You are on page 1of 20

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang

dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multimeter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masingmasing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi. Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm). Multimeter dibagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

Multimeter analog Multimeter analog lebih banyak dipakai untuk kegunaan sehari-hari, seperti para tukang servis TV atau komputer kebanyakan menggunakan jenis yang analog ini. Kelebihannya adalah mudah dalam pembacaannya dengan tampilan yang lebih simple. Sedangkan kekurangannya adalah akurasinya rendah, jadi untuk pengukuran yang memerlukan ketelitian tinggi sebaiknya menggunakan multimeter digital.

Multimeter digital Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.

Multimeter digital, yang ini memakai sumber daya listrik, bukan baterai

Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter. Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut : Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat. Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.

Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan. Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut. Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) (untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Contoh Multimeter Analog Contoh Multimeter Digital

MULTIMETER ANALOG Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Papan skala 2. Jarum penunjuk skala 3. Pengatur jarum skala 4. Knop pengatur nol ohm 5. Batas ukur ohm meter 6. Batas ukur DC volt (dcv) 7. Batas ukur AC volt (acv) 8. Batas ukur ampere meter DC 9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc) 10. Test pin positif (+) 11. Test pin negatif (-) Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut : a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb. b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur : Arus dalam suatu rangkaian (arus dc) Mengukur (menguji) accu atau batere

c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik. d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor). CONTOH UNTUK PENGUJIAN : MENGUJI RESISTOR Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.

Nilai resistor berdasarkan kode warna. Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai berikut : a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter. b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor. Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya). c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor baik, jika diam berarti resistor putus MENGUJI KONDENSATOR ELCO a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter. b. Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan lurus pada salah satu kaki. c. Probe hitam ditempel pada kaki positif (+) dan probe merah ditempel pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum. d. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensator ELCO baik. e. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh berarti kondensator ELCO agak rusak. f. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri (berhenti) kondensator ELCO bocor. g. Jika jarum tak bergerak sama sekali berarti kondensator ELCO putus.

Multimeter (AVO Meter) dan Cara Menggunakannya | Multimeter adalah salah satu alat/perkakas Ukur yang digunakan untuk mengukur Arus listrik (Ampere), Hambatan listrik

(Ohm) dan tegangan listrlk (volt). Alat pengukur listrik ini sering kita kenal dengan sebutan AVOM (Ampere/Volt/Ohm Meter) Ada dua kategori multimeter : Multimeter digital / DMM (digital multimeter) tampilannya menggunakan tampilan angka, dan keunggulannya lebih akurat hasil pengukurannya, Multimeter analog hasil pengukurannya ditunjukkan oleh jarum cara membaca hasil pengukurannya harus jeli melihat jarum penunjuknya. Kedua kategori multimeter diatas fungsi dan cara penggunaannya sama, masing-masing dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

AVO Meter dan bagian-bagiannya Multimeter / AVO Meter dilengkapi dengan dua kabel pencolok/kabel penyidik yang masingmasing berwarna merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa battery. Dalam penyimpanan yang cukup lama, battery ini harus dilepaskan. Umumya pada avometer terdapat bagian-bagian sebagai berikut : 1. Saklar Jangkah : Saklar jangkah ini digunakan untuk memilih jenis besaran yang yang akan diukur (Ampere, Volt maupun Ohm) dan saklar jangkah juga menunjukkan batas skala pengukuran. 2. Sekerup Kontrol NOL : Untuk mengatur posisi jarum, sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka NOL, bila tidak sekerup kontrol NOL ini diputar untuk diatur ulang. 3. Kabel Penyidik : digunakan untuk menempelkan ke obyek yang di ukur. Kabel MERAH dipasang pada lubang PLUS dan kabel hitam dipasang pada lubang MINUS atau COMMON.

Multimeter / AVO Meter harus digunakan secara tepat, yang sangat perlu dan selalu diperhatikan adalah pemilihan saklar jangkah yang tepat/ pemilihan obyek yang akan diukur. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer misalnya pengukuran voltage dengan jangkah pada posisi OHM, maka akibatnya akan fatal bisa menyebabkan AVO meter rusak. Bila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah/skala tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi OFF atau VDC angka tertinggi. MENGUKUR HAMBATAN / RESISTANSI Putar saklar jangkah pada posisi OHM (misalnya x1, x10 atau x1k) , kemudian kalibrasi dengan cara ujung kabel penyidik merah dan hitam disentuhkan dan lakukan zero seting (jarum menunjuk pada angka nol) dengan cara putar sekrup tombol nol dan putar pula tombol kontrol nol.

