You are on page 1of 9

FITOKIMIA FLAVONOID PADA ALGA COKELAT (Phytochemicals FLAVONOIDS PHYTOCHEMICAL INON BROWN ALGAEAnticoagulant activity TEST ON HUMAN BLOOD

CELLS BROWN ALGAE EXTRACT FROM Turbinaria ornata)


Armiyanti Lessy1, Darussaadah J. Paransa2, Grevo S. Gerung2

Formatted: Font: 13 pt Formatted: Font: 13 pt Formatted: Font: (Default) Arial, 13 pt, Bold Formatted: Font: (Default) Arial, 13 pt, Bold Formatted: Font: 13 pt

ABSTRACT Phytochemical is all kind of chemical compunds or nutrients which studied about diversity of organic compunds on a plant, such as alcaloid, tannin, flavonoid, saponin, terpenoid and phenolat. Flavonoid is a secondary metabolites which produced by a plant, flavonoid compounds which not bound with sugar is polyphenol which have 15 atom carbon in C6-C3-C6 configuration. Flavonoid compounds configuration C6-C3-C6 is 2 aromatic ring which connected by 3 carbon atom into 1 linear chain. Flavonoid pigments analysis on brown algaes Padina australis, Sargassum polycystum and Turbinaria ornate can be distinguished between wet and dry extract sample. Through the extraction, using Petroleum ether and ethanol. To get kind of flavonoid pigments using NaOH reagent method, Willstater reagent and Bate Smith and Metacorf reagent. The result of flavonoid pigments analysis using NaOH 10% reagent on dried sample extract of Padina australis and Sargassum polycystum is contained flavonoid pigment. On Willstater reagent from 3 dried and wet sample extract of brown algaes in ethanol, there is no flavonoid pigments. On testing of Bate smith and Metacorf reagents from three brown algaes in PE are contained flavonoid pigments
Phytochemicals are all kinds of chemical substances or nutrients which studies a variety of organic compounds in a plant. Compounds belonging to the phytochemicals are alkaloids, tannins, flavonoids, saponins, terpenoids, and phenolic compounds. Flavonoids are a class of secondary metabolites produced by plants, flavonoids without a sugar is bound to polyphenolic compounds having 15 carbon atoms arranged in a configuration of C6-C3-C6. Configuration flavonoid compounds C6-C3-C6 are two aromatic rings linked by three carbon atoms into a linear chain. Analysis of the type of flavonoid pigment extract of brown algae Padina australis, polycystum Sargassum and Turbinaria ornata extract samples can be distinguished between wet and dry samples. Through the process of extraction using petroleum ether and ethanol. To get this type of flavonoid pigments using NaOH reagent Reagents, Reagents willstater, Reagents Bate smith and Metacorf. Results flavonoid pigment analysis using reagents reagent NaOH in ethanol extracts of the brown alga Padina australis species, Sargassum polycystum dried extract samples contained flavonoid pigment types. In the three reagents willstater of wet and dry samples extracts of brown algae in ethanol there is no type of flavonoid pigments. On testing reagents Bate smith and Metacorf extract from brown algae in the three types of PE are flavonoid pigments.Nowadays there are so many diseases related to blockage of blood vessels due to coagulation. There are very many diseases including high blood pressure, blood fibrinolysis and antiphospholipid antibody deficiency. Search anticoagulation materials appear to compensate for the many diseases caused by blood coagulation. Research anticoagulation using Turbinaria ornata Extract on the consideration that this species could be material farmasitika preparation. This study was conducted to determine whether the species is potentially as anticoagulation or not. Prior to this research, conducted titration test, which is a preliminary test to determine the minimum range that can be frozen extract volume of 1 ml of blood. Volume obtained is then used in the study. This study uses human blood which is assumed not to have a blood coagulation disorder.

