You are on page 1of 17

TCP / IP dan PING Jaringan

A. TCP / IP ( Internet Protocol )

Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol

lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan
internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh

protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-
host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP

versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981,
tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol

TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan
dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang

berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu,
protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada

protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference
Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol

Transmission Control Protocol (TCP).

Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP

 IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network),

karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable.
Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute

paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP


tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua bagian,

yakni alamat jaringan (network address) dan alamat node (node address/host
address). Penyampaian paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses

routing), dimungkinkan karena adanya alamat jaringan tujuan dalam alamat IP.
Selain itu, IP juga mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar,

yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan
yang dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP.
 IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan "kurir"
pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih

tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa beberapa


protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tapi setiap paket IP hanya dapat

mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol tersebut
dalam satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah paket dari

beberapa paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk
mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan

sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada
sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol yang

sama untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket tidak
harus mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari

protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah Internet


Control Management Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol

(IGMP),User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol


(TCP).

 IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya


menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak anda

l (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi dibandingkan


dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti tidak perlu ada

negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada


koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti

IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpa


acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP hanya akan
melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan paket-paket

kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini disebut sebagai
"best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan tugas dari protokol

IP, tapi merupakan protokol yang berada pada lapisan yang lebih tinggi,
seperti halnya protokol TCP.
 Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam
DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar mendukung

banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat independen terhadap


atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate.

Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap atribut lapisan data link
seperti halnya mekan= isme Media access control (MAC), pengalamatan MAC,

serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya


sendiri, yang disebut sebagai "IP address", yang merupakan bilangan 32-bit

dan independen terhadap skema pengalamatan yang digunakan dalam


lapisan antarmuka jaringan.

 Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi lapisan
antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan pemecahan

terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum diletakkan di atas


sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam fragmen-

fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission unit (MTU) yang lebih
rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP. Proses ini dinamakan

dengan fragmentasi (Fragmentasi paket jaringan|fragmentation). Router atau


host yang mengirimkan data akan memecah data yang hendak ditransmisikan,

dan proses fragmentasi dapat berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host


yang dituju akan menyatukan kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi

paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah.


 Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP. Fitur

yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk menentukan


jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui sebuah internetwork IP.
Datagram IP

Format datagram Protokol IP

Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram.


Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai berikut:

 Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60 byte,

dalam penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk


memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan

datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.


 Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga

65515 byte.

Sebelum dikirimkan di dalam saluran jaringan, datagram IP akan "dibungkus"


dengan header protokol lapisan antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat

sebuah frame jaringan.

Header IP

Format Header Protokol IP

Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:

Field Panjang Keterangan

Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang


digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=3D16
buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15.
Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan
Version 4 bit
6, mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan
dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi
selanjutnya (IPv6). Lihat situs web IANA untuk informasi mengenai
field ini lebih lanjut.
Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena memiliki
panjang 4 bit, maka terdapat 24=3D16 buah jenis nilai yang berbeda-
beda. Field header length ini mengindikasikan bilangan double-word
Header 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya adalah 5
4 bit
length
(0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari header IP yakni 20
byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options, ukuran header IP
maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).

Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah


Type of
Service 8 bit datagram IP. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan, yakni pada RFC 791
(TOS) dan RFC 2474. Hal ini akan dibahas pada seksi berikutnya.

Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP


dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum
yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang
Total memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama dengan
16 bit
Length
nilai <a href=3D"/wiki/Maximum_transmission_unit"
title=3D"Maximum transmission unit">maximum transmission unit
yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan.

Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang


dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host pengirim akan

Identifier 16 bit mengeset nilai dari field ini, dan field ini akan bertambah nilainya
untuk datagram IP selanjutnya. Field ini digunakan untuk mengenali
fragmen-fragmen sebuah datagram IP.

Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP


mengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada dua jenis
Flag 3 bit
nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecah datagram IP ke
dalam beberapa fragmen atau tidak.

