You are on page 1of 3

FAKTOR RESIKO PERDARAHAN PADA INFEKSI DENGUE BERAT Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi indikator

awal adanya perdarahan pada infeksi Dengue berat pada 114 pasien; 24 pasien dengan perdarahan berat dan 92 tanpa adanya perdarahan. Jumlah trombosit tidak menunjukkan prediksi perdarahan. Durasi terjadinya syok (p= 0,19) dan hematokrit rendah-normal pada waktu syok (p = 0,20) adalah faktor resiko perdarahan berat. DHF/DSS ditandai dengan permeabilitas kapiler dan diastesis perdarahan. Perdarahan biasanya terjadi disaluran cerna. Untuk menentukan adanya perdarahan dan penurunan plasma yang menyebabkan hemokonsentrasi dilakukan dengan menggunakan kriteria laboratorium.

Metode
Pasien DSS yang terdaftar pada ICU Pediatric selama Januari 1991 hingga Desember 1999 dilakukan penelitian secara retrospektif. Kriteria inklusi : infeksi dengue aktif yang dikonfirmasi dengan 4 atau lebih peningkatan hemaglutinasi inhibisi antibodi, menggunakan tes cepat dengan isolasi virus dengue ditambah diagnosis DSS yang diverifikasi secara langsung oleh penulis. Pasien digolongkan dalam 2 kelompok 1. dengan perdarahan signifikan, 2. dengan perdarahan ringan atau tanpa perdarahan.

Definisi
Syok pada DSS derajat III : adanya kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi yang cepat dan lemah degan penurunan tekanan nadi. derajat IV : syok lanjut dengan nadi dan tekanan darah yang tidak terdeteksi. o Perdarahan siginifikan : perdarahan disertai dengan penurunan hematokrit dan keseimbangan hemodinamik.

o Durasi syok didasarkan pada adanya gejala syok, oliguri atau ketidakseimbangan yang dipengaruhi postural.

Analisis Statistik
Pengukuran dikotomus dibandingan dengan rerata uji X2. Bila nilai frekuensi minimal dari uji X2 tidak didapatkan, uji Fisher dilakukan. Uji Mann Whitney dilakukan untuk variabel lanjutan. Analisis regresi multivariat digunakan untuk parameter signifikansi analisis univariat. Nilai p<0,05 dinilai signifikan secara statistik.

Hasil

Tabel 1 : Faktor yang dihubungkan dengan perdarahan termasuk hipotensi, gelisah, ensefalopati, kegagalan organ, dan durasi syok yang memanjang, glikemia abnormal, hematokrit rendah hingga normal pada diagnosis syok dan koagulasi abnormal

Tabel 2 : durasi syok dan hematokrit normal-rendah sebagai diagnosis syok yang berhubungan signifikan dengan perdarahan hebat

Pembahasan
Hitung trombosit pada saat masuk dan hitung trombosit yang rendah tidak berkorelasi dengan perdarahan, sesuai dengan laporan sebelumnya bahwa perdarahan berat di DHF dan DSS tidak hanya disebabkan oleh trombositopeni. Penggunaan hitung trombosit <50 x 109/L sebagai kriteria indeksi dengue tidak mendukung. Faktor resiko terberat untuk perdarahan pada DHF/DSS diperlama dengan durasi syok dan hematokrit dengan rentang normal-rendah pada saat syok, menunjukkan bahwa pada pasien syok, tidak hanya penurunan plasma tetapi juga perdarahan. Perpanjangan PTT dan PPTT tidak secara langsung berperan dalam perdarahan hebat tapi lebih kepada syok lanjut, Kegagalan multiorgan pada perdarahan berat disebabkan fungsi dari hipoperfusi. Faktor resiko dari perdarahan DHF/DSS adalah syok diperlama yang ditandai dengan hematokrit normal atau turun saat syok.

PICO P (patient / problem) I (Intervention) C (Comparison) O (Outcome)

: Dengue dengan perdarahan signifikan : Faktor yang dihubungkan dengan perdarahan : Dengue dengan perdarahan ringan atau tanpa perdarahan : Durasi terjadinya syok dan hematokrit rendah-normal pada waktu syok adalah faktor resiko perdarahan berat.

You might also like