset E Buku Pedoman Klasifikasi dan analisis subyek untuk perpustakaan Disiplin ilmu: ilmu Perpustakaan Subyek dasar : klasifikasi ( Faset e) , analisis subyek (faset e)
Judul
Perguruan Tinggi di Indonesia Buku pegangan matematika untuk sekolah dasar Kamus Fisika matematis Majalah pendidikan di Jepang Ramalan cuaca di Indonesia Pengolahan Bahan pustaka untuk perpustakaan
Subyek dasar
Fenomena
Bentuk
3 4 5 6
7.
digunakan oleh pengarang untuk menyusun karya tersebut. Dengan membaca kata pengantar atau pendahuluan. Membaca sebagian atau keseluruhan dari isi karya tersebut. Bertanya ke pakar (subject Specialist)
Bahasa indeks
Setelah melakukan analisis subyek, kegiatan
selanjutnya adalah menterjemahkan subyek tersebut ke dalam kode atau bahasa indeks. Ada beberapa sistem bahasa indeks: a. Daftar tajuk subyek yaitu mendaftarkan sejumlah istilah atau kata-kata dengan memberikan acuan atau penunjukan. Seperti see, see also Contoh: Medical subject Headings (Mesh), Daftar Tajuk subjek untuk Perpustakaan, Sears list of subjec heading
DDC / Dewey Decimal Classification (1875) LCC / Library of Congress Classifications (1899) UDC / Universal Desimal Classification (1905) SC / Subject Classifications (1906) CC / Colon Classifications (1933) BC / A Bibliographic Classifications oleh H.E. Bliss (1935 RIC / Readers International Classifications (1961)
yang bernama Melvil Dewey diterbitkan th 1873 DDC I- memuat 52 halaman Terbit dalam edisi lengkap dan edisi ringkas. edisi ringkas sudah terbit edisi ringkas ke-14 th 2004, diperuntukkan untuk perpustakaan yang tidak terlalu besar koleksinya. (tidak lebih dari 20.000 jdl) Ed. 23 terdiri dari 4 Volume Vol. 1 berisi tentang manual dan tabel Vol. 2 berisi schedules (bagan) 000-599 Vol. 3 berisi schedules (bagan) 600-999 Vol. 4 berisi indeks relatif
th 2003, terdiri dari 4 volume dengan jumlah halaman 3.983. Terbit dalam edisi lengkap dan edisi ringkas. edisi ringkas sudah terbit edisi ringkas ke-14 th 2004, diperuntukkan untuk perpustakaan yang tidak terlalu besar koleksinya. (tidak lebih dari 20.000 jdl)
digunakan di dunia
dan sudah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.
Sifatnya Fleksibel
Memiliki lembaga yang mengawasi
perkembangannya, yaitu Forest Press Committee di Amerika Serikat, sehinga DDC selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, dengan cara melakukan revisi
P R I N S I P
D E S I M A L
klasifikasi-yy
dst
47
MELVIL DEWEY (10 kelas utama/main classes) 000. Karya umum 100 Filsafat 200 Agama 300Ilmu-ilmu Sosial 400 Bahasa 500 Ilmu-ilmu murni. 600 lmu-ilmu Terapan 700 Kesenian & Olah raga 800 Kesusasteraan 900 Sejarah, Geografi
Divisi ( ringkasan ke 2) Misal: 600-teknologi 610 Kedokteran 620 ilmu teknik 630 ilmu pertanian 640- kesejahteran rumah tangga 650- Manajemen Dst.
klasifikasi-yy
48
Sub-sub seksi 612.8- Susunan syaraf dan alatalat indra 612.81 Syaraf dan urat syaraf 612.82 otak 612.83- syaraf tulang belakang Dst.
