You are on page 1of 24

KIMIA FISIKA

BAB 7
KESETIMBANGAN ELEKTROLIT
7.1. Tetapan Hasil Kali Ion dari Air
Air merupakan pelarut yang sangat penting. Larutan zat
dalam air juga menjadi bahasan penting dalam bidang kimia. Air
dapat bersifat sebagai basa maupun asam. Dalam air selalu terdapat
ion walaupun sedikit. Hal ini terjadi dari reaksi transfer proton.
H
2
O (l) + H
2
O (l) H
3
O
+
(aq) + OH
-
(aq)
Namun kalau arus listrik dialirkan ke dalam air hanya dapat
mengalir kalau beda potensialnya cukup besar atau dengan kata
lain hanya sedikik dapat menghantarkan listrik.
Besarnya kesetimbangan aktivitas reaksi ionisasi air adalah:
( )( )
( )
2
O H
OH
O H
a
2
3
a
a a
K

(7-1)
Ionisasi air sangat kecil, sehingga
O H
2
a
dapat dianggap tetap.
Oleh karena itu tetapan kesetimbangan air dapat ditulis dengan
persamaan:
+

,
_

OH
.a
O
3
H
a
2
O
2
H
a .
a
K
w
K
(7-2)
K
w
disebut tetapan hasil kali ion dari air. Dalam keadaan yang
sangat encer, aktivitas dapat diganti dengan konsentrasi. Oleh
karena itu persamaan (7-2) dapat ditulis menjadi:
[ ] [ ]
+
OH . O H K
3 W
(7-3)
atau
[ ] [ ]
+
OH . H K
W
(7-4)
Nilai K
W
dapat ditentukan dengan berbagai cara, dengan cara
percobaan maupun dengan perhitungan termodinamika. Nilai K
W
yang diterima pada suhu 25
o
C adalah 1 X 10
-4
. Tabel 7.1 berikut
menunjukkan nilai K
W
pada beberapa suhu.
111 Kimia Fisika

112 Kesetimbangan Elektrolit
Tabel 7.1. Nilai tetapan hasil kali ion air pada beberpa suhu
T,
o
C 0 10 25 30 40 50
K
W
X10
14
0,113 0,292 1,000 1,468 2,917 5,474
Dari tabel itu dapat dilihat bahwa makin tinggi suhu nilai K
W
semakin besar pula.
Air murni pada 25
o
C [H
+
] = [OH
-
] sehingga :
[H
+
] . [OH]
-
= [H
+
]
2
= [OH
-
]
2
= 10
14
atau [H
+
] = [OH
-
] = 10
-7
.
Walaupun ke dalam larutan ditambahkan asam atau basa nilai
tetapan kesetimbangan tidak berubah. Oleh karena itu [H
+
] atau
[OH
-
] dapat dihitung jika konsentrasi salah satu ion diketahui.
[ ]
[ ]

OH
K
O H
W
3
atau
[ ]
[ ]
+

O H
K
OH
3
W
Skala pH dan pOH
Di dalam larutan air selalu terdapat ion H
3
O
+
atau H
+
dan
ion OH
-
yang hasil kali konsentrasinya pada suhu 25
o
C sama
dengan 10
-14
. Penambahan asam ke dalam air akan menaikkan
konsentrasi H
3
O
+
atau H
+
dan menurunkan konsentrasi OH
-
.
Tabel berikut ini merupakan pasangan konsentrasi ion H
3
O
+
atau H
+
dan ion OH
-
pada suhu 25
o
C. Konsentrasi pada saat
konsentrasi H
3
O
+
atau H
+
sama dengan konsentrasi ion OH
-
dinamakan titik netral. Jika konsentrasi ion H
3
O
+
lebih besar dari 1
X 10
-7
M diidentifikasi sebagai asam dan yang lebih kecil dari 1 X
10
-7
M diidentifikasi sebagai basa.
Besarnya konsentrasi ion H
+
biasanya dinyatakan dengan
skala pH. Istilah pH mula-mula diberikan oleh Sorensen pada tahun
1909, yang didefinisikan sebagai nilai negatif logaritma konsentrasi
ion H
+
dan dapat ditulis dengan persamaan (7-5).
pH = - log [H
+
] (7-5)
untuk air murni (netral) [H
+
] = 10
-7
, maka pH =- log 10
-7
= 7
untuk asam [H
+
] > 10
-7
pH < 7
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
untuk basa [H
+
] < 10
-7
pH > 7
Kimia Fisika
113
114 Kesetimbangan Elektrolit
Tabel 7.2. Pasangan konsentrasi H
3
O
+
atau H
+
dan ion OH
-
pada
suhu 25
o
C yang berada bersama-sama dalam air
Konsentrasi mol/L Keadaan
[H
3
O
+
] [OH
-
]
1 1x10
-14
asam
1x10
-1
1x10
-13
1x10
-2
1x10
-12
1x10
-3
1x10
-11
1x10
-4
1x10
-10
1x10
-5
1x10
-9
1x10
-6
1x10
-8
1x10
-7
1x10
-7
netral
1x10
-8
1x10
-6
basa
1x10
-9
1x10
-5
1x10
-10
1x10
-4
1x10
-11
1x10
-3
1x10
-12
1x10
-2
1x10
-13
1x10
-1
1x10
-14
1
Bila konsentrasi [H
+
] dalam larutan diketahui, maka pH
dapat dihitung. Sebaliknya, bila pH diketahui, konsentrasi H
+
dalam larutan dapat dihitung.
7.2. Kesetimbangan Larutan Asam, Basa, dan Garam
Tetapan ionisasi asam lemah
Asama lemah dalam larutan air terion sebagian dan
membentuk kesetimbangan dengan molekul-molekul asam yang
tidak terion:
HA + H
2
O H
3
O
+
+ A
-
Asam
Besarnya tetapan kesetimbangan K adalah:
O
2
H
.a
HA
a
A
.a
O
3
H
a
K
+

