You are on page 1of 9

FACIES TURBIDITE DAN NILAI EKONOMISNYA

Turbidit didefinisikan oleh Keunen dan Migliorini (1950) sebagai suatu sedimen yang diendapkan oleh mekanisme arus turbidit, sedangkan arus turbidit itu sendiri adalah suatu arus yang memiliki suspensi sedimen dan mengalir pada dasar tubuh fluida, karena mempunyai kerapatan yang lebih besar daripada cairan tersebut. Arus turbidit merupakan salah satu mekanisme dalam sedimen gravity flow (pergerakan sedimen oleh gravitasi) yang mana material sedimen terangkut atau tertransportasikan pada bagian atas arus fluid turbulence (turbulen fluida).Penyebab terjadinya suspensi sedimen pada aliran disebabkan oleh densitasnya yang meningkat pada ambient water, menghasilkan aliran menuruni slope. Secara singkat mekanisme pengendapan arus turbidit adalah partikel- partikel bergerak tanpa perantara/bantuan air, tetapi karena adanya energi potensial yang dimilikinya (ketinggian/kemiringan lereng) berubah menjadi energi kinetik karena adanya pengaruh dari gravitasi, dan pengendapan materialnya terjadi segera setelah energi kinetis habis (tempat datar, hambatan). Pada umunya endapan turbidit ditafsirkan sebagai endapan laut dalam. Terutama jika terdapat sisipan-sisipan sedimen-sedimen pelitic.Namun turbidit juga dapat dijumpai sebaai endapan sedimen dangkal yaitu endapan danau. Arus turbidit yang tidak teratur, dipicu oleh beberapa kejadian katastropik, diantaranya gempa bumi yang menyebabkan sedimen massive slumping (longsoran sedimen masif) atau gelombang badai yang terjadi pada continental slope.Middleton dan Hampton (1976) menyatakan bahwa aliran gelombang berkembang dalam tiga bagian utama ketika bergerak dari source-nya: 1. Head (kepala), Paling tebal, mempunyai bentuk khusus, sedimen dan air menyapu ke muka dan ke atas, jatuh kembali ke belakang, erosi terjadi disisni. 2. 3. Body (tubuh utama), arus di sini ketebalannya bersifat uniform. Tail (ekor), arus menipis dan tidak beraturan, arus menjadi sangat encer.

Struktur sedimen yang paling umum dan khas terjadi pada endapan turbidit adalah Flute cast.Struktur sedimen ini terbentuk akibat adanya pengikisan oleh arus pada permukaannyua.Struktur sedimen ini berupa pusaranpusaran pada permukaan endapan turbidit. Mekanisme Pengendapan Pengendapan endapan turbidit terjadi sesaat setelah arus kehilangan tenaga, yang pertama kali diendapkan adalah fraksi-fraksi kasar pada bagian bawah, sedangkan bagian atas mungkin arus masih mengalir.Karena sifat dari arus densitas maka pengendapan terjadi sekaligus sehingga pasir yang diendapkan sangat buruk sortingnya (pemilahannya).Dan butir-butir yang kasar akan terendapkan terlebih dahulu daripada yang lebih halus.Ini akan membentuk struktur sedimen graded bedding dan pada pemilahan yang lebih baik akan membentuk struktur sedimen horizontal stratification. Fraksi yang lebih halus akan lebih lama dalam arus densitas sebagai suspensi.Pengendapan dapat terjadi diatas fraksi kasar yang lebih dulu terendapkan atau dapat pula mengendap pada tempat yang lebih jauh.pengendapan ini menghasilkan struktur sedimen current ripple dan convolute lamination.Pada akhir dari siklus sedimentasi material dalam bentuk suspensi terendapkan membentuk struktur sedimen pararel laminasi. Pada fase sedimentasi selanjutnya akan terbentuk sedimen pelagik.

Gambar 1. Contoh endapan turbidit

Bouma (1962) mengemukakan sebuah sequen turbidit ideal yang disebut dengan Bouma Sequence.Sequnce turbidit ini secara ideal terdiri dari lima unit struktural.Sebagian besar endapan turbidit ini tidak lengkap seluruh unit strukturalnya.Tebal, turbidit berbutir kasar cenderung berkembangan dengan baik pada unit A dan B, tetapi pada unit C sampai E biasanya jarang brkembang atau bahkan tidak ada.Tipis, berbutir halus terlihat berkembang dengan baik pada unit C sampai E, dan tidak berkembang atau absen pada unit A dan B.Faktanya Hs (1989) mengklaim bahwa Bouma unit D jarang sekali terjadi dan turbidit dapat dibagi hanya dalam dua unit : bagian bawah, unit terlaminasi secara horizontal ( A + B) dan bagian atas, unit cross laminasi (unit C).UnitE menjadi masalah karena pelagic shale dan bukan merupakan bagian dari unit arus turbidit. Litologi dan Struktur Karakteristik endapan turbidit pada dasarnya dapat dikelompokan ke dalam dua bagian besar berdassarkan litologi dan struktur sedimen, yaitu :

