You are on page 1of 3

TINJAUAN PUSTAKA

KHASIAT/MANFAAT MADU DALAM PENGOBATAN/PERAWATAN LUKA

DISUSUN OLEH Anisah Yumna Majidah Asri aqidah Ermawati 220110100099 220110100013 220110100048

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013

KHASIAT/MANFAAT MADU DALAM PERAWATAN/PENGOBATAN LUKA Dewasa ini banyak orang yang telah mengetahui khasiat/manfaat dari madu dalam kehidupan manusia salah satu nya adalah sebagai penambah stamina dan menjaga kesehatan/kebugaran tubuh manusia.Namun,ternyata madu juga memiliki manfaat bagi pengobatan/perawatan luka seperti yang di jelaskan di bawah ini: Dalam hasil penelitiannya Radiant Eka Pramana W,Maria Suryani, dan Mamat Supriyono menjelaskan bahwa Madu alami memiliki kandungan enzim katalase yang bermanfaat sebagai antibakteria dan memiliki kandungan air kurang dari 18 % sehingga dapat mengurangi pus (nanah) pada luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas madu terhadap luka pada infeksi kaki diabetik (IKD). Peneliti menggunakan metode penelitian quasy experiment dengan kelompok pembanding (Control time series design) yaitu rancangan rangkaian waktu,dengan menggunakan kelompok pembanding, menggunakan madu asli dengan kadar air kurang dari 18 %. Dari pembagian berdasarkan usia, jenis kelamin, hasil GDS, skor luka, dan uji bivarat didapatkan hasil bahwa pengobatan luka dengan NaCl yang bersifat isotonis (baik untuk membersihkan) dan madu alami (kandungan air kurang dari 18 %) menumbuhkan jaringan granulasi dengan baik dan menimbulkan efek lembab, cocok untuk pengobatan luka pada IKD grade 1-4. Data yang dihasilkan adalah kelompok yang menggunakan madu penyembuhannya lebih cepat dan sukses dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan antiseptik saja. Tidak hanya sebagai pengganti antiseptik dalam penyembuhan luka infeksi kaki diabetik ternyata madu juga dapat bermanfaat dalam epitalisasi luka bakar seperti pada hasil penelitian yang di lakukan oleh Shazita Adiba Martyarini yaitu Madu telah digunakan untuk pengobatan karena memiliki efek antmikroba , efek anti inflamasi dan meningkatkan fibroblast serta angioblas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui derajat kesembuhan (re-epitelisasi) luka bakar derajat dua dangkal dengan menggunakan madu dan kasa tulle sebagai meddia pembalut luka.Metode yang digunakan pada metode ini yaitu penelitian eksperimental

dengan menggunakan rancangan konsekutif dengan kelompok kontrol.10 lesi dengan luas minimal 25 dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok M diberi

balutan luka dengan madu dan kelompok K diberi balutan luka dengan kasa tulle . Pengamatan proses epitelisasi dilakukan setiap 2 hari saat penggantian balutan . Data hasil penelitian dianalisa menggunakan uji Mann-Whitney. Data yang dihasilkan secara klinis proses epitelisasi luka bakar yang dibalut madu berlangsung lebih cepat dibandingkan luka yang dibalut kasa tulle. Namun dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dina Dewi SLI, Sanarto dan Baratut Taqiyah melakukan penelitian yang berbeda dengan kedua penelitian sebelumnya yaitu sebagai berikut Madu telah digunakan untuk penyembuhan luka bakar dan luka untuk mengurangi infeksi dan mempercepat penyembuhan luka (Subrahmanyam, 1996). Penelitian di India menyebutkan bahwa madu mampu menyembuhkan luka bakar derajat II dengan cepat. Karena madu memiliki kandungan osmolaritas yang tinggi, hidrogen peroksida, kadar glukosa yang tinggi, sehingga dapat membersihkan luka, menyerap cairan edema, memicu granulasi cairan, epitalisasi dan peningkatan nutrisi. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi perawatan luka bakar derjat II dengan madu nectar terhadap lama penyembuhan luka dan mengetahui frekuensi madu nectar yang paling bagus untuk luka bakar derajat II. Peneliti menggunakan metode penelitian true experiment dengan pre-test post-test control design. Peneliti membagi 5 kelompok, kelompok 1 (kelompok kontrol), kelompok 2 (perawatan luka 2 hari sekali), kelompok 3 (perawatan luka 1 kali sehari), kelompok 4 (perawatan luka 2 kali perhari), kelompok 5 (perawatan luka 3 kali perhari). Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan kepada setiap kelompok, pemakaian madu nectar 2-3 kali sehari adalah frekuensi yang paling baik pada luka bakar derajat II. Dari beberapa hasil penelitian tersebut memberikan manfaat dan memberikan penjelasan yang terpercaya bagi masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan tentang manfaat madu dalam proses pengobatan dan perawatan luka, Maka dari itu masyarakan tidak usah sebagai pengobatan/perawatan luka. ragu lagi dalam memanfaatkan madu

You might also like