590 Zoologi
Komponen DDC
DDC terdiri dari 3 komponen utama:
BAGAN DDC
berisi Ilmu pengetahuan disusun dari kelas 000-
900 Terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah yang mencerminkan subyek tertentu yang terdapat dalam bagan Notasi DDC disebut nomor kelas Apabila terdapat lebih dari 3 angka, maka setelah angka ke 3 (digit ke 3) diberi titik. Contoh: 371.3 (metode belajar mengajar)
Indeks Relatif
Terdiri dari sejumlah Istilah dengan perincian aspek-
aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari istilah yang tercantum dalam indeks atau bagan Tidak boleh menentukan klasifikasi berdasarkan indeks saja. Setelah notasi ditemukan dalam indeks, seharusnya diperiksa dalam bagan atau tabel Notasi dalam indeks bersifat relatif, artinya orang harus membandingkannya dengan notasi dalam bagan untuk mendapatkan yang paling tepat, karena notasi indeks hanya merupakan petunjuk umum saja.
Aspek sosial
Etika Penelitian
Hukum
344.07
Lanjutan...
Indeks relatif mengacu kepada notasi yang terdapat
dalam bagan atau pada notasi yang terdapat dalam tabel yang di beri kode T1, T2 Contoh: Indonesia T2- 598- bisa di lihat di tabel 2 Kamus T1 -03 Bisa dilihat di tabel 1 Pendidikan 370 bisa dilihat dalam bagan
Tabel pembantu
Dalam DDC terdapat 6 tabel, yaitu:
Tabel subdivisi standar (T1) Tabel wilayah (T2)
Tabel Ras, Suku, etnik dan kebangsaan (T5) Tabel bahasa (T6)
Notasi dalam tabel tidak pernah berdiri sendiri, tetap selalu ditambahakan dalm notasi yng terdapat dlam bagan
sebagai berikut: 1. Jilid pertama berisi tentang: a. Pendahuluan - memperkenalkn kepada pemakai bagaimana cara penggunaan DDC serta instruksi yang terdapat di dalamnya. b. Tabel - notasi dari tabel ini berjumlah 6 tabel yang dapat digunakan atau ditambahkan pada penggolongan nomor klasifikasi dalam bagan. c. Perbandingan edisi sebelumnya
Lanjutan
Jilid 2 dan 3
Berisi bagan yang merupakan rangkaian ilmu pengetahuan yang dimulai dari 000 sampai dengan 900 Jilid 4 berisi tentang a. Indeks relative suatu daftar kata atau istilah yang disusun secara alphabet yang menunjuk pada nomor notasi yang ada pada bagan b. Manual Penjelasan mengenai kesukaran-kesukaran dalam klasifikasi dan mempraktekkan inf yang ada dalam manual.
(auxiliary tables) yaitu: 1. Subdivisi standard (standard subdivision) 2. Wilayah (areas) 3. Subdivisi sastra (subdivision of individual literatures) 4. Subdivisi bahasa (subdivision of individual languages)
Lanjutan...
5. Ras, Etnik, Kebangsaan (Racing, Ethnic, National
Groups) 6. Bahasa (Languages) Penggunaan tabel tidak pernah berdiri sendiri, melainkan harus bersama-sama dengan bagan klasifikasi (schedules), yaitu digabung dengan notasi dasar.
untuk penyajian yang bersifat teori, -03 untuk bentuk kamus dan ensiklopedia, -05 adalah bentuk terbitan berkala atau majalah, -09 untuk sejarah dan geografi Tanda penghubung di depan yang terdpt pada setiap notasi menunjukkan bahwa nomor tsb tidak pernah dpakai sendiri.
