Professional Documents
Culture Documents
Dede Djuhana
E-mail:dede@fisika.ui.ac.id
Departemen Fisika FMIPA-UI
0-0
Cahaya
Teori Korpuskuler (Newton)
Cahaya adalah korpuskel–korpuskel yang dipancarkan oleh sumber dan merambat lurus dengan
kecepatan besar. Teori ini tidak dapat menerangkan peristiwa interferensi
~y
E = ~ oy cos(kx − ωt) = ŷEoy cos(kx − ωt)
E (1)
~z
E = ~ oz cos(kx − ωt + ) = ẑEoz cos(kx − ωt + )
E (2)
~
E(x, t) = ~ oz cos(kx − ωt + ) = ẑEoz cos(kx − ωt − π + 2mπ)
E (6)
2
= ~ o [ŷ cos(kx − ωt) + ẑ sin(kx − ωt)]
E
~ o | tetapi vektornya tidak lagi terletak pada
Gelombang resultan mempunyai harga amplitudo tetap yaitu |E
bidang datar sehingga gelombang ini adalah gelombang terpolarisasi melingkar.
~
E(x, t) = ~ oz cos(kx − ωt + ) = ẑEoz cos(kx − ωt + π + 2mπ)
E (7)
2
= ~ o [ŷ cos(kx − ωt) − ẑ sin(kx − ωt)]
E
Ez (x, t)
= cos(kx − ωt) cos − sin(kx − ωt) sin (8)
Eoz
Ey (x, t)
= cos(kx − ωt) × (cos ) (9)
Eoy
Ey (x, t)
cos = cos(kx − ωt) cos
Eoy
Kombinasi persamaan(8) dan (9)
Ez Ey
− cos = − sin(kx − ωt) sin (10)
Eoz Eoy
1/2 " 2 #
Ez Ey Ey
− cos = 1− sin2 (11)
Eoz Eoy Eoy
2 2
Ez Ey Ez Ey
+ −2 cos = sin2
Eoz Eoy Eoz Eoy
Persamaan(11) merupakan PERSAMAAN ELIPS yang sumbunya membuat sudut α yaitu
2Eoy Eoz cos
tan 2α = (12)
Eoy
2 − E2
oz
R dapat berharga positif atau negatif yaitu tergantung pada nilai µ 1 dan µ2 artinya gelombang
refleksi dapat sefase atau tidak sefase dengan gelombang datang
☞ Gelombang EM jatuh pada permukaan dua media yang isotropik akan banyak bidang getar(yaitu medan
listrik)
Kasus-1: Medan listrik(E~⊥) tegak lurus bidang jatuh
2n1 cos i
T⊥ = → Koef. Transmisi (24)
n1 cos i + n2 cos r0
n1 cos i − n2 cos r0
R⊥ = 0
→ Koef. Refleksi (25)
n1 cos i + n2 cos r
Kasus-2: Medan listrik(E~ k) sejajar bidang jatuh
2n1 cos i
Tk = → Koef. Transmisi (26)
n1 cos r0 + n2 cos i
n2 cos i − n1 cos r0
Rk = → Koef. Refleksi (27)
n1 cos r0 + n2 cos i
☞ Bila n1 < n2 → i > r0 maka nilai R⊥ berharga negatif untuk setiap sudut jatuh i.Sebaliknya Rk
berharga positif mulia i = 0 turun sampai 0
0 0
tan(i − r0 ) tan(i − r ) = 0 → i = r (tidak mungkin)
Rk = 0 =
tan(i + r0 ) tan(i + r0 ) = ∞ → i + r0 = 90o
Jadi Rk = 0 tercapai pada sudut jatuh sehingga i + r 0 = 90o . Sudut jatuh ini kemudian disebut dengan
sudut polarisasi (ip ).Pada kondisi i > ip , harga R⊥ akan negatif turun dari 0 sampai −1 pada
☞ Bila n1 > n2 → i < r0 sehingga harga R⊥ selalu positif untuk setiap harga i
sin(i − r0 )
R⊥ = +1 = −
sin(i + r0 )
sin(i + r0 ) = − sin(i − r 0 )
sin i = 0 → i = 0 (tidak mungkin)
sin(i + r0 ) + sin(i − r 0 ) = 0 → 2 sin i cos r 0 = 0
cos r0 = 0 → r0 = 90o → i = ic
n2
Nilai ic = arcsin n1
.Untuk i > ic harga Rk = konstan = +1. Harga R⊥ → i = 0o adalah
n −n
negatif n2 +n1 , kemudian naik sampai menjadi 1.
2 1
tan(i − r0 )
Rk = +1 =
tan(i + r0 )
tan(i − r0 ) = tan(i + r0 ) → r0 = 90o → i = ic
Maka Rk = 0 dicapai pada kondisi i = ip (sudut polarisasi) dan harga Tk dan T⊥ adalah selalu positif
untuk setiap sudut jatuh i.
Perubahan Fase
☞ Nilai R⊥ selalu positif untuk setiap sudut jatuh i pada n1 < n2
~ i⊥ dengan E
☞ Tanda R⊥ ekivalen dengan arah relatif E ~ r⊥
~ r⊥ sebagai suatu perubahan fase yaitu ∆φR⊥ . Jika R⊥ negatif perubahan fase
☞ Perubahan arah E
∆φR⊥ = π radian dan jika R⊥ positif maka ∆φR⊥ = 0
☞ Nilai T⊥ dan Tk selalu positif, maka ∆φR⊥ = 0
☞ Pada kondisi n1 > n2 komponen-komponen normal tidak mengalami perubahan.
☞ Bagaimana hubungan antara Eik dengan Erk dan Er0 k ? sefase atau tidak sefase.
Dua medan dikatakan sefase bila komponen medan yang tegak lurus bidang batas adalah sejajar searah
Dua medan dikatakan tidak sefase bila komponennya adalah sejajar berlawan arah.
n2 cos i − n1 cos r0
Rk =
n1 cos r0 + n2 cos i
Harga Rk selalu positif ∆φRk = 0 apabila
2 n2 cos r0 2
r⊥ = R⊥ t⊥ = T (35)
n1 cos i ⊥
n2 cos r0 2
rk = Rk2 tk = T (36)
n1 cos i k
r ⊥ + t⊥ = 1 (37)
r k + tk = 1 (38)
Gambar 4: Gelombang EM jatuh pada bidang perbatasan 2 media (a) Medan listrik sejajar dan
(b) Medan magnet sejajar bidang normal