You are on page 1of 33

MENGGALI KEUNTUNGAN DARI POHON NANGKA

I. PENDAHULUAN Pohon nangka umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai 30 m. Batang bulat silindris, sampai sekitar 1 m garis tengahnya. Tajuknya padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian tumbuhan mengeluarkan getah putih pekat apabila dilukai. Daun tunggal, tersebar, bertangkai 1-4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku, bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 5-25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai 8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin. Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua. Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak. Keping bijinya tidak setangkup.

II. ISI 1. SEJARAH SINGKAT Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India dan menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (sunda). Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka (Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).

NANGKA ( Artocarpus heterophyllus Lamk )

Klasifikasi ilmiah Kerajaan Divisi Kelas Ordo Famili Genus Nama : Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Rosales : Moraceae : Artocarpus binomial Artocarpus

Spesies : A. heterophyllus heterophyllus Lamk

Deskripsi Habitus : Pohon, tinggi 10-15 m. Batang : Simpodial, hijau kotor.

Daun cm, Bunga tangkai berpon-pori, Buah Biji Akar

: Pangkal tumpul, panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm, tangkai panjang + 2 hijau. : Majemuk, bentukbulir, sllindris, berkelamin dua, di ketiak daun, bulat memanjang, hijau,bulir betina silindris, ujung kepala putik pipih. : Bum, bulat atau lonjong, hijau kekuningan. : Bulat telur, berkulit tipis, putih. : Tunggang, kuning kecoklatan.

Nangka merupakan tanaman pohon dan bercabang banyak. Daunnya kaku berbentuk lonjong, permukaan bagian atas daun lebih licin dan berwarna terang daripada bagian bawah daun. Buahnya berukuran besar dan berbentuk bulat lonjong, permukaannya kasar dan berduri. Nangka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 10-20 meter. Tanaman ini mulai berbuah setelah berumur tiga tahun. Panjang buah berkisar antara 30-90 cm, sedangkan bijinya berukuran lebih kurang 3,5 cm. Tanaman nangka termasuk spesies Arthocarphus heterophilus, Genus Arthocarpus, Familia Moracea, Ordo Urtilcales, dan Subklas Dicotyledonae. Umumnya buah nangka dijadikan buah meja yang dikonsumsi setelah makan.

2. JENIS TANAMAN Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka buah besar dan pohon nangka buah mini. 1) Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.

2) Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.

Berdasarkan kondisi, daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: 4

1) Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah lepas dari buah. 2) Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras. (nangka celeng dan nangka belulang). 3) Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik. Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.

3. MANFAAT TANAMAN Hasil dan Kegunaan Nangka terutama dipanen buahnya. "Daging buah" yang matang seringkali dimakan dalam keadaan segar, dicampur dalam es, dihaluskan menjadi minuman (jus), atau diolah menjadi aneka jenis makanan daerah : dodol nangka, kolak nangka, selai nangka, nangka goreng tepung, keripik nangka, dan lain - lain. Nangka juga digunakan sebagai pengharum es krim dan minuman, dijadikan madu nangka, konsentrat atau tepung. Biji nangka, dikenal sebagai "beton", dapat direbus dan dimakan sebagai sumber karbohidrat tambahan. Buah nangka muda sangat digemari sebagai bahan sayuran. Di Sumatera, terutama di Minangkabau, dikenal masakan gulai nangka. Di Jawa Barat buah nangka muda antara lain dimasak sebagai salah satu bahan sayur asam. Di Jawa Tengah dikenal berbagai macam masakan dengan bahan dasar buah nangka muda (disebut gori), seperti sayur lodeh, sayur megena, oseng - oseng gori, dan jangan gori (sayur nangka muda). Di Yogyakarta nangka muda terutama dimasak 5

sebagai gudeg. Sementara diseputaran Jakarta dan Jawa Barat, bongkol bunga jantan (disebut babal atau tongtolang) kerap dijadikan bahan rujak. Ketupat gulai nangka, contoh olahan dari "buah" nangka muda. Daun - daun nangka merupakan pakan ternak yang disukai kambing, domba maupun sapi. Kulit batangnya yang berserat, dapat digunakan sebagai bahan tali dan pada masa lalu juga dijadikan bahan pakaian. Getahnya digunakan dalam campuran untuk memerangkap burung, untuk memakal (menambah) perahu dan lain lain.

1) Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.

Gulai nangka muda tampak lezat dan mengundang selera

Salah satu olahan daging buah nangka yang sudah terkenal di dalam maupun luar negeri.Makanan yang dibuat dari bahan dasar buah nangka ini yaitu Gudeg.Hampir di setiap sudut Jogja ada tuh warung makan Gudeg, hehehe. Di jalan kaliurang antara perempatan kentungan ama kantor pos polisi depok yang jaraknya cuma 3 km aja kalo pagi ada lebih 5 lesehan gudeg yang siap melayani anda, tentu saja harus bayar. Trus gudeg yang terkenal kayak Yu Djum, Yu Narni, Gudeg Mijilan, Gudeg Bu Ahmad,Gudeg Pawon, Gudegayooo yang tau ditambahin yaaa.

Daging buah nangka yang sudah dikupas dan dihilangkan bijinya tampak segar, siap untuk disajikan sebagai makanan penutup.daging buah nangka juga dapat diolah menjadi makanan-makanan lain yang siap dijual kepada konsumen.seperti gambar dibawah ini..

Kue keju nangka.

Keripik daging buah nangka, cocok untuk camilan saat santai.

2) Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran).

Pemanfaatan Tepung Biji Nangka sebagai Media Isolasi Enzim Amilase Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai biokatalis dalam sel hidup. Kelebihan enzim dibandingkan katalis biasa adalah (1) dapat meningkatkan produk beribu kali lebih tinggi; (2)bekerja pada pH yang relatif netral dan suhu yang relatif rendah; dan (3) bersifat spesifik dan selektif terhadap subtrat tertentu. Enzim telah banyak digunakan dalam bidang industri pangan, farmasi dan industri kimia lainnya. Dalam bidang pangan misalnya amilase, glukosa-isomerase, papain, danbromelin, sedangkan dalam bidang kesehatan contohnya amilase, lipase, dan protease. Enzim dapat diisolasi dari hewan, tumbuhan dan mikroorganisme. Mikroorganisme adalah sumber yang potensial sebagai bahan baku untuk produksi enzim. Hal ini disebabkan (1) ekonomis, karena dapat dihasilkan dalam waktu yang cukup pendek dan media yang cukup murah; (2) kondisi reaksi seperti pH dan temperatur, mudah diatur dibandingkan dengan tumbuhan dan hewan; dan (3) peningkatan produksi enzim dapat dikondisikan dengan cara penambahan induser tertentu. Jika dibandingkan dengan berbagai jenis tanaman yang umum dipakai sebagai penghasil karbohidrat, maka biji nangka termasuk memiliki kadar bahan kimia yang

10

relatif potensial. Kandungan kimia biji nangka jika dibandingkan dengan beberapa tanaman sumber karbohidrat lainnya dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Komposisi kimia biji nangka dan sumber karbohidrat lain per 100 gram bahan yang dapat dimakan. Komponen Biji Nangka

Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan makanan misalnya dibakar atau diolah menjadi kolak. Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa kandungan kimia yang relatif lengkap pada biji nangka sumber karbohidrat lainnya. Hal ini memungkinkan biji nangka dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan dari Aspergillus oryzae untuk menghasilkan enzim amilase. Untuk pengujian aktivitas enzim amilase dari Aspergillus oryzae pada medium pati biji nangka dibutuhkan adalah sebagai berikut: spektrofotometer, sentrifus, autoklaf, pH meter, neraca analitis dan alat gelas.