Formatted: Justified, Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt

Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt Formatted: Justified, Indent: First line: 0.5", Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: (Default) Arial, 11 pt

Formatted: Font: (Default) Arial, 10 pt Formatted: Indent: First line: 0"

Formatted: Font: 10 pt Formatted: Font: (Default) Arial, 10 pt

Formatted: Font: 10 pt

Formatted: Justified

Keywords :Fitokimia, Flavonoid, Brown Algaes

ABSTRAKRINGKASAN
Fitokimia adalah segala jenis zat kimia atau nutrien yang mempelajari aneka ragam senyawa organik pada suatu tanaman. Senyawa yang termasuk dalam golongan fitokimia adalah alkaloid, tannin, flavonoid, saponin, terpenoid, dan senyawa fenolat. Flavonoid adalah golongan metab olit sekunder yang dihasilkan oleh tumbuhan, senyawa flavonoid tanpa terikat dengan gula adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dalam konfigurasi C 6-C3-C6. Konfigurasi senyawa flavonoid C6-C3-C6 yaitu dua cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon menjadi satu rantai linear. Analisis jenis pigmen flavonoid terhadap ekstrak alga coklat Padina australis, Sargassum polycystumduplicatum, dan Turbinaria ornata dapat dibedakan antara ekstrak sampel basah dan sampel kering. Melalui proses ekstraksi menggunakan petroleum eter dan etanol. Untuk mendapatkan jenis pigmen flavonoid menggunakan metode Reagen pereaksi NaOH, Reagen willstater, Reagen Bate smith dan Metacorf. Hasil analisis pigmen flavonoid dengan menggunakan metode Reagen pereaksi NaOH 10% dalam etanol ekstrak alga coklat jenis Padina australis, Sargassum polycystumduplicatum ekstrak sampel kering terdapat jenis pigmen flavonoid. Pada Reagen willstater dari tiga ekstrak sampel basah dan kering alga coklat dalam etanol tidak terdapat jenis pigmen flavonoid. Pada pengujian Reagen Bate smith dan Metacorf ekstrak dari ketiga alga coklat dalam PE terdapat jenis pigmen flavonoid.

Formatted: Indonesian Formatted: Font: 10 pt Formatted: Indent: First line: 0.5"

Formatted: Font: 10 pt

Kata kunci : Fitokimia, Flavonoid, alga Cokelat Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulang

Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. PENDAHULUAN Selanjutnya menurut Mutschler (1991) penelitian farmakologi terhadap senyawa Fitokimia atau kimia tumbuhan fitokimia jenis flavonoid menunjukkan mempelajari aneka ragam senyawa organik memiliki aktivitas seperti antifungi, diuretik, yang dibentuk dan ditimbun oleh tumbuhan, antihistamin, antihipertensi, insektisida, yaitu mengenai sturktur kimianya, bakterisida, antivirus, antikoagulan dan biosintesisnya, perubahan serta sebagai katolisator kerja enzim. metabolismenya, penyebarannya secara Pemanfaat senyawa flavonoid alamiah serta fungsi biologinya (Harborne sebagai bahan sedian farmasi pada 1987; Mustariche dkk 2011). Fitokimia juga umumnya saat ini masih bersumber dari lebih diarahkan untuk mengetahui zat kimia tumbuhan darat. Sedangkan dari tumbuhan yang terkandung dari tiap tanaman yang laut masih sangat sedikit informasinya. diekstraksi (Sirait 2007). Senyawa yang Untuk itu eksplorasi bahan sedian obat dari tergolong fitokimia adalah Alkoloid, Tanin, tumbuhan laut mulai digalakkan untuk Saponin, Terpenoid, Steroid dan Flavonoid menjaga kesinambungan pencarian bahan (Mustarichie dkk 2011). sediaan farmasi. Dalam industri farmasi Manfaat dari golongan senyawa alga coklat bermanfaat untuk dunia fitokimia dalam dunia farmasi dimanfaatkan kedokteran, dari berbagai literatur untuk dunia pengobatan, dapat berfungsi mengemukakan bahwa banyak hasil bahan sebagai antibiotik untuk antivirus dan anti alam alga coklat yang memiliki bioaktifitas jamur, dapat pula berfungsi anti peradangan antitumor. Fitokimia, senyawa yang begitu pembuluh darah, serta dapat digunakan bermanfaat sebagai antioksidan dan sebagai racun ikan (Markham 1988). mencegah kanker juga penyakit jantung
2