Karakteristik Litologi

1. Terdapat perselingan tipis yang bersifat ritmis antar batuan berbutir relatif kasar dengan batuan yang berbutir relatif halus, dengan ketebalan lapisan beberapa milimeter sampai beberapa puluh centimeter. Umumnya perselingan antar batupasir dan serpih. Batas atas dan bawah lapisan planar, tanpa adanyascouring. 2. Pada lapisan batuan berbutir kasar memiliki pemilahan buruk dan mengandung mineral-mineral kuarsa, feldspar, mika, glaukonit, juga banyak didapatkan matrik lempung. Kadang-kadang dijumpai adanya fosilrework, yang menunjukan lingkungan laut dangkal. 3. Pada beberapa lapisan batupoasir dan batulanau didapatkan adanya fragmen tumbuhan. 4. Kontak perlapisan yang tajam, kadang berangsur menjadi endapan pelagik. 5. Pada perlapisan batuan, terlihat adanya struktur sedimen tertentu yang menunjukan proses pengendapannya, yaitu antara lain perlapisan

bersusun, planar, bergelombang, konvolut, dengan urut-urutan tertentu.

6. Tak terdapat struktur sedimen yang memperlihatkan ciri endapan laut dangkal maupun fluvial. 7. Sifat-sifat penunjukan arus akan memperlihatkan pola aliran yang hampir seragam saat suplai terjadi.

Karakteristik Struktur sedimen

Menurut Bouma (1962) dalam hal pengenalan endapan turbidit salah satu ciri yang penting adalah struktur sedimen, karena mekanisme pengendapan arus turbidit memberikan karakteristik sedimen tertentu. Banyak klasifikasi struktur sedimen hasil mekanisme arus turbid, salah satunya karakteristik genetik dari Selly (1969). Selly (1969) mengelompokan struktur sedimen menjadi 3 berdasarkan proses pembentukannya :

Struktur Sedimen Pre-Depositional

Merupakan struktur sedimen yang terjadi sebelum pengendapan sedimen, yang berhubungan dengan proses erosi oleh bagian kepala (head) dari suatu arus turbid (Middleton, 1973). Umumnya pada bidang batas antara lapisan batupasir dan serpih. Beberapa struktur sedimen yang antara lain flute cast, groove cast.

Struktur Sedimen Syn-Depositional

Struktur yang terbentuk bersamaan dengan pengendapan sedimen, dan merupakan struktur yang penting dalam penentuan suatu endapan turbidit. Beberapa struktur sedimen yang penting diantaranya adalah perlapisan bersusun,planar, dan perlapisan bergelombang.

Struktur Sedimen Post-Derpositional

Struktur sedimen yang dibentuk setelah terjadi pengendapan sedimen, yang umumnya berhubungan dengan proses deformasi. Salah satunya struktur load cast. Karakteristik-karakteristik tersebut tidak selalu harus ada pada suatu endapan turbidit. Dalam hal ini lebih merupakan suatu alternatif, mengingat bahwa suatu endapan turbidit juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang akan memberikan ciri yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain.Umumnya struktur sedimen yang ditemukan pada endapan turbidit adalah struktur sedimen

yang terbentuk karena proses sedimentasi, terutama yang terjadi karena proses pengendapan suspensi dan arus. Sekuen Bouma Bouma (1962) memberikan urutan ideal endapan turbidit yang dikenal dengan Sekuen Bouma. Bouma Sequence yang lengkap dibagi 5 interval (Ta-Te), peralihan antara satu interval ke interval berikutnya dapat secara tajam, berangsur, atau semu, yaitu

Gambar 2. Diagram Hubungan Kecepatan Arus dengan Ukuran Butir

Gradded Interval (Ta)

Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini, bertekstur pasir kadang-kadang sampai kerikil atau kerakal. Struktur perlapisan ini menjadi tidak jelas atau hilang sama sekali apabila batupasirnya memiliki pemilahan yang baik. Tanda-tanda struktur lainnya tidak tampak.

Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)

Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak dengan interval dibawahnya umumnya secara berangsur.

