Professional Documents
Culture Documents
-1-
MODUL 3 : METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN 3.1. Judul :METODA PERSAMAAN TIGA MOMEN UNTUK MENYELESAIKAN TERTENTU
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca bagian ini mahasiswa akan memahami bagaimanakah metoda Persamaan Tiga Momen itu dan langkah-langkah apakah yang dikerjakan untuk menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu. Tujuan Pembelajaran Khusus Mahasiswa selain dapat memahami metoda Persamaan Tiga Momen juga dapat menyelesaikan suatu struktur statis tidak tertentu yaitu menghitung semua gaya-gaya luar (reaksi perletakan) dan gaya-gaya dalam (gaya normal, gaya lintang, momen) struktur tersebut dengan menggunakan metoda Persamaan Tiga Momen. 3.2. Pendahuluan Pada metoda Consistent Deformation yang telah kita bahas pada modul 2, kita menjadikan gaya luar yaitu reaksi perletakan sebagai gaya kelebihan pada suatu struktur statis tidak tertentu. Dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada, struktur dijadikan statis tertentu. Akibat beban yang ada dan akibat gaya kelebihan sebagai beban dihitung deformasi dari struktur statis tertentu tersebut. Dengan melihat kondisi geometris asli dari struktur statis tidak tertentu, disusun persamaan Consistent Deformation. Dengan persamaan consistent deformation yang tersusun gaya-gaya kelebihan dapat dihitung, gaya-gaya yang lain dapat dicari dengan persamaan keseimbangan statis. Metoda Consistent Deformation dapat dipakai pada struktur balok portal maupun konstruksi rangka batang statis tidak tertentu, sedangkan metoda Persamaan Tiga Momen yang
STRUKTUR
STATIS
TIDAK
MODUL 3
-2-
akan kita bahas ini hanya dapat dipakai untuk struktur balok dan portal statis tidak tertentu. Pada suatu struktur balok dan portal, sambungan antara batang-batang pada struktur tersebut diasumsikan sebagai sambungan kaku, dimana dalam sambungan kaku harus dipenuhi dua persyaratan yaitu : a). Keseimbangan : jumlah momen batang-batang yang bertemu pada sebuah titik simpul yang disambung secara kaku sama dengan nol ( M Ti = 0 ).
i =1 n
b). Kestabilan : rotasi batang-batang yang bertemu pada sebuah titik simpul yang disambung secara kaku sama besar dan arahnya ( maka syarat :
T1
T2
T3
Contoh : Batang T1, T2, T3 bertemu di titik simpul T dengan sambungan kaku, keseimbangan MT1 + MT2 + MT3 = 0 Kestabilan MT1 MT3 3 MT2 1
T 3
T1
T2
T3
T 1
T 2
sebagai variabel (bilangan yang tidak diketahui) dan pergoyangan (defleksi ) pada struktur-struktur yang dapat bergoyang. Untuk menentukan apakah sebuah struktur dapat bergoyang atau tidak, dapat dilihat dari teori sebagai berikut : suatu titik simpul mempunyai dua kemungkinan arah pergerakan, yaitu vertikal dan horizontal. Perletakan jepit dan perletakan sendi tidak dapat bergerak vertikal maupun horizontal, sedangkan perletakan rol dapat bergerak hanya pada satu arah yaitu searah bidang perletakan. Batang dibatasi oleh dua titik simpul, sehingga pergerakan titik simpul searah batang sama.
Metoda Persamaan Tiga Momen
MODUL 3
-3-
Dari konsep tersebut dapat dirumuskan : n = 2 j (m + 2f + 2 h + r) Dimana : n = jumlah derajat kebebasan dalam pergoyangan. j = joint, titik simpul termasuk perletakan m = member, jumlah batang yang dibatasi oleh dua joint. f = fixed, jumlah perletakan jepit. h = hinge, jumlah perletakan sendi. r = rol, jumlah perletakan rol. Apabila n < 0, struktur tidak dapat bergoyang. Untuk menghitung variabel yang ada, disusun persamaan-persamaan sejumlah variabel yang ada, dari dua ketentuan syarat sambungan kaku seperti yang disebutkan diatas yaitu : (1) Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol.
