Professional Documents
Culture Documents
DASAR-DASAR PEMILIHAN
ZHINENG QIGONG
(Chinese Saying )
Itulah salah satu kearifan Timur, yang sudah ada sejak ribuan tahun SM,
dan hingga kini masih relevan dan menjadi dasar kearifan hidup di banyak
8
bidang kehidupan manusia termasuk bidang kesehatan. Dalam konteks ini,
perlu disadari bahwa filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang
dikemukakan di sini hanyalah yang terpenting karena mendasar dan alami.
Namun entah mengapa maka nilai hikmah kebijaksanaan ini seakan
menghilang bersama embusan angin, dan dilupakan serta diabaikan begitu
saja. Lalu, setelah sampai batas tertentu, ketika ilmu pengetahuan mutakhir
dunia Barat -- setelah melewati masa pencerahan di abad 18 yang disebut
Renaissance atau Aufklarung dan memasuki era globalisasi atau masa
Information Technology di abad 21 yang dianggap modern -- mengalami
kebuntuan dalam memecahkan problema tertentu, barulah kebenaran
alami yang hakiki dicari kembali dari dunia Timur yang dianggap kuno.
Dengan mulai diacukannya TCM itu, hal ini dapat diibaratkan sebagai kisah
tentang kembalinya anak yang hilang. Sehingga, mau tidak mau atau suka
tidak suka, perlu dengan sabar dan secara bertahap dipahami kembali
ajaran berdasarkan filosofi dan kearifan Tiongkok kuno tentang konsep
‘Kesatuan’ (得一) dan konsep ‘Taiji’ /’Yin-Yang’ (yīnyáng, 陰陽 / 阴阳).
Disini, ajaran ini hanya akan dikemukakan secara singkat, beberapa hal
pokok yang berkaitan dengan objek, konsepsi, dan simbolisasinya, sebagai
berikut:
• konsep ‘Kesatuan’ (oneness, unity),
Baik ditinjau dari sudut ‘alam + manusia’ secara integral, terdiri dari
:
(1) alam semesta, yang (dalam Ilmu Falak / Kosmologi) tergolong
macro cosmic, dan
(2) manusia, yang tergolong micro cosmic;
9
Konsep ‘Kesatuan’ yang filosofis dan sistematis tentang alam dan manusia
tersebut, secara ilmiah memang dapat dibedakan, namun secara hakiki
merupakan satu kesatuan yang sempurna. Konep ‘Yin-Yang’ ajaran Dao
ini sumbernya adalah kitab klasik Tiongkok yang paling kuno. Yakni, Kitab
Perubahan (‘Yi-Jing’ / ‘I-Ching’, atau orang Barat menyebutnya Book of
Changes / Classic of Changes) yang telah ada ribuan tahun yang lalu.
Konon, secara legendaris, konsep dan simbol ini berasal dari seorang
Kaisar Agung bernama Fu Xi (2953-2838 SM). Fu Xi inilah yang
mengajarkan tentang hakikat perubahan, baik tentang perubahan
Fenomena Alam Semesta maupun tentang perubahan corak Kehidupan
Manusia.
‘Yin’ dilambangkan sebagai gelap, dingin, negatif, pasif, sedih, feminin, dan
sebagainya. Sebaliknya, ‘Yang’ diasosiasikan dengan terang, panas,
positif, aktif, gembira, maskulin, dan sebagainya. ‘Yin-Yang’ ini digambar
dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi dua bagian (seperti bentuk
dua ekor ikan), masing-masing dengan warna hitam dan putih (seperti
mata ikan masing-masing), dimana dalam warna hitam ada titik / lingkaran
kecil berwarna putih, dan sebaliknya, dalam warna putih ada titik /
lingkaran kecil berwarna hitam. Adanya dua titik / lingkaran kecil ini
menunjukkan adanya faktor ketidaksempurnaan, baik pada alam maupun
pada manusia.
Dan, pada gilirannya konsep ‘Wu Xing’ ini pun juga berkaitan dengan dua
konsep lainnya, yakni :
- konsep ‘Wu Wei’ (wúwéi, 無 為 / 无 为 ) -- yang berfokus pada faktor
“pembiaran” (segala sesuatu yang berkaitan dengan gejala alam /
perilaku manusia untuk berproses menurut jalannya sendiri) atau “do
less achieve more”. Dalam hal ini, sesungguhnya, dasarnya yang lebih
mendalam, adalah filosofi Lao Zi tentang konsep ‘Dao/Tao’. Dalam
Daoisme (berdasarkan ilmu Kosmologi) segala sesuatu di alam raya itu
sudah ada yang mengatur dengan baik dan sempurna, yang olehnya
disebut Dao/Tao. Misalnya, bagaiman mekanisme kerja dala hubungan
antara matahari dan bulan, siang dan malam, atau hubungan antara
matahari dan timbuh2an, dan sebagainya. Jadi, pada hakikatnya,
manusia tak perlu lagi mencampurinya; dan
10
yakni Meng Zi tentang konsep ‘lima kebajikan’ ( 德 / de / virtue) yang
terdiri dari :
Namun, mengingat relevansinya, konsep ‘Wu Wei’ dan konsep ‘Wu Chang’
dengan sadar tidak akan penulis bahas lebih lanjut. Lagi pula agar tak
terkesan bahwa isi buku ini terlalu jauh menyimpang dari tema / topik
tentang Zhineng Qigong. Dalam konteks ini, perlu ditegaskan bahwa :
11
analisisnya pada faktor tempat atau arah mata angin dimana alam
dan manusia berada).
Pada zaman sangat kuno tersebut tentu saja belum ada bentuk tulisan
dengan karakter seperti sekarang. Maka, masing-masing konsep Yin-Yang
dan Wu Xing itu dilengkapi dengan bentuk visualisasinya berupa gambar,
lambang, atau simbol.
Sehubungan dengan itulah maka butir 1.1. diatas, perlu dilengkapi dan
dipertajam dengan ditambahkan penjelasan tentang logika dasar, konsep,
bentuk, dan lambang Yin-Yang (yang merupakan lambang Taiji), dan Wu
Xing, sebagai berikut :
12
Dan, secara filosofis, kekosongan itu juga melambangkan tidak adanya
ego, dan tidak adanya pertentangan. Dengan demikian, secara politis,
kekosongan itu dapat pula dianggap melambangkan tidak adanya
bentuk-bentuk perilaku negatif seperti egoisme, egosentrisme,
sektarianisme, etnosentrisme, nepotisme, diskriminasi rasial, dan
dikotomi antagonistik ‘aku dan kamu’ atau ‘aku dan bukan aku’. Maka,
secara otomatis akan ada perdamaian di dunia manusia!.
