You are on page 1of 7

METODE PERHITUNGAN DALAM PERAWATAN ORTHODONTIK

Posted Oktober 29, 2010 by pu2t in fkg. 1 Komentar METODE PERHITUNGAN DALAM PERAWATAN ORTHODONTIK PENDERITA 1. Periode gigi susu 2. Periode gigi bercampur - Nance - Moyers 3. Periode gigi permanen - Pont - Korkhaus - Howes - Kesling

ANALISIS 1.Model Studi 2.Ronsen Foto - individual / intraoral - panoramic / opique - sefalometrik 3. Tabel 4. Rumus 5.Alat Ukur : sliding calipers (jangka sorong) METODE NANCE

1934, Pasadena, California, America

Dasar : Adanya hub. antara jumlah mesiodistal gigi desidui dg gigi pengganti. Tujuan : Utk menget apakah gigi tetap yg akan tumbuh cukup tersedia/lebih/kurang ruang. Gigi-gigi yg dipakai sbg dasar : c m1 m2 dan gigi pengganti 3 4 5 Lee Way Space : selisih ruang ant ruang yg tersedia dan ruang yg digunakan Masing-masing sisi: RA : 0,9 mm RB : 1,7 mm

G.V. BLACK

Gigi desidui RB : c = 5,0 mm m1= 7,7 mm m2 = 9,9 mm 22,6 mm Gigi permanen RB: 3 = 6,9 mm 4 = 6,9 mm 5 = 7,1 mm 20,9 mm Selisih 1 sisi = 22,6 20,9 = 1,7 mm 2 sisi = 3,4 mm RA : selisih 1 sisi = 0,9 mm 2 sisi = 1,8 mm

PROSEDUR I. Persiapan 1. Model RA dan RB 2. Ro foto regio III, IV, V 3. Alat : jangka sorong II. Cara 1.Ukur c m1 m2 dr model, langsung. RA kanan-kiri, RB kanan-kiri, kemudian dijumlahkan. 2. Ukuran jmlh md 3 4 5 yg blm tumbuh dr ronsen foto di regio III, IV, V, RA-RB kanan kiri, kemudian dijumlahkan. Akurasi hasil ro foto perlu, tdk distorsi. Bila perlu dr msg2 regio III, IV, V, atau dibatasi tiap 2 gigi, satu ro foto. Bandingkan hasil 1 dan 2, kemungkinan: a. Hasil 1 = 2 - cukup b. Hasil 1 > 2 - lebih c. Hasil 1 < 1=2>2 - molar adjustment pengaturan gigi anterior c. 1<2>Ro foto Nance mutlak - agenesis 3, 4, 5 - patologi - resorbsi akar, dll HUCKABA Akurasi besar md masing-masing gigi 3, 4, 5 Rumus: (y)(x1) x = (y1) x = gigi tetap yg dicari y = besar gigi susu diukur dari model studi y1=besar gigi susu diukur dari ro foto x1=besar gigi tetap diukur dari ro foto

METODE MOYERS

Oleh: Moyers, Jenkins, dan staf Ortodonsi Univ Michigan. Pemakaian ro foto tidak mutlak. Keuntungan : - Kesalahan sedikit & ralat kecil, diketahui dgn tepat. - Dpt dikerjakan ahli/bukan ahli - Tidak butuh banyak waktu - Tidak perlu alat khusus - Dpt dikerjakan dalam mulut/model - Baik RA/RB. Dasar : adanya korelasi ant satu klp gigi dg klp lain. Kelompok gigi yg dipakai sbg pedoman 21 12 Alasan : 1. Gigi tetap yg tumbuh paling awal 2. Mudah diukur dg tepat intraoral/extraoral 3. Ukuran tdk bervarisi banyak diband. RA PROSEDUR A. Siapkan: -model RA & RB -jangka sorong -tabel kemungkinan B. RB: misal sisi kanan dulu 1. Ukur lebar mesiodistal 21 12, jumlahkan 2. Tentukan jml ruang yg diperl kalau gg tsb diatur dlm ssn yg baik, caranya: Beri tanda, Cari ruang yg disediakan utk 3 4 5 ka/ki , Brp ruang 3 4 5 yg seharusnya, Lht tabel RA,Bandingkan,Kemungkinan hasilnya? Perbedaan: 1. Tabel kemungkinan dipakai RA 2. Overjet hrs dipertimbangkan

