You are on page 1of 7

ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA Organ Reproduksi Pria a.

Testis Merupakan kelenjar reproduksi pria tempat spermatozoa dan hormon pria dibentuk. Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Sepasang kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam stratum masing-masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agar menetes sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis. Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis beratnya antara 10 sampai 14 gram. Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang disebut tunia albuhnea, dan ditutup lagi oleh membrane serosa yang disebut tunia vaginalis yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak secara bebas di dalam scrotum. Fungsi testis terdiri dari : Membentuk gawet-gawet baru yang spermatozoa dilakukan di tubulus seminiferus. Menghasilkan hormon testoteron, dilakukan oleh sel interstisial. Untuk memproduksi testoteron yaitu hormon yang mengendalikan sifat-sifat sekunder kejantanan. Untuk memproduksi spermatozoa b. Epididimis Epididimis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok masing-masing panjang 6 meter, yang menghubungkan testis dengan vbas deferens. Tubulus tadi mempunyai epitel berlilia yang melapisi bagian dalam guna membantuk spermatozoa bergerak menuju vas deferens. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan parietal. Fungsi dari epididimis adalah : Sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum di ejabulasi dan memproduksi semen. c. Duktus Deferens Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di belakang kandung kemih akhirnya bergantung dengan saluran vesika semiminalis dan selanjutnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate, panjang duktus deferens 5040 cm berjalan bersama pembuluh pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus melalui kanalis inguinalis memanjang pada bagian akhir terbentuk kumparan disebut ampula duktus deferentis, terletak dalam asteum vesika. Seminalis berlanjut sebagai duktus ejakulatorius yang menembus prostate. d. Vesikula Seminalis Vesikula seminalis adalah dua buah kelenjar tubular yang terletak di kanan dan dikiri, belakang leher kandung kencing (vesika urinaria) yang berbentuk seperti pyramid, panjang kelenjar ini 5-10 cm merupakan kelenjar sekresi menghasilkan zat mukoid yang mengandung fruktosa. Fungsi vesikula seminalis adalah : Menyekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen. Zat mukoid merupakan sumber energi spermatozoa. e. Duktus Ejakulatori Duktus yang dibentuk oleh gabungan duktus vesikula seminalis dan duktus deferen duktus ini berawal di dasar prostate dan berakhir di utrikel prostatik di uretra. f. Penis Terletak menggantung didepan skortum. Bagian ujung penis disebut gian penis, bagian tengah korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis, gian penis tertutup oleh kulit korpus penis, kulip penutup ini disebut prepitium. Penis/zakar terdiri atas jaringan seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretia dari gian penis adalah prenulum/katup. Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan urektio yang satu sama lainnya dilapisi jaringan fibrosaringan. Erektio terdiri dari rongga-rongga seperti rebusa. Penis merupakan organ tubular yang sangat banyak disuplai oleh vena besar yang dapat diisi darah yang dapat menyebabkan organ ereksi.

Dengan adanya rangsangan seksual, karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadinya ereksi penis, ereksi penes di pengaruhi oleh otot : Muskulus iskia kavernosus, muskulus erector penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu koitus persetubuhan. Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan uri penis mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar). Bila terangsang, penis membesar, mengeras dan menonjol ke luar tubuh (mungkin hamper vertikel). Ini disebut ereksi. Pada waktu orgasme, kontraksi berirama dan mekanisme refleks menyebabkan suatu emisi atau ejakulasi, yaitu keluarnya sperma yang dibuat oleh testis, bersama dengan carian mani yang dihasilkan oleh kelenjar air mani dan kelenjar prostate. Campuran sperma dan cairan tadi disebut air mani dan diejakulasikan melalui vietis. Penis mempunyai fungsi lain selain fungsi seksual dan reproduksi yaitu untuk pengeluaran urin (air kemih). g. Prostat Prostat mengelilingi uretra pria. Ukurannya seperti kostanye chestnut dan berisi uretra serta brutus ejakulaktorius. Sebagian prostate mengandung kelenjar glandular dan sebagian lagi otot infolunter dan menghasilkan secret yang disebut semen yang basa dan mendukung nutrisi sperma. Kelenjar prostate merupakan kelenjar yang terletak dibawah vesika urenaria, melekat pada dinding bawah pada dinding bawah vesika urenaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostate kira-kira sebesar buah kenari, letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar majemuk, saluransaluran dan otot polos. Kelenjar prostate merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbaik atas 4 lobus. Lobus posterior Lobus lateral Lobus anterior Medial Fungsi kelenjar prostas Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis, yang berguna untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretia dan vagina. Prostat dipertahankan posisinya oleh : Ligamen prostatika Lapisan dalam diafragma viogenitalis Muskulus levator ani pais anterior Muskulus levator prostate h. Kelenjar Bulbo Uretra Letaknya dibelakang lateral pais membranes uretia bentuknya bundar, kecil berwarna kuning dan panjangnya 2,5 cm. Kelenjar bulbo vretialis dibungkus oleh simpai jaringan ikat tipis yang diluarnya terdapat serat otot rangka. Duktus terbuka menuju bagian berongga pada uretra dan kelenjar menyekresi suatu substansi yang membentuk bagian cairan seminalis. i. Skrotum Merupakan kantong yang mengandung di dasar pelvis, di mana sepasang testis tersimpan di depan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus. Skrotum (kandung buah pelir). Berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak, berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di dalamnya, setiap testis berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis, yang dibentuk dari peritorium. j. Vas Deferens Adalah sebuah saluran yang berjalan dari bagian bawah epididimis. Naik kebelakang testis, masuk ke tali maris (funikulus spermatikus) dan mencapai rongga abdomen melalui saluran inguinal dan akhirnya berjalan masuk ke dalam pelvis. Organ Reproduksi Wanita Organ Eksterna Organ genital eksternal wanita secara keseluruhan disebut vulva. Organ genital eksterna wanita Mons pubis Labia mayora dan labia minora Klitoris

