You are on page 1of 120

1

INSTRUMEN STANDAR ISI


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

I. STANDAR ISI
NO

KOMPONE N Kerangka Dasar Kuriku-lum

NO.

ASPEK 1. Muatan Kurikulum

INDIKATOR SNP
1. Isi muata kurikulum: (1) Mata Pelajaran., (2) Muatan Lokal., (3) Kegiatan Pengembangan Diri., (4) Pengaturan Beban Belajar, (5) Ketuntasan Belajar, (6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan, (7) Pendidikan Kecakapan Hidup, (8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (9) Dan lainnya 2. Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan Muatan kurikulum sekolah, yaitu panduan: (1) Mata Pelajaran., (2) Muatan Lokal., (3) Kegiatan Pengembangan Diri., (4) Pengaturan Beban Belajar, (5) Ketuntasan Belajar, (6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan, (7) Pendidikan Kecakapan Hidup, (8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (9) Dan lainnya 1. Prinsip/keharusan melibatkan/bersama pihak-pihak terkait (Guru serumpun, MGMPS, MGMPK, PT, LPMP, Dinas Pendidikan, JarKur, Komite Sekolah, dll)

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM) Isi Kurikulum SNP yang dilaksanakan sekolah terdiri dari muatan: a. 8-9 muatan b. 6-7 muatan c. 5-6 muatan d. < 5 muatan

1.

Dalam pengembangan/penyusunan kurikulum SNP terdapat panduan pelaksanaan muatan, dalam tahun terakhir yaitu memenuhi: a. 8 panduan muatan b. 6-7 panduan muatan c. 5-6 panduan muatan d. < 5 panduan muatan

2. Prinsip Pengem-bangan Kuriku-lum

2. Prinsip/keharusan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi dengan pedoman: panduan KURIKULUM, UUSPN 20/2003, PP 19/2005, Permen 22/2006, Permen 23/2006, Panduan KURIKULUM, dll

1. Prinsip umum yang harus dipergunakan adalah mengacu kepada : (1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya. (2) Beragam dan terpadu. (3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. (4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan. (5) Menyeluruh dan berkesinambungan. (6) Belajar sepanjang hayat, (7) Seimbang antara kepentingan pusat dan daerah. 3. Prinsip/keharusan ketersediaan referensi

Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan prinsip / keharusan melibatkan: a. 8 lembaga b. 5-7 lembaga c. 2-4 lembaga d. Dilaksanakan sendiri/tidak melibatkan Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan berpedoman kepada: a. 5 pedoman b. 3-4 pedoman c. 1-2 pedoman d. Tidak berpedoman Prinsip-prinsip umum yang dipergunakan oleh sekolah dalam pengembangan KURIKULUM SNP antara lain: a. 7 prinsip b. 5-6 prinsip c. 3-4 prinsip d. 1-2 prinsip

Ketersediaan referensi yang memuat prinsip-prinsip pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir:

SKOR

4. Prinsip multi strategi dalam pengembangan kurikulum SNP melalui: (1) Workshop/seminar orientasi, sosialisasi, dan pemahaman SKL, SI, dan lainnya yang relevan (2) Workshop pengembangan/penyusunan kurikulum (3) Validasi hasil penyusunan KURIKULUM (4) Workshop review dan penyempurnaan (5) Pendokumentasian hasil akhir penyusunan KURIKULUM

3. Prinsip Pelak-sanaan kuriku-lum

1. Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam bentuk pengajaran adalah: (1) Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. (2) Menegakkan 5 pilar belajar (3) Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan. (4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat. (5) Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. (6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah. (7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. (8) Penggunaan multimedia dalam pelaksanaan kurikulum 2. Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum

a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Strategi, cara, dan mekanisme pengembangan KURIKULUM yang dilakukan dalam tahun terakhir melalui kegiatan: a. 5 kegiatan b. 4 kegiatan c. 3 kegiatan d. 1-2 kegiatan Tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan KURIKULUM dalam tahun terakhir:: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % KURIKULUM SNP yang akan dilaksanakan/diimplementasikan dalam pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip umum: a. 7-8 prinsip b. 5-6 prinsip c. 3-4 prinsip d. 1-2 prinsip

10

Struktur Kuriku-lum Pendidikan Umum

1. Struktur kurikul-um

1.

Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya: a. Memiliki struktur kurikulum yang memuat 10 mata pelajaran umum dengan alokasi waktu (jumlah jam per mapel) tiap mapel b. Memiliki struktur kurikulum yang ditambah dengan muatan lokal dan alokasi waktunya c. Penyusunan muatan lokal yang melibatkan berbagai pihak d. Memiliki struktur kurikulum yang memuat program pengembangan diri. e. Penyusunan program pengembangan diri yang melibatkan berbagai pihak f. Memiliki struktur kurikulum yang memuat Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) g. Penyusunan PBKL melibatkan berbagai pihak

11

Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum untuk implementasi prinsip-prinsip pelaksanaan KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Isi/muatan dalam struktur KURIKULUM SNP minimal adalah: a. 6-7 muatan b. 4-5 muatan c. 2-3 muatan d. 1 muatan

2.

Ketersediaan referensi umum

12

3.

Keterlaksanaan program muatan lokal

13

4.

Keberadaan program pengembangan diri

14

Ketersediaan referensi umum sebagai panduan dalam pembuatan struktur KURIKULUM di sekolah dalam tahun terakhir:: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Keterlaksanaan program muatan lokal di sekolah dalam tahun terakhir: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat ekstrakurikuler dalam tahun terakhir: a. 5 program b. 3-4 program c. 1-2 program d. Tidak ada Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat layanan konseling dalam tahun terakhir: a. 5 program b. 3-4 program c. 1-2 program d. Tidak ada Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat ekstrakurikuler di sekolah dalam tahun terakhir: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat layanan konseling di sekolah dalam tahun terakhir: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 % Keberadaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir: a. 5 program b. 3-4 program c. 1-2 program d. Tidak ada Keterlaksanaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir: a. 90-100 % b. 80-89 % c. 70-79 % d. < 70 %

15

5.

Keterlaksanaan program pengembangan diri

16

17

6.

Keberadaan program PBKL

18

7.

Keterlaksanaan program PBKL

19

2. Standar dan kompe-tensi dasar

1. Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata pelajaran pokok yaitu: Pendidikan Agama, PKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan TIK/Keterampilan

20

2. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: Muatan Lokal

21

Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar dan sesuai Permendiknas No 22/2006, yaitu untuk: a. 10 mata pelajaran b. 7-9 mata pelajaran c. 4-6 mata pelajaran d. 3 mata pelajaran Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar untuk mata pelajaran Muatan Lokal: a. Ya b. Tidak Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar untuk mata pelajaran PBKL: a. Ya b. Tidak Beban belajar di sekolah dilaksanakan melalui: a. Tiga (3) cara, yaitu: tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur b. Dua (2) cara c. Satu (1) cara d. Tidak sesuai dengan Permendiknas No 22/2006 Penerapan pembelajaran mengacu kepada ketentuan tatap muka, yaitu: a. Tiga (3) ketentuan b. Dua (2) ketentuan c. Satu (1) ketentuan d. Di bawah standar ketentuan dari Permendiknas No 22/2006 Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program penugasan terstruktur: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki program kegiatan mandiri/tidak terstruktur pada mata pelajaran SNP memenuhi ketentuan-ketentuan: a. 4 buah b. 3 buah c. 2 buah d. 1 buah/tidak ada Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program penugasan mandiri / tidak terstruktur adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

3. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: PBKL,

22

Beban belajar

1. Tatap muka

1.

Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yaitu dengan 3 ketentuan tatap muka: (1) Satu jam pembelajaran tatap muka berlangsung selama 40 menit. (2) Jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam. (3) Junlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.

23

24

2. Penugasan terstruktur

1. Pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa digunakan untuk : (1) Mencapai standar kompetensi minimal nasional. (2) Mendalami materi ajar.

25

26

3. Kegi-atan mandiri tidak terstruktur

1.

Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur : a. Merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi oleh siswa. b. Dirancang g uru untuk mencapai kompetensi tertentu. c. Waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa sendiri. d. Waktu kegiatan bagi siswa maksimal sesuai dengan ketentuan beban belajar pada tingkat SMP Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP

27

2.

28

3.

Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP

29

4.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

1. Pe-ngembangan KTSP

Pengembangan KTSP memenuhi ketentuan-ketentuan : (1) Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, standar kompetensi, dan panduan penyusunan kurikulum. (2) Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan yang bersangkutan untuk SMP. (3) Sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan siswa. (4) Dilakukan bersama Komite Sekolah. (5) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kab/kota untuk SMP

30

Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan mandiri / tidak terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Dalam mengimplementasikan penyusunan mapel SNP, maka dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan: a. 4-5 ketentuan b. 3 ketentuan c. 2 ketentuan d. 1 ketentuan atau tidak sama sekali Jumlah atau perentase isi KTSP yang memenuhi beberapa ketentuan dalam pengembangan adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah dalam mengembangkan silabus dari seluruh mata pelajaran SNP dilakukan memenuhi ketentuan-ketentuan: a. 4-5 ketentuan b. 3 ketentuan c. 2 ketentuan d. 1 ketentuan atau tidak ada Keberadaan dan penggandaan silabus dari semua mapel SNP memenuhi: a. 3 jenis b. 2 jenis c. 1 jenis d. Tidak ada Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan: a. 3 ketentuan b. 2 ketentuan c. 1 ketentuan d. Tidak ada Sekolah dalam mengembangkan RPP dari seluruh mata pelajaran SNP dilakukan memenuhi ketentuan-ketentuan: a. 4-6 ketentuan b. 3 ketentuan c. 2 ketentuan d. 1 ketentuan atau tidak ada Keberadaan dan penggandaan RPP dari semua mapel SNP memenuhi: a. 3 jenis b. 2 jenis c. 1 jenis

31

2. Pe-ngembangan Silabus

1. Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP adalah: Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 Disahkan sesuai dengan ketentuan Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan 2. Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan kepada: Guru yang bersangkutan Kepala sekolah/sekolah Dinas Pendidikan Kab/Kota Lainnya yang memerlukan 1. Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah: Bentuk cetakan Bentuk file Oleh semua pihak terkait 1. Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP adalah: Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 Dikembangkan berdasarkan silabus masing-masing mapel Disahkan sesuai dengan ketentuan Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan kepada: Guru yang bersangkutan Kepala sekolah/sekolah Dinas Pendidikan Kab/Kota

32

33

34

3. Pengembangan RPP

35

2.

36

1.

Lainnya yang memerlukan Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah: Bentuk cetakan Bentuk file Oleh semua pihak terkait

37

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) =75 untuk setiap mata pelajaran yang ditetapkan

38

Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata pelajaran SNP

39

d. Tidak ada Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan: a. 3 ketentuan b. 2 ketentuan c. 1 ketentuan d. Tidak ada Besarnya KKM yang ditetapkan oleh sekolah terhadap semua mata pelajaran adalah: a. 10 mapel dengan KKM 75 b. 6-9 mapel dengan KKM 75 c. 2-5 mapel dengan KKM 75 d. 1 mapel atau tidak ada dengan KKM 75 Faktor-faktor yang dipergunakan sebagai dasar/landasan dalam penentuan KKM tiap mapel adalah: karakteristik peserta didik, karakteristik mapel, dan kondisi sekolah, terpenuhi: a. 3 faktor b. 2 faktor c. 1 faktor d. Tidak ada Sekolah menyusun kalender pendidikan telah memenuhi ketentuanketentuan: a. 4-5 ketentuan b. 3 ketentuan c. 2 ketentuan d. 1 ketentuan atau tidak memenuhi semua ketentuan

5.

Kalen-der Pendidikan

1. Alokasi waktu dan penetapan kalen-der pendi-dikan

Ketentuan dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah. : (1) Mencantumkan awal tahun pelajaran. (2) Mengalokasikan minggu efektif belajar. (3) Mengalokasikan waktu pembelajaran efektif (4) Mencantumkan hari libur. (5) Disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.

40

INSTRUMEN STANDAR PROSES


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

II. STANDAR PROSES


N O KOMPONEN SKOR

ASPEK

IINDIKATOR SNP

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)

Perencanaa n Proses Pembelajar an

1. Perencanaan pengembang an atau penyusunan silabus

1.

Dasar-dasar perencanaan pengembangan penyusunan silabus mapel SNP

atau

2. Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP oleh guru sendiri

Dasar-dasar yang dipergunakan untuk membuat perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus untuk semua mapel SNP di sekolah adalah: (1) SKL, (2) SI, dan (3) panduan penyusunan KTSP, yaitu telah memenuhi: a. 3 unsur b. 2 unsur c. 1 unsur d. Tidak ada Jumlah guru yang membuat perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus secara sendirisendiri dari semua mata pelajaran SNP sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 %/tidak ada Jumlah guru yang mebuat perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus dengan cara berkelompok dalam sebuah sekolah (MGMP sekolah) dari semua mata pelajaran atau sesuai rumpunnya sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 %/tidak ada Jumlah guru yang mebuat perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus dengan cara berkelompok dari beberapa sekolah (MGMP kabupaten/kota) dari semua mata pelajaran sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25%/tidak ada Sekolah merencanakan/mengembangkan silabus yang sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat sebanyak: a. 25 %/tidak ada b. (26-50)% c. (51-75)% d. (76-100)% Perencanan atau pengembangan silabus disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: a. Ya b. Tidak

3. Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah

4. Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah

5. Merencanakan/mengmengembangkan silabus mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat

6. Silabus SNP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

7. Disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota

7
atau

2. Perencanaan pengembang an atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Ketentuan perencanaan penyusunan pengembangan RPP mapel SNP

2. Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP oleh guru sendiri

Perencanan atau pengembangan silabus disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: a. Ya b. Tidak Ketentuan-ketentuan dalam pembuatan RPP mapel SNP secara lengkap dan sistematik yaitu berisi: (1) Identitas mata pelajaran; (2) Standar Kompetensi (SK); (3) Kompetensi Dasar (KD); (4) Indikator Pencapaian kompetensi; (5) Tujuan Pembelajaran; (6) Materi ajar; (7) Alokasi waktu; (8) Metode Pembelajaran; (9) Kegiatan Pembelajaran; (10) Penilaian hasil belajar; (11) Sumber belajar, sekolah telah memenuhi sebanyak: a. 10 mapel b. 7-9 mapel c. 4-6 mapel d. 3 mapel Jumlah guru yang membuat perencanaan pengembangan atau penyusunan RPP secara sendirisendiri dari semua mata pelajaran SNP sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 %/tidak ada Jumlah guru yang mebuat perencanaan pengembangan atau penyusunan RPP dengan cara berkelompok dalam sebuah sekolah (MGMP sekolah) dari semua mata pelajaran atau sesuai rumpunnya sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 %/tidak ada Jumlah guru yang mebuat perencanaan pengembangan atau penyusunan RPP dengan cara berkelompok dari beberapa sekolah (MGMP kabupaten/kota) dari semua mata pelajaran sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25%/tidak ada Sekolah merencanakan/mengembangkan silabus yang sama dengan RPP yang telah disusun oleh pusat sebanyak: a. 25 %/tidak ada b. (26-50)% c. (51-75)% d. (76-100)% Perencanan atau pengembangan RPP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: a. Ya b. Tidak Perencanan atau pengembangan RPP disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: a. Ya b. Tidak Dalam susunan/pengembangan tujuan, metode, dan rencana pelaksanaan pembelajaran di dalam RPP dari mapel-mapel SNP yang telah mencantumkan atau memuat cara-cara pembelajaran yang sesuai dengan kondisi (kelompok) siswa masing-masing, yaitu:

3. Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah

10

4. Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah

11

5. Merencanakan/mengmengembangkan RPP mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat

12

6. RPP SNP disusun dibawah Pendidikan Kabupaten/Kota

supervisi

Dinas

13

7. RPP disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota

14 15

3. Prinsipprinsip

1. Prinsip perbedaan individu siswa

penyu-sunan RPP
2. Prinsip partisipasi aktif siswa

16

3. Prinsip budaya membaca dan menulis

17

4. Prinsip umpan balik dan tindak lanjut

18

5. Prinsip keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber bahan

19

6. Prinsip penerapan komunikasi

teknologi

informasi

dan

20

4. Bahan Ajar

1. Kesesuaian/relevansi

21

2. Kuantitas terpenuhi

22

3. Kedalaman materi

23

a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Dalam susunan/pengembangan metode dan pelaksanaan pembelajaran di dalam RPP dari mapelmapel SNP yang telah memuat cara-cara pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan berpartisipasi, yaitu: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Dalam susunan/pengembangan metode, dan pelaksanaan pembelajaran serta penilaian hasil belajar di dalam RPP dari mapel-mapel SNP yang telah memuat strategi/penugasan-penugasan, dll untuk menimbulkan budaya membaca dan menulis, yaitu: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Dalam susunan/pengembangan penilaian hasil belajar di dalam RPP dari mapel-mapel SNP yang telah memuat strategi/cara dan kegiatan umpan balik dan rencana tindak lanjut kepada siswa atau oleh gurunya sendiri, yaitu: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Terdapat keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber bahan dalam susunan RPP dari mapel-mapel SNP, yaitu: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Dalam menyusun/membuat RPP beserta rencana implementasi serta pengkomunikasian dengan pihak-pihak lain yang telah memuat TIK, yaitu: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Kesesuaian antara isi bahan ajar terhadap tuntutan silabus dalam pengembangan RPP: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Kecukupan bahan ajar yang dipergunakan dalam pembuatan RPP: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Luasan/kedalaman bahasan (banyaknya materi) bahan ajar yang dipergunakan dalam pembuatan RPP dilihat dari cakupan SKL, SK, KD, dan IK telah memenuhi:

4. Variasi/jenis

24

5. Keterjangkauan

25

Pelaksanaa n Proses Pembelajar an

1. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

1. Rombongan belajar: 32 siswa

26

a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Rata-rata jenis-jenis (variasi) bahan ajar yang dipergunakan dalam pembuatan RPP untuk tiap mata pelajaran adalah: a. 5 jenis b. 4 jenis c. 3 jenis d. < 3 jenis Tingkat keterjangkauan/kemampuan sekolah/guru dalam pengadaan bahan-bahan ajar untuk pembuatan RPP: a. 76-100)% terjangkau b. (51-75)% terjangkau c. (26-50)% terjangkau d. 25 % terjangkau Jumlah siswa per rombongan belajar rata-rata adalah: a. 32 anak b. Kurang atau lebih besar dari 32 anak

2. Beban kerja minimal guru: 24 jam/minggu

27

3. Buku teks pelajaran: (a) ditetapkan bersama dan sesuai Permendiknas; (b) ratio 1:1 (per mapel per siswa); (c) buku panduan guru, referensi, pengayaan, dll

28

4. Pengelolaan kelas tepat / sesuai tuntutan kompetensi, dalam hal: pengaturan duduk siswa, intonasi/volume suara guru, tutur kata, ketertiban PBM, penguatan, umpan balik, penghargaan, sanksi, penggunaan waktu,dll 5. Jumlah rombongan belajar

29

30 31

2. Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan pendahuluan

2. Kegiatan inti

32

Rata-rata beban kerja guru: a. 24 jam/minggu b. 18-23 jam/minggu c. 14-17 jam/minggu d. 14 jam/minggu Buku teks pelajaran yang dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran memenuhi ketentuan pemenuhan buku tekas: a. 3 item b. 2 item c. 1 item d. Tidak memenuhi semua item Jumlah guru yang merencanakan pembelajaran memenuhi ketentuan-ketentuan pengelolaan kelas, yaitu sebanyak: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Sekolah memiliki jumlah rombongan belajar sampai dengan tahun terakhir adalah: a. Sesuai ketentuan Permendiknas No 24/2007 tentang Standar Sarpras b. Tidak sesuai ketentuan Permendiknas No 24/2007 tentang Standar Sarpras Jumlah guru yang melaksanakan pembelajaran dan telah memenuhi langkah-langkah dalam kegiatan pendahuluan yaitu penyiapan siswa, pertanyaan, penjelasan tujuan dan penjelasan materi pembelajaran, sebanyak: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Jumlah guru yang melaksanakan pembelajaran dan telah memenuhi langkah-langkah dalam kegiatan

3. Kegiatan penutup (merangkum, penilaian, umpan balik, tindak lanjut, rencana berikutnya)

33

Penilaian Hasil Belajar

1. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar

1. Keterlaksanaan penilaian hasil belajar

34

2. Pemenuhan ketentuan pelakdsanaan penilaian hasil belajar

35

3. Penggunaan/implementasi Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran

36

Pengawasa n Proses Pembelajar an

1. Peman-tauan

1. Tahapan pemantauan

37

2. Strategi pemantauan

38

1. Pelaksana pemantauan

39

inti yaitu (a) eksplorasi: melibatkan siswa, memfasilitasi belajar siswa, beragam pendekatan; (b) elaborasi: pembiasaan siswa, pengembangan diri/terstruktur atau mandiri, fasilitasi berprestasi/unjuk kerja siswa dll; (c) konfirmasi: umpan balik, variasi klarifikasi hasil siswa, dan fasilitasi refleksi/pengalaman bermakna, sebanyak: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Jumlah guru yang melaksanakan pembelajaran dan telah memenuhi langkah-langkah dalam kegiatan penutup yaitu merangkum, penilaian, umpan balik, tindak lanjut, rencana berikutnya, sebanyak: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Keterlaksanaan (proses) penilaian hasil belajar oleh sekolah (guru dan satuan pendidikan) berdasarkan ketentuan-ketentuan yaitu untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik, sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran telah memenuhi: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Pemenuhan ketentuan-ketentuan yaitu dilakukan secara konsisten, sistematis dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan kinerja, pengukur sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan atau produk, portofolio dan penilaian diridalam pelaksanaan penilaian hasil belajar oleh sekolah (guru dan satuan pendidikan) telah memenuhi: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Pelaksanaan (proses) penilaian hasil belajar oleh sekolah (guru dan satuan pendidikan) telah memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Permendiknas No 20/2007 tentang Standar Penilaian: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 % Sekolah melaksanakan pentahapan pemantauan proses pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran, yaitu telah memenuhi: a. 3 tahapan b. 2 tahapan c. 1 tahapan d. Tidak melaksanakan Sekolah melaksanakan pemantauan proses pembelajaran dengan strategi atau cara-cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi, memenuhi: a. 7 cara b. 4-6 cara c. 2-3 cara d. 1 cara atau tidak ada Pelaksanaan pemantauan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan

2. Super-visi

1. Pentahapan supervisi

40

2. Strategi supervise

41

3. Pelaksana supervisi

42

3. Evaluasi

1. Tujuan evaluasi

43

2. Strategi/cara

44

3. Orientasi evaluasi

45

4. Pela-poran

Pelaporan pembelajaran pembelajaran

dan

hasil

penilaian

46

Tindak lanjut pelaporan

47

pendidikan, yaitu memenuhi: a. kepala dan pengawas satuan pendidikan b. kepala sekolah c. pengawas d. tidak ada Sekolah melaksanakan supervisi proses pembelajaran melalui 3 (tiga) tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran, telah mencapai: a. 3 tahapan b. 2 tahapan c. 1 tahapan d. Tidak melaksanakan Sekolah melaksanakan supervisi proses pembelajaran dengan cara-cara yaitu: pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi, yaitu memenuhi: a. 4 cara b. 3 cara c. 2 cara d. 1 cara atau tidak ada Pelaksanaan supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan: a. kepala dan pengawas satuan pendidikan b. kepala sekolah c. pengawas d. tidak ada Aekolah melaksanakan evaluasi proses pembelajaran dengan tujuan untuk menentukan kualitas pembelajaran dan kinerja sekolah? a. Ya b. Tidak Sekolah melaksanakan evaluasi proses pembelajaran dengan minimal dengan cara-cara: (i) membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan standar proses (Permendiknas No 41/2007), (ii) mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. a. > 2 cara b. 2 cara c. 1 cara d. Tidak ada Sekolah melaksanakan evaluasi proses pembelajaran dengan memusatkan pada: a. Kinerja guru b. Fasilitas media/bahan ajar dan metode c. Pengelolaan kelas d. Peranserta siswa dalam pembelajaran Sekolah melaporkan hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan yaitu: a. Guru/dewan guru, pengawas/Dinas Pendidikan Kab/Kota, Komite Sekolah b. Guru/dewan guru dan pengawas/Dinas pendidikan Kab/Kota c. Guru/dewan guru dan Komite Sekolah d. Guru/dewan guru Tindak lanjut pelaporan oleh sekolah terhadap hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran kepada pemangku kepentingan: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)%

5. Tindak lanjut

1.

Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar

48

2.

Teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar

49

d. 25 % Tindak lanjut dari hasil pengawasan oleh pemangku kepentingan melalui: a. 3 cara b. 2 cara c. 1 cara d. Tidak ada Selama satu tahun terakhir hasil pengawasan oleh pemangku kepentingan yang ditindaklanjuti adalah sebanyak: a. 76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. 25 %

INSTRUMEN STANDAR KOMPTENSI LULUSAN


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2010

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


NO

ASPEK 1. Kecerdasan

INDIKATOR SNP 1. Kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan.

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM) Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran IPTEK yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, Matematika, IPS, dan TIK (dihitung dari rata-rata nilai ulangan semester 1 dan 2 tahun terakhir) adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran estetika yaitu mapel seni budaya (dihitung dari rata-rata nilai ulangan semester 1 dan 2 tahun terakhir) adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, kesehatan yaitu mapel pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan (dihitung dari rata-rata nilai ulangan semester dan 2 tahun terakhir) adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Sekolah mengadakan kegiatan agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat menganalisis gejala alam dan social dalam bentuk kegiatan: (1) Kumpulan hasil diskusi siswa; (2) Kumpulan anotasi/kliping; (3) Laporan hasil analisis pengamatan gejala / fenomena yang sedang terjadi; dan (4) Laporan analisis data-data dokumentasi gejala/fenomena, selama satu tahun terakhir sebanyak: a. 4 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 atau tidak ada kegiatan Tingkat partisipasi/keterlibatan siswa dalam kegiatan menganalisis tentang berbagai gejala alam dan social, selama satu tahun terakhir adalah: e. (76-100)% f. (51-75)% g. (26-50)% h. < 26 %

1.

1. Kompet ensi Lulusan

2. Kemampuan menganalisis gejala alam dan social, yaitu: gempa bumi, banjir, tanah lonsor, kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja, dll

2. Pengetahuan

1.

Pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan

Sekolah mengadakan kegiatan pembiasaan (dilakukan rutin dengan frekuensi tinggi) bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar dengan cara mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar, seperti: kunjungan perpustakaan, dari kliping, mengadakan kelompok belajar, dari laporan-laporan ilmiah, dari internet, dll, dalam satu tahun terakhir sebanyak:

SKOR

KOMPO NEN

lebih lanjut dari berbagai sumber belajar

2. Pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

3. Pengalaman mengekspresikan melalui kegiatan budaya

10

diri seni

11

3. Kepriba-dian

1.

Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

12

13

14

a. 5 kegiatan b. 4 kegiatan c. 3 kegiatan d. 2 atau tidak ada kegiatan Tingkat partisipasi/keterlibatan siswa dalam program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar, selama satu tahun terakhir adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah mengadakan kegiatan agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan (outdoor learning) secara produktif dan bertanggung jawab berkemah, karya wisata, kunjungan ke museum, pembelajaran di luar kelas, daur ulang sampah, kunjungan ke laboratorium alam, outbound, menanam pohon langka dan lain-lain, selama satu tahun terakhir yaitu memenuhi: a. 4 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi wiyata mandala/7 K dalam satu tahun terakhir: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan agar siswa memperoleh pengalaman mengekspresikan/unjuk kerja/apresiasi/refleksi diri melalui kegiatan seni dan budaya seperti mengunjungi pameran lukisan, konser musik, pagelaran tari, drama dan sebagainya selama satu tahun terakhir, yaitu memenuhi: a. 4 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi bidang seni dan budaya (seni tari, kriya, lukis, batik, music, teater, dll) dalam satu tahun terakhir: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memiliki pemetaan SK/KD dalam silabus yang menunjukan keterkaitan aspek Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian dengan sejumlah mata pelajaran, yaitu: a. 4 mapel b. 3 mapel c. 2 mapel d. 1 atau tidak ada mapel Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian yaitu mapel PKn (dihitung dari rata-rata nilai ulangan semeset 1 dan 2 tahun terakhir) adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Sekolah mengadakan kegiatan agar siswa memperoleh pengalaman belajar melalui jenis kegiatan pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berupa kegiatan ekstrakurikuler atau Organisasi Siswa Intra Sekolah seperti: PMR, Pramuka,

15

16

2. Pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab

17

18

Bela diri, Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) dan lainnya beserta prestasi yang dicapai (piala, piagam dan lain-lain) dalam satu tahun terakhir memenuhi/mencapai: a. 4 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 atau tidak ada kegiatan Sekolah mengadakan kegiatan agar siswa memperoleh pengalaman belajar melalui jenis kegiatan pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berupa kegiatan ekstrakurikuler atau Organisasi Siswa Intra Sekolah diikuti oleh siswa dalam satu tahun terakhir sebanyak: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian berupa kegiatan ekstrakurikuler atau Organisasi Siswa Intra Sekolah dalam satu tahun terakhir: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar memperoleh pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab seperti: layanan konseling (misalnya: perencanaan karir, kehidupan pribadi, kemampuan sosial, dan lain-lain); dan/atau kegiatan ekstrakurikuler (misalnya: kegiatan kepramukaan, latihan kepemimpinan, PMR, seni, olahraga, pecinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, bakti sosial, dan lain-lain) dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada layanan konseling (misalnya: perencanaan karir, kehidupan pribadi, kemampuan sosial, dan lain-lain); dan/atau kegiatan ekstrakurikuler (misalnya: kegiatan kepramukaan, latihan kepemimpinan, pecinta alam, jurnalistik, bakti sosial, dan lain-lain) dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial seperti: sosialisasi tata tertib, penyuluhan narkoba, penyuluhan kenakalan remaja, catatan pelanggaran, catatan sanksi, dll dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada bidang partisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial seperti: sosialisasi tata tertib, penyuluhan narkoba, penyuluhan kenakalan remaja, catatan pelanggaran, catatan sanksi, dll dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan

3. Pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

19

20

4. Pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

21

22

5. Pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI

23

24

Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik, seperti: seperti: pertandingan olahraga antarkelas, lomba olahraga dalam berbajai jenis di tingkat kabupaten/provinsi/nasional, dan lain-lain dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada bidang olah raga dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI, seperti: upacara hari besar kenegaraan, PMR, kegiatan OSIS, pecinta alam, dan lain-lain dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada bidang partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI, seperti upacara hari besar kenegaraan, PMR, kegiatan OSIS dan lain-lain dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan

6. Pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportifitas dan kebersihan lingkungan

25

26

4. Akhlak Mulia

1.

Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

27

28

Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan, seperti: program pembiasaan 7K, prestasi lomba kebersihan antar kelas, dan muatan lokal yang relevan, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada kegiatan untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportivitas, dan kebersihan lingkungan, seperti: program pembiasaan 7K, prestasi lomba kebersihan antar kelas, dan muatan lokal yang relevan, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia yaitu mapel Pendidikan Agama (dihitung dari rata-rata nilai ulangan semeset 1 dan 2 tahun terakhir) adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama

29

2. Pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional

30

dan akhlak mulia dalam forum nasional yang bersifat afektif, seperti seperti: aktivitas ibadah bersama, membantu warga sekolah yang memerlukan, dan menolong warga masyarakat kurang mampu, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada bidang agama dan akhlak mulia yang bersifat afektif, seperti: aktivitas ibadah bersama, pendalaman kitab suci, Qiroah, Tartil Quran, dll, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional seperti: peringatan hari-hari besar nasional, pentas seni budaya bangsa, dan peringatan bulan bahasa, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan

31

3. Pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia

32

33

4. Pengalaman belajar berupa kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

34

Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi pada kegiatan bertoleransi dalam keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional seperti: peringatan hari-hari besar nasional, pentas seni budaya, dan bulan bahasa, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia melalui: layanan pengembangan diri dalam bentuk konseling dan/atau kegiatan ekstrakurikuler baik terprogram maupun tidak terprogram seperti, layanan konseling, upacara bendera, ibadah, tata karma in action, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh penghargaan tertinggi dalam bidang layanan pengembangan diri dalam bentuk konseling dan/atau kegiatan ekstrakurikuler baik terprogram maupun tidak terprogram seperti, layanan konseling, upacara bendera, ibadah, tata karma in action, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar untuk berupa kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain, seperti: diskusi kelompok, seminar, pelatihan/workshop, musyawarah, debat siswa, tutor sebaya, dll, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan

35

5. Ketram-pilan Untuk Hidup

1.

Pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok

36

c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan/penghargaan tertinggi aspek menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain, seperti: diskusi kelompok, seminar, pelatihan/workshop, musyawarah, debat siswa, dll dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok seperti: melukis, kerajinan tangan, karya teknologi tepat guna, seni tari, lagu ciptaan, seni pertunjukan, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi bidang karya-karya kreatif baik individual maupun kelompok seperti: melukis, kerajinan tangan, karya teknologi tepat guna, seni tari, lagu ciptaan, seni pertunjukan, dan lain-lain dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis yaitu tersedianya kumpulan karya tulis siswa baik dari penugasan maupun lomba, laporan hasil kunjungan karya wisata/studi lapangan, majalah dinding, dan buletin siswa internal sekolah seperti: penugasan latihan keterampilan menulis siswa, hasil portofolio siswa, buletin internal karya siswa, majalah dinding yang terisi dengan rubrik tulisan terbaru, hasil karya siswa yang memperoleh penghargaan/pujian, latihan drama, daftar para juara lomba pidato serta penulisan karya tulis, laporan kunjungan ke industri, laporan studi kunjungan lapangan seperti ke museum dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 6 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 4-5 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2-3 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi bidang ketrampilan membaca dan menulis naskah seperti hasil portofolio siswa, buletin internal karya siswa, majalah dinding yang terisi dengan rubrik tulisan terbaru, laporan kunjungan ke industri, laporan studi kunjungan lapangan seperti ke museum dan lain-lain dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris (ada bukti karya tulis ilmiah siswa), dengan nilai rata-rata ketuntasan belajar dalam satu tahun terakhir adalah: a. 75,00 b. 70,00 74,99 c. 65,00 69,99 d. < 65,00 Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi bidang ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa

37

2. Ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

38

39

3. Pengalaman ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris

40

41

42

6. Pendidikan lanjut

1.

Pengalaman belajar dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya

43

44

45

46

47

48

49

Indonesia dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan tertinggi bidang ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Inggris dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya seperti: pendalaman materi matematika, fisika, kimia, biologi, lomba karya ilmiah remaja (LKIR), olimpiade, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Sekolah memperoleh kejuaraan/olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang matematika dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang fisika, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang kimia, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang biologi, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang lomba karya ilmiah remaja (LKIR) dalam berbagai aspek keilmuan, gejala alam, gejala social, dll, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang

50

2.

Pengalaman belajar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan

51

52

teknologi lainnya dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah memperoleh kejuaraan/ olimpiade tertinggi bidang pengembangan IPTEK seiring dengan perkembangannya yaitu bidang astronomi, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. Tingkat nasional b. Tingkat provinsi c. Tingkat kab/kota d. Tidak ada/tk kecamatan Sekolah mengadakan kegiatan terprogram agar siswa memperoleh pengalaman belajar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan, aeperti: kegiatan pengayaan/bimbingan test, pendalaman materi, Tes Prestasi Hasil Belajar Siswa, Tryout Ujian Nasional, dan lain-lain, dalam satu tahun terakhir mencapai/memenuhi: a. 4 jenis kegiatan dan/atau 4 kali kegiatan b. 3 jenis kegiatan dan/atau 3 kali kegiatan 2 kegiatan c. 2 jenis kegiatan dan/atau 2 kali kegiatan d. 1 jenis kegiatan dan/atau 1 kali kegiatan atau tidak ada kegiatan Jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang sekolah lebih tinggi dalam tahun terakhir adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

INSTRUMEN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi


SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


SKOR

NO

KOMPO NEN

ASPEK

INDIKATOR SNP

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)

1.

Guru

1. Kualifikasi akademik

1.

Memiliki minimum

kualifikasi

akademik

2. Kesesuaian latar belakang pendidikan

1.

Latar belakang pendidikan tinggi

3. Kesehatan jasmani dan rohani

1.

Kesehatan jasmani dan rohani

4. Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran.

1.

Kemampuan merencanakan, pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran

2.

Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran

Jumlah guru yang telah memiliki kualifikasi D-IV atau S1 dari perguruan tinggi terakreditasi adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah guru mata pelajaran yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya dari keseluruhan guru yang ada adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Guru-guru memiliki kesehatan jasmani dan rohani untuk menjalankan tugas mengajar, yaitu antara lain dibuktikan dengan tingkat kehadiran mengajar dalam waktu satu semester adalah: a. (96-100)% b. (91-95)% c. (86-90)% d. 85 % Jumlah guru yang mampu merencanakan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan tercantum/terbukti ada seperti: RPP, bahan ajar, media pembelajaran, administrasi penilaian, dll adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Hasil atau produk RPP yang dipersiapkan untuk pembelajaran oleh guru adalah: a. 100% buatan/karya sendiri (guru) b. Dipersiapkan MGMP sekolah c. Dipersiapkan MGMP kabupaten/kota d. Dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan Kab/kota atau lainnya Jumlah guru yang memilik/mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan ada bukti pelaksanaan pembelajaran (seperti: presensi mengajar, catatan kegiatan pembelajaran, perangkat penilaian hasil belajar, dll) adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

3.

Kompetensi mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran

5. Kompetensi kepribadian agen pembelajaran

1. sebagai

Integritas kepribadian dan tindakan

10

11

12

6. Kompetensi sebagai pembelajaran

1. sosial agen

Komuniukasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.

13

Jumlah guru yang mampu mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran dan ada bukti kepemilikan perangkat/kumpulan soal-soal (instrument) sesuai yang diajarkan adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Keampuan guru dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan dibuktikan kepemilikian dokumen penilaian hasil belajar peserta didik: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Prestasi/penghargaan tertinggi yang diperoleh guru baik individu maupun kelompok ditinjau dari kompetensi pedagogik dalam satu tahun terakhir adalah mencapai tingkat: a. Nasional b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan/sekolah/Tidak ada Tingkat pelanggaran yang dilakukan guru-guru ditinjau dari salah satu dan atau lebih dari sisi: (1) norma agama, (2) hukum, (3) sosial, (4) peraturan, dan (5) ketentuan lain yang berlaku dalam satu tahun terakhir adalah: a. 1 % b. (2-10) % c. (11-25) % d. 26 % Keterlaksanaan pembinaan terhadap kompetensi kepribadian guru yang dilakukan sekolah antara lain dibuktikan dengan: (1) adanya peraturan/tata tertib guru, (2) pemberian penghargaan bagi yang berprestasi/tidak melakukan pelanggaran, (3) dokumen peraturan pemberian sanksi bagi yang melanggar, (4) pola pembinaan lainnya yang relevan, dalam satu tahun terakhir adalah memenuhi: a. 4 pola pembinaan kepribadian b. 3 pola pembinaan kepribadian c. 2 pola pembinaan kepribadian d. 1 atau tidak ada pembinaan kepribadian Prestasi/penghargaan tertinggi yang diperoleh guru baik individu maupun kelompok ditinjau dari kompetensi kepribadian dalam satu tahun terakhir adalah mencapai tingkat: a. Nasional b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan/sekolah/Tidak ada Sekolah menyelenggarakan kegiatan untuk pembinaan kompetensi social guru, yaitu dapat berkomunikasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa, seperti: (1) rapat dewan guru mingguan/2 mingguan/bulanan (rutin), (2) rapat semua warga sekolah (guru dan karyawan), (3) rapat dengan komite sekolah/orang tua siswa, (4) rapat dengan pihak lain (pemangku kepentingan), dalam satu tahun terakhir terpenuhi: a. 4 kegiatan pembinaan kompetensi social b. 3 kegiatan pembinaan kompetensi social c. 2 kegiatan pembinaan kompetensi social d. 1 kegiatan pembinaan kompetensi social atau tidak ada

14

15

7. Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran.

1.

Penguasaan materi pelajaran

16

17

18

2.

Kompetensi penelitian

19

Guru-guru yang melakukan pengabdian di masyarakat (umum) dalam bentuk: (1) terlibat dalam kegiatan kampung/pengurus kampung, (2) pengabdian di sekolah lain, (3) terlibat dalam pemberantasan buta huruf/aksara, (4) pemberian jasa konsultasi kepada masyarakat, (5) pemberian les/tambahan pembelajaran tanpa pamrih, (6) dan kegiatan lain yang relevan, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Prestasi/penghargaan tertinggi yang diperoleh guru baik individu maupun kelompok ditinjau dari kompetensi sosial adalah dalam satu tahun terakhir mencapai tingkat: a. Nasional b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan/sekolah Tingkat penguasaan materi yang diampu oleh guru sesuai Permendiknas No 22/2006 (Standar Isi), dengan dibuktikan dalam hal: (1) kedalaman materi yang ada di RPP, (2) kelengkapan komponen RPP, (3) minimal 5 sumber belajar dalam setiap RPP, (4) terdapat prinsip/konsep dalam materi RPP, (5) terdapat contoh/aplikasi konsep dalam RPP, (6) terdapat pengembangan SK/KD/IK dalam silabus, (7) terdapat multi metode pembelajaran sesuai SK/KD/IK, (8) terdapat multi strategi evaluasi/penilaian, (9) dan lainnya yang relevan, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 8 komponen b. 5-7 komponen c. 2-4 komponen d. 1 komponen/tidak ada Sekolah melaksanakan kegiatan terprogram untuk pembinaan kompetensi profesional guru sesuai dengan bidangbidangnya, seperti: (1) diklat bidang studi, (2) diklat peningkatan metode pembelajaran, (3) diklat system evaluasi/penilaian pembelajaran, (4) diklat penulisan karya ilmiah, (5) diklat penelitian, (6) pengembangan bahan ajar, (7) pengembangan media pembelajaran, (8) dll yang relevan, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 8 komponen b. 5-7 komponen c. 2-4 komponen d. 1 komponen/tidak ada Jumlah guru yang melaksanakan/mengikuti seminar/lokakarya ilmiah sesuai bidangnya dalam satu tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah guru yang melaksanakan penelitian dalam satu tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

3.

Kompetensi penulisan karya ilmiah

20

21

22

2.

Kepala Seko-lah

1. Kualifikasi akademik minimum

1. Kualifikasi pendidikan

23

2. Akreditasi PT asal

24

3. Kesesuaian

25

4. Sertifikat

26

2. Kualifikasi khusus minimum. .

1. Keberadaan SK sebagai guru SMK

27

2. Sertifikat pendidik

28

3. Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah

29

Jumlah guru yang membuat karya tulis ilmiah dalam satu tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Pengembangan kompetensi profesional guru ditinjau dari keaktifan dalam penulisan karya tulis ilmiah melalui media local/sekolah: (1) surat kabar, (2) bulletin, (3) jurnal, (4) majalah, (5), tabloid, (6) dan lainnya yang relevan dalam satu tahun terakhir telah memenuhi: a. 6 media b. 3-5 media c. 2 media d. 1 media atau tidak ada Prestasi/penghargaan/kejuaraan yang diperoleh tertinggi oleh guru baik individu maupun kelompok (sebagai guru teladan, berprestasi, dll) ditinjau dari kompetensi profesional dalam satu tahun terakhir adalah mencapai tingkat: a. Nasional b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan/sekolah/tidak ada Kualifikasi pendidikan kepala sekolah adalah: a. S1/D-IV b. D III Kualifikasi pendidikan kepala sekolah diperoleh dari perguruan tinggi yang : a. Terakreditasi b. Belum/tidak terakreditasi Keahlian kepala sekolah dengan mata pelajaran yang diampu adalah: a. Sesuai/sama b. Tidak sesuai/tidak sama Kepemilikan sertifikat atau sejenisnya (misalnya sertifikat calon /sebagai kepala sekolah) yang dikeluarkan oleh lembaga diklat yang resmi/profesional adalah: a. Memiliki/ada b. Tidak memiliki/tidak ada Kepemilikan SK sebagai guru: a. Memiliki/ada b. Tidak memiliki/tidak ada Sertifikasi pendidik kepala sekolah: a. Memiliki/ada/telah lulus b. Tidak memiliki/tidak ada/belum sertifikasi guru/pendidik Kepemilikan SK sebagai kepala sekolah: a. Memiliki/ada b. Tidak memiliki/tidak ada

3. Pengalaman mengajar sebagai guru SMK

Memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya selama 5 tahun di SMK

30

31

4. Kemampuan kepemimpinan

Memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa dan lainnya.

32

33

34

5. Kemampuan kewirausahaan

Memiliki keampuan kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa sebagai sumber belajar siswa.

35

Pengalaman mengajar kepala sekolah (sebagai guru) adalah: a. 5 tahun b. 4 tahun c. 3 tahun d. 1-2 tahun Pengalaman kerja sebagai kepala sekolah: a. 4 tahun b. 3 tahun c. 2 tahun d. 1 tahun atau kurang Kemampuan kepala sekolah dalam mengelola sekolah yang ditunjukkan antara lain oleh keberadaan: (1) merencanakan program dan kegiatan sekolah (RKS dan RKAS), (2) melaksanakan RKS dan RKAS, (3) melaksanakan pengawasan/evaluasi pelaksanaan dan hasil-hasil RKS dan RKAS, (4) terdapat koordinasi dalam pengelolaan sekolah, (5) terdapat pembagian kewenangan yang jelas dengan pengurus sekolah lainnya, (6) terdapat pendelegasian kewenangan yang jelas, (7) dapat menjadi tauladan bagi warga sekolah/lainnya, (8) menerapkan pola kepemimpinan yang tepat (demokratis/otoriter/dll), (9) dan sebagainya yang relevan, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 7-9 jenis b. 4-6 jenis c. 2-3 jenis d. 1 jenis Keberhasilan pengelolaan sekolah yang ditunjukkan oleh antara lain: (1) tingkat kelulusan 90%, (2) pencapaian ketuntasan belajar semua yang ditargetkan memenuhi 90%, (3) lulusan yang melanjutkan sekolah 90%, (4) nilai akreditasi sekolah minimal B, (5) memperoleh prestasi salah satu atau lebih tingkat kab/kota dalam bidang: lingkungan, akademik, non akademik, dll, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 5 jenis b. 3-4 jenis c. 2 jenis d. 1 jenis Prestasi/penghargaan/perolehan juara kepala sekolah ditinjau dari aspek kompetensi kepemimpinan (misalnya sebagai kepala sekolah teladan/berprestasi/dll) selama satu tahun terakhir adalah pada tingkat: a. Nasional b. Provinsi c. Kabupaten d. Kecamatan/sekolah/tidak ada Kemampuan kepala sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan usaha yang dapat dipergunakan untuk pusat sumber belajar siswa, seperti: kantin, koperasi, pertokoan, perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian, tiketing, dan sebagainya, dapat ditunjukkan dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 8 jenis kegiatan usaha sekolah b. 5-7 jenis kegiatan usaha sekolah c. 2-4 jenis kegiatan usaha sekolah d. 1 jenis kegiatan usaha sekolah/tidak ada

36

37

6. Kemampuan supervisi montoring.

dan

Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan supervisi dan monitoring.

38

39

3.

Tena-ga Administra-si

1. Kualifikasi akademik minimum Kepala Administrasi.

Memiliki kualifikasi akademik minimun : (1) Pendidikan minimal (D-III) (2) Dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

40

41

2. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala administrasi

(1) (2)

Masa kerja minimal 4 tahun Dibuktikan dengan pengangkatan

42

SK

Kemampuan kepala sekolah dalam melibatkan siswa mengelola kegiatan usaha sekolah seperti: kantin, koperasi, pertokoan, perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian, tiketing, dan sebagainya, dapat ditunjukkan dalam satu tahun terakhir siswa yang terlibat adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %/tidak ada Tingkat kemanfaatan/keuntungan dalam aspek pembinaan kesiswaan dengan adanya kegiatan usaha sekolah seperti: sebagai sarana unjuk kebolehan/prestasi siswa, sebagai tempat pembiasaan, sebagai sarana pengembangan diri, sebagai tempat membina kejujuran, sebagai sarana mengaplikasikan pengetahuan, sebagai sarana praktikum siswa, sebagai sarana pembinaan manajemen usaha bagi siswa/guru, dan sebagainya, selama satu tahun terakhir adalah: a. 6 jenis keuntungan b. 4-5 jenis keuntungan c. 2-3 jenis keuntungan d. 1 jenis keuntungan/tidak ada Pengelolaan supervisi oleh kepala sekolah/tim khusus kepala sekolah yang ditunjukkan dengan adanya: (1) tim khusus/tim kepala sekolah, (2) perencanaan supervisi/perangkat instrumen, (3) pelaksanaan supervisi, (4) analisa hasil, (5) tindak lanjut hasil temuan, (6) dan sebagainya, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 6 jenis b. 4-5 jenis c. 2-3 jenis d. 1 jenis/tidak ada Pengelolaan monitoring oleh kepala sekolah/tim khusus kepala sekolah yang ditunjukkan dengan adanya: (1) tim khusus/tim kepala sekolah, (2) perencanaan perangkat instrumen, (3) pelaksanaan ME, (4) analisa hasil, (5) tindak lanjut hasil temuan, (6) dan sebagainya, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 6 jenis b. 4-5 jenis c. 2-3 jenis d. 1 jenis/tidak ada Kualifikasi pendidikan kepala administrasi adalah: a. D III b. D II c. D I d. SLTA Keahlian kepala administrasi dengan bidang tugasnya adalah: a. Sesuai/sama b. Tidak sesuai/tidak sama Pengalaman kerja waktu diangkat menjadi kepala administrasi: a. 4 tahun b. 3 tahun c. 2 tahun d. 1 tahun

3. Kualifikasi akademik Minimum Tenaga Administrasi.

Memiliki kualifikasi akademik minimum : (1) Pendidikan menengah atau yang sederajat. (2) Dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

43

Kualifikasi pendidikan tenaga administrasi adalah: a. SLTA atau yang sederajad b. SLTP atau yang sederajad c. SD atau yang sederajad d. Tidak berpendidikan Tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi pendidikan menengah atau yang sederajat sebanyak: a. 5 orang b. 4 orang c. 3 orang d. 2 orang Keahlian tenaga administrasi dengan bidang tugasnya dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku sebanyak: a. 5 orang b. 4 orang c. 3 orang d. 2 orang Kualifikasi akademik Kepala Perpustakaan adalah D4 atau S1 dari jalur pendidik denagn memiliki sertifikat atau minimal (D-II) dari jalur tenaga kependidikan dengan latar belakang ilmu perpustakaan dan informasi (salah satu diantara keduanya) adalah: a. Ya b. Tidak

44

4. Kepemilikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga administrasi.
4.

Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga administrasi.

45

Tenaga Perpusta kaan

1. Kualifikasi akademik Minimum Kepala Perpustakaan.

Memiliki kualifikasi akademik minimun : (1) Pendidikan minimal D4 atau S1 dari jalur pendidik atau minimal (D-II) dari jalur tenaga kependidikan. (2) Dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (1) (2) Masa kerja minimal 3 tahun dari jalur pendidikan dan 4 tahun dari jalur tenaga kependidikan Dibuktikan dengan SK pengangkatan

46

2. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala perpustakaan

47

3. Kepemilikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. Tenaga Laboratorium 1. Kepemilikan kualifikasi akademik minimum kepala laboratorium.

Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan.

48

5.

Memiliki kualifikasi akademik minimum : (1) Pendidikan minimum (D-IV) atau S1 dari jalur guru dan (D-III) dari jalur laboran/teknisi (2) Dibuktikan dengan ijazah dan/ atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

49

Pengalaman kerja waktu diangkat menjadi kepala perpustakaan adalah: a. 3 tahun dari akademisi atau 4 tahun dari non akademisi b. 2 tahun dari akademisi atau 3 tahun dari non akademisi c. 1 tahun dari akademisi atau 2 tahun dari non akademisi d. nol tahun dari akademisi atau satu/ nol tahun dari non akademisi Latar belakang pendidikan minimal SLTA dan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan yaitu memiliki sertifikat pustakawan dalam satu tahun terakhir sebanyak: a. 4 orang b. 3 orang c. 2 orang d. 1 orang/tidak ada Kualifikasi akademik Kepala Laboratorium IPA adalah D4 atau S1 dari jalur pendidik dengan memiliki sertifikat atau minimal (D-III) dari jalur tenaga kependidikan dengan latar belakang sebagai laboran/teknisi (salah satu diantara keduanya) adalah: a. Ya b. Tidak

50

2. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala laboratorium.

