You are on page 1of 11

Setelah melakukan suatu penelitian, peneliti harus membuat laporan hasil penelitiannya.

Komponen-komponen dalam sebuah laporan penelitian adalah judul penelitian, nama pengarang, nama institusi, abstrak, pendahuluan, bahan/pasien dan cara kerja, hasil, diskusi, ringkasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar rujukan. Berikut akan dibahas mengenai pembuatan abstrak dalam laporan penelitian. Suatu abstrak berisikan secara singkat mengenai seluruh unsur laporan penelitian. Komponen yang terdapat dalam abstrak adalah IMRAD, yaitu Introduction, Methods, Result, and Discussion. Introduction adalah penjelasan mengenai alasan utama dilakukannya penelitian. Lalu, methods merupakan penjelasan tentang cara kerja dalam penelitian. Kemudian, result berupa penjelasan tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian dan discussion adalah kesimpulan dari penelitian.1 Abstrak dalam laporan penelitian dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Abstrak biasanya dibuat dengan maksimal 200 kata. Di bagian bawah dari abstrak terdapat kata kunci (keywords). Kata kunci (keywords) tersebut adalah beberapa kata yang paling penting dan menonjol dalam laporan tersebut.2 Umumnya, kata kunci (keywords) yang dicantumkan terdiri atas 4-8 kata atau istilah.1 Abstrak yang umumnya digunakan adalah abstrak satu-paragraf dan abstrak terstruktur. Abstrak satu-paragraf dituliskan secara naaratif dengan kalimat yang baik. Lalu, abstrak terstruktur dituliskan dalam poin-poin atau dituliskan di bawah subjudul, yakni background, setting, methods, main result, dan conclusion. Adapun keuntungan dalam penggunaan abstrak terstruktur, yaitu mempermudah pembaca untuk paham isi dari abstrak tersebut. Namun, penggunaan abstrak terstruktur memiliki kekurangan, yakni sulitnya untuk membatasi jumlah kata.1 Berikut adalah syarat-syarat dalam pembuatan abstak, yaitu:3 Tanpa komentar dari pembuat abstrak Dalam abstrak tidak ada pergantian paragraf Huruf yang digunakan sebaiknya berbeda besarnya dengan huruf isi laporan Sebaiknya menggunakan kalimat pasif Secara umum, abstrak haruslah mencerminkan isi dari laporan (hasil) penelitian. Selain itu, ketentuan yang terdapat dalam abstrak sebaiknya diperhatikan dalam pembuatan sebuah abstrak. Cara Penulisan Abstrak yang Baik dan Benar Abstrak adalah rangkuman dari isi tulisan dalam format yang sangat singkat atau dengan kata lain penyajian atau gambaran ringkas yang benar, tepat dan jelas mengenai isi suatu dokumen (Ahira, 2009).

Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah) (Santoso, 2009). Abstrak seperti sinopsis. Hanya dengan membaca abstrak, pembaca sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah tulisan ilmiah. Oleh sebab itu, abstrak harus jelas, singkat, padat dan mudah dipahami (Ahira, 2009). Sifat-sifat abstrak adalah (Santoso, 2009): 1. Ringkas 2. Jelas 3. Tepat 4. Berdiri sendiri 5. Objektif Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang (Santoso, 2009). Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling penting. Abstrak memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian (untuk penelitian kualitatif termasuk deskripsi tentang subjek yang diteliti)dan ringkasan hasil penelitian (bila dianggap perlu, juga simpulan dan implikasi). Tekanan diberikan pada hasil penelitian. Hal-hal lain seperti hipotesis, pembahasan dan saran tidak perlu disajikan (Ahira, 2009). Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil penelitian yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak untuk dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan anda mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang berlembar-lembar. Sehingga dengan adanya abstrak dapat membantu mencari referensi penelitian yang dicari(Ahira, 2009).

