Professional Documents
Culture Documents
E G2P2A0 U26THN DENGAN ABORTUS IMMINENS DI RUANG GYNEKOLOGI RSUD KOTA SEMARANG
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013
ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS IMMINENS PADA NY.E G2P1A0 U26TH RUANG GYNEKOLOGI RSUD KOTA SEMARANG
I. Ringkasan Kasus Ny. E usia 26 tahun dengan status gravidium G2P1A0 umur kehamilan 10 minggu HPHT 8 maret 2013 datang ke RSUD kota semarang pada tanggal 17 Mei 2013 pukul 15.30 WIB dengan keluhan adanya pendarahan pada jalan lahir. Klien mengatakan sudah mengalami pendarahan sudah sejak 2 minggu, darah yang keluar berupa gumpalan-gumpalan. Kemudian klien memeriksakan ke bidan. Bidan setempat mengatakan bila janin klien sudah keluar. Setelah dari bidan, beberapa hari kemudian klien memijatkan perutnya ke tukang pijat. Bukan semakin merasa enak tetapi perut klien semakin sakit dan tetap terjadi pendarahan. Klien kemudian di bawa keluarga untuk di rawat ke RSUD Kota Semarang. Setelah sampai di IGD klien mendapat terapi infus RL 20tpm, kemudian pada pukul 18.10 WIB klien di sarankan rawat ke ruang gynekologi. Sampai di ruang gynekologi dilakukan pemeriksaan diketahui TD : 100/60mmHg, Nadi : 80x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36, 5oC, BB : 52kg dan TB : 155cm. Pemeriksaan pada genetalia terdapat pengeluaran darah .
II. Pengkajian Tanggal pengkajian Jam Pengkajian Ruang : 17 Mei 2013 : 18.10 WIB : Ruang Gynekologi
Identitas 1. Identitas Klien Nama Umur Agama Suku/bangsa Pekerjaan Pendidikan : Ny. E : 26 tahun : Islam : Jawa/Indonesia : Pedagang (Buka counter) : SMP
: Kalisari, Kec. Sayung, Demak : 254613 : G2P1A0 U26th H5minggu 6 hari Abortus Imminens
Identitas penanggung jawab Nama Umur Agama Pekerjaan Pendidikan terakhir : Tn. K : 27 tahun : Islam : Bengkel : SMK
III.Riwayat Obstetri 1. Riwayat Menstruasi a. Menarche b. Siklus c. Lamanya : 14 tahun : 28 hari : 7 hari
d. Keluhan Haid : kadang merasa disminore 2. Riwayat persalinan a. Tipe persalinan Normal, spontan di bantu dengan bidan b. BB lahir 3500 gram c. PB lahir 50 cm d. Umur anak 9 tahun e. Keadan bayi Normal, tidak ada kelainan, laki-laki f. Komplikasi nifas Tidak ada
3. Riwayat kontrasepsi yang digunakan Klien mengatakan menggunakan KB suntik selama 2 tahun
c. ANC petama umur kehamilan : 3minggu d. Kunjungan ANC : 30 Maret 2013 Trimester I Frekuensi Keluhan Komplikasi Terapi : 2x : Mual, lemas, dan keluar darah : Tidak ada : Asam folat
e. Imunisasi TT : 1 kali TT I tanggal : 30 Maret 2013 f. Pergerakan janin selama 24 jam ( dalam sehari ) Klien enatakan belum merasakan gerakan janin
IV. Riwayat Keperwatan a. Keluhan utama Klien mengatakan nyeri dan mules pada abdomen bagian bawah uteri b. Riwayat penyakit sekarang Ny. E datang ke RSUD Kota Semarang pada 17 Mei 2013 pukul 15.20 WIB dengan keterangan G2P1A0 U26th. Klien mengatakan nyeri dan mules pada perut selain itu terjadi pendarahan. Klien terlihat sangat lemas sekali. Pada pukul 20.00