Vestibula Vagina Kelenjar vestibular besar Mons pubis Adalah bantalan lemak yang menutupi kulit diatas simfisis pubis daerah ini akan ditumbuhi rambut setelah pubertas. Labia mayora dan labia minora Labia mayora adalah dua lipatan jaringan lemak yang ditutupi kulit yang membentang dari mons pada setiap sisi vulva dan bermuara ke dalam peritoneum di bagian belakang. Lipatan ini muncul saat pubertas dan ditutupi rambut pada permukaan luarnya lebia mayora panjangnya kira-kira 7,5 cm. Labia minora adalah dua lipatan kecil di dalam labia mayora. Mereka bertemu pada struktur seperti topi yang disebut prepusium yang mengelilingi dan melindungi klitoris. Labia minora bersatu di belakang pada frenulum labia minora. Lipatan kulit ini sering koyak saat pertama kali melahirkan. Labia minora ditutupi kulit yang kaya dengan kelenjar keringat dan sebasea untuk melubrikasi permukaannya. Klitoris Adalah organ kecil yang sensitive dan mengandung jaringan erektil seperti penis pada pria. Ia berada di depan vulva, di bawha mons pubis dan dilindungi oleh prepusium. Vestibula Vagina Adalah celah diantara labia minora. Orifisium vagina dan orifisuem uretra berada di atas vestibulum. a) Orifisium vagina, berada diantara labia minora, dibelakang vestibula secara normal ia membentuk celah dari depan ke belakang, merupakan dinding sisi vagina yang saling bersentuhan. Orifisium ini, pada seorang perawan, ditutupi oleh hymen. Orifisium merupakan lipatan ganda membrane mukosa, biasanya berbentuk bulan sabit dan celah yang ada di bagian depannya mengeluarkan aliran darah menstruasi. b) Orifisium Uretra, berada di bagian belakang vestibulum, agar menonjol pada permukaannya. Pada pintu masuknya ada dua kelenjar tubular, yang disebut kelenjar uretra, yang menyekresi cairan lubrikasi dan menjadi lebih penting karena kelenjar tubular cenderung menjadi tempat berkubang infeksi pada kasus gonora. Kelenjar Vestibular Besar Adalah dua kelenjar yang berada di setiap labia mayora pada setiap sisi orifisium vagina. Duktusnya berada pada lateral hymen. Ia menyereksi cairan lubrikan untuk melembabkan permukaan vulva, sehingga dapat memfesitlasi hubungan seksual. Seluruh permukaan vulva di tutupi kulit, seperti epithelium bertingkat ia ditumbuhi rambut hanya pada bagian permukaan luar, tetapi pada permukaan dalam banyak kelenjar sebesar dan kelenjar keringat sehingga permukaannya lembab dan tidak menyebabkan gesekan ketika berjalan. ORGAN INTERNAL WANITA 1. Vagina Letak : Vagina merupakan saluran potensial yang terbentang dari vulva ke uterus vagina berjalan ke atas dan ke belakang sejajar dengan pintu masuk pelvis. Vagina dikelilingi dan ditopang oleh otot-otot dasar pelvis. Bentuk : Vagina seperti pipa potensial, dinding-dindingnya secara normal terletak berdekatan satu sama lain tetapi sangat mudah dipisahkan. Ukuran : Dinding belakang vagina lebih panjang disbanding dengan dinding depan. Panjang dinding depan kira-kira 7,5 cm dan panjang dinding belakang kira-kira 11,5 cm. Fungsi : Untuk masuknya spermatozoa Untuk keluarnya darah menstruasi dan hasil konsepsi Membantu menopang uterus Membantu mencegah infeksi 2. Cervix Letak : Cervix membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merupakan daerah di bawah istimus yang meliputi ostium internium dan ostium externum. Bentuk : Canalis cervics berbentuk fasiformis dan cervix secara keseluruhan cenderung berbentuk (barsel) Ukuran : Pada kehidupan dewasa panjang cervix 2,5 cm dan membentuk sepertiga panjang seluruh uterus. Fungsi :

