You are on page 1of 5

PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

Hilda Rani Dwitama 103020030 Nike Tria Juliandini

Pengenalan Neraca merupakan salah satudibedakan menjadi timbangan kasar, sedang dan dasar untuk mengetahui massa suatu zat dalam halus. Timbangan kasar yaitu dengan ketelitian praktikum kimia. Massa berbeda dengan berat.kurang atau sama dengan 0,1 g, timbangan Berat adalah gaya yang dikerjakan pada suatu sedang dengan ketelitian antara 0,01 g 0,001 g objek oleh tarikan gravitasi, sedangkan massadan timbangan halus dengan ketelitian lebih adalah kuantitas mater yang menyusun objek besar atau sama dengan 0,0001 g. Berikut adalah tersebut. Berbagai jenis neraca seperti neraca beberapa jenis timbangan yang digunakan dalam ayun, neraca triple beam, dan neraca digitalLaboratorium Kimia Dasar: dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan1. Neraca Ayun kegunaannya masing-masing. Semua neraca ini Neraca ayun mempunyai bagian utama memiliki asas yang sama yaitu penyeimbangan yang terdiri atas tangkai-tangkai yang momen gaya yang bekerja pada neraca. Tujuan pengenalan neraca adalah untukditempatkan dengan semacam mata pisau pada mengenal macam-macam neraca yang ada didudukan neraca dua piring pada kedua ujungnya. laboratorium dan agar dapat menggunakanMata pisau itu merupakan bagian yang paling neraca tersebut pada saat penimbangan ketika mahal dalam neraca. Di tengah-tengah ada jarum keseimbangan dan tepat di bawah tengah jarum praktikum. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkankeseimbangan itu ada skala yang menunjukan Nurminabari, atas keseimbangan gaya-gaya yang bekerja padakeseimbangan (Sutrisna dan kedua lengan neraca dan merupakan aplikasi dari2010). 2. Neraca Digital : Neraca digital merupakan salah satu 1. Hukum Newton I, yang berbunyi Suatu neraca yang penggunaannya sangat praktis. benda akan memiliki kecenderungan tetap diam Karena cara menggunakan neraca digital ini atau tetap bergerak jika tidak ada resultan gaya sangat sederhana dan sangat mudah dimengerti. yang bekerja pada suatu benda tersebut. (Brady E. J, 1998). F = 0 Terdapat berbagai macam jenis neraca digital diantaranya a. Neraca Tare Neraca tare termasuk neraca elektrik karena menggunakan batre. Neraca ini 2. Hukum Newton II, yang berbunyimempunyai kapasitas maksimum 5 kg dan Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang minimum 3 gr. dan mempunyai ketelitian 1 gr. bekerja pada sebuah benda searah dan sebanding Sebelum melakukan penimbangan kita harus lurus dengan gaya itu, berbanding terbalik meng-nol-kan terlebih dahulu angka yang tertera dengan massa benda. pada neraca tersebut dengan munculnya angka F=m.a nol pada neraca itu berarti neraca tare sudah dalam keadaan benar-benar seimbang (Achmad Hiskia, 1993). b. Neraca Sartorius Pengertian Neraca secara umum adalah Neraca sartorius merupakan neraca suatu alat timbang yang digunakan untukdigital yang tertutup. Neraca ini memiliki batas menimbang suatu zat, benda, bahan, atau unsurtimbang sampai 310 gr dengan tingkat ketelitian dengan skala tertentu, sedangkan pengertian0,01 gr. Neraca ini cara penggunaannya hampir secara khusus yaitu neraca adalah sebuah alatsama dengan neraca tare (Achmad Hiskia, 1993) yang terdiri dari besi, kuningan, logam, yang3. Neraca Triple Beam terdapat jarum penunjuk, skala, tombol pengatur, Neraca triple beam termasuk neraca yang digunakan untuk menimbang, menghitung,kasar karena digunakan untuk memperhitungkan dan mengetahui besar sebuah berat suatu barangbenda yang massa zatnya cukup besar. atau zat dalam ukuran kecil. Mempunyai perhitungan maksimal 500 gram dan Ada beberapa jenis timbangan yangperhitungan minimalnya 1 gram. Neraca ini sering digunakan akan tetapi berdasarkan tingkat terdiri dari 3 satuan berat yaitu gram, milligram, ketelitiannya timbangan yang digunakandan kilogram. Cara penggunaannya kita hanya

