You are on page 1of 7

BAB I.

Judul Penelitian TIK "Pengaruh Manajemen Waktu dan Media Televisi Terhadap Perilaku Disiplin Anak Usia Dini"
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah yang luar biasa yang memiliki potensi dalam dirinya. Seyogyanya anak tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada bantuan dari orag dewasa. Mereka mempunyai keunikan tersendiri dalam tahap pertumbuhan dan

perkembangannya. Potensi dalam diri anak dapat diberikan stimulsi yang sesuai dengan usia tumbuh kembang anak. Anak usia dini dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatakan bahwa: Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.[1] Pendidikan anak usia dini diberikan dengan melihat karakteristik dan kemampuan anak. Optimalisasi pendidikan untuk anak usia dini menjadi tanggung jawab bagi guru, orangtua, dan masyarakatagar dapat mendeteksi, menemukan, dan mengoptimalkan kemampuan anak. Hal ini dipertegas dalam UU RI No. 23 Th. 2002 tentang Perlindungan Anak yang berbunyi, Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.[2] Pola-pola pendidikan anak usia dini dapat dilakukan melalui beberapa tingkatan, mulai dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, dan Tempat Penitipan Anak. Selain itu dapat pula diberlakukan untuk nonformal seperti Bina Keluarga Balita, Posyandu, dan pola-pola pendidikan lain yang sesuai untuk anak usia dini. Pola-pola tersebut digunakan sebagai stimulus awal pendidikan anak dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Dalam hal ini pendidikan perlu mengikuti sifat bawaan anak sehingga pengaruh kepada anak nantinya tidak bertentangan dengan kemauan dan

bakat yang berkembang.[3] Aktivitas yang diberikan untuk anak pun nantinya merupakan aktivitas yang menyenangkan dan mengarah pada pembentukan kemandirian dan kepribadian anak. Aktivitas yang dilakukan dapat diberikan dengan cara bermain. Waktu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh orangtua dalam mendisiplinkan anak usia dini dalam rangka mengajak anak untuk menghargai waktu. Dalam hal ini orangtua perlu memanajemen waktu untuk mengefektifkan kegiatan yang akan dilakukan oleh anak dalam kesehariannya. Meningkatnya pertumbuhan penduduk dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup membuat orangtua lebih banyak meluangkan waktunya diluar untuk mencari penghasilan lebih untuk mencukupi kehidupan kesehariannya. Televisi menjadi sahabat anak saat orangtua lebih banyak diluar daripada berada disekitar anak. Mereka lebih menganggap televisi menjadi suatu benda yang didalamnya terdapat berbagai film yang menghibur mereka tanpa batas.

Televisi menjadi favorit anak selain bermain bersama teman. Hal ini terlihat dalam televisi memiliki siaran berupa audio dan visual sehingga dapat memanjakan anak dalam keadaan apapun. Media televisi yang baik yaitu yang dapat menyajikan edukasi dan dapat membentuk perilaku anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara instan maupun bertahap. Menjadi peran orangtua dalam memahami isi dari penyajian program televisi sehingga saat anak ingin mengkonsumsi acara dalam media tersebut orangtua sudah mengetahui isi dari acara televisi tersebut. Perilaku anak usia dini merupakan dasar saat anak menjadi orang dewasa kelak. Orangtua memiliki peran utama dalam pembentukan karakter dan perilaku anak. Perilaku anak yang menjadi dasar pembentukan selanjutnya yaitu pembentukan nilai moral dan agama. Saat dasar moral dan agama seorang anak sudah tercukupi saat usia dini, maka kelak saat dewasa mereka dapat menjadi pribadi yang kuat dalam hal moral dan agama. Pembentukan moral dan agama sangat baik diterapkan pada anak usia dini, karena masa anak usia dini adalah masa golden age yaitu masa keemasan saat anak akan mudah menerima apapun yang dia dapatkan.