Adapun tujuan pembuatan abstrak adalah (Santoso, 2009): 1. Untuk melengkapi tulisan ilmiah seseorang. 2. Untuk membantu pengguna informasi memperpendek waktu pemilihan imformasi. 3. Untuk mengatasi kendala bahasa. Halaman abstrak menyajikan intisari skripsi, yang mencakup (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005): 1. Masalah utama yang diteliti dan ruang lingkupnya. 2. Metode yang digunakan. 3. Hasil yang diperoleh. 4. Kesimpulan utama dan saran yang diajukan (bila ada). Jangan sekali-kali mencamtumkan informasi ataupun kesimpulan yang tidak dibahas dalam skripsi. Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang diteliti atau istilahistilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli dan berupa kata tunggal atau gabungan kata. Kata kunci diperlukan untuk kepentingan komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan dengan mudah judul-judul penelitian beserta abstraknya (Ahira, 2009). Halaman abstrak bahasa Inggris diketik pada halaman baru. Ketentuannya sama dengan abstrak dalam bahasa Indonesia (Hasil lokakarya metodologi penulisan skripsi program studi kimia, 2005). Adapun hal-hal yang perlu ada dalam abstrak adalah (Fakultas Teknologi Industri, 2007): 1. Masalah yang akan diteliti. 2. Metode yang digunakan dalam penelitian. 3. Hasil yang diperoleh pada penelitian. 4. Kesimpulan. 5. Kata kunci. Menurut Fakultas Teknologi Industri (2007), hal-hal yang tidak diperbolehkan ada dalam abstrak yaitu sumber acuan, informasi lain yang tidak berhubungan dengan penelitian dan gambar atau tabel. Adapun format penulisan abstrak adalah sebagai berikut.

1. Awal kalimat merupakan kata benda. 2. Terdiri dari maksimal 250 kata, diluar kata depan dan kata sambung. 3. Dalam bentuk satu paragraf. 4. Menggunakan spasi 1. 5. Menggunakan huruf Times New Roman. 6. Terdapat kata kunci yang terdiri dari maksimal 5 kata dan disusun secara alfabet. 7. Ditulis sebelum bab pendahuluan. 8. Rata kiri-kanan. 9. Ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 10 pt. TEKNIS ABSTRAK : Abstrak yang diterima merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pendidikan matematika, Matematika (Aljabar, Analisis, Geometri dll), dan/atau Matematika terapan yang belum pernah dipublikasikan. Namun abstrak bisa juga berupa essay essay panjang mengenai masalah terkait matematika dan topic yang dipilih (misalkan essay mengenai wajah pendidikan matematika di Indonesia kala ini). Abstrak ditulis dengan mengikuti aturan berikut: Diketik dalam kertas berukuran A4 berbentuk portrait dengan jarak pengetikan 3 cm dari batas atas, 3 cm dari samping kiri, 3 cm dari batas bawah, dan 3 cm dari samping kanan. Ditulis maksimal 450 kata dalam satu paragraf. Ditulis dalam Bahasa Indonesia sesuai EYD atau Bahasa Inggris. Judul karya tulis dicetak tebal (bold) dengan alignment tengah (center) dan spasi tunggal. Judul tidak boleh melebihi 15kata, harus singkat dan informatif. Di bawah judul karya tulis, diketik semua nama penulis dengan nama penulis utama ditulis paling depan dan semua nama penulis tidak melebihi satu baris. Antara judul karya tulis dan nama penulis tidak diberi jarak kecuali spasi tunggal dari judul karya tulis. Di bawah nama penulis, diketik asal universitas atau instansi pendidikan penulis. Antara nama penulis dan asal instansi tidak diberi jarak. Di bawah asal universitas atau instansi pendidikan, diberi jarak sebanyak 2 kali Enter.

Abstrak diketik dengan alignment rata kiri-kanan (justified), tidak menjorok, dan diberi spasi tunggal. Abstrak diawali dengan kata Abstrak: yang dicetak tebal (bold) dan diberi tanda titik dua ( : ) setelahnya. Di bawah abstrak, diketik secara alfabetis dengan 3-5 kata kunci dari karya tulis yang diangkat. Kata kunci diketik miring (italic) dan diawali dengan kata Kata Kunci: yang dicetak tebal (bold) dan miring (italic) serta diberi tanda titik dua ( : ) setelahnya. 1. KOMPONEN-KOMPONEN 1.1 Judul Artikel Ilmiah Judul dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep; tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic). 1.2 Nama dan Alamat Penulis Nama diri penulis ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penulisan nama dari satu artikel ke artikel lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh, alamat penulis dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan pada catatan kaki (foot note) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks. Contoh: DUNIA SIMBOLIK PENGEMIS KOTA BANDUNG THE SYMBOLIC WORLD OF BEGGARS IN BANDUNG Engkus Kuswamo Universitas Padjadjaran Program Doktor Ilmu Komunikasi e-mail: koeskw@unpad.ac.id 1.3 Abstrak dan Kata Kunci (Abstract and Keywords) Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Abstrak merupakan sari tulisan yang meliputi latar belakang penelitian secara ringkas, tujuan, teori, bahan dan metode yang

