You are on page 1of 6

TUGAS PENGANTAR KOMUNIKASI FARMASI Oleh: VIVIANE ANNISA 12/333238/FA/09287

Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. Golongan obat tetes mata : ANTIINFEKSI Obat mata golongan antiseptik dan antiinfeksi digunakan pada gangguan kornea mata atau kornea mata luka/ulkus.

mata karena adanya infeksi oleh mikroba, masuknya benda asing ke dalam

Kandungan obat antiseptik dan antiinfeksi mata selain pembawa yang harus steril dan inert (tidak menimbulkan efek pada mata atau tidak bereaksi dengan zat aktifnya/obat) dalam bentuk tetes atau salep, juga zat aktifnya

merupakan antibiotik/antiseptik atau antivirus dengan berbagai golongan.

ANTIINFLAMASI
Peradangan pada mata sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur dan alergi. Gejala yang dirasakan pasien misalnya mata berair dan gatal, tampak kemerahan, adanya secret/kotoran mata, silau, buram atau kelopak mata bengkak. Pengobatan bergantung kepada penyebabnya dapat berupa antibiotika,anti inflamasi, anti alergi, anti jamur dan anti virus. Misalnya

Cendo Lyteers, Cendo Vision, Vision dan Voltaren Opthma.


MIOTIK DAN ANTI GLAUKOMA

Miotik digunakan dengan tujuan konstriksi/memperkecil pupil mata. Obat jenis ini bertolak belakang dengan penggunaan tetes mata midriatik. Sedangkan antiglaukoma digunakan untuk mencegah peningkatan Tekanan

Intra Okular yang berakibat pada perubahan patologis optik mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Contoh sediaan, misalnya: Azopt TM, Betoptima TM, Cendo Carpine TM, Cendo Timolol . ANASTETIK LOKAL Anastetik local mata biasa digunakan untuk menimbulkan kekebalan atau mati rasa. Biasanya digunakan sebelum mengukur tekanan pada mata, menghilangkan objek asing dari mata dan sebelum melakukan beberapa Contoh sediaan Pantocain. TONIK Tonik mata berfungsi sebagai penyegar dan mengatasi kelelahan pada mata. Penggunaannya juga mampu mempertajam penglihatan. Contoh sediaan, misalnya : Cendo Augentonic .

pemeriksaan mata. Efek dari tetes mata anastetik biasanya selama 20 menit.

Contoh tetes mata untuk antiinfeksi :

FORMULA : Benzalkonium Chloride adalah sejenis pengawet yang bermanfaat untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme selama pemakaian, mempunyai daya membunuh bakteri (bakterisida), tidak menyebabkan iritasi mata dan paling umum digunakan. Benzalkonium klorida juga merupakan salah satu zat tambahan untuk menstabilkan lapisan lemak pada mata dan membran epitel kornea. Perlu diperhatikan bagi pengguna kontak lensa, Benzalkonium chloride ini dapat menyebabkan penghilangan warna. Tetrahidrozolin HCl adalah senyawa aktif yang memberikan efek lokal (bukan sistematik) sebagai antialergi dan anti iritasi sehingga reaksi penyembuhan bisa terjadi secara cepat. Tetrahydrozoline HCl merupakan agen vasokonstriktor yang dapat mempengaruhi sistem syaraf pusat dan pembuluh darah. Pada saat iritasi, pembuluh darah dalam keadaan mengandung senyawa aktif ini, pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi sehingga mata tidak memerah lagi.

vasodilatasi sehingga mata memerah. Apabila digunakan tetes mata yang

KOMPOSISI : Tetrahydrozoline HCL 0,05% dan Benzalkonium Chloride 0,01%. INDIKASI Rasa seperti terbakar, gatal-gatal, lakrimasi (proses pembentukan air mata) yang berlebihan, & kemerahan akibat hiperemia konjungtiva (kelebihan darah pada selaput ikat mata). KONTRA INDIKASI Glaukoma.