Keadaan yang terjadi di lapangan, anak kurang mendapatkan rangsangan otak secara maksimal. Struktur otak anak salah satunya dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan pada saat anak mengalami masa peka. Impilikasinya anak yang tidak mendapatkan lingkungan yang merangsang pertumbuhan otak atau tidak mendapatkan stimulasi psikososial seperti jarang disentuh atau jarang diajak bermain, akan mengalami keterlambatan perkembangan dibanding anak seusianya yang

mendapatkan cukup stimulasi.[4]Keterlambatan tersebut tidak hanya mempengaruhi kecerdasan tetapi juga berpengaruh terhadap pembentukan perilaku dan

kepribadian anak. Orangtua pekerja lebih banyak menyediakan waktu untuk pekerjaan dibandingkan keluarga dalam hal ini dispesifikkan kepada anak. Pekerjaan yang menuntut sempurna memupuk orangtua untuk selalu fokus pada pekerjaan mereka sehingga yang dilakukan anak dalam kehidupan kesehariannya kurang diperhatikan. Dalam hal ini orangtua lebih memilih memberikan fasilitas yang memadai agar anak merasa nyaman dirumah tanpa ada yang mengganggu dan menghalangi dan media televisi adalah salah satunya. Manajemen waktu yang tidak beraturan membuat anak merasa dapat berlehaleha tanpa banyak yang mengawasi dibandingkan terdapat orangtuanya dirumah sehingga anak merasa bebas tidak ada yang memperhatikan saat mereka asyik pada media televisi. Adakalanya orangtua memberikan jadwal kepada anak untuk mengikuti kesepakatan yang akan dibuat, namun kenyataan dilapangan yang terjadi adalah anak asyik didepan media televisi mengikuti acara yang tidak bisa diprediksi oleh orangtua bahkan anak lupa waktu saat berada dekat dengan media tersebut. Kondisi lain yang terjadi dilapangan, seringkali terlihat saat anak menonton televisi yang seharusnya mendapatkan pendampingan orangtua namun saat menonton acara tersebut tidak mendapatkan pendampingan dari orangtua. Hal ini menjadikan anak berperilaku semaunya terhadap waktu. Terdapat banyak anak yang lupa waktu karena benda elektronik yang satu ini sehingga mempengaruhi perilaku disiplin mereka. Berdasarkan data-data yang telah ditemukan, diketahui bahwa minimnya proses pemberian manajemen waktu terhadap waktu menonton televisi sehingga

nantinya akan mempengaruhi terhadap perilaku disiplin anak. Anak belum belum bisa memanajemen waktu sehingga anak tidak memperhatikan seluruh aktivitasnya yang seharusnya sudah dapat diberikan stimulus mengenai waktu. Minimnya pemberian manajemen waktu dapat berdampak perilaku disiplin anak usia dini. Anak memerlukan stimulasi tontonan melalui media televisi yang isinya dapat mendidik dan membuat siswa dapat berpartisipasi secara aktifdalam program televisi yang ditayangkan sehingga dapat mengasah dan meningkatkan berbagai aspekkemampuan yang dimiliki oleh mereka. Selain itu anak dapat memanajemen waktu mereka untuk dapat mengatur waktu sehingga dapat membentuk perilaku disiplin anak.

B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas, dapatlah diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Minimnya waktu yang disediakan orangtua untuk menemani anak dalam beraktivitas. 2. Masih kurangnya stimulus berupa manajemen waktu dalam keluarga terutama untuk anak usia dini. 3. Minimnya kontrol orangtua pekerja terhadap manajemen waktu anak dalam hal menonton televisi. 4. Minimnya pendampingan orangtua terhadap anak saat anak menonton program televisi. 5. Minimnya pemberian stimulasi disiplin untuk danak usia dini. 6. Belum terlihat adanya pengaruh manajemen waktu dan media televisi terhadap perilaku disiplin anak usia dini khususnya pada usia lima tahun.

