You are on page 1of 4

Ulkus Peptikum Etiologi Beberapa penyebab ulkus peptikum 1.

OAINS Agresif HCl + pepsin Sel parietal : - genetic - MAO, BAO -

Tukak peptik
4. ulcerogenik (obat 5 FU, Obat Osteoporosis, sigaret emosional, gempa bumi, perang, COPD, sirosis, GGK)

3. Stress Defensif

2. HP

Inflamasi

Epidemiologi Tersebar di seluruh dunia, dengan prevalensi tergantung pada sosial ekonomi, demografi. Sering dijumpai pada pria, dan usia lanjut dan kelompok sosial ekonomi rendah dengan puncak pada dekade ke-6. Insiden dan kekambuhan menurun sejak ditemukan kuman H. pylori sebagai penyebab dan dilakukannya eradikasi. Di Britania Raya sekitar 6-20% penduduk menderita tukak pada usia 55 tahun. Autopsi biasanya dilakukan pada usia lanjut, dimana pemakaian obat OAINS meningkat, sehingga kejadian tukak gaster juga meningkat. Manifestasi Klinis Secara umum mengeluh dispepsia. Gambaran klinis utama, adalah nyeri epigastrium intermitten kronis yang secara khas akan mereda setelah makan atau menelan antasid. Nyeri biasanya timbul 2-3 jam setelah makan atau pada malam hari sewaktu lambung kosong. Rasa sakit timbul setelah makan, yang dirasakan di sebelah kiri garis

tengah perut. Nyeri ulkus peptikum digambarkan sebagai nyeri teriris, terbakar, atau rasa tidak enak. Sekitar seperempat dari penderita ulkus mengalami perdarahan. Dapat terjadi muntah, dengan warna muntahan merah atau seperti kopi, anoreksia dan penurunan berat badan. Ulkus peptikum jarang bergejala sebagai nyeri perut bagian atas yang menetap; namun ciri khas ulkus peptikum adalah eksaserbasi dan remisi. Pola nyeri yang hilang setelah makan dapat saja tidak khas pada ulkus peptikum. Bahkan pada beberapa penderita ulkus peptikum, makanan dapat memperberat nyeri. Diagnosis Anamnesis Menggali manifestasi klinis dari ulkus peptikum Mencari adanya riwayat ulkus dalam keluarga Menggali faktor predisposisi seperti pemakaian NSAID, perokok, dan alkohol. Terdapat riwayat penyakit kronik seperti COPD, sirosis hati tukak tanpa komplikasi (jarang menunjukkan kelainan fisik) : rasa sakit atau nyeri ulu hati, di kiri garis perut, terjadi penurunan berat badan goncangan perut atau succusion splashing dijumpai 4-5 jam setelah makan disertai muntah-muntah adanya retensi cairan lambung dari komplikasi tukak/gastric outlet obstruction atau stenosis pilorus takikardi, syok hipovolemik, tanda dari perdarahan Pemeriksaan radiologi dengan barium meal kontras ganda Gambaran radiologi: berupa crater/kawah dengan batas jelas disertai lipatan mukosa yang teratur keluar dari pinggiran tukak dan niche dan gambaran suatu proses keganasan lambung biasanya dijumpai suatu filling defect Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Fisik

Untuk memastikan keganasan tukak gaster, dilakukan pemeriksaan histopatologi, sitologi brushing dengan biopsi melalui endoskopi Gambaran endoskopi suatu tukak jinak berupa luka terbuka dengan pinggiran teratur, mukosa licin, dan normal disertai lipatan yang teratur keluar dari pinggiran tukak. Biopsi mukosa gaster harus didapatkan untuk pemeriksaan rapid urea test dan pemeriksaan histologi. Namun, spesimen untuk pemeriksaan histologi tidak diperlukan bila, tes ureanya positif. Pemeriksaan untuk H. pylori, dapat dilakukan dengan fecal antigen assay atau urea breath test.

Prognosis & Komplikasi 1. Perdarahan Merupakan komplikasi ulkus peptikum yang paling sering terjadi. Gejala yang berkaitan dengan perdarahan ulkus bergantung pada kecepatan kehilangan darah. Kehilangan darah yang ringan dan kronis dapat menyebabkan anemia defisiensi besi. Hasil pemeriksaan darah samar dari feses dapat memperlihatkan hasil yang positif (tes guaiac positif) atau feses mungkin kehitaman seperti ter (melena). Perdarahan masif dapat menyebabkan hematemesis (muntah darah), menimbulkan syok, dan dapat memerlukan transfusi darah serta pembedahan darurat. Hilangnya nyeri sering menyertai perdarahan sebagai akibat efek bufer darah. Mortalitas berkisar hingga 10%, dan pasien yang berusia lebih dari 50 tahun memiliki angka mortalitas yang lebih tinggi. Kelompok ini mewakili sekitar 20-25% kematian total akibat ulkus peptikum. 2. Perforasi/penetrasi Ulkus biasanya terjadi didinding anterior lambung. Penyebab utama perforasikemungkinan disebabkan oleh berlebihannya sekresi asam dan seringkali terjadi akibat menelan obat NSAID, yang mengurangi jumlah ATP, menyebabkan rentan terhadapa stres oksidan. Perbaikan sel yang tertunda ini menyebabkan terjadinya perforasi.

Perforasi ulkus peptikum biasanya ke lobus kiri hati, dapat menimbulkan fistula gastro kolik. Penetrasi adalah suatu bentuk perforasi yang tidak terbuka/tanpa pengeluaran isi lambung karena tertutup oleh omentum/organ perut disekitar. 3. Obstruksi/stenosis Insidensi 1-2% dari pasien tukak. Keluhan pasien akibat obstruksi mekanik berupa cepat kenyang, muntah berisi makanan tak tercerna, mual, sakit perut setelah makan/post prandial, berat badan turun. Kejadian obstruksi bisa temporer akibat peradangan daerah peri pilorik timbul edem, spasme. Ini akan membaik bila peradangan sembuh. Obstruksi permanen dapat terjadi akibat fibrosis tukak yang mengakibatkan mekanisme pergerakan anteroduodenal terganggu. 4. Intractability Intractability merupakan istilah yang digunakan untuk pasien dengan tukak yang bahkan setelah diberi terapi PPI secara intensif. Gejala bisa muncul atau tidak. Kasus yang jarang ini dapat terjadi akibat kompliansi yang buruk dengan pengobatan yang direkomendasikan, penggunaan obat-obat ulserogenik atau penyakit lain, lain (ex, penyakit Crohn, iskemia, infeksi bakteri dengan pathogen lain, selain H. pylori, infeksi virus. Sumber IPD & Patofisiologi Price & Wilson

You might also like