Penggunaan tabel 1
Ada 5 cara untuk menggunakan tabel 1 a. Tidak ada insruksi, bila dalam bagan
tidak terdapat instruksi bagaimana penggunaan dan penambahan tabel 1, maka notasi tersebut ditambahkan dengan notasi yang terdapat dalam tabel 1 dengan 2 alterntif: b. 1. jika notasi tidk diakhiri dengan 0 (nol), maka notasinya adalah notasi dasar + tabel 1 Contoh: cookery journal 641.5 cookery (dalam bagan) 05 Serial publications (tbel 1) 641.505 berarti cookery journal
adalah notasi dasar dibuang nolnya ditambah dengan tabel 1 Contoh: 370 Pendidikan (bagan) -03 kamus (tabel 1) 370. 3 kamus pendidikan
sudah diberikan contoh untuk tabel 1, tetapi tidak dirinci. Misalnya dalam kelas filsafat tabel 1 telah tercantum dalam bagan yang menjangkau notasi antara 101 s.d. 109, hanya tidak dirinci seperti yang terdapat dalam tabel 1. (dalam edisi 22, sudah dirinci dalam bagan) Contoh: 101 Theory of philosophy 102 Miscellany of philoshophy (bagan) -022 illustrations (tabel 1) 102.2 Illustrations of philoshopy
107
c. Terdaftar sebagian. Didalam bagan adakalanya sebagian saja notasi tabel 1 didapatkan. Dari contoh yang telah terdaftar dapat diperluas dengan notasi tabel 1 yang lain, misalnya notasi 020 Library and information sciene, di bawahnya terdapat notasi sebagai berikut: 020. Library and information sciences .7 Education, research, related topics .9 Historical and geography, persons treatment Notasi 7 dan 9 setelah notasi 020 adalah sama dengan notasi 07 dan -09 yang tedapat dalam tabel 1. Contoh: 020 Ilmu Perpustakaan dan informasi 020.7 Education, research, related topics -05 Majalah (tabel 1) 020.5 berarti Majalah Ilmu Perpustakaan dan Informasi
d. Ada instruksi penggunaan dua nol (00), dalam bagan terdapat instruksi untuk penggunaan dua nol (00) untuk penambahan notasi tabel 1. Misalnya pada notasi 636 Peternakan di bawahnya diikuti dengan instuksi pada summary 636.001 009 standard subdivision ( digunakan dua nol(00)) Jika ingin memperluas notasi 636 Peternakan dengan tabel 1, adalah sbb: 636 Peternakan (dalam bagan) -072 Penelitian (tabel 1) 636.0072 berarti penelitian peternakan
-03 636.003
e.
Instruksi penggunaan tiga nol (000), penggunaan tiga nol tergantung pada instruksi yang terdapat dalam bagan dari subyek yang bersangkutan. Misalnya pada notasi 375 curricula di bawahnya diikuti dengan notasi 000.1 000.8 standard subdivisions. Ini berarti bila akan memperluas notasi 375 curricula dengan penambahan tabel 1, harus didahului dengan tiga nol (000) contoh:
Curricula Research (tabel 1) Berarti Research on curricula Philosophy (tabel 1) berarti Philosophy of curricula
375
Sejarah telekomunikasi
Kamus fisika terapan Organisasi perpustakaan
Dictionary of metallurgy
Education, research about language Organization of social work
mengindahkan
wilayah, daerah -3 Dunia zaman purbakala -4 Eropa, Eropa barat -5 Asia, Timur Jauh -6 Afrika -7 Amerika Utara -8 Amerika Selatan -9 Bagian-bagian lain dari bumi dan dunia lain, oseania
b. Ada instruksi Biasanya berupa instruksi: add areas notations from... Tabel 2 to base number...,atau didahului dengan kata-kata Geographical treatment, treatment by specific continents, countries, by specific countries, dsb.