wib klien mengatakan perut terasa sangat mules sekali dan nyeri hebat. Setelah di periksa terjadi pendarahan lagi. Dari jalan lahir klien keluar darah dan banyak yang berupa gumpalan-gumpalan bukan berupa jaringan melainkan darah. Pemeriksaan dalam dilakukan dengan hasil Osdium uterus menutup. Pada pukul 20.30 WIB dilakukan pemeriksaan TD 100/60mmHg, Nadi 80x/mnt, RR : 19x/menit, Suhu : 36,5oC dan pada hari senin tanggal 20 Mei 2013 akan dilakukan pemeriksaan USG untuk melihat serta memastikan apakah jaringan sudah keluar apa belum. c. Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti asma, hipertensi, DM, dan lain sebagainya. d. Riwayat penyakit keluarga
Keterangan
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Menikah
V. Kebutuhan Dasar A. Kebutuhan aktivitas dan latihan 1. Sebelum dirawat Mandi 2 kali sehari tanpa bantuan orang lain Makan 3 kali sehari tanpa bantuan orang lain
Mengganti pakaian 2 kali sehari tanpa bantuan orang lain Melakukan toileting tanpa ada keluhan serta tanpa bantuan orang lain Minum tanpa bantuan orang lain Berjalan tanpa ada keluhan dan tidak dibantu orang lain 2. Selama dirawat Mandi 1 kali dengan bantuan orang lain yaitu suami menyiapkan perlengkapan untuk mandi Makan 3 kali sehari dengan disuapin oleh suami klien Menganti pakaian 2 kali sehari dengan bantuan suami terkadang oleh perawat atau bidan Toileting dengan keluhan nyeri pada bagian abdomen, serta dibantu oleh suami Minum tanpa bantuan orang lain Berjalan dibantu oleh suami karena klien mengeluh nyeri dan lemas B. Kebutuhan hygien dan integritas kulit 1. Sebelum dirawat Klien mandi 2 kali sehari Klien menggosok gigi 2 kali sehari saat mandi Klien mencuci rambut 2 hari sekali menggunakan shampo Klien memotong kuku 2minggu sekali dan membersihkannya bila kotor 2. Selama dirawat Klien mandi 1 kali sehari Klien menggosok giginya 1 kali saat mandi Klien belum pernah keramas selama dirawat Klien tidak pernah memotong kuku dan tidak membersihakannya C. Kebutuhan istirahat dan tidur 1. Sebelum dirawat Klien tidak terbiasa tidur siang dikarenakan bekerja menjaga counter Jumlah jam tidur klien 8-9jam/hari Kebiasaan tidur memakai guling, bantal dan selimut 2. Selama dirawat Klien tidak bisa tidur siang karena perutnya selalu terasa mules seperti ingin BAB dan terkadang juga nyeri
Jumlah jam tidur 4-5 jam Tidur hanya menggunakan bantal dan selimut D. Kebutuhan nutrisi dan cairan 1. Sebelum dirawat a. Makan Frekuensi : 3 kali/hari Jenis asupan makan : Nasi, lauk, sayur, dan buah Porsi : 1 piring habis Kebiasaan : Menggunakan piring dan sendok Volume : 3 kali 600ml = 1800ml b. Minum Frekuensi : 6-7 gelas perhari Jenis minuman : air putih, susu ibu hamil, teh Porsi : 1 gelas terkadang tersisa sedikit, tetapi lebih sering habis Kebiasaan menggunakan gelas Volume : 200ml x 7 = 1400ml 2. Selama dirawat a. Makan Frekuensi 3 kali/hari Jenis asupan makanan : nasi, sayur, lauk, dan buah Porsi : sisa setengah piring Volume : 300ml x 3 = 900ml Kebiasaan makan menggunakan sendok b. Minum Frekuensi 5-6 gelas/hari Jenis minuman : teh dan air putih Porsi : sisa setengah gelas Volume 150mlx 5 = 750ml Kebiasaan menggunakan gelas E. Kebutuhan oksigenasi 1. Sebelum dirawat Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan saat bernafas, klien mengatakan tidak ada gangguan ketika bernafas dan tidak sesak nafas