Aktivitas air dianggap tetap, sehingga:


HA
a
A
.a
O
3
H
a
O
2
H
K.
a
+

Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
HA
a
A
.a
O
3
H
a
a
K
+

K
a
disebut tetapan ionisasi asam lemah. Aktivitas asam beserta ion-
ion hasil ionisasi dapat dianggap sama dengan konsentrasinya,
sehingga berlaku persamaan;
[ ] HA
A O
3
H
a
K
1
]
1


1
]
1

Pada umumnya H
3
O ditulis sebagai H
+
, sehingga:
[ ] HA
A H
a
K
1
]
1


1
]
1

Seperti tetapan kesetimbangan yang lain, K


a
juga berubah terhadap
suhu. Hubungan K
a
dengan derajat ionisasi dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Reaksi:
HA + H
2
O H
3
O
+
+ A
-
Awal C 1 0 0
Kesetb. C(1-) C C
C adalah konsentrasi awal (M)
( )( )
( ) ( ) ( ) 1
C
2

1 C
2
C
2

1 C
C C
a
K

Untuk asam lemah jauh lebih kecil dari pada 1, sehingga dapat
diabaikan terhadap 1 dan persamaan menjadi:
K
a
=
2
.C
Tetapan ionisasi basa lemah
Basa dapat dituliskan sebagai BOH. Namun, basa-basa
hidroksid bersifat basa kuat. Amoniak dan derifat organik bersifat
basa lemah. Oleh karena itu unutk basa lemah biasa ditulis dengan
RNH
2
, R adalah alkil, aril, atau atom H:
RNH
2
+ H
2
O RNH
3
+
+ OH
-
Kimia Fisika
115
116 Kesetimbangan Elektrolit
Untuk amoniak:
NH
3
+ H
2
O NH
4
+
+ OH
-
O
2
H
a
.
2
RNH
a
OH
.a
3
RNH
a
K
+

2
RNH
a
OH
.a
3
RNH
a
O
2
H
K.a
+

[ ]
2
RNH
OH
3
RNH
b
K
1
]
1


1
]
1

Analog dengan ionisasi asam lemah, hubungan K


b
dengan dapat
ditulis dengan:
K
b
=
2
.C
Contoh
Larutan asam asetat 0,2 M pada suhu 25
o
C mempunyai
derajat ionisasi 0,95 %. Hitunglah tetapan ionisasi, konsentrasi H
+
,
dan pH larutan pada keadaan itu.
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
Penyelesaian:
Ionisasi asam asetat dapat ditulis:
HAc H
+
+ Ac
-
Mula-mula 0,2 M 0 0
Kesetimbangan (1-).0,2 M M M
[ ] HAc
Ac H
a
K
1
]
1


1
]
1

<<< 0,2, maka K


a
= 1,8 .10
-5
[H
+
] = .C = 0,0095.0,2 = 1,95 x 10
-3
M
pH = - log (1,95 x 10
-3
) =
Bila ke dalam larutan asam asetat ditambahkan ion asetat,
misalnya dari NaAc atau NH
4
Ac, maka ionisasi akan lebih sedikit,
, menjadi lebih kecil. Peristiwa ini disebut pengaruh ion sejenis
atau efek ion senama. Perlu difahami bahwa tetapan
kesetimbangan, dalam hal ini K
a
, bernilai tetap selama suhu tetap.
Asam poliprotik
Asam-asam yang mempunyai dua atau lebih atom H yang
dapat terion disebut asam poliprotik. Asam poliprotik selalu terion
bertingkat dan masing-masing tingkat mempunyai tetapan
kesetimbangan sendiri-sendiri. Ionisasi asam karbonat dapat ditulis
dengan persamaan berikut:
H
2
CO
3
+ H
2
O H
3
O
+
+ HCO
3
-
HCO
3
-
+ H
2
O H
3
O
+
+ CO
3
=
Ion hidronium, H
3
O
+
, dapat diganti dengan H
+
, sehingga tetapan
kesetimbangan pertama dan kedua berturut-turut adalah:
[ ]
C
o
25 pada
7
10 4,3
3
CO
2
H
3
HCO H
1
K


1
]
1


1
]
1


C
o
25 pada
11
10 5,6
3
HCO
3
CO H
2
K


1
]
1


1
]
1


1
]
1

Ionisasi pertama selalu lebih mudah dari pada ionisasi kedua. Jadi,
nilai K
1
selalu lebih besar dari pada K
2
. Kadang-kadang ionisasi
asam karbonat juga ditulis dengan:
H
2
CO
3
+ 2H
2
O 2H
3
O
+
+ CO
3
=
Besarnya tetapan kesetimbangan K merupakan hasil kali K
1
dengan
K
2
. K disebut tetapan ionsisasi jumlah atau keseluruhan:
Kimia Fisika
117
118 Kesetimbangan Elektrolit
[ ] [ ]
C
o
25 pada
17 -
10 2,4
11 -
10 5,6
7
10 4,3
3
HCO
3
CO H
3
CO
2
H
3
HCO H
3
CO
2
H
3
CO
2
H
2
K
1
K K