Fragment Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di mana fragmen yang


13 bit
Offset bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum
dipecah.

Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan


di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah
router mengabaikan datagram tersebut. Field ini pada awalnya
Time-to- ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan
8 bit
Live (TTL)
berapa lama (dalam detik) sebuah datagram IP boleh terdapat di
dalam jaringan. Adalah router IP yang memantau nilai ini, yang akan
berkurang setiap kali hinggap dalam router.

Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang


lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. Field ini merupakan tanda
eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari field ini,
seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP, dan 17
Protocol 8 bit
(0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di bawah). Field ini bertindak
sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga muatan IP
pun dapat diteruskan ke protokol lapisan yang lebih tinggi saat di
terima oleh node yang dituju.

Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas


terhadap header IP, sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan ke
dalamnya, sehingga muatan IP harus memiliki checksum mereka
sendiri untuk melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP.
Host pengirim akan melakukan pengecekan checksum terhadap data
gram IP yang dikirimkan. Setiap router yang berada di dalam jalur
Header
16 bit transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi
Checksum
terhadap field ini sebelum memproses paket. Jika verifikasi dianggap
gagal, router pun akan mengabaikan datagram IP tersebut.
Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara
sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum
pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di setiap
router yang dilewati. Pada saat menghitung checksum terhadap
semua field di dalam header IP, nilai header checksum akan diset ke
nilai 0.

Source IP Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkan datagram


32 bit
Address IP tersebut, atau alamat IP dari Network Address Translator (NAT).

Destination Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan


32 bit
IP Address disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.

IP Options
and 32 bit [place holder]
Padding

Type of Service (ToS)

Field Type of Service (ToS) adalah sebuah field dalam header IPv4 yang
memiliki panjang 8 bit dan digunakan untuk menandakan jenis Quality of Service

(QoS) yang digunakan oleh datagram yang bersangkutan untuk disampaikan ke


router-router internetwork. ToS didefinisikan di dalam dua buah standar, yakni RFC

791 dan RFC 2474.

Berikut ini adalah nilai dari field Protocol

Nilai Protokol

0 Internet Protocol (IP)

1 Internet Control Message Protocol (ICMP)

2 Internet Group Message Protocol (IGMP)

3 Gateway-to-Gatway Protocol (GGP)

4 IP in IP encapsulation
6 Transmission Control Protocol (TCP)

8 Exterior Gateway Protocol (EGP)

12 PARC Universal Packet Protocol (PUP)

17 User Datagram Protocol (UDP)

20 Host Monitoring Protocol (HMP)

22 Reliable Datagram Protocol (RDP)

41 Internet Protocol version 6 (IPv6)

47 Generic Routing Encapsulation (GRE)

50 IP Security Encapsulating Security Payload (IP Sec ESP)

51 IP Security Authentication Header (AH)

66 MIT Remote Virtual Disk (RVD)

89 Open Shortest Path First (OSPF)

Untuk beberapa nilai lainnya, kunjungi alamat situs web IANA.

Aplikasi jaringan Windows yang berbasis Windows Sockets API (WinSock)

dapat merujuk protokol berdasarkan namanya saja. Nama-nama protokol kemudian


akan diterjemahkan ke dalam nomor protokol dengan menggunakan berkas yang

disimpan di dalam %systemroot%\System32\Drivers\Etc\Protocol.

Fragmentasi Paket IP

Ketika sebuah host sumber atau router harus mentransmisikan sebuah

datagram IP dalam sebuah saluran jaringan di mana nilai Maximum transmission unit

(MTU) yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan ukuran datagram IP, datagram IP
yang akan ditransmisikan tersebut harus dipecah ke dalam beberapa fragmen. Proses

ini disebut sebagai Fragmentation (fragmentasi). Ketika fragmentasi terjadi, muatan


IP akan dibelah menjadi beberapa segmen, dan setiap segmen akan dikirimkan

dengan header IP-nya masing-masing.

Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menyatukan


kembali muatan IP yang telah dipecah tersebut menjadi muatan IP yang utuh pada

saat datagram IP tersebut telah sampai pada host tujuan. Karena IP merupakan
teknologi datagram packet-switching dan juga fragmen dapat sampai ke tujuan

dalam kondisi tidak terurut, fragmen-fragmen tersebut harus dikelompokkan


(dengan menggunakan field Identification dalam header IP), diurutkan (dengan

menggunakan field Fragment Offset dalam header IP), dan diperjelas


pembatasannya (dengan menggunakan flag More Fragment dalam header IP).

Teknologi virtual circuit packet-switching seperti halnya X.25 dan

Asynchronous Transfer Mode (ATM) hanya membutuhkan pembatasan


fragmen/segmen. Sebagai contoh, dengan ATM Adaptation Layer 5, sebuah
datagram IP akan dibelah menjadi beberapa segmen berukuran 48 byte yang

menjadi muatan setiap sel ATM. ATM selanjutnya mengirimkan sel-sel ATM tersebut
yang mengandung datagram IP dan menggunakan bit ketiga dari field Payload

Type di dalam header ATM untuk mengindikasikan akhir aliran sel ATM untuk
sebuah datagram IP.

Field-field dalam header IP yang berguna untuk fragmentasi

Ada tiga buah field yang berguna untuk menunjukkan apakah sebuah
datagram IP harus difragmentasi atau tidak, yakni sebagai berikut :
 Field identification :

Digunakan untuk mengelompokkan semua fragmen dari sebuah datagram IP


dalam sebuah kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai

ini tidak akan beruba selama proses fragmentasi berlangsung. Field ini selalu
diset (memiliki nilai) meskipun datagram IP tidak boleh diset dengan

menggunakan bit flag Dont Fragment (DF).

 Field Flag, yang memiliki dua buah nilai :


o Don't fragment (DF) :

Flag ini akan diset ke nilai "0" untuk mengizinkan fragmentasi


dilakukan, atau nilai "1" untuk mencegah fragmentasi dilakukan

terhadap datagram IP. Dengan kata lain, fragmentasi akan terjadi jika
flag DF ini bernilai "0". Jika fragmentasi dibutuhkan untuk meneruskan

datagram IP (akibat ukuran datagram IP yang lebih besar dibandingkan


dengan ukuran maximum transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset

ke nilai "1", maka router akan mengirimkan pesan "ICMP Destination


Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada host
pengirim, sebelum router tersebut akan mengabaikan datagram IP
tersebut.

o More Fragments (MF) :

Flag ini akan diset ke nilai "0" jika tidak ada fragmen lainnya yang
mengikuti fragmen yang bersangkutan (berarti tanda bahwa fragmen

tersebut merupakan fragmen terakhir), atau diset ke nilai "1" jika ada
tambahan fragmen yang mengikuti fragmen tersebut (berarti tanda

bahwa fragmen tersebut bukanlah fragmen terakhir).


 Field' Fragment Offset :

Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi fragmen yang bersangkutan

terhadap muatan IP yang belum difragmentasikan. Field ini akan digunakan


untuk mengurutkan kembali semua fragmen pada saat proses penyatuan

kembali menjadi sebuah datagram IP yang utuh di pihak penerima. Ukurannya


adalah 13 bit, sehingga mendukung nilai hingga 8191 saja.

Mengingat ukuran muatan IP terbesar adalah 65515 byte (216-20), sedangkan


ukuran field ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk

mengindikasikan byte offset. Karenanya setiap nilai field fragment offset harus
merepresentasikan nilai 3 bit. Dengan demikian, field Fragment Offset pun

dapat didefinisikan dalam blok-blok berukuran 8 byte yang disebut sebagai


Fragment block. Selama fragmentasi dilakukan, muatan IP akan dipecah ke

dalam fragmen-fragmen dengan menggunakan batasan 8 byte dan nilai


maksimum fragment block (8 byte) diletakkan pada setiap fragmen. Field

Fragment Offset pun diset untuk mengindikasikan permulaan fragment block


untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan IP yang belum

difragmentasi.