(1) (2)

Masa kerja minimal 3 tahun dari jalur guru dan 5 tahun dari jalur laboran/teknisi. Dibuktikan dengan SK pengangkatan

51

52

3. Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugas sebagai kepala laboratorium

Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai kepala laboratorium

53

54

4. Kualifikasi akademik Minimum Teknisi Laboratorium.

Memiliki kualifikasi akademik minimum : (1) Pendidikan minimal (D-II) yang relevan dengan peralatan laboratorium. (2) Dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

55

Kualifikasi akademik Kepala Laboratorium Komputer adalah D4 atau S1 dari jalur pendidik dengan memiliki sertifikat atau minimal (D-III) dari jalur tenaga kependidikan dengan latar belakang sebagai laboran/teknisi (salah satu diantara keduanya) adalah: a. Ya b. Tidak Pengalaman kerja waktu diangkat menjadi kepala laboratorium IPA adalah: a. 3 tahun dari akademisi atau 5 tahun dari non akademisi b. 2 tahun dari akademisi atau 4 tahun dari non akademisi c. 1 tahun dari akademisi atau 3 tahun dari non akademisi d. nol tahun dari akademisi atau dua/satu/ nol tahun dari non akademisi Pengalaman kerja waktu diangkat menjadi kepala laboratorium Komputer adalah: a. 3 tahun dari akademisi atau 5 tahun dari non akademisi b. 2 tahun dari akademisi atau 4 tahun dari non akademisi c. 1 tahun dari akademisi atau 3 tahun dari non akademisi d. nol tahun dari akademisi atau dua/satu/ nol tahun dari non akademisi Latar belakang bidang pendidikan kepala laboratorium IPA sesuai dengan bidang tugasnya (Biologi, Fisika, atau Kimia), adalah: a. Ya/sesuai b. Tidak sesuai Latar belakang bidang pendidikan kepala laboratorium Komputer sesuai dengan bidang tugasnya (Teknologi Informasika, Manajemen Informatika, Elektronika, dan sejenisnya), adalah: a. Ya/sesuai b. Tidak sesuai Kualifikasi pendidikan Teknisi Laboratorium IPA minimum D-II yang relevan dengan tugasnya di laboratorium IPA ATAU memiliki sertifikat sebagai teknisi laboratorium IPA (ahli peralatan) adalah: a. Ya b. Tidak

56

5. Kualifikasi minimum laboran

(1) akademik(2)

Pendidikan minimal (D-I) Dibuktikan dengan pengangkatan

57

SK

58

Kualifikasi pendidikan Teknisi Laboratorium Komputer minimum D-II yang relevan dengan tugasnya di laboratorium Komputer ATAU memiliki sertifikat sebagai teknisi laboratorium Komputer (ahli peralatan) adalah: a. Ya b. Tidak Kualifikasi pendidikan laboran IPA minimum D-I yang relevan dengan tugasnya di sebagai laboran IPA ATAU memiliki sertifikat sebagai laboran IPA (membantu teknisi laboratorium IPA) adalah: a. Ya b. Tidak Kualifikasi pendidikan laboran Komputer minimum D-I yang relevan dengan tugasnya di sebagai laboran Komputer ATAU memiliki sertifikat sebagai laboran Komputer (membantu teknisi laboratorium komputer) adalah: a. Ya b. Tidak

6.

Tenaga La-yanan Khusus

1. Pemenuhan jumlah tenaga layanan khusus.

Memiliki 5 (lima) jenis tenaga layanan khusus yang Terdiri dari : (1) Penjaga sekolah (2) Tukang kebun (3) Tenaga kebersihan (4) Pengemudi, dan (5) Pesuruh.

59

Sekolah memiliki tenaga layanan khusus yang terdiri dari : (1) Penjaga sekolah, (2) Tukang kebun, (3) Tenaga kebersihan, (4) Pengemudi, dan (5) Pesuruh, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 4 jenis tenaga layanan khusus b. 3 jenis tenaga layanan khusus c. 2 jenis tenaga layanan khusus d. 1 jenis tenaga layanan khusus /tidak ada

INSTRUMEN STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

V. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


NO
1.

KOMP ONEN
Lahan

ASPEK
1. Luas lahan

INDIKATOR SNP
Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada Tabel 1 dari Standar Sarana dan Prasarana. 1

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)


Sekolah memiliki luas lahan minimal atau lebih untuk SSN dengan jumlah anak per rombongan belajar kelas 7,8,9 masing-masing 32 siswa, yaitu: e. (76-100)% atau lebih f. (51-75)% g. (26-50)% h. < 26 %

Tabel 1 dari Standar Sarana dan Prasarana: Luas Lahan


NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 JML ROM-BEL 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Luas minimum lantai bangunan (m2/peserta didik) utk bangunan dengan jumlah lantai: 1 lt 2lt 3 lt 3.974 2.16 1.44 4.096 2.176 1.44 4.506 2.394 1.584 4.915 2.611 1.728 5.075 2.746 1.83 5.466 2.957 1.971 5.856 3.168 2.112 6.093 3.226 2.202 6.474 3.427 2.339 6.854 3.629 2.477 7.053 3.77 2.554 7.424 3.968 5.376 7.795 4.166 2.822 8.026 4.294 2.957 8.39 4.49 3.091 8.755 4.685 3.226 8 . 96 4.8 3.36 9.318 4 . 992 3.494 9.677 5.184 3.629

2. Kea-manan

Terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa.

3. Kenyamanan

Terhindar dari gangguan pencemaran

Sekolah memenuhi kondisi keamanan: (1) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan, (2) terhindar dari potensi bahaya yang mengancam keselamatan jiwa, (3) memiliki akses untuk penyelamatan bahaya dan keadaan darurat, (4) ketersediaan sarpras, obat-obatan, (5) terhindar dari kerawanan pencurian, perusakan, dan gangguan lain, dan sebagainya, dalam satu tahun terakhir terpenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah terhidar dari gangguan: (1) kebisingan, (2) pencemaran air, (3) pencemaran udara, (4) pencemaran lingkungan, (4) pencemaran lainnya, dalam tahun terakhir dapat terhindar dari: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

SKOR

4. Ijin pemanfaata n lahan 2. Bangun an 1. Luas lantai

Keperuntukan, ijin

Kondisi dan lokasi sekolah memenuhi: (1) keberadaan sekolah di lokasi yang sesuai keperuntukannya, (2) memiliki status hak atas tanah, (3) ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, dan (4) tidak dalam kondisi sedang seketa, dalam tahun terakhir telah mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada tabel 2 dari Standar Sarana dan Prasarana.

Tabel 2 Standar Sarana dan Prasarana luas lantai dengan jumlah siswa: 15-32 anak per rombel
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jml rombel 3 4-6 7-9 10 - 12 13-15 16-18 19-21 22-24 25-27 660 920 1180 1450 1770 2070 2350 2610 2930 1 lt Luas minimum lantai (m2) utk 2 lt 720 970 1290 1570 1870 2180 2480 2760 3110 bangunan: 3 lt 1010 1290 1570 1920 2180 2480 2840 3110

2. Keselamatan

Kekuatan, fasilitas, anti bahaya

3. Kese-hatan

Sanitasi, pengelolaan pencemaran

4. Kenyamana n

Ventilasi pencahayaan.

dan

5. Daya listrik

Daya listrik

6. Ijin bangunan

Izin bangunan penggunaan

dan

10

Sekolah memiliki luas lantai minimal dengan jumlah anak per rombongan belajar kelas 7,8,9 masing-masing 15-32 siswa, yaitu: a. (76-100)% atau lebih b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Kondisi sekolah dan bangunan sarpras sekolah memenuhi unsur-unsur keselamatan bangunan antara lain: (1) struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum, (2) tahan gempa (daerah tertentu), (3) terdapat fasilitas pemadam kebakaran, (4) terdapat peralatan anti petir, (5) terdapat sarpras/bangunan menghindari banjir, dan (6) dan lainnya, dalam tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Kondisi sekolah dan bangunan sarpras sekolah memenuhi unsur-unsur kesehatan bangunan antara lain: (1) memiliki sanitasi di dalam bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saluran air kotor dan atau air limbah,, (2) memiliki sanitasi di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, saluran air kotor dan atau air limbah,, (3) saluran air hujan, (4) pengelolaan pencemaran lingkungan sekolah (pengolahan sampah, pembakaran sampah, dll), (5) dan sebagainya, pada tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Kondisi bangunan sekolah memenuhi unsur-unsur kenyamanan: (1) terdapat ventilasi udara, (2) pencahayaan memadai, (3) kesesuaian warna cat dinding, (4) luasan ruang sesuai, (5) dan sebagainya, pada tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Kondisi bangunan sekolah menggunakan daya listrik: a. 3000 watt b. 1300 watt c. 900 watt d. 450 watt atau dengan sumber daya lain digunakan bersama Kondisi bangunan sekolah memenuhi aspek legalitas: a. Memiliki ijin pengeringan, IMB (ijin mendirikan bangunan), penggunaan bangunan, serta kesanggupan penataan lingkungan b. Telah memiliki ijin pengeringan dan dalam proses penyelesaian IMB serta ijin penggunaan bangunan c. Telah memiliki ijin pengeringan dan IMB dan ijin penggunaan bangunan belum diproses d. Tidak ada ijin pengeringan dan IMB serta ijin penggunaan bangunan

7. Pemeliharaan

Jenis dan pemeliharaan

waktu

11

3.

Kelengk apan Prasaran a dan Sarana

8. Kecukupan bangunan 1. Kelengkapan prasarana

Pengembangan Terdiri dari minimal 14 ruang/kelengkapan sarpras

12 12

Terdapat laboratorium komputer

13

Terdapat bahasa

laboratorium

14

2. Ruang kelas

Jumlah, kapasitas, rasio luasan/siswa ruang kelas

15

Sekolah melaksanakan pemeliharaan bangunan dengan pemenuhan aspek-aspek: (1) pemeliharaan ringan, (2) pemeliharaan sedang, (3) pemeliharaan berat, (4) dilakukan berkala/rutin, (5) terdapat sarpras pendukung pemeliharaan, (6) dan sebagainya, pada tahun terakhir mencapai: a. 4 aspek b. 3 aspek c. 2 aspek d. 1 aspek Sekolah mengembangkan kebutuhan bangunan, inventarisasi bangunan, dan lainnya: a. Ya b. Tidak Sekolah memiliki kelengkapan sarpras antara lain: (1) Ruang kelas, (2) ruang perpustakaan, (3) ruang lab. IPA, (4) ruang pimpinan, (5) ruang guru, (6) ruang tata usaha, (7) tempat beribadah, (8) ruang konseling, (9) ruang UKS, (10) ruang organisasi kesiswaan, (11) jamban, (12) gudang, (13) ruang sirkulasi, dan (14) tempat bermain/berolahraga, pada tahun terakhir memenuhi: a. 14 jenis b. 10-13 jenis c. 5-9 jenis d. 4 jenis Sekolah memiliki kelengkapan sarpras laboratorium komputer dengan ketentuan antara lain: (1) jumlah komputer minimal setengahnya jumlah siswa per rombel (32 anak), (2) spesifikasi komputer mutakhir, (3) terdapat jaringan internet, (4) terdapat berbagai program perangkat lunak pendukung KTSP TIK, (5) pemeliharaan rutin dilakukan, (6) daya listrik memadai, (7) luas ruang memadai (minimal 2,4m2/siswa), (8) ventilasi,pencahayaan, dan sirkulasi udara/AC cukup sesuai kondisi geografis), (9) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 8 jenis b. 5-7 jenis c. 2-4 jenis d. 1 jenis Sekolah memiliki kelengkapan sarpras laboratorium bahasa dengan ketentuan antara lain: (1) jumlah meja/perangkat keras sama dengan jumlah siswa per rombel (32 anak), (2) spesifikasi mutakhir, (3 pemeliharaan rutin dilakukan, (4) daya listrik memadai, (5) luas ruang memadai (minimal 2,4m2/siswa), (6) ventilasi,pencahayaan, dan sirkulasi udara/AC cukup sesuai kondisi geografis), (7) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 6 jenis b. 4-5 jenis c. 2-3 jenis d. 1 jenis Sekolah memiliki Ruang kelas memenuhi ketentuan unsur-unsur: (1) Banyak ruang kelas minimum sama dengan banyak rombongan belajar; (2) Kapasitas maksimum ruang kelas 32 siswa; (3) Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2/siswa (untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 15 orang, luas minimum 30 m2, lebar minimum 5 m); (4) Memiliki pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan melihat ke luar ruangan, tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Standar sebagaimana tercantum pada Tabel 3 dari Standar Sarana dan Prasarana.

16

Tabel 3 dari Standar Sarana dan Prasarana


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jenis Kursi siswa Meja siswa Kursi guru Meja guru Lemari Papan pajang Papan tulis Tempat sampah Tempat cuci tangan Jam dinding Soket listrik 1 buah/siswa 1 buah/siswa 1 buah/guru 1 buah/guru 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang Rasio

Jumlah ruang kelas yang telah memenuhi standar minimal sarpras sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)%

c. d. 3. Ruang perpustakaan Tempat baca, luasan, lebar, dan pencahayaan ruang perpustakaan 19

(26-50)% < 26 %

Sekolah memiliki Perpustakaan sekolah memenuhi ketentuan unsur-unsur: (1) Tersedia ruangan sebagai tempat siswa dan guru memperoleh informasi dari berbagai bahan pustaka, dan tempat pengelola perpustakaan; (2) Luas ruang perpustakaan minimum sama dengan luas satu ruang kelas; (3) Lebar minimum ruang perpustakaan adalah 5 m; (4) Dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca buku, pada tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4 dari Standar Sarana dan Prasarana.

20

Tabel 4 Standar Sarana dan Prasarana Perpustakaan


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Jenis Buku Buku teks pelajaran Buku panduan guru Buku pengayaan Buku referensi Sumber belajar lain Perabot Rak buku Rak majalah Rak surat kabar Meja baca Kursi baca Kursi kerja Meja kerja/sirkulasi Lemari katalog Lemari Papan pengumuman Meja multimedia Media Pendidikan Peralatan multimedia Perlengkapan Lain Buku inventaris Tempat sampah Soket listrik Jam dinding Rasio 1 buku/mata pelajaran/siswa, dan 2 buku/mata pelajaran/sekolah 1 buku/mata pelajaran/guru ybs dan 1 buku/ mata pelajaran/sekolah 870 judul/sekolah 20 judul/sekolah 20 judul/sekolah 1 set/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 15 buah/sekolah 15 buah/sekolah 1 buah/petugas 1 buah/petugas 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 set/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang

4. Ruang laboratoriu m IPA

Tempat praktik, daya tampung, rasio luasan/siswa, luasan, pencahayaan, air bersih.

21

Sarpras perpustakaan telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki Ruang laboratorium IPA memenuhi ketnetuan unsur-unsur: (1) tempat praktium dengan menggunakan peralatan, (2) dapat menampung minimum satu rombongan belajar, (3) rasio minimum ruang laboratorium IPA 2,4 m2/siswa, (4) untuk rombongan belajar dengan siswa kurang dari 20 orang, luas minimum 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2, lebar minimum 5 m, (5) memiliki fasilitas pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan, (6) tersedia air bersih, dalam tahun terakhir mencapai: a. 6 unsur b. 3-5 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5 dari Standar Sarana dan Prasarana.

22

Tabel 5 Standar Sarana dan Prasarana Laboratorium IPA (terpadu antara Biologi, Fisika,Kimia)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 Jenis Perabot Kursi Meja peserta didik Meja demonstrasi Meja persiapan Lemari alat Lemari bahan Bak cuci Peralatan Pendidikan Alat peraga : Mistar Jangka sorong Timbangan Stopwatch Rol meter Termometer 100 C Gelas ukur Massa logam Multimeter AC/DC, 10 kilo ohm/volt Batang magnet Globe Model tata surya Garpu tala Bidang miring Dinamometer Katrol tetap Katrol bergerak Balok kayu Percobaan muai panjang Percobaan optik Percobaan rangkaian listrik Gelas kimia Model molekul sederhana Pembakar spiritus Cawan penguapan Kaki tiga Plat tetes Pipet tetes + karet Mikroskop monokuler Kaca pembesar Poster genetika Model kerangka manusia Model tubuh manusia Gambar/model pencernaan manusia Gambar/model sistem peredaran darah manusia Gambar/model sistem pernafasan manusia Gambar/model jantung manusia Gambar/model mata manusia Gambar/model telinga manusia Gambar/model tenggorokan manusia Petunjuk percobaan Media Pendidikan Papan tulis Perlengkapan lain Soket listrik Alat pemadam kebakaran Peralatan P3K Tempat sampah Rasio 1 buah/siswa dan 1 buah/guru 1 buah/7 siswa 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/2 kelompok, dan 1 buah di ruang persiapan 6 buah/lab 6 buah/lab 3 buah/lab 6 buah/lab 1 buah /lab 6 buah /lab 6 buah /lab 3 buah /lab 6 buah /lab 6 buah/lab 1 buah /lab 1 buah /lab 6 buah/lab 1 buah/lab 6 buah/lab 2 buah/lab 2 buah/lab 3 macam/lab 1 set/lab 1 set/lab 1 set/lab 30 buah/lab 6 set/lab 6 set/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 100 buah/lab 6 buah/lab 6 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah/lab 1 buah /lab 1 buah /lab 1 buah /lab 6 buah/percobaan 1 buah/lab 9 buah/lab 1 set/lab 1 buah/lab 1 buah/lab

56

Jam dinding

1 buah/lab

5. Ruang pimpinan

Fungsional, jenis ruang, jumlah ruang, luasan

23

Sarpras laboratorium IPA telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki ruang pimpinan sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah, pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah., petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya, yaitu: (1) ruang kepala sekolah, (2) ruang wakil kepala sekolah, (3) ruang wakil urusan (minimal 4 ), (4) ruang wali kelas, (5) ruang bendahara, (6) ruang tamu, (7) ruang rapat/pertemuan pembinaan dewan guru, (8) luas tiap ruang dengan ukuran rasio 2 m2/orang, (9) ruang kepala sekolah minimal 12 m2/lebar 3 m, (10) ruang lain untuk pimpinan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 9 jenis b. 5-8 jenis c. 3-4 jenis d. 1-2 jenis

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 6 dari Standar Sarana dan Prasarana.

24

Tabel 6 Standar Sarana dan Prasarana Ruang Pimpinan


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Kursi pimpinan Meja pimpinan Kursi dan meja tamu Lemari Papan statistik Simbol kenegaraan Tempat sampah Jam dinding Jenis Rasio 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang

6. Ruang guru

Fungsional, pencahayaan, jumlah

luasan, jenis,

25

Sarpras ruang pimpinan telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki ruang guru dengan memenuhi ketentuan: (1) sebagai tempat bekerja dan istirahat serta menerima tamu, baik siswa maupun tamu lainnya, (2) rasio minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik dan luas minimum 48 m2,, (3) terdapat ruang diskusi MGMP sekolah, (4) terdapat ruang tamu khusus, (5) lainnya, sampai tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 7 dari Standar Sarana dan Prasarana.

26

Tabel 7 Standar Sarana dan Prasarana Ruang Guru


No 1 2 3 4 5 6 7 Kursi kerja Meja kerja Lemari Kursi tamu Papan statistik Papan pengumuman Tempat sampah Jenis 1 buah/guru 1 buah/guru atau 1 buah yang digunakan bersama semua guru 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/sekolah 1 buah/ruang Rasio 1 buah/guru ditambah 1 buah/satu wakil kepala sekolah

8 9

Tempat cuci tangan Jam dinding

1 buah/ruang 1 buah/ruang

7. Ruang tata usaha

Rasio, jumlah, janis

27

Sarpras ruang guru telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki ruang tata usaha usaha sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan administrasi sekolah, dengan ketentuan: (1) Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas dan luas minimum 16 m2, (2) terdapat ruang administrasi akademik, (3) ruang perkantoran, (4) ruang bendahara, (5) ruang penggandaan, (6) ruang arsip, (7) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 6 unsur b. 3-5 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 8 dari Standar Sarana dan Prasarana.

28

Tabel 8 Standar Sarana dan Prasarana Ruang Tatab Usaha (TU)


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jenis Kursi kerja Meja kerja Lemari Papan statistik Tempat sampah Mesin ketik/ komputer Filing cabinet Brankas Telepon Jam dinding Soket listrik Penanda waktu Tempat sampah Rasio 1 buah/petugas 1 buah/petugas 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/sekolah 1 buah/ruang

8. Tempat ibadah

Jenis, jumlah, kenyamanan

luasan,

29

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana. 9. Ruang konse-ling Luasan, kenyamanan, jenis/jumlah

30

31

Sarpras ruang TU telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki tempat ibadah bagi warga sekolah untuk melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing, dengan memenuhi ketentuan: (1) masing-masing pemeluk agama tersedia, (2) luas minimum 12 m2, (3) kebersihan dan kenyamanan terjaga, (4) keamanan terjaga, (5) dan lainnya, dalam tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah memiliki tempat ibadah dengan Standar Sarana dan Prasarana yaitu: (1) Perlengkapan ibadah sesuai kebutuhan, (2) Sebanyak 1 buah lemari/rak, (3) Sebanyak 1 buah jam dinding, (4) tempat bersuci/wudhlu, (5) kamar kecil, (6) dll, dalam tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1unsur Sekolah memiliki ruang konseling sebagai tempat siswa mendapatkan layanan konseling memenuhi ketentuan: (1) Luas minimum ruang konseling 9 m2 , (2) kenyamanan suasana, (3) menjamin privasi siswa, (4) terdapat ruang guru/konselor khusus, (5) terdapat ruang tertutup khusus layanan, (6) dan lainnya, tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9 dari Standar Sarana dan Prasarana.

32

Tabel 9 Standar Sarana dan Prasarana Ruang Konseling


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Jenis Meja kerja Kursi kerja Kursi tamu Lemari Papan kegiatan Instrumen konseling Buku sumber Media pengembangan kepribadian Jam dinding Rasio 1 buah/ruang 1 buah/ruang 2 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 set/ruang 1 set/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang

10. Ruang UKS

Luasan, jenis, jumlah, kenyamanan

33

Sarpras ruang konseling telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki ruang UKS sebagai tempat untuk penanganan dini siswa yang mengalami gangguan kesehatan di sekolah, dengan ketentuan: (1) luas minimum 12 m2 , (2) terdapat ruang/tempat dokter/perawat khusus, (3) terdapat ruang khusus pasien, (4) dibedakan pasien pria dan wanita tempatnya, (5) nyaman, aman, ventilasi cukup, dan pencahayaan cukup, (6) dan lainnya, tahun terakhir memenuhi: a. 5 unsur b. 3-4 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 10 dari Standar Sarana dan Prasarana.

34

Tabel 10 Standar Sarana dan Prasarana Ruang UKS


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jenis Tempat tidur Lemari Meja Kursi Catatan kesehatan siswa Perlengkapan P3K Tandu Selimut Tensimeter Termometer badan Timbangan badan Pengukur tinggi badan Tempat sampah Tempat cuci tangan Jam dinding Rasio 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 2 buah/ruang 1 set/ruang 1 set/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang

11. Ruang organi-sasi kesiswaan

Luas dan jumlah/jenis

35

Sarpras ruang konseling telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki ruang organisasi kesiswaan sebagai tempat melakukan kegiatan kesekretariatan, dengan ketentuan: (1) luas minimum 9 m2, (2) ada ruang khusus pertemuan siswa, (3) ada ruang khusus kegiatan siswa, (4) ada ruang khusus penyimpanan arsip/fasilitas, (5) aman, nyaman, dan pencahayaan serta ventilasi cukup, (6) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 11 dari Standar Sarana dan Prasarana.

36

Tabel 11 Standar Sarana dan Prasarana Ruang organisasi kesiswaan


No 1 2 3 4 5 Meja Kursi Papan tulis Lemari Jam dinding Jenis Rasio 1 buah/ruang 4 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang

12. Jamban

Jumlah, jenis, keamanan

luasan,

37

Sarpras ruang organisasi kesiswaan telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki jamban sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil, dengan ketentuan: (1) jumlah minimum 3 unit dengan luas minimum tiap unit 2 m2., (2) Minimum 1 unit jamban untuk setiap 40 siswa pria, (3) minimum 1 jamban untuk setiap 30 siswa wanita, (4) minimum 1 jamban untuk guruguru, (5) Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan, (6) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 12 dari Standar Sarana dan Prasarana.

38

Tabel 12 Standar Sarana dan Prasarana jamban


No 1 2 3 4 5 Jenis Kloset jongkok Tempat air Gayung Gantungan pakaian Tempat sampah Rasio 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang 1 buah/ruang Saluran berbentuk leher angsa Volume minimum 200 liter Berisi air bersih

13. Gudang

Luasan, jumlah, jenis

39

Sarpras jamban telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki gudang tempat penyimpanan, dengan ketentuan: (1) luasan menyesuaikan kebutuhan (volume), (2) ada gudang peralatan pembelajaran di luar kelas, (3) ada gudang peralatan sekolah. yang belum berfungsi, (4) ada gudang arsip sekolah, (5) lainnya sesuai kebutuhan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 13 dari Standar Sarana dan Prasarana.

40

Tabel 13 Standar Sarana dan Prasarana gudang


No Jenis Lemari Rasio 1 buah/ruang

1 1 buah/ruang 2 Rak Sarpras gudang telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

14. Ruang sirkulasi

Luasan, keamanan, kenyamanan

41

15. Tempat bermain/ berolahraga

Rasio, jenis, kondisi

jumlah,

42

Sekolah memiliki ruang sirkulasi horisontal sebagai tempat penghubung antar ruang dalam pembangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan interaksi sosial siswa di luar jam pelajaran, dengan ketentuan: (1) Luas minimum ruang sirkulasi 30% dari luas total seluruh ruang pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m; (2) Dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap, serta memperoleh cahaya dan udara yang cukup; (3) Ruang sirkulasi vertikal mendapatkan cahaya dan udara yang cukup; (4) lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah memiliki tempat bermain/berolahraga dengan ketentuan: (1) rasio luas minimum 3 m2/siswa atau dengan luas minimum 1000 m2 bagi sekolah yang memiliki siswa kurang dari 334 orang; (2) terdapat ruang bebas untuk tempat berolahraga berukuran 20 m x 30 m; (3) Berada di tempat yang tidak mengganggu proses pembelajaran di kelas; (4) Memiliki permukaan datar, drainase baik, dan tidak terdapat saluran air terbuka, serta benda-benda lain yang mengganggu kegiatan olahraga; (5) dan lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 14 dari Standar Sarana dan Prasarana.

43

Tabel 14 Standar Sarana dan Prasarana Tempat bermain/ berolahraga


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jenis Tiang bendera Bendera Peralatan bola voli Peralatan sepak bola Peralatan bola basket Peralatan senam Peralalan atletik Peralatan seni budaya Peralatan ketrampilan Pengeras suara Tape recorder Rasio 1 buah/sekolah 1 buah/sekolah 2 buah/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 set/sekolah 1 buah/sekolah

Sarpras tempat bermain/ berolahraga telah memenuhi standar minimal sampai tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

INSTRUMEN STANDAR PENGELOLAAN


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

VI. STANDAR PENGELOLAAN


SKOR

NO

KOMPONEN

ASPEK

INDIKATOR SNP

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)

1.