(2) Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik sama, besar dan
arahnya. Dan kalau ada variabel struktur. perlu persamaan keseimbangan
3.3. Langkah-langkah yang harus dikerjakan pada metode Persamaan Tiga Momen . Untuk menyelesaikan perhitungan struktur statis tidak tertentu dengan metoda Persamaan Tiga momen urutan langkah-langkah yang harus dikerjakan adalah sbb : Tentukan apakah struktur statis tidak tertentu tersebut mempunyai pergoyangan , dengan rumus : n = 2j- (m+2f+2h+R) Kalau n < 0, berarti stuktur tersebut tidak bergoyang. Kalau ada pergoyangan, gambarkan bentuk pergoyangan dan tentukan arah rotasi batang batang akibat pergoyangan tersebut. Dalam menggambarkan bentuk pergoyangan ada dua ketentuan yang harus diperhatikan yaitu :
MODUL 3
-4-
ij
ji
MODUL 3
-5-
bertemu pada titik simpul tersebut harus digambarkan dengan arah rotasi yang sama yaitu searah jarum jam. Untuk menghitung variable-variable diatas, susunlah persamaan-persamaan sejumlah variable yang ada. Penyusunan persamaan persamaan tersebut berdasarkan ketentuan keseimbangan momen dan rotasi batang-batang pada titik simpul atau perletakan. Momen batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol. Untuk momen batang yang digambarkan dengan arah sama, diberi tanda sama. Misalnya kalau searah jarum jam diberi tanda positif (+). Maka yang berlawanan arah jarum jam diberi tanda negatif (-) , atau sebaliknya . Rotasi batang dengan perletakan jepit sama dengan nol. Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama besar maupun arahnya . Untuk menyusun persamaan rotasi harus memperhatikan permisalan garis elastis (rotasi batang) dengan beban dan momen momen yang ada pada batang tersebut. Kalau arah rotasi batang pada permisalan garis elastis sesuai dengan rotasi batang yang diakibatkan oleh beban dan momen batang yang bekerja diberi tanda positif (+) , kalau sebaliknya diberi tanda negatif (-).
MODUL 3
-6-
Setelah momen-momen diperoleh, dengan perhitungan keseimbangan tiaptiap batang (free body diagram), bidang momen, gaya lintang dan gaya normal dari struktur statis tidak tertemtu tersebut dapat digambarkan.
Contoh langkah-langkah perhitungan dengan metoda persamaan tiga momen 1. q = 1 t/m EI 6m MA MB EI 6m EI C 2m MC =4 tm P=1t D A B C P=1t D A B Balok diatas tiga tumpuan, A jepit, B dan C rol. Dengan beban seperti tergambar : n = 2j-(m+2f+ 2h+2) n = 2x3 (2+2x1+2x0+2) n=0 ( Tidak ada penggoyangan ) Pemisalan momen batang: MCD = (q )l2 + P x 2
B A
B C
B Gambar 3.2.
Variable yang ada : MA dan MB. Berarti ada dua buah variable.
Pemisalan garis elastis. Salah satu batang dimisalkan dulu , misalnya batang AB melendut ke bawah berarti rotasi BA berlawanan arah jarum jam. Maka batang yang lain mengikuti dengan mengingat rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama besar maupun arahnya. Menyusun persamaan : Karena ada dua variable ( MA dan MB ) maka butuh dua persamaan.
Metoda Persamaan Tiga Momen
MODUL 3
-7-
- Dari persamaan keseimbangan momen, telah dipenuhi dari pemisalan arah momen batang - Dari persamaan rotasi batang-batang : A jepit Titik B
AB BA
=0
BC
(1) (2)
Pemisahan momen batang. MDE = (1) 1 + 1 x 1 = 1,5 tm Titik C, MCA = MCD sama besar berlawan arah (MC) Titik D, ada MDB , MDC dan
MDE = 1,5 tm
MODUL 3
-8-
Variabel yang ada : , MC, MDB, MDC Pemisahan gambar garis elastis. Batang CD dimisalkan melendut kebawah, berarti searah jarum jam sedangkan arah jarum jam.