2. Selama dirawat Klien mengatakan tifak mengalami kesulitan bernafas, tidak ada gangguan dan tidak sesak nafas. F. Kebutuhan eliminasi 1. Sebelum dirawat a. Eliminasi urine Frekuensi 6-7 kali/hari Bau khas Warna kuninga jernih Waktu : pagi, siang, sore, malam Keluhan : tidak ada b. Eliminasi fekal Frekuensi 2 kali sehari Bentuk : semi solid Warna : kuning kecoklatan Bau : khas Waktu : pagi 2. Selama dirawat a. Eliminasi urine Frekuensi 4-5 kali/hari Volume urine 150x 4 = 600ml Waktu : pagi, siang dan malam
G. Kebutuhan termoregulasi a. Sebelum dirawat Klien mentakan tidak mengalami demam dan kedinginan. Klien mengatakan suhu yang dirasakan klien masih normal. Terkadang bila kedinginan klien dapat mengatasinya dengan menggunakan selimut atau jaket. b. Selama dirawat Klien tidak mengalami demam suhu klien dalam rentang normal 36,7oC H. Kebutuhan sensori dan kognitif 1. Sebelum dirawat
Klien tidak pernah lupa setelah melakukan sesuatu hal, keluarga klien mengatakan klien bila ditanya dapat menjelaskan dengan baik dan dapat dimengerti. 2. Selama dirawat Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik dan mudah dimengerti serta rasional, klien kooperatif walaupun dalam keadaan lemas dan menahan nyeri pada saat kontraksi uterus. a. Respon klien membuka mata dengan spontan b. Respon motorik klien spontan I. Kebutuhan Kosep diri 1. Sebelum dirawat Klien sudah siap bila harus kehilangan janin yang ada dikandungannya. Klien hanya merasa cemas karena janin yang di dalam belum keluar dan sering keluar gumpalan-gumpalan darah. 2. Selama dirawat a. Gambaran diri : Klien mengatakan pasrah bila harus kehilangan janin yang dikandungnya b. Ideal diri : Klien mengatakan perasaanya sedih c. Harga diri : Klien mengatakan takut bila janinya tidak kunjung keluar dan terus mengalami pendarahan d. Peran diri : klien mengatakan sakit yang dialami ini sedikit menghambat pekerjaanya dan menjadi ibu bagi anak pertamanya mengalami sedikit gangguan. e. Identitas diri : Klien mengatakan setelah mengalami keguguran ini klien ingin hamil lagi dan akan lebih menjaga kehamilannya. J. Kebutuhan Seksual reproduksi 1. Sebelum dirawat Klien mengatakan terkadang melakukan hubungan seksual dengan suaminya 2. Selama dirawat Hubungan seksualitas klien dengan suaminya melalui perhatian yang diberikan oleh suaminya dalam memnuhi kebutuhan dasar klien, menemani klien dan membantu klien untuk minum obat oral. K. Kebutuhan stress dan koping 1. Sebelum dirawat
Klien mengatakan ketika di rumah sering mengobrol dengan keluarganya dan menonton tv bersama keluarga. 2. Selama dirawat Klien mencoba untuk memikirkan hal-hal yang positif dan terkadang klien ngobrol dengan suami dan anaknya di ruang rawat inapnya. L. Kebutuhan komunikasi informasi 1. Sebelum dirawat Klien mengatakan sering menonton TV, ngobrol dengan keluarga dan
terkadang dengan tetangga rumahnya. 2. Selama dirawat Kebutuhan komunikasi informasi klien kurang terpenuhi, klien hanya tiduran saja dan hanya berkomunikasi dengan tenaga kesehatan serta suami dan anaknya.
M. Kebutuhan Rekreasi dan spiritual 1. Sebelum dirawat Klie mengatakan bila ada waktu luang pergi berlibur dengan keluarganya, dan klien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu. 2. Selama dirawat Klien tidak melaksankan kewajiban solat dan klien hanya berzikir serta berdoa.