Contoh: 320.9 Political situation and conditions 901-99 Historical, geographic, persons treatment Add to base nmber 320.9 notation 01-9 from table 2 eg, political condition in Indonesia 320.9598 -55 Iran (dari tabel 2) 320.955 berarti situasi dan kondisi politik Iran Notasi Dasar + T2 Rumus:
Dalam subyek sejarah suatu wilayah mendapat notasi antara 930-999, sementara geografi suatu wilayah mendapat notasi 913-919, kalau dibandingkan pembentukan notasi geografi suatu wilayah dengan notasi sejarah suatu wilayah terdapat persamaan unsur dari angka yang diambil tari tabel 2 Bandingkan notasi di bawah ini:
915.981 geografi Sumatera 915.983 Geografi Kalimantan 915.5 Geografi Iran 959.81 Sejarah sumatera 959.83 Sejarah Kalimantan 955 Sejarah Iran
pembentk. Misalnya -5981 sumatera, -5983 Kalimantan, -55 Inggris, semuanya tedapat pada tabel 2. Angka dasar geografi 91-, dan angka dasar untuk sejarah 9- oleh karena itu untuk pembentukan notasi sejarah suatu wilayah dapat dirumuskan sebagai berikut:
Lanjutan d
notasi 973, sejarah Indonesia 959.8, bila dirinci adalah sebagai berikut: 9- Angka dasar sejarah suatu wilayah -73 Wilayah Amerika Serikat (tabel 2) 973 berarti Sejarah Amerika Serikat -598 Wilayah Indonesia (tabel 2) 959.8 berarti Sejarah Indonesia
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9.
10.
Wages in Europe 331.294 Recreation centers in North america Musical concerts in Europe 780.7909 International law in the Africa 341.09 Perburuan di Jepang 344.01 Pendidikan di Indonesia 370.9598 Ilmu Sosial di India Geografi malaysia Sejarah Idonesia Geogrfi Indonesia
3.
4. 5.
6.
7. 8.
9.
10.
Wages in Europe Recreation centers in North america Musical concerts in Europe International law in the Africa Perburuan di Jepang Pendidikan di Indonesia Ilmu Sosial di India Geografi malaysia Sejarah Idonesia Geogrfi Indonesia
masing bahasa . Bentuk-bentuk sastra secara global terdapat pada tabel 3 adalah sbb: --1 puisi -7 satire dan humor --2 Drama, -8 bunga rampai --3 fiksi, -9 sejarah sastra -- 4 essays - 5 speeches -6 letters
Lanjutan....
Notasi yang terdapat dalam tabel 3 hanya dapat
ditambahkan pada notasi dasar sastra (kelas 800) . Untuk notasi dasar suatu sastra yang berakhiran dengan angka 0 (nol) notasi dasarnya adalah dua angka pertama saja.Misalnya notasi dasar sastra Inggris 82 bukan 820, Sastra Jerman 83 bukan 830
Lanjutan tabel 3
perbedaannya adalah: Tabel 3A adalah subdivisi untuk karya-karya oleh atau pengarang indvidu. Tabel 3B adalah subdivisi untuk kary-karya oleh atau tentang lebih dari satu orang pengarang Tabel 3C notasi yang dapat ditambahkan apabila ada instruksi dari tabel 3B.
belum lengkap
bentuk sastranya tetapi tidak lengkap. Bila dirasa perlu untuk memperlus notasi tersebut diambilkan dari tabel 3. Contoh: 842 French drama (sdh terdaftar dalam bagan) -202 For radio and television (dari tabel 3) 842.02 berarti French drama for radio and televison -20527 Melodrama (tabel 3) 842.0527 berarti Melodrama sastra Prancis
diambil dari tabel 3) - 2041 one act plays Drama Inggris 1 babak 820.41 20523 comedy Drama komedi di inggris 820.523
bentuk sastra, maka untuk memperluas notasinya adalah dengan mengambil notasi bentuk sastra yang terdaftar dalam tabel 3. Contoh: 839.31 Sastra belanda -3 Fiksi (dari tabel 3) 839.313 berarti Fiksi Belanda -1 Poetry (dari tabel 3) 839.311 berarti dutch Poetry