digunakan, hasil temuan serta simpulan. Rincian perlakuan tidak perlu dicantumkan, kecuali jika memang merupakan tujuan utama penelitian. Abstrak bersifat konsisten dengan isi artikel dan self explanatory, artinya mengandung alasan mengapa penelitian dilakukan (rasionalisasi & justifikasi), dan tidak merujuk kepada grafik, tabel atau acuan pustaka. Abstrak ditulis dalamjarak 1 spasi dengan jumlah kata tidak lebih dari 150 kata yang dilengkapi dengan 3 5 kata kunci, yaitu istilah-istilah yang mewakili ide-ide atau konsep-konsep dasar yang dibahas dalam artikel. 1.4 Pendahuluan (Introduction)

Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya penelitian yang akan ditulis sebagai artikel ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk menjustifikasi dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis. Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut. 1.5 Metode (Methods) Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang sama (repeatable and reproduceable). Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi tentang cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah diketahui sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika penelitian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-masing eksperimen harus dijelaskan. 1.6 Hasil dan Pembahasan (Results and Discussion) Hasil penelitian dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan hasil temuan dari penelitian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil penelitian dapat menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus mendapat tempat untuk dibahas. Jika artikel melaporkan lebih dari satu eksperimen, maka tujuan setiap penelitian harus dinyatakan secara tegas dalam teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain. . Dalam Pembahasan dikemukakan keterkaitan antar hasil penelitian dengan teori, perbandingan hasil penelitian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan. Pemnbahasan menjelaskan pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan pemanfaatannya. 1. 7 Simpulan dan Saran (Conclusion and Suggestion)

Simpulan merupakan penegasan penulis mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Saran hendaknya didasari oleh hasil temuan penelitian, berimplikasi praktis, pengembangan teori baru (khusus untuk program doktor), dan atau penelitian lanjutan. 1.8 Ucapan Terimakasih (Acknowledgement) Ucapan terima kasih dibuat secara ringkas sebagai ungkapan rasa terima kasih penulis kepada tim promotor/tim pembimbing, dan fihak fihak yang telah membantu dalam penelitian serta pemberi dana.

1.9 Daftar Pustaka (References) Bahan rujukan (referensi) yang dimasukkan dalam daftar pustaka hanya yang benar-benar disebutkan dalam naskah artikel. Penulisan daftar rujukan secara lengkap dilakukan pada halaman baru. Agar penulisan daftar pustaka lengkap, maka daftar dibuat sebagai tahap penulisan paling akhir. Naskah dibaca dari awal sampai akhir, lalu ditulis dalam daftar semua referensi yang ada dalam naskah dan daftar tersebut digunakan untuk menyusun daftar pustaka. Gaya penulisan pada setiap jumal tidak sama (disebut: Gaya Selingkung), sehingga harus dipelajari dengan seksama bagaimana gaya/style dari jumal yang akan dikirimi naskah artikel (baca: petunjuk bagi calon penulis). Konteks rujukan yang dicantumkan hanya yang benar-benar ada kaitannya dengan isi penelitian. Perlu diminimalkan pencantuman referensi dari skripsi, tesis, disertasi, abstrak, in press. Bahan rujukan berbahasa asing ditulis sesuai dengan aslinya. Penggunaan et at, dalam bahan rujukan hanya digunakan jika jumlah penulis terdiri lebih dari 6 orang. Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran). Dalam sistem penulisan nama dipergunakan sistem penulisan nama penulis secara intemasional (yaitu, nama keluarga sebagai entry). Apabila nama keluarga penulis tidak jelas, maka dituliskan nama penulis secara lengkap. 1.10 Lain-Lain Catatan kaki (footnotes): ditulis di bagian bawah dan biasa digunakan sebagai informasi program studi dan alamat penulis. Dalam bidang ilmu sosial, catatan kaki merupakan keterangan atau penjelasan atas teks tulisan yang dicatat pada bagian bawah halaman teks tulisan yang bersangkutan dan diberi tanda tertentu. Penulisan catatan kaki sebaiknya dibatasi dan biasanya menggunakan ukuran huruf yang lebih kecil daripada huruf dalam teks. II. TEKNIK PENULISAN NASKAH ARTIKEL 2.1. Petunjuk bagi Calon Penulis