VI. Pengkajian Fisik A. Keadaan Umum 1. Klien terlihat lemas, pucat dan nyeri ketika terjadi kontraksi uterus 2. Tinggi Badan : 155 cm 3. Berat Badan B. Kesadaran Compos metis 1. Respon mata spontan ketika membuka dan menutup 2. Verbal : orientasi 3. Motorik : sesuai dengan perintah, GCS : 15 E : 4 M : 6 V : 5 : 52 kg
C. Vital sign TD : 100/60mmHg, Tekanan darah normal Sistol : 100-140mmHg diastol 60-90mmHg. Nadi : 80x/mnt Nilai normal 60-100x/mnt RR : 20x/mnt 12-20x/mnt Suhu : 36,5oC Normal : 36oC-37oC D. Kepala Bentuk kepala mesosepal, tidak ada benjolan, lesi tidak ada, rambut pendek bergelombang berwarna hitam, belum ada uban. E. Mata 1. Posisi mata 2. Kelopak mata 3. Gerakan mata : Simetris : Normal : Normal
4. Pergerakan bola mata : Normal 5. Konjungtiva 6. Kornea 7. Sklera F. Hidung 1. Rongga hidung 2. Hidung bersih, tidak ada lesi 3. Nafas cuping hidung : Tidak ada G. Mulut 1. 2. 3. 4. 5. Mukosa bibir: Pucat Bibir Caries gigi Stomatitis Sputum : Simestri atas dan bawah : Tidak ada : Tidak ada : Tidak ada : Simetris : Anemis : Normal : Ikterik
H. Telinga Simetris, tidak ada serumen, tidak ada pendarahan, tidak ada lesi I. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada lesi, tidak ada edema. J. Dada dan paru 1. Inspeksi : simetris antara paru kanan dan kiri, tidak ada retraksi intercosta, lesi negatif 2. Palpasi : nyeri tidak ada, getaran tidak ada, edema tidak ada 3. Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, bunyi paru resonan 4. Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan K. Jantung 1. Inspeksi : Tidak ada ictus cordis, perikordium normal. 2. Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, ictus cordis tidak teraba, getaran negative 3. Perkusi : letak paru kanan dan kiri simetris, suara pekak. 4. Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan L. Abdomen 1. Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada strie gravidium dan bekas luka operasi 2. Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati da limfa 3. Perkusi : Suara tympani 4. Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan M. Genitalia Terdapat darah pada vagina klien terutama pada jalan lahir N. Kuku Capillary refile <3 detik, kuku sedikit kotor. O. Kulit Sawo matang, turgor kulit elastic. P. Ekstremitas 1. Tangan dan kaki teraba dingin 2. Tidak terdapat lesi Q. Pemeriksaan penunjang Tanggal 17 Mei 2013 Pemeriksaan Golongan darah Hemoglobin Hematokrit Jumlah lekosit Hasil O 12.0 33.80 9.9 g/dL % /uL 12.0-16.0 37-47 4.8-10.8 Satuan Normal
260
10^31,1
150-400
Tanggal 19 Mei 2013 Pemeriksaan Hematologi Hemoglobin Hematokrit Jumlah leukosit Jumlah trombosit 8.9 26.70 7.3 235 g/dL % /uL 10^uL 12.0-16.0 37-47 4.8-10.8 150-400 Hasil Satuan Normal
Hasil : - Hb rendah kurang dari nilai normal - Hematokrit rendah kurang dari nilai normal
R. Terapi Jenis terapi Infuse RL Dosis 500mg/20 tpm Rute IV Indikasi dan cara kerja Indikasi : Mengembalikan Kontra indikasi Hipernatremia, Efek samping Reaksi-reaksi Peran perawat yang Monitoring dosis
keseimbangan elektrolit kerusakan pada keadaan dehidrasi hati, dan syok hipovolemik. laktat. Ringer laktat menjadi
kurang disukai karena menyebabkan hiperkloremia asidosis karena menyebabkan penumpukan asam laktat yang tinggi akibat dan metabolik, akan
penyuntikan, ekstravasasi.
metabolisme anaerob.
dari
larutan
Ringer
Laktat adalah komposisi elektrolit konsentrasinya sangat serupa dan yang dengan
merupakan kation utama dari plasma darah dan menentukan osmotik. tekanan Klorida
konduksi saraf dan otot. Elektrolit-elektrolit dibutuhkan menggantikan kehilangan cairan pada ini untuk
dehidrasi hipovolemik
dan
syok
termasuk
syok perdarahan. Papaverin 10mg 3x1 tablet Oral Indikasi : Glaukoma, Pandangan kabur, Memonitoring mengantuk, dosis
Kolik kandung empedu syok, hipotensi, mual, & ginjal & kondisi insufisiensi
berkeringat.