Cara mengukur Resistor Cara mengukur Resistor bisa anda lihat pada gambar diatas. Hasil pengukuran, misalnya apabila jarum penunjuk menunjuk pada angka 4,5 ohm, sedang saklar jangkah kita posisikan pada x10 maka hasil pengukurannya adalah 4,5 x10 = 45 Ohm, jadi resistor yang kita ukur mempunyai hambatan 45 Ohm. MENGUKUR TEGANGAN DC Perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan saklar jangkah pada skala yang lebih tinggi. penyidik merah pada positif dan hitam pada negative.

Cara mengukur tegangan DC Hasil pengukuran akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Volt DC MENGUKUR TEGANGAN AC Seperti halnya pada pengukuran VDC, perkirakan tegangan yang akan diukur, letakkan jangkah pada skala yang lebih tinggi jika tidak diketahui pasang jangkah pada posisi skala tertinggi agar AVOmeter tidak rusak. Pada umumnya AVOmeter hanya dapat mengukur arus berbentuk sinus

dengan frekuensi antara 30 Hz30 KHz. Hasil pengukuran adalah tegangan efektif (Veff). Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Volt AC MENGUKUR ARUS (SEARAH) Rangkaian yang akan diukur diputuskan pada salah satu titik, dan melalui kedua titik yang terputus tadi arus dilewatkan melalui avometer, sebelumnya muatan semua elco didischarge.

Cara mengukur arus listrik Hasil pengukuran akan ditunjukkan langsung oleh jarum penunjuk (analog) dan angka jika anda menggunakan AVOmeter Digital. Satuannya adalah Ampere. CARA CEK KONDENSATOR Sebelumnya muatan kondensator didischarge. Posisikan saklar jangkah pada OHM, tempelkan penyidik merah pada kutub POSITIF dan hitam pada NEGATIF. Bila jarum menyimpang ke KANAN dan kemudian secara berangsur-angsur kembali ke KIRI, berarti kondensator baik. Bila jarum tidak bergerak, kondensator putus dan bila jarum mentok ke kanan dan tidak balik, kemungkinan kondensator bocor.

Cara Menguji Kondensator Pemilihan skala batas ukur X 1 untuk nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas 100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10uF. CARA MENGUJI DIODA Dengan jangkah OHM x1 k atau x100 penyidik merah ditempel pada katoda (ada tanda gelang) dan hitam pada anoda, jarum harus ke kanan. Panyidik dibalik ialah merah ke anoda dan hitam ke katoda, jarum arus tidak bergerak. Bila demikian berarti dioda dalam keadaan baik.Cara demikian juga dapat digunakan untuk mengetahui mana anoda dan mana katoda dari suatu diode yang gelangnya terhapus.

Cara Menguji Dioda Dengan Saklar jangkah pada posisi VDC, bahan suatu dioda dapat diperkirakan dengan cara merangkai pada gambar dibawah. Bila tegangan katoda anoda 0.2 V, maka kemungkinan dioda germanium, dan bila 0.6 V kemungkinan dioda silicon.

Cara Menguji Dioda

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistim elekronika. Resistor adalah komponen yang paling sering di gunakan dalam rangkaian-rangkaian elekronika. Karena itu anda harus mampu mempelajari bagaiman menghitung nilai suatu resistor dan daya yang di gunakan apabila anda merancang suatu rangkaian yang menggunakan resistor.Dan anda harus mampu mengetahui rangkaian eekronika yang mengantung suatu resistor yang rusak atau terbakar. Karakteristik Resistor Ada dua karakteristik resistor yang perlu di ketahui yaitu: 1. Nilai Resistansinya 2. rating dayanya (Kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor tersebut) Resistor mempunyai harga resistansi yang cukup banyak, mulai dari beberapa ohm di belakang koma sampai beberapa mega ohm didepan koma. Rating daya yang tertinggi da yang mencapai beberapa ratus watt dan yang terendah sampai mencapai 0,1watt rating daya sangat penting , sebab ia menunjukkan daya maksimum yang bisa di sipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut.Disipasi artinya bahwa daya sebesar I2R akan di buang kepadanya. Panas yang berlebihan dapat mengakibatkan terbakarnya resistor. Resistor dapat dikelompokan berdasarkan besar toleransinya: Pemakaian umum 5% sampai 20% Presisi menengah 1% sampai 5% Presisi 0,2% sampai 1