DC CD
berlawan
CA
berlawanan
Menyusun persamaan : Karena ada 4 variabel ( , MC, MDB, MDC) bentuk empat persamaan. - Dari persamaan keseimbangan momen. MD = 0 MDB + MDC MDE = 0 - Dari rotasi titik simpul Titik C
CA DB
= =
CD DC
Titik D
Dari keempat persamaan yang disusun, variabel-variabel MC, MDB, MDC dan dapat dihitung. Setelah (D), dan gaya Normal (N) dapat digambarkan. momen-momen bahwa didapat, dengan perhitungan free body diagram, bidang Momen (M), gaya Lintang
MODUL 3
-9-
Setelah
mempelajari
langkah-langkah
yang
perlu
dilakukan
pada
penyelesaian struktur statis tidak tertentu dengan metoda Persamaan Tiga Momen, disana kita harus menyusun persamaan rotasi batang-batang. Untuk itu kita perlu mengetahui perumusan besarnya rotasi batang yang terjadi akibat pembebanan dan momen-momen batang. Dari mata kuliah Mekanika Bahan yaitu dengan metoda-metoda yang
pernah kita pelajari seperti metoda unit load ataupun metoda momen area, kita dapat menghitung besar dan menentukan arah rotasi batang dengan perumusan sebagai berikut : i
ij
EI L
ji
ij
ji
ij
EI L
ji
ij
ji
Mij i
ij
EI L j
ji
ij
Mij i
ij
ji
ij
j ji
ij =
ji
ji
MODUL 3
-10-
e). akibat pergoyangan Gambar 3.4. Untuk akibat beban-beban yang lain rotasi batang dapat dihitung dengan metodametoda yang pernah didapat dari mata kuliah Mekanika Bahan seperti metoda unit load ataupun metoda momen area 3.4. Penyelesaian Struktur Statis Tidak Tertentu dengan Metoda
Persamaan Tiga Momen Dari pembahasan sebelumnya kita ketahui bahwa konsep dari metoda Persamaan Tiga Momen adalah memakai momen-momen batang sebagai variabel dan akan dihitung dengan menyusun persamaan-persamaan sebanyak variabel yang ada. Persamaan-persamaan tersebut akan disusun berdasarkan persyaratan keseimbangan momen dan rotasi dari batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul. Kalau dua batang bertemu pada satu titik simpul, maka dari persamaan rotasi batang-batang tersebut harus sama besar, akan didapatkan sebuah persamaan yang mengandung tiga momen. Dari sanalah nama metoda Persamaan Tiga Momen diambil. 3.4.1. Contoh-Contoh Penyelesaian 1.
A q = 1 t/m 1,5 EI 6m B P1 = 4t 2 EI C 6m P2 = 1,5 t EI D 2m
Suatu balok statis tidak tertentu diatas 3 tumpuan, A perletakan jepit B dan C perletakan rol dengan ukuran dan pembebanan seperti tergambar. Hitung momen-momen batangnya dengan metoda Persamaan Tiga Momen dan gambarkan bidang M, D dan N nya.
MA
q = 1 t/m
MB
M = 3 tm P = 1,5 t P1 = 4t C 2 EI D 2m
b).
MODUL 3
-11-
MODUL 3
-12-
MCD = 1,5 x 2 = 3 tm
B C
A 6m
B A
c).
B A
B C
1. A jepit :
-
AB
=0
M A L AB M B .L AB q L AB 3 + =0 3 EI AB 6 EI AB 24 EI AB
M A .6 3(1,5EI) M B .6 6(1,5EI) + 1(6) 3 =0 24 (1,5EI ) x 1,5 EI
2 MA + MB = 9
(1)
BC
2. Titik simpul B :
-
BA
M L M .L PL M A L AB M B .L AB 2 L AB3 + = + B BC + C BC - 1 BC 6 EI AB 3 EI AB 24 EI AB 3 EI BC 6 EI BC 16 EI BC
M A .6 M B .6 M B .6 1 ( 6) 3 3x 6 4(6) + =+ + 6 (1,5 E I ) 3 (1,5E I) 24 (1,5 E I) 3 (2E I) 3 (2E I) 1 6 ( 2E I) x 1,5 E I
MA + 3,5 MB = 13,5
(2)
MODUL 3
-13-
MA=3 tm
q = 1t/m
MB=3 tm 3t 2t
P1 = 4t
MC=3 tm 2t
P2 = 1,5 t D
3t
1,5 t
2t + 3m C 2t 2m +
1,5t D
e). Bidang Gaya Lintang (D) 3 tm A + 1,5 tm e). Bidang Momen (M) Gambar 3.5 P1 = 4t A 2EI B P2 = 3t Suatu portal dengan ukuran dan EI C EI D 2m 2m 1m 3m pembebanan seperti tergambar. A perletakan rol dan D perletakan jepit. Hitung momen-momen batangnya dengan metoda Persamaan Tiga Momen dan Gambar bidang M, D dan N-nya. 3 tm B + 3 tm C 3 tm D
MODUL 3
-14-
a). Portal statis tidak tertentu Penyelesaian : B C C B n = 2 j (m + 2f + 2h + ) = 2 x 3 (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1) = 1 ada pergoyangan !. Gambar pergoyangan D b). Gambar pergoyangan 4t A MBA MCB 3t C B MBD MDB D c). Gambar permisalan momen batang B A C BD A bergerak ke A sebesar B bergerak ke B sebesar Batang BD berotasi searah jarum jam Permisalan Momen Batang MBC = 3 x 1 = 3 tm MBA ; MBD
;
MDB
B D
Varibel yang ada : MBA , MBD , MDB dan Persamaan : 1). MB = 0 MBA MBC MBD = 0 MBA = MBD + 3 2). D jepit
D B
B A
D Gambar permisalan
(1)
=0
M BD . L BD M .L + DB BD + =0 6 EI BD 3EI BD L BD
M BD . 3 M DB . 3 + + = 0 3 M BD + 6 M DB + 2 EI = 0 6 EI 3 EI 3
(2)
MODUL 3
-15-
3).