1
]
1


1
]
1


1
]
1

1
]
1


1
]
1

1
]
1


1
]
1

+

Asam fosfat juga merupakan asam poliprotik triprotik.
Ionisasi asam fosfat berlangsung 3 tingkat sebagai berikut.
H
3
PO
4
H
+
+ H
2
PO
4
-

K
1
=7,5x10
-3
(25
o
C)
H
2
PO
4
-
H
+
+ HPO
4
2-

K
2
=6,2x10
-8
(25
o
C)
HPO
4
2-
H
+
+ PO
4
3-

K
3
=4,8x10
-13
(25
o
C)
Ionisasi total asam fosfat dapat ditulis:
H
3
PO
4
3H
+
+ PO
4
3-

K =K
1
xK
2
xK
3
=2,23x10
-22
(25
o
C)
pH larutan asam dan basa
Asam kuat dan basa kuat dalam air terion sempurna. Oleh
karena itu besarnya konsentrasi ion H
+
atau OH
-
adalah sama
dengan konsentrasi asam atau basanya. Oleh karena itu pH mudah
dihitung.
Untuk asam lemah atau basa lemah konsentrasi H
+
atau

OH
-
tergantung pada nilai K
a
atau K
b.
Contoh
Hitunglah pH pada 25
o
C larutan 1 M basa lemah
trimetilamin, jika nilai K
b
=5,3x10
-5
.
Penyelesaian:
pOH = pK
b
log C
b
= (5-log 5,3) log 1
= 2,14
pH = pK
w
pOH = 14 2,14 = 11,86.
7.3. Hasil kali kelarutan
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
Kesetimbangan antara zat padat yang sukar larut, seperti
perak klorid dan perak kromat, padatan dan ion-ionnya dapat
dituliskan dengan persamaan kesetimbangan sebagai berikut.
Ag
+
Cl
-
(s) Ag
+
+ Cl
-
Untuk menyatakan bahwa perak klorid padat telah terion ditulis
dengan Ag
+
Cl
-
. Nilai tetapan kesetimbangan adalah:
AgCl
a
Cl
.a
Ag
a
K
+

Nilai a
AgCl
= 1, karena berupa padatan dalam larutan. Oleh karena
itu
K =
+
Cl
.a
Ag
a
Perak klorid merupakan zat yang sukar larut. Oleh karena itu, ion
Ag
+
dan Cl
-
dalam larutan sangatlah kecil. Dengan demikian,
aktivitas dapat dinyatakan dengan konsentrasi, dan tetapan
kesetimbangan untuk zat yang sukar larut biasanya digunakan K
sp
=
tetapan hasil kali kelarutan. Persamaan ( ) dapat ditulis sebagai:
K
sp
= [Ag
+
] [Cl
-
].
Nilai K
sp
tergantung pada jenis elektrolit dan suhu.
Untuk perak kromat, reaksi dan besarnya K
sp
dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Ag
2
+
CrO
4
=
(s) 2Ag
+
+ CrO
4
=
K
sp
= [Ag
+
]
2
[CrO
4
=
]
Jadi dapat disimpulkan bahwa elektrolit yang sukar larut
dalam larutan jenuh, hasil kali konsentrasi ion-ionnya yang masing-
masing berpangkat dengan koefisien persamaan reaksinya, pada
suhu tetap bernilai tetap.
Apabila dua buah larutan elektrolit dicampur, maka ada tiga
kemungkinan. Sebagai contoh bila larutan AgNO
3
dicampur
dengan larutan NaCl, bila:
[Ag
+
] [Cl
-
] < K
sp
berarti larutan tidak jenuh
[Ag
+
] [Cl
-
] = K
sp
berarti larutan tepat jenuh, disini tidak
terjadi endapan
[Ag
+
] [Cl
-
] > K
sp
berarti larutan lewat jenuh, disini terjadi
pengendapan sedemikian sehingga dalam
larutan [Ag
+
] [Cl
-
] = K
sp
.
Kimia Fisika
119
120 Kesetimbangan Elektrolit
Pengaruh garam atau salt effect
Bila larutan asam lemah atau basa lemah dalam air, atau
larutan jenuh elektrolit yang sukar larut ditambahkan garam-garam
netral seperti NaCl, maka nilai K
a,
K
b
, atau K
sp
akan berubah.
Pengaruh elektrolit terhadap nilai K
a,
K
b
, atau K
sp
ini disebut salt
effect.
Hal ini tidak berarti bahwa ada penyimpangan terhadap
hukum kesetimbangan. Hukum kesetimbangan tetap benar bila
digunakan nilai aktivitas, bukan konsentrasi. Nilai K
a,
K
b
, atau K
sp
elektrolit tidak tergantung pada elektrolit lain, bila dinyatakan
dalam aktivitas. Tetapi bila dinyatakan dalam konsentrasi akan ada
perbedaan. Hubungan aktivitas dengan konsentrasi dapat ditulis:
a = . C (7-6)
Besarnya dipengaruhi oleh kekuatan ion larutan:
log = -K.Z
2
.
1/2
(7-7)
Nilai dipengaruhi oleh konsentrasi semua spesi ion yang ada
dalam larutan. Makin besar mengakibatkan nilai semakin kecil.
Untuk larutan jenuh AgCl berlaku:
Ag
+
Cl
-
(s) Ag
+
+ Cl
-
+

Cl
.a
Ag
a K
1
]
1


1
]
1

+
+
Cl
Cl
. Ag
Ag
K
sp
K
Cl
.
Ag
K
+

K =
2
. K
sp
(7-8)