Sedangkan tahap penelitiannya adalah sebagai berikut: Pembuatan pati biji nangka dilakukan dengan cara 1 kg pati biji nangka dimasukkan ke dalam larutan NaHSO4 400 ppm. Untuk memperkecil volume dan menghilangkan lendir, biji nangka dipotong halus, dijemur, digiling halus sampai

11

didapatkan tepung dengan ayakan ukuran 50 mesh.Pembuatan medium fermentasi dilakukan dengan cara 40 gr pati biji nangka dicampur dengan 1,4 grkamar dengan kecepatan 1000 rpm. Penentuan aktivitas enzim amilase dilakukan dengan mengambil 1 ml filtrat hasil fermentasi ditambahkan 3 ml larutan di Nitro-salisilat (DNS), dipanaskan sampai mendidih selama 10 menit,didinginkan pada suhu kamar, dikocok, ditambahkan 5 ml aquades, diukur serapannya pada panjang gelombang 550 nm dengan spektrofotometer. Penentuan kondisi fermentasi optimum Aspergillus oryzae untuk isolasi enzim amilase dengan menggunakan pati biji nangka dilakukan terhadap (1) waktu fermentasi optimum; (2) jumlah tepung biji nangka yang diberikan pada medium fermentasi; dan (3) pH optimum fermentasi. Ke dalam 6 buah erlemeyer yang berisi 50 media fermentasi diinokulasikan 5 ml inokulum, dikocok dengan shaker incubator pada suhu 400C dengan kecepatan 1000 rpm. Waktu fermentasi divariasikan selama 12, 24, 36, 48, 72, dan 84 jam, selanjutnya disentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm. Filtrat yang didapat merupakan enzim amilase kasar dan dilakukan pengujian aktivitasnya. Hal yang sama dilakukan terhadap konsentrasi pati biji nangka dengan variasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan 6%, demikian juga terhadap pH optimum divariasikan dengan 5,4; 5,6; 5,8; 6,0; dan 6,2. Informasi Teknis No. 41. Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Konservasi Alam, Bogor Jakarta, Februari 2000

12

RESEP MAKANAN Biji nangka dapat juga dijadikan aneka resep makanan, salah satunya adalah :

COOKIS BIJI NANGKA

Bahan : - Biji nangka (standar 100 gram), - Garam halus 1,08 gram, - Gula halus 34 gram, - Soda kue 0,45 gram, - Bubuk skim 2 gram, - Shortening 32 gram, dan - air secukupnya. Alat : - Oven, mixer, pisau, alat penggiling (blender), ayakan, dan cetakan. Cara Membuat : o Keringkan biji nangka dalam oven bersuhu 50C agar kulitnya mengeras. Kemudian, rendam biji tadi dalam air dingin selama 1 jam. o Kelupaskan kulit biji hingga diperoleh daging biji tanpa kulit. o Iris-iris biji nangka dalam oven atau dijemur hingga benar-benar kering.

13

3) Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

4) Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel, konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.Berikut ini adalah contoh gambar dari hasil olahan kayu nangka :

a. Gambar diatas merupakan potongan-potongan kayu nangka yang siap diolah menjadi barang-barang yang dapat menghasilkan keuntungan yang besar seperti gambar dibawah ini.

14

b. Alat perkantoran dan rumah tangga dari kayu nangka

Gambar pintu yang dibuat dari kayu nangka tampak kuat dan kokoh

15

Bangku dari kayu nangka yang tahan lama

c. Rumah santai di kawasan pariwisata yang dapat disewakan untuk pengunjung yang sedang rekreasi.

16

d. Patung budha dari kayu nangka yang sudah dicat warna emas tidak kalah bagusnya dari patung budha yang dibuat dari logam kuningan, serta patung gajah duduk yang tanpak cantik dan mempesona.

e. Patung dari kayu nangka yang sering digunakan dalam upacara adat didaerah tertentu yang sangat tinggi harganya hingga puluhan juta.

17

f. Patung-patung diatas merupakan hasil seni yang banyak dicari oleh para kolektor yang ingin menghiasi rumah mereka karena bentuknya yang unik,cantik,menggemaskan serta memiliki daya pikat tersendiri.

