You are on page 1of 9

ANALISIS LIRIK LAGU EMPAT DEKADE; 70, 80, 90, DAN 2000AN TAHUN 70AN Widuri Bob Tutupoly

y Di suatu senja di musim yang lalu Ketika itu hujan rintik Terpukau aku menatap wajahmu Di remang cahaya sinar pelangi Lalu engkau tersenyum Ku menyesali diri Tak tahu apakah arti senyummu Dengan mengusap titik airmata Engkau bisikkan deritamu Tersentuh hati dalam keharuan Setelah tahu apa yang terjadi Sekian lamanya engkau Hidup seorang diri Ku ingin membalut luka hatimu Widuri (widuri) Elok bagai rembulan oh sayang Widuri (widuri) Indah bagai lukisan oh sayang Widuri (widuri) Bukalah pintu hati untuk ku Widuri (widuri) Ku akan menyayangi Sekian lamanya engkau Hidup seorang diri Ku ingin membalut luka hatimu Widuri (widuri) Elok bagai rembulan oh sayang Widuri (widuri) Indah bagai lukisan oh sayang Widuri (widuri) Bukalah pintu hati untuk ku Widuri (widuri) Ku akan menyayangi Widuri (widuri) Elok bagai rembulan oh sayang Widuri (widuri) Bimbi Titiek Puspa

Bimbi Nama Seorang Gadis Sederhanana Tapi Manis Pergi Dari Kampungnya Tujuannya Ke Kota Ingin Hidup Coba-coba Reff Cepat Dia Sesuaikan Diri Lagaknya Bak P Ragawati Uang Entah Dari Mana Segalanya Dia Punya dan Langsung Ngetop Namanya Bimbi Tak Mau Kenal Lagi Kampungnya Bimbi Tak Mau Kenal Lagi Saudara Tahun Ke Masa Berganti Bimbi Tak Dikenal Lagi Wajah Serupa Bimbi Memelas Pucat Pasi Menanti Di Jalan Sepi TAHUN 80AN Bibir Dan Mata Hetty Koes Endang Pertama.. Pertama kau peluk diriku Terasa getar seluruh tubuhku Mungkinkah asmara Menembus jantungku Aku tersenyum, aku menangis Aku menari-nari.. Ternyata.. Ternyata semuanya berlalu Dirimu bukan untuk dicinta Didepan mataku kau peluk yang lain Aku termenung, aku menangis Engkau menari-nari Bibir dan matamu Tak pernah jujur kepadaku Hanyalah rayuan dan airmata Bila kau meminta Bibir dan mataku

Tak pernah dusta kepadamu Namun airmata sebagai balasnya kini Oh.. sayang.. Aku Tak Tahan Lagi Rinto Harahap Bibir ini kugigit sendiri Hati ini kuremas sendiri Penuh benci menetap dihati Tak tahan Penuh dusta kau datang padaku Penuh rayu kau peluk diriku Diri ini jadi tak menentu Tak tahan Tak tahan.. hatiku.. Semua yang kutahu Semua yang kurasa Hanyalah cinta Tiada sekali jua Aku akan menyangka jadi begini Engkau ingin diriku Tapi bukan hatiku Engkau cinta diriku Tapi bukan hatiku Engkau ingin, engkau cinta.. Hanya tubuhku TAHUN 90AN Aku Takkan Bersuara -Deddy Dores Izinkan Cintaku Berbunga Dihatimu Biar Terus Mekar Jadi pengalaman Telah Lama Ku Dahaga Belaian Seorang Insan Semoga Bersamamu Ceria Hidupku Ku Tak Akan Bersuara Walau Dirimu Kekurangan Hanya Setiamu Itu Kuharapkan Ku Tak Akan Menduakan Walau Kilauan Menggoda Kasih Dan Sayangku

Tetap Utuh Untukmu Hanya Kupinta Darimu setialah Selamanya Sehingga Abadi Cinta Ini Sayang Itu Kudoakan Tak Mungkin Kan Terjadi Kehancuran Cinta Kita Andainya Hatimu Seperti Hatiku Trie Utami Kuingin Kau Ada Dengarkanlah kasih seruan hatiku Selalu saja ingat kepadamu Dengarkanlah kasih bisikan rinduku Tiada tertahan memanggil namamu Kupejamkan mata ini namun hanya bayanganmu Yang ada di hati Dengarkanlah kasih seruan hatiku Dalam hatiku tak pernah berubah Demi Tuhan kasih kucinta padamu Walau apapun yang nanti terjadi Hanya satu yang kupinta Semoga saja yang kaucinta diriku seorang Aku ingin malam cepat berganti pagi Biar ku cepat berjumpa denganmu Sebab kutahu pasti hanyalah dirimu Yang mampu menghapus seluruh rinduku Tersenyumlah kasih senyumlah untukku Walau sekedar lewat sebuah mimpi setiap langkah kaki akupun berdoa Untuk dirimu dan kebahagiaanmu Seandainya kuterjaga dari tidur dan mimpiku Kuingin kau ada TAHUN 2000AN Melly Goeslaw & Krisdayanti Cinta Menatap jalan yang menjauh Tentukan arah yangg ku mau Tempatkan aku pada satu Peristiwa yang membuat hati lara Di dekat engkau aku tenang Sendu matamu penuh tanya Misteri hidup akan kah menghilang Dan bahagia di akhir cerita Cinta tegarkan hatiku

