You are on page 1of 2

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI GRUP TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN TANGKI

STUDI KASUS PROJECT PLAN OF DEVELOPMENT REFINERY COMPLEX oleh Yulianti Haratulisanah NIM : 15008080 (Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Program Studi Teknik Sipil) ABSTRAK Pondasi adalah suatu konstruksi pada bagian dasar struktur atau bangunan yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur atau bangunan ke lapisan tanah dibawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan settlement tanah atau pondasi yang berlebihan. Kapasitas daya dukung pondasi merupakan hal utama yang menentukan kemampuan pondasi dalam menahan beban struktur. Analisis kapasitas daya dukung pondasi grup tiang pancang ini meliputi analisis perencanaan daya dukung aksial dan lateral tiang pancang tunggal, perencanaan efesiensi, konfigurasi tiang, dan analisis kapasitas daya dukung pondasi grup dengan menggunakan program Group Pile dan Plaxis 3D Foundation. Kata kunci : pondasi grup tiang pancang, kapasitas daya dukung pondasi, program Group Pile, program Plaxis 3D Foundation

PENDAHULUAN Suatu struktur bangunan dapat dikategorikan baik jika struktur memenuhi persyaratan kekakuan, kestabilan, dan kekuatan bangunan. Syarat tersebut dapat dipenuhi dengan mendesain komponen struktur dengan baik. Salah satu komponen struktur yang memengaruhi kekuatan suatu struktur adalah pondasi bangunan itu sendiri. Kesalahan dalam perencanaan kapasitas daya dukung pondasi akan menyebabkan tanah mengalami overstress sehingga dapat menyebabkan settlement yang berlebihan, keruntuhan geser pada tanah, dan dapat juga menyebabkan keruntuhan pada struktur bangunan yang dibangun (Braja M. Das, 2001). STUDI KASUS DAN PEMODELAN Proyek yang ditinjau pada studi ini adalah Project Plan of Development Revinery Complex yang berlokasi di Kota Baru Kalimantan Selatan. Pondasi grup tiang yang 1

akan dianalisis merupakan pondasi grup tiang pancang dengan kedalaman pemancangan 37m. Jenis pondasi yang akan dianalisis adalah pondasi precast concrete spun pile dengan diameter luar 450mm. Pondasi direncanakan dapat menahan beban tangki dengan kapasitas 5000MT. Tangki tersebut memiliki diameter 20 m dan tinggi 20 m. Pemodelan pondasi grup tiang pancang ini diawali dengan penentuan parameter tanah yang akan digunakan pada perencanaan. Parameter tanah yang digunakan berdasar pada hasil pengujian SPT di lapangan dan pengujian sampel di laboratorium. Selain itu, digunakan juga beberapa korelasi untuk menentukan parameter tanah yang akan digunakan dalam perencanaan. Tahapan selanjutnya adalah penentuan kapasitas daya dukung aksial dan lateral tiang tunggal. Perencanaan kapasitas daya dukung lateral dihitung dengan menggunakan software

L pile. Setelah itu penentuan kapasitas daya dukung pondasi grup tiang yang meliputi penentuan jumlah tiang, efesiensi grup tiang, konfigurasi grup tiang, dan analisis kapasitas daya dukung pondasi grup tiang. Selain dengan perhitungan manual, penentuan kapasitas daya dukung pondasi grup tiang juga dihitung dengan melakukan pemodelan pada program Group Pile dan Plaxis 3D Foundation. Dari kedua pemodelan tersebut akan didapatkan besar defleksi dan gaya dalam yang terjadi di sepanjang tiang. ANALISIS Kapasitas daya dukung pondasi sangat dipengaruhi oleh kondisi pelapisan tanah dasar dimana pondasi bertumpu; bentuk, dimensi, dan elevasi pondasi; dan beban dari struktur yang dipikul. Perencanaan pondasi grup tiang untuk tangki dengan beban 5000MT adalah pondasi grup tiang yang terdiri dari 76 tiang pancang dengan efesiensi 0,863 dan spasi antar tiang 2 m. Kapasitas daya dukung izin aksial tiang tunggal untuk kondisi operasional adalah 1121 kN dengan SF 2,5 dan kapasitas daya dukung izin tiang untuk kondisi hydrotest adalah 1401 kN dengan SF 2 Pemodelan kapasitas daya dukung pondasi grup tiang pada program Group Pile dan Plaxis 3D Foundation akan menghasilkan defleksi dan gaya dalam yang terjadi di sepanjang tiang. Berdasarkan output defleksi dan gaya dalam yang terjadi sepanjang tiang diketahui bahwa Nilai yang paling ekstrim

defleksi dan gaya dalam yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan metode perhitungan yang digunakan. Group Pile
melakukan pemodelan dengan konsep finite difference dan tanah dimodelkan sebagai nonlinear elastic spring. Plaxis menggunakan metode finite element sebagai dasar perhitungannya dan pada penelitian ini tanah dimodelkan sebagai model material MohrCoulomb (elastic-plasticity model).

Selain perbedaan metode perhitungan, pemodelan transfer beban yang diberikan juga berbeda pada kedua program. Pada Group Pile, pile cap dimodelkan secara rigid sehingga beban didistribusikan merata ke masing-masing tiang, sedangkan pada Plaxis pile cap dimodelkan dengan input E, G, dan poisson rasio sehingga beban yang diberikan tidak didistribusikan merata ke seluruh tiang.
SIMPULAN Simpulan dari tugas akhir ini adalah: Perencanaan kapasitas daya dukung pondasi sangat ditentukan oleh kapasitas daya dukung tiang tunggal dan juga beban struktur yang akan dipikul. Berdasarkan keseluruhan hasil perhitungan dan pemodelan, kapasitas daya dukung tiang masih memenuhi kapasitas tiang dari tanah dan juga material tiang, yang artinya pondasi grup tiang dapat memikul beban maksimum yang diberikan tanpa mengalami keruntuhan. PUSTAKA Bowles, J. E. 1996. Foundation Analysis and Design. New York: McGraw-Hill Das, Braja M. 2002. Principles of Geotechnical Engineering. California: Brooks/Cole Das, Braja M. 2004. Principles of Foundation Engineering. California: Brooks/Cole 2

terjadi di bagian ujung atas tiang pondasi. Semakin dalam tiang, besar defleksi dan gaya dalam yang terjadi akan semakin berkurang hingga mendekati nol. Hal ini dikarenakan semakin dalam tiang dipancang, ketahanan tanah semakin besar sehingga gaya yang diterima tiang akan menjadi semakin kecil. Pada pemodelan kapasitas daya dukung pondasi grup tiang pada kedua program didapatkan sedikit perbedaan besaran

You might also like