18

g. Topeng kayu nangka untuk hiasan rumah

19

h. Hasil olahan kayu nangka yang dibuat untuk alat musik seperti gitar diatas yang sangat menawan.bahkan dari produk gitar terkenal seperti, Yamaha, Fender, dan Ibanez juga tertarik untuk menggunakan kayu nangka sebagai alternative dalam pembuatan gitar mereka.

20

Kerajinan dari kayu nangka, mainan yang digemari anak-anak sampai orang dewasa

21

5) Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Akar : membantu pengobatan demam, demam malaria Daun : mengobati bisul Biji : mengobati mencret/diare Ramuan : Dua buah nangka yang masih kecil (kebabal nangka) ditumbuk atau diparut, lalu peras dengan setengah cangkir air. Tambahkan seujung sdt garam. Kemudian saring. Minum dua kali sehari.

Daun tanaman, ini juga di rekomendasikan oleh pengobatan ayurveda sebagai obat antidiabetes karena ekstrak daun nangka memberi efek hipoglikemi (Chandrika, 2006). Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI, borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat. Sementara biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. K, 1987). Biji nangka dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan makan campuran). Khasiat kayu sebagai anti spasmodic dan sedative, daging buah sebagai ekspektoran, daun sebagai laktagog. Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel,

22

konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi, dayung, perkakas, dan alat musik. Getah kulit kayu juga telah digunakan sebagai obat demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi. Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan kimia dalam kayu adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tanin. Selain itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid yang baru, yakni morusin, artonin E, sikloartobilosanton, dan artonol B (Ersam T, 2001). Bioaktivitasnya terbukti secara empiric sebagai antikanker, antivirus, antiinflamasi, diuretil, dan antihipertensi (Ersam T, 2001).

4. SENTRA PENANAMAN Merupakan buah utama bahkan dianggap sebagai pangan pokok pada saat kekurangan pangan. Di Asia Tenggara, nangka terutama dipelihara di pekarangan dan dikebun buah campuran; pada tahun 1980-an beberapa kebun buahnya yang luas ditanamai nangka sebagai tanaman tumpang sari dengan Nangka. Karena buahnya mudah sekali busuk, tidak dapat dilakukan perdagangan ekspor ke Australia, Eropa dan sebagainya dari pabrik-pabrik pengalengan di Malaysia.

5. SYARAT TUMBUH Iklim 1) Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka. 2) Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan ratarata 1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan kering lebih dari 4 bulan 3) Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa dan pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhannya. 4) Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu udara maksimum 31- 31,5 derajat C. 5) Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.

23

Media Tanam 1) Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial, tanah liat berpasir/liat berlempung yang dalam dan beririgasi baik. 2) Umumnya tanah yang disukai yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohon ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh dan menghasilkan buah. 3) Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5, tetapi yang optimum pH 67. 4) Kedalaman air tanah yang cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam pada tanah yang cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m). Ketinggian Tempat Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat 1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka adalah antara 0-800 m dpl. Ciri dan Umur Panen Kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut: 1) Apabila buah tersebut dipukul-pukul dengan benda (misalnya punggung pisau) akan berbuyi nyaring. 2) Perubahan warna kulit buahnya dari hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau kecoklat-coklatan. 3) Mengeluarkan bau yang khas atau aromanya harum. 4) Durinya mulai lunak dan jarak satu duri dengan duri lainnya semakin lebar 5) Kulit buah terlihat seperti akan pecah.

Cara Panen Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dengan pisau tajam dan buah nangka itu diturunkan dengan hati-hati.

24

Pohon nangka yang berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan nangka mini pada umur 1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan sejak bunganya muncul. Periode Panen Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah itu harus diremajakan. Hasil buah per tahun per pohon beragam umumnya berkisar 8-12 buah/pohon/tahun. PASCAPANEN Pengumpulan Buah nangka dikumpulkan oleh pemborong atau dibawa langsung ke pasar dan dijual ke pedagang eceran atau dibelah dan dilepas satu-satu untuk dijual langsung ke konsumen.