Gambar 1: WUJI
(a.2.) Gambar 2, berupa lingkaran yang terbagi dalam dua unsur / ikan
yang selalu bergerak dalam keseimbangan dan keselarasan
antara unsur / ikan warna putih disebut ‘Yang’, dan unsur / ikan
hitam disebut ‘Yin’. Secara harfiah, Yin berarti bulan, lambang
malam / dingin / mati / negatif, dsb. dan Yang berarti matahari,
lambang siang / panas / hidup / positif, dsb.. Namun, keduanya
merupakan satu kesatuan yang selaras maka disebut “dualisme
dalam keharmonian”;
13
Jadi, konsep negatif atau positif tersebut seyogianya tidak
dikonotasikan sebagai buruk atau baik. Karena, sesuai dengan
konsep dalam buku tentang perubahan (‘Yi-Jing’ / ‘I-Ching’),
keduanya merupakan unsur alam semesta yang terus-menerus
berubah, disebabkan adanya interaksi antara dua kekuatan
negatif (Yin) dan positif (Yang) yang berlawanan, namun saling
melengkapi. Itulah sebabnya maka tidak ada hal atau peristiwa
yang murni positif atau negatif. Karena, di dalam yang negatif
terdapat unsur positif, dan sebaliknya di dalam positif juga
terdapat unsur negatif. Analognya, dalam tubuh pria terdapat
unsur wanita berasal dari ibunya, dan sebaliknya di dalam tubuh
wanita juga terdapat unsur pria berasal dari ayahnya. Kedua
unsur ini saling bergantung dan saling membutuhkan, sehingga
selalu terdapat adanya keseimbangan yang harmonis.
(a.3.) Yin dan Yang melambangkan sifat atau watak unsur alam semesta
yang saling bertolak belakang atau saling menjauhi, namun
merupakan pasangan yang saling membutuhkan atau saling
melengkapi. Hubungan ini tidak bersifat realistis, melainkan
metaforis. Misalnya:
(a.4.) Dalam ikan putih terdapat titik / mata hitam, dan dalam ikan hitam
terdapat titik / mata putih; hal ini melambangkan bahwa segala
sesuatu di ala semesta tidak ada yang sempurna; dan
14
Dan, dalam konteks kesehatan, dalam kondisi inilah timbulnya
penyakit, gangguan kesehatan, atau kematian (apabila energi
Yin danYang hilang).
15
Siklus kehidupan tersebut dibagi dalam lima tahapan atau masa, yakni:
(1) MASA KANAK-KANAK, berelemen KAYU sebagai simbol yang
melambangkan watak PERTUMBUHAN. Yakni budi pekerti, tabiat
atau sifat batin yang berpengaruh atas pertumbuhan atau
perkembangan fisik, pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang.
Misalnya, dari aspek fisik, seorang anak yang tubuhnya tidak tumbuh
dia pasti tidak normal atau dalam kondisi sakit;
(2) MASA REMAJA, berelemen API sebagai simbol SEMANGAT.
Seorang remaja yang tidak mempunai tekad dan keberanian
misalnya belajar keluar negeri untuk menuntut ilmu, berdemo bila
ada kebijakan pemerintah yang tidak beres, atau juga ‘berani’
mencari pasangan hidup, pada umumnya dianggap kurang normal
atau penakut;
(3) MASA DEWASA, berelemen TANAH sebagai simbol KETENANGAN.
Seseorang yang berusia 30 keatas pada umumnya bersikap tenang.
Sebaliknya, apabila di usia ini masih ‘terlalu bersemangat’ dapat
dikatakan ‘belum dewasa’, yang berarti perkembangan siklus
kehidupannya terlambat. Di masa ini hidup manusia pada umumnya
sudah mantap dan tenang menekuni bidang profesinya. Dia bekerja
untuk sukses dalam penghasilan, posisi, kekuasaan, dan kekayaan;
(4) MASA PASCA DEWASA, berelemen LOGAM atau EMAS sebagai
simbol KEMAKMURAN dan KENIKMATAN. Seseorang yang berusia
50 tahun keatas dapat dianggap sebagai memasuki usia emas. Dan,
dia memanen dan menikmati hasil kerja di masa muda (masa
remaja dan masa dewasa) nya. Tetapi, sebaliknya, logam juga
berpotensi menimbulkan KARAT atau ANCAMAN, dimana berbagai
macam penyakit bisa tiba-tiba muncul dan menimbulkan
penderitaan! Maka, pada masa ini adalah saat manusia terutama
harus memperhatikan KESEHATAN-nya. Bila dapat lolos dari semua
amcaman itu, manusia masuk ke…
(5) MASA TUA, yang berelemen AIR sebagai simbol KEBIJAKSANAAN.
Air pada hakikatnya selalu mengalir dengan adil ketempat-tempat
yang lebih rendah. Di masa ini, manusia diharapkan suka berbagi
dengan ber-AMAL dan banyak melakukan KERJA SOSIAL dengan
MELAYANI sesama.
***
Dan, sebagai catatan, bagi mereka yang tertarik dengan tahapan
masa siklus kehidupan tersebut ada sebuah buku karya seorang
rohaniwan Katolik,
16
masa tersebut lebih dirinci lebih lanjut. Sehingga dalam garis
besarnya meliputi (I) MASA KANAK-KANAK, yang dibagi lagi
menurut usia, yakni umur lahir sampai 7 tahun, umur sekitar 1,5
sampai 5 tahun, dan umur taman kanak-kanak sampai pubertas; (II)
MASA REMAJA, yang dibagi lagi, yakni umur 8-12 tahun, dan umur
13-19 tahun; (III) MASA DEWASA (MD), yang dibagi lagi, yakni MD
Awal (20-40 tahun), MD Tengah (40-60 tahun), dan MD Lanjut (60
tahun keatas). Masing-masing masa tersebut juga ditandai dengan
ciri-ciri tertentu, yang tidak akan dibahas lebih lanjut disini.
1) Vide halaman 20-32
***
Itulah filosofi dan kearifan Tiongkok kuno untuk direnungkan
kebenarannya, dan diambil sebanyak mungkin hikmahnya !
yang secara visual digambarkan dalam bentuk logo seperti yang tampak
dalam Gambar 3 dibawah ini :
Gambar 3: WU XING
Tentu saja kelima unsur alam tersebut juga hanya bersifat metaforis. Yakni,
yang menggambarkan adanya kondisi saling berhubungan, yang
menunjukkan adanya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Oleh
karena itu maka disamping untuk bidang kesehatan, paradigma ini juga
dapat diberlakukan untuk sejumlah bidang yang lain, misalnya di bidang
17
peramalan dalam Fengshui, bidang strategi kemiliteran, bidang poilitik
pemerintahan, bidang kebijakan ekonomi, dan sebagainya.
Kelima organ vital utama manusia yang tergolong ‘Fu’ dengan energi ‘Yin’
tersebut saling berhubungan, atau saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi, dalam bentuk :
apabila pada salah satu atau kombinasi unsur organ Fu / Yin tersebut
terjadi pertentangan karena tidak adanya keseimbangan yang harmonis
maka akan terjadi gangguan kesehatan yang bentuknya berupa
menderita penyakit. Misalnya :
18
- unsur emas/logam (jin, 金/mineral) Paru-Paru (warna
putih),
- unsur air (shui, 水, water)…………... Ginjal (warna hitam).