-1 (T3) Puisi 892.71 Puisi Arab Spanish literature 860 Spanish essays 864 Literatur portugis periode 1800-1899 Lieratur portugis 869 periode 1800-1899=3 Literatur portugis periode 1800-1899= 869.3
(dalam bagan) Notasi Dasar Sastra + Notasi Tabel 3B + -08 + Notasi Tabel 3C
Contoh: 895.91 =sastra Thailnd (bagan) 895.913 = Fiksi Thailand (Notasi -3 dari tabel 3)
periode yang terdapat dalm bagan sastra ybs.) 895.913208354= Fiksi Thailand era 1800 -1900 tentang masalah perkawinan dan kematian (-354 dari tabel 3C)
catatan
Kesusasteraan Indonesia seharusnya mendapat
notasi 899.221; namun menurut pengasuh DDC (towa Hamakondah. 187) untuk memperoleh angka yg lebih pendek untuk kesussteraan bahasa ttt, dapt memakai 810. Golongkan kesusasteraan Amerika dalam 820 kesusasteraan bhs Inggris. Dengan demikian kesusasteraan bahasa indonesia dapat menggunakan notaasi 810
817 Satir dan humor indonesia 818. Aneka ragam penulisan indonesia
819 Kesusasteraan bahasa Daerah di Indonesia
Soal tabel 3
1. theory of literature 801
2. Puisi Indonesia 808.1 3.puisi latin pada abad 8 tentang cinta
871.02083543 4. Classical greek drama of the modern periode 882.03 5. Pidato presiden RI tentang hukum di indonesia pada era 1900-1999 815.2083554
891.7934
khusus bahasa yang disebut subdivisi masingmasing bahasa, yang disebut tabel 4. Notasi yang terdapat dalam tabel 4 hanya ditambahkan pada notasi dasar suatu bahasa dalam kelas 400.
Notasi tabel 4
- 1 sistem tulisan dan fonologi
- 2 etimologi -3 kamus
-4
-5 tata bahasa -6-
lengkap
bentuk penyjian suatu bahasa, hanya saja belum lengkap. Maka untuk memperluas notasinya harus diambil rincian yang terdapat dalam tabel 4. Contoh: Misalnya 441written and spoken codes of standard french (terdaftar dlam bagan). Sesungguhnya angka 1 terdafar dalam tabel 4. Bila ingin memperluas notasi 441 caranya adalah: 441 Writing system, phonology, phonetics of standard French -158 Phonetics (dari tabel 4) 441.58 Berarti Phonetics of Standar french Notasi -158 hanya diambil 58, krn 1 sudah tercantum pada notasi dasar bahasa perancis, yaitu 441
Dari notasi -15 hanya diambil 5, karena 1 telah tercantum pada notasi dasar bahasa Perancis, yaitu 441
Dalam bagan sama sekali belum dicantumkan notasi bentuk bahasa. Untuk memperluas notasi dasar suatu bahasa, diambilkan dari tabel 4. Misalnya untuk tata bahasa Indonesia akan dapat notasi 499.221 5, bila dirinci adalah sebagai berikut: 499.221 Bahasa Indonesia (dalam bagan) -5 Tata bahasa (dari tabel 4) 4999.221 152 berarti Ejaan bahasa Indonesia 499.221 15 Fonologi bahasa indonesia NOTASI BAGAN + NOTASI BENTUK BAHASA (TABEL 4) RUMUS:
Rumus: bhs yang kurang dikenal+3+ bahasa yang lebih dikenal Contoh: a. Kamus bhs indonesia belanda 439.31 bhs belanda -3 kamus (T4) 499221 bhs ind 439.313 992 21 kamus bhs ind-belanda
21 Bhas inggris
443.21 kamus bahasa perancis inggris
Kamus Indonesia Inggris dan Inggris-Indonesia (dalam satu buku) maka utamakan lebih dahulu bahasa yang kurang dikenal, kemudian ditambahkan -3 (dari tabel 4), lalu menyusul notasi bahasa yang lebih dikenal dari T6 contoh: 423.99221,
Lanjutan
Rumus :
Notasi Bahasa yang kurang dikenal + -3 (T4) + bahasa yng lebih dikenal (T6) Contoh untuk kamus Indonesia Belanda dan Belanda Indonesia akan mendapat notasi 439.31399221, bila dirinci: 439.31 Bahasa Belanda (kurang dikenal di Ind) -3 Kamus (dari tabel 4) -99.221 Bahasa indonesia (lebih dikenal) (T6) 439.31399221 berarti Kamus Indonesia Belanda dan Belanda Indonesia.