-
BA
BD
M BD . L BD M DB . L BD M BA . L BA PL + 1 BA = + 3 EI BA 16 EI BA 3 EI BD 6 EI BD L BD
M BA M BD . M BD . 6 4( 4) + = + 3(2EI) 16 ( 2EI ) 3 EI 6 EI 3
4 MBA + 6 MBD + 3MDB 2 EI = 0 4). Persamaan Keseimbangan Struktur 4t A MBC = 3 tm B MBA MBD 3m D Substitusi (4) ke (2) Substitusi (4) ke (3) MDB HD = 0 9 MBD + 2 EI = 0 13 MBD 2 EI = 0 + 22 MBD = 0 MBD = 0 (4) MDB = 0 (1) MBA = + 3 tm 4t MBA = 3 tm MBC = 3 tm 3t B C 2,75 t 3t 3t A rol HA = 0 C H=0
(3)
HA + HD = 0 HD = 0
A 1,25 t
MODUL 3
-16-
3 tm
B C 3m D 1m
h). Bidang M
3.4.2. Soal Latihan 1). P1 = 0,5t q = 1 t/m A EI 2m B EI 6m C V 4m P2 = 3t 2 EI 4m Suatu balok statis tidak tertentu dengan ukuran dan pembebanan D seperti tergambar. B dan C V perletakan rol, sedangkan A jepit.
Ditanyakan : - hitung momen-momen batang dengan metoda Persamaan Tiga Momen - Gambar bidang M, D dan N-nya. 2). B
q = 1 t/m EI EI C
Suatu portal statis tidak tertentu dengan ukuran dan pembebanan seperti tergambar. A perletakan jepit dan C sendi. 4m Ditanyakan : Hitung momen-momen batang dengan metoda Persamaan Tiga Momen Gambar bidang M, D dan N-nya.
A 4m
MODUL 3
-17-
3). 1t A EI 2m B EI 5m 4t EI C 4m
Suatu balok tangga statis tidak tertentu dengan ukuran dan beban seperti D 3 m tergambar. B perletakan rol dan D jepit. Ditanyakan : Hitung momen-momen batang dengan metoda Persamaan Tiga Momen. Gambar bidang M, D dan N-nya.
P2 = 1t Suatu portal statis tidak EI D 2m 2m tertentu dengan ukuran dan pembebanan seperti tergambar. A perletakan jepit, C rol dan E sendi. 2m
Ditanyakan : - Hitung momen-momen batang dengan metoda Persamaan Tiga Momen. - Gambar bidang M, D, dan N-nya. 3.4.3. Rangkuman Momen-momen batang yang bertemu pada sebuah titik simpul yang disambung secara kaku haruslah dalam keseimbangan. Berarti jumlah momen-momen batang yang bertemu pada suatu titik simpul sama dengan nol. MTi = 0 MT1 + MT2 + + MTn = 0
n
i =1
Batang-batang yang bertemu pada suatu titik simpul yang disambung secara kaku akan berotasi secara serentak. Berarti rotasi batang-batang
MODUL 3
-18-
yang bertemu pada suatu titik simpul mempunyai arah dan besar yang sama.