Rencana Kerja Sekolah

1. Visi sekolah

Memiliki perumusan dan penetapan visi sekolah yang mudah dipahami.

Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

2. Misi sekolah

3. Tujuan sekolah

Memiliki perumusan dan penetapan misi sekolah yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. Memiliki perumusan dan penetapan tujuan sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan

Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga, yaitu memenuhi unsur-unsur: (1) selaras dengan visi institusi di atasnya, (2) sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat, (3) mudah dipahami, (4) bersifat filosofis/jangka panjang, (5) mengandung cita-cita/idealisme (cerdas, patriotism, keimanan/ketaqwaan), dan (6) lainnya, yaitu memenuhi: a. 5 unsur b. 3-4 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah telah merumuskan dan menetapkan visi lembaga disertai dengan rumusan indicator-indikator visi, yang minimal mengandung aspek- aspek SNP, seperti standar: (1) kompetensi lulusan, (2) isi, (3) proses, (4) penilaian, (5) manajemen, (6) pendidik dan tenaga kependidikan, (7) sarana dan prasarana, (8) pembiayaan, (9) seni dan budaya, (10) lingkungan, dan (11) lainnya, yaitu memenuhi: a. 8 aspek b. 5-7 aspek c. 3-4 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada rumusan indicator visi Sekolah melaksanakan sosialisasi yang melibatkan unsur: (1) warga sekolah, (2) komite sekolah, (3) masyarakat, (4) lembagalembaga pemerintah kab/kota dan dewan pendidikan kab/kota, (5) LSM, (6) dunia usaha/industry, dan (7) lainnya, yaitu memenuhi: a. 6 unsur b. 4-5 unsur c. 2-3 unsur d. 1 unsur/tidak ada sosialisasi Sekolah telah merumuskan dan menetapkan misi sekolah sesuai dengan visi lembaga bersama warga sekolah, yaitu memenuhi unsur-unsur: (1) tiap indicator visi terdapat rumusan misi, (2) mengandung strategi pencapaian indicator visi, (3) mengandung tolok ukur pencapaian, (4) dirumuskan dengan kalimat lengkap dan jelas, (5) mudah dipahami, (6) disosialisasikan, serta (7) lainnya, yaitu memenuhi: a. 6 unsur b. 4-5 unsur c. 2-3 unsur d. 1 unsur/tidak ada Sekolah telah merumuskan dan menetapkan tujuan sekolah 4 (empat) tahunan sesuai dengan misi dan visi lembaga bersama warga sekolah, yaitu memenuhi unsur-unsur: (1) tiap misi lembaga terdapat rumusan tujuan lembaga, (2) mengandung indicator audience-behaviour-conditions-degree (ABCD), (3) dirumuskan dengan kalimat lengkap dan jelas, (4) mudah dipahami, (5) disosialisasikan, serta (6) lainnya, yaitu memenuhi: a. 5 unsur b. 3-4 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur/tidak ada

Berisi sesuai dengan aspek-aspek SNP.

4. Renca-na kerja sekolah

Memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan)

10

Memiliki rencana kerja satu tahun dengan sistematika sesuai pedoman

11

Rumusan tujuan 4 (empat) tahunan mengandung aspek-aspek SNP dan lainnya seperti aspek standar: (1) kompetensi lulusan, (2) isi, (3) proses, (4) penilaian, (5) manajemen, (6) pendidik dan tenaga kependidikan, (7) sarana dan prasarana, (8) pembiayaan, (9) seni dan budaya, (10) lingkungan, dan (11) lainnya, yaitu memenuhi: a. 8 aspek b. 5-7 aspek c. 3-4 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada Sekolah telah merumuskan dan menetapkan tujuan sekolah 1 (satu) tahunan sesuai dengan tujuan 4 tahunan lembaga bersama warga sekolah, yaitu memenuhi unsur-unsur: (1) tiap tujuan 4 tahunan terdapat rumusan tujuan 1 tahunan, (2) mengandung indicator audience-behaviour-conditions-degree (ABCD), (3) dirumuskan dengan kalimat lengkap dan jelas, (4) mudah dipahami, (5) disosialisasikan, serta (6) lainnya, yaitu memenuhi: a. 5 unsur b. 3-4 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur/tidak ada Rumusan tujuan 1 (satu) tahunan mengandung aspek-aspek SNP dan lainnya seperti aspek standar: (1) kompetensi lulusan, (2) isi, (3) proses, (4) penilaian, (5) manajemen, (6) pendidik dan tenaga kependidikan, (7) sarana dan prasarana, (8) pembiayaan, (9) seni dan budaya, (10) lingkungan, dan (11) lainnya, yaitu memenuhi: a. 8 aspek b. 5-7 aspek c. 3-4 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada Sekolah memiliki Rencana Kerja Sekolah (RKS) atau rencana kerja jangka menengah/rencana kerja empat tahunan, disusun dengan sistematika atau terdiri dari komponen: (1) analisis lingkungan strategis, (2) analisis strategis kondisi pendidikan saat ini, (3) analisis strategis kondisi pendidikan masa datang (idealnya), (4) indentifikasi tantangan nyata, (5) rumusan visi, (6) rumusan misi, (7) rumusan tujuan 4 tahun, (8) program strategis, (9) strategi pencapaian, (10) hasil yang diharapkan, (11) supervisi-monitoring-evaluasi, dan (12) RAPBS/pembiayaan empat tahun, yaitu memenuhi: a. 12 aspek b. 8-11 aspek c. 3-7 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada Rencana Kerja Sekolah (RKS) atau rencana kerja jangka menengah/rencana kerja empat tahunan yang disusun memuat aspekaspek SNP, seperti aspek standar: (1) kompetensi lulusan, (2) isi, (3) proses, (4) penilaian, (5) manajemen, (6) pendidik dan tenaga kependidikan, (7) sarana dan prasarana, (8) pembiayaan, (9) seni dan budaya, (10) lingkungan, dan (11) lainnya, yaitu memenuhi: a. 8 aspek b. 5-7 aspek c. 3-4 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada Sekolah memiliki Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun, disusun dengan sistematika atau terdiri dari komponen: (1) analisis lingkungan operasional sekolah (2) analisis kondisi pendidikan sekolah saat ini, (3) analisis kondisi pendidikan sekolah masa datang (idealnya), (4) indentifikasi tantangan nyata satu tahun, (5) sasaran/tujuan situasional, (6) identifikasi urusan-urusan sekolah tiap sasaran, (7) analisis SWOT, (8) aslternatif langkah-langkah pemecahan persoalan, (9) rencana kegiatan, (10) hasil yang diharapkan satu tahun, (11) supervisi-monitoringevaluasi-akreditasi, (12) RAPBS/pembiayaan satu tahun, (13) jadwal kegiatan, (14) penanggungjawab, dan (15) lampiran, yaitu memenuhi: a. 14 aspek b. 9-13 aspek c. 4-8 aspek d. 1-3 aspek/tidak ada

Sosialisasi oleh pemimpin sekolah

12

Isi keseluruhan RKAS atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun berdasarkan aspekaspek SNP

13

Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan.

14

Perencanaan kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

15

Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

16

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran.

17

Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

18

Rencana Kerja Sekolah (RKS) atau rencana kerja jangka menengah/rencana kerja empat tahun dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun, telah disosialisasikan yang melibatkan unsur-unsur seperti: : (1) warga sekolah, (2) komite sekolah, (3) masyarakat, (4) lembaga-lembaga pemerintah kab/kota dan dewan pendidikan kab/kota, (5) LSM, (6) dunia usaha/industry, dan (7) lainnya, yaitu memenuhi: a. 6 unsur b. 4-5 unsur c. 2-3 unsur d. 1 unsur/tidak ada sosialisasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun yang disusun berdasarkan RKAS dan memuat aspek-aspek SNP, seperti aspek standar: (1) kompetensi lulusan, (2) isi, (3) proses, (4) penilaian, (5) manajemen, (6) pendidik dan tenaga kependidikan, (7) sarana dan prasarana, (8) pembiayaan, (9) seni dan budaya, (10) lingkungan, (11) kesiswaan, dan (12) lainnya, yaitu memenuhi: a. 8 aspek b. 5-7 aspek c. 3-4 aspek d. 1-2 aspek/tidak ada Sekolah merencanakan kegiatan bidang kesiswaan seperti: (i) seleksi penerimaan siswa baru, (ii) memberikan layanan konseling, (iii) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokulikuler, (iv) melakukan pembinaan prestasi unggulan, dan (v) melakukan pelacakan terhadap alumni, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 5 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 kegiatan /tidak ada Sekolah merencanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran untuk menghasilkan 5 (lima) dokumen yaitu : (i) KTSP, (ii) kalender pendidikan, (iii) program pembelajaran, (iv) penilaian hasil belajar siswa, dan (v) peraturan akademik, yaitu menghasilkan: a. 4-5 jenis dokumen b. 3 jenis dokumen c. 2 jenis dokumen d. 1 jenis dokumen /tidak ada Sekolah merencanakan pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan seperti: (i) pembagian tugas, (ii) penentuan sistem penghargaan, (iii) pengembangan profesi, (iv) promosi, dan penempatan, serta (v) mutasi, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4-5 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Terdapat perencanaan di sekolah terhadap bidang sarana dan prasarana yaitu : (i) pemenuhan serta pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP, (ii) pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi dalam mendukung proses pendidikan, (iii) perlengkapan fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah sesuai SNP, (iv) penyusunan skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum serta (v) pemeliharaan seluruh fasilitas fisik dan peralatan dengan memerhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Sekolah merencanakan pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan, seperti: (i) sumber pemasukan, pengeluaran , dan jumlah dana yang dikelola, (ii) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya, (iii) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran, serta (iv) penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah atau lembaga penyelenggara pendidikan serta institusi di atasnya, dalam

Perencanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.

19

Perencanaan melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Perencanaan pengawasan

20

21

Perencanaan evaluasi diri.

kegiatan

22

Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

23

Perencanaan kegiatan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS
2.

24

2. Pelak-sanaan Renca-na Kerja Sekolah

1. Pedo-man pengelolaan sekolah

Memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis; Mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait.

25

tahun terakhir memenuhi: a. 4 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Sekolah merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan mengawasi/mengevaluasi kegiatan dan hasil) suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif, seperti: (1) seminar ilmiah pengembangan budaya dan lingkungan, (2) pelatihan tentang pengembangan budaya dan lingkungan, (3) menciptakan kebersihan, (4) menciptakan jiwa dan nilai-nilai kejuangan, (5) menciptakan kedisiplinan, dan (6) lainnya yang relevan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 jenis b. 3 jenis c. 2 jenis d. 1 jenis /tidak ada Sekolah merencanakan jalinan kerjasama/kemitraan dengan: (1) LPK, (2) DU/DI, (3) perguruan tinggi, (4) sekolah lain, (5) rumah sakit/PUSKESMAS, (6) kepolisian, (7) lembaga lain yang relevan, dalam tahun terakhir mencapai: a. 7 unsur b. 4-6 unsur c. 3 unsur d. 1-2 unsur Sekolah merencanakan program-program pengawasan, yaitu: (1) supervisi, (2) monitoring, (3) evaluasi, (4) pelaporan, dan (5) tindak lanjut hasil pengawasan, dan dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4-5 program b. 3 program c. 2 program d. 1 program Sekolah merencanakan evaluasi diri untuk mengetahui gambaran menyeluruh tentang kinerja diri (sekolah) melalui pengkajian dan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pada masing-masing aspek SNP, sekurang-kurangnya: a. 1 tahun sekali b. 2 tahun sekali c. 3 tahun sekali d. 4 tahun sekali Sekolah merencanakan evaluasi kinerja kepada pendidik dan tenaga kependidikan melalui program: (i) kesesuaian penugasan dengan keahlian, (ii) keseimbangan beban kerja, (iii) kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, serta (iv) pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan, dalam satu tahun terakhir memenuhi: a. 4 program evaluasi b. 3 program evaluasi c. 2 program evaluasi d. 1 program evaluasi/tidak ada Sekolah merencanakan kegiatan persiapan unsur-unsur untuk akreditasi sekolah oleh BAS, yaitu: (1) dokumen pendukung, (2) personil/tim pelaksana, (3) bukti fisik non dokumen, dan (4) sarpras yang dibutuhkan untuk akreditasi, dalam satu tahun terakhir mencapai: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah memiliki pedoman-pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan program/kegiatan secara tertulis dan mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait, seperti pedoman: (i) KTSP, (ii) kalender pandidikan/akademik, (iii) struktur organisasi sekolah, (iv) pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, (v) peraturan akademik, (vi) tata tertib sekolah, (vii) kode etik sekolah, dan (viii) biaya operasional sekolah, dan (ix) pedoman lainnya, yaitu satu tahun terakhir memenuhi: a. 8 pedoman

2. Struktur organi-sasi sekolah

Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota organisasi.

26

3. Pelaksanaa n kegiatan sekolah

Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan.

27

b. 5-7 pedoman c. 3-4 pedoman d. 1-2 pedoman /tidak ada Sekolah memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota organisasi, yaitu terdiri komponen: (1) terdapat bagan organisasi dengan badan anggota bidang-bidangnya, (2) terdapat uraian tugas, tanggungjawab, dan kewajiban anggota, (3) terdapat uraian mekanisme kerja organisasi, (4) lengkap sesuai kebutuhan/kondisi sekolah, dan (5) lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 komponen b. 3 komponen c. 2 komponen d. 1 komponen /tidak ada Keterlaksanaan program dan kegiatan sekolah sebagaimana tercantum dalam RKS dan RKAS dalam tahun terakhir adalah sebesar: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah melaksanakan kegiatan bidang kesiswaan seperti: (i) seleksi penerimaan siswa baru, (ii) memberikan layanan konseling, (iii) melaksanakan kegiatan ekstra dan kokulikuler, (iv) melakukan pembinaan prestasi unggulan, dan (v) melakukan pelacakan terhadap alumni, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 5 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 kegiatan /tidak ada Sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan kurikulum dan pembelajaran untuk menghasilkan 5 (lima) dokumen yaitu : (i) KTSP, (ii) kalender pendidikan, (iii) program pembelajaran, (iv) penilaian hasil belajar siswa, dan (v) peraturan akademik, yaitu menghasilkan: a. 4-5 jenis dokumen b. 3 jenis dokumen c. 2 jenis dokumen d. 1 jenis dokumen /tidak ada Sekolah melaksanakan pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan seperti: (i) pembagian tugas, (ii) penentuan sistem penghargaan, (iii) pengembangan profesi, (iv) promosi, dan penempatan, serta (v) mutasi, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4-5 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Sekolah melaksanakan kegiatan: yaitu : (i) pemenuhan serta pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP, (ii) pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi dalam mendukung proses pendidikan, (iii) perlengkapan fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah sesuai SNP, (iv) penyusunan skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum serta (v) pemeliharaan seluruh fasilitas fisik dan peralatan dengan memerhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada

4. Bidang kesiswaan

Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan.

28

5. Bidang kuriku-lum dan kegiatan pembelajaran 6. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan 7. Bidang sarana dan prasa-rana

Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

29

Pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

30

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran.

31

32

8. Bidang keuang-an dan pembi-ayaan

Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

33

9. Budaya dan lingkungan sekolah

Penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif.

34

3.

3. Pengawasan dan Evalu-asi

10. Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah 1. Pro-gram pengawasan

Keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Memiliki pengawasan sosialisasi program dan

35

36

Pelaksanaan pengawasan

37

Isi / kepengawasan

sasaran

38

Sekolah mengawasi/mengevaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil kegiatan bidang: yaitu : (i) pemenuhan serta pendayagunaan sarana dan prasarana pendidikan sesuai SNP, (ii) pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi dalam mendukung proses pendidikan, (iii) perlengkapan fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah sesuai SNP, (iv) penyusunan skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum serta (v) pemeliharaan seluruh fasilitas fisik dan peralatan dengan memerhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Sekolah melaksanakan pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan, seperti: (i) sumber pemasukan, pengeluaran , dan jumlah dana yang dikelola, (ii) kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah dalam membelanjakan anggaran pendidikan sesuai dengan peruntukannya, (iii) pembukuan semua penerimaan dan pengeluaran, serta (iv) penggunaan anggaran untuk dilaporkan kepada komite sekolah atau lembaga penyelenggara pendidikan serta institusi di atasnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 pengelolaan b. 3 pengelolaan c. 2 pengelolaan d. 1 pengelolaan /tidak ada Sekolah menciptakan (merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan mengawasi/mengevaluasi kegiatan dan hasil) suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif, seperti: (1) seminar ilmiah pengembangan budaya dan lingkungan, (2) pelatihan tentang pengembangan budaya dan lingkungan, (3) menciptakan kebersihan, (4) menciptakan jiwa dan nilai-nilai kejuangan, (5) menciptakan kedisiplinan, dan (6) lainnya yang relevan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 jenis b. 3 jenis c. 2 jenis d. 1 jenis /tidak ada Sekolah melaksanakan jalinan kerjasama/kemitraan dengan: (1) LPK, (2) DU/DI, (3) perguruan tinggi, (4) sekolah lain, (5) rumah sakit/PUSKESMAS, (6) kepolisian, (7) lembaga lain yang relevan, dalam tahun terakhir mencapai: a. 7 unsur b. 4-6 unsur c. 3 unsur d. 1-2 unsur Sekolah melaksanakan sosialisasi kepada warga sekolah tentang program-program pengawasan, melalui: (1) pengumuman/edaran, (2) rapat dewan guru, (3) keterlibatan guru, (4) lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 kegiatan b. 3 kegiatan c. 2 kegiatan d. 1 kegiatan/tidak ada Sekolah melaksanakan program-program pengawasan, yaitu: (1) supervisi, (2) monitoring, (3) evaluasi, (4) pelaporan, dan (5) tindak lanjut hasil pengawasan, dan dalam tahun terakhir memenuhi: e. 4-5 program f. 3 program g. 2 program h. 1 program Sasaran kepengawasan dari berbagai program yang ada di sekolah adalah meliputi bidang: (1) kurikulum, (2) pembelajaran, (3) penilaian, (4) manajemen sekolah, (5) pembiayaan, (6) ketenagaan, (7) sarpras, (8) kesiswaan, (9) budaya sekolah dan lingkungan sekolah, dan (10) lainnya, yaitu telah memenuhi sasaran: a. 8 jenis sasaran b. 5-7 jenis sasaran

2. Evaluasi diri

Pelaksanaan evaluasi diri.

kegiatan

39

3. Evaluasi pendayagu naan pendidik dan tenaga kependidikan 4. Akreditasi sekolah

Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

40

c. 2-4 jenis sasaran d. 1 jenis sasaran/tidak ada Sekolah melaksanakan evaluasi diri untuk mengetahui gambaran menyeluruh tentang kinerja diri (sekolah) melalui pengkajian dan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan pada masing-masing aspek SNP, sekurang-kurangnya: e. 1 tahun sekali f. 2 tahun sekali g. 3 tahun sekali h. 4 tahun sekali Sekolah melaksanakan evaluasi kinerja kepada pendidik dan tenaga kependidikan melalui program: (i) kesesuaian penugasan dengan keahlian, (ii) keseimbangan beban kerja, (iii) kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, serta (iv) pencapaian prestasi pendidik dan tenaga kependidikan, dalam satu tahun terakhir memenuhi: e. 4 program evaluasi f. 3 program evaluasi g. 2 program evaluasi h. 1 program evaluasi/tidak ada Sekolah melaksanakan persiapan unsur-unsur untuk akreditasi sekolah oleh BAS, yaitu: (1) dokumen pendukung, (2) personil/tim pelaksana, (3) bukti fisik non dokumen, dan (4) sarpras yang dibutuhkan untuk akreditasi, dalam satu tahun terakhir mencapai: e. 4 unsur f. 3 unsur g. 2 unsur h. 1 unsur Sekolah memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu: (1) seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil kepala sekolah, (2) dipilih secara demokratis berdasarkan rapat dewan guru, (3) dilaporkan kepada atasan langsung, dan (4) terdapat SK dari atasan langsung, yaitu memenuhi: i. 4 jenis/unsur/tahapan j. 3 jenis/unsur/tahapan k. 2 jenis/unsur/tahapan l. 1 jenis/unsur/tahapan Sekolah memiliki sistem informasi manajemen sebagai bentuk penyebarluasan dan penerimaan informasi untuk mendukung administrasi pendidikan seperti: (1) dokumen, (2) foto, (3) leaflet, (4) booklet, (5) buku tamu, (6) buletin, (7) papan informasi, (8) CD, (9) dll, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 9 bentuk b. 5-8 bentuk c. 2-4 bentuk d. 1 bentuk

Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS

41

4.

4. Kepemimpinan Seko-lah

5.

5. Sistem Informasi manajemen seko-lah

1. Kepe-mimpinan kepala dan wakil kepala sekolah 1. Pengelolaan informasi manajemen sekolah

Memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil kepala sekolah. Memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.

42

43

INSTRUMEN STANDAR PEMBIAYAAN


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

VII. STANDAR PEMBIAYAAN


KOMPON EN SKOR

NO

ASPEK

INDIKATOR SNP

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)

1.

1. Biaya Investasi

1. Penyusunan RAPBS

Sekolah menyusun RKS dan RKAS dengan melibatkan stakeholders sekolah

2. Sarana prasarana

dan

Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh.

3. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS).

4. Modal kerja

Memiliki modal kerja untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir.

2.

2. Biaya Operasion al

1. Gaji pendidik

Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan.

2. Gaji tenaga kependidikan

Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan.

Sekolah menyusun RKS dan RKAS yang di dalamnya memuat RAPBS dengan melibatkan stakeholders sekolah seperti: (1) kepala sekolah, (2) wakil KS, (3) guru, (4) siswa, (5) TU, (6) komite sekolah, (7) tokoh masyarakat, (8) alumni, (9) pengusaha, (10) anggota profesi., (11) Staf Dinas Pendidikan Kab/Kota, dan (12) lainnya, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 11 unsur b. 7-10 unsur c. 3-6 unsur d. 1 -2 unsur/tidak ada Sekolah memiliki catatan dokumen tahunan berupa dokumen nilai aset investasi sarpras dalam tahun terakhir mencapai: e. (76-100)% f. (51-75)% g. (26-50)% h. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dengan berbagai kegiatan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) yang berasal dari beberapa sumber pendanaan, dari anggaran pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan dalam tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah memiliki modal kerja tetap untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir dan tertuang dalam RKAS, seperti: gaji pendidik dan tenaga kependidikan, biaya operasi, biaya penyelenggaraan pendidikan, dll, telah mencapai: a. (91-100)% b. (81-90)% c. (71-80)% d. 71 % Sekolah membelanjakan atau membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik dari anggaran gaji pendidikan, maka dari dana yang dialokasikan pada tahun berjalan telah mencapai: a. (91-100)% b. (81-90)% c. (71-80)% d. 71 % Sekolah membelanjakan atau membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan dari anggaran gaji pendidikan, maka pada tahun berjalan telah mencapai: a. (91-100)% b. (81-90)%

3. Kegiatan pembelajaran

Mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir.

4. Kegiatan kesiswaaan

Mengalokasikan dana untuk kegiatan kesiswaan.

5. Alat tulis sekolah

Mengeluarkan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran.

6. Bahan habis pakai

Mengeluarkan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.

10

7. Alat habis pakai

Mengeluarkan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran.

11

8. Kegiatan rapat

Mengeluarkan biaya pengadaan kegiatan rapat.

12

9. Transport dan perjalanan dinas

Mengeluarkan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas.

13

c. (71-80)% d. 71 % Sekolah membelanjakan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti: pengadaan alat peraga, buku tekas, CD pembelajaran, pengadaan modul, kamus, globe, peta, ensiklopedi, selama tiga tahun terakhir dari dana yang dialokasikan sebagai dana penunjang telah mencapai: a. (91-100)% b. (81-90)% c. (71-80)% d. 71 % Sekolah membelanjakan biaya untuk kegiatan kesiswaan seperti: kepramukaan, OSIS, UKS, LKIR, dll dari dana yang dialokasikan bidang kesiswaan dalam tahun terakhir telah mencapai: a. (91-100)% b. (81-90)% c. (71-80)% d. 71 % Sekolah membelanjakan biaya untuk pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran, seperti: pensil, penghapus, pena, penggaris, stapler, kertas, buku administrasi, penggandaan, foto copy, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran seperti: bahan praktikum, tinta, kapur, untuk kebersihan, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran seperti: alat olah raga, alat praktium, alat kebersihan, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya kegiatan rapat untuk kegiatan pembelajaran seperti: rapat PPDB, rapat evaluasi semesteran, rapat kenaikan kelas, rapat rapat kelulusan, rapat pemecahan masalah, rapat koordinasi, rapat wali murid, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya transport dan perjalanan dinas seperti untuk : kepala sekolah/wakil, guru, dan tenaga kependidikan lain dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 %

10. Penggandaan soalsoal ujian

Mengelurakan biaya penggandaan soal-soal ujian

14

11. Daya dan jasa

Menyediakan biaya pengadaan daya dan jasa

15

12. Kegiatan operasional pendidikan langsung 3. 3. Biaya Personal 1. Sumbangan pendidikan

tidak

Menyediakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir.

16

Penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan.

17

2. Uang sekolah

Penetapan uang sekolah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa.

18

3. Subsidi silang

Pelaksanaan subsidi untuk membantu kurang mampu.

silang siswa

19

4. Biaya lain

operasional

Penggalangan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah

20

5. Penetapan operasional

biaya

Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya

21

Sekolah membelanjakan biaya penggandaan soal-soal ujian untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian kenaikan kelas, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya pengadaan daya dan jasa seperti: listrik, telpon, air, dll dari dana yang dialokasikan pada tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah membelanjakan biaya untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung seperti uang lembur, konsumsi, asuransi, dll dari dana yang dialokasikan selama tiga tahun terakhir mencapai: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Sekolah menggunakan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat/komite sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan baik berupa sumbangan, infaq, dan bantuan lain dan juga bantuan dari pemerintah (pusat dan daerah) dalam tahun terakhir dilakukan : (1) secara sistematis, (2) transparan, (3) tanggungjawab, dan (4) dilaporkan kepada masyarakat/komite sekolah dan stakeholders lain, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur / tidak ada sumbangan Sekolah menetapkan uang sekolah (iuran bulanan) dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa dan dalam tahun terakhir orang tua siswa: a. (91-100)% mampu membayar uang sekolah b. (81-90)% mampu membayar uang sekolah c. (71-80)% mampu membayar uang sekolah d. 71 % mampu membayar uang sekolah Sekolah melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu, misalnya pembebasan SPP, pengurangan SPP, bessiswa, dll, dalam tahun terakhir mencapai: a. 90 % siswa kurang mampu b. (80-89) % siswa kurang mampu c. (70-79) % siswa kurang mampu d. 70 % siswa kurang mampu Sekolah melakuikan pungutan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah untuk pengingkatan mutu pendidikan seperti: biaya ujian, biaya praktikum, study tour, perpisahan, dll, dalam tahun terakhir adalah: a. Tidak melakukan pungutan biaya operasional lain b. Melakukan 1 jenis pungutan c. Melakukan 2 jenis pungutan d. Melakukan 3 atau lebih jenis pungutan Sekolah melaksanakan pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat (sebagai penggalian dana) sebagai biaya operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait, yaitu: (1) kepala sekolah, (2) komite sekolah, (3) guru, (4) tenaga kependidikan lain, (5) siswa, dan (6) lainnya seperti yayasan atau pemangku

operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. 6. Pengelolaan operasional Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) Memiliki pembukuan opersional biaya 22

biaya

4.