kamus yang mencakup 3 bahasa atau lebih dimasukkan ke dalam kamus poliglot (polyglot dictionaries), pada notasi 413 Contoh: Kamus Indonesia Inggris dan Arab akan mendapat notasi 413, Kamus Jepang Cina Rusia dan Inggris juga akan mendapat notasi 413
NOTASI TABEL 5
-1 Amerika Utara
-2 Anglo -Saxon, Inggris -3 Nordik
-4 Latin Modern
-5 Italia -6 Spanyol, Portugis
etnik atau kebangsaan tertentu. Misalnya -951 orang cina, -992.1 Pilipina. Cara penambahan pada tabel 5 adalah: a. Ada petunjuk pemakaian Dalam bagan terdapat instruksi untuk menambahkan notasi tabel 5 ini, yaitu dengan kata Add Racial ,ethnic, national groups 01-99 from table 5 to base number...maka kita hanya menambahkan notasi tambahan ini pada notasi dasar dari suatu subyek. Misalnya untuk karya yang berjudul Italian national psychology akan mendapat notasi 155.8945
lanjutan
Bila diperinci adalah sebagai berikut:
155.89
National psychology (dalam bagan) Add to base number 155.89 notations 399 from tabel 5. eg. Italian National psychology 155.895 -5 Italian (dari tabel 5) Rumus:
add racial, ethnic, national groups 01-99 from table 5 to base number 155.84 -11 canadian (dari tabel 5) 155.8411 ethnopsychology of canadians 155.8496073042 ethnopsichology of African Americans in England
-924 Israel
323.11 924 civil rights of Israel
Bila dalam bagan tidak ada instruksi untuk menambahkan tabel 5, tetapi bila ingin memperluas subyek tersebut dengan notasi yang terdapat dalam tabel 5 Rumus : Notasi bagan + -089 (T1) + notasi ras (Tabel 5) caranya adalah: contoh: Ceramic arts of Bengalis: 738 Ceramic arts (terdapat dalam bagan) -089 aspek etnik dan kebangsaan (tabel 1) - 9144 Bengali (dari tabel 5) 738.089 914 4 Ceramic arts of Bengalis
Palestine 323.340 899274 323.34 hak sipil dan politik bagi wanita -089 ras (T1) -9274 Palestinian Arab
Contoh soal
Antropologi sosial masyarakat Kurdish
306.089 915
97 Social anthropology of french-canadian 306.089 114 Palestinian Christians 270.089 927 4 Child-rearing practices of the ancient Romans 649.108 971 Polynesian football players 796.330 899 94 Bedouin art 704.039 272 Metal engraving of Portuguese-speaking people 765.089 69
Misalnya Bible dalam bahasa Belanda, terjemahan Al-Quran dalam bahasa Cina. Ringkasan Notasi tabel 6 -1 Bahasa Indonesia -21 Bahasa inggris -31 Bahasa jerman -41 Bahasa Perancis -51 bahasa Italia -61 Bahasa spanyol -71 Bahasa latin -8 Bahasa Yunani -9 Bahasa lainya
Dalam bagan terdapat instruksi penggunaan T6, biasanya diikuti dengan kata-kata add base number notation from T6. Contoh: Bible dalam bahasa Jerman 220.531 Bible dalam banyak bahasa(Inggris-BelandaPerancis) 220.51 Bible dalam bahasa Inggris Jerman 220.531
AlQuran dengan terjemahan bhs Inggris 220.52
2x1.2/297.1225
-21
2x1.221
Terjemahan alQuran (bagan) Bahasa Inggris (T6) AlQuran dengan terjemahan bhs Inggris
b. Tidak terdapat petunjuk Bila tidak ada petunjuk untuk menggunakan tabel 6, maka notasi dasar terlebih dahulu ditambahkan subdivi standar -175 (aspek wilayah dimana suatu bhs sangat dominan, diambil dari tabel 2) kemudian ditambahkan notasi bahasa yang terdapat pada tabel 6 Rumus: notasi dasar+-175+ T6
Contoh
Kitab Injil dalam bahasa Spanyol
