You are on page 1of 44

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

SYAFARDI IBRAHIM WAKIL DIREKTUR PELAYANAN SMF/LAB OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD A WAHAB SJAHRANIE FK UNMUL SAMARINDA P2KS KALTIM (JNPK-KR POGI) 10 N ovember 2011

Apa perlu nya pengetahuan kesehatan reproduksi ? :

Memahami perubahan fisik yang terjadi pada remaja Memahami alat, sistem dan proses reproduksi Menyadari perlunya kesiapan diri untuk melakukan reproduksi Memahami proses kehamilan Memahami mengapa remaja perlu menerapkan perilaku seksual yang bertanggung jawab

Pendidikan seks perlu

diketahui oleh semua orang tetapi,

Pendidikan seks bukan untuk


dipraktekkan oleh semua orang

Organ Reproduksi Perempuan


Ovarium (indung telur) Tuba fallopii ( saluran telur) Fimbriae (umbai-umbai) Uterus (rahim) Cervix (leher rahim) Vagina (liang kemaluan) Clitoris (klentit) Labia (bibir kemaluan)

Organ Reproduksi laki-laki


Testis (buah pelir) berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari Scrotum kantung kulit yang melindungi testis Vas deferen (saluran sperma) saluran mengeluarkan sperma Kelenjar prostat dan vesikula seminalis kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma

Penis / Batang kemaluan

Kesiapan Reproduksi :

Perempuan : Menstruasi Laki-laki : Ejaculasi

Proses pembuahan (kehamilan)

Keadaan ideal untuk kehamilan :


Kesiapan fisik Kesiapan mental, emosi Kesiapan sosial ekonomi ? ( Ya / Tidak )

Pekerjaan Penghasilan Perumahan dll

Perilaku seksual beresiko :


Penyimpangan perilaku seks Kekerasan seksual Kehamilan tak diinginkan (KTD) Infeksi HIV/AIDS dan Hepatitis B & C Kanker Hati ( Hepatoma ) Infertilitas ( ketidak suburan/mandul )

Perilaku seks menyimpang

Homoseks (lesbian & gay) disebabkan:


Herediter/genetik Lingkungan Gangguan keseimbangan hormon

Pedophilia

Kekerasan seksual

Pemerkosaan ( 1/3 2/3 korban perkosaan di dunia terjadi pada usia < 15 th ) Pelecehan seksual (baik verbal maupun non verbal)

UU PA no.23 tahun 2003 : perlindungan anak sejak usia dalam kandungan sampai 18 tahun terhadap kekerasan fisik maupun mental termasuk yang berhubungan dengan perilaku seksual.

Kehamilan Remaja (KR) vs Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD):

Sekitar 15 juta remaja melahirkan anak per tahun KR pada umum nya tidak diinginkan KR mempunyai banyak komplikasi nya termasuk kesulitan Persalinan

Sebagian besar tidak kawin

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD):

Pada umum nya tidak diketahui oleh orang tua nya

Gagal KB ( keluarga yang sah )


Korban pemerkosaan

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD):

Kehamilan remaja pada umum nya tidak diinginkan

Hamil dengan bukan suami nya yang sah

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD):


Hamil dengan suami yang tidak di cintai Incest ( ada hubungan keluarga dekat ) Beban ekonomi Malu dll

Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD):

Berusaha mencari tempat / melakukan aborsi secara illegal Dilakukan secara sembunyi-sembunyi Biasanya dilakukan tidak memenuhi persyaratan medis ( un safe abortion / tidak aman ) banyak bahaya

Kehamilan tidak Diinginkan


IMS

Cara mencegah KTD bagi keluarga :

Perencanaan kahamilan

Kapan hamil pertama Kapan hamil berikut nya Kapan mengakihiri nya

Pembatasan jumlah anak

Cara mencegah KTD :

Mengetahui pendidikan kesehatan reproduksi

Untuk pasangan yang yang sudah menikah, menggunakan alat kontrasepsi yang memiliki tingkat kegagalan yang rendah.

Persiapan Kehamilan dan Persalinan :

Sebelum hamil ;

Pendidikan dan Pelatihan pranikah Kehamilan ( Normal maupun Risiko / komplikasi ) Persalinan ( Normal / Komplikasi ) Nifas Suntikan TT ( Toxoid Tetanus ) 2 x Keluarga Berencana ( Kontrasepsi ) Menemukan dan mengobati penyakit-penyakit terutama yang berisiko terjadinya kelainan kongenital / turunan

Persiapan Kehamilan dan Persalinan :

Selama Hamil

Periksa hamil minimal 4 kali selama hamil Mendeteksi kelainan-kelainan selama hamil serta mengobati nya Bersalin di Fasilitas Kesehatan dan di tolong oleh tenaga kesehatan Menyusui ekslusif Keluarga Berencana

Persalinan

Pasca salin / Nifas


Perlu perhatian :

Hamil usia < 20 tahun Hamil usia > 35 tahun Jarak kelahiran 2 3 tahun Jumlah kehamilan / anak Pilihan kontrasepsi

Kematian ibu hamil, bersalin dan Nifas :

