You are on page 1of 1

Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi kehidupan dan di muka bumi ini terutama air bersih bagi

manusia. Sumber air bersih merupakan kekayaan alam yang perlu di jaga kelestariannya. Air bersih penting untuk manusia, karena air tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain manapun. Tubuh manusia terdiri dari 70% air (Orang dewasa). Sekitar 2,50 liter air dalam tubuh manusia harus diganti dengan air yang baru setiap hari. Diperkirakan dari sejumlah air yang harus diganti, 1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1 liter berasal dari bahan makanan yang dikonsumsi. (Bachtiar.2007). Menurut WHO jumlah air minum yang harus dipenuhi agar dapat mencapai syarat kesehatan adalah 86,4 liter per kapita per hari, sedang kondisi di Indonesia ditentukan sebesar 60 liter per hari.( Saputra,2008). Jumlah tersebut terjadi berdasarkan ketersediaan air bersih di kota dan di pedesaan. Jika air bersih di pedesaan sekitar 40 liter/hari berarti hanya tersedia sekitar 50 % dari anjuran WHO. Sumber Air bersih dapat membantu pemerintah atau masyarakat pada penyiapan air minum. Sumber air minum yang bersih menjadi sumbangan kepada peningkatan kesehatan manusia. Karena itu air minum yang diperlukan telah diatur melalui Peraturan Kementerian Kesehatan No. 492 Tahun 2010 yang meliputi beberapa parameter kualitas air. Salah satu diantaranya adalah kandungan kalsium yang berpotensi meningkatkan kesadahan dalam air. Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air bersih, karena kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut berupa Ca2+dan Mg2+. Air yang kesadahannya tinggi apabila dikonsumsi secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya gangguan kesehatan, yaitu perut menjadi mual bahkan terjadinya gangguan pada fungsi ginjal. Selain itu dapat pula mengurangi daya aktif sabun, membentuk kerak pada alat pemasak dan penyumbatan pada pipa. Metode sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Sabun akan menghasilkan busa yang banyak dalam air lunak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau menghasilkan sedikit sekali busa. Ini diakibatkan oleh kandungan natrium stearat (C 17H 35COONa) dalam sabun yang beraksi dengan ion-ion Mg2+ dan Ca2+ lalu membentuk busa yang mengendap, maka busa sabun baru akan terbentuk bila semua ion-ion magnesium dan kalsium telah terendapkan. Ini berarti untuk mencuci diperlukan sabun dengan jumlah yang banyak. Cara yang lebih kompleks adalah melalui titrasi. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm (Part per Million) berat per volume (w/v) dari CaCO3. (Anonim,2007).

You might also like