You are on page 1of 14

Nama : Mauluddin

Nim : 92848
Jurusan : Teknik Elektonika
Laporan V

KONEKSI JARINGAN

A. Tujuan
1. Mengetahui peralatan-peralatan yang digunakan untuk membangun jaringan
computer.
2. Melakukan konfigurasi jaringan secara hardware dan softwera untuk jaringan
local network.

B. Alat dan Bahan


1. Sebuah PC dengan NOS (Network Operating System)
2. Kabel UTP (yang sudah terpasang konektor RG-45) Straigh dan Cross
3. NIC (Network Interface Card)
4. Toolset
5. HUB/Switch

C. Teori Pendukung

1. Network Internet Card (NIC)


Setiap PC yang akan dihubungkan kejaringan computer untuk membentuk
berbagai macam tropologi harus menggunakan peralatan yang dikenal dengan
nama Network Interface card (NIC), dan masing-masing NIC harus cocok dan
sesuai dengan jenis media yang digunakan seperti untuk Coak, twisted pair, atau
fiber optic.
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau
network card, yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network card yangbanyak
digunakan, yaitu PCI.
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device drive untuk setiap
sistem operasi. Device drive ini dapat diproleh dari pembuat operating system
maupun dari pembuat NIC itu sendiri.
Gambar : Jenis Network Card

Perangkat lunak yang digunakan menghubungkan masing-masing computer


digunakan System Operasi (OS). Secara garis besar Sistem Operasi dibagi atas 2
tipe yaitu OS yang digunakan sebagai desktop dan OS yang digunakan untuk
kepentingan jaringan.
Sistem operasi yang digunakan untuk desktop beberapa diantaranya adalah
windows 95, Win98, ME, Vista, MacOS, apple sedangkan system operasi jaringan
adalah UNIX dan variannya, Windows NT dan variannya.

2. Pengkabelan
Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu :
 Coaxial cable
 Fiber Optik
 Twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted
pair)

Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel


harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam
penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah
menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu
dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan
untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
Skema Pengkabelan Lurus adalah antara konektor 1 dengan konektor 2
sebagai berikut:

Gambar: Pengawatan dalam Kabel Lurus (Straight Cable)

2. Kabel Silang (Crossover Cable)


Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara
ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman
(Transmiter) data dan penerima (Resiver) data. Kabel pengiriman data
ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua
begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data
ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk
menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua
komputer tanpa menggunakan hub.
Skema kabel silang (Crossover Cable )adalah antara konektor 1 dengan
konektor 2 sebagai berikut:

Gambar: Hubungan dalam Kabel Silang (Crossover Cable)

Pengiriman dan penerimaan data kabel silang (Crossover Cable) dari


komputer ke komputer sebagai berikut:

Gambar: Pengiriman dan Penerimaan Data pada Kabel Silang (Crossover Cable)

Gambar : Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45


Sistem Operasi jaringan di bedakan lagi menjadi dua berdasarkan
tipe jaringannya, yaitu system operasi client-server dan system operasi jaringan
peer to peer.
a. Jaringan Client-Server
Server adalah computer yang menyediakan fasilitas bagi computer-
komputer lain didalam jaringan dan client adalah computer-komputer
yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sever,
server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated server
karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada
workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation.
Kesalahan Indentifikasi Client dan server computer adalah Penentuan
antara komputer server dan komputer client harus jelas untuk jaringan
client server, berbeda pada jaringan peer to peer tidak ada penentuan
client dan server.
Kelebihan type jaringan client server:
 Kecepatan akses lebih tinggi.
 Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
ada administrator jaringan.
 Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server
backup dilakukan terpusat di server.
Kelemahanya:
 Biaya operasional relatif lebih mahal.
 Diperlukan satu komputer khusus dengan kemampuan lebih
sebagai server.
 Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server.

