You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

Oleh : RITA SEPTIANI KELOMPOK 2 : (1111096000048) Evie Lutfiah Uswatun Hasanah Prima Aulia KIMIA 4B

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013

PERCOBAAN IV UJI TOKSISITAS ASAM PIKRAT Senin, 15 April 2013

I.

Tujuan a. Melakukan uji toksisitas asam pikrat

II.

Dasar Teori Asam pikrat adalah kristal putih kekuningan. Dalam suhu 20o C kelarutan dalam air sedikit larut dan sedikit hydroskopik. Asam pikrat juga larut baik dalam pelarut organik terutama aseton ( 43 gram dalam 100 g pada 25o C), metanol (21 gram dalam 100 g pada 25o C), sediit larut dalam asam sulfat dan asam nitrat pada suhu kamar, kelarutan meningkat seiring bertambahnya temperatur. Ketika dipanaskan diatas titik lelah (122.5 oC) asam pikrat akan menyublim. Asam pikrat terdapat di alam dan stabil. Asam pikrat dapat menghasilkan pikraty (garam dari asam picric) bila direaksikan dengan logam, yang sangat sensitif dan menyebabkan ledakan. Dengan peningkatan berat atom logam sensitivitas meningkat. Asam picrat juga dapat menghasilkan ester, misalnya trinitroanisol dan trinitrofenol. Asam pikrat lebih beracun daripada nitrolatky aromatik. Dosis mematikan tunggal untuk kelinci adalah sekitar 0,5 gram/ 1 kg berat makhluk hidup. Racun yang dihasilkan menumpuk didalam tubuh, menembus kulit, kulit, rambut, kuku, gigi dan air liur. Larutan encer asam pikrat (0,05 %) dapat digunakan untuk membunuh

banyak bakteri (seperti bakteri dan tifus). III. ALAT DAN BAHAN a. Alat 1. Cawan petri 2. Batang pengaduk 3. Gelas beacker 4. Gelas ukur 5. Erlenmayer

b. Bahan 1. Asam pikrat 2. Aquadest 3. Larva nyamuk

IV.

Prosedur Kerja 1. Disiapkan larutan asam pikrat sebanyak 25 ml dengan konsentrasi 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 1000 ppm. 2. Dimasukkan masing-masing larva nyamuk sebanyak 10 ekor ke dalam cawan petri. 3. Kemudian ditambahkan larutan asam pikrat berbagai konsentrasi ke dalam masingmasing cawan petri. 4. Setiap perlakuan dan kontrol di ulang dua kali. 5. Kontrol menggunakan aquadest tanpa ditambahkan asam pikrat. 6. Dilakukan pengamatan setelah 1 jam dan 1 hari. 7. Dicatat di lembar pengamatan.

V.

Hasil Pengamatan Analisa Data BANYAKNYA LARVA YANG MATI kontrol 1 ppm 10 ppm 100 ppm 1000 ppm

Pada saat 1 jam kondisi 1 kondisi 2 Pada saat 1 hari kondisi 1 kondisi 2 7 10 7 9 10 9 10 9 10 10 2 0 2 4 10 3 4 2 8 10

VI.

Pembahasan Percobaan ini bertujuan melakukan uji toksisitas larva nyamuk menggunakan asam pikrat. Percobaan ini diawali dengan membuat larutan asam pikrat dengan konsentrasi yang berbeda yaitu 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 1000 ppm. Selain membuat larutan asam pikrat dengan berbagai konsentrasi juga disiapkan larva nyamuk. Larva nyamuk yang dijadikan sampel pada uji toksisitas ini berasal dari genangan air limbah yang berada di belakang PLT.

Larutan asam pikrat dan larva nyamuk

Larutan asam pikrat yang digunakan telah dibuat sebelumnya, kemudian larva nyamuk dipisahkan dari genangan air tersebut, larva tersebut dimasukkan kedalam cawan petri masing-masing berjumlah 10 ekor. Larva didalam cawan petri tersebut kemudian ditambahkan larutan asam pikrat dengan konsentrasi yang berbeda serta ditambahkan aquadest sebagai kontrol. Percobaan ini dilakukan duplo untuk mengetahui secara efektif larva yang mati sebagai akibat ditambahkannya asam pikrat.