3. Uterus Letak : Uterus di dalam pelvis vera. Posisi yang sesungguhnya beraneka ragam pada posisi tadi tergantung pada seberapa besar peregangan vesika urinaria (uterus tidak hamil) dan pada kehamilan akan mengami perubahan letak. Bentuk : Uterus menyerupai buah per inggris. Pada kehamilan uterus berubah bentuk menjadi membulat (glokuler) Ukuran : Uterus mempunyai panjang 7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. Beat uterus kira-kira 57 gram. Dinding uterus terdiri dari : Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah). Merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada masa reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal, pembuluh darah bertambah banyak hal ini diperlukan untuk memberi makanan pada janin. Mometrium (lapisan otot polos). Tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar dari waktu persalinan, sesudah plasenta lahir akan mengalami pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya. Lapisan serosa (perkoneum visceral). Terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus, yaitu : a) Ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak turun b) Ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supa tidak banyak bergerak. c) Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan antifleksi d) Ligamentum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba e) Ligamentum infundibula pelukum, ingamen yang menahan tuba falopi. Fungsi : Menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami fertilisasi Memberi makan ovum yang telah dibuahi selama masa kehamilan Untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur Untuk mengadakan involusi setelah kelahiran bayi 4. Tuba Fallopi (Tuba Uterina) Letak : Masing-masing berasald ari cornum uteri, berjalan ke dua sisi dinding pelvis, kemuatan membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding lateral pelvis. Kedua tuba ini terletak di dalam ligamenum latum. Bentuk : Tuba falopi berbentuk tubulen (seperti tabung) Ukuran : Panjang masing-masing tuba kira-kira 10 cm Diameternya vervariasi pada setiap bagian tuba : Pars intersitilialis 1 mm Istimus 2,5 mm Ampula dan infundibulium masing-masing 6 mm Fungsi : Tuba fallopi membentuk satu saluran (canalis) yang dapat dilalui ovum dan spermatozoon dan bersatu (fertilisasi) dan merupakan tempat ovum yang telah dibuahi tadi memulai perkembangan awalnya. 5. Ovarium Letak : Kedua ovarium terletak di dalam cavitas peritonealis pada cekungan kecil pada dinding posterior ligamentum latum. Kedua ovarlum terletak pada ujung tuba fallopii yang mengandung pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvis. Bentuk : Ovarium merupakan organ yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan permukaannya bergerigi. Ukuran : 3 cm x 2 cm x 1 cm, beratnya 5-8 gr. Fungsi : Untuk memproduksi (menghasilkan) ova untuk fertilisasi, estrogen, dan progesteron. 6. Ampula Adalah daerah yang membesar dan merupakan tempat biasanya berlangsungnya fertilisasi panjang ampulla adalah 5 cm. Pada awalnya korion dilapisi oleh jaringan tebal percabangan vili yang menyerap nutrient. Dengan berkembangnya tali pusat, area pada bagian basal menjadi menebal dan mengalami spesialisasi sebagai plasenta, cakram jaringan ini dengan kuat melekat pada dinding uterus. Vilis dari korion terisi oleh pembulkuh darah akibat janin yang berkembang dan darah dari jenis di pompa melalui vili. Oksigen dan karbon dikosida dipertukarkan melalui plasenta, produk sampah dibuang dan

