You are on page 1of 3

Trikomoniasis1 Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa parasitik Tichomonas vaginalis.

Trikomonad Trichomonas vaginalis adalah organisme oval berflagella yang berukuran setara dengan sebuah leukosit. Organisme terdorong oleh gerakan gerakan acak berkedut dari flagelanya. Trikomonad mengikat dan akhirnya mematikan sel sel pejamu, memicu repon imun humoral dan seluler yang tidak bersifat protektif terhadap infeksi berikutnya. Agar dapat bertahan hidup, trikomonad harus berkontak langsung dengan eritrosit, dan hal ini dapat menjelaskan mengapa perempuan lebih rentan terhadap infeksi dari pada laki laki. Trichomonas vaginalis tumbuh paling subur pada pH antara 4,9 dan 7,5; dengan demikian, keadaan keadaan yang meningkatkan pH vaagina misalnya haid, kehamilan, pemakaian kotrasepsi oral, dan tindakan sering mencuci vagina merupakan predisposisi timbulnya trikomoniasis. Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi dapat mengalami infeksi T. vaginalis. Bayi perempuan rentan karena pengaruh hormon ibu pada epitel vagina bayi. Dalam beberapa minggu, seiring dengan termobilisasinya hormon - hormon ibu, epitel vagina bayi menjadi resisten terhadap T.vaginalis, dan infeksi sembuh bahkan tanpa pengobatan. Diperkirakan bahwa terdapat 5 juta kasus infeksi T.vaginalis setiap tahunnya di Amerika Serikat. Infeksi T.vaginalis ditularkan hampir secara eksklusif melalui hubungan kelamin. Walaupun trikomonad diketahui dapat bertahan hidup sampai 45 menit pada fomite, namun cara penularan melalui fomite ini sangat jarang terjadi. Resiko terinfeksi T.vaginalis, meningkat seiring dengan jumlah pasangan seks dan lama aktivitas seksual. Gejala dan Tanda1,2 Gejala trikomoniasis biasanya muncul 5 sampai 28 hari setelah inokulasi pada perempuan dan 1 hari pada laki laki. T.vaginalis menyebabkan infeksi simptomatik pada 20% hingga 50% perempuan. Gejala tersering pada perempuan adalah sekret vagina kuning-hijau berbusa yang mungkin banyak dan berbau tidak sedap,pruritus perineum, perdarahan pasca coitus, dan dispareunia. Pemeriksaan panggul ditandai oleh sekret, peradangan mencolok pada epitel vagina, dan ptekie serviks, yang sering disebut sebagai strawberry cervix. Apabila tidak diobati, maka gejala dapat mereda tetapi infeksi menetap secara subklinis. Sebagian besar laki laki pasangan seksual dari perempuan yang terinfeksi oleh T.vaginalis akan memiliki organisme ini di uretra mereka. Laki laki lebih besar kemungkinannya memperlihatkan gejala segera setelah inokulasi berupa uretritis ringan sampai berat yang ditandai oleh sekret, disuria, sering berkemih. Gejala pada lelaki lebih transien, mungkin karena adanya zat zat antitrikomoniasis disekresi di prostat yang bersifat protektif. Tidak terdapat bukti adanya penyulit yang berat atau sekuele jangka panjang akibat infeksi T.vaginalis yang tidak diobati. Pemeriksaan Diagnostik1,2 Pada perempuan, meningkatnya pH vagina, adanya bau amina, dan sekret vagina hijau-kuning yang berbusa merupakan indikasi kuat infeksi T.vaginalis.

Namun, diagnosis yang hanya didasarkan pada gejala kurang dapat diandalkan karena beragamnya gejala dan adanya infeksi asimtomatik. Pada laki laki, gejala tidak banyak berbeda dari uretritis yang disebabkan oleh organisme lain. Pemeriksaan trikomonad dalam sediaan basah saline pada pemeriksaan mikroskopik sekret dapat menegakkan diagnosis tapi tidak dapat menyingkirkan diagnosis. Demikian juga, T.vaginalis yang terdeteksi pada Pap smear tidak dapat diandalkan karena tingginya angka positif-palsu dan negatif-palsu. pH vagina pada infeksi T.vaginalis mengalami peningkatan, tapi whiff test memberikan hasil negatif. Pada pemeriksaan sediaan basah dapat ditemukan jumlah sel PMN yang meningkat dan protozoa motil yang ukurannya sama dengan sel PMN, gambarn seperti ini ditemukan pada 2/3 kasus. Biakan adalah baku emas untuk diagnosis; namun terapi biasanya sudah dapat diberikan hanya berdasarkan gejala klinis.

Terapi Metronidazol per oral sangat efektif untuk mengeradikasi T.vaginalis dari semua bagian tubuh dan di Amerika Serikat merupakan satu satunya obat oral yang tersedia untuk terapi trikomoniasis. Perempuan hamil dapat diterapi dengan metronidazol dosis tunggal. Semua pasangan seksual harus diterapi sebelum mereka kembali melakukan hubungan kelamin. Infeksi vagina yang disebabkan oleh T.vaginalis sudah sangat jarang, kemungkinan karena banyaknya penggunaan metronidazole oleh populasi yang secara seksual aktif untuk mengobati vaginosis bakterial.

Daftar Pustaka 1. Sylvia AP & Lorraine MW: Infeksi Protozoa: Trikomoniasis, Patofisiologi Vol. 2 Jilid 6, Jakarta, 2006, EGC 2. Goldman & Ausiello: Introduction to Sexually Transmited Diseases and Common Syndromes: Lower Genital Infections in Woman, Cecil Textbook of Medicine Ed.22nd, USA, 2004, Saunders

Tambahan:

Wanita yang terinfeksi T.vaginalis akan mengeluhkan keputihan, yang berwarna kuning atau hijau, dan iritasi vulva. Bisa jadi ada keluhan nyeri atau panas saat buang air kecil (dysuria). Dinding vagina menjadi merah, dan vagina berisi sekret berwarna hijau atau kuning disertai busa yang banyak. Eksoserviks juga dapat mengalami inflamasi. (Goldman & Ausiello: Introduction to Sexually Transmited Diseases and Common Syndromes: Lower Genital Infections in Woman, Cecil Textbook of Medicine Ed.22nd, USA, 2004, Saunders)

You might also like