2
= koefisien aktivitas rata-rata. Tetapan kesetimbangan berdasar
aktivitas, K, bernilai tetap. Nilai berubah dengan berubahnya
spesi ion yang ada dalam larutan. Oleh karena itu K
sp
juga sedikit
berubah.
Meskipun demikian, untuk perhitungan praktis dipakai K
sp
,
K
a
, atau K
b
.
7.4. Ionisasi Amfolit
Ada beberapa zat yang dalam keadaan tertentu bersifat
sebagai asam dan dalam keadaan lain bersifat sebagai basa. Zat-zat
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
seperti ini dinamakan amfoter elektrolit atau amfolit. Contohnya
adalah: Zn(OH)
2
, Al(OH)
3
, Pb(OH)
3
, asam-asam amino, dan
protein.
Asam amino dan protein selalu berisi gugus amino yang
bersifat basa dan karboksil yang bersifat asam.
7.5. Hidrolisis Garam
Bila garam dilarutkan dalam air, larutannya dapat bersifat
netral, asam, atau basa tergantung pada jenis garamnya. Telah
dijelaskan didepan, bahwa air murni mengion menjadi H
+
dan OH
-
.
Bila ion dari garam bereaksi dengan ion H
+
atau OH
-
dari
air, maka kesetimbangan air akan tergsanggu dan larutan tidak
netral lagi. Dalam hal ini garam mengalami hidrolisis. Jadi
hidrolisis adalah reaksi ion dari garam dengan ino dari air.
Garam dari basa kuat-asam kuat seperti NaCl, tidak
mengalami hidrolisis, sebab basa kuat dan asam kuat terion
sempurna. Larutan garam NaCl terion sempurna menjadi Na
+
dan
Cl
-
yang tidak bereaksi dengan ion OH
-
atau H
+
:
NaCl
1
Na
+
+ Cl
-
+ _
H
2
O OH
- +
H
+

=1

=1
NaOH HCl
Garam-garam yang terjadi dari basa kuat-asam lemah, basa lemah-
asam kuat dan dari asam kuat basa lemah dalam air akan
mengalami hidrolisis.
Hidrolisis garam dari basa kuat asam lemah
Hidrolisis garam jenis ini akan menghasilkan larutan yang
bersifat basa. Jika NaAc dilarutkan dalam air, ion Ac
-
akan bereaksi
dengan air membentuk HAc yang sedikit terionisasi.
NaAc
1
Na
+
+ Ac
-
+
Kimia Fisika
121
122 Kesetimbangan Elektrolit
H
2
O OH
-
+
H
+

HAc
Akibat ion H
+
berkurang, maka reaksi akan bergeser ke
kanan, samapai tercapai kesetimbangan K
w
dan K
a
untuk air dan
asam asetat. Hidrolisis itu juga dapat ditulis:
Ac
-
+ H
2
O HAc + OH
-
Secara umum dapat ditulis:
A
-
+ H
2
O HA + OH
-
Dengan A
-
adalah ion yang berasal dari garam asam lemah B
+
A
-
.
Konsentrasi ion OH
-
dan pH larutan dapat dihitung sebagai
berikut.
[ ]
[ ] O
2
H A
OH HA
K
1
]
1


1
]
1

[ ]
[ ]
1
]
1


1
]
1



A
OH HA
O
2
H K
h
K
(7-9)
K
h
diebut tetapan nhidrolisis garam yang bersangkutan. Di dalam
larutan selalu dipenuhi persamaan:
[H
+
] [OH
-
] = K
w
a
K
w
K
OH
1
]
1


(7-10)
Substitusi persamaan (7-9) ke dalam persamaan (7-8) diperoleh:
[ ]
1
]
1

+
1
]
1

H
w
K
A
HA
h
K
a
w
h
K
K
K
(7-11)
Pada hidrolisis di atas [HA] = [OH
-
], sehingga:
a
K
w
K
A
2
OH
h
K
1
]
1


1
]
1

1
]
1

1
]
1


A
a
K
w
K 2
OH
(7-12)
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
Bila derajat hidrolisis kecil, [A
-
] = C
s
(konsentrasi garam), maka:
s
C
a
K
w
K 2
OH
1
]
1


s
.C
a
K
w
K
OH
1
]
1


(7-13)
Bila derajat hidrolisis besar, yaitu bila asamnya sangat lemah (K
a

1 x 10
-10
) atau kurang, maka [A
-
] = C
s
[OH
-
], sehingga:
]) [OH
s
.(C
a
K
w
K
OH


1
]
1


besarnya derajat hidrolisis, , yaitu bagian garam yang
terhidrolisis adalah:
s
C
OH

1
]
1

Keasaman, pH larutan dapat dihitung sebagai berikut:


log [OH
-
] = log K
w
log K
a
+ log C
s
-log [OH
-
] = - log K
w
+ log K
a
- log C
s
pOH = - log K
w
+ log K
a
- log C
s
pH = pK
w
pOH
= pK
w
- log K
w
+ log K
a
- log C
s
pH = log K
w
+ log K
a
- log C
s
(7-14)
Contoh:
Hitunglah konsentrasi ion H
+
, pH , dan derajat hidrolisis larutan
0,1 M NaAc pada suhu 25
o
C jika K
a
= 1,84 x 10
-4.
Hidrolisis garam dari basa lemah-asam kuat
Hidrolisis garam jenis ini menghasilkan larutan yang
bersifat asam . Amonium klorid dalam air terhidrolisis sebagai
berikut.
NH
4
+
+ H
2
O NH
3
+ H
3
O
+
Secara umum hidrolisis ini dapat ditulis:
RNH
3
+
+ H
2
O RNH
2
+ H
3
O
+
Kimia Fisika
123
124 Kesetimbangan Elektrolit
Bila RNH
3
+
berasal dari garam basa lemah asam kuat RNH
3
A:
[ ]
[ ] [ ] O
2
H
3
RNH
O
3
H
3
RNH
K
1
]
1

