You are on page 1of 4

2.

URBANISASI DAN URBANISME

1. Arti Urbanisasi Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat kota. Jadi, urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda tanda sebagai berikut : Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa) Tumbuhnya pemukiman menjadi kota Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi, sosial, kebudayaan, dan psikologis. Penduduk kota tumbuh dengan pesat. Uang dianggap sebagai akibat urbanisasi yang tidak terkendali. Pertumbuhan penduduk kota bukan hanya karena migrasi desa-kota, melainkan karena kejadian kejadian lain. Misalnya, penghasilan di kota relatif lebih tinggi daripada di pedesaan yang merupakan pendorong menaikkan fertilitas penduduk, disamping itu pelayanan kesehatan lebih baik sehingga moralitas berkurang. Penyebab lain bahwa kota seringkali memperluas wilayahnya dengan memasukkan desa-desa atau kecamatan di sekitarnya ke wilayahnya. 2. Sebab Sebab Urbanisasi Ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi, yaitu : Adanya pertambahan penduduk secara alamiah Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat diberbagai bidang terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja. Sebab sebab umum diatas jika diuraikan lebih lanjut terdiri dari faktor pendorong dan faktor penarik. a. Faktor Pendorong (Push Factors) Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang ada pada masyarakat pedesaan yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah tempat kediamannya. Faktor faktor itu antara lain adalah : Timbulnya kemiskinan di pedesaan yang disebabkan oleh pertambahan penduduk yang sangat cepat yang tidak seimbang dengan kecepatan pertambahan persediaan lahan pertanian baru dan terdesaknya kerajinan rumah di desa desa oleh produk industri modern.

Penduduk desa terutama kaum muda mudi tertekan oleh adat istiadat yang ketat yang mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton. Di desa- desa tidak banyak kesempatan untuk menambah pengetahuan Rekreasi yang sangat kurang sekali dan kalaupun ada perkembangannya sangat lambat Penduduk desa yang mempunyai keahlian lain dari bertani, seperti kerajinan tangan menginginkan pasaran yang lebih luas bagi hasil kegiatannya yang hanya dapat diperoleh di kota. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai sebab seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang yang memaksa penduduk desa mencari sumber penghidupan lain di kota. Pertentangan dalam lingkup nasional, baik antar kelompok, golongan, agama, etnis, atau suku bangsa.

b. Faktor Penarik (Pull Factors) Faktor penarik adalah faktor faktor yang ada di perkotaan dan mampu menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap di perkotaan. Faktor faktor tersebut adalah : Penduduk desa beranggapan bahwa di kota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan. Usaha untuk mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan pendidikan yang dilator belakangi oleh motif untuk mengangkat posisi sosial dengan cara pergi ke kota dan kerja di sana. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang terlalu ketat Di kota banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah tangga menjadi industri kerajinan. Kelebihan modal di kota lebih banyak daripada di desa Pendidikan lanjutan lebih banyak di kota dan lebih banyak di dapat Kota merupakan tempat yang lebih menguntungkan untuk mengembangkan jiwa dengan sebaikbaiknya dan seluas-luasnya Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam orang dari segala lapisan masyarakat. 3. Akibat Akibat Urbanisasi Proses urbanisasi akan menimbulkan akibat - akibat sebagai berikut : a. Terbentuknya suburb, tempat tempat pemukiman baru di pinggiran kota b. Makin meningkatnya tuna karya, yaitu mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap c. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan, yaitu rumah yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan. d. Lingkungan hidup yang tidak sehat dan adanya kerawanan sosial yang memberi pengaruh negatif.

4. Usaha Usaha Menanggulangi Urbanisasi Berbagai tindakan dapat dilakukan, baik tindakan jangka pendek maupun berjangka panjang, dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional. a. Lokal Jangka Pendek Pembersihan daerah daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota, dengan memindahkan penduduk ke tempat tempat yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu Perbaikan kampung melarat, jika usaha pembersihan atau pemindahan penduduk tidak dapat dilaksanakan Membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship yaitu pemerintah mengembangkan daerah pemukiman sederhana beserta seluruh prasarana kehidupan Memperluas kesempatan kerja.

b. Lokal Jangka Pendek Salah satu diantaranya adalah penyusunan masterplan (rencana induk) yaitu himpunan rumusan rumusan tindakan yang harus menjaga agar sejumlah faktor faktor penting dalam kehidupan masyarakat tumbuh secara bersama sama dan seimbang.

c. Nasional Jangka Pendek Pemerintah dapat mengatur masalah migrasi penduduk dari pedesaan ke kota dengan peraturan perundang undangan.

d. Nasional Jangka Panjang Pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota kota baru Memusatkan perhatian pada pengembangan kota kota sedang dan kecil sebagai pusat pengembangan (growth-centres) wilayah yang terutama bercorak pedesaan Mengendalikan industrialisasi di kota kota besar.

5. Kebijaksanaan Urbanisasi di Indonesia Ada dua kelompok besar kebijaksanaan pengarahan urbanisasi di Indonesia yang saat ini sedang dikembangkan. Mengembangkan daerah-daerah pedesaan agar memiliki ciri-ciri sebagai daerah perkotaan. Upaya tersebut sekarang ini dikenal dengan istilah urbanisasi pedesaan .

Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, atau dikenal dengan istilah daerah penyangga pusat pertumbuhan.
6. Urbanisme Terdapat istilah incapsulation yaitu seseorang individu dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan, pekerjaan yang baru di kota, namun mengenai pemeliharaan kesehatan keanggotaan, perkumpulan bebas, dan sebagainya, mereka masih berpegang pada latar belakang pedesaan. Louis Wirth dalam Urbanis as a way of life berpendapat bahwa : Urbanisasi menimbulkan inovasi , spesialisasi, diversitas, dan anonimitas. Kota dapat memberikan cara hidup yang berbeda disebut dengan istilah urbanism. Luas, kepadatan, dan heterogenitas merupakan variabel bebas yang menentukanurbanisme atau gaya hidup. Mendoes dan Mizruchi menjelaskan bahwa : While urbanization has to do with metropolitan growth, urbanism refers to the condition of life associated with living in cities. Urbanism can thus be referred to as a way of life or life style characteristic of cities. The term urbanism is sometime, used to represent an entirely different concept. Thus students can be excused for sometimes confusing the two. Sedangkan Schnore, menjelaskan bahwa : Urbanisme with it changes in the values, mores, customs, and behaviors of a population, is often seen as one of the consequences of urbanizations.

Jadi, Urbanisasi dikaitkan dengan proses terbentuknya kota dan perkembangannya, sedangkan urbanisme dikaitkan dengan perilaku hidup atau cara hidup di kota.

You might also like