19
Gambar 4: Siklus Saling Mendukung (Xiang Sheng)
***
20
konsep Wu Xing atau Lima Unsur Alam
tersebut dengan tegas juga dihubungkan dengan konsep Lima
Organ Vital manusia, dan juga dengan konsep Yin-Yang. Hal ini
dapat disimak dalam kedua tabel “A” dan “B” berikut ini:
Tabel “A”
Tabel “B”
***
21
* dokter internis, bagian tubuh yang khusus”, yakni yang khusus
untuk pengobatan penyakit organ-organ “spesifik” tubuh bagian
dalam lainnya, seperti mata, paru-paru, ginjal, jantung, kulit &
kelamin, hati, saluran pencernaan, wanita, anak-anak, dsb.;
* dokter spesialis jiwa”, yakni yang khusus untuk pengobatan
penyakit spesifik (dan melulu) mental-otak manusia;
* dan sebagainya.
***
Jadi, jika dibandingkan dengan ilmu dan seni pengobatan ala Barat yang
modern, justru keunikan ilmu dan seni pengobatan dan penyembuhan ala
Tiongkok Kuno itulah letak keunggulannya. Suatu keunggulan yang
bersumber pada penerapan filosofi dan kearifan yang lebih tepat. Yakni,
yang samasekali tidak berlawanan, melainkan justru bersinergi dengan
hukum alam semesta.
Dengan mengungkapkan fakta ini, tidak lalu dengan serta merta dan
dengan membabi buta penulis berpendapat bahwa adanya spesialisasi-
spesialisasi dalam ilmu kedokteran modern ala Barat itu tidak diperlukan.
22
Sebaliknya, secara teoretis, dan sampai batas tertentu juga harus diakui
adanya segi praktis yang penulis sangat menghargainya! Salah satu
contohnya adalah metode cangkok organ tubuh sesama manusia, yang
terbukti juga dapat lebih cepat menyelematkan jiwa manusia, sepanjang
dapat dilakukan dengan benar dan tepat. Memang, disini masih dapat
dipermasalahkan faktor kealamiahan atau naturalnya, terutama bagi
mereka yang berpandangan ekstrem. Apalagi bagi mereka yang masih
berpikiran serba mutlak, padahal segala sesuatu dibawah matahari serba
relatif adanya. Untuk memperkuat argumentasi ini, rasanya tidak ada
seorangpun yang akan menolak penemuan (penerangan) lampu (yang
tidak alami) yang dapat menggantikan adanya (penerangan) matahari
(yang alami) di waktu malam hari. Memang, mana ada kebenaran mutak,
kecuali Tuhan YME, sang Maha Pencipta.
Namun, dalam praktek pada umumnya pasti masih akan ada masalah.
Misalnya, apakah akan selalu ada sinergi dalam bentuk team-work dokter
yang senantiasa siap di tempat untuk dapat bekerjasama, dalam
penanganan penyakit seorang pasien, kecuali seorang pasien berduit tebal
atau pasien pejabat tinggi atau mantan pejabat tinggi? Adakah pasien rata-
rata yang mampu membayar biaya-biaya pengobatan dan perawatan bagi
team dokter? Adakah lembaga pemerintahan atau lembaga sosial yang
demikian manusiawinya, sehingga selalu standby dalam memberikan
bantuannya secara holistik dengan melibatkan team dokter?
23
tubuh manusia juga dikategorikan dalam ‘Yin’ dan ‘Yang’, serta ‘Fu’ dan
‘Zang’, misalnya:
Untuk lebih lengkap dan jelasnya, silakan simak kedua tabel dibawah ini,
yang penulis peroleh dari Bapak Handjojo, seorang pengarang buku
terkenal antara lain yang terbit tahun 2007 berjudul Mengenal Kitab I-
CHING :
Tabel 1: A L A M
5 Perubahan 5 Jenis
5 Unsur 5 Rasa Bentuk 5 Arah 5 Warna Energi
24
Tabel 2: TUBUH MANUSIA
5 Organ
VitalYin / 5 Organ Vital 5 Organ
Zang Yang / Fu Pengindera 5 Perwujudan 5 Emosi
Fungsi utama dari organ ‘Fu’ adalah mengubah makanan menjadi energi
dan mengeluarkan sisa-sisa makanan, sedangkan organ Zang mengontrol
penyimpanan bahan-bahan vital yang masuk kedalam tubuh kita.
Sebagai contoh konkret dari dampak hubungan antar organ tubuh manusia
dengan sifat-sifatnya yang khas tersebut, yang terbukti kebenarannya
berdasarkan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, antara lain adalah:
* orang yang sangat panik dapat terkencing-kencing (terkait dengan
Ginjal); * orang yang terlalu gembira dapat meninggal (terkait dengan
Jantung); * rasa pahit dari nikotin (unsur api) dapat merusak Paru-Paru
(unsur logam); * kebanyakan rasa asam (unsur kayu) dapat membuat
sakit perut / Lambung (unsur tanah), dan seterusnya.
25
* Shen = semangat / jiwa / roh kehidupan idem Soul / Spirit.
Namun, agar tidak terlalu jauh melebar atau menyimpang dari konsep
Zhineng Qigong (ZNQG) maka teori dan konsep ‘Jin-Qi-Shen’ ini tidak
akan dibahas lebih lanjut. (Vide konsep ‘WU Xing’ di Gambar 4 dan
Gambar 5 diatas).
26
Qigong (QG) yang merupakan seni dan ilmu (pengetahuan) kuno tersebut
Selain itu, karena keunikan sifat ZNQG, yang hanya fokus ke peningkatan
kecerdasan tersebut maka ada yang menyebut ZNQG sebagai suatu
metode pengolahan prana kecerdasan. Alasannya adalah bahwa secara
harfiah Qigong berarti pengolan Qi / Prana, dan Zhineng artinya
Kecerdasan. Dan, atas dasar tujuan dan pendekatan yang khas dan unik
27
itulah maka tidak mengherankan apabila di Tiongkok daratan ZNQG
banyak diajarkan dan dipraktekkan secara luas di sekolah-sekolah sejak
sekolah dasar, seperti tampak pada foto Prof. Pang Ming yang terpampang
diatas. Jadi, ZNQG itu sesungguhnya lebih menonjol sifat preventif /
pencegahannya daripada sifat kuratif / penyembuhannya seperti halnya
pada QG. Namun, apa boleh buat, karena dalam kenyataannya -- secara
emperis atau dalam prakteknya -- ZNQG pada umumnya (secara salah
kaprah) juga telah dikenal sebagai metode penyembuhan penyakit maka di
wilayah Peijing juga telah didirikan Huaxia Medicineless Hospital yang
paling besar di dunia..
Qigong (QG), yang objek utama olahannya berupa “Qi” itu – yang secara
resmi (formal) dan dalam praktek / pelaksanaan (material) nya --
sumbernya Qi manusia yang berada di dalam tubuh manusia (human Qi,
internal Qi). Sedangkan Zhineng Qigong (ZNQG), secara formal dan
material, objek utama yang diolah adalah kombinasi sinergis antara dua
macam Qi, yakni Qi alam semesta (cosmoc Qi, external Qi) dan Qi manusia
(human Q, internal Qi) yang dipersatukan menjadi “hunyuan Qi”. Teknik
penyatuannya akan dijelaskan dalam bab-bab dan bitir-butir selanjutnya.
Jadi, jelaslah bahwa -- baik secara formal maupun secara material -- objek
ZNQG dalam bentuk hunyuan Qi (sebagai hasil akhir atau output) yang
merupakan kombinasi antara Q di luar tubuh dan Qi di dalam tubuh
(sebagai input atau bahan dasar) tersebut, sangat bebeda dengan objek
QG yang hanya berupa Qi di dalam tubuh saja.