Ulra presisi 0,002% sampai 1% Contoh: Sebuah resistor mempunyai tanda 1 K 5%. Berapa besarnya resistansi maksimum dan minimum? Penyelesaian: 5% dari 1K=50 K Harga resistor ini bernilai dari 950 sampai 1051 Jadi harga maksimumnya adalah 1050 Dan harga minimumnya adalh 950 Untuk memilih resistor dalam pemakaian apapun di butuhkan berbagai macam pertimbangan yaitu: ukuran fisik, bentuknya, cara pemasangan dan penyambungannya pada rangkaian, harga resistansinya, disipasi dayanya, kemampuan menangani beban lebih, kehandalan, perubahan resistansi terhadap frekuensi dan tehadap tegangan yang jatuh padanya, ketahanan sebagai beban, pengaruh kondisi lingkungan dan umurnya. Jenis-Jenis resistor Dalam prakteknya resistor hanya terbagi dua jenis yaitu: 1. Resistor tetap (Fixed resistor) Resistor jenis ini mempunyai nilai resistansi yang tetap (tidak berubah) 2. Resistor Variabel (variable Resistor) Resistor ini mempunyai nilai resistansi dapat berubah-ubah. 3. Resistor Non linier Adapun beberapa jenis resistor tetap antara lain: 1. Resistor Wirewound. Sesuai dengan namanya, resistor ini terbuat dari lilitan kawat, di mana kawatnya terbuat dari jenis nikel dan logam campuran untuk memperoleh nilai resistansi dengan koefisien temperature yang rendah, maka resistor ini dapat mempertahankan harga resistansi, toleransi, rating daya dan konfigurasi fisik yang lebih besar disbandingkan dengan tipe-tipe resistor yang lainnya. Daya yang tersedia untuk resistor jenis ini yaitu mulai dari 5 watt sampai beberatus watt, dan range niali resistansi mulai dari kurang dari satu ohm hingga beberatus ohm. 2. resistor Film Resistor ini juga terbagi ada beberapa jenis berdasarkan jenis bahan filmnya, yaitu: Resistor Film yang terbuat dari logam Resistor film yang terbuat dari karbon (resistor inilah yang paling sering digunakan dalam rangkaian elektronika).Resistor Film dari karbon tersedia di pasaran dengan nilai dari 1 sampai 1000 M. Rating dayanya dari1/8 watt hinggga 6 watt. Kode warna resistor. Karena tahanan karbon sangat kecil secara fisik, maka tahan di beri kode warna untuk menunjukan beberapa ohm besar resistor yang bersangkutan.Metode dasar dari sistim ini adalah dengan jalan menggunakan warna-warna untuk menunjukan nilai angka seoerti yang di tuliskan dalam table di bawah WARNA NILAI Gelang A Gelang B Gelang C Gelang D Gelang E Hitam - 0 100 - Coklat 1 1 101 - 1,0% Merah 2 2 102 - 0,1%

Orange 3 3 103 - 0,01% Kuning 4 4 104 - 0,001% Hijau 5 5 105 - Biru 6 6 106 - Ungu 7 7 107 - Abu-Abu 8 8 108 - Putih 9 9 109 - Emas - - 10-1 5% Perak - - 10-2 10% Tanpa warna - - - 20% Tujuan untuk membuat tahanan antara lain: 1 Untuk mengatur kuat arus listrik 2 Untuk membagi tegangan 3 Sebagai unsur pemanas pada alat alat listrik Menurut bahan tahanan dapat dibedakan atas: 1 Tahanan karbon 2 Tahanan kawat gulung 3 Tahanan serbuk besi Cara mengetahui nilai tahanan: Setiap tahanan biasanya sudah tertentu nilai ohmnya, ada yang tertera pada badan dan adapula dengan kode warna. Misalnya kode warna dengan system gelang, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Cara membacanya adalah dari kiri kekanan atau dimulai dari warna gelang yang terdekat dengan ujung badan tahanan itu. Perhatikan cara pembacaan: ABCDE Ketentuan - ketentuan: Warna: A = Angka ke 1 B = Angka ke 2 C = Faktor Pengali / banyaknya angka nol D = Menetukan toleransi E = Menunjukan kemampuan thanan berapa lama bias dipakai Contoh 1: MERAH MERAH HIJAU EMAS MERAH=2 MERAH=2 HIJAU =105 EAMAS =5% Jadi nilai resistor diatas adalah: 22 x 100000 5% Maka nilai resistansinya 2200000 5% atau 2200K 5%

Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan. sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut dielektrik. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lainlain.

Macam-macam kapasitor Suatu kapasitor mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut penjelasanya : * Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di bawah. * Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya tidak mempunyai polaritas

artinya pada kutup kutupnya dapat dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari keramik, mika dll. Satuan satuan yang sering dipakai untuk kapasitor adalah : * 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad). * 1 Farad = 1.000 nF (nano Farad). * 1 nFarad = 1.000 pF (piko Farad). Sifat dasar sebuah kapasitor adalah dapat menyimpan muatan listrik, dan kapasitor juga mempunyai sifat tidak dapat dilalui arus DC (direct Current) dan dapat dilalui arus AC (alternating current) dan juga dapat berfungsi sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang diberikan). kapasitor berdasarkan nilai kapasitansinya dibagi menjadi 2 bagian: * kapasitor tetap adalah seperti yang telah saya jelaskan diatas. * kapasitor variable adalah kapasitor yang dapat diubah nilainya. Biasanya kapasitor ini digunakan sebagai tuning pada sebuah radio. Ada 2 macam kapasitor variable yaitu varco (variable Capacitor) dengan inti udara dan varaktor ( dioda varaktor). Pada dasarnya varaktor adalah sebuah Dioda tetapi dipasang terbalik, dioda varaktor dapat mengubah kapasitansi dengan memberikan tegangan reverse kepada ujung anoda dan katodanya. Biasanya varaktor digunakan sebagai tuning pada radio digital dengan fasilitas auto search. Fungsi kapasitor adalah pada rangkaian rangkaian elektronika biasanya adalah sebagai berikut: * Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda. * Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong tegangan ripple. * Kapasitor sebagai penggeser fasa. * Kapasitor sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator. * Kapasitor digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada sebuah saklar. Penemu Kapasitor Ditemukan pada tahun 1746 di Universitas Leyden, oleh ilmuwan Pieter Van Musschenbroek dengan cara mencoba menyimpan sejumlah besar muatan listrik. Hasilnya adalah suatu alat yang secara luas dikenal sebagai botol Leyden.

Pengenalan Kapasitor

Terdiri atas dua keping konduktor yang ruang diantaranya diisi oleh dielektrik (penyekat) Besaran kapasitor adalah Kapasitas. Satuan SI dari kapasitas adalah farad (F) Cara Kerja Kapasitor

Kapasitas Kapasitor Kapasitas adalah ukuran kemampuan atau daya tumpang kapasitor untuk menyimpan muatan listrik untuk beda potensial yang diberikan.

Rumus Kapasitas Kapasitor C=q/V 1 farad = 1 couloumb / volt Kapasitor Pelat Sejajar

Kapasitas Kapasitor Pelat Sejajar C = q / V = e0A / d Dielektrik Suatu bahan isolasi , seperti kertas, karet, kaca, atau plastik. Pengaruh Dielektrikum terhadap Kapasitas Kapasitor Cd = erC0 Dielektrikum baterai tidak dihubungkan Muatan yang tersimpan dalam kapasitor adalah tetap qd = q0 Beda potensial antarkeping setelah disisipi dielektrik akan berkurang Dielektrikum baterai dihubungkan beda potensial antarkeping adalah tetap Vd = V0 Muatan pada keping setelah disisipi dielektrik mengalami kenaikan