memerlukan jantung, otot polos, kerusakan hati, & adenoma atoni dan
perifer
migrain (emboli perifer menyusui. dan mesenterik) Cara Kerja : Papaverin relaksan yang merupakan non bekerja spesifik secara
langsung pada otot polos. Cefoperazon 1-2gram/ IV Indikasi : Hipersensitif Reaksi Memonitoring
12 jam
hipersensitivitas, reaksi dosis hematologik, peningkatan sementara enzim hati, gangguan gastro intestinal, reaksi lokal injeksi. pada tempat
Ranitidin
1 ampul
IV
Indikasi : Pengobatan
- Sakit kepala
pasien - Efek samping pada yang susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, mengantuk, vertigo, depresi,
lambung hipersensitif
aktif, mengurangi gejala atau refluks esofagitis. terhadap - Terapi pemeliharaan Ranitidin. setelah penyembuhan
Kardiovaskular, dilaporkan :
aritmia
seperti
beats. Gastrointestinal / :
konstipasi
susah
buang air besar, diare, mual, muntah, nyeri perut, dilaporkan pankreatitis. Hematologik : jarang :
Perangsangan H2 akan
merangsang
reseptor H2, ranitidine bekerja cepat, spesifik dan reversibel melalui pengurangan volume dan kadar ion hidrogen cairan lambung. Ranitidine meningkatkan penghambatan asam lambung sekresi akibat obat juga
leukopenia, granulositopenia, trombositopenia. Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan. Endokrin :
perangsangan
Pada
pemberian
oral,
ranitidine dengan
multiforme,
makanan atau antasida. Pemberian dosis tunggal 150 mg ranitidine, kadar puncak dalam darah akan tercapai 1 2 jam setelah pemberian, waktu paruh kira-kira 3 jam dan lama kerja sampai 12 jam. Ranitidine diekskresi
terutama bersama urin dalam bentuk utuh (30%) dan metabolitnya, serta sebagian kecil bersama feses. Vit K 1 ampul IV Indikasi : Digunakan Vitamin K Tidak ada toksisitas
mencegah atau mengatasi diberikan perdarahan akibat dengan kewaspadaan terutama normal bayi
dengan
dosis
tinggi
(vitamin
tidak bayi berat pada K3) serta turunannya. aktivitas kurang dari 2,5 Namun, asupan tinggi tetapi kg karena vitamin K tidak
pada penderita defisensi peningkatan vitamin K, vitamin ini resiko berguna untuk kernikterus.
antikoagulan
warfarin (Coumadin). Dosis harian vitamin K yang disarankan adalah 22 IU untuk pria dan wanita di atas usia 19 termasuk wanita hamil, dan 28 IU untuk wanita menyusui. Vitamin K dapat
hemostatik,
pembentukan
faktor-
tubuh kita. Vitamin ditemukan sumber nabati K yang dalam makanan (sayuran)
VII. Analisa Tindakan No. 1. Ds : Klien lemas Klien mengatakan masih mengatakan Data Fokus Masalah Devisit sangan cairan Etiologi Devisit berhubungan perdarahan Diagnosa volume caira dengan
volume Perdarahan
mengalami pemdarahan
Do : Klien terlihat berbaring lemah di tempat tidur Klien terlihat pucat Hb : 8,9g/dl TD : 100/60mmHg N : 80x/mnt S : 36, 5oC
RR : 20x/mnt 2. Ds : Gangguan Klien mengatakan nyeri di nyaman : nyeri bagian abdomen Klien mules Klien mengatakan seperti di tusuk-tusuk dan di remas Do : Klien kesakitan Klien perutnya terlihat memegangi terlihat merintih mengatakan mulesrasa Kerusakan intrauteri jaringan Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri
Klien menyeringai Skala nyeri P : Saat terjadi kontraksi Q : Seperti di tusuk-tusuk dan di remas R : Klien mengatakan nyeri di bagian abdomen S : Nyeri skala 8 T : Klien mengtakan nyeri hilang timbul
3.
Ds : Klien mengatakan lebih sering di atas tempat tidur Klien mengatakan lemas saat akan ke kamar mandi Do : Klien terlihat jaran turun dari atas tempat tidur Klien tampak selalu berbaring diatas tempat tidur Klien jarang ke kamar mandi
Gangguan aktivitas
Gangguan berhubungan
aktivitas dengan
VIII. Diagnosa Keperawatan 1. Devisit volume caira berhubungan dengan perdarahan 2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan intrauteri 3. Gangguan aktivitas berhubungan dengan kelemahan penurunan sirkulasi
IX.