Tak mau sesuatu merenggut engkau Naluriku berkata Tak ingin terulang lagi Kehilangan cinta hati Bagai raga tak bernyawa Aku junjung petuamu Cintai dia yang mencintaiku Hati yang dulu belayar Kini telah menepi Bukankah hidup kita Akhirnya harus bahagia Cinta Biar saja ada Yang terjadi biar saja terjadi Bagai manapun hidup Memang hanya cerita Cerita tentang meninggalkan dengan ditinggalkan Cinta.. Separuh Jiwaku Pergi Anang Hermansyah Separuh Jiwaku Pergi Memang indah semua Tapi berakhir luka Kau main hati Dengan sadarmu Kau tinggal aku Reff: Benar ku mencintaimu Tapi tak begini Kau khianati hati ini Kau curangi aku Kau bilang tak pernah bahagia Selama dengan aku Itu ucap bibirmu Kau dustakan semua Yang kita bina Kau hancurkan semua Pada kesempatan ini, saya menganalisis perbedaan lagu empat dekade (70, 80, 90, dan 2000an) berdasarkan penggunaan bahasa yang dikaji dalam bidang ilmu stilisitika. Tidak hanya sebatas dekade, saya juga mengkomparasikan pencipta lagunya, baik pencipta lagu laki-laki maupun pencipta lagu perempuan yang bergenre pop dengan tema lagu yang pada umumnya bertema cinta. Perkembangan musik di Indonesia, terutama yang bergenre pop semakin meningkat. Hal ini terbukti dari banyaknya lahir pencipta lagu pop yang menghiasi dunia musik di Indonesia. Dulu,

sekitar tahun 70an mungkin tidak banyak pencipta lagu pop dibandingkan sekarang. Menurut hemat saya, hanya beberapa pencipta lagu saja yang namanya seakan masih populer hingga saat ini. Sebut saja pencipta lagu Bob Tutupoly yang terkenal dengan lagu ciptaanya yang berjudul Widuri. Lagu tersebut sangat populer saat itu. Apalagi lagu tersebut pernah dipopulerkan oleh penyanyi Brory Marantika dan Dewi Yul. Hingga saat ini pun, lagu Widuri masih sering dinyanyikan oleh banyak orang dan kerap dianggap sebagai lagu nostalgia. Lantas, apa sebenarnya yang membuat lagu ini sedemikian terkenalnya? Ya, seperti yang telah saya jelaskan tadilagu yang bertema cinta masih menjadi primadona bagi penikmat musik Indonesia. Apalagi pada tahun 70antahun dimana kisah cinta (perasaan seseorang terhadap cinta) tidak begitu lugas disampaikan. Takheran, jika dulu media yang kerap kali dijadikan sebagai perantara ungkapan rasa cinta adalah surat dan lagu. Begitu juga halnya dengan lagu Widuri. Lagu yang diciptakan oleh Bob Tutupoly ini bercerita tentang seorang pria yang kagum dengan seoarang wanita yang bernama Widuri. Pria tersebut begitu mengagumi Widuri dan ingin selalu menemani Widuri serta menghapus duka lara Widuri. Pada lirik lagu tersebut, takjarang ungkapan kagum begitu besar dituliskan untuk Widuri. Seperti lirik berikut: Widuri (widuri) Elok bagai rembulan oh sayang Widuri (widuri) Indah bagai lukisan oh sayang Widuri (widuri) Bukalah pintu hati untuk ku Widuri (widuri) Ku akan menyayangi Jika boleh dikategorikan, lagu Widuri merupakan sajak romantis yang menggambarkan isi hati seseorang yang begitu mencinta Widuri. Namun, jika kita membaca berulang kali lirik lagunya, seolah pria tersebut belum pernah berbicara atau bertegur sapa dengan Widuri. Hingga pada akhirnya, luapan rasa hati yang terpendam sejak lama, hanya bisa dituliskan melalui lagu ini. Menurut saya, ada beberapa gaya bahasa yang cukup dominan yang digunakan Bob Tutupoly dalam lagunya. Diantaranya yaitu penggunaan gaya bahasa metafora. Hal ini terlihat pada lirik: Metafora Widuri (widuri) Elok bagai rembulan oh sayang Widuri (widuri) Indah bagai lukisan oh sayang Widuri (widuri) Bukalah pintu hati untuk ku Widuri (widuri) Ku akan menyayangi

Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunya sifat sama. Pada bait Elok bagai rembulan oh sayang merupakan sebuah metafora yang bermaksud menyamai sifat Widuri layaknya rembulan yang elok (bersifat baik). Selain itu, bait Indah bagai lukisan oh sayang juga bisa dipahami sebagai penanda betapa pria tersebut sangat mengagumi Widuri. Sementara itu, berbeda halnya dengan pencipta lagu pria yaitu Bob Tutupoly yang tenar pada tahun 70an, pencipta lagu wanita yang satu ini takkalah populernya. Dialah Titiek Puspa yang hingga saat ini masih eksis di dunia musik Indonesia. Saya jarang sekali menemukan lagu ciptaan Titiek Puspa yang bertema cinta. Menurut cermatan saya, Titiek Puspa lebih sering menciptakan lagu tentang kisah hidup anak manusiatidak dipungkiri kisah percintaaan juga menjadi inspirasinya ketika menciptakaan lagu. Akan tetapi, lagu yang saya analisis adalah lagu yang berjudul Bimbi. Lagu ini menceritakan seorang gadis yang bernama Bimbi yang pergi dari kampungnya untuk mencari kehidupan yang baru di tempat lain. Secara umum penggunanaan bahasa, Titiek Puspa menggunakan gaya bahasa yang cukup lugas. Hal ini terlihat dari penyampaian pesan pokoknya yang cukup diwakili dengan kata-kata yang mudah dicerna dan dimengerti. Titiek Puspa berbeda dengan Bob Tupoly yang seringkali menggunakan gaya bahasa metafora. Setelah kita mengamati lirik Widuri dan Bimbi, ternyata banyak sekali perbedaannya. Diantaranya adalah, pencipta lagu pria (dalam hal ini Bob) cenderung menggunakan gaya bahasa yang romantis untuk menyampaikan suatu pesan. Sementara Titiek Puspa begitu lugas berbahasa dan tidak menggunakan gaya bahasa tertentu. Namun, ada persamaan kedua lagu tersebut. Persamaannya adalah, sama-sama menggunakan nama orang sebagai judul lagu yaitu Widuri dan Bimbi. Nah, ini jugalah yang menjadi ciri khas pada lagu era 70an yang kerap kali menggunakan satu kata (biasanya nama) sebagai judul lagu. Lalu, bagaimana dengan era 80an? Era 80an diwarnai jenis lagu cinta melankolis romantis. Bagi pencipta lagu wanita, biasanya lagu yang diciptakan adalah lagu tentang pengkhianatan/perselingkuhan yang dilakukan oleh pria terhadap wanita. Sebagai buktinya dapat kita lihat pada lagu yang diciptakan oleh Hetty Koes Endang yang berjudul Bibir dan Mata. Lagu tersebut menggunakan simbol mata dan bibir sebagai penanda bahwa terkadang perkataan lakilaki tidak sejalan dengan apa yang dipancarkan dari matanya. Gaya bahasa yang digunakan oleh Hetty Koes Endang dalam lagunya yang berjudul Bibir dan Mata adalah gaya bahasa hiperbola dan personifikasi. Hal ini terlihat pada bait: Pertama.. Pertama kau peluk diriku Terasa getar seluruh tubuhku Mungkinkah asmara Menembus jantungku Aku tersenyum, aku menangis Aku menari-nari..