METODE PONT

Dasar: dlm lengk gg (dental arch) dg ssn gg teratur tdpt hub ant jml lbr mesiodistal ke4 gg insisivus atas dg lbr lengk interpremolar pertama & intermolar pertama Susunan normal ideal : -gigi2 yg lebar bth suatu lengk yg lebar -gigi2 yg kecil bth suatu lengk yg kecil -ada keseimb. ant besar gg dg lengk gg Dasar: Utk menget apkh suatu lengk gg mengalami kontraksi/distraksi/normal Kontraksi = kompresi = intraversion sebag/seluruh dental arch lbh mendekati bid midsagital. Distraksi = extraversion sebag/seluruh dental arch lbh menjauhi bid midsagital Derajat kontraksi/distraksi -mild degree: hanya 5mm -medium degree: antara 5-10mm -extreme degre.e: >10mm

Hubungan dirumuskan: 1.Utk lengk gg yg normal, jml mesiodistal 4 insisivus atas tetap kali 100, dibagi jarak transversal interpremolar atas mrpk indeks premolar (Indeks Premolar = 80) Indeks Premolar = I x 100 = 80 jarak P1-P1 jarak P1-P1 = x 100 80 2. jumlah lebar mesiodistal 4 insisivus tetap atas kali 100, dibagi jarak transversal intermolar pertama tetap atas mrpk indeks molar (Indeks Molar = 64) Indeks Molar = I x 100 = 64 jarak M1-M1 jarak M1-M1 = I x 100 =64 3. jarak insisivus tetap atas & premolar adlh jarak pd grs sagital ant ttk pertemuan insisivus tetap sentral & ttk dmn grs sagital tsb memotong grs transversal yg menghub premolar pertama atas pd palatum.

KORKHAUS Pengukuran lebar mesiodistal Insisivus: -diameter yg plg lebar dr msg2 gigi insisivus -alat : jangka sorong Pengukuran jarak inter P1 atas : -jarak ant tepi yg plg distal dr cekung mesial pd permk oklusal P1 atas -sudut distobukal pd tonjol bukal P1 bawah Pengukuran jarak inter M1 atas : -jrk ant cekung mesial pd permk oklusal M1 atas -ttk tertinggi tonjol tengah pd tonjol bukal M1 bwh Menentukan jarak inter P1 dan inter M1 : 1. Mengukur lgsg dr model (sesungguhnya) 2. Dari perhitungan rumus (seharusnya) 3. Dari tabel Pont (sbg bandingan) Cara memakai tabel Pont : 1. Jmlhkan lbr msiodstal 4 Insisivus atas tetap, msg2 diukur dari model. 2. Cari ukuran tsb dlm tabel. PONT 1. Mixed dentition 6 V 4 III 2 1 1 2 III 4 V 6 6 V IV 3 2 1 1 2 3 IV V 6 2. Permanen 654321123456 654321123456

Gigi pedoman 4466

METODE HOWES

Dasar : 1. Ada hub lebar lengk gigi & lengk perimeter 2. Ada hub lengk basal & lengk koronal dan Keseimb lengk basal & lebar mesiodistal gg. Bila gigi dipertahankan dlm lengk, shrsnya lebar inter P1 sekurang2nya = 43% dr ukuran mesiodistal gigi M1 M1 - lebar inter P1 : dari ttk bag dlm puncak tonjol bukal P1 Ukrn lengk gigi : distal M1 kanan distal M1 kiri (mesiodistal 654321 123456) Indeks Howes : (P1 P1) = 43%(M1 M1) Shrsnya lebar interfossa canina sekrg2nya = 44% lebar mesiodistal gigi anterior M2 Fossa canina terletak pd apeks P1 Indeks Howes = Interfossa canina = 44% jumlah M1 M1 Kasus2 dgn lebar interfossa canina : - ant 37%-44% lebar M1-M1 kasus meragukan pencabutan gigi atau pelebaran. - <>44% 44% <44%>43%