Perencanaan No. Diagnosa Keperawatan Dx 1. Tujuan dan Kriteriahasil Devisit volume caira berhubungan Devisit volume cairan kembali Mandiri dengan perdarahan normal setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam : Seimbang antara Intake dan ouput baik jumlah maupun pengeluaran Klien terlihat segar tidak pucat Klien tidak lemas Membran mukosa lembab Nadi 60-10x/menit RR 12-20x/menit Kolaborasi Berikan cairan IV dapat berupa RL 20tpm Kaji vital sign klien Dorong peningkatan pemasukan oral berdasarkan kebutuhan Perencanaan Tindakan TTD
individu Catat perubahan turgor kulit dan membran mukosa Timbang berat badan klien
Berikan injeksi melalui IV untuk mengehentikan perdarahan dapat berupa cefopirazon dan vit K Pemberian transusi darah 2. Gangguan rasa nyaman : nyeri Nyeri berhubungan dengan dapat berkurang setelah Mandiri Kaji nyeri PQRST Perhatikan (skala 0-10 ) tampak Observasi reaksi verbal Ajarkan teknik relaksasi Berikan posisi yang nyaman lokasi, intensitas
kerusakan dilakukan
tindakan
keperawatan
jaringan intrauteri
menyeringai dan memegangi bagian nyeri Klien dapat istirahat dan tidur
3.
dilakukan
tindakan Mandiri Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Kaji pengaruh aktivitas terhadap
Klien dapat beraktivitas Klien tidak hanya berada di tempat tidur Dapat kekamar mandi tanpa rasa khawatir jatuh Dapat melakukan aktivitas
kondisi uterus/kandungan Mengevaluasi kemampuan aktivitas Ajarkan membantu melakukan keluarga klien tindakan untuk dalam sesuai perkembangan klien melakukan
X.
Implementasi Dx. 1 Tgl./ jam 17-5-2013 18. 15 wib Implementasi Mengkaji TTV Klien Respon S : Klien mengatakan bersedia O : Klien Kooperatif 1 18.40 wib Memberikan cairan infus RL TD : 100/60mmHg N : 80x/mnt S : 36, 5oC TTD
RR : 20x/mnt
baru 2 18. 55 wib Mengkaji tingkat nyeri klien S : Klien mengatakan nyeri dibagian abdomennya O : Klien terlihat menyeringai Skala nyeri 1 19.00wib Vit K 1 ampul, ranitidin 1 ampul melalui injeksi IV dan obat oral papaverin 3x1 2 19.10 wib P : Saat kontraksi Q : Seperti ditusuk-tusuk R : Dibagian abdomen S : Nyeri skala 8 T : Hilang timbul
Memberikan injeksi cefoperazon 10mg/12jam, S : Klien diberikan injeksi dan mau meminum obat O : Klien kooperatif
S : Klien mengatakan bersedia O : Klien tampak melakukan apa yang di ajarkan perawat
19.20 wib
S : Klien mengatakan masih lemas untuk kamar mandi O : Klien tampak berbaring lemas di atas tempat tidur
19. 25 wib
Mencatat perubahan turgor kulit dan membran S : Klien bersedia saat diperiksa mukosa O: Turgor kulit klien tampak kering Membran mukosa tampak pucat klien masih
19.50 wib
S : Klien mengatakan saat digunakan untuk jalan abdomennya sakit O : Klien nampak kelelahan dan memegangi abdomen
19. 55 wib
S : Klien mengatakan nyaman dengan posisi terlentang O : Klien dalam posisi terlentang
20.15 wib
S : Klien mangatakan bersedia O : Klien terlihat minum teh hangat dan makan buah
20.20 wib
Mengajarkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien
S : Keluarga klien bersedia O : Keluarga klien tampak kooperatif dan melakukan apa yang diajarkan oleh perawat
Memberikan injeksi cefoperazon 10mg/12jam, S : Klien diberikan injeksi dan mau Vit K 1 ampul, ranitidin 1 ampul melalui meminum obat
injeksi IV dan obat oral papaverin 3x1 2 08.00 wib Mengkaji tingkat nyeri klien
O : Klien kooperatif S : Klien mengatakan nyeri dibagian Abdomennya berkurang O : Klien terlihat sedikit menyeringai Skala nyeri P : Saat kontraksi Q : Seperti ditusuk-tusuk R : Dibagian abdomen S : Nyeri skala berkurang menjadi 6 T : Hilang timbul