T1
T2
T3
= .=
Tn
Variabel yang dipakai dalam metoda Persamaan Tiga Momen adalah momen batang dan kalau ada pergoyangan.
Untuk menghitung variable-variabel tersebut, disusun persamaanpersamaan sejumlah varibel yang ada. Persamaan-persamaan ini akan disusun dari : Jumlah momen-momen batang yang bertemu pada satu titik simpul sama dengan nol. Rotasi perletakan jepit sama dengan nol. Rotasi batang-batang yang bertemu pada satu titik simpul sama besar. Kalau ada variable , perlu persamaan keseimbangan struktur.
3.4.4. Penutup Untuk mengukur prestasi, mahasiswa dapat melihat kunci dari soal-soal latihan yang ada sebagai berikut : 1). P1 = 0,5 t q = 1 t/m MB = 3 tm MC = 3 tm A EI B EI C
2m
6m
4m
MODUL 3
-19-
3). P1 = 1t M = 2 tm B A EI 2m B EI 5m
4). MA A
P1 = 4t MBA 2 EI B EI E 4m 4m
MBD q = 1 t /m EI MBE P3 = 2t
MC
P2 = 1t MA = 4 tm 2 mM = 4 tm
BA
D EI
6m
MODUL 3
-20-
3.4.5. Daftar Pustaka 1. Chu Kia Wang Statically Indeterminate Structures. Mc GrawHill, Book Company, INC. 2. Kinney, J.S. Indeterminate Structural Analysis, Addison-Wesley Publishing Co. 3.4.6. Senarai Metoda Persamaan Tiga Momen memakai momen-momen batang sebagai varibel. Variabel-variabel dihitung dengan membuat persamaan-persamaan dari keseimbangan momen batang-batang pada suatu titik simpul dan rotasi batang-batang pada titik simpul sama besar. Kalau portal dapat bergoyang ada tambahan variable , dan persamaan tambahan keseimbangan struktur.
MODUL 3
-21-
3.5.
Penyelesaian Struktur Statis Tidak Tertentu Akibat Penurunan Perletakan dengan metoda Persamaan Tiga Momen Seperti yang telah kita bahas pada metoda Consistent Deformation,
pada struktur statis tidak tertentu akibat terjadinya perbedaan penurunan perletakan akan menimbulkan gaya-gaya dalam yang cukup besar. Pada metoda Persamaan Tiga Momen, langkah-langkah yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan struktur statis tidak tertentu akibat penurunan perletakan sama seperti pada akibat pembebanan luar yang telah disajikan dimuka. Hanya saja pada akibat penurunan perletakan, langkah pertama harus digambarkan pergoyangan struktur akibat adanya penurunan perletakan yang terjadi, setelah itu langkah-langkah yang dikerjakan sama dengan urutan langkah-langkah yang dikerjakan pada akibat beban luar. Jadi kalau struktur kita mempunyai pergoyangan dimana n > 0, maka akan ada gambar pergoyangan akibat penurunan perletakan dan gambar pergoyangan natural karena struktur kita dapat bergoyang secara natural.
3.5.1. Contoh penyelesaian akibat penurunan perletakan 1). EI B L=6m a). Balok statis tidak tertentu Sebuah balok statis tidak tertentu dengan perletakan A jepit dan B rol. Bentang balok L = 6 m. Balok dari beton dengan ukuran penampang 40 x 60 cm, E beton = 2 x 105 kg/cm2. Kalau terjadi penurunan perletakan B sebesar B A 2 cm B b). Pergoyangan akibat B turun B = 2 cm
Metoda Persamaan Tiga Momen
tersebut dan gambar bidang M, D dan N-nya. Penyelesaian : Gambar pergoyangan akibat B
B
turun
batang (
MODUL 3
-22-
= 2 x 2 (1 + 2 x 1 + 2 x 0+ 1) = 0 MA
MA Variabel MA
MB = 0 (rol)
A B
B A
Persamaan :
A jepit
AB
M .6 MA L 2 =0 - A =0 L 3EI 600 3 EI
MB = 0 VA =
V = 0 VA+ VB = 0 VB = -VA = - 4t ( )
EI = 14.400 t m2 (satuan disesuaikan L dalam D meter). Bidang : 4t 4t 14 .400 + =+24 tm MA = + 600 A B Dx = VA = + 4t f). Bidang gaya lintang (D) x = 0 DA = 4t x = 6 DB = 4t Bidang M : Metoda Persamaan Tiga Momen
24 tm
Gambar 3.7.