Tidak hanya Hiperbola, gaya bahasa personifikasi juga digunakan pada lagu ini. Yaitu pada lirik: Bibir dan matamu Tak pernah jujur kepadaku Hanyalah rayuan dan airmata Bila kau meminta Bibir dan mataku Tak pernah dusta kepadamu Namun airmata sebagai balasnya kini Oh.. sayang Senada dengan Hetty Koes Endang, pencipta lagu pria era 80an yaitu Rinto Harahap juga menciptakan lagu melankolis romantis. Lagu ini menyiratkan pesan bahwa ternyata cinta itu hanya sebagat fisik, bukan hati dan cinta yang sesungguhnya. Hingga pada akhirnya, kekecewaan pun takdielakkan. Gaya bahasa yang digunakan Rinto pada lagunya yang berjudul Aku Tak Tahan Lagi adalah gaya bahasa hiperbola dan ironi. Persamaan kedua pencipta lagu tersebut adalah, sama-sama menggunakan bahasa yang halus untuk menyampaikan gagasan. Maksudnya, walau kecewa terhadap kekasihnyanamun tetap menggunakan gaya bahasa yang tidak frontal dan tidak lugas. Pencipta lagu pada era ini kerap kali menggunakan gaya bahasa yang santun dan baik. Sementara itu, era 90an diwarnai dengan lagu kerinduan dan kesetian, baik lagu yang diciptakan pencipta lagu pria maupun pencipta lagu wanita. Sebenarnya, pesan lagu era 90an hampir sama dengan era 80an. Namun, secara lebih khusus, lagu pada era 90an lebih banyak mengandung makna tentang kesetiaan. Hal ini terlihat pada lagu ciptaan Deddy Dores yaitu Aku Takkan Bersuara dan lagu ciptaan Trie Utami yaitu Ku Ingin Kau Ada. Siapa yang takkenal Deddy Dores? Dialah salah satu pencipta lagu era 90an yang lagu-lagunya hingga saat ini masih populer di telinga penikmat musik Indonesia. Pasalnya, lagu-lagu ciptaannya dinyanyikan oleh penyanyi fenomenal Nike Ardila. Lagu Aku Takkan Bersuara menggoreskan makna harapan kesetiaan kepada kekasihnya. Setali tiga uang dengan lagu ciptaan Deddy Dores, lagu ciptaan Trie Utami pun juga menyiratkan pesan kesetiaan dan kerinduan seseorang kepada kekasihnya. Lagu ini bisa dikategorikan lagu melankolis. Karena liriknya menggambarkan kepasrahan/kesedihan/pengharapan tentang cinta. Gaya bahasa yang digunakan Deddy Dores dan Trie Utami adalah gaya bahasa yang mendayu-dayu. Artinya, gaya bahasa yang begitu halus dengan perasaan terdalam sebagai seorang manusia. Selanjutnya, kita akan membahas tentang lagu pada era 2000an. Jika dibandingkan era-era sebelumnya, lagu-lagu pada era ini lebih bervariasi. Tidak hanya sekadar pop yang bertema cinta, tapi juga bertema persahabatan, agama, dan motivasi. Pencipta-pencipta lagu pun hadir menyuguhkan warna musik yang berbeda. Misalnya saja pencipta lagu Melly Goeslaw dan Anang Hermansyah. Kelihaian kedua pencipta lagu tersebut takusah diragukan lagi. Lagu-lagu mereka begitu familiar dan dinyanyikan oleh banyak kalangan. Kedua musisi itu dikenal sebagai pencipta lagu handal yang kebanyakan menciptakan lagu bertema cinta. Misalnya Melly, putri musisi terkenal Melky Goeslaw ini kerap kali menciptakan lagu asmara yang berlirik puitis. Salah satunya lagu yang berjudul Cinta. Lagu tersebut berkisah tentang pengharapan kepada cinta. Melly begitu apik dalam menggunakan bahasa yang puitis. Gaya bahasa metafora merupakan ciri khas Melly.

Biasanya, lirik lagu yang diciptakan Melly cukup panjang. Namun terangkai begitu indah layaknya sang pujangga yang begitu taat akan nilai rasa bahasa. Sementara itu, Anang Hermansyah lebih spesifik dibandingkan Melly. Jika Melly tidak hanya menciptakan lagu bertema cintatapi juga bertema persahabatan dan motivasitapi Anang cenderung menciptakan lagu bertema cinta. Lagu yang diciptakannya berjenis romantis dan melankolis. Gaya bahasa yang digunakan Anang adalah gaya bahasa romantis. Dalam beberapa lagunya, Anang juga sering menggunakan gaya bahasa ironi dan metafora. Pada lagunya yang berjudul Separuh Jiwaku Pergi berkisah tentang pengkhianatan cinta yang dilakukan oleh orang yang selama ini ia cintai. Perasaan Anang yang teramat dalam bisa dirasakan melalui gaya bahasanya yang tajam dan menyentuh. Setelah kita menganalisis lagu-lagu yang diciptakan pencipta lagu laki-laki dan wanita, ternyata dapat kita temui beberapa persamaan dan perbedaan. Pada umumnnya, gaya bahasa puitis (gaya bahasa halus) sangat dominan dalam penciptaan lagu cinta. Selain itu, ternyata ada persamaan pandangan baik pencipta lagu laki-laki dan perempuan dalam memahami cinta. Sumber: google.com
About these ads

You might also like