[ ]
[ ]
1
]
1

+
1
]
1

+

3
RNH
O
3
H
3
RNH
O
2
H K
h
K
K
w
= [H
3
O
+
][OH
-
]
1
]
1

1
]
1

+
OH
w
K
O
3
H
[ ]
1
]
1

1
]
1

OH
w
K
3
RNH
2
RNH
h
K
[ ]
2
RNH
OH
3
RNH
b
K
1
]
1


1
]
1

b
K
w
K
h
K
Pada hidrolisis itu selalu didapatkan bahwa [RNH
2
} sama dengan
[H
3
O
+
], maka dapat ditulis:
[ ]
1
]
1

+
1
]
1

1
]
1

+
1
]
1

3
RNH
2
O
3
H
3
RNH
O
3
H
3
RNH
h
K
Bila derajat hidrolisis kecil, [RNH
3
+
] sama dengan konsentrasi
jenuh garamnya, C
s
. Oleh karena itu persamaan dapat
disederhanakan menjadi:
b
K
w
K
s
C
O
3
H

1
]
1

+
[ ]
s
b
w
3
C
K
K
O H
+
Bila derajat hidrolisis besar, artinya basanya sangat lemah (K
b
10
-
10
atau kurang) maka [RNH
3
+
] sama dengan C
s
[H
3
O
+
], sehingga:
] O
3
[H
s
(C
b
K
w
K
O
3
H
+

1
]
1

+
Besarnya derajat hidrolisis :
s
C
] [H
s
C
] O
3
[H

Dari persamaan itu dapat disusun persamaan untuk menghitung pH:


log [H
+
] = log K
w
log K
b
+ log C
s
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
-log [H
+
] = - log K
w
+ log K
b
- log C
s
pH = pK
w
- pK
b
- logC
s
(7-15)
Latihan:
Hitunglah konsentrasi H
+,
pH, dan derajat hidrolisis larutan
0,050 M amonium klorid pada 25
o
C, K
b
= 1,8 x 10
-6
.
Hidrolisis garam dari basa lemah-asam lemah
Garam-garam jenis ini terhidrolisis lebih kuat dari pada
kedua garam yang telah dibahas. Hal ini disebabkan oleh kation
atau anionnya bereaksi dengan air. Bila garamnya RNH
3
+
A
-
maka
hidrolisisnya adalah:
RNH
3
+
+ A
-
RNH
2
+ HA
] ][A
3
[RNH
][HA]
2
[RNH
h
K
+

] ][OH [H
] ][A [H
[HA]
] ][OH
3
[RNH
]
2
[RNH
h
K
+

b
.K
a
K
w
K
h
K
Dari persamaan stoikiometeri maka [RNH
2
] selalu sama dengan
[HA], dan bila derajat hidrolisis kecil, [RNH
3
+
] sama dengan [A
-
]
sama dengan C
s
, maka :
s
C
2
[HA]
s
C
2
]
2
[RNH
h
K
Besarnya derajat hidrolisis=

s
C
[HA]

b
.K
a
K
w
K
Besarnya pH dapat dihutung berdasarkan persamaan di atas:
[HA]
)
s
](C [H
[HA]
] ][A [H
a
K
+

a
K
)
s
](C [H
[HA] C
s
b
.K
a
K
w
K

+
] [H K
a
b
.K
a
K
w
K
Kimia Fisika
125
126 Kesetimbangan Elektrolit

+
] [H
b
K
w
.K
a
K
log [H
+
] = log K
a
log K
b
+ log K
w
-log [H
+
] = - log K
a
+ log K
b
- log K
w
pH = pK
a
pK
b
+ pK
w
(7-16)
Jika K
a
sama dengan K
b
berarti asamnya sama kuat dengan basanya
maka larutan bersifat netral, atau pH sama dengan 7. Jika K
a
lebih
besar dari K
b
berarti asam lebih kuat dari basanya maka larutan
bersifat asam, pH < 7. Bila K
a
lebih kecil dari K
b
berarti asamnya
lebih lemah dari basanya maka larutan bersifat basa, dan pH > 7.
Ionisasi dan hidrolisis garam asam
Garam-garam asam seperti NaHCO
3
, KHSO
4
, KHC
2
O
4
,
dapat ditulis secara umum sebagai B
+
HA
-
, dengan B
+
menunjukkan
setiap kation. Dalam larutan garam ini dapat terion sempurna
sebagai B
+
dan

HA
-
. Ion HA
-
dapat berfungsi sebagai asam amupun
sebagai basa
HA
-
+ H
2
O H
3
O
+
+ A
2-
Asam
HA
-
+ H
3
O
+
H
2
A + H
2
O
Basa
Reaksi pertama merupakan merupakan reaksi ionisasi ke dua dari
H
2
A dan reaksi ke dua merupakan ionisasi pertama:
] [HA
]
2
][A [H
2
K

A]
2
[H
] ][HA [H
1
K
+

Pada reaksi pertama, [H


3
O
+
] lebih kecil dari [A
2-
] karena sebagian
[H
3
O
+
] dipaka dalam reaksi ke dua. Oleh karena itu [A
2-
] = [H
3
O
+
]
+ [H
2
A].
Dari K
1
diperoleh:
1
K
] ][HA [H
A]
2
[H
+

