You are on page 1of 12

TUGAS AKHIR FILSAFAT MANUSIA

Nama NIM

: :

Anna Mawaddah F.111.10.0051

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG DESEMBER 2010

BAB I RESENSI DARI NOVEL The Thief of Baghdad Karangan Alexander Romanoff
Novel ini mengisahkan cerita klasik bernuansa Timur Tengah tentang petualangan Ahmad, si Pencuri dari Baghdad. Ahmad diceritakan sebagai seorang pencuri yang licin. Keprofesionalannya sebagai pencuri tak diragukan lagi. Sifatnya periang, usil, jenaka dan sombong. Ia amat membanggakan dirinya sendiri, tidak percaya kepada Allah, karena menurutnya ia bisa hidup atas kecerdikan dan kekuatannya sendiri. Saat pertemuannya dengan Zubaidah, puteri Sang Khalifah yang jelita yang membuat semuanya mendadak berubah. Ahmad menjadi jatuh cinta, sehingga ia melupakan niat pencuriannya di istana yang telah direncanakannya dengan sahabat setianya, si Burung Jahat. Tidak hanya itu, jatuh cinta membuat segalanya tidak berarti baginya. Sehingga Ahmad depresi, Mendadak kesombongan Ahmad hilang. Pada saat itu, Zubaidah kedatangan 3 pangeran yang hendak meminangnya. Masingmasing memamerkan atribut-atribut mewah yang dipakainya: gelar, kekuasaan, keturunan dan kekayaan yang mewah. Ketiga pangeran itu berasal dari Persia, India dan Mongol. Diantara ketiganya, Pangeran Mongol yang paling berbahaya. Dia menyimpan maksud politis sendiri dalam rangka memperluas kekuasaannya. Tiba-tiba, muncul pangeran keempat yang nyentrik dengan segala atribut gelar yang aneh dan unik. Siapa lagi kalau bukan Ahmad, si pencuri yang nekat menyamar menjadi pangeran. Justru ia yang paling berkesan di hati Zubaidah. Tapi keberhasilan Ahmad dalam memperebutkan cinta tidaklah mulus. Ahmad tidak ingin membohongi Zubaidah. Maka ia mengaku di hadapan Zubaidah tentang siapa sebenarnya dirinya. Tapi Zubaidah juga telah jatuh cinta kepadanya. Kemudian identitas Ahmad telah diketahui kerajaan, Sang Khalifah marah dan memerintahkan Ahmad untuk ditangkap. Sebelum tertangkap Zubaidah memberi kepercayaan Ahmad untuk berubah dan kembali sebagai seorang yang lebih baik. Setelah itu Ahmad dapat lolos atas bantuan Zubaidah. Dan di saat itulah petualangan Ahmad dalam menemukan kesejatian cintanya dimulai. Atas petunjuk seorang ulama, Ahmad

menempuh perjalanan menuju kebahagiaan melalui berbagai rintangan dan penderitaan yang hanya dapat dilalui dengan kesabaran dan keberanian sesuai dengan jalan Allah. Sementara itu untuk mengulur waktu, Zubaidah mengadakan sayembara. Barang siapa yang sanggup membawakan benda paling langka di dunia, akan ia jadikan suaminya. Dalam rangka menemukan benda-benda langka tersebut ketiga pangeran menempuh perjalanan dan petualangan mereka sendiri. Seperti karpet terbang, kristal ajaib, dan buah kehidupan di bumbukan dalam cerita ini. Dalam petualangan Ahmad, ia harus menyusuri Lembah 7 Godaan yang dihuni arwaharwah menyeramkan dengan lahar panas dan kobaran api. Tapi semua itu berhasil dilalui, dengan hati yang pasrah dan sabar. Sehingga Ahmad menemukan sebuah peti harta karun berisi kegaiban terbesar di dunia. Hingga batas waktu sayembara yang ditentukan, Zubaidah tiba-tiba sekarat akibat racun dari buah kehidupan, Pangeran Mongol. Sayangnya, buah kehidupan itu tidaklah satu-satunya benda terlangka yang menyelamatkan Zubaidah. Karpet terbang Pangeran Persia dan kristal ajaib Pangeran India turut berperan. Ketiga pangeran kembali berseteru dalam hal itu. Disaat itulah Pangeran Mongol menjalankan misinya. Di malam hari kota Baghdad diserang. Kemudian Baghdad jatuh ke tangan bangsa Mongol. Zubaidah dan Khalifah tertawan. Akhirnya dengan segala kekuatan dan kecerdikan Ahmad, Ahmad datang sebagai pahlawan.