METODE KESLING

Adl suatu cara yg dipakai sbg pedoman utk menent/menyusun suatu lengk gigi dr model aslinya dgn membelah/memisahkan gigi2nyakmd disusun kembali pd basal arch-nya baik RA/RB dlm btk lengk yg dikehendaki sesuaiposisi aksisnya. Cara ini berguna sbg suatu pertolongan praktis yg dpt dipakai utk menent diagnosis, rencana perawatan maupun prognosis perawatan suatu kasus secara individual.Krn cara ini mampu utk mendiagnosis, maka disebut : DIAGNOSTIC SET UP MODEL Krn model yg telah disusun kembali dalam lengk gigi tsb merupakan gambaran suatu hasil perawatan maka disebut : PROGNOSIS SET UP MODEL Prosedur 1. siapkan model kasus RA-RB. 2. fiksasi pd okludator yg sesuai, dgn dibuat kedudukan basis dr model sejajar dgn bid oklusal (model RB). Shrsnya bid oklusal dg bid mandibula (mandibulair plane) mbntuk sdt rata2 15 3. kmd dimulai memotong/memisahkan gigi2 dr model tsb pd aproksimal kontaknya dg suatu pisau/gergaji, caranya: a. buat lubang dg gergaji 3mm di atas

gingival margin (fornix) ant 1 1. b. dr lubang ini buat irisan arah horisontal kanan-kiri misalnya sampai M1 c. buat irisan vertikal pd aproksimal M2-M1 d. beri tanda msg2 gigi agar tdk keliru. e. buat irisan vertikal pd setiap aproksimal. f. pisahkan msg2 gigi. g. susun kembali gigi2 tsb dlm lengk yg dikehendaki dg pelekatan wax. Akan terlihat: - cukup ruang - kurang ruang pencabutan 1 / 2 gigi : P1/P2 RA : 1. cara sama 2. mengikuti RB 3. overjet, overbite dipertimbangkan

MODIFIKASI CARA KESLING 1. siapkan hasil cetakan yg belum diisi gips. 2. isi dg gips 3mm dr gingival margin. 3. tunggu sampai agak keras kmd separasi dg wax cair panas. 4. tunggu wax keras kmd isi lagi dgn gips tunggu lepaskan cetakan 5. msg2 gigi dipisahkan dg terlebih dulu model difiksasi pd okludator & diberi tanda serta dipisahkan arah vertikal pd aproksimal kontaknya. 6. susun kembali sesuai lengkung yg dikehendaki. cara sama Kasus : 1. RB normal RA mengikuti RB 2. RA normal RB mengikuti RA 3. RA & RB tidak normal tentukan RB lebih dulu

DETERMINASI LENGKUNG GIGI


Utk menget diskrepansi ukrn mesiodistal gigi (kebthan ruang) stlh lengk ideal dirancang seideal mgkn dr lengk mula2. Mrpk slh satu penetapan kebthan ruang utk pengaturan gg2 dlm perwtn ortodontik. Dikembangkan di klinik bag orto FKG-UGM, & mrpk penyederhanaan dr metode analisis Set Up Model oleh Kesling (1956). Prinsip dasar = Metode Kesling, yaitu menetapkan diskrepansi ant lengk gg yg direncanakan dg besar gg yg akan ditmptkan pd lengk tsb pd saat melakukan koreksi maloklusi. Perbedaannya adl: Kesling : langsung pd model Det. Lengk : tdk langsung yi dg mengukur panj lengk ideal yg direncanakan pd

plastik transparan di atas plat gelas,kmd dibndgkn dg jml lebar mesiodistal gg yg akan ditmptkn pd lengk tsb. Bahan dan Alat yg digunakan : 1. model studi 2. plat gelas tebal 2mm 3. plastik transparan 4. kawat tembaga 0,7mm 5. spidol F 2 warna 6. kaliper geser 0,05mm 7. alkohol / thinner 8. kapas Cara Kerja : A. Penapakan lengk pra koreksi (lengk awal/ lengk mula2) 1. menapak lengk awal RA 2. menapak lengk awal RB 3. mengecek ketepatan hasil penapakan B. Penapakan lengk pasca koreksi (lengk ideal) 1. membuat lengk ideal RA 2. membuat lengk ideal RB C. Pengukuran diskrepansi lengkung 1. mengukur diskrepansi lengk RA 2. mengukur diskrepansi lengk RB D. Menetapkan cara pencarian ruang l Carey bila kekurangan ruang tiap sisi lengk didptkan : 1. > lebar gg P1 cabut gg P1 pd sisi tsb 2. > lebar gg P1 dianjurkan: - pencabutan satu P1 pd slh satu sisi lengk jika ada pergeseran median line. - pencabutan dua P2 ka-ki jika lengk gg sdh simetris - ekspansi kombinasi grinding jika lengk gigi kontraksi 3. < lebar gg P1 dpt dilakukan : penggrindingan gg anterior jika pasien tdk rentan karies ekspansi jika lengk gg kontraksi ( drg.HERYUMANI Bag. Ortodonsi FKG UGM )

from: http://ichalthebestone.blogspot.com/2009_03_01_archive.html

You might also like