Formatted: Centered Formatted: Number of columns: 2

(Manitto 1981). Mengingat berlimpah alga di Perairan Sulawesi Utara khususnya di perairan desa mokupa kecamatan maka eksplorarasi kandungan kimia yang dapat dijadikan sebagai sediaan bahan farmasi dilakukan secara luas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pigmen Flavonoid secara kualitatif terhadap alga coklat jenis Padina australis, Turbinaria ornata, Sargassum polycystum dengan, uji positif menggunakan Reagent Pereaksi, dan Membandingkan secara kualitatif antara ektrak basah dan ekstrak kering.

Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Swedish (Sweden) Formatted: Swedish (Sweden)

Formatted: Line spacing: single

METODE PENELITIAN

Gambar 31. Ekstrak sampel basah


dan kering dengan Reagen Pereaksi Sampel alga coklat Padina australis, WillstaterLokasi Penelitian Turbinaria ornata, Sargassum polycystum yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari desa Mokupa Kecamatan Tombariri pada siang hari saat kondisi perairan surut. Selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium Toksikologi dan farmasitika Kelautan dan dilanjutkan pada proses ekstraksi secara maserasi (Posangi 2003). Masing-masing sampel alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, Sargassum polycystum yang diambil dari alam dipisahkan menjadi dua bagian sampel basah dan kering dengan tujuan (.) dan langsung di ekstraksi. Sampel basah masing-masing thalus alga coklat ditimbang sebanyak 5 gram dan ditambahkan etanol dan direndam selama 3-4 hari. Demikian halnya sampel kering masing-masing thalus alga dikering anginkan dalam ruang selama satu minggu, kemudian sampel alga digerus menggunakan lumpang dan ditimbang 10 g.

Selanjutnya sampel kering ditambahkan etanol, dan direndam selama 3-4 hari. Sampel basah dan kering, masingmasing disaring untuk dipisahkan antara residu dan filtrat. Filtrat yang di peroleh dibagi menjadi dua bagian yaitu, bagian pertama langsung di uji dengan Reagent Pereaksi dan bagian yang lain dilanjutkan ekstraksi berdasarkan beda pelarut yaitu penambahan petroleum eter. Menurut Mustarichie dkk (2011) untuk pengujian kandungan pigmen flavonoid menggunakan larutan NaOH, Reagen pereaksi Willstater, dan Reagen Bate Smith dan Metacorf, Ekstrak yang diberi reagent peraksi akan berubah warna. Untuk menentukan kandungan pigmen flavonoid pada metode Reagen Pereaksi NaOH 10% maka akan terjadi perubahan warna coklat, coklat susu atau abu-abu. Pada pengujian Reagen Pereaksi Willstater terbentuk perubahan warna mulai dari merahorange sedangkan Pereaksi Reagen Bate Smith dan Metacorf perubahan menjadi biru atau hitam. HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstrak alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan sargassum polycystumduplicatum setelah diberi perlakukan pegujian secara kualitatif dengan menggunakan larutan NaOH 10%, Reagen willstater, dan Reagen Bate Smith dan Metacorf. Menurut Mustarichie (2011) untuk menentukan kandungan pigmen flavonoid pada umumnya secara kualitatif yaitu dengan mengamati perubahan warna yang terjadi sesuai dengan prinsip pewarnaan reagent yang digunakan.