Dengan demikian maka filosofi dan kearifan Tiongkok kuno tersebut tentu
saja tetap melekat dan bahkan dijadikan pedoman ZNQG di jaman modern
di abad 21 sekarang ini. Terutama, ketika para dokter spesialis medis
modern ala Barat sudah tidak mampu untuk mengobatinya lagi, dalam
rangka penyembuhan terhadap penyakit kronis seperti Kanker, yang telah
mengancam jiwa pasiennya. ZNQG merupakan kombinasi dari kebajikan
28
dan nilai-nilai yang terbaik bangsa China, praktek QG tradisional, dan
dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Filosofi dan kearifan Tiongkok Kuno yang mendasari TCM, QG, dan ZNQG
tersebut, memang terbukti masih relevan dalam jaman modern di abad 21,
yang ditandai dengan perkembangan dan kemajuan yang pesat dan
berkelanjutan sampai sekarang ini di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Hal ini antara lain dapat dilihat dari adanya banyak buku-buku
ilmiah Barat yang berjudul “Dao (Tao) of…”. Adapun sumber-sumber pokok
yang lain, yang menginspirasi dan mendasari kehidupan TCM, QG, dan
ZNQG tersebut adalah ajaran-ajaran tentang kepercayaan atau
keagamaan terutama Daoisme, Confucianisme, dan Buddhisme. Semua
sumber pokok tersebut terutama mengajarkan nilai-nilai tentang kesadaran
moral dan perilaku mulia yang bersifat metafisik atau spiritual, disamping
tentang kesehatan fisik dan psikis.
***
Khusus untuk mencapai kesehatan yang lebih fokus pada aspek fisik, juga
dapat dilakukan dengan melatih kelenturan dan kekuatan tubuh dengan
berbagai ilmu dan seni bela diri seperti Taijiquan, Wushu, dan Qigong (yang
umumnya dianggap sebagai ilmu “tenaga dalam” yang bermanfaat untuk
ilmu bela diri), dan sebagainya, yang semuanya juga bertumpu pada
filosofi dan ajaran Tiongkok Kuno tersebut. Bahkan, untuk adanya
keseimbangan dan keselarasan dalam hidup dan usaha manusia, juga
digunakan ilmu Fengshui, yang dalam mekanisme operasionalnya
didukung oleh beberapa jenis alat bantu. Beberapa diantaranya berupa
ilmu dan teknik seperti Yijing atau I-Ching (analis Heksagram), Bazi
29
(analisis Pilar) dan Lopan (kompas Fengshui). Dalam prakteknya, ilmu
Fengshui tersebut selain digunakan sebagai alat untuk prediksi /
peramalan, juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk mengatur kondisi dan
perilaku alam dan manusia melalui aliran Qi yang dianggap dapat
mempengaruhi faktor kesehatan dan kesejahteraan di banyak aspek
kehidupan manusia.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa TCM, QG, dan ZNQG itu tidak berdiri
sendiri, melainkan terkait erat terutama dengan aneka sumber filosofi dan
kearifan Tiongkok Kuno. Namun, di era modern abad 21 sekarang ini,
ternyata bahwa kekunoan tersebut masih tetap relevan dan diakui nilai
kebenaran dan kemanfaatannya dalam banyak bidang kegiatan manusia,
termasuk bidang pengobatan dan penyembuhan diri sendiri dan orang lain
dari penyakit kronis.
30
getaran dengan frekuensi unik masing-masing. Tubuh manusia ini
diibaratkan pula sebagai sebuah orkestra besar yang terdiri atas
harmonisasi aneka ragam gelombang getaran atau frekuensi suara. Ketika
terjadi sesuatu yang salah di suatu tempat pada tubuh, maka terjadilah
ketimpangan nada pada salah satu suara. Dan ketika satu suara saja
sumbang, maka seluruh komposisi tidak terdengar sebagaimana mestinya.2
***
Temuan Masaru Emoto tersebut berawal pada bulan September 1994. Saat
itu ia bersama seorang rekannya bernama Kazuya Ishibashi (seorang
ilmuwan muda di program doktor di Universitas Kumamoto dalam sains
terapan) sedang melakukan penelitian dengan menggunakan mikroskop
berkecepatan tinggi. Dengan alat ini mereka berhasil mengambil gambar
kristal air es yang ternyata menunjukkan bentuk-bentuk yang berbeda. Dan
yang paling indah adalah bentuk persegi enam (hexagonal) yang hanya
dihasilkan oleh air bersih setelah dipengaruhi oleh sikap pikiran dan
ucapan / doa yang positif manusia. Gambar kristal air ini merupakan yang
pertama di dunia yang pernah diambil. Ketika ide membekukan air
mewujud, dan melihat kristal-kristal airnya dipublikasikan pada bulan
November 2004, dunia terkejut. Apalagi setelah terbukti bahwa air seakan
merupakan makhluk hidup yang dapat merespon pikiran dan perasaan
yang disampaikan, serta apa yang dipaparkan oleh menusia padanya. Air
seakan dapat melihat, membaca, dan mendengar!
Hasil penelitian Masaru Emoto telah secara visual menunjukkan struktur air
ketika membeku, dan sekaligus memperlihatkan konsekuensi langsung
pikiran manusia pada bentuk-bentuk kristalnya. Terbukti bahwa ‘frekuensi
getaran pikiran dan perasaan manusia’ dapat mempengaruhi ‘frekuensi
getaran air’ -- yang disebutnya hado -- yang berdampak pada kesehatan
manusia (dimana sekitar 70% nya terdiri dari air!). Apabila kedua frekuensi
getaran tersebut diseimbangkan dan diselaraskan maka hado air akan
berdaya menyembuhkan panyakit dan meningkatkan kesehatan manusia.
31
menghasilkan suara yang bening atau gambar yang tajam. Dan kebenaran
ini tak berbeda dengan apa yang dihasilkan oleh kegiatan manusia yang
disebut meditasi, dimana terjadi keseimbangan dan keselarasan
gelombang alpha (atau yang lebih tinggi disebut delta atau teta) antara
otak kanan dan otak kirinya, yang ternyata dapat meningkatan sistem
kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat menyembuhkan penyakit, dan
diperolehnya kembali atau ditingkatkannya kesehatan.
1)
Buku THE SECRET LIFE OF WATER tentang Pengarang, hlm. terakhir.
2)
Buku THE TRUE POWER OF WATER, mulai hal. XV s/d hlm. 5.