MODUL 3
-23-
2). B EI C Suatu portal dengan perletakan A jepit dan B rol balok dan kalau dari beton dengan EI 4m ukuran penampang 30 x 40cm,E beton = 2x105 kg/cm2. Kalau A turun 2cm,hitung momen-momen batang dan gambarkan bidang M,D dan N nya. A 4m
MODUL 3
-24-
B 2cm B
n =2j - (m + 2f + 2h + r) = 2 x 3 - (2 + 2 x 1 + 2 x 0 + 1) = 1 ada pergoyangan Gambar pergoyangan (natural). A Misalkan C bergerak kekanan sebesar . B akan bergerak ke kanan ke B sebesar juga.
A B
dan
B A
B A
B C
B A
Ix =
MA
= 3200 tm2
MODUL 3
-25-
1).
AB
=0
(A jepit)
M A L AB M B L AB M .4 M .4 + =0 A + B =0 3 EI AB 6 EI AB L AB 3 EI 6 EI 4
4 M A +2 M B 3 EI = 0 4
(1)
2).
BA
BC
M A L AB M B L AB + + = 6 EI AB 3 EI AB L AB
M B L BC B M . 4 M . 4 M .4 2 A + B + = B 3 EI BC L BC 6 EI 3 EI 4 3EI 400
2 M A +8 M B + 3 3EI EI = 4 200
(3)
(a)
MODUL 3
-26-
3 tm 3/4 t
3 tm h). Bidang M
f). Bidang N
Suatu balok statis tidak tertentu, A perletakan A, B dan C rol. Balok beton, dengan ukuran penampang 30
EI
EI
6m
4m
hitung momen-momen batang dengan metoda persamaan tiga momen. Dan gambarkan bidang M, D dan N-nya.
MODUL 3
-27-
2). B Suatu portal statis tidak tertentu dengan EI C perletakan A jepit dan C sendi. Balok dan kolom beton dengan ukuran EI 4m penampang 30 x 40 cm, Ebeton = 2 x 105 kg/cm2. Kalau C turun 2 cm, hitung momen-momen batang dengan metoda persamaan tiga momen A 4m dan gambar bidang M, D dan N-nya.
D 3).
Suatu
balok
tangga,
dengan
perletakan B rol, dan D jepit. Balok beton dengan ukuran penampang 30 3 mx 50 cm kg/cm2 Kalau perletakan B turun sebesar 2 cm, hitung momen-momen batang dengan 4m N-nya. metoda persamaan tiga momen dan gambar bidang M, D dan
EI A
EI 2m
EI 5m
3.5.3. Rangkuman Pada penyelesaian struktur statis tidak tertentu akibat penurunan perletakan dengan metoda Persamaan Tiga Momen, pertama kali yang dikerjakan adalah menggambar bentuk pergoyangan struktur akibat penurunan perletakan yang terjadi, dan menentukan arah rotasi batang-batang akibat penurunan perletakan tersebut.
3.5.4. Penutup Untuk mengukur prestasi mahasiswa dapat melihat kunci dari soal-soal latihan yang ada sebagai berikut : 1).
A Metoda Persamaan Tiga Momen
M =10,98 tm EI
6m
MODUL 3
-28-
2).
MB = 6,856 tm B EI C EI = 3200 tm2 Momen-momen batang perletakan C turun 2 cm. EI MA = 3,428 tm A 4m 4m akibat
3).
MD =3,834 tm
MC = 2,13 tm A
EI
EI 2m
EI 5m
C 4m
3.5.5. Daftar Pustaka 1. 2. Chu Kia Wang, Statically Indeterminate Structures, Mc Graw-Hill, Book Company, Inc. Kinney, J.S. Indeterminate Structural Analysis, Addison-Wesley Publishing Co.
MODUL 3
-29-
3.5.6. Senarai Metoda Persamaan Tiga Momen memakai momen-momen batang sebagai varibel. Variabel-variabel dihitung dengan membuat persamaan-persamaan dari keseimbangan momen batang-batang pada suatu titik simpul dan rotasi batang-batang pada titik simpul sama besar. Kalau portal dapat bergoyang ada tambahan variable , dan persamaan tambahan keseimbangan struktur.