1.) Artikel yang akan diterbitkan dalam Publikasi Berkala Penelitian Pascasarjana Universitas Padjadjaran diangkat dari tesis Program Magister atau disertasi Program Doktor, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Semua mahasiswa yang akan melaksanakan ujian akhir diwajibkan menyerahkan naskah untuk artikel seperti dimaksud di atas. 2.) Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan huruf Times New Romans (font 12), disusun sistematik dengan urutan sebagai berikut: a) Judul dengan huruf kapital (singkat dan jelas), b) Nama penulis ditulis di bawah judul (tanpa gelar) diikuti nama institusi, Universitas Padjadjaran. c) Abstrak dalam bahasa Inggris dan Indonesia (maksimum 150 kata), d) Kata kunci (keywords) 3-5 kata. Sebagai catatan kaki (footnote) dituliskan Program Studi dan Bidang Kajian Utama, serta alamat korespondensi penulis, e) Pendahuluan, f) Metode, g) Hasil dan Pembahasan, h) Kesimpulan dan Saran, i) Ucapan terima kasih (bila ada) dan,j) Daftar Pustaka. .Abstrak ditulis dengan jarak 1 spasi. Isi naskah ditulis dengan spasi rangkap, jumlah halaman naskah keseluruhan tidak melebihi 15 halaman dengan , format atas dan kiri berjarak 4 cm, kanan dan bawah 3 cm dari tepi kertas kuarto. 3.) Naskah artikel diserahkan dalam bentuk soft-copy dan file elektroniknya (disket atau CD) bersamaan, dengan berkas pendaftaran ujian tesis atau disertasi ke Sub Bagian Akademik. 4.) Ilustrasi dalam bentuk foto, gambar, grafik/tabel harus utuh, jelas terbaca. Penulisan judul tabel letaknya di bagian atas, nama gambar termasuk grafik letaknya di bagian bawah, dengan nomor urut angka Arab. Foto (hitam putih) besamya antara halaman sampai halaman. ludul foto ditulis di bagian bawah foto. Untuk ilmu eksakta, penulisan satuan ukuran menggunakan sistem IU (Intemational Unit System). 5.) Daftar Pustaka / rujukan dalam isi naskah disusun berdasarkan bidang ilmu masing-masing mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala (lihat lampiran). 6.) Naskah yang masuk akan diseleksi, diberi catatan dan dikirimkan kepada redaktur ahli (penyunting ahli) untuk dikoreksi dan diberi catatan. Selanjutnya penulis melakukan pembetulan naskah dan mengirimkan kembali naskah yang telah dibetulkan dalam suatu disket atau CD. 7.) Penulis yang naskahnya dimuat dalam jumal akan menerima terbitan satu eksemplar. 2.2. Proses Penulisan Naskah Terdapat banyak sekali jumal ilmiah untuk setiap bidang ilmu karena hampir di setiap negara maju, organisasi profesi ilmiahnya menerbitkan jumal yang bertaraf intemasional. Diantara jumal-jumal ilmiah tersebut tentu saja masing-masing memiliki inhouse style (gaya selingkung) yang berbeda-beda. Di lain fihak, kualitas suatu jumal ilmiah sangat ditentukan antara lain oleh kualitas kerjasama antara pengelola jumal (dewan redaksi), penyunting ahli dan penulis artikel ilmiah. Bagi seorang