220 Kitab Injil -175Aspek wilayah dimana bhs tertentu sangat
dominan (T2) -61 Bahasa Spanyol (T6) 220.175 61 Kitab Injil bahasa Spanyol 220.595 7 The Bible in the Korean language
A frech-vietnamese dictionary
A Khmer-english/english-khmer
433.959 22
dictionary495.932321 Spanish words in the english language 422.451 Serial publications in tagalog059.992 22 Folktales in Yiddish398.204 391
contoh: a. 025.273 Pengadaan bahan pustaka ilmu-ilmu sosial. 025.27 acquisition of materials add 001-999 to base number 025.27. eg. Acquisition materials in social sciences 025.273 Aquisition on materials from Brazil 025.2981
subyek apa saja yang notasinya berkisr 001-999. sebagai contoh di atas yang diambil adalah notasi 300 (social sciences). Dua angk nol (00) yang terletak setelah angka tiga tidak perlu dicantumkan. 025.27 acquasition materials 300 social sciences 025.273 acquisition materials in social science
987.063 005 987 Venezuelan history .063 20th century 005 serial publication (standard subdivision, added by following th e instruction add as instructed under 930-990
380.1
Trade 380.14 specific commodities and services nd specific groups of commodities and services 380.141 Products of agriculture 380.1413-141 8 specifics products Add to base number 380.141 the numbers following 63 in 633-638, eg. Rice 380.141318 .318 BAGIAN NOTASI DARI SUBYEK PADI YAITU 633.18
016.1 Bibliografi bidang filsafat 016 Bibliographies of specific disciplins and subjects. Add 100-999 to base number 016, eg. Bibliographies of phylosophy 016.1 016.1 Bibliografi Khusus
100
Filsafat
TAJUK SUBYEK
Pengertian
Tajuk subyek adalah sebuah titik akses untuk sebuah
cantuman bibliografi yang berisi kata atau frase mengenai subyek dari sebuah karya yang dimuat dalam sebuah bibliografi karya tersebut. Dikenal juga dengan istilah pengatalogan subyek.
Tujuan
Pengatalogan subyek bertujuan untuk menggunakan
kata-kata (istilah) yang seragam untuk materi perpustakaan mengenai subyek tertentu. Subyek adalah topik yang merupakan kandungan informasi (content )dalam bahan pustaka baik dalam media cetak maupun non cetak yang terdapat dalam koleksi perpustakaan
digunakan dalam katalog perpustakaan untuk meringkas kandungan informasi tersebut. Pada dasarnya klasifikasi dan tajuk subyek adalah sama, yaitu menunjukkan suatu subyek atau isi suatu bahan pustaka. Klasifikasi didasarkan pada skema klasifikasi yang dilambangkan dengan notasi dan digunakan untuk menentukan susunan buku di rak, dimana masing-masing buku hanya dapat diberi satu nomor klasifikasi.
tajuk subyek yang dilambangkan dengan kata atau frasa yang berfungsi sebagai entri katalog untuk memperjelas isi karya (biasanya tidak lebih dari 3 subyek) Contoh: Dasar-dasar fisika dan kimia Nomor klas: 530 atau 540 (pilih salah satu) Tajuk subyek: 1. FISIKA 2. KIMIA (dapat digunakan dua-duanya) Ts yang dipilih harus setepat mungkin menurut tema atau pokok topiknya.
bekerja secara taat asas (konsisten) supaya dengan kandungan informasi yang sama dapat diperoleh tajuk subyek yang sama pula. Pengkatalog perlu berpegang pada urutan kata-kata (sintaksis) yang digunakan dalam penentuan tajuk subyek.