Formatted: Font: (Default) Arial, Bold Formatted: Normal, Indent: First line: 0"

Formatted: Indonesian Formatted: Centered Formatted: Indonesian Formatted: Indonesian

Formatted: Indonesian Formatted: Font: (Default) Arial, Bold, Italic Formatted: Indonesian Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Indonesian Formatted: Font: 11 pt Formatted: Line spacing: single Formatted: Font: 11 pt Formatted: Font: 11 pt, Italic Formatted: Font: 11 pt Formatted: Font: 11 pt Formatted: Font: 11 pt, Italic Formatted: Font: 11 pt

Pada Gambar 12, ekstrak sampel kering alga coklat Padina australis dalam etanol sebelum diberi reagen pereaksi berwarna kehijauan dan sampel ini setelah di beri reagent pereaksi NaOH 10% terjadi perubahan warna yaitu coklat susu. Perubahan warna terjadi pula pada ekstrak kering alga coklat Sargassum polycystum menjadi warna coklat susu. Sedangkan untuk ekstrak kering alga coklat Turbinaria ornata, tidak terjadi perubahan warna setelah di beri larutan pereaksi NaOH. Pada ekstrak sampel basah dalam etanol alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan Sargassum polycystum sebelum diberi reagen pereaksi berwarna kehijauan dan sampel ini setelah diberi reagen pereaksi NaOH 10%, hal ini menunjukkan tidak terjadi perubahan warna pada ketiga sampel alga coklat tersebut.

Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Line spacing: single

(c)

Gambar 23. Ekstrak sampel basah


dan kering dengan Reagen Pereaksi Willstater Pada Gambar 23, ekstrak kering dan ekstrak basah dari ketiga sampel alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan sargassum polycystum dalam etanol berwana kuning kehijauan. Setalah diberi reagen pereaksi Willstater masing-masing ektrak tersebut terjadi perubahan warna yaitu warna biru. Ekstrak sampel kering dan basah dari alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan sargassum polycistum dalam etanol diekstrak lanjut menggunakan Petroleum Eter berdasarkan pemisahan beda pelarut. Ekstrak sampel alga coklat dalam petroleum eter dari ketiga alga tersebut berwarna kuning kehijauan. Perubahan warna terjadi, setelah diberi Reagent Willstater dan reagen Bate Smith dan Metacorf. Pada Gambar 28 tampak warna ekstrak sampel dalam petroleum eter yang telah di beri reagen Bate Smith dan Metacorf.
Formatted: Indonesian Formatted: Indonesian Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Indonesian

Formatted: Line spacing: single

Pada Gambar 3, ekstrak kering dan (a)

Formatted: Font: (Default) Arial

Formatted: Line spacing: single Formatted: Left, Indent: First line: 0"

(b)

Formatted: Line spacing: single Formatted: Font: (Default) Arial

(a)

(b)

Gambar 3. Ekstrak sampel basah (a) dan


sampel kering (b) dengan Reagen Pereaksi Bate Smith dan Metacorf kstrak sampel basah dan kering dengan Reagen Pereaksi Willstater

etanol diekstrak lanjut menggunakan Petroleum Eter berdasarkan pemisahan beda pelarut. Ekstrak sampel alga coklat dalam petroleum eter dari ketiga alga tersebut berwarna kuning kehijauan. Perubahan warna terjadi, setelah diberi Reagent Willstater dan reagen Bate Smith dan Metacorf. Pada Gambar 3 tampak warna ekstrak sampel dalam petroleum eter yang telah di beri reagen Bate Smith dan Metacorf. Kandungan pigmen flavonoid pada ekstrak kering dan basah dari alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan Sargassum polycystum dirangkum pada tabel di bawah ini.

Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Left, Indent: First line: 0" Formatted: Line spacing: single Formatted: Line spacing: single

Formatted: Tab stops: 0.79", Left Formatted: Font: (Default) Arial Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted Table Formatted: Font: 8 pt Formatted: Font: 8 pt Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

(a)

TABEL 1. Hasil pengujian pigmen flavonoid pada dari alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan Sargassum polycystum.
EKSTRAK , PEREAKSI DAN SAMPEL ALGA Padin a austra lis Turbin aria ornata Sarga ssum polycy stumd uplicat um +
-

Kering

Ekstraks Dalam ETANOL

Basah

(b) Gambar 334. Ekstrak sampel basah (a) dan sampel kering (b) dengan Reagen Pereaksi Bate Smith dan Metacorf.
Ekstrak dalam Petroleum Eter Kering

Ekstrak sampel kering dan basah dari alga coklat Padina australis, Turbinaria ornata, dan sargassum polycystum dalam

Basah

NaOH 10% Reagent Willstater Reagen Bate Smith dan Metacorf NaOH 10% Reagent Willstater Reagen Bate Smith dan Metacorf NaOH 10% Reagent Willstater Reagen Bate Smith dan Metacorf NaOH 10%

+ -

Formatted: Font: Bold Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Formatted: Indonesian Formatted: Font: 8 pt

Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single

Reagent Willstater Reagen Bate Smith dan Metacorf

Pada ekstrak kering dalam etanol yang berwarna kuning kehijauan dari alga coklat Padina australis dan sargassum polycyistum setelah diberikan Reagent Pereaksi NaOH 10% terjadi perubahan warna menjadi warna coklat susu sehingga menunjukkan adanya kandungan jenis pigmen flavonoid. menurut Robinson (1995), pada suatu ekstrak tumbuhan yang telah diberi pereaksi NaOH 10% dan ekstrak tersebut berwarna coklat atau coklat susu, maka sampel tersebut di asumsikan mengandung jenis pigmen flavonoid. Jenis pigmen tersebut dapat diketahui melalui serapan spektrofometer. Pada ekstrak alga coklat Turbinaria ornata, baik pada sampel kering dan sampel basah dalam etanol, setelah diberikan Reagent Pereaksi NaOH 10% tidak teridentifikasi adanya kandungan jenis pigmen flavonoid. Tidak teridentifikasi disebabkan ekstrak yang telah diberikan reagan Pereaksi tersebut tidak terjadi perubahan warna. Pada ekstrak sampel basah dalam etanol dari alga coklat Padina australis dan Sargassum polycyistum tidak teridentifikasi adanya kandungan jenis pigmen flavonoid. Menurut Mustarichie (2011) untuk mengidentikasi kandungan pigmen flavonoid pada sampel basah pada umumnya lebih sulit dibanding dari sampel yang telah dikering anginkan. Pengujian fitokimia yang menggunakan sampel basah perlu dilanjutkan menggunakan Reagent Pereaksi yang bersifat asam. Penambahan Reagent Pereaksi yang bersifat asam seperti etil asetat dan perlu dilakukan pengujian menggunakan analisis Kromatografi Lapis Tipis dan melalui serapan spektrofotometer. Pada pengujian fitokimia dengan menggunakan Reagent Willstater ekstrak sampel kering dan ekstrak sampel basah dari ke tiga alga coklat yang digunakan dalam penelitian ini, tidak mengandung