Glaukoma: kerusakan penglihatan yang biasanya disebabkan oleh

meningkatnya tekanan bola mata. Meningkatnya tekanan di dalam bola mata ini disebabkan oleh ketidak-seimbangan antara produksi dan pembuangan cairan dalam bola mata, sehingga merusak jaringan-jaringan syaraf halus yang ada di retina dan di belakang bola mata. PERHATIAN

Hanya digunakan untuk iritiasi mata yang ringan. EFEK SAMPING

Rasa seperti tersengat, terbakar pada mata & hiperemia reaktif (jika digunakan dengan berlebihan), iritasi mata, rasa gatal, rasa sakit dan mata berair yang berlebihan. KEMASAN

Tetes mata 0,05 % x 6 ml. DOSIS 2-3 kali sehari 1-2 tetes.

Bola mata manusia adalah salah satu bagian tubuh yang sehari-hari terpapar benda asing yang dapat menempel pada permukaannya dan menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, permukaan kornea mata kita (bagian hitam di tengah bola mata) dilengkapi oleh ribuan serabut saraf perasa yang akan

pada lingkungan secara langsung. Hal tersebut menyebabkan rentan terhadap

menghantarkan sensasi apa pun yang menyentuhnya ke otak dan memicu mata.

refleks berkedip sebagai respon perlindungan diri untuk membersihkan bola

Hal inilah yang menyebabkan rasa pedih pada saat anda meneteskan obat. Penetesan obat yang jatuh tepat di bagian hitam bola mata (kornea) akan rasa nyeri yang tentunya tidak nyaman bagi Anda. Biasanya hal ini akan diikuti oleh keluarnya air mata berlebihan sebagai reaksi normal tubuh merangsang serabut-serabut saraf pada kornea yang di persepsikan sebagai

terhadap rasa nyeri. Banyaknya air mata yang keluar ini dari segi medis juga merugikan karena obat mata yang di teteskan tadi akhirnya terbilas oleh air mata yang keluar.

Bagaimana cara mengatasinya agar menggunakan tetes mata dengan benar sehingga tidak membuat perih pada mata?

1. Selalu cuci tangan Anda sebelum dan sesudah meneteskan obat. suhu tinggi dan sinar matahari langsung.

Ikuti cara dibawah ini :

2. Jaga kebersihan botol kemasan obat mata dan tutupnya, serta hindari dari 3. Pada saat meneteskan obat, lakukan dari jarak tertentu di atas bola mata Anda sehingga ujung botol tidak menyentuh bulu mata, bagian kulit maupun bola mata Anda.

4. Anda dapat melakukannya dengan bantuan cermin sebagai permulaan

5. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah sampai terbentuk cekungan sehingga akan terlihat kantung atau lekukan di dasar permukaan bola mata pada bagian dalam kelopak mata Anda.

6. Perlahan-lahan tekan botol tetes mata hingga jumlah tetesan yang diinginkan dapat menetes dengan benar pada cekungan yang terbentuk dari kelopak mata bagian bawah dengan menghindari bagian kornea saat di teteskan. berkedip-kedip.

7. Tutuplah mata secara perlahan selama kurang lebih 2-3 menit, jangan 8. Selalu tutup rapat botol pada setiap akhir penetesan. Peringatan:

1. Secara umum obat tetes mata tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka. 2. Gunakan hanya pada iritasi ringan. 3. Jangan menggunakan obat secara rutin dan dalam jangka panjang. Jika gejala telah hilang hentikan pemakaian obat. 4. Jangan menggunakan kontak lensa ketika menggunakan obat ini. Kontak lensa dapat dipakai kembali setelah 10-15 menit. 5. Tidak boleh digunakan pada penderita glukoma. 6. Jangan gunakan bila larutan berubah warna. 7. Jika menggunakan lebih dari satu obat tetes mata, maka setelah kemudian menggunakan obat tetes mata yang berikutnya. menggunakan obat yang pertama sebaiknya menanti hingga 2 menit barulah

You might also like