You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM PENETAPAN KADAR Ca DALAM DOLOMIT

Disusun guna melengkapi tugas Ilmu Kimia dasar Dosen pengampu : Djoko Priyatno

Anggota kelompok : 1. Ani casrianingsih 2. Anisa Lisniawati 3. Riris Eryani ( Penanggung jawab laporan) Kelas Reguler A Semester 1

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DII GIZI 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN I. Latar belakang


Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol dan Ca nomor atom 20. Ini memiliki massa atom 40,078 Amu. Kalsium adalah logam alkali tanah yang lunak kerak bumi. Kalsium, dengan kerapatan 1,55 g / cm
3,

berwarna abu-abu, dan merupakan unsur yang paling berlimpah kelima massa di adalah yang paling ringan dari logam alkali tanah; magnesium (gravitasi spesifik 1,74) dan berilium (1,84)

lebih padat, meskipun lebih ringan dalam massa atom. Dari seterusnya strontium, logam-logam alkali menjadi lebih padat dengan massa atom meningkat. Kalsium juga ion terlarut kelima paling melimpah di air laut baik oleh molaritas dan massa, setelah natrium, klorida, magnesium, dan sulfat. Kalsium sangat penting untuk
+

organisme hidup, terutama dalam fisiologi sel, di mana pergerakan ion kalsium Ca 2 ke dalam dan keluar dari fungsi sitoplasma sebagai sinyal untuk banyak proses seluler. Sebagai bahan utama yang digunakan dalam mineralisasi tulang dan kerang, kalsium adalah logam paling berlimpah oleh massa di banyak hewan. Garam kalsium tidak berwarna dari setiap kontribusi kalsium, dan solusi ion air. Ketika dalam larutan, ion kalsium dengan selera manusia sangat bervariasi, kalsium (Ca 2 +) yang berwarna juga. Banyak garam kalsium yang tidak larut dalam yang dilaporkan sebagai sedikit asin, asam "mineral seperti", atau bahkan "menenangkan." Hal ini jelas bahwa banyak hewan bisa merasakan, atau mengembangkan rasa, untuk kalsium, dan menggunakan akal ini untuk mendeteksi mineral dalam menjilati garam atau sumber lain. Dalam gizi manusia, garam kalsium larut dapat ditambahkan ke jus tart tanpa efek banyak langit-langit ratarata.
Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara

magnesium dan kalsium berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2. Pupuk 32 %. yang mana telah memenuhi standard SNI untuk pupuk Dolomit.

Dolomit memiliki kandungan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) berkisar antara 19 Pupuk dolomit yang diproduksi oleh perusahaan ini menggunakan bahan baku

batu kapur yang memiliki kadar / presentasi Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang dan tanaman yang berfungsi mensuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO).

Tinggi, sangat bermanfaat untuk Pengapuran tanah masam dan untuk Pupuk bagi tanah Dolomit merupakan solusi utama bagi pertanian, perkebunan, dan tambak yang

banyak diusahakan di atas tanah yang bereaksi masam, seperti tanah tanah di luar pulau

jawa. Faktor yang menyebabkan sehingga tanah tanah diluar pulau jawa memiliki tingkat

kemasaman tinggi antara lain karena curah hujan yang tinggi, faktor penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan, asal batuan induk yang memiliki reaksi masam. Untuk itu kemasaman dan miskin hara. pengapuran dan pemupukan dengan pupuk dolomit sangat tepat untuk mengatasi masalah

II.

Tujuan
* Mengetahui konsentrasi KmnO4 standar * Mengetahui kadar Ca dalam pupuk dolomit

III.

Prinsip Kalium dalam dolomit dilarutkan oleh HCl, kemudian diendapkan oleh NH4 oxalat membentuk Ca oxalat. Ca oxalat dilarutkan oleh H2SO4 dan asam oxalat terbentuk dititrasi dengan KMnO4.

IV.

Reaksi CaCO3 + 2HCl CaCl2 + (COONH4)2 (COO)2 Ca (COOH)2 + H2SO4 + O >>> >>> >>> CaCl2 + H2 CO3 (COO)2 Ca + 2NH4 Cl

(COOH)2 + CaSO4 >>> 2CO2 + H2 O

BAB II ISI I. Alat dan bahan * Buret * Tabung erlemeyer * Beaker glass * Gelas ukur * Corong * Statis * Dolomit * HCl 6N * MM 0,1 % * NH4 oxalat 4,2% * NaOH 0,1 N * CaCl2 * Asam oxalat 0,1 N * H2SO4 4 N * KMnO4 0,1 N

II.

Prosedur A . Lakukan standarisasi NaOH 1. 10,0 asam oxsalat ditambah H2SO4 4 N 5 ml 2. Titrasi dengan KMnO4 panas panas sampai TAT merah anggur yang pertama 3. Tentukan kadar KMnO4 sesungguhnya B . Persiapan Sampel 1. Timbang dolomit 2,5 gram dengan teliti. 2. tambahkan HCl 6N 10 ml lalu panaskan.

3. Larutkan dengan teliti dalam 100ml labu ukur C . Penentuan kadar Ca 1. Ambil 10,0 ml sampel masukan ke dalam erlenmeyer, tambahkan amonium oxalat 4.2 % 10ml dan 2 tetes MM 0,1 % kemudian didihkan 2. Setelah mendidih netralkan dengan NaOH 0,1 N, cek pH dengan kertas lakmus. 3. Dinginkan di dalam lemari es selama kurang lebih 30 menit. 4. Saring endapan yang terbentuk dengan kertas saring 5. Bilas dengan aquades panas agar oxalatnya hilang. 6. Cek dengan CaCl2 7. Masukkan endapan ke erlenmeyer tambahkan H2SO4 5N sebanyak 4 ml 8. Titrasi dengan KMnO4 sampai warna merah ungu tetap. 9. Buat blanko dengan perlakuan yang sama, sampel diganti aquades. 10. Hitung kadar Ca III. Hasil Pengamatan dan pembahasan 1. Standarisasi Volume titrasi 7,7ml N KMnO4 = (N as oxalat x V ) / V titrasi = ( 0,1 x 10) / 7,7 = 0,1298 N 2. Blanko Volume blanko = 0,1 N 3. Sampel Volume titrasi rata rata = 36,5 ml Kadar Ca = fak penimbangan x fak pengenceran x ml (s-b) x N KMnO4 x = x x (36,5 0,1) x 0,1298 x = 40 x10 x 35,6 x 0,1298 x 20 = 36967,04 mg = 36,967 gram Dolomit yang diteliti terdapan Ca sebanyak 36,967 gram dalam 100 gram.

IV.

Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang dilakukan dalam dolomit mengandung Ca yang tinggi yaitu sebanyak 36,967 gram.

You might also like