b. Jaringan peer to peer


Bila ditinjau dari peran server dikedua tipe jaringan tersebut, maka
server dijaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server,
sehingga server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus
dapat berperan sebagai workstation.
Jaringan peer to peer adalah jaringan dimana setiap computer dapat
berfungsi sebagai server artinya user komputer yang ada dalam jaringan
tersebut dapat menjadi seorang administrator. Dia dapat melakukan
sharing sumber-sumber yang dia miliki: File, CDRom, Modem Printer
dan Fax.
Keuntungan jaringan peer to peer :
 Workstation bisa sebagai resource
 Server tidak tersentral (semua workstation (client) dapat sebagai
server)
 Security ada pada setiap workstation (client)
 Mudah dan murah untuk Jaringan skala kecil
Jaringan peer to server (client server) dimana sistem administrator ada
pada file server. Sehingga semua komunikasi harus melewati server.
Keuntungan jaringan peer to server (client server) adalah:
 Pengaturan user yang masuk dalam jaringan dapat dideteksi oleh
administrator.
 Data tersimpan secara terpusat pada server.
 Kewenangan adminstrator mutlak dalam jaringan.
3. Protocol
Untuk dapat saling berkomunikasi antara satu PC dengan PC yang lain baik itu
didalam satu kelompok LAN maupun interkoneksi antar LAN atau trkoneksi
kejaringan global maka dibutuhkan satu aturan bahasa, format komunikasi
sehingga satu computer dengan computer yang lain dapat berkomunikasi
dengan benar maka dibutuhkan satu standar aturan yang dikenal dengan
protocol. Ada banyak protocol jaringan antara lain:
a. Net Beui
Net Beui merupakan protocol yang banyak digunakan dalam jaringan local
berbasis SO windows. Protokol ini sangat baik dan cepat untuk bersharing
data namun protocol ini tidak dapat di rounting sehingga jarang digunakan
untuk jaringan.
b. IPx SPx (Internetwork paket echage / Sequence paket exchage)
Protocol hampir sama bahkan mirip dengan Netbeui hanya saja
perbedaannya protocol ini dapat dirounting jadi dapat memungkinkan
terjadinya MAN.

c. Protocol yang dikembangkan oleh OSI / ISO


Protocol ini merupakan standar referensi acuan didalam pengembangan
protocol dan sudah digunakan oleh beberapa institusi, sayangnya segala
informasi tentang protocol ini harus dibeli melalui ISO dan hal ini yang
menyebabkan perkembangan ISO-OSI menjadi lambat.
d. TCP / IP (Transmition Control Protocol / Internet Protocol)
TCP / IP adalah protocol yang digunakan dijaringan global karena
memiliki system pengalamatan yang baik dan memiliki system pengeckan
data. Saat ini terdapat 2 versi TCP / IP yang berbeda dalam system
penomoran, yaitu IPv4 (32bit) dan IPv6 (128 bit).
TCP / IP merupakan kumpulan protocol-protokol yang dibuat untuk
menaggani komunikasi data dalam jaringan computer dimana masing-
masing protocol tersebut bertanggung jawab atas fungsinya masing-
masing. Masing-masing protocol tidak perlu mengetahui proses kerja
protocol lainnya, sepanjang masih menerima dan mengirimkan paket data.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang di buat untuk melakukan
fungsi-fungsi komunikasi data pada Jaringan. TCP/IP terdiri atas
sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggungjawab atas bagian-
bagian tertentu dari komunikasi data. TCP (Transmission Control Protocol)
mengatur assembly dari pesan atau file ke dalam paket-paket yang lebih
kecil yang akan ditransmisikan dalam jaringan dan diterima oleh TCP
tujuan yang akan mengasembly packets kedalam pesan yang sebenarnya.
IP menangani alamat dari paket data dan menjamin paket data akan sampai
ke tujuannya
Agar masing komputer dapat saling berkomunikasi dibutuhkan IP
address, dimana tiap computer dihubungkan melalui media trasmisi
pengkabelan UTP, koaksial atau fiber obtik. IP address adalah sekelompok
bilangan biner 32bit yang dibagi menjadi 4 bagian yang masing-masing
bagian itu terdiri dari 8 bit, angka pada masing-masing tersebut adalah
angka 1 dan 0. misalnya : 11000111. Nilai paling besar dari biner 8bit
adalah 255, angka 255 ini dihitung dari bilangan biner 2 berpangkat.
Untuk mempermudah pembacaan IP address biner 32 tersebut digunakan
metode decimal.