meletakkan zat ke piring neraca (Sutrisna dan Nurminabari, 2010). e. Kepekaan Neraca (KN) Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca triple beam, neraca tare, dan KN = 1 neraca ayun. HS Bahan yang digunakan dalam percobaan pengenalan neraca ini adalah garam kotor dan f. Persentase Kesalahan kertas. Metode percobaan yang digunakan dalam WsW1 x 100 % percobaan pengenalan neraca ini yaitu: W1 1. Neraca Ayun Cara kerja neraca ayun adalah mula-mula neraca ayun harus dalam keadaan seimbang dengan kita mengatur posisinya pada water pass. Lalu batu timbangan diletakan pada piringan neraca di sebelah kiri, sedangkan sebelah kanan tempat menyimpan beban. Setiap pemakaian neraca ayun harus di dalam kotak karena neraca ini sangat sensitif. a. Menentukan Titik Nol Tanpa Beban (0). Tombol ditekan pada dudukan neraca supaya jarum keseimbangan beratun-ayun. Pembacaan skala kiri-kanan titik nol sampai lima Gambar 1. Neraca Ayun skala. Catatlah aturan ke kiri dua kali dan ke kanan tiga kali berturut-berturut, ayunan ke kiri tandanya negatif sedangkan yang ke kanan2. Neraca Digital Cara kerja Neraca Digital pertama-tama tandanya positif. Jumlahkan masing-masing dibersihkan terlebih dahulu Simpan neraca di ayunan ke kiri dan ke kanan serta cari ratatempat yang datar, set waterpass-nya jika ratanya. Rata-rata di jumlahkan dan hasilnya waterpass belum dalam keadaan seimbang. dibagi dua. Hasil ini adalah titik nol (0) neraca Setelah itu nyalakan neraca dengan menekan ada beban kosong dan disebut (0). tombol ON/OFF tunggu sampai angka pada layar b. Menentukan Titik Nol Dengan Beban (1). neraca nol (0000). Kemudian taruh kertas Caranya sama seperti menentukan titik nol pada beban pertama (kosong). Letakanlah suatutimbang sebagai alas serta catat berat kertas beban pada piring neraca kiri, dan letakan batutimbangnya. Selanjutnya taruh zat yang akan timbangan disebelah kanan. Kepekaan neracaditimbang berada tepat di tengah-tengah neraca dapat ditentukan pada beban kosong atau beban,supaya pada saat menimbang neraca digital dapat tetapi kadang-kadang harganya sama. Untukdioprasikan atau digunakan dengan ketelitian menentukan beban batu timbang ditambah 1 mg, yang konstan. Lalu catat hasil yang didapat : kedudukan titik nol 1 berubah. Cara sama denganberat zat + berat alas. Untuk menghitung berat zat sebenarnya penentuan ttik nol 0 dan 1, untuk itu kita sebut 2. (Ws), berat zat ditambah berat alas (W2) c. Menentukan Harga Skala (HS) dikurangi berat alas (W1). Harga Skala (HS) = 1 mg/skala (1-2) d. Berat Benda Sebenarnya (WS) Ws1 = Ws2 Ws1 = W1 (0 1) x HS dan Ws2 = W2 (0 2) x HS. Ws = W2 W1

Gambar 2. Neraca Digital.

3 .

Neraca Ayun

3. Neraca Triple Beam Cara kerja neraca triple beam adalah bersihkan piringan neraca terlebih dahulu. Setelah itu atur skala sampai nol. Lalu letakkan alas pada piringan neraca lalu timbang, letakkan benda yang akan di timbang pada sebelah kiri. Geserkan batu penyeimbang pada tiga skala yang memiliki ukuran beda pada setiap batu penyeimbang yaitu satuan, puluhan dan ratusan. Jika berat benda sama dengan berat batu maka(Sumber: Hilda Rani Dwitama, Meja 3, Kelompok II, hitung skalanya. Dengan cara mengurai berat2010) Berdasarkan hasil percobaan ternyata alas dan benda dengan berat alas. masing-masing neraca memiliki ketentuan dan ciri berbeda beda. Neraca ayun mempunyai tingkat ketelitian sampai 0,1 mg dan kapasitas berat maksimum adalah 200 gram. Pada nraca ayun di perlukan anting-anting. Fungsi dari anting-anting adalah sebagai penyeimbang antar dua lengan. Sedangkan Arti dari pergerakan jarum ke kanan ataupun ke kiri adalah jika ke kanan berarti plus dan ke kanan minus. Neraca digital Sartorius memiliki tingkat ketelitian 0,01 gram. Sedangkan kapasitas Gambar 3. Neraca Triple Beam. maksimum adalah 81 gram dan kapasitas Berdasarkan percobaan pengenalanminimum adalah 0,02 gram Neraca digital Tare memiliki kapasitas neraca didapatkan hasil pengamatan sebagai maksimum 5 kg dan kapasitas minimum 3 gram. berikut: Tabel 2. Hasil Pengamatan Pengenalan Neraca Sedangkan tingkat ketelitian dari neraca Tare ini adalah 1 gram. N Neraca Hasil Pengamatan Dalam neraca digital terdapat huruf D dan E. o E adalah singkatan dari elevasi. Elevasi adalah 1 Neraca Percobaan I batas ketelitian minimum suatu neraca. D adalah . Digital W0 = 0,274 gr singkatan dari deviasi. Deviasi adalah batas W1 = 1,695 gr etelitian maksimum suatu neraca. WZ = 1,421 gr Neraca Triple Beam memiliki kapasitas Percobaan II maksimal 500 gram dan mempunyai tingkat WZ = 5,049 gr ketelitian sebesar 0,1 mg. 2 Neraca Percobaan I Seluruh neraca harus menggunakan alas .. Triple Beam W1 = 1 gr pada saat penimbangan karna piring neraca W2 = 54,5 gr terbuat dari logam sehingga mudah bereaksi Ws = 53,5 gr dengan zat jadi setiap kali menimbang harus Percobaan II menggunakan alas. Contohnya jika menimbang W1 = 1 gr buah dengan neraca tidak menggunakan alas W2 = 24,4 gr maka buah akan lebih cepat busuk. Ws = 23,4 gr Faktor yang mempengaruhi kesalahan diantaranya dari faktor luar yaitu seperti angin, debu, udara, dan ketelitian dari praktikan. Sedangkan faktor dari dalam yaitu kesalahan pada neraca itu sendiri misalnya seperti lengan neraca yang tidak sama panjang.