Kematian seorang ibu yang disebabkan oleh proses kehamilan, persalinan maupun nifas

Kematian ibu :

Berarti:

Setiap Setiap Setiap Setiap

tahun ada 18.300 kematian ibu bulan ada 1.500 kematian ibu minggu ada 352 kematian ibu hari ada 50 kematian ibu

Setiap jam ada 2 kematian ibu

40 0rang meninggal/hari ( pidato MENKES pada Hari Kesehatan Nasional ke 40, 12 November 2004)

Kematian ibu : (Indonesia)

AKI Kaltim: 302 / 100.000 KH (SDKI 2003)


2005 : 61 org kematian ibu 2006 : 102 org kematian ibu 2007 : 65 org kematian ibu 2008 : 68 org kematian ibu 2009 : 97 org kematian ibu RSUD AW Sjahranie

2008 : 4 org 2009 : 11 org

Penduduk : 2,4 juta (2000), 3,5 Juta jiwa (BPS 2010) Laju pertambahan penduduk 1,8 % (2006), 2,76 % (2010)

2010 : 6 org 2011 : 12 org ( Jan Sept )

Penyebab Kematian Ibu ;

Penyebab langsung

Penyebab tidak langsung


Perdarahan Infeksi Pre eklamsi dan eklamsi (keracunan kehamilan) Abortus Partus macet / lama Lain-lain
Pendidikan Ekonomi Rujukan

Penyebab Kematian Ibu ;

Penyebab tidak langsung

Fasilitas pelayanan Jumlah tenaga medis / paramedis Transfusi darah Penyakit-penyakit penyerta

Anemia dalam kehamilan / kurang gizi (SDKI 2001; 40 %), Hb < 8 gr % risiko kematian 8 kali lipat. Diabetes melitus Kardiovaskuler (jantung/hipertensi) Hepatitis Paru Ginjal dll

3 (Tiga) Terlambat
1. Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan

2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatan


3. Terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan

4 (Empat) Terlalu
1.

2.

3.

4.

Terlalu muda punya anak (<20 th) (4,1 %) Terlalu banyak melahirkan (>3 anak) (9,4 %) Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th) ( 5,2 % ) Terlalu tua (>35 th) (3,7%)

SUMBER SDKI 2002-2003

Pencegahan :

Persiapan sebelum hamil Periksa kehamilan secara teratur ( minimal ) 4 kali Persalinan bersama tenaga kesehatan Tempat persalinan di sarana kesehatan Gizi selama kehamilan

KEUNTUNGAN MENYUSUI
ASI Zat gizinya lengkap Mudah dicerna Efisien digunakan Membantu menjarangkan kehamilan MENYUSUI

Melindungi terhadap infeksi Harga lebih murah dibandingkan susu buatan

Melindungi kesehatan ibu

Perlindungan Terhadap Infeksi


1. 2.

3.

4.

Infeksi dari Ibu Sel darah putih di tubuh ibu membuat Antibodi untuk melindungi ibu Beberapa sel darah putih menuju ke payudara dan membuat antibodi Antibodi terhadap infeksi dari ibu disekresikan dalam susu untuk melindungi bayi

KOLOSTRUM ( SUSU JOLONG )


Properti
Kaya Antibodi Banyak sel darah putih Purgatif / efek ringan sebagai pencahar Faktor pertumbuhan

Kegunaan
Melindungi terhadap infeksi dan alergi Melindungi terhadap infeksi Mengeluarkan Makonium Mencegah Ikterus Membantu pematangan pencernaan Mencegah alergi intolerans

Kaya vitamin A

Mengurangi parahnya infeksi Mencegah penyakit mata

KEUNTUNGAN PSIKOLOGIS MENYUSUI

Bonding emosional

Dekat, kasih sayang antara ibu dan bayi Bayi kurang menangis Ibu puas secara emosional Ibu lebih menunjukan rasa sayang Kurang kemungkinan tidak memperhatikan bayi Anak lebih cerdas dan tes IQ lebih baik

Perkembangan

Klinik VCT ( Voluntery Consulting and Testing ) HIV/AIDS RSUD AWS Samarinda ( Februari 2009 )

HIV (+) : 119 orang


20 orang Ibu rumah Tangga 6 orang anak-anak 1 seksio sesarea (2006) 37 orang meninggal

Kaltim : (November 2008)

HIV/AIDS jumlah total ; 839 orang Samarinda; 279 orang Balikpapan; 222 orang Tarakan; 173 orang Samarinda : Ada 2 keluarga menderita HIV / AIDS

Penyebaran :

Hubungan seksual ( terutama gantiganti pasangan / multi partner ) Jarum suntik ( pemakai narkoba ) Transfusi darah Kehamilan ( dari ibu penderita HIV/AIDS ke janin lewat plasenta) Menyusui ?

Gejala :

Keputihan Nanah Perdarahan patologis ( diluar haid, gangguan pola haid ) Perdarahan post coital Demam, nyeri kencing, dyspareunia, gastro enteritis Tuberculosis dll

Penanganan :

Pemeriksaan lengkap Pengobatan yang adekuat sesuai dengan penyebab

You might also like