Menurut John Gray, para dokter di Barat kini telah mulai mengakui banyak
manfaat yang mengagumkan dari Traditional Chinese Medicine (TCM) yang
berumur 5000 tahun. Yang tidak diketahui dengan baik adalah banyaknya
rahasia tentang teknik-teknik penyembuhan diri sendiri, yang tidak
tergantung pada obat dan dokter. Dengan menerapkan teknik-teknik
rahasia tersebut, orang dapat hidup sampai usia lebih dari 100 tahun tanpa
jatuh sakit. Dan kini banyak dari rahasia yang sudah ribuan tahun
32
terpendam itu menjadi terbuka untuk kali pertama dengan terbitnya buku
Power Healing tersebut. 1
Dalam konteks ini, perlu disadari bahwa memang masih ada cukup banyak
jenis penyakit tertentu yang tak tersembuhkan oleh sistem dan metode
pengobatan medis modern ala Barat. Namun, terbukti berhasil
disembuhkan oleh sistem dan metode penyembuhan alternatif ala Timur,
khususnya oleh TCM. 2 Bahkan, John Gray -- yang telah mengalami sendiri
-- berani mengatakan bahwa buku Power Healing itu tentang rahasia-
rahasia tentang teknik-teknik pengobatan/penyembuhan yang radikal,
revolusioner, dan sederhana.
33
1. metode Pengobatan China,
2. metode Akupunktur dan Moksa,
3. metode Pemijatan/Pengurutan,
4. metode Pantang Makanan Tertentu,
5. medote Penyembuhan dengan cara Kebatinan, dan
6. metode Qigong (QG) atau Zhineng Qigong (ZNQG),
(a) disatu sisi mengarah ke ilmu pengetahuan murni yang bersifat teoretis
dan esoterik, yang melibatkan susunan atau struktur pemikiran
tertentu, dan
(b) dilain sisi mengarah ke ilmu pengetahuan terapan, yang bersifat praktis
dan generik, yang melibatkan cara atau teknik pelaksanaan tertentu.
34
Dan, hal tersebut juga terbukti dengan adanya ilmu pengetahuan ZNQG
yang tentu saja bersifat objektif-ilmiah, berdasarkan prinsip-prinsip teoretis
dan teknik-teknik aplikatifnya. Dengan demikian maka kini metode
penyembuhan ZNQG telah diakui dan dimanfaatkan sebagai sarana yang
modern pula, dan setara dengan pengobatan medis modern ala Barat
yang tidak alami itu!.
Pada sistem dan metode pengobatan kedokteran medis modern ala Barat,
penyakit itu dipandang sebagai mikroorganisme asing, misalnya bakteri /
kuman atau virus, yang datang menyerang dari luar yang masuk ke dalam
tubuh pasien. Karenanya, penyakit itu dianggap sebagai musuh yang
harus diperangi. Sebagai musuh, penyakit itu harus diusir / ditaklukkan
secara habis-habisan. Harus diserang secara frontal dengan berbagai
cara, seperti pemberian obat-obatan kimiawi, pembedahan,
pencangkokan, kemoterapi, penyinaran dengan x-ray atau dengan sinar
laser, dan sebagainya.
35
timbullah suatu penyakit, sebagai akibat tidak adanya keseimbangan dan
keharmonisan kerja antara unsur didalan sel dan energi di laur sel salah
satu organ tertentu dari tubuh pasien. Maka, kondisi ini merupakan
gangguan yang terjadi di internal organ tertentu, yang notabene adalah
bagian tubuh pasien sendiri.
Dalam konteks ini, perlu dikemukakan pula bahwa metode TCM dalam
pengobatan herbal pun, prinsip penyakit tidak dianggap sebagai musuh
yang harus diperangi tersebut, tetap diperlakukan dengan konsisten.
Artinya, bukan penyakitnya yang diobati, melainkan kekebalan tubuh
pasien sendiri yang harus ditingkatkan dengan pemberian obat yang
bersangkutan. Bahkan, ada kalanya, bukan organ yang sakit, melainkan
organ lain yang menyebabkan sakit tersebut yang harus diobati. Dan, jenis
obat yang diberikan tetap harus bersifat alami, yang pada umum berbentuk
herbal (tumbuh-tubuhan) atau hewan / bagian tubuh hewan tertentu.
Disamping itu, obat tersebut (misalnya untuk penyakit kanker) harus efektif
menghambat dan mengatasi sel yang menderita kanker, tanpa merugikan
sel lain yang masih normal, serta harus bebas racun dan bebas efek
samping. Dalam konteks ini, ada tiga kasus konkret yang patut dicermati,
dipahami, dan diambil hikmahnya oleh pengobatan medis modern ala
Barat.
Kasus pertama
Di kantor tempat kerja penulis, ada seorang rekan kerja yang mengalami
gangguan serius pada “tulang” punggungnya. Kondisi ini mengakibatkan
yang bersangkutan sangat menderita, dan gerakan tubuhnya mirip robot.
Baberapa dokter spesialis tulang ala Barat yang terkenal pandai telah
mengobatinya dengan berbagai cara yang fokus ke…tulangnya. Mereka
beranggapan bahwa ‘umur kronologis tulangnya’ telah menjadi tua duluan
ketimbang ‘umur biologis orangnya’. Tapi, sayangnya, semua dokter
spesialis tersebut tidak ada yang berhasil menyembuhkannya. Ternyata,
rekan tersebut sembuh (walau tidak 100%), justru setelah diobati oleh
seorang sinse dengan cara pengobatan herbal yang fokus ke…”ginjal”
nya!.
Kasus kedua
36
Ada seorang saudara sepupu penulis, yang oleh para dokter spesialis
penyakit dalam ala Barat yang paling pandai telah didiagnose mengalami
gangguan penyakit ‘pengapuran’. Akibatnya, ia sangat menderita
kesakitan yang luar biasa. Dan, karena ia mempunyai kemampuan
mengakses siapa pun dokter yang terpandai dan dimana pun beradanya,
maka semua upaya tersebut sudah ditempuhnya. Namun, tidak ada satu
pun yang berhasil menyembuhkannya. Tapi, anehnya, penyakit tersebut
kini telah sembuh total, dan ia telah sehat kembali, serta mampu
beraktivitas kembali sambil menikmati sisa hidupnya, hingga detik ini.
Padahal, ‘obat’-nya hanya berupa ‘limbah’, yakni ‘kencing’nya sendiri,
yang di minumnya setiap pagi selama hanya dua bulan, dan sembuh …
total!.
Kasus ketiga
Di rumah penulis, ada seorang anggota keluarga, yang oleh seorang
dokter spesialis penyakit dalam ala Barat yang ternama telah didiagnose
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium bahwa dia menderita
penyakit ‘pengentalan darah’. Karena begitu percayanya pada omongan
yang sangat sugestif dari sang dokter, maka dia begitu patuh untuk tetap
secara rutin setiap minggu (ya, setiap minggu) – sudah berjalan sejak
beberapa tahun yang lampau -- memeriksakan diri dengan disedot
darahnya di laboratorium tertentu untuk diperiksa, dan hasil
pemeriksaannya dia teruskan ke dokter tersebut yang berdomisili di luar
kota sejauh sekitar 100 km.
Sampai sejauh ini dia tetap menelan obat berdasarkan resep yang
diberikan sang dokter, tanpa batasan waktu sampai kapan penyakitnya
dapat sembuh; dan juga tanpa pemberitahuan dari sang dokter tentang
apa side-effect-nya apabila dia harus menelan obat selama bertahun-
tahun tersebut (mungkin untuk seumur hidupnya?!). Jadi, tanpa ada
kepastian apapun bagi sang pasien, dan ironisnya juga tanpa ada
tanggungjawab dan risiko apapun bagi sang dokter terhadap side-effect
dan nasib sang pasien tersebut. Tapi, yang pasti, setiap minggu selama
bertahun-tahun, sang pasien harus tetap ‘setor duit’ ke kas laboratorium,
dan juga harus tetap “setor duit” ke kantong sang dokter.
