You are on page 1of 4

NAMA NIM MAKUL

: Muhammad Riza Pahlevi


: 11086 : kewirausahaan

Sebagai pelaku bisnis sudah sangat wajar jika terdapat bermaca-macam resiko yang harus dihadapi dalam menjalani kehidupan berbisnis,terutama konflik baik antar karyawan maupun antar kelompok karyawan.sudah menjadi kewajiban direktur perusahaan untuk mengatasi bermacam bentuk konflik dalam perusahaannya secara cepat dan tepat agar tidak berlarut-larut dan berimpas kepada hal yang lebih besar (serius).akan lebih baik jika kita mengatasi sebuah konflik dimulai dari mengetahui apa itu definisi konflik.

Definisi konflik
Konflik merupakan suatu elemen dalam kehidupan manusia baik di tempat kerja atau di luar tempat kerja.Dan juga suatu proses yang bermula apabila satu pihak menganggap dirinya telah dirugikan, atau akan menguntungkan satu pihak lainnya. Tentunya pasti akan ada pemicu atau penyebab suatu konflik,yaitu seperti yang akan saya jelaskan dibawah ini.

4 hal pemicu konflik :


Tidak lagi setuju dengan tujuan. Tidak setuju dengan cara melakukan tugas. Tidak setuju dengan suatu keterangan/fakta. Tidak setuju dengan nilai (benar/salah)

Dalam konflik,ada beberapa indikasi atau tanda-tanda akan ada suatu konflik.

Indikator Konflik :
o o o o o o o o o o o o o Sikap tidak bekerjasama perbedaan kepribadian perbedaan tujuan tujuan kerja yang tidak cukup penjelasannya kurangnya keterampilan berbicara secara terbuka Rendahnya keterampilan mendengar Penggunaan bahasa yang rendah Peran yang tidak sesuai mengabaikan perintah kurang keterbukaan satu dan yang lainnya Perbedaan pendapat tentang cara kerja Ketidakjelasan area tanggung jawab pribadi Kurangnya informasi yang memadai

Dalam berbagai kondisi selalu ada dampak buruk dan baik,tergantung sudut pandang yang kita ambil.

Efek positif dari Konflik :


Mengungkapkan masalah yang dihadapi oleh kelompok Hasil yang berkualitas tinggi dihasilkan dari upaya penyelesaian konflik. Lebih banyak alternatif yang dihasilkan. Mereka yang terlibat dalam proses akan merasakan hasil yang dicapai adalah milik bersama. Konflik membutuhkan pemikiran yang tajam, maka hasilnya adalah komunikasi yang lebih jelas. Pengalaman menempuh masa kesusahan membuat keputusan adalah satu cara memupuk kepercayaan dan keterbukaan. Menjelaskan berbagai pandangan yang berbeda. Mendorong dan memberi energi kepada individu. Membantu individu memahami gaya penyelesaian konflik sendiri. Menguji dan memperluas kemampuan anggota tim. Menyediakan mekanisme untuk mengubah hubungan dengan realitas.

Efek buruk Konflik :


Menyebabkan karyawan merasa tidak nyaman. Ada pihak yang "menang" atau "kalah". Karyawan yang kalah tidak mendukung keputusan yang dicapai dan mungkin membalas dendam atau sabotase. Karyawan yang menang mungkin terpaksa melaksanakan keputusan tanpa dukungan pihak yang kalah. Hasil yang dicapai juga mungkin lebih rendah kualitasnya jika dibandingkan hasil yang dicapai dari pada konflik yang diselesaikan dengan kurang baik. Mengurangi produktivitas dan efektivitas kerja. Mengurangi kerjasama, kepercayaan dan motivasi.

Strategi Menangani Konflik


Skema yang akan memudahkan kita untuk menyelesaikan suatu konflik

Penghindaran
Mengabaikan atau memendamkan konflik. anggota kelompok menghindari konfrontasi karena sikap tidak peduli atau dalam tahap penyangkalan. Individu yang berkonflik adalah tidak asertif dan tidak bekerja.

Penyesuaian
Individu yang bekerja tetapi tidak assertif lebih suka strategi memuaskan kepentingan orang lain tanpa memikirkan kepentingan diri sendiri. Mereka ini sering 'berkorban' demi kepentingan orang lain.

persaingan
Individu yang cenderung memenuhi kepentingan diri sendiri tanpa mengabaikan kepentingan orang lain adalah seorang yang sangat assertif dan tidak bekerja sendiri. Ini adalah strategi "Menang - kalah" dan dilihat sebagai mempengaruhi atau mengontrol orang lain.

Kompromi
Kompromi atau kemitraan adalah jalan tengah yang diambil untuk asertif dan kerjasama. Ini lebih kepada pemuasan parsial kepentingan kedua pihak dan lebih kepada pertukaran konsesi dan menemukan jalah tengah.

Pemuafakatan
Strategi ini didukung memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat mendorong kerjasama antara dua pihak yang berkonflik dan mencari alternatif yang memenuhi kepentingan bersama. Strategi ini adalah mementingkan asertif dan kerjasama dan membutuhkan investasi waktu dan energi yang tinggi untuk tujuan penyelesaian masalah bersama.

Strategi Mengatasi Konflik Menurut Stevenin


Terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi kesulitan: 1. Pengenalan Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalammendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahalsebenarnya tidak ada). 2. Diagnosis Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenaisiapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele. 3.Menyepakati suatu solusi Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik.Carilah yang terbaik. 4.Pelaksanaan Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, janganbiarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok. 5.Evaluasi Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.

You might also like