Interval of Current Ripple Lamination (Tc)

Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan konvolut. Ketebalannya berkisar antara 5-20 cm, mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua interval dibawahnya. (Interval Tb).

Upper Interval of Parallel Lamination (Td)

Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai lempung lanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan antarabatupasir halus dan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya berkurang ke arah atas. Bidang sentuh sangat jelas.

Pelitic Interval (Te)

Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur yang jelas ke arah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin halus, cangkang foraminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan interval di bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang bersifat lempung napalan atau yang disebut lempung pelagik. Kipas bawah laut

Gambar 3. Diagram blok arus turbidite (kipas bawah laut)

Dari penelitian fasies turbidit, maka dilakukan pembuatan suatu model kipas bawah laut (sebagai contoh gambar diatas merupakan kipas bawah laut tipe eagle), yang merupakan asosiasi dari beberapa fasies. Dari model tersebut diharapkan dapat diketahui arah pengendapan serta letak dari suatu endapan turbidit. Walker dan Mutti (1973) telah mengemukakan suatu model, yaitu model kipas laut dalam dan hubungannya dengan fasies turbidit. Walker (1978) kemudian menyedehanakannya menjadi 5 fasies, yaitu :

Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidite, CT)

Fasies ini pada umumnya terdiri dari perselingan antara batupasir dan serpih/batulempung dengan perlapisan sejajar tanpa endapan channel. Struktur sedimen yang sering dijumpai adalah perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, dan laminasi, konvolut. Lapisan batupasir menebal ke arah atas. Pada bagian dasar batupasir dijumpai hasil erosi akibat penggerusan arus turbidit (sole mark) dan dapat digunakan untuk menentukan arus turbidit purba.

Fasies Batupasir masif (Massive Sandstone, MS)

Fasies ini terdiri dari batupasir masif, kadang-kadang terdapat endapan channel, ketebalan 0,5-5 meter, struktur mangkok/dish structure. Fasies ini berasosiasi dengan kipas laut bagian tengah dan atas.

Fasies Batupasir Kerakalan (Pebbly Sandstone, PS)

Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal, struktur sedimen memperlihatkan perlapisan bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 5 meter. Berasosiasi dengan channel, penyebarannya secara lateral tidak menerus, penipisan lapisan batupasir ke arah atas dan urutan Bouma tidak berlaku.

Fasies Konglomeratan (Clast Supported Conglomerate, CGL)

Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar, konglomerat, dicirikan oleh perlapisan bersusun, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung, pemilahan buruk, penipisan lapisan batupasir ke arah atas, tebal 1-5 m. Fasies ini berasosiasi dengan sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.

Fasies Lapisan yang didukung oleh aliran debris flow dan lengseran (Pebbly mudstone, debris flow, slump and slides, SL).

Fasies ini terdiri dari berbagai kumpulan batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah-bongkah yang terkompaksi. Fasies ini berasosiasi dengan lingkungan pengendapan kipas atas. Berikut merupakan salah satu contoh sekuen sedimentasi yang digenerasi oleh arus turbidit densitas tinggi pasir-gravel :

Tabel 1. Sekuen endapan arus turbidite

Aspek ekonomi dari flysch dan turbidit Endapan tubidit di cekungan laut dalam bisa menginterpretasikan adanya lumpur yang bisa dijadikan sebagai sumber batuan yang mengandung hidrokarbon. Bagaimanapun pasir turbidit bukan merupakan batuan yang baik untuk reservoir karena sortingnya buruk dan matriks lempung memiliki porositas dan permeabilitas yang baik. Flysch turbidit mengandung sedikit minyak dan gas karena terletak di daerah tektonik yang sangat berkaitan dengan adanya sesar, lipatan, dan rekahan. Batupasir merupakan salah satu reservoir yang baik karena memiliki porositas dan permeabilitas rendah dengan sortasi buruk. Ada tiga jenis geometri dari turbidit yaitu: 1. Shoestring turbidit, biasanya terdapat di sekitar daerah syncline dan banyak mengandung fosil foraminifera. 2. Berbentuk kipas, dibentuk dari lingkungan submarin hingga abysal. 3. Bentuk ketiga, merupakan hasil sedimentasi di lantai cekungan contohnya di California.

DAFTAR PUSTAKA
http://geochimpunk.blogspot.com/2012/07/arus-turbidit-turbidity-current.html

http://id.scribd.com/doc/28846305/Mekanisme-Turbidit http://id.scribd.com/doc/84632120/jurnal20110102#download http://risatriandari.wordpress.com/2009/05/21/ringkasan-terjemahan-bahanbacaan-uas-sedimontologi/

You might also like