Dari K
2
diperoleh:
] [H
] [HA
2
K ]
2
[A
+

[A
2-
] = [H
+
] + [H
2
A]
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
1
K
] ][HA [H
] [H
] [H
] [HA
2
K
+
+
+

] [HA
1
K
] [HA
2
K
1
K
] [H

+

(7-17)
Bila derajat hidrolisis kecil, maka [HA
-
] sama dengan C
s
atau
konsentrasi garam, maka:
)
s
(C
1
K
)
s
(C
2
K
1
K
] [H
+

+
(7-18)
Bila K
1
jauh lebih kecil dari pada C
s
maka persamaan menjadi:
2
.K
1
K ] [H
+
(7-19)
Dengan persamaan ini dapat dihitung konsentrasi dan pH garam-
garam seperti NaHCO
3
dan KHSO
4
.
Contoh:
Hitunglah pH larutan 0,1 M NaHCO
3
pada 18
o
C, jika K
1
= 4,3x10
-7
dan K
2
=5,6 x 10
-11
.
Hidrolisis menurut teori Bronsted-Lowry
Menurut teori ini, garam-garam yang terjadi dari basa kuat-
asam kuat seperti NaCl, berisi kation Na
+
yang bersifat asam sangat
lemah dan anion Cl
-
yang bersifat basa sangat lemah. Bila NaCl
dilarutkan dalam air, baik Na
+
atau Cl
-
tidak menerima atau
memberi proton. Oleh karena itu garam tidak bereaksi dengan air
dan larutan tetap netral.
Garam dari basa kuat asam lemah seperti NaAc, berisi
kation Na
+
yang bersifat asam sangat lemah dan anion Ac
-
yang
bersifat basa kuat. Oleh karena itu Ac
-
dalam air dapat menerima
proton, dan terjadi reaksi:
Ac
-
+ H
2
O HAc + OH
-
Oleh karena itu larutan bersifat basa
Garam dari basa lemah asam kuat seperti NH
4
Cl berisi
kation NH
4
+
yang bersifat asam kuat dsn snion Cl
-
yang bersifat
asam lemah. Dalam hal ini NH
4
+
merupakan proton donor yang
kuat sehingga terjadi reaksi:
NH
4
+
+ H
2
O NH
3
+ H
3
O
+
Kimia Fisika
127
128 Kesetimbangan Elektrolit
Oleh karena itu larutan bersifat asam.
Garam dari basa lemah asam lemah seperti NH
4
Ac berisi
kation NH
4
+
yang berrsifat asam kuat dan Ac
-
yang bersifat asam
kuat. Oleh karena itu dalam air ada dua asam, yaitu NH
4
+
dan H
2
O.
Dalam hal ini NH
4
+
lebih kuat dari pada H
2
O, sehingga NH
4
+
lebih
mudah melepas proton. Sebaliknya, Ac
-
lebih mudah menerima
proton dari pada air. Oleh karena itu, hidrolisis NH
4
Ac aadalah
pemindahan proton dari NH
4
+
ke Ac
-
:
NH
4
+
+ Ac
-
NH
3
+ HAc
Untuk garam ZnAc
2
dan AlAc
3
proton dilepaskan dari hidrat
logamnya:
Zn(H
2
O)
4
2+
Zn(H
2
O)
3
(OH)
+
+ H
+
Al(H
2
O)
6
3+
Al(H
2
O)
6
2+
OH + H
+
7.6. Larutan Buffer
Banyak proses biologi dan kimia yang memerlukan medium
dengan pH tetap atau hanya sedikit sekali berubah dengan sedikit
penambahan asam atau basa. Untuk kerluan ini digunakan larutan
buffer. Larutan buffer dapat didefinisikan sebagai larutan yang
dapat menahan perubahan konsentrasi ion H
+
atau pH, meskipun ke
dalam larutan ditambahkan asam kuat atau basa kuat.
Kegiatan larutan buffer
Air atau larutan garam dari basa kuat asam kuat sangat
peka terhadap penambahan asam atau basa, artinya pH larutan
sangat mudah berubah. Satu tetes HCl yang dimasukkan dalam 1 L
air, akan mengubah pH dari 7,0 menjadi kira-kira 3,2. demikian
pula bila air ditetesi NaOH, pH akan menjak.
Sebaliknya, pH larutan NaAc tahan terhadap penambahan
sedikit asam sedang pH larutan NH
4
Cl tahan terhadap penambanah
sedikit basa. Larutan yang berisi asam lemah dan garamnya atau
basa lemah dan garamnya, pH nya tidak mudah berubah. Sedikit
penambahan asam atau basa tidak mengubah pH. Larutan seperti
ini dinamakan larutan buffer atau larutan penyangga. Tabel 7.3.
berikut ini menunjukkan beberapa larutan buffer dan kisaran pH.
Tabel 7.3. Campuran buffer dan kisaran pH
Komponen Interval pH yang dapat
bekerja baik
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
Glisin-glisin klorid 1,0 3,7
Asam ftalat-kalium dtalat asa, 2,2 3,8
Asam asetat natrium asetat 3,7 5,6
Mononatrium fosfat dinatrium
fosfat
5,8 8,0
Asam borat - boraks 6,8 9,2
Boraks natriun hidroksid 9,2 11,0
Dinatrium fosfat trinatrium
fosfat
11,0 12,0
Penambahan larutan asam atau basa pada larutan buffer,
dapat dijelaskan dengan contoh larutan buffer yang dibuat dari
HAc dan NaAc. Bila ditambah asam, maka H
+
akan diikat oleh ion
Ac
-
memebentuk asam asetat sampai dipenuhi tiga nilai K
a
.
Ac
-
+ H
3
O
+
HAc + H
2
O
Dari asam
HA + OH
-
H
2
O + Ac
-
Dari basa
Karena OH
-
selalu diikat, maka pH larutan selalu tetap.
Daya tahan pH larutan buffer paling baik jika asam atau
basa dan garam dicampur dengan perbandingan mol satu dengan
satu.
pH larutan buffer
Konsentrasi ion H
+
dan pH larutan buffer dapat dihitung
dengan konsep ion senama. Buffer dari asam lemah HA dan garam
NaA, pH nya dapat dihitung sebagai berikut.
HA H
+
+ A
-
NaA
1
Na
+
+ A
-
[HA]
] ][A [H
a
K
+