Menurut dokter Xiu Zang Sha (dalam bukunya yang berjudul Power
Healing, keunggulan dalam penyembuhan kanker oleh Traditional Chinese
Medicine (TCM) itu berlandaskan filosofi Tiongkok Kuno yang sangat
37
sederhana. Teori penyembuhan penyakit tumor atau kanker itu dalilnya
berbunyi “Qi ju ze cheng xing; Qi san ze cheng feng - 气 聚 则 成 型; 气
散 则 成 凤 ” . Dengan catatan, disini ejaan ‘Chi’ penulis ganti dengan
ejaan hanyu pinyin ‘Qi’ dan ‘shan’ dengan ‘san’. Artinya (dalam terjemahan
bebas) “Penumpukan Qi menyebabkan terbentuknya tumor atau kanker.
Penghilangan Qi melenyapkan tumor atau kanker tersebut, ibarat
berlalunya angin.” *
Itulah teori dengan dalil penting dalam TCM, yang secara empiris telah
dipraktekkan sejak 5000 tahun yang lalu dalam tradisi pengobatan /
penyembuhan Tiongkok Kuno. Teori kuno dan sederhana tersebut ternyata
masih relevan hingga sekarang. Dan, bahkan tetap dijadikan pedoman
dalam praktek pengobatan klinis untuk terapi penyakit tumor dan kanker di
era modern abad 21 sekarang ini.
Jadi, pada prinsipnya, panyakit tidak dianggap atau bukan sebagai benda
asing yang harus dimusuhi. Karena timbulnya penyakit itu akibat tersumbat
atau terbendungnya aliran unsur di dalam, dan aliran Qi di luar sel darah
dari tubuh atau organ tertentu tubuhnya sendiri.
38
Teori TCM dan teori Zhineng (sebagaimana disebut dalam buku Power
Healing itu pada hakikatnya adalah Zhineng Qigong) tentang Kanker versi
Xiu Zang Sha ini pada dasarnya tidak berbeda dengan yang versi Pang
Ming. Maklumlah, sumbernya memang dari filosofi dan kearifan kuno yang
sama. Vide: Bab 5 butir 5.7.
Usia ilmu dan seni pengobatan dan penyembuhan tersebut sudah lebih
dari 5.000 tahun yang lampau, sejak sebelum diterbitkannya buku ilmu
pengobatan Tiongkok kuno atas dasar Daoisme (Taoisme) yang disebut
“Huangdi Neijing”. Buku ini merupakan kodifikasi pertama, yang hingga kini
masih digunakan sebagai pedoman dalam TCM. Konon, buku pedoman ini
merupakan hasil kerjasama Huangdi -- yang lebih dikenal sebagai Yellow
Emperor (Kaisar Kuning) -- dan penasihat medisnya yang bernama Qi Bo.
Dalam legenda, Huangdi / 黄 帝 dianggap sebagai nenek-moyang rakyat
Tiongkok. Dan, TCM juga dikenal sebagai ‘The Skill of Qi and Huang’ atau
‘Qi Huang’/ 气 黄/氣 黄 *
Namun -- sampai memasuki abad 21 di millennium ketiga ini -- TCM masih
tetap relevan, dan diakui serta mulai dimanfaatkan oleh dunia pengobatan
medis modern ala Barat. Karena, apa yang dulunya masih berupa teori
yang bersifat hipotetis, kini – setelah dapat dibuktikan berdasarkan
penelitian ilmiah dengan peralatan high-tech yang canggih oleh para
ilmuwan Barat – telah mulai dianggap sebagai hukum yang dapat
dijadikan pedoman yang bersifat mengikat. Pada dasarnya, hukum alam
memang bersifat tetap, dan selamanya tidak akan berubah.
Kini, bahkan telah terbuktikan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini
pada hakikatnya – antara lain berdasarkan hasil temuan para ilmuwan
fisika kuantum dalam penelitiannya -- adalah berupa getaran yang unik
dan bergerak dinamis, dan dinamika ini akan menuju pada pola yang tetap
tidak berubah. Vide penjelasan tentang Zhineng Qigong (ZNQG) dan Vital-
Energy (Qi) dalam bagian Persemaian. Atas dasar keunikan alami yang
39
diadopsi TCM (dan ZNQG) inilah maka secara tidak langsung juga
menjelaskan mengapa TCM itu hingga kini masih tetap eksis. Dan,
bahkan, diakui serta dimanfaatkan sebagai suatu kebenaran yang konkret
dan materiil. Maka, kini telah lahir “Iptek Kedokteran Generasi III” yang
merupakan gabungan atau kombinasi ala Timur dan ala Barat.
*) Op. cit. hlm. 25.
40
1.15. Zhineng sebagai Dasar Filosofis
Prof. Pang Ming, selain seorang master dalam berbagai seni ilmu bela diri
Tiongkok kuno dan ahli TCM, juga seorang dokter yang telah mengikuti
program studi dalam ilmu pengetahuan pengobatan model Barat. Dengan
sendirinya ia juga mengerti dan faham tentang anatomi dan fisiologi tubuh
manusia. Karenanya, dalam menciptakan Zhineng Qigong (ZNQG) pada
tahun 1980, ia tentu saja telah menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dan
pengobatan yang terbaik. Dan, mempunyai alasan yang kuat, dan tidak
sembarangan dalam memilih dan menekankan kata atau istilah Zhineng
(ZN) pada konsep Qigong (QG).
ZN terdiri dari dua suku kata, yakni kata Zhi yang artinya kecerdasan /
kearifan (yang mungkin dapat diidentikkan dengan konsep kapasitas yang
bersifat kualitatif), dan kata Neng yang artinya kemampuan/kecakapan
(yang mungkin dapat dipersamakan dengan konsep kapabilitas yang
bersifat kuantitatif). Dalam konteks ini, pendekatan Prof. Pang Ming
memang lebih cenderung ke aspek atau dimensi psikis atau pikiran
manusia (yang disebutnya dengan konsep Zhineng), ketimbang condong
ke aspek atau dimensi fisik atau tubuh manusia. Karena, bagaimanapun,
otak (yang direpresentasikan oleh pikiran manusia itu) lebih penting dan
lebih menentukan kondisi tubuh manusia. Otak atau pikiran manusia de
facto memang berfungsi dalam memberikan komando atau mengatur
mekanisme kerja semua organ tubuh (termasuk sel-selnya) yang lain.
Lebih dominannya otak atau pikiran itu juga didukung oleh adanya
kenyataan bahwa manusia kemungkinan besar akan mati apabila otak /
pikirannya tak berfungsi lagi. Sebaliknya, manusia masih mampu hidup,
sekalipun misalnya kaki dan tangannya putus, asalkan otak/pikirannya
masih berfungsi. Dalam konteks ini, akan lebih jelas, apabila kita
memahami salah satu konsep kedokteran Barat yang disebut placebo
effect. Ataupun, adanya penyakit yang bersifat psychosomatic, dimana
terbukti bahwa faktor kondisi psikis benar-benar menentukan faktor kondisi
fisik.
