Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Penyakit tuberkulosis pada anak merupakan penyakit yang bersifat sistemik yang dapat bermanifestasi pada berbagai organ terutama paru. Penyakit tuberkulosis sangat luas didapat pada negara berkembang seperti Indonesia, baik pada anak maupun pada dewasa
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium bovis
PATOGENESIS
Inhalasi basil TB Alveolus Fagositosis oleh makrofag
Destruksi basil TB
Perkijuan Pecah lesi sekunder paru
GEJALA KLINIS
Gejala umum atau nonspesifik TB anak: 1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi. 2. Napsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik dengan adekuat (failure to thrive)
3.
Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas, dapat disertai keringat malam.
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit biasanya multipel. Batuk lama lebih dari 30 hari. Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan diare.
4.
5. 6.
Gejala spesifik sesuai organ yang terkena : 1. TB kulit / skrofuloderma 2. TB tulang dan sendi - Tulang punggung (spondilitis): gibbus - Tulang panggul (koksitis): pincang - Tulang lutut: pincang dan / bengkak - Tulang kaki dan tangan Dengan gejala pembengkakan sendi, gibbus, pincang sulit membungkuk
GEJALA KLINIS
3. TB otak dan saraf Meningitis, dengan gejala iritabel, kaku kuduk, muntah-muntah dan kesadaran menurun 4. TB mata - konjungtivitis fliktenularis - Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi) 5. TB organ-organ lain
PEMERIKSAAN ANJURAN
UJI TUBERKULIN CARA MANTOUX ; memakai tuberkulin PPD-RT23 2 TU atau PPD-S (Siebert) 5 TU, intrakutan 0,1 ml bagian volar lengan bawah. Pembacaan dilakukan 48 - 72 jam setelah penyuntikan, diukur diameter indurasi.
Dinyatakan positif bila diameter indurasi 10 mm ke atas. Pada anak yang telah mendapatkan BCG diameter indurasi 15 mm ke atas baru dinyatakan positif. Sedangkan pada anak kontak erat dengan penderita tuberkulosis aktif diameter indurasi 5 mm ke atas harus dinyatakan positif
2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM : Hitung sel darah Laju endap darah Urinalisis Enzim hepar dalam serum (SGOT, SGPT) Asam urat (pemberian pyrazinamide) Pemeriksaan mikrobiologi ( bilasan lambung, sputum, cairan bronkus, cairan pleura, cairan serebrospinal) 3. FOTO RONTGEN PARU POSTEROANTERIOR DAN LATERAL
DIAGNOSIS
Diagnosis kerja TB biasanya ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, uji tuberkulin dan gambaran radiologis paru.
DIAGNOSIS
KRITERIA DIAGNOSIS TUBERKULOSIS ANAK MENURUT WHO ; A. DICURIGAI TUBERKULOSIS 1. Anak sakit dgn riwayat kontak penderita tuberkulosis dgn diagnosis pasti 2. Anak dengan ; - keadaan klinis tdk membaik stlh menderita campak atau batuk rejan - berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak membaik dgn pengobatan antibiotik untuk penyakit pernafasan - pembesaran kelenjar superfisialis yang tidak sakit
B. MUNGKIN TUBERKULOSIS Anak yg dicurigai tuberkulosis ditambah - Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih) - Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis - Pemeriksaan histologis biopsi sugestif tuberkulosis - Respons yang baik pada pengobatan dgn OAT
PENATALAKSANAAN
Regimen dasar pengobatan tuberkulosis adalah kombinasi isoniazid dan rifampisin selama 6 bulan dengan pyrazinamide pada 2 bulan pertama. Pada tuberkulosis berat atau dengan risiko resistensi maka diberi juga ethambutol pada permulaan pengobatan
Nama obat
Efek samping
Isoniazid
5-15 (300mg) 10-20 (600mg) 15-30 (2g) 15-25 (2,5g) 15-40 (1g)
Rifampisin
Pyrazinamide
Ethambutol Streptomycin
Hepatitis, neuritis perifer Hepatitis, cairan tbh warna oranye Toksisitas hepar, artralgia Neuritis optik Ototoksik, nefrotoksik
PROGNOSIS
Dengan pengobatan yang adekuat dan pencegahan yang dilakukan maka prognosisnya baik. Prognosis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : umur anak, lamanya infeksi, luas lesi, keadaan gizi, keadaan sosial ekonomi, pengobatan yang adekuat, adanya infeksi lain seperti morbili, pertusis,diare berulang, HIV dan lainlain.