4. Transpara nsi dan Akuntabili tas

1. Pedo-man pengelolaan keu-angan 2. Pembu-kuan biaya opersional 3. Laporan pertanggungjawaba n pengelolaan keuangan

23

24

Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau yayasan.

25

kepentingan, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur Sekolah mengelola dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan secara: (1) sistematis, (2) transparan, (3) efisien, dan (4) akuntabel, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur/tidak ada Sekolah memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) selama: a. 4 tahun b. 3 tahun c. 2 tahun d. 1 tahun Apakah sekolah memiliki pembukuan biaya opersional ? a. Ya b. Tidak Apakah sekolah membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan sekolah baik kepada pemerintah atau yayasan? a. Ya b. Tidak

INSTRUMEN STANDAR PENILAIAN


Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

VIII. STANDAR PENILAIAN

N O 1.

KOMPO NEN 1. Penilaian oleh pendidik

ASPEK

INDIKATOR SNP

NO

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)

1. Informasi silabus mata pelajaran

Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.

2. Indikator pencapaian KD dan teknik penilaian

Mengembangkan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran.

3. Pengem-bangan instru-men

Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian.

4. Pelaksanaan penilaian

Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.

Jumlah guru yang menginformasikan rancangan dan kriteria penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran kepada siswa pada awal semester dalam satu tahun terakhir adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah silabus mata pelajaran yang diinformasikan kepada siswa pada awal semester dalam satu tahun terakhir dari keseluruhan silabus mata pelajaran adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Kesesuaian antara teknik penilaian yang ada dalam silabus mata pelajaran terhadap indikator pencapaian kompetensi dasar (KD) dari keseluruhan silabus mata pelajaran yang SNP adalah: a. (96-100)% b. (91-95)% c. (86-90)% d. 85 % Jumlah guru yang mengembangkan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus mata pelajaran adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Kesesuaian antara instrumen penilaian (isi dan jenis-jenis soal) dan pedoman penilaian dengan bentuk dan teknik penilaian dari keseluruhan mata pelajaran yang SNP adalah: a. (96-100)% b. (91-95)% c. (86-90)% d. 85 % Jumlah guru yang mengembangkan instrumen penilaian (isi dan jenis-jenis soal) dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian dari keseluruhan guru mata pelajaran adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah guru yang melaksanakan penilaian hasil belajar siswa seperti dengan teknik: (1) tes, (2) pengamatan, (3) penugasan terstruktur, (4) penugasan tidak terstruktur/mandiri, (5) bentuk lainnya selama satu tahun terakhir dari seluruh guru yang ada adalah: a. (86-100)% b. (71-85)%

SKOR

5. Pengolahan hasil penilaian

Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa.

10

6. Pengem-balian hasil penilaian

Mengembalikan pekerjaan siswa.

hasil

pemeriksaan

11

12

7. Peman-faatan hasil penilaian

Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan pembelajaran

13

14

15

c. (56-70)% d. 55 % Jumlah mata pelajaran yang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa menggunakan teknik: (1) tes, (2) pengamatan, (3) penugasan terstruktur, (4) penugasan tidak terstruktur/mandiri, (5) bentuk lainnya selama satu tahun terakhir dari seluruh mata pelajaran yang ada adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah guru yang mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah guru yang mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah guru yang mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa disertai: catatan, komentar, petunjuk, arahan, solusi pemecahan permasalahan, dan sebagainya, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% guru b. (71-85)% guru c. (56-70)% guru d. 55 % guru Jumlah hasil pemeriksaan pekerjaan siswa yang dikembalikan kepada siswa disertai: catatan, komentar, petunjuk, arahan, solusi pemecahan permasalahan, dan sebagainya, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% hasil pekerjaan siswa dikembalikan b. (71-85)% hasil pekerjaan siswa dikembalikan c. (56-70)% hasil pekerjaan siswa dikembalikan d. 55 % hasil pekerjaan siswa dikembalikan Jumlah guru yang memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian seperti: remedial, pengayaan, pengembangan diri, dll, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah guru yang memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran, seperti: perbaikan RPP, perbaikan metode, pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dll, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah mata pelajaran yang dilakukan perbaikan penilaian seperti melalui: remedial, pengayaan, pengembangan diri, dll atas dasar hasil penilaian, selama satu tahun terakhir dari seluruh mata pelajaran yang ada adalah: a. (76-100)% b. (51-75)%

16

8. Pela-poran hasil penilaian pada akhir semes-ter 9. Pela-poran hasil penilaian akhlak

Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi hasil belajar siswa. Melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester.

17

18

mulia

c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah mata pelajaran yang dilakukan perbaikan pembelajaran melalui: perbaikan RPP, perbaikan metode, pemanfaatan media, pengelolaan kelas, dll atas dasar hasil penilaian, selama satu tahun terakhir dari seluruh mata pelajaran yang ada adalah: a. (76-100)% b. (51-75)% c. (26-50)% d. < 26 % Jumlah guru yang melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi belajar siswa, dalam satu tahun terakhir adalah: a. 100 % guru b. (95-99) % guru c. (90-94) % guru d. (85-89) % guru Jumlah guru yang melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah guru yang melaporkan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Jumlah mata pelajaran yang ditentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)-nya melalui rapat dewan guru dengan memperhatikan: karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah, dalam satu tahun terakhir adalah: a. (86-100)% b. (71-85)% c. (56-70)% d. 55 % Rata-rata KKM dari seluruh mata pelajaran pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,49 d. < 6,00 Sekolah melaksanakan koordinasi dengan dewan guru, Dinas Pendidikan Kab/Kota, Wali kelas, Komite Sekolah, dll, untuk penyelenggaraan kegiatan: (1) evaluasi tengah semester, (2) evaluasi akhir semester, dan (3) evaluasi kenaikan kelas, dalam satu tahun terakhir adalah memenuhi: a. 3 jenis kegiatan b. 2 jenis kegiatan c. 1 jenis kegiatan d. Tidak ada Sekolah menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat kepala sekolah yang melibatkan: (1) dewan guru, (2) guru mapel, (3) wali kelas, dalam satu tahun terakhir adalah memenuhi keterlibatan:

19

2.

2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan

1. Penen-tuan Kriteria Ketun-tasan Minimum (KKM)

Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah

20

21

2. Koordinasi evaluasi

Mengkoordinasikan evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester, dan evaluasi kenaikan kelas.

22

3. Kriteria kenaikan

Menentukan kriteria kenaikan kelas

24

kelas

25

4. Penen-tuan nilai akhir kelom-pok mata pelaja-ran

Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan dengan mempertimbang-kan hasil penilaian oleh guru.

26

27

28

29

30

31

5. Penye-lengga-raan ujian sekolah

Menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian sekolah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ujian sekolah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.

32

a. 3 komponen dan kepala sekolah b. 2 komponen dan kepala sekolah c. 1 komponen dan kepala sekolah d. Hanya kepala sekolah Salah satu kriteria kenaikan kelas adalah pencapaian nilai KKM, dalam satu tahun terakhir yaitu dengan ratarata pencapaian : a. Lebih besar atau sama dari rencana KKM b. Lebih kecil dari rencana KKM Sekolah menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan melalui rapat kepala sekolah yang mempertimbangkan hasil penilaian guru dengan melibatkan:(1) dewan guru, (2) guru mapel, (3) wali kelas, dalam satu tahun terakhir adalah memenuhi keterlibatan: a. 3 komponen dan kepala sekolah b. 2 komponen dan kepala sekolah c. 1 komponen dan kepala sekolah d. Hanya kepala sekolah Nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Nilai akhir kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Nilai akhir kelompok mata pelajaran iptek, pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika, pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Nilai akhir kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada tahun terakhir adalah: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Sekolah menyelenggarakan ujian sekolah pada mata pelajaran, yaitu: (1) Pendidikan Agama, (2) PKn, (3) IPS, (4) Seni dan Budaya, (5) Pendidikan Jasmani, dan (6) TIK/Keterampilan serta (7) muatan lokal, dalam tahun terakhir memenuhi: a. 7 mapel b. 4-6 mapel c. 2-3 mapel d. 1 mapel atau tidak ada

33

34

35

36

37

38

39

6. Pela-poran hasil penilaian mata pelajaran

Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa.

40

Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran Pendidikan Agama sebesar: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran PKn sebesar: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran IPS sebesar: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran Seni dan Budaya sebesar: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran Pendidikan Jasmani sebesar: e. 7,00 f. 6,50-6,90 g. 6,00-6,40 < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran TIK/Keterampilan sebesar: h. 7,00 i. 6,50-6,90 j. 6,00-6,40 < 6,00 Sekolah menentukan kelulusan ujian sekolah dengan nilai pencapaian ketuntasan mata pelajaran Muatan Lokal sebesar: a. 7,00 b. 6,50-6,90 c. 6,00-6,40 d. < 6,00 Apakah sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa (raport), pada semester terakhir? a. Ya b. Tidak Apakah sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester juga kepada siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa (raport), pada semester terakhir? a. Ya

41

b. 7. Pela-poran pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendi-dikan Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 42

Tidak

Apakah sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota pada semester terakhir? a. Ya b. Tidak Apakah sekolah melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Komite Sekolah pada semester terakhir? a. Ya b. Tidak Sekolah menentukan kriteria kelulusan siswa yaitu: (1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; (2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mapel kelompok mapel agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, sains, estetika, jasmani, olah raga dan kesehatan; (3) lulus ujian sekolah; (4) lulus ujian nasional (UN), pada tahun terakhir memenuhi sebanyak: a. 4 kriteria b. 3 kriteria c. 2 kriteria d. 1 atau tidak ada kriteria Sekolah menentukan kelulusan siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada tahun terakhir melalui rapat bersama kepala sekolah dengan melibatkan unsur: (1) dewan guru, (2) guru mapel, (3) wali kelas, (4) guru BK, yaitu memenuhi keterlibatan: a. 4 unsur b. 3 unsur c. 2 unsur d. 1 unsur/tidak melibatkan Sekolah menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti UN adalah: a. 7 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan Kab/Kota b. 8-14 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan Kab/Kota c. 15-21 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan Kab/Kota d. 22-35 hari setelah diterima dari Dinas Pendidikan Kab/Kota Sekolah menerbitkan dan menyerahkan ijasah kepada setiap siswa yang telah lulus sesuai dengan ketenuan yang ditetapkan, yaitu: a. Tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan b. 7 hari dari waktu yang ditetapkan c. 15-21 hari dari waktu yang ditetapkan d. > 21 hari dari waktu yang ditetapkan Apakah sekolah menggunakan hasil Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional SD/MI/ atau hasil ujian Paket A sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru? a. Ya b. Tidak Sekolah memiliki prestasi hasil UN yang ditunjukkan dengan presentase kelulusan pada tahun terakhir, adalah: a. (91-100) % b. (81-90) % c. (71-80) % d. < 71 %

43

8. Penen-tuan kelulusan

Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria kelulusan.

44

45

9. Pener-bitan SKHUN

Menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti UN bagi sekolah penyelenggara UN. Menerbitkan dan menyerahkan ijazah setiap siswa yang telah lulus bagi sekolah penyelenggara UN.

46

10. Pener-bitan ijazah

47

3.

3. Penilaian oleh pemerintah

1. Peman-faatan hasil UN untuk penentuan kelan-jutan studi

Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru

48

49

50

Sekolah memiliki prestasi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata hasil UN pada tahun terakhir, adalah: a. Semua mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi daripada rata-rata nasional b. 3 mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi daripada rata-rata nasional c. 1-2 mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi daripada rata-rata nasional d. Tidak ada mata pelajaran yang diujikan lebih tinggi daripada rata-rata nasional

PEMBOBOTAN
STANDAR, KOMPONEN, ASPEK, DAN INDIKATOR PENDIDIKAN

Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi


SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

KOMPO-NEN

STAN-DAR

BOBOT

BOBOT

BOBOT

ASPEK

INDIKATOR SNP

1.

ISI

130

1.

Kerangka Dasar Kurikulum

25

1 2

Muatan Kurikulum Prinsip Pengem-angan Kuriku-lum

10 8

3 2. Struktur Kurikulum Pendidikan Umum 40 1

Prinsip Pelaksanaan kurikulum Struktur kurikulum

7 25

Standar dan kompe-tensi dasar

15

1 2 1 2 3 4 5 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3

3.

Beban belajar

20

1 2 3

Tatap muka Penugasan terstruktur Kegiatan mandiri tidak terstruktur Pengembangan KTSP Pengembangan Silabus Pengembangan RPP Kriteria Ketun-tasan Minimal (KKM) Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan

9 6 5 10 7 7 6 15

1 1 1 2 3 1 1 2 3 1 2 3 1 2 1

Isi (muatan) kurikulum SNP Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan muatan kurikulum SNP Prinsip keterlibatan pihak-pihak terkait pengembangan muatan kurikulum SNP Prinsip mengacu regulasi SNP Prinsip umum pengembangan kurikulum SNP Prinsip ketersediaan referensi Prinsip multi strategi pengembangan kurikulum SNP Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam pengajaran Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya Ketersediaan referensi umum Keterlaksanaan program muatan lokal Keberadaan program pengembangan diri Keterlaksanaan program pengembangan diri Keberadaan program PBKL Keterlaksanaan program PBKL Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP Kualitas/kuantitas/variasi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk mata pelajaran/program pendidikan Muatan Lokal Kualitas/kuantitas/variasi standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk mata pelajaran/program pendidikan PBKL Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar Pemberian tugas-tugas terstruktur Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur untuk mapel SNP Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP Pemenuhan ketentuan dalam pengembangan KTSP SNP Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah KKM =75 untuk setiap mata pelajaran SNP Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata pelajaran SNP Ketentuan/aspek-aspek dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah SNP

4.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

30

1 2 3 4

5.

Kalender Pendidikan

15

STANDA

150

Perencanaan

45

Perencanaan pengembangan atau

20

Dasar-dasar perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP

BOBOT 6 4 2 2 2 1 1 4 3 5 3 4 4 5 2 2 8 4 3 9 6 2 2 1 10 2 2 1 2 2 1 4 2 15 2

NO

NO

NO

NO

R PROSES

Proses Pembelajaran

penyusunan silabus

2 3 4 5 6 7

Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP oleh guru sendiri Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah Merencanakan/mengmengembangkan silabus mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat Silabus SNP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota Ketentuan perencanaan penyusunan atau pengembangan RPP mapel SNP Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP oleh guru sendiri Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah Merencanakan/mengmengembangkan RPP mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat RPP SNP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota RPP disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota Prinsip perbedaan individu siswa Prinsip partisipasi aktif siswa Prinsip budaya membaca dan menulis Prinsip umpan balik dan tindak lanjut Prinsip keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber bahan Prinsip penerapan teknologi informasi dan komunikasi Kesesuaian/relevansi Kuantitas terpenuhi Kedalaman materi Variasi/jenis Keterjangkauan Rombongan belajar: 32 siswa Beban kerja minimal guru: 24 jam/minggu Buku teks pelajaran: (a) ditetapkan bersama dan sesuai Permendiknas; (b) ratio 1:1 (per mapel per siswa); (c) buku panduan guru, referensi, pengayaan, dll Pengelolaan kelas tepat / sesuai tuntutan kompetensi, dalam hal: pengaturan duduk siswa, intonasi/volume suara guru, tutur kata, ketertiban PBM, penguatan, umpan balik, penghargaan, sanksi, penggunaan waktu,dll Jumlah rombongan belajar Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup (merangkum, penilaian, umpan balik, tindak lanjut, rencana berikutnya) Keterlaksanaan penilaian hasil belajar Pemenuhan ketentuan pelakdsanaan penilaian hasil belajar Penggunaan/implementasi Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Tahapan pemantauan Strategi pemantauan Pelaksana pemantauan Pentahapan supervisi Strategi supervise Pelaksana supervisi

6 4 3 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1,5 1 0,5 0,5 1 0,5 3 2 2 2 1 2 3 5 3 2 5 20 10 15 10 10 1 2 2 1 2 3

Perencanaan pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

10

1 2 3 4 5 6 7

Prinsip-prinsip penyusunan RPP

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Bahan Ajar

10

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

50

Persyaratan pelaksanaan pembelajaran

proses

15

Pelaksanaan Pembelajaran

35

Penilaian Belajar

Hasil

35

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar

35

Pengawasan Proses Pembelajaran

20

1 2

Pemantauan Supervisi

5 6

3 4 5

Evaluasi Pelaporan Tindak lanjut

5 2 2

1 2 3 1 2 1 2

Tujuan evaluasi Strategi/cara Orientasi evaluasi Pelaporan pembelajaran dan hasil penilaian pembelajaran Tindak lanjut pelaporan Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar Teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar

1 2 2 1 1 1 1

STANDA R KOMPET ENSI LULUSAN

130

Kompetensi Lulus-an

130

Kecerdasan

40

1 2

Pengetahuan

35

1 2

Kepribadian

15

3 1 2 3 4 5 6

Akhlak Mulia

15

1 2 3 4

Ketrampilan Untuk Hidup

10

1 2 3 1 2

Pendidikan lanjut

15

Kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. Kemampuan menganalisis gejala alam dan social, yaitu: gempa bumi, banjir, tanah lonsor, kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja, dll Pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar Pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab Pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni budaya Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab Pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI Pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportifitas dan kebersihan lingkungan Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional Pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia Pengalaman belajar berupa kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok Ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis Pengalaman ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris Pengalaman belajar dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya Pengalaman belajar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan

25 15 15 10 10 2 2 2 4 3 2 5 3 4 3 4 2 4 5 10

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

150

Guru

50

1 2 3 4 5

Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran. Kompetensi

10 10 2 8 5

1 1 1 1 2 3 1

Kualifikasi akademik minimum Latar belakang pendidikan tinggi Kesehatan jasmani dan rohani Kemampuan merencanakan pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran Kompetensi mengevaluasi pembelajaran Integritas kepribadian dan tindakan

10 10 2 2 4 2 5

6 7 2 Kepala Sekolah 35 1

kepribadian sebagai agen pembelajaran Kompetensi sosial sebagai pembelajaran Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik minimum Kualifikasi khusus minimum. .

agen

5 10 10

1 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Komuniukasi secara efektif dan santun Penguasaan materi pelajaran SNP Kompetensi penelitian Kompetensi penulisan karya ilmiah Kualifikasi pendidikan Akredirasi PT asal Kesesuaian Sertifikat Keberadaan SK sebagai guru Sertifikat pendidik Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah Pengalaman mengajar Kemampuan manajerial Keampuan kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa Kemampuan untuk melakukan supervisi dan monitoring. Kualifikasi akademik minimun Masa kerja Kualifikasi akademik minimum Latar belakang pendidikan Memiliki kualifikasi akademik minimun Masa kerja Latar belakang pendidikan

5 5 3 2 4 1 4 1 3 3 4 5 4 3 3 8 4 5 3 8 7 5

2 3 4 5 6 3 Tenaga Admi-nistrasi 20 1 2 3 4 4 Tenaga Perpustakaan 20 1 2 3

10 5 4 3 3 8 4 5 3 8 7 5

Pengalaman mengajar sebagai guru SMP dan kesehatan Kemampuan kepemimpinan Kemampuan kewirausahaan Kemampuan supervisi dan montoring. Kualifikasi akademik minimum Kepala Administrasi. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala administrasi Kualifikasi akademik Minimum Tenaga Administrasi. Kepemilikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga administrasi. Kualifikasi akademik Minimum Kepala Perpustakaan. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala perpustakaan Kepemilikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. Kepemilikan kualifikasi akademik minimum kepala laboratorium. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala laboratorium. Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugas sebagai kepala laboratorium Kualifikasi akademik Minimum Teknisi Laboratorium. Kualifikasi akademik minimum laboran

Tenaga Laboratorium

15

1 2 3 4 5

4 2 3 4 2

1 1 1 1 1

Memiliki kualifikasi akademik minimum Masa kerja Latar belakang pendidikan Memiliki kualifikasi akademik minimum Pendidikan minimal (D-I)

4 2 3 4 2

Tenaga Layanan Khusus

10

Pemenuhan jumlah tenaga layanan khusus.

10

Jenis dan jumlah tenaga layanan khusus

10

5.

STANDA R SARANA DAN PRASARA NA

120

Lahan

20

1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Luas lahan Kea-manan Kenya-manan Ijin pemanfaatan lahan Luas lantai Kese-lamatan Kese-hatan Kenyamanan Daya listrik Ijin bangunan Peme-liharaan Kecu-kupan secara kuanti-tas Keleng-kapan prasarana Ruang kelas Ruang perpus-takaan Ruang laboratorium IPA Ruang pim-pinan Ruang guru Ruang tata usaha Tempat ibadah Ruang konse-ling Ruang UKS Ruang organi-sasi kesiswaan Jamban Gudang

10 4 2 4 10 5 3 4 6 5 3 4 8 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1

Bangu-nan

40

Kelengkapan Prasarana dan Sarana

60

Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada Tabel 1 dari Standar Sarana dan Prasarana. Terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa. Terhindar dari gangguan pencemaran Keperuntukan, ijin Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada tabel 2 dari Standar Sarana dan Prasarana. Kekuatan, fasilitas, anti bahaya Sanitasi, pengelolaan pencemaran Ventilasi dan pencahayaan. Daya listrik Izin bangunan dan penggunaan Jenis dan waktu pemeliharaan Pengembangan kebutuhan bangunan, inventarisasi bangunan Terdiri dari minimal 14 ruang/kelengkapan sarpras Terdapat laboratorium komputer Terdapat laboratorium bahasa Jumlah, kapasitas, rasio luasan/siswa ruang kelas Standar sebagaimana tercantum pada Tabel 3 dari Standar Sarana dan Prasarana. Tempat baca, luasan, lebar, dan pencahayaan ruang perpustakaan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4 dari Standar Sarana dan Prasarana. Tempat praktik, daya tampung, rasio luasan/siswa, luasan, pencahayaan, air bersih Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5 dari Standar Sarana dan Prasarana. Fungsional, jenis ruang, jumlah ruang, luasan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 6 dari Standar Sarana dan Prasarana. Fungsional, luasan, pencahayaan, jenis, jumlah Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 7 dari Standar Sarana dan Prasarana. Rasio, jumlah, janis Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 8 dari Standar Sarana dan Prasarana. Jenis, jumlah, luasan, kenyamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, kenyamanan, jenis/jumlah Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, jenis, jumlah, kenyamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 10 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luas dan jumlah/jenis Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 11 dari Standar Sarana dan Prasarana. Jumlah, jenis, luasan, keamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 12 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, jumlah, jenis

10 4 2 4 10 5 3 4 6 5 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

2 14 15 Ruang sirkulasi Tempat bermain/ berolahraga 2 5 1 1 2

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 13 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, keamanan, kenyamanan Rasio, jenis, jumlah, kondisi Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 14 dari Standar Sarana dan Prasarana.

1 2 3 2

6.

STANDA R PENGELO LAAN

110

Rencana Kerja Seko-lah

25

1 2 3 4

Visi sekolah Misi sekolah Tujuan sekolah Rencana kerja sekolah

2 3 4 16

1 2 1 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1

Perumusan dan penetapan visi sekolah Sosialisasi Perumusan dan penetapan misi sekolah Perumusan dan penetapan tujuan sekolah Kesesuaian dengan aspek-aspek SNP. Rencana kerja jangka empat tahun atau RKS Rencana kerja satu tahun atau RKAS Sosialisasi Isi RKAS Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan. Perencanaan kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan. Perencanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan Perencanaan pengembangan sistem manajemen sekolah Perencanaan pengawasan Perencanaan kegiatan evaluasi diri. Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Perencanaan kegiatan persiapan bahan akreditasi Pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan Struktur organisasi dengan uraian tugas Pelaksanaan kegiatan sekolah Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan. Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan. Penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Program pengawasan dan sosialisasi Pelaksanaan pengawasan Isi / sasaran kepengawasan Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri. Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

1 1 3 2 2 1 1 0,5 2 1 2 2 1 1 0,5 0,5 1 0,5 0,5 1 0,5 2 1 3 4 8 6 4 3 2 2 1 1 1 3 5

Pelak-sanaan Renca-na Kerja Seko-lah

35

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pedo-man pengelolaan sekolah Struktur organi-sasi sekolah Pelaksanaan kegiatan sekolah Bidang kesiswaan Bidang kuriku-lum dan kegiatan pembe-lajaran Bidang pendidik dan tenaga kependidikan Bidang sarana dan prasa-rana Bidang keuang-an dan pembi--ayaan Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah Pro-gram penga-wasan Evaluasi diri Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kepen-didikan

2 1 3 4 8 6 4 3 2 2 3 3 5

Pengawasan dan Evalu-asi

15

1 2 3

4 5

Kepemimpin-an Seko-lah Sistem Infor-masi manajemen sekolah

10 15

4 1 1

Akreditasi sekolah Kepe-mim-pinan kepala dan wakil kepala sekolah Penge-lolaan info-rmasi manajemen sekolah

4 10 15

1 1 1

Pelaksanaan persiapan bahan akreditasi Struktur kepemimpinan Sistem informasi manajemen

4 10 15

7.