nutrient yang larut diserap uintuk menyokong janin yang sedang berkembang. Plasenta yang dapat melindungi terhadap bakteri yang membahayakan, tetapi banyak virus dan sebagian besar obat dapat melewati dan membahayakan janin. Laktasi Masing-masing payudara terdiri atas sekitar 20 percabangan duktus yang terbuka melalui sinus ke atas permukaan putting susu. Terdapat benang-benang menyangga dari jaringan fibrosa yang melekatkan ke dinding dada, dan terdapat banyak sel-sel lemak di anta lobulus. Sistem duktus telah terbentuk dengan baik setelah pubertas, kaerna keterlibatan estrogen, tetapi sekretorius asini hanya berkembang pada kehamilan di bawah pengaruh kadar progesterone yang tinggi. Prolaktin, suatu hormon dari kelenjar hipofisis, meningkatkan aksi baik pada estrogen maupun progesterone. Setelah kelahiran anak, penurunan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan sekresi prolaktin dan hal ini merangsang sekresi air susu ibu oleh kelenjar asini. Sekresi yang pertama dihasilkan adalah kolostrum cairan yang kaya akan protein yang mengandung antibody. Setelah hari ketiga terbentuk laktasi normal. Penghisapan bayi pada payudara merangsang putting susu menyebabkan refleks sekresi dari hormin oksitosin dari kelenjar hipofisis anterior. Oksitosin menyebabkan kontraksi serat-serat otot polos di sekitar asini dan air susu dengan cepat diejeksikan dari putting susu. Suatu refleks yang dikenal sebagai letdown terbentuk pada beberapa hari pertama menyusui tetapi dengan jelas dipengaruhi oleh emosi. Pelepasan oksitosin juga membantu uterus untuk berkontraksi sehingga uterus kembali ke ukuran normalnya. Prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitaria interior, penting untuk produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, bekerjanya hormon ini dihambat oleh hormon plasenta. Dengan lepasnya / keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tinfkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin. Terjadinya suatu kenaikan pemasokan darah beredar lewat payudara dan dapat diekstaksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari darah sel-sel sekretoris akan membengkakkan acini dan mendorongkannya menuju ke tubuli laktifer. Kenaikan kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga mempunyai fungsi kontrasepsi, tetapi ibu perlu memberikan air susu 2 sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif. Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel sekretorik ke papilla mamae: tekanan dari belakang dan efek neurohormonal. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2002. Sistem Perkemihan dan Reproduksi. Jakarta : Departemen Kesehatan RI Anonim. 2005. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Remaja Putri. Yogyakarta : Politeknik Kesehatan Dolbc. Dkk. 1991. Mencegah dan Merencanakan Kehamilan. Jakarta : Arcan Mackenzie, Raewyn. 2001. Menopause: Tuntutan Praktis Untuk Wanita. Jakarta : Arcan Pearce, Evelync. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Veralis, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Jakarta : EGC Watson, Roger. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Jakarta : EGC 4. Pubertas adalah periode transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang ditandai dengan perubahan dalam struktur tubuh maupun perkembangan seksual. Perubahan-perubahan ini terjadi karena hormone mulai dihasilkan, yang menyebabkan perkembangan fisik dari organ genital bagian dalam (ovarium, rahim, testis, prostate, dan sebagainya) dan yang menggerakkan organ-organ tadi untuk bertindak.