Penyimpanan Daging buah nagka yang tebal itu seringkali diekstrak, dibersihkan, dan dijual dalam keadaan ekstrak segar. Jika persediaan melimpah, buah nangka diawetkan, caranya ialah: daging buah dipisahkan dari bijinya, kemudian dicuci, dipipihkan, dan dijemur ditambah gula atau sirop, atau tanpa diberi apa-apa. Hasil olahan ini dijual sebagai kue kering. Di semenanjung Malaysia dilakukan pengalengan.

25

Penanganan Lain Daging buah nangka digunakan untuk mengharumkan es krim dan minuman/dijadikan madu nangka, konsentrat, atau tepung dan dimanfaatkan dalam pembuatan minuman. Biji nangka bisa dibuat tepung biji nangka yang dicampurkan ke dlam tepung gandum untuk pembuatan roti. Penggunaan tepung biji nangka sebagai bahan substitusi sebagian tepung terigu dalam pembuatan cookies dan BMC (Bahan Makanan Campuran).

26

27

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN Perkiraan analisis usaha tani tanaman nangka buah besar seluas 1 ha pada tahun 1999 di daerah Sukabumi (Jawa Barat). a) Biaya produksi tahun ke-1 1. Tanah 1 ha @ m2 x Rp. 15.000,- Rp. 15.000.000,2. Bibit 150 pohon @ Rp. 50.000,- Rp. 7.500.000,3. Pupuk - Kandang 9500 kg @ Rp. 60,- Rp. 570.000,- Urea 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,- TSP 1400 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 2.100.000,- KCl 1400 kg @ Rp. 1.600,- Rp. 2.240.000,- NPK 1400 kg @ Rp. 2.800,- Rp. 3.920.000,- Hormon/mineral 70 liter @ Rp. 3.500,- Rp. 245.000,4. Obat dan pestisida - Insektisida 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,- Fungisida 150 liter @ Rp. 5.000,- Rp. 750.000,5. Alat dan bangunan - Bangunan dan sumur Rp. 2.500.000,- Alat semprot 2 unit @ Rp. 75.000,- Rp. 150.000,- Cangkul 2 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 10.000,- Sabit 2 buah @ Rp. 3.500,- Rp. 7.000,- Garpu 2 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 6.000,- Golok 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp. 15.000,- Gunting pangkas 3 buah @ Rp. 5.000,- Rp. 15.000,- Gergaji pangkas 2 buah @ Rp. 6.000,- Rp. 12.000,- Ember 5 buah @ Rp. 3.000,- Rp. 15.000,6. Tenaga kerja tetap - Upah 5 bok 12 x 2 orang x Rp. 30.000,- Rp. 3.600.000,- Pakaian 5 x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,- THR 5 x Rp. 25.000,- Rp. 125.000,7. Tenaga kerja lepas - Membuat lubang tanam 15 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 45.000,- Memupuk dan menanam 25 OH @ Rp. 3.000,- Rp. 75.000,Jumlah biaya produksi tahun ke-1 Rp. 42.115.000,28

2) Pendapatan dan keuntungan 1. Tahun ke-5 produk ke 1: 0,25x150x30xRp. 30.000 Rp. 33.750.000,Keuntungan Rp. 33.750.000 Rp. 42.115.000 = - Rp. 8.365.000,2. Tahun ke-6 produk ke 2: 0,25x150x60xRp. 30.000 Rp. 67.500.000,Keuntungan Rp. 67.500.000-Rp.8.365.000+Rp. 16.765.000 Rp. 42.370.000,3) Investasi rata-rata perpohon: Rp. 175.096,Keterangan: pada tahun ke-7 keuntungan sudah dapat menutupi investasi yang dikeluarkan.

