You are on page 1of 8

PENUJIAN CBR (MJ) 2009

Subjek

: Penyelidikan Tanah di Lapangan

No Test : 4

Topik : Pengujian CBR dengan alat Mechanical Tgl Uji : 27 Mei 2009 Jack I. TUJUAN Menentukan harga daya dukung (CBR) tanah dalam keadaan asli setempat di lapangan, dan harga yang dimaksudkan adalah nilai kekerasan tanah dari tingkat kekeringan dan kepadatannya dengan mengunakan alat Mechanical Jack. II. DASAR TEORI California Bearing Ratio (CBR) adalah beban pada material standar berupa batu pecah di California pada penetrasi yang sama. Percobaan ini dilakukan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR yang diperoleh dari percobaan-percobaan yang berulang kali secara empiris yang kemudian dipakai untuk pembuatan tebal lapisan permukaan yang diperlukan diatas lapisan CBRnya ditentukan, artinya tebal perkerasan dapat dihitung apabila daya dukung tanah diketahui (nilai CBR tanah dapat diketahui). Percobaan CBR di lapangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Pengujian dengan mengunakan Mechanical Jack (MJ) Dilakukan dengan alat berupa dongkrak mekanis yang memilikim piston penetrasi yang ditekan masuk kedalam tanah dengan kecepatan sekitar 0,05 inchi per menit.Piston yang dipakai memiliki diameter 2.Alat ini juga dipasang sebuah proving ring yang berfungsi untuk menentukan beban yang bekerja.Pada dua nilai penetrasi tertentu,beban pada piston tercatat sehingga dapat dibuat grafik. Pengujian Mechanical Jack biasanya dibantu dengan peralatan mesin sehingga alat ini mampu menembus lapisan keras dan memiliki kecepatan penetrasi yang konstan. Alat Mechanical Jack ini sulit untuk dipindahpindahkan karena berupa alat berat, otomatis penggunaanya harus Hari : Rabu

membutuhkan alat pengangkut dan juga alat ini sangat sensitif terhadap getaran.

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-1

PENUJIAN CBR (MJ) 2009

2. Pengujian dengan mengunakan Dinamic Cone Penetrometer (DCP) Prinsip alat DCP adalah berdasarkan penetrasi konus kedalam tanah tiap kali beban dijatuhkan bebas diatas alat DCP. Berdasarkan besarnya penetrasi tersebut maka nilai CBR dapat ditentukan dengan table dibawah ini:

Penetrasi (mm) <4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

CBR 70 65 43 35 29 26 23 21 20 19 15 15 13

Penetrasi (mm) 18 19 20 21 22 23 24 25 26 60-70 80 >100

CBR 12 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 <1

CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap beban standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama dan beban tersebut adalah beban standar yang diperoleh dari percobaan terhadap bermacam-macam batu pecahan (standar material). Harga CBR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
CBR Beban pada tan ah yang ditest 100 % Beban s tan dar pada batu pecah d icalifornia

Kecepatan penetrasi = 0,05 inchi/menit = 1,27 mm/menit


JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-2

PENUJIAN CBR (MJ) 2009

Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0,1 dan 0,2 inci, dengan cara membagi beban pada penetrasi ini masing-masing dengan beban sebesar 3000 dan 4500 pound. Penetrasi 0,1inci:
CBR Beban(lbs) 100% 3000

Penetrasi 0,2 inci :


CBR Beban(lbs) 100% 4500

Catatan :

- CBR direkomendasikan harga yang terbesar. - Beban test diperoleh melalui grafik hasil test : 1 lbs 1 kg = 0,45359 kg = 2,205 lbs

III. PERALATAN DAN BAHAN A. Peralatan 1. Ambang penggantung dan penahan 5. Penahan dial

2. Engkol dan baut pengunci

6.

Keping beban

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-3

PENUJIAN CBR (MJ) 2009

3. Skrup kupu2

7.

Baut angker

4. Kunci T

8.

Set ring, yang terdiri dari: Proving ring Dial priving ring Magnetic dial Dial penggeser

9. Stopwatch

B. BAHAN Tanah yang ada pada lapangan POLBAN di sekitar depan laboraturium uji bahan.

IV. LANGKAH KERJA 1. Tentukan titik atau lokasi pengujian. 2. Bor tanah pada dua titik yang jaraknya + 60 cm, kemudian tegakkan jangkar untuk kedudukan alat-alat CBR. 3. Tanah yang akan diuji diratakan, letakkan keping beban untuk mencegah pengembangan dan hilangnya kadar air tanah. 4. Cek kedudukan alat (jangkar), usahakan jangkar dalam keadaan tegak.

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-4

PENUJIAN CBR (MJ) 2009


5. Set semua peralatan dalam posisi yang benar, seperti : Menit CBR diletakkan di atas titik uji. Nol-kan proving ring, petunjuk penetrasi dan stopwatch.

6. Tusukkan piston ke dalam tanah dengan memutar engkol dilakukan pada kecepatan tetap 0,05 inchi/menit = 1,25 mm/menit (pemutaran engkol searah jarum jam). 7. Pembacaan proving ring dilakukan pada interval waktu 15, 30, , 3/2, 2, 4 dan 8 detik. 8. Catat besar nilai penetrasi dan pembacaan beban padasetiap interval waktu yang ada. 9. Setiap pembacaan piston adalah bacaan arloji ring dikalikan kalibrasinya. 10.Tentukan nilai CBR.

VI. DATA, PERHITUNGAN DAN GRAFIK Diketahui : pada pembacaan proving ring titik uji yang ke-1 - pada penetrasi 0.1 = 7,5 divisi - pada penetrasi 0.2 = 9 divisi Kalibrasi untuk 1 divisi - beban = 7,5 x 2,354 = 17,655 kg - beban = 9 x 2,354 Penyelesaian : Nilai CBR 0,1 Nilai CBR 0,2 = = = 21,186 kg

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-5

PENUJIAN CBR (MJ) 2009


VI. KESIMPULAN Berdasarkan data dan perhitungan dari 3 sampel benda uji di lapangan didapat harga nilai CBR maksimum : Penetrasi 0,1 = 1,47 % Penetrasi 0,2 = 1,50 % Maka, nilai CBR yang diambil adalah 1,50 %.

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-6

PENUJIAN CBR (MJ) 2009

Baut pengunci Ambang penggantung berkaki

Engkol

Proving ring Dial Proving ring

Magnetic dial Piston Dial Penggeseran Skrup kupu-kupu

Keping beban bulat

Jembatan bantuan

Keping beban bulat Ambang penahan

Angker helicoidal

Gambar Peralatan Mechanical Jack (MJ)

JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

IV-7

You might also like