You are on page 1of 8

WAWANCARA

Guide Interview
Tujuan: Mengetahui pola asuh dan pendidikan anak di rumah

Definisi konseptual: -Komitmen : keadaan psikologis individu yang berhubungan dengan keyakinan, kepercayaan, dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai tertentu, dan kemauan yang kuat untuk mendukung hal tersebut. -Pola asuh: cara orangtua bertindak sebagai suatu aktivitas kompleks yang melibatkan banyak perilaku spesifik secara individual atau bersama-sama sebagai serangkaian usaha aktif untuk mengarahkan anaknya.

Definisi operasional: Definisi operasional komitmen: Melakukan pendampingan belajar di rumah, dan mendukung segala kegiatan yang mendukung pembelajaran anak. Definisi operasional pola asuh: Maccoby dan Martin (1983) menetapkan dua aspek penting dalam menganalisis perilaku orang tua terhadap anaknya, yaitu parental responsiveness (derajat untuk menilai respon orang tua terhadap kebutuhan anak, penerimaan, dan perilaku mendukung) dan parental demandingness (harapan dan kontrol orang tua terhadap perilaku anak yang dewasa dan bertanggung jawab). Setiap orangtua memiliki perbedaan dalam dua dimensi/aspek tersebut. Ada orangtua yang bersifat hangat dan menerima anaknya, tetapi ada juga yang banyak menuntut dan berharap banyak dari anaknya; sementara itu, ada juga orangtua yang permisif dan tidak banyak menuntut anaknya. Karena aspek parental responsiveness dan demandingness kurang lebih tidak saling bergantung (independent) sehingga mungkin saja ada orangtua yang sangat menuntut (demanding) tetapi tidak responsif, dan sebaliknya sangat dimungkinkan untuk melihat kombinasi dari kedua aspek tersebut. Dari 2 tipe ini akan didapat 4 tipe pola asuh, yaitu pola asuh authoritative, pola asuh authoritarian, pola asuh permissive, dan pola asuh uninvolved.

WAWANCARA

High Demandingness High Responsiveness Low Responsiveness Authoritative Authoritarian

Low Demandingness Indulgent / Permissive Indifferent / Uninvolved / Neglectful

Pola Asuh Authoritative Orang tua dengan pola asuh ini menunjukkan kehangatan namun tidak lepas tangan dalam mengontrol anak. Orang tua akan menetapkan tuntutan standard yang masuk akal mengenai tanggung jawab anak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak. Mereka menilai tinggi perkembangan autonomy dan self-direction anak, tetapi tetap bertanggung jawab atas perilaku anaknya. Orang tua juga akan lebih terbuka dan akan melibatkan anak dalam pembuatan suatu keputusan. Mereka juga menghadapi anak dengan perilaku yang rasional dan sesuai dengan masalah yang sedang dihadapi pada saat itu.

Pola Asuh Authoritarian Orang tua dengan pola asuh ini menilai tinggi sifat kepatuhan dan konformitas. Mereka cenderung lebih suka menggunakan perilaku yang bersifat punitif, absolut, dan memaksa dalam membangun disiplin anak. Orang tua dengan tipe pola asuh ini akan menuntut tanggung jawab anak tanpa melihat kemampuan dan kebutuhan anak. Anak dipaksa untuk menerima segala keputusan orang tua tanpa kompromi, tidak melibatkan anak dalam pembuatan keputusan, dan orang tua memegang kontrol penuh atas kehidupan si anak. Orang tua dengan tipe ini membatasi kebebasan dan kreativitas anak, dan memaksakan pandangan mereka terhadap anak.

Pola Asuh Indulgent / Permissive Orang tua dengan tipe pola asuh ini menunjukkan rasa sayang dan penerimaannya terhadap anak namun amat pasif dalam masalah disiplin. Mereka memberikan tuntutan yang rendah terhadap perilaku anaknya, sehingga mereka memiliki tingkat kebebasan yang tinggi untuk melakukan tindakan yang diinginkannya. Orang tua dengan tipe seperti ini biasanya percaya

WAWANCARA bahwa kontrol terhadap anak hanya akan membatasi kebebasan dan kreativitas anak dan akan mengganggu perkembangan anak yang semestinya. Dengan kata lain, orang tua tidak pernah menuntut tanggung jawab anak dan bahkan mungkin tidak pernah menghukum anak saat anak berbuat salah. Orangtua dengan pola asuh seperti ini tidak secara aktif membentuk perilaku anaknya, tetapi mereka lebih melihat diri mereka sebagai suatu sumber daya yang boleh (tidak wajib) digunakan oleh anak mereka.