peneliti, adalah suatu prestasi yang membanggakan apabila artikel ilmiah yang ditulis dari penelitian yang telah di lakukannya dapat dipublikasikan dalam salah satu jumal ilmiah. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara mengikuti gaya selingkung dari jumal yang diharapkan akan mempublikasikan tulisan yang dibuat. Secara singkat tahapan yang harus dilalui adalah : a) Dapatkan dan cermati petunjuk bagi calon penulis yang biasanya dicantumkan pada setiap penerbitan jumal. b) Tulislah naskah sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan (format, jenis dan ukuran kertas, marjin (batas) kiri, atas, kanan, bawah dan lain-lain). Prinsip utamanya adalah mengerti dan memahami dengan benar pengertian tentang komponen-komponen penyusun (batang tubuh) suatu artikel. c) Diamkan naskah yang sudah ditulis untuk sementara waktu, kemudian bacalah kembali, biasanya akan banyak ditemukan kesalahan dalam naskah yang telah dibuat. d) Setelah penulis anggap sempuma, mintalah teman atau kolega untuk membaca dan berdiskusi serta memberikan komentamya. Pertimbangkan komentar mereka dalam memperbaiki naskah kita. 2.3 Pengiriman Naskah Sebelum dikirimkan kepada dewan redaksi (penyunting ahli) Publikasi Berkala Penelitian Pascasarjana Universitas Padjadjaran, naskah artikel yang telah disusun diberikan kepada tim pembimbing / promotor untuk ditelaah dan dikoreksi. Setelah naskah selesai diperbaiki sesuai dengan saran tim pembimbing / promotor, naskah artikel dilampirkan dalam berkas pengajuan UT/UD, disertai 1 lembar surat pemyataan bahwa naskah telah diperiksa, dikoreksi dan disetujui tim pembimbing / promotor. Setelah lulus UT/UD dan telah melakukan revisi, naskah artikel ilmiah (yang telah direvisi) dikirimkan ke perpustakaan sebagai prasyarat wisuda, dengan mengikuti cara pengiriman naskah kepada dewan redaksi seperti yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1 lembar surat permohonan pemuatan artikel, 1 eksemplar naskah artikel dalam bentuk print out, 1 buah disket/CD berisi file naskah dengan menyebutkan word processor yang digunakan. Perpustakaan akan melanjutkan pengiriman naskah artikel tersebut kepada Dewan Redaksi. 2.4. Daftar Pustaka / Rujukan Penulisan daftar pustaka masing-masing bidang ilmu disusun mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh organisasi intemasional yang menerbitkan publikasi berkala. Cantumkan nama

semua penulis bila tidak lebih dari 6 orang, dan bila lebih dari 6 orang penulis, tuliskan nama 6 penulis pertama dan selanjutnya et al. Jumlah rujukan sebaiknya dibatasi sampai 25 buah dan secara umum merujuk pada tulisan yang terbit dalam satu dekade terakhir Perlu dihindari penggunaan abstrak sebagai rujukan. Materi yang telah dikirim untuk publikasi tetapi belum diterbitkan harus dirujuk dengan menyebutkannya sebagai pengamatan yang belum dipublikasi (unpublished observation) seizin nara sumber. Makalah yang telah diterima untuk publikasi tetapi belum terbit dapat digunakan sebagai rujukan dengan perkataan in press . Hendaknya juga dihindari rujukan berupa komunikasi pribadi (personal communication), kecuali untuk informasi yang tidak mungkin diperoleh dari sumber umum. Sebutkan nama sumber dan tanggal komunikasi, dapatkan izin tertulis dan konfirmasi ketepatan dari sumber komunikasi. Contoh cara menuliskan beberapajenis rujukan adalah sebagai berikut:

(1) Pengarang tunggal: Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in the Symbolic World. Cambridge: Black Well (2) Pengarang bersama: Corcoran, K. & Fischer, 1. 1987. Measure for Clinical Practice: a Source Book. New York:The Free Press. (3) Editor atau Penyunting: Koentjaraningrat (ed). 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia (4) Teljemahan: Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman Zainuddin, Sayogyo dan Mien Joebhaar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. (5) Bab dalam buku: Fleishman, LA. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman, LA. & Hunt, J.G.. (ed.). Current Development in the Study of Leadership Selected Reading, hIm. 1 37. Carbondale: Southem Illinois University Press. (6) Jumal: Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders or Indigenous People: the Political Discourse and its Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, West-Sumatra). Antropologi Indonesia 68:25-39

(7) Rujukan elektronik: Boon, J. (tanpa tahun). Anthropology of Religion. Melalui, [10/5/03] Kawasaki, Jodee L.,and Matt R.Raven. 1995. Computer-Administered Surveys in Extension. Joumal of Extension 33 (June). E-Joumal on-line. Melalui [06/17/00]

You might also like