You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

1.1.1 Konsep Dasar Penyuluhan Dalam usaha meningkatkan nilai tambah dirinya di masyarakat, manusia memerlukan pendidikan baik formal, non formal maupun informal. Walaupun, masyarakat mengetahui bahwa pendidikan itu penting, tetapi tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan formal. Dalam usaha meningkatkan kapasitasnya sehingga mampu menjalankan perannya dalam masyarakat, pendidikan non formal merupakan alternatif pendidikan yang dapat ditempuh. Salah satu pendidikan non formal yang umumnya dilakukan adalah penyuluhan. Penyuluhan merupakan proses pendidikan diluar sekolah yang

diselenggarakan secara sistematis ditujukan pada orang dewasa (masyarakat) agar mau, mampu dan berswadaya dalam memperbaiki atau meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat luas. Penyuluhan perikanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Media penyuluhan perikanan merupakan salah satu bagian penting dalam proses pembelajaran bagi pelaku utama pada kegiatan penyuluhan. Pemanfaatan dan pemilihan media harus menjadi bagian penting yang harus dikuasai oleh seorang penyuluh perikanan, sehingga seorang penyuluh perikanan perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran. Penyajian media yang menarik dipandang sulit dan pembelajaran masih sering teraibaikan dengan berbagai alasan, padahal media penyuluhan yang menarik akan membantu mengkomunikasikan informasi penyuluhan kepada sasaran. Media yang baik harus sesuai dengan kondisi sasaran, merupakan tujuan pembuatan media penyuluhan. Pemilihan media penyuluhan harus disesuaikan

dengan situasi, kondisi, waktu, ketersediaan biaya dan sumberdaya pendukung serta perubahan lingkungan strategis Dengan kata lain, penyuluhan merupakan usaha untuk mengubah pengetahuan, sikap, kebiasaan dan keterampilan dengan membantu, mempengaruhi dan memotivasi masyarakat sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Pada hakekatnya penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Proses yang dialami mereka yang disuluh sejak mengetahui, memahami, mentaati, dan kemudian menerapkannya dalam kehidupan yang nyata, adalah suatu proses komunikasi. Setiap penyuluh harus bisa menjadi komunikator yang handal agar apa yang sampaikan dapat diterima sasaran dengan baik. Namun, setiap komunikator belum tentu penyuluh karena tujuan orang berkomunikasi kadangkala hanya sebagai menyampaiankan pesan saja tidak sampai membimbing dan mengarahkan sasaran agar dapat menerapkan pesan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penyuluhan bertujuan mengadakan perubahan timbulnya hasrat atau keinginan sasaran sehingga dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan melakukan penilaian mencoba yang pada akhirnya menerapkan atau mempraktekkan segala pesan yang disampikan oleh penyuluh. Selain itu, dalam penyuluhan materi pesan selalu memperhatikan kelayakan teknis, ekonomis, sosial dan aspek lingkungan. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hubungan antara manusia itu sendiri memerlukan suatu proses yang sering disebut komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan kepada komunikan (penerima) dari komunikator (sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diinginkan komunikator.Setiap

komunikasi dalam penyuluhan dalam bidang perikanan selalu mengharapkan umpan balik berupa respon yang positif dari sasarannya, yaitu berupa perubahan perilaku dan termanifestasikan dalam bentuk perubahan tindakan-tindakan. Namun respon yang diharapkan tidak selalu ada, sehingga yang bersangkutan merasa gagal. Kegagalan komunikasi, dapat diartikan sebagai komunikasi yang tidak mencapai tujuannya, yaitu komunikasi yang tidak memperoleh efek yang diharapkan oleh komunikator maupun oleh

komunikannya. Sebaliknya komunikasi dianggap berhasil bila ada tanggapan

dari kedua belah pihak yang terkait dan sama-sama merasa puas oleh komunikasi tersebut.Berdasarkan hal tersebut penting bagi seorang penyuluh untuk memahami pokok pokok pikiran dalam komunikasi sehingga kegiatan penyuluhan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang sesuai dengan yang diharapkan. Kompetensi penyuluh menjadi sangat penting untuk selalu disesuaikan dengan tuntutan masyarakat dan tantangan zaman. Hal ini tidak berarti penyuluh harus serba bisa (polivalen), tetapi penyuluh yang diharapkan adalah penyuluh yang dapat berperan sebagai fasilitator bagi transformasi yang diharapkan masyarakat dan pelaku utama. Pelaku utama sangat berharap figur penyuluh yang berani, jujur, terbuka dan kreatif. Berani dalam mengambil langkah yang tepat dan cepat, jujur akan kelebihan dan kekurangan diri, terbuka dalam arti dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, dan kreatif dalam arti mampu berinovasi dan mengembangkan berbagai modifikasi atas teknologi yang sudah ada. Sejalan dengan itu, penyuluh harus dapat mengembangkan suasana pembelajaran yang kondusif dan harus mampu memberi contoh

(kewirausahaan), memberi semangat, dan memandirikan pelaku utama. Penyuluh juga harus mampu mengembangkan jaringan kerja sama dengan berbagai kalangan, baik swasta maupun pemerintah, baik untuk keperluan konsultasi maupun distribusi hasil perikanan, dan lain sebagainya.

Kompleksitas masalah di bidang kelautan dan perikanan memerlukan koordinasi dan sinkronisasi lintas sektoral. Penyuluh yang kompeten dengan keahlian yang handal sebagai penggerak pembaharuan dan mitra sejajar bagi pelaku utama sangat diperlukan. Peran penyuluh hendaknya tidak semata untuk mengejar pertumbuhan (produksi), namun yang lebih diprioritaskan adalah aspek penyadaran pelaku utama, pengembangan kapasitas dan motivasi pelaku utama untuk mewujudkan tata kehidupan yang lebih bermartabat melalui penerapan usaha perikanan yang berkelanjutan. Pemahaman keberlanjutan pengelolaan usaha perikanan meliputi dimensi sosial, ekonomi, lingkungan, dan pengembangan teknologi yang tepat secara berkelanjutan.

1.1

Tujuan Tujuan dari penyusunan makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa

dan mahasisiwi dapat mengetahui dan mendapatkan informasi tambahan mengenai pengaplikasinya dalam penyuluhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan (uu no 16 th 2006 ttg sistem penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan). Penyuluhan lebih sekedar penerangan dan propaganda : Penerangan: Pemberitahuan sesuatu kepada seseorang atau sekelompok orang

dimana pihak yang diberi penerangan bersikap memperhatikan. Propaganda: usaha menumbukan rasa dan sikap publik terhadap suatu benda

atau masalah, sehingga timbul perasaan tertarik. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan. Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif, dan konatif. 1. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap sesuatu objek. 2. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau keyakinan seseorang mengenai objek. 3. Adapun komponen konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek sikap. Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran. Pengertian Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon suatu objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadinya perilaku atau tindakan yang diinginkan.

You might also like