BAB II MASALAH YANG DIKEMUKAKAN DALAM NOVEL

BAB III KERANGKA TEORI


Filsafat Manusia adalah suatu cabang dari Filsafat yang mengupas tentang arti menjadi manusia.Filsafat Sifat khusus dari filsafat ialah bahwa filsafat hendak menunjukkan hubungan antar gejala-gejala, yang besifat keharusan (necessity) artinya bahwa gejala-gejala itu memang seharusnya demikian adanya. Objek filsafat adalah segala sesuatu yang ada. Sudut pandangnya ialah sebab-sebab yang terdalam. Sifat filsafat ialah sifat-sifat ilmu pengetahuan. Jalannya filsafat dalam usaha mencari jawaban-jawaban ialah dengan berdasarkan kekuatan pikiran manusia atau budi murni dan tak berdasarkan wahyu Allah atau pertolongan istimewa dari agama/Tuhan. Syarat-syarat filsafat sebagai ilmu : 1. Filsafat harus memiliki obyek. 2. Filsafat harus memiliki metode. 3. Adanya teori-teori. Metode-metode dalam filsafat : 1. Epistemologi adalah ilmu dari cabang filsafat yang mempelajari tentang tata cara ilmu pengetahuan yang membangun konsep 2. Metafisika adalah ilmu dari cabang filsafat yang menyelidiki tentang makna yang konsep tual (yang dapat di pahami banyak orang). 3. Aksiologi adalah ilmu dari cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai-nilai dengan segala sesuatu pertanyaan apa gunanya?, yang digunakan, dan lain-lain. Unsur-unsur Kealamiyahan : Unsur alamiyah adalah Unsur-unsur yang paling dasar yang menjadi bagian-bagian dari manusia atau bisa dikatakan juga unsure-unsur dasar secara factual. Unsur-unsur kealamiyahan dari manusia : 1. Jiwa adalah suatu elemen yang indrawi, halus, panas dan dinamik seperti nafas dan darah yang terdapat dalam organisme secara total atau definitif. Unsur jiwa :

1. Jiwa Sadar adalah Bagian dari struktur kehadiran yang berhubungan langsung dengan dunia luar. a. Sensasi : segala bentuk penglaman yang dihasilkan oleh panca indera. b. Emosi : rasa yang muncul di dalam jiwa seperti tergetar, sedih, pedih, berdebar, kaget,resah, kalut terkesima, kagum, dan kejutan. c. Kehendak : merupakan keputusan di dalam jiwa untuk melakuakan sesuatu. d. Dugaan : merupakan aktivitas mental yang mengarah pada realitas, tetapi aktivitas itu bukanlah sesuatau yang konkret. e. Pengetahuan-diri. f. Imajinasi g. Intelek : proses mental yang dikaitkan dengan pembuatan simbol-simbol untuk mencapai kebenaran. 2. Jiwa Sub-Sadar adalah sebagai pendukung adanya konstruksi kesadaran. Karena pendukung kehadirannya tidak bisa berdiri sendiri. Subsadar akan tergantung dengan segala tingkah yang dilakukan oleh jiwa sadar. 3. Jiwa Suprasadar (Brahma) adalah segala sesuatu yang melampau kesadaran. Wilayah ini tidak mempunyai awal maupun akhir, karena suprasadar adalah konsep keilahian. 2. Tubuh, ada beberapa arti dari tubuh : Tubuh adalah pembungkus kulit, Hasil evolusi dari spesies di Bumi, Tubuh adalah manifestasi makrokosmos, Tubuh merupakan wadah dari jiwa, Tubuh adalah mesin yang rumit, Tubuh adalah kesatuan dengan jiwa, dan Tubuh merupakan sarana interaksi sosial. 3. Atribut adalah merupakan lambing atau symbol yang diciptakan sebagai kelengkapan manusia yang dimanfaatkan untuk memperteguh identitas kemanusiaanya. Unsur-unsur dari atribut : Nama, Sandang, Aksesoris, Papan, 4. Kenikmatan adalah Kondisi jiwa yang terpuaskan Kenikmatan terjadi karena dirasakan oleh seseorang. Kenikatatan bias disamakan dengan : Kepuasan, Sumber orientasi tindakan, dan penghubung masing-masing unsur kemanusian. Unsur-unsur kenikmatan secara lebih obyektif yaitu seks, makan dan minum, kemewahan, kenyamanan, estetis/keindahan, intelektual, dan spiritual.