]
-
[A
[HA]
a
K ] [H
+
Dalam hal ini [HA] adalah sisa asam yang dapat dianggap sama
dengan asam mula-mula (C
a
) dan [A
-
] dapat dianggap sama dengan
konsentrasi garam (C
s
).

s
C
a
C
a
K ] [H
+
- log
s
C
a
C
log
a
K log ] [H
+
Kimia Fisika
129
130 Kesetimbangan Elektrolit
pH = pK
a
+ log
a
C
s
C
(persamaan Henderson-Hassel Barch)
dari persamaan ini dapat diketahui bahwa larutan buffer memiliki
daya tahan maksimum terhadap penambahan asam atau basa bila C
s
sama dengan C
a
, sehingga pH sama dengan pK
a
.
Larutan buffer basa lemah dan garamnya jarang dipakai.
Hal ini disebabkan oleh basa lemah yang mudah menguap dan
tidak stabil. Konsentrasi OH
-
dan pH larutan buffer semacam ini
dapat dihitung sebagai berikut.
RNH
2
+ H
2
O RNH
3
+
+ OH
-
RNH
3
A
1
RNH
3
+
+ A
-
]
2
[RNH
] ][OH
3
[RNH
b
K
+

]
3
[RNH
]
2
[RNH
.
b
K ] [OH
+

mula-mula [RNH
2
] dapat dianggap sama dengan konsentrasi basa
awal C
b
dan [RNH
3
+
] dapat dianggap sama dengan konsentrasi
garamnya, sehingga berlaku:
)
s
(C
)
b
(C
.
b
K ] [OH

) (C
) (C
log K log ] [OH log -
s
b
b

)
s
(C
)
b
(C
log
b
K p OH p +

)
b
(C
)
s
(C
log
b
K p -
w
pK pOH -
w
pK H p
Contoh
Hitunglah pH larutan buffer yang dibuat dengan
mencampur HAc dan NaAc hingga konsentrasi masing-masing 0,1
M. K
a
= 1,8 x 10
-5
.
Efisiensi larutan buffer
Efisiensi larutan buffer adalah daya tahan larutan buffer
terhadap penambahan asam atau basa yang dapat dicari dari
persamaan Handerson-Hassel Barch. Efisiensi tergantung pada
perbandingan konsentrasi garam dan asam yang ada. Efisiesnsi
paling besar diperoleh bila konsentrasi garam dan asam sama.
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
Larutan buffer asam asetat-natrium asetat memiliki pH
sama dengan pK
a
sebesar 4,74. Bila larutan ini ditambah 0,01 M
HCl beberapa kali, setiap kali penambahan HCl sebagian ion Ac
-
bereaksi membentuk HAc sbegai berikut.
Ac
-
+ H
3
O
+
HAc + H
2
O
Pada penambahan pertama Ph akan berubah menjadi:
pH = pK
a
+ log
] [H
a
C
] [H
s
C
+
+
+

pH = 4,74 + log
0,01 0,1
0,01 0,1
+

= 4,65
Dengan cara yang sama dapat dihitung pH pada penambahan ke
dua menjadi 4,56 dan pada penambahan ke tiga menjadi 4,47.
Jika penambahan HCl dilanjutkan, maka pH akan semakin
turun dengan perubahan menjadi semakin besar.
Analog dengan penambahan asam, dapat pula dicari
perubahan pH akibat penambahan basa. Dalam hal ini, pH larutan
akan semakin besar karena sebagian asamnya akan bereaksi dengan
ion OH
-
.
Sampai di sini diketahui bahwa efisiensi buffer tergantung
pada perbandingan konsentrasi asam dengan garamnya. Kapasitas
buffer menjadi sangat kecil bila:
10
1
a
C
s
C
atau
1
10
a
C
s
C
< >
Karena pK
a
merupakan bilangan tetap pada suhu tetap,
maka kapasitas buffer terdapat pada dua satuan pH:
pH = pK
a
tlog 10
Untuk asam asetat natrium asetat, buffer mempunyai kapasitas
baik pada pH antara 3,74 5,74 yang dihitung dari:
pH = 4,74 + log 10 = 5,74 dan
pH = 4,74 + log (1/10) = 3,74 dan
Disamping faktor perbandingan konsentrasi garam dan
asam, kepekatan garam dan asam juga berpengaruh pada eefisiensi.
Makin pekat larutan buffer, makin besar pula efisiensinya. Namun,
kepekatan yang terlalu tinggi juga akan menyebabkan hidrolisis
garamnya sehingga akan berpengaruh terhadap nilai pH.
Dalam darah manusia juga terdapat buffer, yang menjaga
pH darah tetap 7,4. Perubahan pH sebesar 0,1 sudah menimbulkan
Kimia Fisika
131
132 Kesetimbangan Elektrolit
gangguan patologis. Ada 5 pasangan buffer dalam darah, yaitu:
H
2
CO
3
dengan B
+
HCO
3
-
, B
+
H
2
PO
4
-
dengan B
2
+
HPO
4
-
, HhbO
2
dengan B
+
HbO
2
-
, HHb dengan B
+
Hb
-
, dan Hprotein dengan B
-
Protein. Di sini B
+
adalah ion-ion logam monovalen seperti Na
+
dan
K
+
, HbO
2
adalah oksihemoglobin, HHb adalah hemoglobin bebas,
dan Hprotein adalah protein bebas. Dua pasangan buffer pertama
memegang peranan penting dalam darah.
Soal Latihan dengan Penyelesaian
Kesetimbangan ion kompleks
1. Satu liter larutan yang telah disiapkan mengandung 0,0050 mol
perak dengan bilangan oksidasi +1 dan 1,00 mol NH
3
.
Hitunglah konsentrasi Ag
+
bebas dalam larutan pada keadaan
setimbang jika K
d
untuk Ag(NH
3
)
+
2
adalah 6,010
-8
.
Reaksi yang terjadi:
Ag(NH
3
)
+
2
Ag
+
+ NH
3
] ) [Ag(NH
] ][NH [Ag
K
2 3
2
3
d
+
+

