Professional Documents
Culture Documents
KEGIATAN
IDENTIFIKAS
SETTING OUT/PENGUKURAN
A.
B.
Keracunan logam akibat pengelasan Cahaya pijar pada saat pengelasan. Luka bakar Tertimpa bobokan tiang pancang
C.
Cutting Pile
GALIAN DAN
Pergerakan alat berat ( Excavator ) dan sehingga mudah terjadi kecelakaan lalu lint
TIMBUNAN
Pergerakan alat berat ( Excavator ) dan sehingga mudah terjadi kecelakaan lalu lint
Tertimpa besi beton yang sedang diangkat pemasangan lantai jembatan flyover yang berakibat jatuh
B. Form work -
Terjatuh pada saat pemasangan form work ada pada tempat yang tinggi.
C.
Pengecoran
Terjatuh dan tertimpa perancah dan materi pada saat perancah roboh. kitar lokasi.
Tertimpa Girder yang jatuh pada saat diang mengangkat girder. ling / terjatuh ke bawah.
STRESSING BEAM/GIRDER -
ASPHALT PAVEMENT
Terkena material kotoran / tanah, pasir pad pembersihan dengan air compresor.
Kebakaran
BORED PILE
A Pengoperasian Crane Pancang Tertimpa tanah yang dibuang oleh Crane
Terluka pada saat mengunakan Jack Hamm Tertimpa Girder pada saat diaangkat
10
Steel Box Girder terguling pada saat diangk dengan Bogie Trailer terguling atau jatuh
PELUANG A B C D E
1 H M L L L
2 H H M L L
AKIBAT 3 E H H M M
SAFETY PLAN
TANJUNG BARAT FLY OVER PROJECT
IDENTIFIKASI BAHAYA
TINGKAT AKIBAT PELUANG RESIKO
Tertimpa tiang pancang yang diangkat oleh crane. Pergerakan crane pancang yang membahayakan petugas/pekerja/pihak ketiga.
3 3
D D
M M
3 2 3
C B B D B
M M H M H
Tertimpa bobokan tiang pancang Terluka tangan pada saat pembobokan tiang pancang.
3 2
Pergerakan alat berat ( Excavator ) dan Dump truk yang mengganggu lalu-lintas sehingga mudah terjadi kecelakaan lalu lintas.
Pergerakan alat berat ( Excavator ) dan Dump truk yang mengganggu lalu-lintas sehingga mudah terjadi kecelakaan lalu lintas.
Tertimpa/terhimpit besi pada saat pengangkatan/ penurunan besi dari lokasi gudang/fabrikasi ke lokasi pekerjaan. Terluka pada saat pekerjaan fabrikasi yang mempergunakan peralatan ( Las, Bar bending, Bar Cutter, Gerinda ) Terbakar, akibat korsleting karena pemakaian per-
Tertimpa besi beton yang sedang diangkat untuk pemasangan lantai jembatan flyover yang berakibat jatuh
Terjatuh pada saat melakukan pekerjaan pembesian pada pekerjaan Pier. Pemasangan besi yang mengakibatkan tangan terTerjatuh pada saat pemasangan form work untuk Pier, Diaphragma ( Deck Slab ), parapet yang berada pada tempat yang tinggi.
2 2 3
C C C
M M H
Form work lantai atas jembatan yang diangkat ke lokasi yang akan dicor bisa berakibat jatuh.
Pergerakan truk mixer dan concrete pump yang membahayakan pekerja, pejalan kaki dan lalu-lintas
Terjatuh dari plat form perancah pada waktu sedang bekerja (bagian atas pier/ abutment jembatan). Terjatuh dan tertimpa perancah dan material lain pada saat perancah roboh. Perancah tertabrak kendaraan yang melintas di se-
3 2
C C
H M
Tertimpa Girder yang jatuh pada saat diangkat Terjadi kecelakaan lalu lintas pada saat crane mengangkat girder. Girder yang telah diletakkan pada Abutment terguling / terjatuh ke bawah.
4 2
D C
H M
Menghirup fumes pengelasan ( keracunan logam ) pada waktu las braching girder. Iritasi mata dan luka bakar pada saat pengelasan. Terjadi kecelakaan pada saat girder disusun di Stressing Bed
3 2
2
C B
D
H H
M
Terkena material kotoran / tanah, pasir pada saat pembersihan dengan air compresor.