STANDAR PEMBIAY AAN

100

Biaya Investasi

30

1 2 3

Penyusunan RAPBS Sarana dan prasarana Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Modal kerja Gaji pendidik Gaji tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran Kegiatan kesiswaaan Alat tulis sekolah Bahan habis pakai Alat habis pakai Kegiatan rapat Transport dan perjalanan dinas Penggandaan soal-soal ujian Daya dan jasa Kegiatan operasional pendidikan tidak langsung Sumbangan pendidikan Uang sekolah Subsidi silang Biaya operasional lain Penetapan biaya operasional Pengelolaan biaya operasional Pedo-man penge-lolaan keu-angan Pembu-kuan biaya opersional Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Informasi silabus mata pelajaran Indikator pencapaian KD dan teknik penilaian Pengem-bangan instru-men Pelaksanaan penilaian Pengolahan hasil penilaian Pengem-balian hasil penilaian Peman-faatan hasil penilaian Pela-poran hasil penilaian pada akhir semes-ter Pela-poran hasil penilaian akhlak

7 8 10 5 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Keterlibatantakeholders sekolah dalam penyusunan RKS dan RKAS Catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana Pembelanjaan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Modal kerja untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan Pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik Pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan Mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan Alokasi dana untuk kegiatan kesiswaan. Pengeluaran biaya pengadaan alat tulis. Pengeluaran biaya pengadaan bahan habis pakai Pengeluaran biaya pengadaan alat habis pakai. Pengeluaran biaya pengadaan kegiatan rapat. Pengeluaran biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas. Pengeluaran biaya penggandaan soal-soal ujian Penyediaan biaya pengadaan daya dan jasa Penyediaan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung Penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat Penetapan uang sekolah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. Pelaksanaan subsidi silang Penggalangan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat Pengelolaan dana dari masyarakat Pedoman pengelolaan keuangan Pembukuan biaya opersional Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau yayasan. Penginformasian silabus mata pelajaran SNP Pengembangan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian SNP Pengembangan instrumen dan pedoman penilaian SNP Pelaksanaan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. Pengembalian hasil pemeriksaan pekerjaan siswa. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan pembelajaran Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi hasil belajar siswa. Pelaporan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil

7 8 10 5 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3

Biaya Operasional

40

4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Biaya Personal

20

1 2 3 4 5 6 1 2 3

Transparansi dan Akuntabilitas

10

8.

STNDA R PENILAIA N

110

Penilaian oleh pendidik

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9

3 5 5 5 4 5 4 5 4

1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 5 5 5 4 5 4 5 4

mulia
2 Peni-laian oleh Satuan Pendidikan 45 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3 Penilaian oleh peme-rintah 25 1 Penen-tuan Kriteria Ketun-tasan Minimum (KKM) Koordinasi evaluasi Kriteria kenaikan kelas Penen-tuan nilai akhir kelom-pok mata pelaja-ran Penye-lengga-raan ujian sekolah Pela-poran hasil penilaian mata pelajaran Pela-poran pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendi-dikan Penen-tuan kelu-lusan Pener-bitan SKHUN Pener-bitan ijazah Peman-faatan hasil UN untuk penentuan kelan-jutan studi 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan Penentuan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan ketentuan Pengkoordinasian evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester, dan evaluasi kenaikan kelas. Penentuan kriteria kenaikan kelas Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan Penyelenggaraan ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian sekolah Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester Pelaporan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Penentuan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria kelulusan. Penerbitan dan penyerahan Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) Penerbitan dan penyerahan ijazah setiap siswa yang telah lulus bagi sekolah penyelenggara UN. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru

5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 25

Panduan

SUPERVISI, MONITORING dan EVALUASI


SMP-SSN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP TAHUN 2010
I. METODOLOGI SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI SMP - SSN

A. Tujuan Tujuan dilaksanakannya supervisi adalah untuk memberikan masukan, jalan keluar, dan mengatasi segala problem dan hambatan yang terjadi di sekolah, khususnya ditinjau dari jenisjenis SNP, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Penekanan pendalaman dan analisis dalam supervisi ini berkaitan erat dengan bidang-bidang manajemen pendidikan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut. Dengan demikian, pihak sekolah dan pihak lain yang terkait dapat melakukan perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan pendidikan. Sedangkan tujuan umum dari ME adalah untuk menegtahui sejauhmana kinerja sekolah baik dalam kerangka pemenuhan standar nasional pendidikan (SNP). Secara rinci (khusus) tujuan ME adalah untuk: 1. mengetahui kinerja sekolah ditinjau dari pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP); 2. mengetahui kinerja masing-masing standar, komponen, aspek, dan indikator pendidikan sebagai SSN 3. mengetahui perkembangan profil sekolah; 4. mengetahui peranserta masyarakat/komite sekolah atau stakeholders, khususnya pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam hal pendanaan; 5. mengetahui berbagai kendala dalam penyelenggaraan SSN. 6. melakukan pembinaan kepada sekolah. B. Sararan
Sasaran supervisi dan ME adalah semua sekolah jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan swasta yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMP sebagai SSN.

C. Petugas
Petugas supervisi dan ME adalah tim yang ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. Tim ini terdiri dari staf di Direktorat PSMP, Konsultan Direktorat PSMP, Dinas Pendidikan Daerah, Unsur Perguruan Tinggi dan lainnya yang ditunjuk dengan memiliki kemampuan, kesanggupan, keseriusan dan pemikiran inovatif, serta pengetahuan yang memadai tentang pengembangan sekolah, khususnya sekolah bertaraf internasional (SBI). Selanjutnya sebelum menjalankan tugasnya, tim ini diberi pembekalan secukupnya. Setiap petugas memiliki tanggung jawab mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan serta membuat laporan singkat hasil supervisi dan ME dengan rambu-rambu dan kelengkapan sebagai berikut:

1. Semua isian yang ada di instrumen harus diisi dengan lengkap dan rapi. 2. Dukungan data untuk kelengkapan profil sekolah harus disertakan hal-hal yang esensial saja, dengan mem-fotocopy dokumen-dokumen perdukung tersebut. 3. Petugas memberikan file kepada sekolah, yaitu: file PROFIL SEKOLAH. File tersebut setelah diisi diharuskan diserahkan ke petugas dan atau DIKIRIM KE DIREKTORAT PEMBINAAN SMP melalui alamat email: ssnsbi@yahoo.com. 4. Petugas mengembalikan semua instrumen supervisi dan ME, yaitu: Instrumen supervisi dan ME dan profil sekolah (dalam bentuk file dan cetakan). Secara administratif daftar dokumen dan kelengkapan administrasi yang perlu dibawa oleh setiap petugas ke lapangan adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Perangkat supervisi dan ME No. Dokumen/kelengkapan administrasi SPPD 1 Surat Tugas 2 Perangkat instrumen supervisi dan ME 3 Biaya Transport lokal pendamping petugas verifikasi dari Dinas Kab/Kota 4 CD berisi: file profil sekolah 5 D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Coaching
Supervisi dan ME akan dilaksanakan pada bulan Maret 2010 dengan skedule sbb:

Tabel 2. Pentahapan Kegiatan supervisi dan ME


No. A 1 2 3 4 B C D Pentahapan Kegiatan Pembekalan petugas : Region Jakarta Region Yogyakarta Region Makasar Region Surabaya Pelaksanaan supervise dan ME ke lapangan Pelaporan petugas Pelaporan keseluruhan Waktu Maret 2010 Maret 2010 Maret 2010 Maret 2010 Maret 2010 Maret 2010 April 2010

E. Mekanisme pelaksanaan supervisi Pelaksanaan supervisi dilakukan sebelum atau setelah petugas melakukan ME. Masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan untuk menggali suatu informasi/data. Tidak menutup kemungkinan petugas melaksanakan supervisi sekaligus melakukan ME, yaitu melakukan pembinaan kepada sekolah yang sekaligus melakukan penggalian data untuk kepentingan ME. Instrumen supervisi dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melakukan pembinaan, dan sekaligus untuk mengetahui sejauhmana tingkat keterlaksanaan suatu program, hambatan yang ada, serta kemungkinan hasil-hasil yang telah dipenuhi/tercapai. Petugas dapat melakukan pembinaan pada tiap program/kegiatan untuk pemenuhan SNP, dengan mengacu kepada setiap jenis standar (SNP), komponen, aspek, dan indikatorindikator SNP.

F. Mekanisme ME 1. Tahap persiapan Tahap persiapan pada dasarnya adalah pemersiapan berbagai perangkat berkaitan dengan pelaksanaan supervisi dan ME antara lain : (1) pengembangan instrumen supervisi dan ME yang telah disesuaikan dengan konsep Standar Nasional Pendidikan (SNP) ; (2) Identifikasi sekolah, melalui data base yang ada di Direktorat Pembinaan SMP; (3) Penetapan petugas sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Selanjutnya dalam tahap persiapan juga dilakukan coaching bagi petugas yang akan ke lapangan (sekolah). Materi coaching meliputi : Kebijakan PSMP, Pedoman supervisi dan ME, Konsep dasar SSN, Instrumen supervisi dan ME, Pensekoran dan Penilaian, Pelaporan supervisi dan ME, dan lainnya. 2. Pelaksanaan a. ME ke Sekolah dan Dinas Pendidikan Daerah ME di lapangan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang komprehensif tentang kondisi sekolah dan hal-hal yang lain, melalui suatu pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara petugas mengisi kuesioner berdasarkan informasi yang diperoleh dari responden, pengamatan lapangan, dan telaah dokumentasi. Urutan pengumpulan data melalui sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah Selain mengumpulkan data untuk mengetahui profil sekolah dan untuk mendapatkan data-data tentang sekolah beserta dokumen pendukungnya sesuai instrumen, khususnya yang berkaitan indikator yang menjadi tupoksi kepala sekolah. 2) Guru Wawancara dengan guru dilakukan untuk memverifikasi data-data yang berkaitan langsung dengan tugas-tugas guru baik sebagai tenaga pengajar maupun sebagai sub-sistem dari sekolah, khususnya dalam pengembangan sekolah dan pembelajaran. 3) Komite Sekolah Wawancara dengan komite sekolah dilakukan untuk memverifikasi data-data yang berkaitan langsung dengan peran komite sekolah sebagai supporting pengembangan sekolah. 4) Siswa Wawancara dengan siswa dilakukan untuk memverifikasi data-data yang berkaitan langsung dengan peran guru, khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 5) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Wawancara dengan pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang terkait dengan penyelenggaraan, pembinaan, dan kewenangan, diantaranya tentang: kebijakan, kurikulum, pendanaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta pengawasan.

b.

Pelaporan

Petugas wajib melaporkan hasilnya dari lapangan untuk selanjutnya akan dianalisis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Adapun yang perlu diserahkan/dilaporkan oleh petugas antara lain: semua instrument supervise dan ME yang telah diisi, dan profil sekolah (dalam bentuk file dan cetakan).
II. INSTRUMEN, PEMBOBOTAN, PENSKORAN, DAN PENILAIAN KINERJA SEKOLAH A. Instrumen

Dalam kerangka pengembangan instrumen, untuk membangun konstruk variabel yang akan diukur pada umumnya dijabarkan dalam komponen, aspek, dan indikator, demikian juga untuk pengembangan instrumen kinerja sekolah. Dalam konteks kinerja sekolah yang tolok ukur pencapaiannya adalah standar nasional pendidikan (SNP). Penilaian kinerja keseluruhan merupakan jumlah setiap indikator ataupun aspek atau komponen, dan untuk lebih mudah penghitungannya menggunakan skor komulatif indikator. Indikator-indikator penilaian kinerja sekolah merupakan acuan untuk mengembangkan butir-butir penilaian kinerja sekolah. Indikator ini dijabarkan dari aspek-aspek penilaian dan aspek-aspek penilaian dijabarkan dari komponen serta komponen-komponen dijabarkan dari SNP merupakan fokus penilaian, sebagai suatu ukuran kinerja sekolah. Dalam merumuskan indikator-indikator ini digunakan kriteria: a. Teramati, kriteria ini menunjukkan bahwa setiap indikator yang digunakan sebagai acuan pengembangan butir-butir penilaian harus dapat diamati substansi dan keberadaanya. b. Terukur, kriteria ini menunjukkan bahwa setiap indikator dapat diukur dan ditujukkan. c. Praktis, kriteria ini menunjukan bahwa dari setiap indikator harus dapat diturunkan butirbutir penilaian yang akan digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja sekolah. d. Relevan, kriteria ini menunjukkan bahwa setiap indikator yang dikembangkan harus relevan dengan harapan pihak yang berkepentingan di sekolah. e. Representatif, kriteria ini menunjukkan bahwa setiap indikator yang dikembangkan harus mewakili aspek-aspek tertentu dari komponen kualitas sekolah. f. Pengembangan instrumen penilaian dalam rangka penilaian kinerja perlu memperhatikan kepentingan penilaian kinerja sekolah.
Instrumen monitoring dan evaluasi ini disusun berdasarkan delapan komponen yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, baik yang tertuang dalam UUSPN No 20/2003, PP No 19/2005 maupun semua Permendiknas yang mengatur tentang delapan (8) SNP yaitu untuk mengukur ketercapaian pemenuhan indikator-indikator SNP. Delapan SNP tersebut adalah standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Di samping itu, juga dikembangkan atas dasar pemahaman konsep manajemen pendidikan dan mempertimbangkan kondisi lapangan dalam praktik persekolahan. Instrumen SNP memuat beberapa aspek, dan setiap aspek memuat indikator-indikator standar nasional pendidikan, yang selanjutnya dikembangkan menjadi butir-butir pernyataan/pernyataan. Dalam upaya menggali data dan informasi yang komprehensif dalam kerangka pengambilan kebijakan pemerintah untuk melakukan pembinaan sekolah secara tepat, , maka dalam kegiatan ME ini dipergunakan beberapa instrument untuk sasaran/responden yang berbeda-beda. Beberapa instrument ME tersebut adalah sebagai berikut:

1. Instrumen yang sifatnya terbuka (dengan butir-butir pertanyaan yang tidak disediakan jawaban, dipergunakan dengan responden Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, untuk mengetahui tentang sejauhmana perannya dalam penyelenggaraan sekolah khususnya terkait dengan kewenangan pemerintah daerah sebagaimana diamanatkan dalam PP No 38 Tahun 2007. 2. Instrumen yang sifatnya tertutup (dengan butir-butir pertanyaan/pernyataan yang diberikan alternatip jawaban), yaitu untuk mengetahui kinerja sekolah,. Isi instrument atau butir-butir yang dikembangkan berdasarkan delapan (8) SNP. 3. Instrumen lain untuk menilai kondisi, keberadaan, dan kelengkapan dokumen portofolio, baik dokumen dalam kerangka pemenuhan SNP. 4. Instrumen yang bersifat terbuka dan dipergunakan untuk mengungkap fakta dari SNP secara kualitatif, di samping itu juga untuk melengkapi instrument kinerja sekolah. 5. Profil sekolah, untuk mengetahui potret sekolah (dilihat secara kuantitatif) sebagai data pendukung penilaian kinerja sekolah.

B. Bobot Standar, Komponen, Aspek dan Indikator SNP Masing-masing indikator baik indikator SNP memiliki bobot yang berbeda-beda pula tergantung besar kecilnya dukungan indikator terhadap tiap aspek dan tiap aspek dukungannya terhadap tiap komponen SNP, yang selanjutnya tiap komponen kontribusinya terhadap standar nasional pendidikan, dan setiap SNP kontribusinya terhadap kinerja sekolah sebagai salah satu tolok ukur mutu pendidikan yang berstandar nasional. Adapun besarnya bobot tiap standar nasional pendidikan adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Pembobotan unsure-unsur SNP


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Standar SNP Standar Isi Standar Proses Standar Kompetensi Lulusan Standar Pendidik dan Tendik Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Standar Penilaian Pendidikan Bobot 130 150 130 150 120 110 100 110 1000

Catatan: pembobotan untuk tiap komponen, aspek, dan indikator SNP ada di penilaian

C. Penskoran Butir Pertanyaan/Pernyataan Instrumen Kinerja Sekolah dan Dokumen Portofolio Instrumen kinerja sekolah ini terdiri dari sejumlah butir sebagaimana disebutkan sebelumnya, butir-butir yang berupa pernyataan maupun pertanyaan yang sifatnya tertutup. Masing-masing pertanyaan atau pernyataan diberikan empat (4) dan dua (2) opsi jawaban, yaitu a, b, c, dan d, dengan ketentuan empat opsi jawaban untuk skor setiap opsi minimal 1 dan maksimal 4, adalah sebagai berikut: Butir pertanyaan/pernyataan yang dijawab a memperoleh skor = 4. Butir pertanyaan/pernyataan yang dijawab b memperoleh skor = 3. Butir pertanyaan/pernyataan yang dijawab c memperoleh skor = 2. Butir pertanyaan/pernyataan yang dijawab d memperoleh skor = 1. Sedangkan untuk butir-butir pertanyaan/pernyataan dengan dua opsi yaitu a dan b, maka skor opsi jawaban a adalah empat (4), dan opsi jawaban b adalah 1 (satu). Petugas diminta melingkari atau memberikan tanda silang atau memberikan tanda pada huruf di depan kalimat pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan kondisi/fakta yang ada, selanjutnya memberikan skor dan memasukkan dalam kolom SNP. Demikian juga untuk instrument dokumen portofolio, maka untuk jenis indikator atau aspek SNP yang dokumennya bersifat kelompok/unit/set, maka pemberian skorenya dengan rentangan minimal 1 dan maksimal 4. Makin lengkap dokumennya, maka makin besar skornya. Sedangkan apabila dokumennya bersifat tunggal, maka skornya hanya antara 1 dan 4, apabila ada dokumen skornya 4 dan apabila tidak ada dokumen skornya 1. Penskoran dokumen tidak mempertimbangkan mutu atau kualitasnya, tetapi sebatas ada atau tidak dan seberapa besar/banyak dokumen tersebut lengkap. Kriteria pemberian skore dokumen portofolio secara rinci adalah:

Tabel 6. Kriteria penilaian dokumen portofolio


NO. A JENIS DOKUMEN KELOMPOK/SET/UNIT/JAMAK/DLL KRITERIA PENSKORAN Lengkap atau ada sebanyak antara (76-100) % Cukup lengkap atau ada sebanyak antara (51-75) % Kurang atau ada sebanyak antara (26-50) % Sangat kurang atau ada sebanyak < 26 % atau tidak ada Ada Tidk ada SKORE 4 3 2 1 4 1

TUNGGAL

Contoh-contoh pengisian instrumen


Contoh pengisian instrument kinerja sekolah:
SKOR (7) 4 SKOR (7) 3 4

NO (1) 1

KOMPONEN (2) Perencanaan Proses Pembelajaran

ASPEK (3) 2. Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus

IINDIKATOR SNP (4) 8. Dasar-dasar perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP 1

NO (5)

ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM) (6) Dasar-dasar yang dipergunakan untuk membuat perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus untuk semua mapel SNP di sekolah adalah: (1) SKL, (2) SI, dan (3) panduan penyusunan KTSP, yaitu telah memenuhi: e. f. g. h. 3 unsur 2 unsur 1 unsur Tidak ada

Contoh pengisian instrumen dokumen portofolio


NO (1) 1 2 KOMPONEN (2) Perencanaan Pembelajaran Kepala sekolah NO (3) 1 2 ASPEK (4) Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus Kualifikasi (pendidikan terakhir) NO (5) 1 2 JENIS DOKUMEN SNP (6) Dokumen silabus mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Ijasah terakhir S1/D4

Proses

Penjelasan: 1) Jenis dokumen kelompok/gabungan: No 1 diberikan skor 3 pada kolom (7) berarti dokumen SNP untuk silabus mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Cukup lengkap atau ada sebanyak antara (51-75) %.. 2) Jenis dokumen tunggal: No. 2 diberikan skor 4 pada kolom (7) berarti dokumen SNP untuk ijasah S1/D4 adalah ada. 3) Pada komponen standar pendidikan tertentu terdapat jenis dokumen yang merupakan gabungan dari dokumen yang sifatnya tunggal, sehingga termasuk diberikan skor pada jenis dokumen kelompok. D. Perhitungan Nilai Indikator ME Nilai indikator (Ni) diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Tiap pernyataan/pertanyaan diberikan skor sesuai fakta di lapangan (diperoleh skore/pertanyaan) 2. Menjumlahkan tiap penskoran dari tiap pertanyaan/pernyataan dari tiap indikator (diperoleh jumlah skor/indikator) 3. Menghitung Ni tiap indikator, dengan rumus: Ni 1,2, = Jumlah skor X Bobot tiap indicator 4. Menghitung semua nilai indikator dari tiap aspek, sehingga semua indikator ditemukan nilainya dalam tiap aspek, disebut dengan Nilai Indikator Total (NIT) per aspek, dengan rumus: NIT = (Ni1 + Ni2 + +Ni n) D. Perhitungan Nilai Aspek ME Nilai aspek dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjumlahkan nilai indikator total (NIT) tiap aspek (diperoleh jumlah Na/aspek) 2. Menghitung nilai tiap aspek (Na) dengan rumus: Na1,2, = Jumlah NIT X Bobot tiap aspek 3. Menghitung semua nilai aspek dari tiap komponen, sehingga semua aspek ditemukan nilainya dalam tiap komponen, disebut dengan Nilai Aspek Total (NAT), dengan rumus: NAT = (Na1 + Na2 + Na n) E. Perhitungan Nilai Komponen ME Nilai komponen dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjumlahkan nilai aspekr total (NAT) tiap komponen (diperoleh jumlah Nk/komponen) 2. Menghitung nilai tiap komponen (Nk) dengan rumus: Nk1,2, = Jumlah NAT X Bobot tiap komponen 3. Menghitung semua nilai komponen dari tiap Standar Nasional Pendidikan (SNP), sehingga semua komponen ditemukan nilainya dalam tiap SNP, disebut dengan Nilai Komponen Total (NKT), dengan rumus: NKT = (Nk1 + Nk2 + Nk n) F. Perhitungan Nilai Standar Nasional Pendidikan Nilai SNP dapat diperoleh dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjumlahkan nilai komponen total (NKT) tiap SNP (diperoleh jumlah NKT untuk SNP) 2. Menghitung nilai tiap standar nasional pendidikan (NSNP) dengan rumus:

NSNP 1,2, = Jumlah NSNP X Bobot tiap SNP 4. Menghitung semua nilai SNP, sehingga semua SNP ditemukan nilainya, selanjutnya disebut dengan Nilai SNP (NSNP), dengan rumus: NSNP = (NSNP 1 + NSNP 2 + NSNP n atau 8) = NSNP 1 + NSNP 2 + NSNP 3 + NSNP 4 + NSNP 5 + NSNP 6 + NSNP 7 + NSNP 8 = . G. Perhitungan Nilai Dokumen Portofolio Cara atau langkah-langkah dalam perhitungan nilai dokumen portofolio memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Komponen, aspek, dan indikator dari nilai kinerja dipergunakan sebagai dasar untuk melihat dokumen yang relevan, mendukung, sebagai bukti fisik dari setiap indikator, aspek, dan komponen yang ada dalam setiap SNP. 2. Pembobotan dokumen protofolio dari setiap SNP yang terdiri dari komponen, aspek, dan indikator SNP adalah SAMA dengan instrument kinerja, baik untuk kinerja SNP. 3. Cara atau langkah-langkah dalam menghitung dan menentukan nilai dokumen dari masingmasing SNP tersebut sama dengan ketika menghitung kinerja sekolah. 4. Nilai dokumen portofolio disingkat NDP. H. Perhitungan Nilai SSN 1. Nilai SSN adalah merupakan nilai gabungan antara nilai kinerja sekolah atau NKS dengan nilai dokumen protofolio atau NDP, dimana masing-masing bobotnya adalah : NKS sebesar 80% dan NDP sebesar 20%. Sehingga nilai SSN adalah: Nilai SSN = (NKS X 80%) + (NDP X 20%) 2. Nilai SSN dituliskan dalam bentuk bilangan bulat tanpa koma. Ketentuan pembulatan Nilai SSN adalah sebagai berikut: a. jika lebih dari 0,50 dibulatkan menjadi 1; b. jika sama dengan 0,50 dibulatkan menjadi 1; dan c. jika kurang dari 0,50 dibulatkan menjadi 0. III. PEMERINGKATAN NILAI SSN DALAM ME Pemeringkatan SSN sebagai berikut. 1. Peringkat SSN A (Sangat Baik) jika sekolah memperoleh nilai sebesar 860 sampai dengan 1000 (860 < Nilai SSN < 1000). 2. Peringkat SSN B (Baik) jika sekolah memperoleh nilai sebesar 710 sampai dengan 850 (710 < Nilai SSN < 850). 3. Peringkat SSN C (Cukup Baik) jika sekolah memperoleh nilai sebesar 560 sampai dengan 700 (560 < Nilai SSN < 700). 4. Tidak memperoleh peringkat RSBI apabila sekolah memperoleh nilai kurang dari 560 (Nilai SSN < 560).

INSTRUMEN SUPERVISI
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

II.

STANDAR ISI
PETUNJUK SUPERVISI: Komponen, aspek, dan indikator yang disupervisi dianalisis dalam bidang-bidang: perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan tindak lanjut. Pendalaman analisis menggunakan strategi bertanya: apa, bagaimana, mengapa, dimana, siapa, kapan, dan sebagainya. Petugas menulis hal-hal esensi di dalam kolom di bawah ini sesuai fakta di lapangan, baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif mengenai: keterlaksanaan, keberhasilan, hambatan, dukungan, dll

NO

KOM-PONEN

ASPEK

INDIKATOR SNP

1.

Kerangka Dasar Kuriku-lum

Muatan Kurikulum

Prinsip Pe-ngembangan Kurikulum

Isi muata kurikulum: Mata Pelajaran., Muatan Lokal., Kegiatan Pengembangan Diri., Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan lainnya Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan Muatan kurikulum sekolah, yaitu panduan: Mata Pelajaran., Muatan Lokal., Kegiatan Pengembangan Diri., Pengaturan Beban Belajar, Ketuntasan Belajar, Kenaikan Kelas dan Kelulusan, Pendidikan Kecakapan Hidup, Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan lainnya Prinsip/keharusan melibatkan/bersama pihak-pihak terkait (Guru serumpun, MGMPS, MGMPK, PT, LPMP, Dinas Pendidikan, JarKur, Komite Sekolah, dll) Prinsip/keharusan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi dengan pedoman: panduan KURIKULUM, UUSPN 20/2003, PP 19/2005, Permen 22/2006, Permen 23/2006, Panduan KURIKULUM, dll Prinsip umum yang harus dipergunakan adalah mengacu kepada : Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan lingkungannya. Beragam dan terpadu. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Menyeluruh dan berkesinambungan. Belajar sepanjang hayat, Seimbang antara kepentingan pusat dan daerah. Prinsip/keharusan ketersediaan referensi Prinsip multi strategi dalam pengembangan kurikulum SNP melalui: Workshop/seminar orientasi, sosialisasi, dan pemahaman SKL, SI, dan lainnya yang relevan Workshop pengembangan/penyusunan kurikulum

Prinsip Pelaksanaan kurikulum

Struktur Kuriku-lum Pendi-dikan Umum

Struktur kurikulum

Standar dan kompe-tensi dasar

Beban belajar

Tatap muka

Penugasan terstruktur Kegi-atan mandiri tidak terstruktur

Validasi hasil penyusunan kurikulum Workshop review dan penyempurnaan Pendokumentasian hasil akhir penyusunan kurikulum Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam bentuk pengajaran adalah: Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. Menegakkan 5 pilar belajar Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau percepatan. Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat. Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah. Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Penggunaan multimedia dalam pelaksanaan kurikulum Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya: Memiliki struktur kurikulum yang memuat 10 mata pelajaran umum dengan alokasi waktu (jumlah jam per mapel) tiap mapel Memiliki struktur kurikulum yang ditambah dengan muatan lokal dan alokasi waktunya Penyusunan muatan lokal yang melibatkan berbagai pihak Memiliki struktur kurikulum yang memuat program pengembangan diri. Penyusunan program pengembangan diri yang melibatkan berbagai pihak Memiliki struktur kurikulum yang memuat Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) Penyusunan PBKL melibatkan berbagai pihak Ketersediaan referensi umum Keterlaksanaan program muatan lokal Keberadaan program pengembangan diri Keterlaksanaan program pengembangan diri Keberadaan program PBKL Keterlaksanaan program PBKL Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata pelajaran pokok yaitu: Pendidikan Agama, PKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, dan TIK/Keterampilan Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: Muatan Lokal Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: PBKL, Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yaitu dengan 3 ketentuan tatap muka: Satu jam pembelajaran tatap muka berlangsung selama 40 menit. Jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam. Junlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu. Jumlah jam mbelajaran per minggu Jumlah minggu efektif per tahun Pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa digunakan untuk : (3) Mencapai standar kompetensi minimal nasional. (4) Mendalami materi ajar. Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur : Merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi oleh siswa.