C. Pembatasan Masalah Dari beberapa masalah yang telah diidentifikasikan, masalah akan dibatasi pada pengaruhmanajemen waktu dan media televisi terhadap perilaku disiplin anak usia lima tahun Manajemen waktu adalah suatu cara dalam menggunakan dan mengelola waktu sehingga seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam memamanajemen waktu untuk keluarga dapat

dilakukan dengan cara meluangkan waktu bermain dan makan malam bersama keluarga, menciptakan kegiatan membersihkan rumah, mengadakan rekreasi bersama keluarga, melakukan ibadah bersama keluarga, dan berolahraga bersama keluarga. Media televisi merupakan salah satu media telekomunikasi yang dapat menerima siaran berupa audio dan visual yang berwarna maupun monokrom (hitamputih) yang merupakan alat komunikasi jarak jauh dengan menggunakan penglihatan dan pendengaran sebagai alat bantunya. Perilaku disiplin merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan ketertiban. Perilaku disiplin yang mengaitkan antara nilai-nilai tersebut menjadi bagian dalam perilaku kehidupan. Bidang pengembangan yang berikan dibatasi pada perilaku bidang disiplin anak usia lima tahun. Pokok bahasan yang dipilih adalah media televisi. Alasan dipilihnya pokok bahasan ini karena berhubungan langsung dengan cara menanamkan dan mengembangkan manajemen waktu pada anak usia lima tahun yang nantinya akan menghasilkan perilaku disiplin anak usia dini.

D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah ada perbedaan perilaku disiplin pada anak yang diberikan manajemen waktu? b. Apakah ada pengaruh interaksi manajemen waktu dan media televisi terhadap perilaku disiplin anak usia lima tahun? c. Pada kelompok anak yang memiliki efektivitas menonton dengan menggunakan media televisi rendah, apakah ada perbedaan perilaku disiplin anak usia lima tahun? d. Pada kelompok anak yang memiliki efektivitas menonton dengan menggunakan media televisi tinggi, apakah ada perbedaan perilaku disiplin anak usia lima tahun?

E. Kegunaan Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengharapkan dapat memberikan kegunaan penelitian sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoretis Tujuan penulisan ini untuk keilmuan diharapkan dapat menjadi sedikit masukan untuk mengkaji dan mengembangkan teori tentang manajemen waktu dan media televisi serta menambah khasanah keilmuan mengenai perilaku disiplin anak usia dini khususnya usia lima tahun. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat berguna bagi: a. Guru Sekolah Dasar Dapat membantu melatih serta mengembangkan perilaku dan disiplin anak usia dini dan media televisimelalui pemberian manajemen waktu yang dapat diterapkan dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. b. Orangtua Dapat membantu memberikan pemahaman bagi orangtua akan pentingnya manajemen waktu dan media televisi untuk meningkatkan kemampuan sehingga dapat

meningkatkan disiplin anak usia dini sesuai dengan tahapan perkembangan anak dan kemudian dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Masyarakat Dapat ambil bagian dalam membantu menciptakan berbagai pelatihan

mengenai manajemen waktu untuk anak usia dini dalam mengembangkan perilaku disiplinnya.

Peneliti Selanjutnya Untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajemen waktu dan media televisi terhadapterhadap perilaku disiplin anak usia dini serta sebagai sumbangan pemikiran dan untuk melakukan penelitian lanjutan dalam mengembangkan manajemen waktu untuk anak usia dini.

[1] UU RI N0.20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra

Umbaran, 2003), h. 4.
[2] UU RI No. 23 Tahun 2002 Pasal IX Ayat 1, Perlindungan Anak. (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), h. 6.

[3] Soegeng Santoso, Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan Indonesia,

2002), h. 10.
[4] Fasli Jalal, Stimulasi Otak Untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Anak, Otak Anak dan Pendidikan

Budi Pekerti, Buletin PADU Jurnal Ilmiah Anak Dini Usia, edisi 02, Oktober 2002, p. 8. Posted 6th February by Titi Rachmi

You might also like