Pekerja yang terkena aspal panas prime coat hot mix pada waktu loading diaspal finisher selama pelaksanaan penghamparan aspal ATB, Wearing/HRS.
Tertimpa tanah yang dibuang oleh Crane Swing Crane Pancang yang membuang tanah
Tertimpa pecahan cor Bored Pile Tertimpa pahat beton Terpukul alat Bodem/palu atau pahat pada saat pembongkaran Terluka pada saat mengunakan Jack Hammer Tertimpa Girder pada saat diaangkat Steel Box Girder terguling pada saat diangkat dengan Bogie Trailer Steel Box Girder yang diletakan pada Pier Head terguling atau jatuh
3 2 4 3 3
C D D D D
M M H H H
IBAT 4 E E E H H 5 E E E E H
TINGKAT RESIKO E = Extreme Risk H = High Risk M = Moderate Risk L = Low Risk
PENJELASAN PELUANG A = Hampir pasti akan terjadi / almost certin B = Cenderung untuk terjadi / likely C = Mungkin dapat terjadi D = Kecil kemungkinan terjadi E = Jarang terjadi / rare
PENGENDALIAN RESIKO
Adanya Traffic management, supervisi engineering untuk aktifitas pekerjaan flyover dan koordinasi utk pelaksanaan pekerjaan dengan Instansi terkait ( PU, Jasa Marga, DLLAJ, dan Kepolisian terdekat ). Pemasangan rambu-rambu lalu lintas dan ramburambu peringatan pada saat akan memasuki lokasi Proyek ( misal : "Kurangi kecepatan kendaraan anda", "Maaf perjalanan anda terganggu, ada pekerjaan pembangunan flyover", Tanda Hati-hati !, dsb ). memeriksa alat-alat yang mau dipak Pekerja, petugas pengukuran wajib menggunakan alat pelindung diri ( Safety shoes, Helmet, dll ). Pengaspalan dilakukan pada malam hari, supaya pengaspalan berjalan dengan lancar Membuat penerangan yang secukupnya Membuat tanda-tanda hati-hati pada malam pengerjaan pengaspalan Pemasangan rambu2 lalu lintas pada saat memasuki perlintasan pengaspalan Pasang MCB/pagar disekitar perlintasan rel Kereta Api
Pengikatan tiang pancang sesuai prosedur dan standar. Pengecekan kondisi crane dan sling pengait. Pengamanan areal kerja dengan pagar pengaman rambu rambu lalu lintas dan dibuat traffic manajemen untuk kondisi area padat lalu lintas.
Gunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) seperti Masker, Kaca mata pelindung, Sarung tangan dan body protector, dll.
Mempergunakan crane untuk menahan dan memindahkan sisa potongan tiang pancang yang panjang. Gunakan Alat Pelindung Diri ( Helmet, sarung tangan dll ). Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ).
Pelut / Operator/
Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan yang berlaku. Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan ramburambu peringatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan galian", "Hati-hati ! Keluar masuk kendaraan proyek", dsb. pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari. Pemasangan Dinding pelindung sementara (sheet pile, tolotolo, dll) apabila penggalian sangat dalam > 2m. Mempergunakan Alat Pelindung Diri ( APD ) pada saat melakukan aktifitas pekerjaan seperti :Helmet, sarung tangan pelindung, dll.
Safety Officer
Mempergunakan pagar pengaman, barikade, dan pemasangan rambu-rambu peringatan ("Awas ada galian ")
Periksa kondisi pengait dan sling. Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart. Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas. Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas. Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Kaca mata, Sarung tangan, sepatu karet (apabila peralatan menggunakan listrik), dsb.
Periksa instalasi listrik, apakah sudah baik dan benar. Mematikan peralatan listrik dengan benar setelah digunakan. Peralatan pemadam kebakaran harus tersedia pada setiap lokasi kerja. Periksa kondisi pengait dan sling. Pengikatan besi sesuai prosedur dan standart. Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas. Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas. Pergunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti : Helmet, sarung tangan, safety shoes. Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membawa kantong kantong peralatan, helmet, safety belt.