W0 = 0 mg 0 = 9,4 mg W1 = 1900 mg 1 = 10,9 mg W2 = 1901 mg 2 = 11,04 mg HS = 7,14 mg/skala KN = 0,14 skala/mg Ws1 = 1889,29 mg Ws2 = 1889,29 mg %kesalahan = 0,56%

Berdasarkan pada hasil percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium kesimpulan yang diperoleh bahwa praktikan dapat mengenal DAFTAR PUSTAKA nama dan cara kerja masing-masing neraca sehingga praktikan tidak melakukan kesalahan pada praktikum selanjutnya. Neraca adalah alatAbynoel, (2010), Pengenalan Alat-alat pada yang dapat mengetahui berat suatu benda atau Laboratorium, zat. Terdapat jenis-jenis neraca di laboratorium di http://abynoel.wordpress.com, accessed : antaranya neraca ayun, neraca tare, neraca 11 Oktober 2010. digital, neraca triple beam. Proses penimbangan rentan denganAchmad, Haskia, (1993), Penuntun DasarDasar Praktikum Kimia, kesalahan-kesalahan saat pelaksanaannya. Biasanya kebiasaan tersebut timbul dari luar, Anonim, (2010), Teknik Menggunakan Alat seprti udara, ketelitian belum konstan, dan bahan Laboratorium, menempel pada alas. Kesalahan pada neraca http://qualitycontrol07.blogspot.com, sendiri seperti disebabkan oleh lengan neraca Acessed : 11 Oktober 2010. yang tidak sama panjang dalam neraca dalam Anonim, Kimia, http://id.wikipedia.org, Acessed piringan dua. : 11 Oktober 2010. Percobaan masih terdapat persen kesalahan, itu berarti masih terdapat kesalahan Brady, E James, (1999), Kimia Universitas Asas dalam proses penimbangan baik karena praktikan dan Struktur, Jakarta : Binarupa aksara. yang kurang teliti maupun dari faktor luar seperti udara, angin, dan debu yang dapatSutresna, Nana, (2004), Sains Kimia, Bandung : Grafindo. mempengaruhi dalam melakukan percobaan. Sehingga praktikan harus berhati-hati dan jugaSutrisno, Ella Turmala dan Ine Siti N, (2010), teliti pada saat proses penimbangan. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Kesimpulan hasil pengamatan adalah Bandung: UNPAS. pada perhitungan neraca digital percobaan 1 didapat massa zat sebesar 1,421 gram danTim Kimia Analitik, (2000), Dasar-Dasar Kimia Analitik, Bandung: Universitas percobaan 2 massa zat sebesar 5,049 gram. Neraca triple beam didapat massa zat percobaan Pendidikan Indonesia. 1 sebesar 53,5 gram pada percobaan 2 sebesar 23,4 gram. Neraca ayun didapat massa zat sebesar 1889,29 gram dan %kesalahan sebesar 0,56%. Saran dari penulis adalah neraca yang terdapat di laboratorium kimia dasar kurang banyak sehingga kinerja praktikan kurang maksimal dalam melakukan praktikum pengenalan neraca dan praktikan tidak dapat menggunakan neraca secara langsung dikarenakan fasilitas yang digunakan untuk praktikum kurang memadai. Dan juga banyak neraca yang tidak bisa dipakai karena rusak atau belum diperbaiki terutama neraca ayun. Sebaiknya pada saat penimbangan dilakukan dengan penuh ketelitian, kesabaran, dan kehati hatian, karena dapat mempengaruhi neraca tersebut. Sehingga akan diperoleh hasil yang tepat dan sesuai dengan teori yang ada.

You might also like