Memperbesar Kapasitansi Kapasitor Memperbesar luas pelat Agar ukuran kapasitor tidak terlalu besar maka kedua pelat dibatasi dengan lapisan tipis isolator. Memperkecil jarak antar pelat Kapasitansi dapat diperbesar dengan cara ini tetapi , dapat menimbulkan kebocoran disebabkan jarak antar pelat yang sangatkecil. Menggunakan bahan dielektrik Bahan dielektrik yang digunakan adalah bahan dengan konstanta dielektrik tinggi sebagai lapisan pemisah dua pelat Rangkaian Kapasitor Seri

Kapasitas Ekuivalen Seri

V = q ( 1/C1 + 1/C2 ) Rumus Kapasitas Seri

Kebalikan dari kapasitor ekivalen dari susunan seri kapasitor sama dengan jumlah kebalikan dari tiap - tiap kapasitas. Rangkaian Kapasitor Paralel

Kapasitas Ekuivalen Paralel

q = ( C1 + C2 ) V Rumus Kapasitor Paralel

Kapasitas ekivalen dari susunan paralel sama dengan jumlah tiap -tiap kapasitas

Energi Potensial Kapasitor

Penggunaan Kapasitor dan Aplikasinya BlitZ ; alat penghasil cahaya pada kamera Keyboard Komputer ;merupakan aplikasi kapasitor keping sejajar Demikianlah Presentasi Fisika yang telah kelompok kami bawakan pada tanggal 27 Oktober 2008 . Semoga berguna untuk para Pembaca , mohon partisipasinya agar mencantumkan nama Blog kami ini sebagai sumber referensi anda.

Induktor atau kumparan adalah merupakan salah satu di antara komponen pasif elektronika yang bisa menghasilkan medan magnet bila dialiri arus listrik dan sebaliknya bisa menghasilkan listrik bila diberi medan magnet. Induktor ini umumnya dibuat dari kawat penghantar tembaga yang dibentuk menjadi kumparan atau lilitan. satuan induktansinya disebut henry ( h=henry, mh=mili henry, uh=mikro henry, nh=nano henry ) dengan notasi penulisan huruf l.

Suatu induktor yang ideal mempunyai induktansi, namun tanpa resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan energi. sebuah induktor pada kenyataanya adalah kombinasi dari induktansi,

beberapa resistansi karena resistivitas dari kawat tembaga, dan beberapa kapasitansi. Pada satu frekuensi, induktor bisa menjadi sirkuit resonansi lantaran kapasitas parasitnya. Tak hanya memboroskan energi pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan energi didalam inti karena dampak histeresis, dan pada arus tinggi bisa mengalami non linearitas karena adanya penjenuhan. Jenis-Jenis lilitan Induktor Lilitan ferit sarang madu Lilitan sarang madu dililit dengan cara bersilanganuntuk mengurangi dampak kapasitansi terdistribusi. ini kerap dipakai pada rangkaian tala pada penerima radio didalam jangka gelombang menengah dan gelombang panjang. karena konstruksinya, induktansi tinggi bisa dicapai dengan bentuk yang kecil. Lilitan inti toroid Sebuah lilitan simpel yang dililit dengan bentuk silinder menciptakan medan magnet eksternal dengan kutub utara-selatan. sebuah lilitan toroid bisa dibuat dari lilitan silinder dengan menghubungkannya menjadi berbentuk donat, sehingga menyatukan kutub utara dan selatan. pada lilitan toroid, medan magnet ditahan pada lilitan. ini mengakibatkan lebih sedikit radiasi magnetik dari lilitan, dan kekebalan dari medan magnet eksternal. Fungsi induktor 1. Tempat terjadinya gaya magnet 2. Pelipat ganda tegangan 3. Pembangkit getaran

Kegunaan induktor 1. Sebagai pemroses sinyal pada rangkaian analog 2. Dapat menghilangkan noise ( dengung ) 3. Dapat mencegah interferensi frekuensi radio 4. Sebagai komponen utama pembuatan transformator 5. Sebagai filter pada rangkaian power supply

Banyak perangkat dan komponen elektronika yang dibuat dengan mengunakan kumparan induktor seperti relay, speaker, trafo, buzzer , dan komponen lain yang terkait dengan frekuensi dan medan magnet.

Menurut manfaatnya induktor bekerja pada : 1. frekuensi tinggi pada spul antena dan osilator 2. frekuensi menengah pada spul MF 3. frekuensi rendah pada trafo input, trafo output, spul speaker, spul relay, trafo tenaga, dan spul penyaring

You might also like