atau
0,005
][1,00] [Ag
10 0 , 6
2
8
+


Sebagian besar perak. Sekitar 0,0050 mol, akan berada dalam
bentuk Ag(NH
3
)
+
2
. Karena hanya diperlukan 0,0100 mol untuk
membentuk 0,0050 kompleks, maka konsentrasi NH
3
bebas
pada saat kesetimbangan praktis tidak berubah, yaitu 1,00
mol/L.
Maka [Ag
+
] = 3,010
-10
, atau pada saat kesetimbangan
konsentrasi Ag
+
3,0 10
-10
mol/L.
2. Kelarutan PbSO
4
dalam air adalah 0,038 g/L. Hitunglah hasil
kali kelarutan PbSO
4
.
Penyelesaian
Persamaan reaksi:
Kimia Fisika
Kesetimbangan Elektrolit
PbSO
4
Pb
2+
+ SO
2
4
Konsentrasi ion harus dinyatakan dalam mol per liter. Maka
kelarutan PbSO
4
harus dinyatakan dalam mol/L. Berat molekul
PbSO
4
adalah 303 g/mol, maka nilai kelarutannya dalam mol/L
adalah:
0,038 g/L =
mol/L 10 1,25
g/mol 303
g/L 0,038
4

Karena 1
mol/L 10 25 ,
4

PbSO
4
terlarut menghasilkan ion
Pb
2+
dan SO
2
4
masing-masing
mol/L 10 1,25
4

, maka hasil
kali kelarutannya adalah sebagai berikut.
K
sp
= [Pb
2+
][SO
4
2-
] = (
4
10 1,25

)(
4
10 1,25

)=1,6 10
-8
3. Hitunglah K
a
asam benzoat, jika konsentrasi [H
+
] dalam
larutan 0,072 M adalah 2,1 10
-3
mol/L.
Penyelesaian:
Persamaan reaksi:
HC
7
H
5
O
2
H
+
+ C
7
H
5
O
2
-
Karena ion H
+
dan C
7
H
5
O
2
-
hanya dihasilkan dari ionisasi
asam benzoat dan koefisien dalam persamaan reaksi sama,
maka konsentrasinya sama. (dalam hal ini ionisasi air
diabaikan)
Dengan demikian:
konsentrasi [H
+
] = konsentrasi [C
7
H
5
O
2
-
] = 2,1 10
-3
mol/L
Dan konsentrasi [HC
7
H
5
O
2
] = 0,072 - 2,1 10
-3
mol/L
= 0,070 mol/L
070 , 0
) 10 1 , 2 (
] O H [HC
] O H ][C [H
K
2 3
2 5 7
2 5 2
a
+


= 6,3 10
-5
Kimia Fisika
133
134 Kesetimbangan Elektrolit
Soal-soal Latihan
1. Jelaskan arti pH, pOH, K
h
, K
a
, K
b
, pK
w
, pK
a
, dan pK
b
.
2. Jelaskan pengaruh ion sejenis pada asam lemah, basa
lemah, dan elektrolit yang sukar larut !.
3. Jelaskan pengaruh garam pada asam dan basa lemah serta
elektrolit yang sukar larut !.
4. Jelaskan arti amfolit !.
5. Apa yang dimaksud dengan hidrolisis ?.
6. Jelaskan arti larutan buffer !.
7. Hitunglah pH larutan berikut pada suhu 25
o
C, dengan
menganggap terjadi ionisasi sempurna untuk: a. 0,0025 M
HCl, b. 0,8 g NaOH dalam 1 L air.
8. Hitunglah [H
+
], [OH
-
], pH, dan
P
OH larutan 0,15 M
ammonia !.
9. Hitunglah konsentrasi ion H
+
dan OH
-
pada 25
o
C suatu
larutan dengan ph 10,27 !.
10. Hitunglah pH dan derajat ionisasi pada 25
o
C larutan 0,25
M asam laktat !.
11. Bila kelarutan Mg(OH)
2
adalah 2,7 x 10
-3
g per 300 mL
larutan pada 25
o
C, hitunglah hasil kali kelarutannya !.
12. Hitunglah derajat hidrolisis dan pH pada 25
o
C larutan 0,5
M amonium asetat.
13. Hitunglah pH, pOH, [H
+
], dan [OH
-
] 100 mL larutan yang
berisi 0,60 mol asam asetat dan 0,50 mol natrium asetat.
Kimia Fisika

You might also like