Pola Asuh Indifferent / Uninvolved / Neglectful Orang tua dengan tipe pola asuh ini akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk meminimalisir waktu dan energi yang diperlukan untuk berinteraksi dengan anak. Dalam kasus yang ekstrim, orangtua dengan pola asuh indifferent juga bersifat neglectful. Mereka kurang menunjukkan sikap menerima terhadap anak, tidak peduli pada apa yang telah, sedang, atau akan dilakukan si anak. Mereka bahkan hanya mengetahui sedikit sekali mengenai perihal anak mereka. Mereka juga jarang berkomunikasi dengan anaknya. Kasarnya, orang tua dengan tipe ini menelantarkan anaknya sendiri. Mereka tidak membesarkan anak mereka dengan melihat hal-hal apa yang baik bagi perkembangan anaknya, tetapi lebih bersifat parent-centered, dimana mereka membangun kehidupan rumah mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri saja.

Guide wawancara (tema) yang dapat dikembangkan:

NO.

ASPEK Profil anggota keluarga 1. 2. 3. 4. 5.

KETERANGAN Berapa usia anda sekarang? Berapa usia orang tua anda sekarang? Apa pendidikan orang tua anda terakhir? Apa pekerjaan orang tua anda? Jam berapa waktu orang tua berangkat kerja dan pulang bekerja?

Sikap

1. Bagaimanakah prestasi belajar anda selama di perkuliahan? 2. Menurut anda bagaimana peran keluarga terhadap

WAWANCARA hasil belajar anda? Bagaimanakah pola asuh orang tua terhadap hasil belajar yang anda raih? Bagaimanakah upaya orang tua anda untuk menunjang prestasi anda? Apakah setiap keputusan yang anda ambil selalu di komunikasikan dengan orang tua anda? Jika ia, berikan contohnya! Menurut anda, bagaimana tuntutan dan harapan orang tua anda kepada anda?

3. 4. 5.

6.

kedisiplinan 3

1. bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anda sehari-hari? 2. bagaimana cara orang tua anda mengontrol kegiatan anda yang sibuk di kampus? 3. Apakah ada aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh orang tua anda kepada anda? 4. Apakah anda pernah dihukum oleh orang tua anda jika anda melakukan kesalahan? 5. Jika pernah apa yang pernah anda lakukan? 6. Bagaimana menurut anda orang tua yang otoriter?

WAWANCARA Verbatim Iter: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Itee: Waalaikum salam Iter: Iya perkenalkan Mbak nama saya Chairun Filhayani, saya dari jurusan psikologi angkatan 2011 semester keempat. Nah, disini saya ada tugas dari dosen untuk mewancarai temanya sih terserah apa, tapi disini saya ingin mengambil tema itu tentang pola asuh. Itee: iya Iter: Bisa perkenalkan nama Mbak siapa, jurusan, semester berapa gitu? Itee: Hmm,,nama Riza Primasari panggil aja Riza sekarang semester empat dari psikologi. Iter: Nah, Mbak bersedia kan ya saya wawancarai tentang tugas saya ni tentang pola asuh orang tua? Itee: Iya, insyaAllah bersedia Iter: Mungkin langsung aja kali mbak ya pertanyaannya, disini mungkin saya nggak akan banyak mengambil waktu Mbak, sekitar 30 menit maksimal. Itee: Iya Iter: umur riza berapa sekarang? Itee: 19 tahun Iter: berapa umur orang tua anda sekarang? Itee: ibu 48 dan ayah 52 tahun Iter: kalau boleh saya tahu, apa pekerjaan orang tua anda? Itee: orang tua saya pns, ibu bekerja menjadi pegawai di universitas negeri dan ayah bekerja sebagai pegawai di Iter: biasanya Jam berapa waktu orang tua anda berangkat kerja dan pulang bekerja? Itee: berangkat jam 07.30 dan pulang jam 3 siang, kadang-kadang magrib Iter:baik, pertanyaan pertama, Bagaimanakah prestasi belajar anda selama di perkuliahan? Itee: menurut saya, prestasi belajar saya menurun jika dilihat dari motivasi dan nilai saya Iter: Menurut anda bagaimana peran keluarga terhadap hasil belajar anda?