Setiap fragmen yang difragmentasi oleh router, header IP akan disalin dan

beberapa field ini akan diubah selama fragmentasi oleh router:

 Header length: Bisa berubah atau tidak bergantung pada keberadaan IP


Options, dan juga apakah IP Options tersebut disalin ke semua fragmen atau

hanya fragmen pertama saja.


 Time-to-Live (TTL): selalu dikurangi 1.

 Total Length: Diubah untuk merefleksikan perubahan pada header IP yang


baru dan tentunya muatan IP yang baru.

 Flag More Fragment akan diset ke angka 1 untuk fragmen pertama atau
fragmen pertengahan, atau nilai 0 untuk fragmen terakhir.
 Fragment Offset: Diset untuk mengindikasikan posisi fragmen di dalam

fragment block relatif terhadap muatan IP yang belum difragmentasi.


 Header Checksum: dihitung ulang berdasarkan field yang berubah di dalam

header IP.
 Field "identification": tidak berubah untuk setiap fragmen.

Contoh proses fragmentasi

Sebagai sebuah contoh bagaimana proses fragmentasi berlangsung,

perhatikan skenairo berikut:

Sebuah node yang berada di dalam jaringan Token Ring mengirimkan sebuah
datagram IP yang dapat difragmentasikan dengan nilai field Identification (dalam

header IP) diset ke nilai 9999 ke sebuah node dalam jaringan Ethernet, seperti
terlukis dalam gambar. Anggaplah jaringan Token Ring tersebut memiliki pengaturan

sebagai berikut: kepemilikan token selama 9 milidetik, kecepatan 4 megabit per


detik, dan tidak ada header routing Token Ring, serta MTU 4482 byte. Sementara itu,

jaringan Ethernet memiliki MTU 1500 byte, yang menggunakan skema enkapsulasi
frame Ethernet II.

Sebelum fragmentasi terjadi, field-field dalam header IP untuk datagram IP


yang asli bernilai sebagai berikut:
Field Nilai

Total Length 4482

Identification 9999

flag DF 0

flag MF 0

Fragment Offset 0

Router yang menghubungkan dua jenis jaringan tersebut akan menerima


datagram IP dari komputer pengirim dalam jaringan Token Ring. Router pun
mengecek tabel routing yang ada di dalam dirinya dan menentukan antarmuka mana

yang hendak digunakan untuk meneruskan pesan tersebut dan kemudian router
mengetahui bahwa datagram IP yang dikirimkan lebih besar daripada nilai MTU,

mengingat jaringan yang dituju merupakan jaringan Ethernet. Selanjutnya, router

melihat flag DF dalam header IP: jika diset ke angka 1, router akan mengabaikan
datagram yang bersangkutan dan mengirimkan pesan balasan "ICMP Destination

Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set" kepada pengirim datagram IP; dan


karena memiliki nilai "0", router pun melakukan fragmentasi terhadap muatan

datagram IP tersebut, yakni sebesar 4462 byte (dengan anggapan bahwa datagram
tersebut tidak memiliki IP Options) ke dalam empat buah fragmen, yang setiap

fragmennya memiliki ukuran 1500 byte (yang merupakan nilai MTU dari jaringan
Ethernet).

Proses fragmentasi paket IP

Muatan IP maksimum yang dapat ditampung dalam MTU 1500 byte milik

Ethernet adalah 1480 byte (20 byte digunakan sebagai header IP, dan dengan
anggapan bahwa datagram tersebut tidak memiliki IP Options). Setiap muatan yang

berukuran 1480 byte tesebut dipecah ke dalam 185 fragment block (185x8=3D1480).
Karenanya router akan mengirimkan empat fragmen dengan ukuran muatan 1480

byte dan fragmen terakhir berukuran 22 byte (4462=3D14= 80+1480+1480+22).