4.

Kuriku-lum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Pe-ngem-bangan KTSP

Pe-ngem-bangan Silabus

Pengembangan RPP

5.

Kalen-der Pendi-dikan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Alokasi waktu dan penetapan

Dirancang g uru untuk mencapai kompetensi tertentu. Waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa sendiri. Waktu kegiatan bagi siswa maksimal sesuai dengan ketentuan beban belajar pada tingkat SMP Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP Pengembangan KTSP memenuhi ketentuan-ketentuan : Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, standar kompetensi, dan panduan penyusunan kurikulum. Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan yang bersangkutan untuk SMP. Sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan siswa. Dilakukan bersama Komite Sekolah. Disahkan oleh Dinas Pendidikan kab/kota untuk SMP Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP adalah: Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 Disahkan sesuai dengan ketentuan Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan kepada: Guru yang bersangkutan Kepala sekolah/sekolah Dinas Pendidikan Kab/Kota Lainnya yang memerlukan Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah: Bentuk cetakan Bentuk file Oleh semua pihak terkait Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP adalah: Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006 Dikembangkan berdasarkan silabus masing-masing mapel Disahkan sesuai dengan ketentuan Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan kepada: Guru yang bersangkutan Kepala sekolah/sekolah Dinas Pendidikan Kab/Kota Lainnya yang memerlukan Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah: Bentuk cetakan Bentuk file Oleh semua pihak terkait Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) =75 untuk setiap mata pelajaran yang ditetapkan Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata pelajaran SNP Ketentuan dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah. : Mencantumkan awal tahun pelajaran.

kalen-der pendidikan

Mengalokasikan minggu efektif belajar. Mengalokasikan waktu pembelajaran efektif Mencantumkan hari libur. Disusun berdasarkan standar isi pemerintah/pemerintah daerah.

dengan

memperhatikan

ketentuan

dari

III. STANDAR PROSES


1 Perencana an Proses Pembelaja ran 3. Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus Dasar-dasar perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP oleh guru sendiri Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah Perencana pengembangan atau penyusunan silabus mapel SNP MGMP sekolah Merencanakan/mengmengembangkan silabus mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat Silabus SNP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota Ketentuan perencanaan penyusunan atau pengembangan RPP mapel SNP Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP oleh guru sendiri Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah Perencana pengembangan atau penyusunan RPP mapel SNP MGMP sekolah Merencanakan/mengmengembangkan RPP mapel SNP sama dengan silabus yang telah disusun oleh pusat RPP SNP disusun dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota RPP disahkan oleh Kepala Dinas Kab/Kota Prinsip perbedaan individu siswa Prinsip partisipasi aktif siswa Prinsip budaya membaca dan menulis Prinsip umpan balik dan tindak lanjut Prinsip keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber bahan Prinsip penerapan teknologi informasi dan komunikasi Kesesuaian/relevansi Kuantitas terpenuhi Kedalaman materi Variasi/jenis Keterjangkauan Rombongan belajar: 32 siswa Beban kerja minimal guru: 24 jam/minggu Buku teks pelajaran: (a) ditetapkan bersama dan sesuai Permendiknas; (b) ratio 1:1 (per mapel per siswa); (c) buku panduan guru, referensi, pengayaan, dll Pengelolaan kelas tepat / sesuai tuntutan kompetensi, dalam hal: pengaturan duduk siswa, intonasi/volume suara guru, tutur kata, ketertiban PBM, penguatan, umpan balik, penghargaan, sanksi, penggunaan waktu,dll Jumlah rombongan belajar Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup (merangkum, penilaian, umpan balik, tindak lanjut, rencana berikutnya) Keterlaksanaan penilaian hasil belajar

2. Perencanaan pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4. Prinsipprinsip penyu-sunan RPP

4. Bahan Ajar

Pelaksanaa n Proses Pembelaja ran

3. Persyaratan pelaksanaan proses pembela-jaran

4. Pelaksanaan Pembelajaran 3 Penilaian 1.

Hasil Belajar 4 Pengawasa n Proses Pembelaja ran

Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 1. Peman-tauan 2. Super-visi 3. Evaluasi 4. Pela-poran 5. Tindak lanjut

Pemenuhan ketentuan pelakdsanaan penilaian hasil belajar Penggunaan/implementasi Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Tahapan pemantauan Strategi pemantauan Pelaksana pemantauan Pentahapan supervisi Strategi supervise Pelaksana supervisi Tujuan evaluasi Strategi/cara Orientasi evaluasi Pelaporan pembelajaran dan hasil penilaian pembelajaran Tindak lanjut pelaporan Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar Teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi standar

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1. 1. Kompetens i Lulus-an Kecer-dasan Pengetahuan Kepriba-dian Kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan. Kemampuan menganalisis gejala alam dan social, yaitu: gempa bumi, banjir, tanah lonsor, kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kenakalan remaja, dll Pengalaman belajar melalui program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar Pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab Pengalaman mengekspresikan diri melalui kegiatan seni budaya Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Pengalaman belajar untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab Pengalaman belajar untuk berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial Pengalaman belajar yang mampu menumbuhkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Pengalaman belajar yang dapat melibatkan partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI Pengalaman belajar untuk membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportifitas dan kebersihan lingkungan Pengalaman belajar melalui kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia Pengalaman belajar untuk menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional Pengalaman belajar dalam pembentukan akhlak mulia Pengalaman belajar berupa kegiatan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Pengalaman dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok Ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis Pengalaman ketrampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris Pengalaman belajar dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya Pengalaman belajar mampu menguasai pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan

Akhlak Mulia

Ketram-pilan Untuk Hidup Pendidikan lanjut

V.
1.

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


Guru Kualifikasi akademik Kesesuaian latar Memiliki kualifikasi akademik minimum Latar belakang pendidikan tinggi

belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran.

Kesehatan jasmani dan rohani

Kemampuan merencanakan, pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran

Kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran Kompetensi sosial sebagai agen pembelajaran

Kompetensi mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran Integritas kepribadian dan tindakan Komuniukasi secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa.

Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran.

Penguasaan materi pelajaran

2.

Kepala Sekolah

Kualifikasi akademik minimum

Kualifikasi minimum. .

khusus

Pengalaman mengajar sebagai guru SMP Kemampuan kepemimpinan

Kompetensi penelitian Kompetensi penulisan karya ilmiah Kualifikasi pendidikan Akredirasi PT asal Kesesuaian Sertifikat Keberadaan SK sebagai guru SMP Sertifikat pendidik Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya selama 5 tahun di SMP Memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa dan lainnya.

Kemampuan kewirausahaan Kemampuan supervisi dan montoring. 3. Tena-ga Administra-si Kualifikasi akademik minimum Kepala Administrasi Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala administrasi Kualifikasi akademik Minimum Tenaga Administrasi Kepemilikan kesesuaian

Memiliki keampuan kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/ jasa sebagai sumber belajar siswa. Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan supervisi dan monitoring. Memiliki kualifikasi akademik minimun : Pendidikan minimal (D-III) dan dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Masa kerja minimal 4 tahun dan dibuktikan dengan SK pengangkatan Memiliki kualifikasi akademik minimum : Pendidikan menengah atau yang sederajat dan dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya

4.

Tenaga Perpustakaa n

latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga administrasi. Kualifikasi akademik Minimum Kepala Perpustakaan.

sebagai tenaga administrasi. Memiliki kualifikasi akademik minimun : pendidikan minimal D4 atau S1 dari jalur pendidik atau minimal (D-II) dari jalur tenaga kependidikan dan dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Masa kerja minimal 3 tahun dari jalur pendidikan dan 4 tahun dari jalur tenaga kependidikan Dibuktikan dengan SK pengangkatan Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. Memiliki kualifikasi akademik minimum : Pendidikan minimum (D-IV) atau S1 dari jalur guru dan (D-III) dari jalur laboran/teknisi dan Dibuktikan dengan ijazah dan/ atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Masa kerja minimal 3 tahun dari jalur guru dan 5 tahun dari jalur laboran/teknisi dan dibuktikan dengan SK pengangkatan Latar belakang pendidikan dengan program pendidikan yang sesuai dengan tugasnya sebagai kepala laboratorium Memiliki kualifikasi akademik minimum : pendidikan minimal (D-II) yang relevan dengan peralatan laboratorium dan dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

5.

Tenaga Labo-ratorium

Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala perpustakaan Kepemilikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugasnya sebagai tenaga perpustakaan. Kepemilikan kualifikasi akademik minimum kepala laboratorium. Masa kerja waktu diangkat menjadi kepala laboratorium. Kesesuaian latar belakang pendidikan dengan tugas sebagai kepala laboratorium Kualifikasi akademik Minimum Teknisi Laboratorium.

6.

Tenaga Layanan Khusus

Kualifikasi akademik minimum Pendidikan minimal (D-I) dan dibuktikan dengan SK pengangkatan laboran 1. Memiliki 5 (lima) jenis tenaga layanan khusus yang Pemenuhan jumlah tenaga Terdiri dari : Penjaga sekolah, Tukang kebun, Tenaga kebersihan, Pengemudi, dan Pesuruh. layanan khusus.

VI. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


1. Lahan Luas lahan Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada Tabel 1 dari Standar Sarana dan Prasarana. Terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa. Terhindar dari gangguan pencemaran Keperuntukan, ijin Memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap siswa, sebagaimana tercantum pada tabel 2 dari Standar Sarana dan Prasarana. Kekuatan, fasilitas, anti bahaya Sanitasi, pengelolaan pencemaran Ventilasi dan pencahayaan. Daya listrik Izin bangunan dan penggunaan Jenis dan waktu pemeliharaan

2.

Bangunan

Kea-manan Kenya-manan Ijin pemanfaatan lahan Luas lantai Kese-lamatan Kese-hatan Kenyamanan Daya listrik Ijin bangunan Peme-liharaan

3.

Kelengkapan Prasarana dan Sarana

Kecu-kupan secara kuanti-tas Keleng-kapan prasarana

Terdiri dari minimal 14 ruang/kelengkapan sarpras Terdapat laboratorium komputer Terdapat laboratorium bahasa

Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang laboratorium IPA Ruang pim-pinan Ruang guru Ruang tata usaha Tempat ibadah Ruang konse-ling Ruang UKS Ruang organi-sasi kesiswaan Jamban Gudang Ruang sirkulasi Tempat bermain/ berolahraga

Jumlah, kapasitas, rasio luasan/siswa ruang kelas Standar sebagaimana tercantum pada Tabel 4 dari Standar Sarana dan Prasarana. Tempat baca, luasan, lebar, dan pencahayaan ruang perpustakaan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 5 dari Standar Sarana dan Prasarana. Tempat praktik, daya tampung, rasio luasan/siswa, luasan, pencahayaan, air bersih. Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 6 dari Standar Sarana dan Prasarana. Fungsional, jenis ruang, jumlah ruang, luasan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 7 dari Standar Sarana dan Prasarana. Fungsional, luasan, pencahayaan, jenis, jumlah Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 8 dari Standar Sarana dan Prasarana. Rasio, jumlah, janis Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 9 dari Standar Sarana dan Prasarana. Jenis, jumlah, luasan, kenyamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, kenyamanan, jenis/jumlah Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 10 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, jenis, jumlah, kenyamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 11 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luas dan jumlah/jenis Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 12 dari Standar Sarana dan Prasarana. Jumlah, jenis, luasan, keamanan Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 13 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, jumlah, jenis Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 14 dari Standar Sarana dan Prasarana. Luasan, keamanan, kenyamanan Rasio, jenis, jumlah, kondisi Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pasa Tabel 15 dari Standar Sarana dan Prasarana.

VII. STANDAR PENGELOLAAN


1. Rencana Kerja Seko-lah Visi sekolah Memiliki perumusan dan penetapan visi sekolah yang mudah dipahami. Sosialisasi kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. Memiliki perumusan dan penetapan misi sekolah yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan. Memiliki perumusan dan penetapan tujuan sekolah 4 tahun dan 1 tahun yang mudah dipahami serta sering disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan Berisi sesuai dengan aspek-aspek SNP. Memiliki rencana kerja jangka menengah (empat tahunan) Memiliki rencana kerja satu tahun dengan sistematika sesuai pedoman Sosialisasi oleh pemimpin sekolah Isi keseluruhan RKAS atau rencana kerja jangka pendek/rencana kerja satu tahun berdasarkan aspek-aspek SNP Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan. Perencanaan kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Misi sekolah Tujuan sekolah

Renca-na kerja sekolah

Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan. Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

Perencanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Perencanaan melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Perencanaan pengembangan sistem manajemen sekolah Perencanaan pengawasan Perencanaan kegiatan evaluasi diri. Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Perencanaan kegiatan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS Memiliki pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis; Mudah dipahami oleh pihak-pihak terkait. Memiliki struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota organisasi. Pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan. Pelaksanaan kegiatan bidang kesiswaan.

2.

2. Pelak-sanaan Renca-na Kerja Seko-lah

Pedo-man penge-lolaan sekolah Struktur organi-sasi sekolah Pelaksanaan kegiatan sekolah Bidang kesiswaan

Bidang kuriku-lum dan kegiatan pembe-lajaran

Pelaksanaan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran.

Bidang pendidik dan tenaga kepen-didikan

Pelaksanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.

Bidang sarana dan prasa-rana Bidang keuang-an dan pembi--ayaan

Pengelolaan kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Pengelolaan kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan.

Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah

Penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Keterlibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan.

Pengembangan sistem manajemen mutu sekolah 3. 3. Pengawasan dan Evalu-asi Pro-gram penga-wasan Evaluasi diri Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kepen-didikan Akreditasi sekolah Kepe-mim-pinan kepala dan wakil kepala sekolah Penge-lolaan info-rmasi manajemen sekolah Memiliki program pengawasan dan sosialisasi Pelaksanaan pengawasan Isi / sasaran kepengawasan Pelaksanaan kegiatan evaluasi diri. Pelaksanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan. Pelaksanaan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS Memiliki struktur kepemimpinan sesuai standar pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu seorang kepala sekolah dan 1 (satu) atau lebih wakil kepala sekolah. Memiliki sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan.

4. 5.

4. Kepemimpin-an Seko-lah 5. Sistem Infor-masi manajemen sekolah

VIII. STANDAR PEMBIAYAAN


1. Biaya Investasi Penyusunan RAPBS Sekolah menyusun RKS dan RKAS dengan melibatkan stakeholders sekolah

Sarana dan prasarana

Memiliki catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh.

Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Membelanjakan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS).

Modal kerja 2. Biaya Operasional Gaji pendidik Gaji tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran

Memiliki modal kerja untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir. Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan. Membayar gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan. Mengalokasikan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir. Mengalokasikan dana untuk kegiatan kesiswaan.

Kegiatan kesiswaaan

3.

Biaya Personal

Alat tulis sekolah Bahan habis pakai Alat habis pakai Kegiatan rapat Transport dan perjalanan dinas Penggandaan soal-soal ujian Daya dan jasa Kegiatan operasional pendidikan tidak langsung Sumbangan pendidikan

Mengeluarkan biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran. Mengeluarkan biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Mengeluarkan biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Mengeluarkan biaya pengadaan kegiatan rapat. Mengeluarkan biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas. Mengelurakan biaya penggandaan soal-soal ujian Menyediakan biaya pengadaan daya dan jasa Menyediakan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir. Penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan. Penetapan uang sekolah mempertimbangkan kemampuan ekonomi orangtua siswa. Pelaksanaan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu. Penggalangan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah Pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Pengelolaan dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan secara sistematis, transparan, efisien, dan akuntabel. Memiliki pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) Memiliki pembukuan biaya opersional Pembuatan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau yayasan.

Uang sekolah Subsidi silang Biaya operasional lain Penetapan biaya operasional Pengelolaan biaya operasional 4. Transparan si dan Akuntabilit as Pedoman pengelolaan keuangan Pembukuan biaya opersional Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

VIII. STANDAR PENILAIAN


1. Penilaian oleh pendi-dik Informasi silabus mata pelajaran Indikator pencapaian KD dan Menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian yang sesuai pada saat

teknik penilaian Pengem-bangan instru-men

menyusun silabus mata pelajaran. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa. Mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan siswa. Memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan pembelajaran Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi hasil belajar siswa. Melaporkan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. Menentukan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah Mengkoordinasikan evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester, dan evaluasi kenaikan kelas. Menentukan kriteria kenaikan kelas Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan dengan mempertimbang-kan hasil penilaian oleh guru. Menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian sekolah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ujian sekolah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Menentukan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria kelulusan. Menerbitkan dan menyerahkan Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti UN bagi sekolah penyelenggara UN. Menerbitkan dan menyerahkan ijazah setiap siswa yang telah lulus bagi sekolah penyelenggara UN. Hasil UN digunakan sebagai salah satu penentu penerimaan siswa baru

Pelaksanaan penilaian Pengolahan hasil penilaian Pengem-balian hasil penilaian Peman-faatan hasil penilaian Pela-poran hasil penilaian pada akhir semes-ter Pela-poran hasil penilaian

akhlak mulia
2. Peni-laian oleh Satuan Pendi-dikan Penen-tuan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Koordinasi evaluasi

Kriteria kenaikan kelas Penen-tuan nilai akhir kelompok mata pelaja-ran Penye-lengga-raan ujian sekolah Pela-poran hasil penilaian mata pela-jaran Pela-poran pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan Penen-tuan kelu-lusan Pener-bitan SKHUN

Pener-bitan ijazah 3. Penilaian oleh peme-rintah Peman-faatan hasil UN untuk penen-tuan kelan-jutan studi

INSTRUMEN DOKUMEN PORTOFOLIO


Monitoring dan Evaluasi

SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

III. STANDAR ISI


SKOR

NO

KOMPONEN

NO

ASPEK

NO

JENIS DOKUMEN SNP

1. 2

Kerangka Dasar Kurikulum Struktur Kuriku-lum Pendidikan Umum Beban belajar

1 2 3

Muatan Kurikulum Struktur kurikulum Standar Kompetensi dan kompetensi dasar Tatap muka Penugasan terstruktur Kegiatan mandiri tidak terstruktur Pengembangan KTSP Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Dokumen Isi muatan kurikulum; Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan muatan kurikulum sekolah; Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum Dokumen isi/muatan struktur kurikulum SNP ; Ketersediaan referensi umum; Keberadaan program pengembangan diri; Keberadaan program PBKL Dokumen penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata pelajaran pokok , PBKL, dan muatan lokal Dokumen penerapan kegiatan pembelajaran, mbelajaran per minggu, minggu efektif per tahun Dokumen pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa mapel SNP Dokumen program kegiatan mandiri/tidak terstruktur mapel SNP Dokumen program tidak terstruktur Dokumen pengembangan KTSP SNP/dokumen-1 Dokumen SK penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran SNP Dokumen kalender pendidikan Sekolahprogram/kegiatan SNP

4 5 6

4.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kalender Pendidikan

7 8 9

5.

IV. STANDAR PROSES


1 Perencanaan Pembelajaran Proses 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus Perencanaan pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahan Ajar Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Pemantauan pembelajaran Supervisi pembelajaran Evaluasi pembelajaran Pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran Tindak lanjut pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Dokumen silabus mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Dokumen RPP mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Dokumen bahan ajar mapel SNP Dokumen pengaturan rombongan belajar, beban kerja minimal guru, buku teks pelajaran, pengelolaan kelas Dokumen pendukung kegiatan pembelajaran pada proses pendahuluan, inti dan penutup maple SNP Dokumen keterlaksanaan penilaian hasil belajar : administrasi penilaian, instrument penilaian, pengelolaan hasil penilaian dll oleh sekolah dan atau guru maple SNP Dokumen perangkat pemantauan pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen perangkat supervisi pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen perangkat evaluasi pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen pelaporan pelaksanaan pembelajaran mapel SNP Dokumen langkah-langkah/panduan pelaksanaan/ dll tindak lanjut pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran mapel SNP

2 3 4

Pelaksanaan Pembelajaran

Proses

Penilaian Hasil Belajar Pengawasan Pembelajaran Proses

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


1. ` Kompetensi Lulusan 1 2 3 Kecerdasan Pengetahuan Kepribadian 1 2 3 Dokumen nilai KKM pada kelompok mapel IPTEK, estetika, pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan ; Dokumen penugasan tugas-tugas siswa untuk menganalisis gejala alam dan social Dokumen program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar; Dokumen penugasan siswa dan pendukung pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan; Dokumen kegiatan mengekspresikan diri siswa melalui kegiatan seni budaya Dokumen program pembentukan kepribadian, sikap percaya diri dan bertanggung jawab, sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik, berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social, partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI, dan membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportifitas dan kebersihan lingkungan Dokumen program-program keagamaan, menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional, pembentukan akhlak mulia dan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Dokumen program dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok (Ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis, dalam Bahasa Indonesia) Dokumen program dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan

4 5 6

Akhlak Mulia Ketrampilan Untuk Hidup Pendidikan lanjut

4 5 6

VI. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


1. Guru 1 2 3 4 5 6 7 2. Kepala Sekolah 8 9 10 11 12 13 14 Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran. Kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran Kompetensi sosial sebagai agen pembelajaran Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kualifikasi khusus minimum. . Kemampuan kepemimpinan Kemampuan kewirausahaan Kemampuan supervisi dan montoring. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Dokumen ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen surat keterangan dokter Dokumen keterlibatan dan hasil-hasil dalam pembuatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian pembelajaran di sekolah Dokumen catatan keberhasilan, prestasi, dan lainnya terhadap kepribadian dan tindakan dalam mentaati peraturan, komitmen, loyalitas, kejujuran, dan sebagainya Dokumen prestasi, keberhasilan, dan tindakan dalam lingkup social masyarakat, baik di sekolah atau di luar sekolah (keorganisasian) Dokumen prestasi bidang keilmuannya, hasil penelitian, hasil karya tulis, penulisan buku-diktat-bahan ajar lain, menulisan makalah, surat kabar, sertifikat/piagam/dll tingkat local, dan SK sebagai guru, dan sebagainya Dokumen ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen surat keterangan dokter Dokumen SK sebagai guru SMP, Sertifikat pendidik, Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah (termasuk sebelumnya) Dokumen prestasi sebagai kepala sekolah/pemimpin (SK, sertifikat, piagam, hadiah, dll) Dokumen prestasi, keberhasilan, dan karya-karya kreatif inovatif yang menghasilkan keuntungan ekonomi, sosial, dan profesional; dokumen program kegiatan usaha sekolah; dokumen kegiatan peningkatan kesejahteraan bawahan Dokumen perangkat dan hasil-hasil kegiatan supervisi dan monitoring sekolah/kepala sekolah

3.

Tenaga Administrasi

15 16 17 18 19 20 21 22 23

Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat Pemenuhan khusus. jumlah tenaga layanan

15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Dokumen ijasah terakhir (D III) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D III) Dokumen SK sebagai tenaga administrasi Dokumen ijasah terakhir (D IVS1) khusus untuk kepala perpustakaan, yang lain di bawahnya Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir D IVS1) khusus untuk kepala perpustakaan, yang lain di bawahnya Dokumen SK sebagai tenaga perpustakaan Dokumen ijasah terakhir (D III) khusus untuk kepala Lab, yang lain di bawahnya Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (DIII) khusus untuk kepala Lab, yang lain di bawahnya Dokumen SK sebagai tenaga laboratorium/teknisi Dokumen ketenagaan 5 (lima) jenis tenaga layanan khusus yang terdiri dari : Penjaga sekolah, Tukang kebun, Tenaga kebersihan, Pengemudi, dan Pesuruh.

4.

Tenaga Perpustakaan

5.

Tenaga Laboratorium

6.

Tenaga Layanan Khusus

24

VII. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


1. Lahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Luas lahan Keamanan Kenyamanan Ijin pemanfaatan lahan Luas lantai Keselamatan Kesehatan Kenyamanan Daya listrik Ijin bangunan Pemeliharaan Kecukupan secara kuantitas Kelengkapan prasarana Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang laboratorium IPA Ruang pimpinan Ruang guru Ruang tata usaha Tempat ibadah Ruang konseling Ruang UKS Ruang organisasi kesiswaan Jamban Gudang Ruang sirkulasi Tempat bermain/ berolahraga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Dokumen sertifikat tanah atau aspek legal lain, dengan luasan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen yang terkait sistem keamanan lahan dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa (dokumen program/kegiatan/perawatan/dll) Dokumen yang terkait menghindari dari gangguan pencemaran (dokumen program/kegiatan/dll) Dokumen ijin keperuntukan lahan Dokumen rancang bangun/gambar/tata letak/dll bangunan dengan luas lantai sesuai dengan Permendiknas No 24/2007 (2m/anak) Dokumentasi program/kegiatan/prosedur sesuai standar keselamatan bangunan Dokumentasi program/kegiatan/prosedur sesuai standar pengelolaan kesehatan lingkungan bangunan (sanitasi, pencemaran udara dan air) Dokumentasi program/kegiatan/prosedur/perawatan sesuai standar pengelolaan kenyamanan bangunan (Ventilasi dan pencahayaan) Dokumentasi layanan kebutuhan dan perawatan daya listrik Dokumen IMB dan penggunaan bangunan Dokumen program/kegiatan/prosedur pemeliharaan Dokumen pengembangan kebutuhan bangunan, inventarisasi bangunan Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras sesuai Permendiknas No 24/2007 terdiri dari 14 ruang; dokumen inventarisasi lab komputer dan bahasa Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang kelas sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang perpustakaan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras Lab IPA sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang pimpinan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang guru sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang TU sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras tempat ibadah sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang konseling sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang UKS sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang OSIS sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras jamban sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras gudang sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen perawatan kelengkapan sarpras ruang sirkulasi sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras tempat bermain/olah raga sesuai Permendiknas No 24/2007

2.