BAB IV ANALISIS NOVEL BERDASARKAN KONSEP FILSAFAT MANUSIA


Analisis dari novel The Thief of Baghdad dalam konsep-konsep filsafat manusia menurut pandangan saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut : Berdasarkan unsur yang mendasar yang ditemukan dalam manusia : 1. Jiwa Unsur dari jiwa : 1. Jiwa Sadar a. Sensasi Dalam novel ini halaman 78 paragraf ke-1 terdapat kalimat dengan Kata-kata: Menyimak desah lembut nafas lelepnya dan sekejap merasa seperti tersengat listrik-sebuah sensasi yang aneh tapi manis. Ini termasuk dalam sensasi sebab sensasi merupakan sebuah deskripsi penyerapan dunia luar yang dilakukan oleh panca indera. Dalam paragrap tersebut juga Ahmad di kisahkan telah terpesona pada pandangan pertama. b. Emosi Akhirnya sang pangeran hilang kesabaran dan memerintahkan budak budak Rajput untuk memberi hadiah pukulan di telapak kaki sang pendeta suci. Dengan semangat, budak Rajput melayangkan pukulan demi pukulan dengan bambu. Dalam kalimat tersebut menjelaskan betapa emosinya pangeran hingga menyuruh budaknya untuk memberinya sebuah pukulan bertubi-tubi. c. Kehendak Paragraf ke-2 halaman 32: perutnya bergemuruh lapar, proses dan menantang. Haruskan ia gunakan uang ini untuk membeli makanan? Tidak! Tidak, kecuali benar-benar sungguh amat terpaksa! Aku akan mengikuti hidungku saja! Dalam paragraf ini Ahmad si pencuri hendak mencuri makanan, mungkin rasa lapar yang mendorongnya. Dikatakan termasuk kehendak sebab kehendak merupakan kekuatan yang berada diambang batas antara pikiran dan tindakan, sehingga mendorong salah satu indera kita untuk melakukan sesuatu. d. Dugaan dan Peristiwa Dalam halaman 254 paragraf ke-3: Tahukah kalian, selama tujuh bulan ini aku sering bertanya-tanya apakah Zubaidah serius atau hanya mempermainkan kita melakukan tugas yang mustahil ini. Kutipan tersebut merupakan dugaan pangeran mongol terhadap keinginan Zubaidah karena dugaan itu mungkin dapat dikatakan lebih mirip sebagai sebuah kecurigaan. e. Pengetahuan diri Di paragraf ke-3 halaman 86 Ahmad berkata: Kau tak bisa menangkap angin surga hanya dengan tangan! Dan juga kau tak bisa memancing bayangan bulan yang terpantul dari air. Kata-kata tersebut di ucapkan kesal Ahmad ketika si burung jahat meyakinkan sesuatu yang dapat dicapainya. Hal ini

termasuk pengetahuan diri, sebab pengetahuan diri memiliki arti kondisi mengetahui diri sendiri. f. Imajinasi Dari novel ini dijelaskan adanya peristiwa ini telah ada dalam sejarahdari arab kuno. Terlepas dari nyata atau tidaknya, novel ini mengandung kisah dengan beberapa benda ajaib yang dikemas apik dalam novel ini. Seperti karpet terbang, buah kehidupan, kristal ajaib dari mata kiri Dewi Durga dan lainlain. Mungkin ada walaupun sedikit imajinasi penggarang dimainkan dan dicitrakan dalam novel ini. g. Intelek Dalam kalimat ini sang khalifah menginginkan yang terbaik untuk putrinya: Putriku akanmmenikahi ia yang berhasil merebut kembali kota Baghdad.(halaman 330) Dapat digolongkan sebagai intelek, sebab intelek sebagai mesin yang membuat keputusan strategi untuk segera dijalankan oleh kehendak. 2. Jiwa Sub-Sadar Dalam paragraf ini si Ahmad ada perasaan gembira dan bangga terhadap kebiasan buruknya mencuri. Nikmatnya hidup ini..betapa bodohnya mereka yang bekerja membanting tulang!(halaman 39) Walaupun ia sering diancam oleh banyak orang tapi tanpa sadari ia merasa nyaman dengan kondisi yang ia jalani ini. Hal ini termasuk jiwa sub-sadar sebab subsadar akan tergantung dengan segala tingkah yang dilakukan oleh jiwa sadar. 3. Jiwa Suprasadar (Brahma) Dalam tingkatan suprasadar ini, kita tidak tahu apakah kisah yang diceritaka novel ini merupakan suatu kenyataan. Kita tidak dapat menyimpulkan apakah ini benar atau tidak Yang jelas dalam jiwa ini tidak diketahui, tidak mempunyai awal ataupun akhir dan merupakan sesuatu yang melampaui kesadaran. 2. Tubuh Dalam arti tubuh salah satunya, tubuh merupakan sarana interaksi sosial. Dalam kutipan ketika Ahmad dinasehati seorang ulama di Bagdad: Pergilah berziarah! Jalan menuju kebahagian yang kau cari akan panjang dan melelahkan.(halaman 137) Maka dapat dikatakan bahwa dengan menginginkan suatu kebahagiaan tubuhnya berperan penting dalam pengerak interaksi dengan seorang ulama. 3. Atribut Unsur-unsur dari Atribut : a. Nama Dalam atribut, nama seperti sebuah gelar dalam novel ini: Penguasa Negeri Selatan(gelar pangeran India) dan Pangeran Penguasa Pulau(gelar si Ahmad yang dikarangnya sendiri). Ataupun nama sebuah hewan yang ditujukan untuk manusia yaitu seperti si Burung Jahat, tak lain teman Ahmad yang sama dalam berprofesi. b. Sandang Tubuh gendutnya di balut jubah megah bersulam emas bertatahkan berliannkuning dan putih. Salah satu dari pakaian yang di pakai dari ketiga pangeran di novel ini. c. Aksesoris