08.05 wib
S : Klien mengatakan sudah ke kamar mandi O : Klien tampak mulai melakukan aktivitas namun belum maksimal
08. 10 wib
S : Klien mengatakan nyaman dengan posisi terlentang O : Klien dalam posisi tidur terlentang
08. 15 wib
Mencatat perubahan turgor kulit dan membran S : Klien bersedia untuk di periksa mukosa O: Turgor kulit klien tampak sedikit
kering 3 08. 50 wib Mengevaluasi Membran mukosa tampak pucat perkembangan kemampuan S : Klien mengatakan masih lemas saat beraktivitas O : Klien nampak belum mampu untuk beraktivitas 1 09.00 wib Menimbang berat badan klien S : Klien bersedia O : Klien nampak kooperatif BB : 52kg 1 09. 05 wib Mendorong klien untuk menabah pemasukan S : Klien mengatakan bersedia oral berdasarkan kebutuhan 3 10.18 wib O : Klien nampak makan dan minum walaupun sedikit Membantu klien untuk melakukan aktivitas S : Klien meminta bantuan perawat sehari-hari O : Klien nampak mulai kuat untuk berjalan ke kamar mandi mesti masih di bantu. 3 10.25 wib Mengevaluasi klien 2 10. 55 wib perkembangan kemampuan S : Klien mengatakn sedikit kuat O : Klien nampak mulai berusaha untuk Berakhtivitas Mengobservasi reaksi verbal klien mengenai S : Klien mengatakan nyeri sudah mulai klien masih
berkurang O : Klien tampak rileks S : Klien bersedia O : Klien kooperatif TD : 110/70mmHg N : 84 x/mnt S : 36, 3oC
11. 20 wib
RR : 20x/mnt
S : Klien mengatakan sudah kekamar mandi 4 kali O : Klien nampak mulai kuat untuk beraktivitas walaupun masih di bantu oleh keluarga
14. 35 wib
Mencatat perubahan turgor kulit dan membran S : Klien bersedia saat di periksa mukosa O : Klien kooperatif Turgor kulit sudah tidak kering Mukosa bibir lembab
15.47 wib
S : Klien mengatakan nyeri sudah berkurang O : Klien tampak biasa Skala nyeri
P : Saat kontraksi Q : Seperti ditusuk-tusuk R : Dibagian abdomen S : Nyeri skala berkurang menjadi 3 T : Hilang timbul
10mg S : Klien bersedia 5ccmelalui injeksi IV dan obat oral papaverin O : Klien nampak kooperatif saat diberi 3x1 injeksi dan dianjurkan untuk meminum obat oral
S : Klien mengatakan bersedia O : Klien tampak melakukan apa yang diajarkan oleh perawat
S : Klien mengatakan nyaman dalam posisi berbaring namun kadang mirng sebentar O : Klien dalam posisi terlentang
17. 35 wib
S : Klien bersedia Mencatat perubahan turgor kulit dan membran O : Klien kooperatif mukosa Turgor kulit sudah tidak kering Mukosa bibir lembab
S : Klien sudah mulai duduk di tempat tidur dan kadang ke kamar mandi O : Klien terlihat sudah mulai duduk di tempat tidur
RR : 20x/mnt
XI. Evaluasi Hari/Tanggal Jumat 17-5-2013 Diagnosa Keperawatan 1. Devisit volume caira berhubungan S : dengan perdarahan O: Klien tampak masih lemas Klien terlihat turgor kulitnya kering dan mukosa bibir kering Klien mengatakan masih lemas Klien mengatakan bibirnya masih terasa kering Evaluasi Hasil TTD
Klien tampak tidak segar Klien tampak masih mengeluarkan darah dari jalan lahir Hasil pemeriksaan TTV TD : 100/60mmHg N : 80x/mnt S : 36, 5oC
O : Lanjutkan intervensi Kaji vital sign klien Dorong peningkatan pemasukan oral
berdasarkan kebutuhan individu Catat perubahan turgor kulit dan membran mukosa Berikan injeksi melalui IV dapat untuk berupa
mengehentikan
perdarahan
S:
berhubungan
dengan
kerusakan
O:
Klien mengatakan masih terasa nyeri di bagian abdomen Klien mengatakan nyeri saat berkontraksi
jaringan intrauteri