29

III. PENUTUP Prospek buah nangka sebenarnya dapat dikatakan cukup cerah. Perrmintaan komoditas buah ini selalu menunjukkan peningkatan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sayangnya, besarnya permintaan belum dapat diimbangi dengan produksinya. Kondisi tersebut antara lain disebabkan masih jarangnya perkebunan nangka yang dikelola dengan pendekatan agribisnis. Pemeliharaan kultivar-kultivar unggul merupakan langkah yang penting sekali dalam menutup perbedaan antara potensi dan budidaya. Ada beberapa kultivar yang baru dan rasanya memikat konsumen yang sudah biasa memakannya; kultivar-kultivar ini dapat digunakan untuk menembus pasaran lain. Jika kultivar-kultivar dapat menggeser populasi yang berasal dari benih, menjadi mudahlah mempelajari fenotipe pohonnya, mengingat semua pohon dari satu kultivar memilki genotipe yang sama. Ini berarti perbedaan antar pohon dalam irama pertumbuhan, waktu berbunga, intensitas penyerbukan, pembentukan buah dan hasil produksi mungkin disebabkan oleh adanya faktor-faktor lingkungan. Jadi pengamatan fenologi suatu kultivar di berbagai lingkungan dapat memberikan gambaran bagaimana berfungsinya pohon dan memberikan pertanda untuk menyisihkan faktorfaktor pembatas hasil.

30

DAFTAR PUSTAKA

1) Anonimous, 1975. Bertanam Pohon Buah-buahan Jilid II. Yayasan Kanisius, Jakarta 2) Anonimous, 1993. Ragam Buah Unggul Nasional. Bonus Trubus No. 289Desember 1993/Tahun XXIV 3) Anonimous, 1984. Nangka Misin, Gabungan Nangka dan Cempedak. Buletin Informasi Pertanian, 1983/1984; No. 05. Departeman Pertanian. 4) Candrika, 2006, Hypoglycaemic Action Of The Flavanoid Fraction of Artocarpus heterophyllus Leaf, Afr. J. Trad. CAM, 3 (2) : 42-50

5) Ersam, T., 2001, Senyawa Kimia Makromolekul beberapa Tumbuhan Artocarpus Hutan Tropika Sumatera Barat, Disertasi ITB, Bandung

6) Harry, N.R, 1994. Nangka. Dalam Lembaran Informasi Prosea. No.7. PROSEA Indonesia- Yayasan PROSEA, Bogor. Hal: 41-42

7) Heyne, K, 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Cetakan I. Badan Litbang Kehutanan, Jakarta 8) Lembaga Biologi Nasional LIPI, 1977. Buah-buahan Cetakan Kedua. PN. Balai Pustaka, Bogor 9) Saptorini, N, Eti Widayati, dan Lila Sari, 1994. Membuat Tanaman Cepat Berbuah Edisi VIII. Penerbit: Penebar Swadaya, Jakarta 10) Suharti, Sri dan Harun Alrasyid, 1993. Pedoman Teknis Tanaman Buah Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk). Informasi Teknis No. 41.

31

Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehutanan dan Konservasi Alam, Bogor Jakarta, Februari 2000 11) Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, edisi kedua, Departemen Kesehatan RI, Jakarta

32

Riwayat penulis : Mujib Ridwan, lahir di Yogyakarta pada tanggal 26 Maret 1986 adalah seorang mahasiswa fakultas saintek jurusan biologi UIN Yogyakarta.lulus SMA tahun 2006, lulus SMP tahun 2002 dan SD tahun 1999.pengalaman organisasi kurang hanya mengikuti yang kegiatan UKM adalah olahraga.Buku Madu . Buku ini memang disiapkan penulisnya untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.Akan tetapi masyarakat umum juga dapat menggunakan buku ini.Beberapa karakteristik buku ini antara lain : isinya mudah dipahami, bahasanya sederhana dan ganbarnya jelas.Buku ini bisa membantu semua pihak yang ingin memahaminya secara mendalam. Inti dari buku ini menjelaskan bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha dalam MENGGALI KEUNTUNGAN DARI POHON NANGKA.Dengan demikian, buku ini sangat berguna bagi siapa saja yang ingin mempelajari dan mempraktekkannya. pertama ditulisnya

Mengungkap Budidaya, Manfaat, Khasiat dan Bisnis Lebah

33

You might also like