Network ID Host ID
192 168 0 100

IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam system


jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address
sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross
penggunaan alamat yang sama. IP Address merupakan pasangan
NetworkID dan hostID, Network ID menjelaskan alamat jaringan tersebut
sedangkan Host ID merupakan alamat host/computer dalam jaringan
tersebut. IP address dibagi atas beberapa kelas yaitu: Kelas A, Kelas B dan
Kelas C. IP address kelas A digunakan untuk jaringan yang cukup besar,
Kelas B digunakan untuk jaringan dengan ukuran yang sedang, sedangkan
kelas C digunakan untuk jaringan yang kecil misalnya LAN.

Kelas Network ID Host ID Default Subnet


Mask
A A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0

Kelas A
Oktet pertamanya mempunyai nilai 0 sampai 127, dan pengalamatan Kelas
A masing-masing dapat mendukung 16.77.214 host.
NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
N = NetID, H = HostID
Kelas A hanya menggunakan octet pertama ID jaringan, tiga octet yang
tersisa disediakan untuk digunakan sebagai HostId.
Karakteristik Kelas A:
Bit pertama :0
Network lD : 8 Bit pertama
HostlD : 24 Bit
Byte pertama : 0-127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 (16 Juta) IP Address pada tiap kelas A
Dengan demikian cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6
ialah :
Network ID : 113
Host ID : 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor
113.
Kelas B
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan pengalamatan
Kelas B masing-masing dapat mendukung 65.532 host.

NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH


N = NetID, H = HostID

Karakteristik Kelas B:
2 Bit pertama : 10
Network lD : 16 bit pertama
Host lD : 16 bit
Byte pertama : 128-191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.xxx.xxx sampai dengan 191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.532. IP Address pada tiap kelas B
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya
132.92.121.1 ialah:
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 121.1 pada network nomor
132.92.

Kelas C
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan pengalamatan
Kelas B masing-masing dapat mendukung 256 host.
NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH
N = NetID, H = HostID

IP Addrress Kelas C sering digunakan untuk jaringan berskala kecil.


Karakteristik Kelas C:
3 Bit pertama : 110
Network lD : 24 bit
Host lD : 8 bit
Byte pertama : 192-223
Jumlah : 256 kelas B
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP Address pada tiap kelas C

Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network ID


dan Host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya
konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Subnetmask
Nilai subnetmask untuk memisahkan network id dengan host id.
Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan
yang dimaksud adalah jaringan local atau non local. Network ID dan host
ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-
masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit
groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0)
menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Tabel Subnet Mask:
Kelas IP
Bit Subnet Subnet Mask
Address
A 11111111 00000000 00000000 00000000 255.0.0.0
B 11111111 11111111 00000000 00000000 255.255.0.0
C 11111111 11111111 11111111 00000000 255.255.255.0

Untuk lebih mempermudah pengalamatan IP address lebih disarankan


pemberian normor dilakukan dengan berurutan.
4. PING Jaringan
Kita akan mengetahui tentang ping-ping yang sering kita lakukan dalam mengecek
koneksi dll.
1. PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek
komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol TCP/IP.
PING akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo
Request messages pada ip address komputer yang dituju dan meminta respons
dari komputer tersebut.
2. Jika komputer target memberikan respons maka komputer tersebut
memberikan informasi seperti contoh PING report yang anda berikan yaitu:
bytes=32 time=30ms TTL=123.
Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan.
Time menunjukkan nilai “round trip delay” (disebut juga sebagai delay atau
latency) yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yang anda kirimkan untuk
mencapai komputer yang dituju. Nilai ini dihitung dengan membagi dua selisih waktu
PING packet mulai dikirimkan dengan waktu response dari PING packet diterima.
Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan untuk
mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan mengurangi nilai TTL
awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya hop yang dilalui
dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali PING packet melalui sebuah ip
address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu. Sehingga jika TTL mencapai nilai
nol, PING packet akan didiscard/didrop dan hasil PING menunjukkan: TTL expired in
transit.
Kegunaan PING antara lain adalah sbb:
a. Mengetahui status up/down komputer dalam jaringan. Kita dapat mengecek
apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah PING, jika
komputer tersebut memberikan response terhadap perintah PING yang kita
berikan maka dikatakan bahwa komputer tersebut up atau hidup.
b. Memonitor availability status komputer dalam jaringan. PING dapat
digunakan sebagai tool monitoring availibilitas computer dalam jaringan yang
merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu dengan melakukan
PING secara periodik pada komputer yang dituju. Semakin kecil downtime,
semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
c. Mengetahui responsifitas komunikasi sebuah jaringan. Besarnya nilai delay
atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi indikasi seberapa responsif
komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju. Semakin besar nilai delay
menunjukkan semakin lamban respons yang diberikan. Sehingga nilai delay
ini juga bisa digunakan sebagai indikator kualitas jaringan.