Masa Pubertas Pria Biasanya dimulai lebih lambat daripada anak perempuan. Namun biasanya tidak berlangsung begitu lama pula. Masa ini terjadi antara usia 13 dan 16 tahun, tetapi tidak ada usia yang pasti dan perkembangan pubertas mungkin terjadi lebih lama atau lebih singkat. Cirri-cirinya tubuh lebih jangkung dan lebih berat, otot-ototnya berkembang dan bahunya melebar, rambut pubik pertama tumbuh pada pangkal penis dan berangsur menyebar tumbuh rambut di ketiak, pada wajah (jenggot dan kumis) lengan, tungkai da akhirnya dada. Kulit menjadi lebih berminyak yang menyebabkan timbulnya bintik hitam dan jerawat, suara berubah dan akhirnya terjadi kematangan pada alat reproduksinya. Masa Pubertas Wanita Usia dimulainya pubertas pada wanita tergantung pada bermacam-macam faktor iklim, rasial, dan sosial, dan setiap orang bervariasi. Tetapi pubertas dimulai pada usia 9 tahun dan berakhir 16 tahun. Dalam waktu beberapa tahun si anak menjadi jauh lebih tinggi, lebih berat, pinggang meramping, pinggul melebar, paha membulat, payudara berkembang, rambut pubis mulai tumbuh, organ genital berubah, haid pertama mulai terjadi / biasa terjadi pada usia 11-13 tahun, kulit menjadi lebih halus, suara lebih halus dan tinggi. a. Menstruasi menstruasi adalah peristiwa luruhnya lapisan dining dalam rahim yang dapat mengandung pembuluh darah. Lapisan ini terbentuk sebagai persiapan jika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Jika sel telur tidak dibuahi maka jaringan ini akan meluruh (lepas). Menstruasi umunya terjadi pada usia 8-13 tahun dengan siklus selama 28 hari (antara 21-35 hari). Siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi tertentu, seperti stress, pengobatan dan latihan olah raga. Pada usia remaja biasanya siklus ini belum teratur terutama pada awal haid, namun setelah dalam kurun waktu beberpa tahun, akan menjadi lebih teratur. Hipotalamus adalah jam biologis yang menentukan waktu siklus menstruasi. Hipotalamus mengontrol pelepasan hormone-hormon dari kelenjar hipofisis anterior. Hipofisis anteriso menghasilkan dua jenis hormone berkenaan dengan siklus : 1. Follide Stimulating Hormone (FSH) Menyebabkan perkembangan dan menstruasi dari sebuah folikel. Folikel menghasilkan estrogen, dan salah satu efek dari estrogen adalah untuk menekan pembentukan FSH oleh karenanya kadar FSH akan meningkat pada siklus awal menstruasi dengan kadar maksimumnya pada hari pertama. Kadar FSH kemudian akan turun jika kerjanya selesai. 2. Luteinising Hormone (LH) Menyebabkan ovulasi dan mempertahankan korpus luteum. Hormone yang dihasilkan, yaitu progesterone selanjutnya menekan pembentukan LH. Akibatnya, korpus luteum menyebabkan degenerasi diri sendiri setelah 7-10 hari oleh aktifitasnya sendiri. Di lain pihak, estrogen menstimulasi pembentukan LH oleh Hipofisis 5. Mekanisme kehamilan Sekitar 300 juta spermatozoa diejakulasikan oleh pria ke dalam saluran genital wanita. Sekitar 1 juta dari sperma ini berenang melalui surviks, dimana lender diencerkan oleh aktifitas estrogenic selama ovulasi. Beberapa jam kemudian ratusan spermatozoa dapat mencapai tuba uteri. Spermatozoa mempunyai rentang hidup berguna sekitar 48 jam. Ovum akan mencapai tuba uteri dalam sejam atau lebih setelah ovulasi. Ovum itu akan tetap dapat dibuahi selama 48 jam. Ovum akan dikelilingi oleh korona dari sel-sel kecil dan oleh membrane tipis, yaitu disebut zona peluside. Zona peluside memperbolehkan satu dan hanya satu spermatozoa untuk menembus ovum. Spermatozoa kemudian akan bergabung dengan ovum dan material intinya membesar. Spermatozoa bergabung dengan nucleus wanita untuk menyimpan komplemen kromosom gavola yang lazim. Set kromosom ini mengandung semua informasi untuk pembentukan individu baru, menggabungkan karakteristik maternal dan paternal dalam cara yang unik. Telur yang dibuahi membelah di dalam zona untuk membentuk 2,4,8,16, dan akhirnya sebuah bola dari selsel dengan rongga bagian tengah yang dipenuhi oleh cairan, ini disebut blastosit. Blastosit secara bertahap dibawa ke saluran tuba uteri oleh gerak peristaltic menuju rongga uterus yang 5-7 hari kemudian terimplantasi, biasanya di bagian atas uterus. Zona pelusida mencegah implantasi premature dari blastosit ke dalam tuba uteri, dan kemudian dengan

cepat mendisintegrasi. Blstosit yang tertanam mencerna endometrium di tempatnya dan membenamkan diri ke dalam jaringan tebal sampai benar-benar terlebur di dalamnya. Lapisan terluar dari blastosit yang disebut korion, mencengkeram endometrium dengan tonjolan-tonjolan seperti jari yang disebut vili. Penebalan pada satu sisi dari blastosit memperbesar dan mengembangkan dua spasium. Rongga amniotic dan kantung yolk. Embrio berkembang dari lempeng jaringan yang terletak diantara kedua spasium. Jaringan sisanya membentuk membrane fetalis. Rongga amniotic dilapisi dengan ectoderm, lapisan ini membentuk kulit dan system pernafasan janin. Kantung yolk dilapisi oleh endoderm, lapisan ini membentuk lapisan usus dan visera janin. Jaringan diantara keduanya, yaitu mesoderm, membentuk jaringan sisanya seperti tulang dan otot. Sejalan dengan kehamilan, rongga amniotic membesar dan janin yang berbentuk seperti jamur mencapai ke dalamnya. Akhirnya amnion bertemu dan berfusi dengan korion untuk membentuk satu membrane tipis yang mengandung cairan amnion. Cairan amnion melindungi bayi yang sedng berkembang danmemungkinkan bayi tersebut bergerak dengan bebas segera setelah otot saraf dan tulang belakang berkembang

You might also like