Contoh konkret tentang lebih dominannya otak / pikiran manusia antara lain
dapat dibaca artikel Mang Ucup di Jerman, yang terkirim melalui e-mail ke
situs web “tionghoa-net@yahoogroups.com”. Dimana dikatakan bahwa
menurut laporan dari New England Journal of Medicine, ternyata lebih dari
sepertiga obat-obatan yang diberikan oleh para dokter di Amerika Serikat
kepada pasiennya adalah obat bohong yang hanya sekedar untuk
menyenangkan pasiennya saja. Sedangkan hasil penelitian di Israel
ternyata lebih dari 60% dokter hanya sekedar pura-pura mengobati
dihadapan pasiennya. Dan, di Jerman setiap tahunnya lebih dari 190.000
operasi kaki bagi para pasien penyakit radang sendi (osteoartritis) yang
dapat menimbulkan rasa yang sangat nyeri. Hanya saja, perlu diketahui,
bahwa lebih dari 40% dari para dokter tersebut sebenarnya hanya
melakukan operasi dagelan alias bohongan, hanya just for show yang
41
bersifat psikologis semata. Namun demikian, harus diakui bahwa menurut
Prof. Erland Erdmann dari Universitas Koeln, efek plasebo tesebut terbukti
dapat menghasilkan kesembuhan yang efektif, dan bukan hanya bersifat
sementara, melainkan bertahun-tahun. Bahkan, penulis sendiri pernah
membaca empat buah artikel tentang fenomena luar biasa, yakni:
Fenomena 1
Pernah diberitakan di media massa yang menceritakan tentang adanya
seorang pasien di Rusia (yang ateis!) yang menderita penyakit kanker
ganas stadium terakhir. Dokter sudah tidak mampu lagi mengobatinya.
Namun sang pasien masih tetap hidup. Sehingga dokter yang
bersangkutan terpaksa memberinya beberapa butir ‘obat’ yang
dikatakannya sebagai ‘obat’ terakhir yang paling manjur yang pernah
diberikannya. Aneh bin ajaib! Tenyata penyakit kankernya hilang. Padahal
apa yang disebutnya sebagai ‘obat”’itu hanyalah sejenis ‘permen’ saja.
Fenomena 2
Hasil penelitian di Mayo Clinic di Rochester, Amerika Serikat, menunjukkan
bahwa 80% penyakit disebabkan terutama oleh faktor psikosomatik.
Sebagai catatan, kata psikosomatik berasal kata ‘psyche’ berarti pikiran,
dan ‘soma’ artinya tubuh. Jadi, sumber penyakit itu terletak di dalam
42
pikiran manusia. Penyakit psikosomatik memang berawal di pikiran
sebelum muncul di tubuh.2 Berarti pikiranlah yang mengundang bakteri,
virus, dan sebangsanya yang menyebabkan munculnya penyakit!.
Fenomena 3
Bersumber pada makalah Prof. Hung Zhao Guang berjudul “Gaya Hidup
Warga Usia Pertengahan & Usia Lanjut, dan Pengaruhnya Terhadap
Kesehatan”. Makalah ini beredar di Internet via web site tionghoa-
net@yahoogroups.com. Dimana diceritakan tentang adanya seorang
pasien kanker tertentu di Taiwan, yang sudah berada pada stadium puncak
yang paling gawat. Dengan demikian tidak mungkin dapat diobati dan
disembuhkan lagi. Maka, pasien ini oleh dokternya dianjurkan untuk
merayakan hidupnya, dengan makan makanan yang enak-enak dan
bertamasya kemana saja sesuka hatinya, sambil menunggu panggilan…
Suatu saat, sang majikan / pemilik perusahaan dimana sang pasien bekerja
datang menjenguknya, dan memberinya sejumlah uang untuk bertamasya
ke Tiongkok. Untuk dapat menimati keajaiban dunia yakni “wan li chang
cheng” (“tembok raksasa dunia”), dan menyaksiskan “the forbidden city”
(“kota terlarang”), yang memang pernah dikemukakan sang pasien /
pegawai kepada sang majikan sebagai impiannya. Sebagai mendapat
durian runtuh, maka berangkatlah sang pasien dengan ditemani seorang
temannya ke Tiongkok. Setelah puas dapat mewujudkan impiannya
tersebut, maka sang teman, yang menemaninya dalam perjalanan tersebut,
mengajak sang pasien untuk melakukan general chec-up di rumah sakit
spesialis kanker di Beijing. Mumpung ada kesempatan, kata temannya.
Ibarat menggosok lampu Aladdin, hasil check-up tersebut ternyata sangat
mengejutkan mereka berdua. Apa yang terjadi? Suatu keajaiban! Hasilnya
menyatakan negatif alias sembuh total dari penyakit kanker maut tersebut.
Fenomena 4
Dalam buku karangannya berjudul The Secret Life of Water, Masaru Emoto
menceritakan tentang kesembuhan ajaib seorang pasien kanker ginjal.
Bahwa Shinchiro Terayama – seorang mantan direktur Japan Holistic
Medical Society, adalah pebisnis yang tekun dan bersemangat -- saat
menderita kanker ginjal tersebut, membiasakan diri bangun pagi dan naik
ke atap apartemennya untuk menyongsong matahari terbit.
Pada saat itulah ia menyadari bahwa hidup adalah anugerah, dan kata-
kata ‘terimakasih’ mulai terucap. Tanpa mengalihkan perhatian mata
batinnya dari sel-sel kanker di dalam tubuhnya, ia mengucapkan kata-kata
penghargaan kepada sel-sel kankernya. Hasilnya, semua semua sel itu
mulai pulih. Kanker-nja mereda sampai ia dinyatakan sembuh.3 Terbukti,
bahwa hati yang senang dan penuh rasa syukur mampu menyembuhkan
dirinya sendiri
Lalu, tibalah kita pada pemikiran, apakah semuanya itu suatu kebetulan
atau keberuntungan yang aneh bin ajaib dan penuh rahasia?. Marilah, kita
bersama-sama mencari mengapa hal itu dapat terjadi, dengan meneruskan
membaca isi buku pengantar tentang Zhineng Qigong ini.
43
1) Buku CHANGE YOUR THINKING, CHANGE YOUR LIFE, hlm. 82.
2)
Buku KEKUATAN PIKIRAN, hlm. 172.
3)
Buku THE SECRET LIFE OF WATER, hlm. 18.
Terutama, untuk mengetahui dan memahami fakta serta data tentang apa
dan mengapa ZNQG itu dapat menciptakan suatu keanehan, keajaiban
atau mukjizat yang bersifat rahasia. Yakni, yang berwujud kemampuan
dalam penyembuhan diri sendiri dan orang lain. Untuk ini memang
diperlukan pengetahuan secukupnya tentang dasar-dasar filosofis dan
mekanisme kerjanya. Agar pilihan yang akan diputuskan dan ditetapkan
dapat lebih mantap, sebelum dapat memanfaatkan ZNQG itu sebagai
suatu tujuan untuk dapat hidup sehat dalam arti yang seluas-luasnya.
Namun, di era keterbukaan informasi dan komunikasi sekarang ini memang
ada banyak pilihan atau alternatif, yang ditawarkan melalui media massa.