Cawan petri yang telah terisi larva nyamuk dan larutan asam pikrat

Hasil pengamatan yang ditunjukkan setelah 1 jam menunjukkan bahwa larutan asam pikrat dengan konsentrasi 1000 ppm mampu mematikan semua larva yang ada di dalam cawan tersebut. Sedangkan larutan dengan konsentrasi 100 ppm mampu mematikan 8 ekor dari 10 ekor larva nyamuk pada kondisi pertama sedangkan pada kondisi kedua, hanya mampu mematikan larva nyamuk sebanyak 4 ekor. Selain itu untuk larutan asam pikrat dengan konsentrasi 10 ppm hanya dapat mematikan larva nyamuk sebanyak 2 ekor pada kondisi pertama maupun kedua. Sedangkan untuk, larutan asam pikrat dengan konsentrasi 1 ppm menunjukkan perbedaan yang cukup jauh, dimana pada kondisi pertama, larva nyamuk yang mati berjumlah 4 ekor sedangkan pada kondisi kedua larva nyamuk tidak ada yang mati. Untuk kontrol, perbedaan tidak jauh yaitu pada kondisi pertama larva nyamuk yang mati sebanyak 3 ekor sedangkan pada kondisi kedua larva nyamuk yang mati sebanyak 2 ekor. Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsentrasi larutan asam pikrat 1000 ppm sangat efektif dalam mematikan larva nyamuk. Hal ini dikarenakan konsentrasi asam pikrat yang digunakan lebih tinggi dibandingkan larutan asam pikrat yang lain. Asam pikrat ini sangat beracun, dimana larutan dari asam pikrat ini dapat membunuh banyak larva. Larutan asam pikrat 10 ppm tidak memberikan hasil yang efektif hal ini didasarkan apabila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari kontrol. Selain itu, hasil pengamatan setelah 1 hari menunjukkan bahwa pada larutan asam pikrat 1 ppm, semua larva nyamuk mati. Sedangkan untuk larutan asam pikrat 100 ppm dapat mematikan 10 ekor larva nyamuk pada kondisi pertama sedangkan pada kondisi kedua larva yang mati yaitu 9 ekor. Untuk kontrol dan larutan asam pikrat konsentrasi 10 ppm hanya dapat mematikan larva nyamuk sebanyka 9 ekor pada kondisi pertama dan pada kondisi kedua larva yang mati hanya 7 ekor. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka dapat diketahui bahwa asam pikrat dengan konsentrasi yang sangat tinggi mampu mematikan larva nyamuk dengan cepat. Sedangkan untuk kontrol butuh waktu yang lama dalam mematikan larva nyamuk, hal ini dikarenakan pada kontrol tidak ditambahkan asam pikrat yang dapat mematikan larva nyamuk dengan cepat. Selain itu, hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan hasil pada kondisi 1 dengan kondisi kedua pada pengamatan 1 jam maupun pengamatan selama 1 hari ini disebabkan karena larutan asam pikrat yang digunakan tidak fresh, selain itu cawan petri yang digunakan sebagai media uji toksisitas juga tidak steril.

VII.

Kesimpulan a. Asam pikrat memiliki toksisitas sehingga dapat digunakan dalam uji toksisitas yang ditandai dengan matinya larva dengan cepat. b. Semakin tinggi konsentrasi asam pikrat, semakin cepat larva nyamuk mati.

VIII.

Daftar Pustaka Kania, Fitri. 2012. http://fitrikaniawati16.blogspot.com/2012/05/laporan-kimia-

organik-ii.html. Diakses pada 21 April 2013 jam 11.00. Rahmat, Yoga. 2012. http://yoggazta.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-asamkfa.html. Diakses pada 21 April 2013 jam 11.03. Riyadhi, Adi. 2013. Standar Operating Prosedur Pratikum Kimia Organik II. Jakarta : Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarifhidaytullah.

You might also like