Karena fragmentasi terjadi, maka nilai-nilai field datagram IP yang dikirimkan


pun akan diubah oleh router menjadi nilai-nilai berikut:

Nilai pada Nilai pada Nilai pada Nilai pada


Field
fragmen 1 fragmen 2 fragmen 3 fragmen 4

Total Length 1500 1500 1500 42

Identification 9999 9999 9999 9999

flag DF 0 0 0 0

flag MF 1 1 1 0

Fragment
0 185 370 555
Offset

Contoh datagram IP

Berikut ini adalah contoh dari datagram IP (packet capture dari Microsoft

Network Monitor, dipantau dengan perintah "Ping 192.168.1.2"):

+ Frame: Base frame properties


+ ETHERNET: ETYPE =3D 0x0800 : Protocol =3D IP: DOD Internet Protocol

IP: ID =3D 0x34CD; Proto =3D ICMP; Len: 60


IP: Version =3D 4 (0x4)

IP: Header Length =3D 20 (0x14)


IP: Precedence =3D Routine

IP: Type of Service =3D Normal Service


IP: Total Length =3D 60 (0x3C)

IP: Identification =3D 13517 (0x34cd)


IP: Flags Summary =3D 0 (0x0)

IP: .......0 =3D Last fragment in datagram


IP: ......0. =3D May fragment datagram if necessary

IP: Fragment Offset =3D 0 (0x0) bytes


IP: Time to Live =3D 128 (0x80)

IP: Protocol =3D ICMP - Internet Control Message


IP: Checksum =3D 0xB869

IP: Source Address =3D 192.168.1.1


IP: Destination Address =3D 192.168.1.2

IP: Data: Number of data bytes remaining =3D 40 (0x0028)


+ ICMP: Echo: From 192.168.1.1 To 192.168.1.2

B. PING Jaringan

Kita akan mengetahui tentang ping-ping yang sering kita lakukan dalam
mengecek koneksi dll.

1. PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk mengecek

komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol TCP/IP.


PING akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo

Request messages pada ip address komputer yang dituju dan meminta


respons dari komputer tersebut.

2. Jika komputer target memberikan respons maka komputer tersebut


memberikan informasi seperti contoh PING report yang anda berikan yaitu:

bytes=32 time=30ms TTL=123.


Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan.

Time menunjukkan nilai “round trip delay” (disebut juga sebagai delay atau
latency) yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yang anda kirimkan
untuk mencapai komputer yang dituju. Nilai ini dihitung dengan membagi

dua selisih waktu PING packet mulai dikirimkan dengan waktu response dari
PING packet diterima.

Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan untuk


mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan mengurangi

nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung banyaknya
hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali PING

packet melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu.
Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PING packet akan didiscard/didrop dan

hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit


Kegunaan PING antara lain adalah sbb:

a. Mengetahui status up/down komputer dalam jaringan.


Kita dapat mengecek apakah sebuah komputer up/down

menggunakan perintah PING, jika komputer tersebut memberikan


response terhadap perintah PING yang kita berikan maka dikatakan

bahwa komputer tersebut up atau hidup.


b. Memonitor availability status komputer dalam jaringan.

PING dapat digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer


dalam jaringan yang merupakan salah satu indikator kualitas jaringan

yaitu dengan melakukan PING secara periodik pada komputer yang


dituju. Semakin kecil downtime, semakin bagus kualitas jaringan

tersebut.
c. Mengetahui responsifitas komunikasi sebuah jaringan.

Besarnya nilai delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi
indikasi seberapa responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang

dituju. Semakin besar nilai delay menunjukkan semakin lamban


respons yang diberikan. Sehingga nilai delay ini juga bisa digunakan

sebagai indikator kualitas jaringan.


Banyak aplikasi hanya bisa dijalankan dengan maksimal delay tertentu,

sehingga sangat penting untuk mengukur delay pada jaringan untuk memastikan
aplikasi tersebut dapat dijalankan. Aplikasi yang memerlukan delay kecil dikatakan

sebagai delay-sensitive application dan memerlukan jaminan agar maksimal delay


selalu terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan, contohnya adalah network

game, voice dan video conference application.

You might also like