Pergunakan APD, spt : Sarung tangan, membawa kantong kantong peralatan, helmet, safety belt. Periksa kondisi perancah yang disesuaikan dengan prosedur yang berlaku. Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat kerja yang tinggi. Periksa kondisi pengait dan sling. Pengikatan bekisting sesuai prosedur dan standart. Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas. Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang sedang dikerjakan.
Operator harus mempunyai Surat Izin Operasi ( SIO ). Penempatan petugas / flagman yang memakai rompi. Pemasangan rambu-rambu lalu-lintas sesuai peraturan yang berlaku. Pemasangan pagar pengaman / MCB, dan rambu-rambu peringatan, mis: "Hati-hati ada pekerjaan jembatan", "Hati-hati ! Keluar masuk kendaraan proyek", dsb.
pakai lampu penerangan apabila bekerja pada malam hari. Pemasangan railing pada tepian untuk kondisi tempat kerja Pemakaian APD ( Helmet, Safety belt, sarung tangan, kantong peralatan ) Periksa kondisi dan spesifikasi bahan dari perancah. dipasang jaring pengaman apabila perancah sangat tinggi Pemasangan barikade, pagar pengaman pada lokasi yang padat lalu lintas.
Periksa kondisi pengait dan sling. Pengikatan girder sesuai prosedur dan standart. Adanya Flagman untuk pengendalian lalu-lintas. Kondisi crane harus benar-benar siap operasi, karena crane yang yang beroperasi lebih dari 2 alat, diperlukan koordinasi antar crane dengan baik.
Koordinasi dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan erection ( Polantas, DLLAJR, untuk pengaturan lalu lintas ). Girder yang telah terpasang segera diikat / braching pada dudukan girder maupun antar girder dan besi yang dilas. Penggunaan APD mutlak diperlukan untuk menghindari keracunan dan iritasi mata ( Kaca mata las, sarung tangan, masker ).
Periksa kondisi kayu/papan perata dibawah girder Periksa Kondisi dongkrak Hydrolik u/mengangkat Girder Dikontrol oleh Team Survey pada saat Girder diratakan pada permukaannya Periksa kondisi Strand, hindari peristiwan strand ditarik dan direlease Periksa Alat Manometer dan dikalibrasi Memakai alat pelindung diri ( Helm, Safety Shoes ) dan sarung tangan, masker/penutup hidung untuk petugas pembersihan.
Jaring pengaman agar material/kotoran tidak terlempar ke pengendara yang melintas di bawah jembatan.
Pekerja harus memakai alat pelindung diri ( Helmet, sarung tangan ), untuk pekerja yang memegang alat sprayer aspal. Pasang rambu-rambu lalu lintas. Lampu sorot untuk kerja malam hari. Pagar pengaman dan traffic cone. Petugas Flagman / pengendalian lalu lintas yang dilengkapi dengan senter merah, pada waktu malam.
Dibuat lay out denah ruangan lengkap dg data letak APAR Memebuat rambu-rambu evakuasi ke tempat yg aman Membentuk petugas2 yg bertanggung jawab untuk pelaksanaan evakuasi Mengadakan pelatihan pemadam kebakaran secara periodik
Operator Crane Pancang mempunyai surat izin Operasi (SIO) Penempatan Flagman yang memakai rompi Penyambungan besi pada saat hujan dan sesuai prosedur
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) Mematuhi instruksi kerja dalam Penggunaan Alat Periksa kondisi pengait dan Sling Pengikatan Girder sesuai dengan Prosedur Kondisi Crane harus benar-benar siap operasi dan diperlukan koodinasi antar personil crane Kondisi Bogie Trailer harus benar-benar siap Operasi Operator harus memahami prosedur kerjanya Girder yang telah terpasang segera diikat dengan Diaphragma sehingga mengikat satu dengan lainnya Adanya Flagman untuk pengendalian Lalu Lintas
PENJELASAN AKIBAT 1 = Tidak ada cedera, kerugian materi kecil 2 = Cidera ringan / P3K, kerugian materi sedang 3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup besar 4 = Cacat, kerugian materi besar 5 = Kematian, kerugian materi sangat besar
Jakarta, 19 November 2003 PT. Wijaya Karya - DSU I Proyek Raya Bogor FO & Tanjung Barat FO