Bangunan

3.

Kelengkapan Prasarana dan Sarana

VIII.
1.

STANDAR PENGELOLAAN
Sekolah Kerja 1 2 Rencana Kerja Sekolah (RKS) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Pedoman pengelolaan sekolah Struktur organiasi sekolah Pelaksanaan kegiatan sekolah Bidang kesiswaan Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran Bidang pendidik dan tenaga kependidikan Bidang sarana dan prasarana Bidang keuangan dan pembiayaan Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah Pengembangan sistem manajemen mutu sekolah Program pengawasan Evaluasi diri Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan Akreditasi sekolah Kepemimpinan kepala dan wakil kepala sekolah Pengelolaan sekolah informasi manajemen 1 2 Dokumen RKS yang berisi pemenuhan SNP untuk minimal 4 tahun dengan sistematika : analisis lingkungan strategis, analisis pendidikan masa datang, analisis pendidikan masa kini, identifikasi tantangan nyata, rumusan visi, rumusan misi, tujuan, program, indikator keberhasilan, strategi pencapaian, monitoring dan RAPBS Dokumen RKAS yang berisi pemenuhan SNP untuk 1 tahun: analisis lingkungan operasional, analisis sekolah saat mendatang, analisi sekolah saat ini, identifikasi tantangan nyata, tujuan situasional, analisis SWOT, identifikasi persoalan, kegiatan, indikator keberhasilan, suervisi monitoring evaluasi, RAPBS satu tahun, Rencana kegiatan/scedul, lampiran dan penanggungjawab, pengesahan Dokumen pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis Dokumen struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota organisasi. Dokumen hasil-hasil pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan pemenuhan SNP Dokumen dan hasil-hasil pelaksanaan program / kegiatan bidang kesiswaan.pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan untuk pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pelibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Dokumen pelaksanaan dan hasil implementasi PAS atau sejenisnya Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil pengawasan dan sosialisasi pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil evaluasi diri pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS dalam pemenuhan SNP Dokumen keorganisasian sekolah yang terdiri kepala sekolah dan wakil

Perencanaan (Rencana Sekolah)

2.

Pelak-sanaan Rencana Kerja Sekolah

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

3.

Pengawasan Evaluasi

dan

14 15 16 17

4.

Kepemimpinan Sekolah Sistem Informasi manajemen sekolah

18

5.

19

19

Dokumen sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan dalam kerangka pemenuhan SNP

IX. STANDAR PEMBIAYAAN


1. Biaya Investasi 1 2 3 4 2. Biaya Operasional 5 Penyusunan RAPBS Sarana dan prasarana Pengembangan pendidik kependidikan Modal kerja Gaji pendidik 4 5 dan tenaga 1 2 3 Dokumen keterlibatan stakeholders dalam menyusun RKS dan RKAS untuk pengembangan investasi sekolah Dokumen catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh Dokumen pembelanjaan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) untuk pemenuhan SNP Dokumen modal kerja (operasional) untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir untuk pemenuhan SNP Dokumen pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan untuk pemenuhan SNP

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 3. Biaya Personal 17 18 19 20 21 22 4. Transparansi dan Akuntabilitas 23 24 25

Gaji tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran Kegiatan kesiswaaan Alat tulis sekolah Bahan habis pakai Alat habis pakai Kegiatan rapat Transport dan perjalanan dinas Penggandaan soal-soal ujian Daya dan jasa Kegiatan operasional pendidikan tidak langsung Sumbangan pendidikan Uang sekolah Subsidi silang Biaya operasional lain Penetapan biaya operasional Pengelolaan biaya operasional Pedoman pengelolaan keuangan Pembukuan biaya opersional Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Dokumen pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan untuk pemenuhan SNP Dokumen pengalokasian biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir untuk pemenuhan SNP Dokumen pengalokasian dana untuk kegiatan kesiswaan untuk pemenuhan SNP. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran dalam pemenuhan SNP. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan kegiatan rapat. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas. Dokumen pengeluaran biaya penggandaan soal-soal ujian Dokumen pengeluaran biaya pengadaan daya dan jasa Dokumen pengalokasian anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir. Dokumen bukti penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan. Dokumen pemungutan/sumbangan uang sekolah Dokumen subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu. Dokumen penggalangan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah Dokumen pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Dokumen pengelolaan dana dari masyarakat Dokumen pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) Dokumen pembukuan biaya opersional Dokumen laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau yayasan; Dokumen hasil audit penggunaan dana

X. STANDAR PENILAIAN
1. Penilaian oleh pendidik 1 Informasi silabus mata pelajaran 1 Dokumen program/kegiatan menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester oleh sekolah/guru semua mapel SNP Dokumen pengembangan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus semua mata pelajaran SNP Dokumen pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian pada semua mata pelajaran SNP. Dokumen pelaksanaan dan hasil-hasil tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan semua mapel SNP Dokumen pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa semua mapel SNP

Indikator pencapaian KD dan teknik penilaian Pengembangan instrumen Pelaksanaan penilaian Pengolahan hasil penilaian

3 4 5

3 4 5

6 7 8

Pengembalian hasil penilaian Pemanfaatan hasil penilaian Pela-poran hasil penilaian pada akhir semester Pelaporan hasil penilaian akhlak mulia

6 7 8

Dokumen hasil pemeriksaan pekerjaan siswa untuk semua mapel SNP Dokumen pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan pembelajaran semua mapel SNP Dokumen laporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi hasil belajar siswa. Dokumen laporan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. Dokumen penentuan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah (hasil rapat, SK kepala sekolah, dll) Dokumen koordinasi sinkroniasai evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester, dan evaluasi kenaikan kelas untuk semua mapel SNP Dokumen kriteria kenaikan kelas Dokumen penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan dengan mempertimbang-kan hasil penilaian oleh guru. Dokumen penyelenggaraan dan hasil-hasil ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian sekolah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ujian sekolah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Dokumen laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa. Dokumen pelaporan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

2.

Penilaian oleh Satuan Pendidikan

10

Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Koordinasi evaluasi

10

11

11

12 13

Kriteria kenaikan kelas Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Penyelenggaraan ujian sekolah

12 13

14

14

15

Pelaporan hasil penilaian mata pela-jaran

15

16

Pelaporan hasil belajar tingkat satuan pendi-dikan Penenuan kellusan Penerbitan SKHUN Pener-bitan ijazah Pemanfaatan hasil UN untuk penentuan kelanjutan studi

16

17 18 19 3. Penilaian oleh pemerintah 20

17 18 19 20

Dokumen penentuan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria kelulusan. Dokumen Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti UN bagi sekolah penyelenggara UN. Dokumen ijazah setiap siswa yang telah lulus bagi sekolah penyelenggara UN. Dokumen penyelenggaraan UN; dokumen kelulusan; dokumen kelanjutan studi sekolah SNP

PEMBOBOTAN
STANDAR, KOMPONEN, ASPEK, DAN INDIKATOR

Supervisi, Monitoring dan Evaluasi


SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMP

JAKARTA, TAHUN 2010

IV. STANDAR ISI = Bobot 130


NO 1. 2 KOMPONEN Kerangka Dasar Kurikulum Struktur Kuriku-lum Pendidikan Umum NO 1 2 40 3 4 5 6 7 8 9 ASPEK Muatan Kurikulum Struktur kurikulum Standar Kompetensi dan kompetensi dasar Tatap muka Penugasan terstruktur Kegiatan mandiri tidak terstruktur Pengembangan KTSP Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Alokasi waktu dan penetapan kalender pendidikan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JENIS DOKUMEN SNP Dokumen Isi muatan kurikulum; Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan muatan kurikulum sekolah; Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum Dokumen isi/muatan struktur kurikulum SNP ; Ketersediaan referensi umum; Keberadaan program pengembangan diri; Keberadaan program PBKL Dokumen penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata pelajaran pokok , PBKL, dan muatan lokal Dokumen penerapan kegiatan pembelajaran, mbelajaran per minggu, minggu efektif per tahun Dokumen pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa mapel SNP Dokumen program kegiatan mandiri/tidak terstruktur mapel SNP Dokumen program tidak terstruktur Dokumen pengembangan KTSP SNP/dokumen-1 Dokumen SK penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk setiap mata pelajaran SNP Dokumen kalender pendidikan Sekolahprogram/kegiatan SNP B O B O T B O B O T B O B O T 25 15 25 9 6 3 2 20 10 15 20 15 10 15 35 35 5 6 5 2 2 40 35

25

25 15 25 9 6 5 20 10 15

Beban belajar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kalender Pendidikan

20

4. 5.

30 15

V. STANDAR PROSES = Bobot 150


1 Perencanaan Pembelajaran Proses 45 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Perencanaan pengembangan atau penyusunan silabus Perencanaan pengembangan atau penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahan Ajar Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Pemantauan pembelajaran Supervisi pembelajaran Evaluasi pembelajaran Pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran Tindak lanjut pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran 20 15 10 15 35 35 5 6 5 2 2 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Dokumen silabus mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Dokumen RPP mapel SNP dan disahkan pihak terkait (Dinas Pendidikan Kab/Kota) Dokumen bahan ajar mapel SNP Dokumen pengaturan rombongan belajar, beban kerja minimal guru, buku teks pelajaran, pengelolaan kelas Dokumen pendukung kegiatan pembelajaran pada proses pendahuluan, inti dan penutup maple SNP Dokumen keterlaksanaan penilaian hasil belajar : administrasi penilaian, instrument penilaian, pengelolaan hasil penilaian dll oleh sekolah dan atau guru maple SNP Dokumen perangkat pemantauan pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen perangkat supervisi pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen perangkat evaluasi pembelajaran mapel SNP (administrasi, instrumen, dan pengolahan hasil) Dokumen pelaporan pelaksanaan pembelajaran mapel SNP Dokumen langkah-langkah/panduan pelaksanaan/ dll tindak lanjut pelaporan pemantauan, supervisi, dan evaluasi pembelajaran mapel SNP

2 3 4

Pelaksanaan Pembelajaran

Proses

50 35 20

Penilaian Hasil Belajar Pengawasan Pembelajaran Proses

III. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN = Bobot 130


1. Kompetensi Lulusan 40 35 21 22 Kecerdasan Pengetahuan 40 35 22 23 Dokumen nilai KKM pada kelompok mapel IPTEK, estetika, pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan ; Dokumen penugasan tugas-tugas siswa untuk menganalisis gejala alam dan social Dokumen program pembiasaan untuk mencari informasi/pengetahuan lebih lanjut dari berbagai sumber belajar; Dokumen penugasan siswa dan pendukung pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan; Dokumen kegiatan mengekspresikan diri siswa melalui kegiatan seni budaya

15

23

Kepribadian

15

24

15 10 15

24 25 26

Akhlak Mulia Ketrampilan Untuk Hidup Pendidikan lanjut

15 10 15

25 26 27

Dokumen program pembentukan kepribadian, sikap percaya diri dan bertanggung jawab, sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik, berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social, partisipasi siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah NKRI, dan membentuk karakter siswa, menumbuhkan rasa sportifitas dan kebersihan lingkungan Dokumen program-program keagamaan, menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional, pembentukan akhlak mulia dan pembiasaan untuk menghargai perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Dokumen program dalam menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok (Ketrampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis, dalam Bahasa Indonesia) Dokumen program dalam mengembangkan IPTEK seiring dengan perkembangannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lanjutan

15

15 10 15

VII. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN = Bobot 150


1. Guru 50 27 28 29 30 31 32 33 2. Kepala Sekolah 35 34 35 36 37 38 39 40 3. Tenaga Administrasi 20 41 42 43 44 45 46 Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kompetensi pedagogik sebagai agen pembelajaran. Kompetensi kepribadian sebagai agen pembelajaran Kompetensi sosial sebagai agen pembelajaran Kompetensi profesional sebagai agen pembelajaran. Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Kesehatan jasmani dan rohani Kualifikasi khusus minimum. . Kemampuan kepemimpinan Kemampuan kewirausahaan Kemampuan supervisi dan montoring. Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat 10 10 2 8 5 5 10 10 10 2 3 4 3 3 8 7 5 8 7 5 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 Dokumen ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen surat keterangan dokter Dokumen keterlibatan dan hasil-hasil dalam pembuatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian pembelajaran di sekolah Dokumen catatan keberhasilan, prestasi, dan lainnya terhadap kepribadian dan tindakan dalam mentaati peraturan, komitmen, loyalitas, kejujuran, dan sebagainya Dokumen prestasi, keberhasilan, dan tindakan dalam lingkup social masyarakat, baik di sekolah atau di luar sekolah (keorganisasian) Dokumen prestasi bidang keilmuannya, hasil penelitian, hasil karya tulis, penulisan buku-diktat-bahan ajar lain, menulisan makalah, surat kabar, sertifikat/piagam/dll tingkat local, dan SK sebagai guru, dan sebagainya Dokumen ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D-IV/S1) Dokumen surat keterangan dokter Dokumen SK sebagai guru SMP, Sertifikat pendidik, Surat Keputusan (SK) sebagai kepala sekolah (termasuk sebelumnya) Dokumen prestasi sebagai kepala sekolah/pemimpin (SK, sertifikat, piagam, hadiah, dll) Dokumen prestasi, keberhasilan, dan karya-karya kreatif inovatif yang menghasilkan keuntungan ekonomi, sosial, dan profesional; dokumen program kegiatan usaha sekolah; dokumen kegiatan peningkatan kesejahteraan bawahan Dokumen perangkat dan hasil-hasil kegiatan supervisi dan monitoring sekolah/kepala sekolah Dokumen ijasah terakhir (D III) Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (D III) Dokumen SK sebagai tenaga administrasi Dokumen ijasah terakhir (D IVS1) khusus untuk kepala perpustakaan, yang lain di bawahnya Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir D IVS1) khusus untuk kepala perpustakaan, yang lain di bawahnya Dokumen SK sebagai tenaga perpustakaan 10 10 2 8 5 5 10 10 10 2 3 4 3 3 8 7 5 8 7 5

4.

Tenaga Perpustakaan

20

5.

Tenaga Laboratorium

15

47 48 49 50

6.

Tenaga Layanan Khusus

10

Kualifikasi akademik Kesesuaian latar belakang pendidikan Masa kerja waktu diangkat Pemenuhan jumlah tenaga layanan khusus.

6 5 4 10

48 49 50 51

Dokumen ijasah terakhir (D III) khusus untuk kepala Lab, yang lain di bawahnya Dokumen transkrip nilai pendidikan ijasah terakhir (DIII) khusus untuk kepala Lab, yang lain di bawahnya Dokumen SK sebagai tenaga laboratorium/teknisi Dokumen ketenagaan 5 (lima) jenis tenaga layanan khusus yang terdiri dari : Penjaga sekolah, Tukang kebun, Tenaga kebersihan, Pengemudi, dan Pesuruh.

6 5 4 10

VIII.
1. Lahan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA = Bobot 120


20 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 Luas lahan Keamanan Kenyamanan Ijin pemanfaatan lahan Luas lantai Keselamatan Kesehatan Kenyamanan Daya listrik Ijin bangunan Pemeliharaan Kecukupan secara kuantitas Kelengkapan prasarana Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang laboratorium IPA Ruang pimpinan Ruang guru Ruang tata usaha Tempat ibadah Ruang konseling Ruang UKS Ruang organisasi kesiswaan Jamban Gudang Ruang sirkulasi Tempat bermain/ berolahraga 10 4 2 4 10 5 3 4 6 5 3 4 8 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 5 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 Dokumen sertifikat tanah atau aspek legal lain, dengan luasan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen yang terkait sistem keamanan lahan dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa (dokumen program/kegiatan/perawatan/dll) Dokumen yang terkait menghindari dari gangguan pencemaran (dokumen program/kegiatan/dll) Dokumen ijin keperuntukan lahan Dokumen rancang bangun/gambar/tata letak/dll bangunan dengan luas lantai sesuai dengan Permendiknas No 24/2007 (2m/anak) Dokumentasi program/kegiatan/prosedur sesuai standar keselamatan bangunan Dokumentasi program/kegiatan/prosedur sesuai standar pengelolaan kesehatan lingkungan bangunan (sanitasi, pencemaran udara dan air) Dokumentasi program/kegiatan/prosedur/perawatan sesuai standar pengelolaan kenyamanan bangunan (Ventilasi dan pencahayaan) Dokumentasi layanan kebutuhan dan perawatan daya listrik Dokumen IMB dan penggunaan bangunan Dokumen program/kegiatan/prosedur pemeliharaan Dokumen pengembangan kebutuhan bangunan, inventarisasi bangunan Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras sesuai Permendiknas No 24/2007 terdiri dari 14 ruang; dokumen inventarisasi lab komputer dan bahasa Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang kelas sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang perpustakaan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras Lab IPA sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang pimpinan sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang guru sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang TU sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras tempat ibadah sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang konseling sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang UKS sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras ruang OSIS sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras jamban sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras gudang sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen perawatan kelengkapan sarpras ruang sirkulasi sesuai Permendiknas No 24/2007 Dokumen inventarisasi kelengkapan sarpras tempat bermain/olah raga sesuai Permendiknas No 24/2007 10 4 2 4 10 5 3 4 6 5 3 4 8 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 5

2.

Bangunan

40

3.

Kelengkapan Prasarana dan Sarana

60

IX. STANDAR PENGELOLAAN = Bobot 110


1. Perencanaan Sekolah (Rencana Kerja Sekolah) 25 78 79 Rencana Kerja Sekolah (RKS) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) 10 15 79 80 Dokumen RKS yang berisi pemenuhan SNP untuk minimal 4 tahun dengan sistematika : analisis lingkungan strategis, analisis pendidikan masa datang, analisis pendidikan masa kini, identifikasi tantangan nyata, rumusan visi, rumusan misi, tujuan, program, indikator keberhasilan, strategi pencapaian, monitoring dan RAPBS Dokumen RKAS yang berisi pemenuhan SNP untuk 1 tahun: analisis lingkungan operasional, analisis sekolah saat mendatang, analisi sekolah saat ini, identifikasi tantangan nyata, tujuan situasional, analisis SWOT, 10 15

2.

Pelak-sanaan Kerja Sekolah

Rencana

35

80 81 82 83 84 85 86 87 88 89

Pedoman pengelolaan sekolah Struktur organiasi sekolah Pelaksanaan kegiatan sekolah Bidang kesiswaan Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran Bidang pendidik dan tenaga kependidikan Bidang sarana dan prasarana Bidang keuangan dan pembiayaan Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah Program pengawasan Evaluasi diri Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan Akreditasi sekolah Kepemimpinan kepala dan wakil kepala sekolah Pengelolaan informasi manajemen sekolah

2 1 3 4 8 6 4 3 2 2 2 4 3 6 10 15

81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96

identifikasi persoalan, kegiatan, indikator keberhasilan, suervisi monitoring evaluasi, RAPBS satu tahun, Rencana kegiatan/scedul, lampiran dan penanggungjawab, pengesahan Dokumen pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis Dokumen struktur organisasi dengan uraian tugas yang jelas dari masing-masing anggota organisasi. Dokumen hasil-hasil pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja tahunan pemenuhan SNP Dokumen dan hasil-hasil pelaksanaan program / kegiatan bidang kesiswaan.pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang sarana dan prasarana pembelajaran. Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang keuangan dan pembiayaan pendidikan untuk pemenuhan SNP Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Dokumen dan hasil pelaksanaan program/kegiatan bidang pelibatan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil pengawasan dan sosialisasi pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil evaluasi diri pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan pemenuhan SNP Dokumen program, pelaksanaan, dan hasil-hasil persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi sekolah oleh BAS dalam pemenuhan SNP Dokumen keorganisasian sekolah yang terdiri kepala sekolah dan wakil Dokumen sistem informasi manajemen untuk mendukung administrasi pendidikan dalam kerangka pemenuhan SNP

2 1 3 4 8 6 4 3 2 2 2 4 3 6 10 15

3.

Pengawasan Evaluasi

dan

15

90 91 92 93

4. 5.

Kepemimpinan Sekolah Sistem Informasi manajemen sekolah

10 15

94 95

XI. STANDAR PEMBIAYAAN = Bobot 100


1. Biaya Investasi 30 96 97 98 99 2. Biaya Operasional 40 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 Penyusunan RAPBS Sarana dan prasarana Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Modal kerja Gaji pendidik Gaji tenaga kependidikan Kegiatan pembelajaran Kegiatan kesiswaaan Alat tulis sekolah Bahan habis pakai Alat habis pakai Kegiatan rapat Transport dan perjalanan dinas Penggandaan soal-soal ujian Daya dan jasa Kegiatan operasional pendidikan tidak langsung 7 8 10 5 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 Dokumen keterlibatan stakeholders dalam menyusun RKS dan RKAS untuk pengembangan investasi sekolah Dokumen catatan tahunan berupa dokumen nilai aset sarana dan prasarana secara menyeluruh Dokumen pembelanjaan biaya untuk pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) untuk pemenuhan SNP Dokumen modal kerja (operasional) untuk membiayai seluruh kebutuhan pendidikan selama satu tahun terakhir untuk pemenuhan SNP Dokumen pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain pendidik pada tahun berjalan untuk pemenuhan SNP Dokumen pembayaran gaji, insentif, transport, dan tunjangan lain tenaga kependidikan pada tahun berjalan untuk pemenuhan SNP Dokumen pengalokasian biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan pembelajaran selama tiga tahun terakhir untuk pemenuhan SNP Dokumen pengalokasian dana untuk kegiatan kesiswaan untuk pemenuhan SNP. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan alat tulis untuk kegiatan pembelajaran dalam pemenuhan SNP. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan bahan habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan alat habis pakai untuk kegiatan pembelajaran. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan kegiatan rapat. Dokumen pengeluaran biaya pengadaan transport dan perjalanan dinas. Dokumen pengeluaran biaya penggandaan soal-soal ujian Dokumen pengeluaran biaya pengadaan daya dan jasa Dokumen pengalokasian anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung selama tiga tahun terakhir. 7 8 10 5 4 4 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2

3.

Biaya Personal

20

112 113 114 115 116

Sumbangan pendidikan Uang sekolah Subsidi silang Biaya operasional lain Penetapan biaya operasional Pengelolaan biaya operasional Pedoman pengelolaan keuangan Pembukuan biaya opersional Laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

4 4 3 2 3 4 4 3 3

113 114 115 116 117 118 119 120 121

4.

Transparansi dan Akuntabilitas

10

117 118 119 120

Dokumen bukti penggunaan sumbangan pendidikan atau dana dari masyarakat untuk peningkatan mutu pendidikan. Dokumen pemungutan/sumbangan uang sekolah Dokumen subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu. Dokumen penggalangan biaya operasional lain di samping iuran komite rutin dan fisik sekolah Dokumen pengambilan keputusan dalam penetapan dana dari masyarakat sebagai biaya operasonal dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Dokumen pengelolaan dana dari masyarakat Dokumen pedoman pengelolaan keuangan sebagai dasar dalam penyusunan RKAS (RAPBS) Dokumen pembukuan biaya opersional Dokumen laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dan menyampaikannya pada pemerintah atau yayasan; Dokumen hasil audit penggunaan dana

4 4 3 2 3 4 4 3 3

XII. STANDAR PENILAIAN = Bobot 110


1. Penilaian oleh pendidik 40 121 Informasi silabus mata pelajaran Indikator pencapaian KD dan teknik penilaian Pengembangan instrumen Pelaksanaan penilaian Pengolahan hasil penilaian Pengembalian hasil penilaian Pemanfaatan hasil penilaian Pela-poran hasil penilaian pada akhir semester Pelaporan hasil penilaian akhlak 3 122 Dokumen program/kegiatan menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester oleh sekolah/guru semua mapel SNP Dokumen pengembangan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian yang sesuai pada saat menyusun silabus semua mata pelajaran SNP Dokumen pengembangan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik penilaian pada semua mata pelajaran SNP. Dokumen pelaksanaan dan hasil-hasil tes, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan semua mapel SNP Dokumen pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar siswa semua mapel SNP Dokumen hasil pemeriksaan pekerjaan siswa untuk semua mapel SNP Dokumen pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan pembelajaran semua mapel SNP Dokumen laporan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk laporan prestasi hasil belajar siswa. Dokumen laporan hasil penilaian akhlak siswa kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian siswa kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk menentukan nilai akhir semester. Dokumen penentuan KKM setiap mata pelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi sekolah (hasil rapat, SK kepala sekolah, dll) Dokumen koordinasi sinkroniasai evaluasi tengah semester, evaluasi akhir semester, dan evaluasi kenaikan kelas untuk semua mapel SNP Dokumen kriteria kenaikan kelas Dokumen penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, iptek, estetika, serta jasmani, olahraga, dan kesehatan dengan mempertimbang-kan hasil penilaian oleh guru. 3

122

123

123 124 125 126 127 128

5 5 4 5 4 5

124 125 126 127 128 129

5 5 4 5 4 5

129

130

mulia
2. Penilaian oleh Satuan Pendidikan 45 130 Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Koordinasi evaluasi 5 131

130

132

131 132

Kriteria kenaikan kelas Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran

4 4

133 134

4 4

133

Penyelenggaraan ujian sekolah

135

Dokumen penyelenggaraan dan hasil-hasil ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian sekolah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ujian sekolah bagi satuan pendidikan penyelenggara UN. Dokumen laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan hasil belajar siswa. Dokumen pelaporan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dokumen penentuan kelulusan siswa melalui rapat dewan guru sesuai dengan kriteria kelulusan. Dokumen Surat Keterangan Hasil Ujuan Nasional (SKHUN) setiap siswa yang mengikuti UN bagi sekolah penyelenggara UN. Menerbitkan dan menyerahkan ijazah setiap siswa yang telah lulus bagi sekolah penyelenggara UN. Dokumen penyelenggaraan UN; dokumen kelulusan; dokumen kelanjutan studi sekolah SNP

134

Pelaporan hasil penilaian mata pela-jaran Pelaporan hasil belajar tingkat satuan pendi-dikan Penenuan kellusan Penerbitan SKHUN Pener-bitan ijazah Pemanfaatan hasil UN untuk penentuan kelanjutan studi

136

135

137

136 137 138 3. Penilaian oleh pemerintah 25 139

4 5 5 25

138 139 140 141

4 5 5 25

You might also like