Professional Documents
Culture Documents
Struktur Baja 1 1
Dalam hal ini, x merupakan jarak garis berat elemen yang tidak tersambung ke bidang geser dari sambungan. Secara umum ada tiga kondisi yang berhubungan dengan faktor reduksi yaitu 1. Untuk profil W, M dan S yang mempunyai rasio lebar sayap terhadap tinggi badan paling tidak per jalur U = 0.90 2. Untuk profil lainnya termasuk profil built-up paling tidak dengan 3 baut per jalur U = 0.85 3. Untuk semua profil lainnya dengan hanya 2 baut per jalur U = 0.75
2 3
Ane= 0.85. An
Baja siku (tunggal maupun ganda)
Ane= 0.85. An
Baja siku (tunggal maupun ganda)
Ane= 0.90 An
Ane= 0.85 An
Struktur Baja 1 2
3. Staggered Fastener Dalam menyusun baut-baut pada sambungan kadang-kadang rangkaian baut harus disusun lebih dari 1 jalur karena keterbatasan ruang seperti yang ditunjukkan Gambar 2 dibawah ini. Bila hal tersebut diatas harus dilakukan, maka reduksi dari luas potongan penampang dapat diminimalkan apabila fastener (dalam hal ini baut) disusun dalam pola staggered kadang-kadang staggered fastener dibutuhkan karena geometri dari sambungan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2b. Pada gambar 2c kemungkinan terjadinya fracture pada jalur miring b-c cukup besar, karena terjadinya kombinasi tegangan normal tarik dan tegangan geser. Beberapa metode pendekatan telah diusulkan untuk menghitung efek dari lubang-lubang dengan pola staggered fastener. Cochran mengusulkan formulasai untuk luas netto.
d'=d s2 4g
d = diameter lubang s = jarak antara lubang(spasi) yang parallel dengan gaya yang bekerja g = spasi transversal a
a b g (a) s (c) c d
(b)
Gambar 2. Staggered Fastener
Struktur Baja 1 3
4. Blok Geser (Block Shear) Untuk beberapa konfigurasi sambunagan tertentu, suatu segmen atau block dari material pada ujung batang dapat robek seperti sambunagan satu jalur yang ditunjukkan oleh Gambar 3. Dari gambar ilustrasi block yang diarsir cebdrung akan mengalami kegagalan geser sepanjang ab atau oleh kegagalan tarik sepanjang bc. AISC memformulasikan kekuatan batang berdasarkan asumsi bahwa kegagalan merupakan kombinasi dari fracture dan pelelehan (yielding) Fracture pada permukaan geserakan dibarengi oleh pelelehan pada permukaan tarik. Begitu pula sebaliknya. Kedua permukaan berkontribusi pada kekuatan batang. Sehingga terdapat dua formulasi.
Rn = .[0.6 FY Agv + FU . Ant ]
Rn =.[0.6 FU Anv + FY . Ag gt ]
. = 0.75. Untuk kedua kasus ,
c
Gambar 3. Block Shear
Struktur Baja 1 4
5. Rasio Kelangsingan ( Slenderness Ratio) Rasio kelangsingan lebih ditujukan pada batang-batang tekan. Walaupun demikian AISCB7 mengatur kelangsingan untuk batang tarik (tidak termasuk kabel dan batang bulat/trekstang/rod) yaitu dengan mensyaratkan rasio kelangsingan maksimum 300. Rasio kelangsingan dirumuskan sebagai
sr = L r
dan
r= I min A
Diimana :
r = jari-jari girasi Imin = Momen Inersia minimum profil A = Luas penampang profil
Struktur Baja 1
Struktur Baja 1 5
Semester Genap, TA 2010-2011 Asistensi ke : 2 (satu) Materi : Struktur Rangka Batang Baja (Truss) Asisten : M. Taufan Wardana, ST Hari/Tanggal : 28 Februari 2011
Pembahasan :
Perhitungan diawali dengan analsis struktur untuk mendapatkan gaya-gaya batang, kemudian dilanjykan dengan pemilihan profil dan baut serta pemeriksaan kekuatan. Gaya-gaya batang Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh gaya-gaya batang sebagai berikut (dalam skala 10000 kgf ) Batang Tarik Batang Gaya S1
1.50
S2
3.00
S3
1.50
S10
3.00
S11
3.00
S9 S5
S10 S7
D
S4
A
S6
C
S8 S3
B
S5
-2.50
S6
0
S7
0
S8
-2.50
S9
-2.50
S1
S2
C
Struktur Baja 1
S1(+30000 kgf)
Pemilihan Profil Digunakan profil 100.100.6 dengan Ag = 21.59 cm2. dengan Berat = 16.9 kgf/m (pemilihan dimensi profil maupun baut merupakan cara coba-coba). Semakin seorang engineer itu sering melakukan perhitungan, maka semakin kuat feeling-nya sedemikian sehingga perhitungan coba-coba tidak berulang-ulang. Pemilihan Baut Gunakan baut 5/8 in (pemilihan dimensi profil maupun baut merupakan cara coba-coba). Dlubang = Dbaut + 1/8 in = 5/8 in + 1/8 in = 6/8 in = 1.905 cm Alubang = 22/7.(0.9525)2 = 2.8514 cm2 Imax = & Imin =
Berat Sendiri Struktur Berat sendiri batang-batang struktur dimodelkan dengan diakumulasikan pada simpulsimpul bawah (C dan D) agar sesuai dengan model pembebaban luar sebelumnya. Batang yang terakumulasi pada simpul C,adalah batang S1, S2, S5, S6, S11
Struktur Baja 1 7
S11 S5 S6 S1 S2
6.00 m 4.00 m
3.00 m 3.00 m
L1 = panjang batang S1 atau S2 = 0.5 x 6 = 3m L2 = panjang batang S5 atau S6 L3 = panjang batang S11 L = panjang batang akumulasi = 5m = 6m = S1+ S2+S5+S6+S11 = 22m = 7.85.(2200).(21.59). 400 kgf
Berat rangka yang dimodelkan, diakumulasikan pada simpul C adalah Beban akibat berat sendiri pada titik C) = . .L. Ag
= 372859.3 = 372,859 kg
Dengan memanfaatkan hasil perhitungan sebelumnya dengan model pembebaban yang sama maka gaya-gaya batng akibat berat sendiri dapat dihitung sebagai berikut Batang S11 = 400 kgf x 1.5 P = 1.4(600) + 1.6.(20000) = 840 + 32000 = 32872 kgf Pemeriksaan kapasitas berdasar disain kekuatan Kapasitas kekuatan batang terhadap kemungkinan pelelehan (yielding)
Pn = FY . Ag = 2400 . 21.59 =
= 600 kg
Total gaya batang S11 setelah memasukkan faktor beban P = 1.4 DL + 1.6 LL
51816 kgf
Struktur Baja 1 8
U = 0.97
Pemeriksaan staggered pattern Tidak diperlukan karena tidak ada baut dengan staggered pattern Pemeriksaan Block Shear Dicoba sendiri ! Pemeriksaan persyaratan kelangsingan Dicoba sendiri !
Struktur Baja 1 9