WAWANCARA Itee:menurut saya, peran keluarga sangat penting dalam memberikan masukan dan motivasi kepada saya, namun itu dirasa kurang memberikan dampak bagi saya Iter: Bagaimanakah pola asuh orang tua terhadap hasil belajar yang anda raih? Itee: kalau oran tua sih, terserah saya aja, yang penting saya senang dan enjoy dalam belajar Iter: Bagaimanakah upaya orang tua anda untuk menunjang prestasi anda? Itee: biasanya orang tua saya memberikan apa yang saya mau kalau saya berhasil mencapai yang mereka inginkan, dan pastinya memberikan dukungan positif terhadap perkembangan saya selanjutnya Iter: Apakah setiap keputusan yang anda ambil selalu di komunikasikan dengan orang tua anda? Jika ia, berikan contohnya! Itee:ia, selalu di bicarakan, contohnya kalau saya ingin mengambil kelas atau mengikuti organisasi, seperti organisasi di kampus saya. Iter: Menurut anda, bagaimana tuntutan dan harapan orang tua anda kepada anda? Itee: menurut saya, orang tua saya pengertian dan tidak terlalu menuntut yang muluk-muluk kepada saya, yang penting saya enak menjalaninya Iter: bagaimana pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anda sehari-hari? Itee: pola asuhnya, mereka memberikan kebebasan kepada saya untuk memilih apa yang saya inginkan dan saya cita-citakan Iter: bagaimana cara orang tua anda mengontrol kegiatan anda yang sibuk di kampus? Itee:dengan memberikan kepercayaan kepada saya sepenunya asal saya juga dapat mengontrol tingkah laku saya Iter: Apakah ada aturan-aturan tertentu yang ditetapkan oleh orang tua anda kepada anda, misalnya? Itee:ada, seperti kalau pulang malam, tidak boleh lebih dari jam 7, dan setiap minggu saya harus mengerjakan pekerjaan rumah sebelum pergi main Iter: okay, ini adalah pertanyaan terakhir, Apakah anda pernah dihukum oleh orang tua anda jika anda melakukan kesalahan? Itee:pernah Iter: Jika pernah apa yang pernah anda lakukan? Itee:saya pernah melanggar salah satu aturan yang dibuat orang tua saya, yaitu saya pergi keluar kota tanpa minta izin dahulu

WAWANCARA Iter:ya, saya mengucapkan banyak terimakasih atas waktu dan kesediaan anda untuk menjawab pertanyaan saya Itee: ya, sama-sama Iter: assalmualaikum Itee:waalaikum salam

WAWANCARA Laporan Hasil Observasi

Observer: Chairun Filhayani Interviewer: Cut Mutia Interviewee: Riza Primasari Hari/tangal: kamis, 7 februari 2013 Pukul: 15.10-15.26 WIB Lokasi: Di kampus psikologi Unand

Deskripsi Subjek

Subjek berjenis kelamin wanita, sekitar umur kurang lebih 19-20 tahun. Memiliki kulit putih. Berpenampilan rapi menggunakan jilbab panjang. Dalam proses wawancara subjek dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan selain bahasa verbal juga menggunakan bahasa non verbal. Bahasa verbal yang digunakan menggunakan bahasa sehari-hari tidak formal seperti kata nggak, emang dan udah. Dalam menjawab pertanyaan subjek menjawab dengan lancar walaupun terkadang terlihat agak tersendat dengan kata hmm,, ketika ingin mulai menjawab atau di tengah proses menjawab. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan subjek lebih banyak melihat ke arah selain penanya yaitu dengan menggerakkan bola mata ke atas, ke samping, ke bawah dan terkadang menengok ke belakang. Dalam menjelaskan atau menjawab pertanyaan subjek juga sering kali mengiringinya dengan gerakan tangan untuk menegaskan verbalnya. Ekspresi muka subjek juga berbeda dalam menjawab pertanyaan yang satu dengan lainnya. Skor : 80

You might also like