jenis pigmen flavonoid. Berdasarkan Mustarichie (2011) ekstrak sampel tumbuhan yang telah diberi reagent Willstater akan berubah warna menjadi warna merah, merah muda atau ungu. pada golongan jenis flavonoid yang mengandung gugus hidroksil dan memiliki gugus keton. Selanjutnya menurut Robinson (1995), ekstrak tumbuhan yang telah diberikan Reagent Pereaksi Willstater akan berubah warna menjadi kuning atau kuning sedikit. Perubahan warna menjadi warna kuning mengindikasikan bahwa terdapat kandungan Flavonoid. Dan selanjutnya pengujian fitokimia dengan menggunakan reagen Bate Smith dan Metacorf pada ekstrak kering dan ekstrak basah dari ke tiga alga coklat tersebut, terjadi perubahan dari kuning kehijaun menjadi warna biru. Perubahan warna yang terjadi pada masing-masing ekstrak sampel alga coklat menunjukkan adanya kandungan jenis pigmen flavonoid. Hal ini didukung oleh pernyataan Sirait, (2007) bahwa untuk mengidentifikasi secara kualitatif pigmen flavonoid menggunakan pereaksi tertentu maka ekstrak tersebut akan memiliki ciri khas warna, seperti biru atau hitam. Warna bBiru atau hitam yang terbentuk karena pigmen flavonoid karena masih bersifat polimer. Selanjutnya menurut Robinson (1995) Pemisahan polimer flavonoid dengan larutan yang bersifat basa hangat akan terbentuk flavonoid tunggal, dan warna yang terbentuk adalah warna merah pekat. Ekstrak sampel kering dan sampel basah dalam Petroleum eter setelah diberi reagen Willstater dan Reagen Bate Smith dan Metacorf pada ketiga alga coklat yang digunakan pada penelitian ini terbentuk warna biru. Warna yang terbentuk pada ekstrak sampel basah dan sampel kering dalam larutan etanol dan dalam larutan petroleum eter pada alga coklat tersebut adalah sama yaitu warna biru. Dengan demikian berdasarkan perubahan warna yang terjadi pada ketiga sampel alga tersebut diketahui yang mengandung pigmen flavonoid adalah alga coklat Padina australis dan Sargassum polycystum.

Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Font: 8 pt Formatted: Space After: 0 pt, Line spacing: single Formatted: Line spacing: single

KESIMPULAN Ekstrak alga coklat kering jenis Padina australis, Sargassum polycystum terindikasi pigmen flavonoid pada uji Reagent Pereaksi NaOH 10%. Ekstrak alga coklat kering dan basah pada uji Reagent Pereaksi Willstater tidak terindikasi adanya kandungan pigmen flavonoid. Ekstrak alga coklat kering dan basah dalam etanol terindikasi mengandung pigmen flavonoid melalui Reagent Pereaksi Bate smith dan Metacorf. Ekstrak alga coklat kering dan basah dalam Petroleum Eter terindikasi pigmen flavonoid pada uji Reagent Pereaksi Bate smith dan Metacorf. DAFTAR PUSTAKA Harborne, J.B. 2006. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Moderen Menganalisis Tumbuhan. ITB, Bandung. Manitto, P. 1981. Biosynthesis of Natural Products, terjemahan PG Sammes, Chicster Ellis Horwood Ltd. Mustarichie Resmi, Musfirah Ida dan Levita Jutti., 2011. Metode Penelitian Tanaman Obat Teori dan implementasi penelitian tanaman untuk pengobatan. Padjajaran. Markham K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. ITB. Bandung. Mutschler Ernest. 1999. Dinamika Obat. Farmakologi dan Toksikologi.ITB. Bandung. Posangi, J. 2003. Ekstraksi: Praktikum Farmakologi dan Terapi. Paket Praktika 04. Bagian Farmakologi dan terapi Fakultas Kedokteran UNSRAT. Manado. Robinson Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung.

Sirait Midian. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. ITB. Banduung. Mutschler Ernest. 1999. Dinamika Obat. Farmakologi dan Toksikologi.ITB. Bandung. Manitto, P. 1981. Biosynthesis of Natural Products, terjemahan PG Sammes, Chicster Ellis Horwood Ltd. Robinson Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. ITB. Bandung. Posangi, J. 2003. Ekstraksi: Praktikum Farmakologi dan Terapi. Paket Praktika 04. Bagian Farmakologi dan terapi Fakultas Kedokteran UNSRAT. Manado.

Formatted: Indonesian Formatted: Centered, Line spacing: single Formatted: Indent: First line: 0.5", Line spacing: single

Formatted: Line spacing: single

Formatted: Line spacing: single Formatted: Centered, Line spacing: single Formatted: Indonesian Formatted: Line spacing: single

Formatted: English (U.S.) Formatted: Normal Formatted: French (France)

Formatted: French (France)

Formatted: French (France)

Formatted: Indent: Left: 0", Hanging: 0.69"

Formatted: Normal Formatted: English (U.S.)

You might also like