Banyak aplikasi hanya bisa dijalankan dengan maksimal delay tertentu, sehingga
sangat penting untuk mengukur delay pada jaringan untuk memastikan aplikasi
tersebut dapat dijalankan. Aplikasi yang memerlukan delay kecil dikatakan sebagai
delay-sensitive application dan memerlukan jaminan agar maksimal delay selalu
terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan, contohnya adalah network game,
voice dan video conference application.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan seluruh alat dan bahan yang butuhkan dan pastikan dalam keadaan
baik dan bisa bekerja.
2. Buka tutup CPU (bila perlu) dan perhatikan komponen didalamnya dan
pastikan slot PCI masih ada yang kosong untuk digunakan memasang NIC
PCI (jika sudah terpasang atau On-Board tidak perlu membuka CPU)
3. Pasang Ethernet card dan pastikan driver Ethernet card terinstall dengan benar
dengan cara melihatnya: Klik kanan My Computer (pada desktop) kemudian
properties, selanjutnya pilih Tab Hardware, Pilih Device Manager, dan
pastikan Network Adepter terinstall driver dari merek Ethernet card seperti
gambar berikut:
4. Jika sudah terinstal dengan benar, hubungkan Ethernet card dengan kabel UTP.
Untuk pertama kali gunakan kabel Cross dan dihubungkan dua buah computer
dengan teman sebelah (menggunakan kabel cross yang telah terhubung dengan
benar).
5. Atur konfigurasi IP computer kedalam kelas C, dan pastikan antara computer I
dengan computer teman berbeda IP nya. Adapun cara memasukkan IP adalah
sebagai berikut : Klik Start  Control Panel  Network Connection 
Local Area Connection  Internet Protocol (TCP/IP)  Properties, maka
diisi data IP address seperti gambar diwah ini, lalu OK.

IP computer I
192 168 0 2

IP computer teman
192 168 0 1

6. Kemudian cara mensharing dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:


Gunakan Explorer  Klik Kanan didrives yang akan disharing C atau D 
Pilih Sharing and Security  Sharing, Lalu Centang pada share this folder
on the net work, maka didrives tersebut sudah tersharing. Apabila ingin
folder sharing (Edit) punya teman sesama jaringan, maka Centang pada Ellow
network users to change my files.
7. Untuk melihat (memastikan ) sudah atau belum terkoneksi antara computer I
dengan computer teman dapat dilakukan dengan cara:
Klik Start  Run, ketik Ping (spasi) IP Address computer yang mau
disharing.

Atau dapat dilakukan dengan cara:


Klik Start  Run  ketik Cmd  Ok. Lalu masukkan IP Address yang
mau disharing.
Bila terdapat tampilan alamat data dari computer teman berarti sudah connect,
dan apabila belum bisa berarti ada masalah pada Ethernet atau konfigurasi
networknya.
8. Setelah berhasil menggunakan kabel Cross untuk koneksi dengan 2 buah PC,
kemudian gunakan kabel Straight yang menghubungkan computer dengan
Switch-HUB.
9. Langkah mengkoneksi menggunakan kabel Straight hampir sama dengan
menggunakan kabel Cross, Cuma perbedaannya pada pada pengisian IP
address, adapun IP Address yang kami gunakan adalah 192 . 168 . 2. 10
sedangkan Subnet mask adalah 255.255.255.1
10. Kemudian langkah untuk mensharing folder atau drivers dapat dilakukan
dengan langkah sepeti yang telah dijelaskan pada no 6.

E. Hasil Praktikum

Ada 2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight


cable dan cross cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda. Straight
cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan cross
cable digunakan untukmenghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu
digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Apabila komputer sejaringan tidak mau di Ping atau tidak bisa melihat
computer dan folder sharing berarti ada masalah pada Ethernet atau konfigurasi
networknya, cara penanganannya periksa kabel UTP, konektor, dan pada
konfigurasinya.

You might also like