3. Penggunaan istilah yang biasa digunakan. Dalam memilih istilah u TS harus mengutamakan penggunaan istilah yang biasa digunakan dalam masyarakat. Suatu istilah yang benar secara ilmiah masih perlu dipertimbangkan terhadap istilah lain yang lebih populer. Contoh: carcinoma dan kanker; sapi dan lembu yang digunakan adalah sapi
istilah yang mempunyai cakupan spesifik dan bukan yang mempunyai cakupan umum. Contoh: jika subyek yang dimaksud adalah kurukulum, maka tajuk subyek yang kita pilih bukan pendidikan.; MUJAHIR bukan ikan air tawar atau ikan
Penggunaan penunjukan
tingkatan masyarakat pemakai perpustakaan, disamping penggunaan berbagai istilah dalam tajuk subyek, perlu dipertimbangkan pula adanya penggunaan penunjukan silang dalam tajuk subyek.
benda tunggal. Seperti: Agama, Kesenian, Pendidikan, Pertanian. Dalam memilih tajuk berupa kata benda tunggal mungkin tidak terdapat kesulian, tetapi jika kata /istilah tersebut mempunyai sinonim kata yang lain, perlu dipertimbangkan untuk memilih istilah dengan prioritas sbb: Istilah yg paling dikenal masyarakat Istilah yang paling banyak digunakan dalam katalog Istilah yg paling spesifik pengertiannya Istilah yg paling dhulu dalam abjad Istilah yang mempunyai kaitan erat dengan subjek lain
TAJUK GANDA
Tidak semua tajuk bisa dinyatakan dengan kata
benda tunggal. Sebuah tajuk biasanya memerlukan kata kajemuk atau frasa. Untuk itu perlu pengabungn kata tunggal, baik dalm bentuk frasa atau bentuk lainnya dengan komposisi sbb: 1. Kata benda disertai kata sifat contoh: binatang langka anggaran moneter
Contoh: Kehidupan akherat 3. Dua kata benda dihubungkan dengan preposisi, contoh: diskriminasi dalam pekerjaan 4. Dua kata dihubungkan dengan kata sambung . Contoh: agama dan ilmu pengetahuan 5. Dua kata benda atau lebih tanpa disertai kata penghubung. Contoh: Hukum acara pidana
baik subdivisi bentuk, tempat, waktu maupun subdivisi topik Contoh: Kedokteran kamus(bentuk) Bea mask tarif (topik) Industri pesawat terbang abad ke 19 (waktu) Hukum adat aceh (tempat)
dalam bentuk tunggal/ jamak. Contoh: novel (tunggal) Novels (jamak). Jika ts dianggap dapat meragukan, maka dalam penyajianna dijelaskan dengan istilah lain dalam kurung. Contoh: Life(Theology), Life (Biology) b. Tajuk ganda, merupakan gabungan dua kata benda dengan menambahkan katadan, contoh:coal mines and mining, anarchism and anarchists, bycycles and bicycling
c. Tajuk Frasa, merupakan bentuk berbagai kombinasi dari beberapa kata yag digabungkan dengan preposisi. Contoh: cost of living, oil pollution of rivers, harbort, etc. d. Tajuk dengan subdivisi, untuk menunjukkan kekhususan subyek.contoh: 1) TS dengan subdivisi bentuk, contoh: philosopy Dictionaries 2) Ts dengan subdivisi waktu, contoh: US Ancient history 3) Tajuk dengan sbdivisi topik, contoh: Children hygiene 4) Tajuk dengan subvisi Geografi. Contoh: Libraries US; Geology - Colorado
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Perpusnas. Daftar Tajuk Subjek Perpusnas. Jakarta: Perpusnas, 2006. Taylor, Arlene G.Introduction to Cataloging and Classification Arlen. London: Libraries Unlimited, 2006 Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2003 Yulia, Yuyu; Mustofa, B.Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: UT. 2007 Septiyantono, Tri dan Sidik, Umar (ed).2003. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga. Fak. Adab. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia. Perpusnas. Terjemahan Ringkasan Klasifikasi Desmal Dewey dan Indeks Relatif. Jakarta: PNRI, 1994. Hamakonda, Towa: Tairas, JNB. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia, 2009. Sifton, Pat. Workbook for DDC 20. Ottawa: Canadian libray Association, 1989.