Klien terlihat menyeringai Klien terlihat memegangi perutnya Skla nyeri P : Saat kontraksi Q : Seperti ditusuk-tusuk R : Dibagian abdomen S : Nyeri skala 8 T : Hilang timbul
A : Masalah belum teratasi P : Lanjutka intervensi Kaji nyeri PQRST Perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10 ) Observasi reaksi verbal Ajarkan teknik relaksasi Berikan posisi yang nyaman Memberikan injeksi IV ranitidin
3. Gangguan aktivitas berhubungan S : dengan sirkulasi kelemahan penurunan O: Klien terlihat terbaring di tempat tidur Ketika dikamar mandi klien dibantu oleh suami Klien terlihat belum dapat berakitivitas banyak hanya sekali kekamar mandi A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Mengevaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas Ajarkan keluarga untuk membantu klien dalam melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien Sabtu 18-5-2013 1. Devisit volume caira S : Klien mengatakan sudah tidak begitu lemas Klien mengatakan perdarahannya sudah mulai berkurang Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas Klien mengatakan belum kuat untuk beraktivitas Klien mengatakan merasa lemah
O: Klien terlihat sudah tidak begitu lemas Mukosa bibir klien lembab dan turgor kulit sudah tidak kering Hasil pemeriksan TTV TD : 110/70mmHg N : 84x/mnt S : 36,4 oC RR : 20x/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi 2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan kerusakan Kaji vital sign klien Dorong peningkatan pemasukan oral berdasarkan kebutuhan individu Timbang berat badan klien Berikan cairan IV dapat berupa RL 20tpm
S: O: Klien mengatakan nyerinya sudah mulai berkurang Klien mengatakan nyeri terasa saat kontraksi
jaringan intrauteri
Klien terlihat menyeringai Klien terlihat tidak memegangi perutnya terusterusan Skala nyeri P : Saat kontraksi Q : Seperti ditusuk-tusuk R : Dibagian abdomen S : Nyeri skala berkurang menjadi 6 T : Hilang timbul
A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi Kaji nyeri PQRST Perhatikan lokasi, intensitas (skala 0-10 ) Observasi reaksi verbal Ajarkan teknik relaksasi Berikan posisi yang nyaman 3. Gangguan aktivitas berhubungan dengan sirkulasi kelemahan penurunan
O: Klien terlihat sudah agak sering kamar mandi dan tidak menahannya ketika ingin BAK Klien masih di bantu oleh suami saat ke kamar mandi A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Mengevaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas Minggu 19-5-2013 1. Devisit volume caira berhubungan S : dengan perdarahan O: Klien terlihat sudah tidak begitu lemas Mukosa bibir klien lembab dan turgor kulit sudah Klien mengatakan sudah tidak begitu lemas Klien mengatakan perdarahannya keluar sedikitsedikit Klien mengatakan pusing
RR : 20x/mnt A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi Kaji vital sign klien Dorong peningkatan pemasukan oral berdasarkan kebutuhan individu Berikan cairan IV dapat berupa RL 20tpm
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri S : berhubungan dengan kerusakan Klien mengatakan sudah tidak begitu nyeri lagi jaringan intrauteri O: Klien terlihat rileks
dengan sirkulasi
kelemahan
penurunan
Klien mengatakan sudah mulai berakativitas meskipun masih terbatas Klien mengatakan sudah mulai duduk di tempat tidur
O: Klien terlihat sudah agak sering kamar mandi dan tidak menahannya ketika ingin BAK Klien masih di bantu oleh suami saat ke kamar mandi A : Masalah teratasi sebagian P : Lanjutkan intervensi Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Mengevaluasi perkembangan kemampuan klien
melakukan aktivitas