Disamping untuk tujuan tertentu seperti dalam meningkatkan keterampilan
di bidang manajemen, dan bidang pengembangan diri, beberapa
diantaranya juga dapat digunakan sebagai metode dan teknik untuk
mengakses kesehatan. Terutama, yang tergolong metode penyembuhan
energi -- yang antara lain disebut Vital-energy, Bio-energy, Bio-electriciy,
Bio-magnet, Qi, Ki, Hado, Prana, dll. – atau penyembuhan spiritual, dan
sebagainya. Yakni, teknik penyembuhan penyakit yang dapat dilakukan
dari dalam dirinya sendiri dengan mensinergikan, mensinkronisasikan, dan
menyeimbangkan gelombang getaran otak kanan dan otak kiri yang
mempengaruhi kondisi tubuh dan pikiran melalui apa yang disebut sebagai
kegiatan Meditasi.
Kegiatan meditatif itu, dalam konsep pengobatan medis ala Barat di bidang
psikologi, merupakan pengolahan daya atau kemampuan kerja otak kanan
yang masih tertidur untuk dapat memasuki alam pikiran bawah sadarnya
(gelombang alpha) yang bersifat imaginatif-intuitif-kreatif -- atau gelombang
yang lebih tinggi yang disebut gelombang theta, dan delta -- yang
tujuannya untuk mencapai hal-hal diluar kemampuan kerja otak kiri yang
kritis di alam pikiran sadarnya (gelombang beta). Dalam rangka pencapaian
kreativitas dengan memasuki paling sedikit gelombang alpha inilah maka
banyak ditawarkan berbagai metode relaksasi untuk menciptakan keadaan
rileks seperti Reiki, Hypnotherapy, Self-hypnotherapy, Meditasi, Yoga,
Neuro Lingguistic Progamming (NLP), Penyembuhan Prana, Auratherapy,
Taiji, Qigong, Zhineng Qigong, dan sejenisnya.1
44
Sebagai telah dijelaskan di Lampiran berjudul Pembibitan, ZNQG pada
hakikatnya juga merupakan bentuk latihan yang bersifat meditatif, dengan
gerakan tubuh yang lentur/rileks disertai visualisasi terfokus dalam rangka
mencapai keseimbangan kerja otak kiri yang bersifat matematis-logis dan
otak kanan yang bersifat imaginatif-intuitif. Dengan demikian maka akan
melancarkan aliran Qi atau Prana yang tersumbat atau buntu di saluran-
saluran darah, utamanya dalam pusat-pusat energi tubuh, sehingga
tercapailah kesembuhan dan kesehatan yang alami dan holistik.
Maka, pada prinsipnya, semua teknik itu baik dan bermanfaat, sepanjang
kita dapat menyikapinya dengan wajar, dan melaksanakannya dengan
benar dan bijaksana. Kita memang harus bijaksana, dan selalu sadar
bahwa apa yang dianggap sebagai suatu keunggulan itu, apapun dan
bagaimanapun wujudnya tetap bersifat relatif. Bahkan, seorang yang
benar-benar ahli dalam bidang pengobatan atau penyembuhan penyakit
pada umumnya hidupnya sederhana, dan bersikap rendah hati. Seperti
yang diungkapkan dalam sebuah cerita kuno, bahwa pada suatu
kesempatan, seorang bangsawan Tiongkok Kuno bertanya kepada
tabibnya yang berasal dari keluarga ahli pengobatan disana, siapa diantara
anggota keluarganya yang paling unggul dalam bidang pengobatan?. Tabib
yang reputasinya sangat menonjol dalam ilmu pengobatan tradisional
Tiongkok Kuno tersebut menjawab: “Abangku yang tertua, sanggup melihat
roh penyakit, dan menghancurkannya sebelum mewujud, dan hal ini
membuat namanya tak dikenal orang; Abangku yang kedua, mengobati
penyakit saat penyakit itu masih ringan, sehingga namanya pun tidak
dikenal diluar lingkungan tetangganya; dan Aku sendiri, memeriksa
pembuluh darah, membuat resep, dan memijat tubuh, sehingga namaku
dikenal orang, dan didengar di kalangan bangsawan”. 2
45
Dalam konteks ini, pada dasarnya tidak ada niat penulis untuk
menyarankan agar Anda memilih salah satu metode atau teknik seperti
yang kini banyak ditawarkan melalui media cetak (koran, majalah, dll.)
atau media elektronik (TV, Radio, Internet, SMS, dll.). Karena, penulis
berpendapat bahwa semua yang ditawarkan itu baik dan bermanfaat.
Namun, apa-bagaimana-dimana-kapan pun pasti ada salah satu yang
memiliki kelebihan atau keunggulan tertentu. Dengan demikian, kita pun
dituntut untuk dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan secara
arif dan mandiri. Jadi, pilihan itu 100% ditangan Anda.
Jadi, mungkin ungkapan yang cocok untuk buku ini adalah seperti apa yang
dikatakan oleh Owen Meredith dalam Clytemnestra-nya: “We are but as the
instrument of Heaven. Our work is not design, but destiny – Kita hanya
sebagai alat Tuhan YME. Karya kita bukan perencanaan, melainkan
tujuan”. Dan semoga ungkapan ini cukup untuk menjelaskan tentang
keterbatasan isi buku ini, yang pada dasarnya hanya sekadar ingin
mengajak orang lain (termasuk para pembaca) untuk juga ingin tahu dan
sekaligus ingin mecoba dan merasakan sendiri kemanfaatan metode
ZNQG sebagai sarana untuk sehat tanpa obat.
46
Dalam konteks ini, sebaiknya tetap disadari perlunya konsisten dengan
filosofi dan kearifan Tiongkok kuno tentang konsep kembar tentang
Kesatuan dan Yin-Yang yang diejawantahkan dalam keseimbangan yang
harmonis antara belajar dan bertindak. Karena, bukankah alam senantiasa
mengandung kebenaran yang hakiki atau yang sejati, sesuai dengan
hukum alam yang bersifat tetap, seperti halnya waktu terbit dan
tenggelamnya matahari yang selalu di Timur dan di Barat. Apalagi ada dua
ajaran yang saling melengkapi dari dua orang bijak yakni Confucius yang
mengajarkan agar orang tetap belajar sepanjang umurnya, namun Laozi
mengajarkan agar orang disamping belajar seyogianya juga bertindak atau
mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya. Alasan Laozi -- sebagaimana
dijelaskan dengan kata-kata Yusuf Sutanto, penulis buku
Atas dasar kearifan pemikiran filosofis tersebut, kiranya lebih bijak apabila
sains ZNQG tidak semata dimanfaatkan sebagai penambah pengetahuan,
melainkan juga sebagai pendorong untuk mempraktekkan pengetahuan
tersebut. Yakni, baik untuk terapi (yang bersifat kuratif) penyakit kronis
tertentu yang sudah dideritanya dan tidak ada cara pengobatan lain yang
mampu menyembuhkannya maupun untuk pencegahan (yang bersifat
preventif) sebelum datangnya serangan penyakit apa pun juga.
*)
Buku KEARIFAN TIMUR, hlm. 61.
47