Kutipan novel ini: Bermacam permata menyesaki jari tangan dan kaki dalam bentuk cincin, anting, gelang dan hiasan bulu. d. Papan : Di kisahkan banyak terjadi di sebuah istana. 4. Kenikmatan Unsur-unsur dari Kenikmatan secara lebih objektif : a. Seks : Tidak terlalu jelas diceritakan dalam novel ini. b. Makan dan Minum Seperti halnya manusia biasa novel ini menggambarkan tokoh-tokohnya sebagai makhluk yang memakan daging, nasi, sayuran dan lain-lain. c. Kemewahan Wahai. Pangeran India Yang Mulia! Yang istananya konon berpendar kemerahan dari ribuan batu rubi. Kutipan dari perkatan pengawal dari sang khalifah yang termasuk dalamkemewahan. d. Kenyamanan Lihatlah bagaiman ia berkuda benar-benar pangeran sejati! Ialah akan membuatku bahagia. Kutipan perasaan nyaman putri Zubaidah yang yakin akan kebahagiaannya. e. Estetis/ keindahan Bibirnya setipis torehan pedang; kulitnya seharum aroma bunga cempaka; dan kakinya yang kecil bagai bunga lili kembar. Kutipan dari batin si Ahmad dalam mendeskripsikan fisik Zubaidah. f. Intelektual Dalam intelektual ini dapat kita beri contoh bahwa si Ahmad dapat menjalani semua rintang dan pada akhirnya memperoleh kepuasan tersendiri dalam mendaptkan cinta sejatinya. Karena kenikmatan intelektual merupakan kepuasan yang berasal dari hasil berpikir. g. Spiritual Karena itu juga kesombongannya mati sementara kerendahan hati meningkat.kondisi ini menumbuhkan iman bahwa Allah Maha Pengasih.Berbekal itulah matanya melihat. Kutipan yang merupakan bahwa perasaan nikamat bila dekat dengan sesuatu yang melebihi kita. Berdasarkan dari Kuadran Kemanusian : Adanya Empat wilayah dengan dua penggolongan (Kenikmatan dan Kepedihan) yaitu : 1. Kenikmatan Psikis Contohnya spiritual, intelektual, keindahan, dan kenyaman. Hal ini telah di jelaskan didalam unsur dari kenikamtan diatas. 2. Kenikmatan Fisik Contonya seks, makan-minum, dan kemewahan, juga sudah dijelaskan di dalam unsur dari kenikamtan di atas. 3. Kepedihan Fisik Contohnya sakit,luka,dan cacat. Hal ini terjadi dalam kutipan novel ini: Tinggallah kini si Ahmad. Sendirian dengan sakit di sekujur tubuh dan jiwa, ampai matahari tenggelam dalam selimut cahaya kecoklatan dan rembulan meninggi di ufuk barat.(Halaman 129).

4. Kepedihan Psikis Contohnya perasaan kecewa sang khalifah atas kekejaman pangeran Mongol atas penaklukan kota Baghdad oleh misi politiknya. Dan perasaan kesepian Zubaidah ketika Ahmad pergi jauh untuk melakukan perjalanan. Berdasarkan metode dari Filsafat : 1. Epistemologi : Dengan cara membaca novelnya kemudian mengkajinya. 2. Metafisika : Ketulusan dan kesetiaan cinta seorang pencuri dari Baghdad. 3. Aksiologi : Etika. Pesan moral yang dapat di sampaikan dalam novel ini bahwa kita dalam menggapai sebuah cita-cita ataupun segala kebahagiaan hidup. Janganlah kita melihat dari ketidak sanggupan kita ataupun perasaan ketakutan kita terhadap suatu hal. Lakukan dengan keyakinan bisa, pasti dari ketidakmungkinan itu akan membuahkan hasil yang memuaskan.

BAB V SIMPULAN DAN KRITIK Simpulan

Kritik

DAFTAR PUSTAKA
Rohman, Saifur. 2007. Filasafat Manusia. Semarang. Romanoff, Alexander. 2004. The Thief of Baghdad. Jakarta: Dastan books Salam, Burhanuddin.2000. Pengantar Filsafat. Jakarata: Bumi Aksara http://en.wikipedia.org/wiki/Human_nature

You might also like